DAN BUILDING RESILIENSI IN THE DIGITAL ERA UNTUK INSAN BANK INDONESIA Oleh : endra Desta NIP 13227 H Latar Belakang
Transformasi digital yang dilakukan
Bank Indonesia Tantangan yang dihadapi Bank Indonesia dalam era digital Rumusan Masalah
Bagaimana insan Bank Indonesia dapat
membangun resiliensi dalam era digital melalui pendekatan creative problem solving? Apa manfaatnya? Bagaimana penerapannya? Dan apa relevansinya bagi insan Bank Indonesia? Pembahasan ( Manfaat)
Efisiensi dan Efektivitas: insan BI
mengoptimalkan penggunaan Inovasi: Menciptakan ide- sumber daya dan memecahkan ide inovatif sesuai masalah dengan cara kreatif. perkembangan teknologi Pengembangan Karyawan: dan kebutuhan pelanggan Mengembangkan keterampilan era digital. berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi pegawai
Adaptabilitas : Fleksibel dalam
menghadapi perubahan dan Peningkatan Kualitas Layanan: menyesuaikan strategi dengan menciptakan solusi inovatif, dan teknologi memberikan pengalaman Keunggulan Kompetitif: stakeholder yang lebih baik. Mencapai keunggulan kompetitif melalui solusi Clayton M. Christensen, 2021 diolah Pembahasan (Penerapan) Sinergi: Insan Bank Pendekatan Desain: Identifikasi Indonesia membentuk Insan BI mengadopsi Permasalahan: BI tim berbagai latar metodologi desain menganalisis belakang untuk saling untuk menjelajahi tantangan dan berbagi pengetahuan, konsep kreatif, untuk peluang yang menghasilkan solusi mencapai solusi ada, holistik dan inovatif. efektif.
Generasi Ide Kreatif: Pengujian dan Budaya Inovasi: Bank
Insan Bank Indonesia Perbaikan Iteratif: Indonesia membangun mendorong proses Insan Bank Indonesia budaya inovasi dengan generasi ide kreatif menguji solusi memberikan ruang potensial, untuk berpikir kreatif, melalui brainstorming, mengumpulkan merangkul gagasan teknik kreativitas, dan umpan balik baru, dan melibatkan melibatkan perspektif pengguna, dan pelatihan dan yang berbeda. melakukan perbaikan pengembangan berdasarkan evaluasi. karyawan Pembahasan (Penerapan) Contoh Penerapan Building Resilience dan Creative Problem Solving di Bank Indonesia QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah contoh penerapan Creative Problem Solving dan Building Resiliensi in The Digital Era di Bank Indonesia. QRIS menggabungkan berbagai metode pembayaran elektronik ke dalam satu QR code yang mudah digunakan. Dalam mengembangkan QRIS, Bank Indonesia menghadapi tantangan seperti integrasi platform pembayaran yang berbeda dan keamanan transaksi. Namun, mereka berhasil menciptakan solusi inovatif dengan QRIS yang efisien dan aman. QRIS juga memberikan keunggulan kompetitif dalam sektor perbankan dan memungkinkan adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar di era digital. Pembahasan (Relevansi)
1. Peningkatan Daya Saing: Creative problem solving memperkuat daya saing BI
dengan solusi inovatif diera digital yang kompetitif. 2. Adaptasi Terhadap Perubahan: Dengan creative problem solving, Bank Indonesia mampu beradaptasi secara cepat dengan perubahan era digital, menghadapi tantangan, dan memanfaatkan peluang yang muncul. 3. Efisiensi Operasional: Creative problem solving meningkatkan efisiensi, penggunaan teknologi, dan efektivitas operasional Bank Indonesia. 4. Peningkatan Kepuasan : Dengan memahami kebutuhan nasabah secara mendalam, creative problem solving memungkinkan Bank Indonesia untuk merancang solusi yang sesuai, meningkatkan kepuasan stakeholder 5. Kepemimpinan Inovatif: Creative problem solving memperkuat kepemimpinan inovatif insan Bank Indonesia dalam menghadapi perubahan era digital melalui pengarahan tim, identifikasi peluang baru, dan penciptaan solusi kreatif. Pembahasan (Langkah-langkah implementasi)
1. Langkah-langkah Implementasi Creative
Problem Solving 2. Identifikasi permasalahan utama 3. Kolaborasi antar tim dengan latar belakang profesional yang berbeda 4. Eksplorasi ide dan solusi kreatif 5. Pengujian dan perbaikan iterati Kesimpulan
Membangun resiliensi di era digital melalui
creative problem solving penting bagi Bank Indonesia Creative problem solving memberikan manfaat solusi inovatif dan peningkatan adaptabilitas Insan Bank Indonesia berperan dalam penerapan pendekatan ini untuk mempertahankan daya saing dan meningkatkan kepuasan pengguna Thank you!! Referensi
"The Innovator's Dilemma: When New Technologies
Cause Great Firms to Fail" oleh Clayton M. Christensen.
"Leadership Agility: Five Levels of Mastery for
Anticipating and Initiating Change" oleh Bill Joiner dan Stephen A. Josephs.