Anda di halaman 1dari 16

MATA PELATIHAN : BERFIKIR KREATIF DALAM PELAYANAN

Komponen : Deskriipsi/Uraian
Deskripsi mata pelatihan Mata pelatihan ini membekali peserta untuk memiliki
kemampuan berpikir kreatif dan menerapkannya
dalam melakukan inovasi pelayanan publik sesuai
dengan lingkup bidang jabatan pejabat pengawas
pada unit organisasi instansinya. Hal-hal yang
dibahas meliputi konsep berpikir kreatif, teknik
berpikir kreatif dan inovasi, praktik berpikir kreatif
dan inovasi dalam pelayanan publik serta strategi
berpikir kreatif dan inovasi dalam pelayanan publik
sesuai dengan tugas dan fungsi jabatannya. Mata
pelatihan ini disajikan secara interaktif melalui
metode ceramah pakar, tanya jawab, diskusi,
simulasi, dan praktik, visualiasasi, mind mapping
serta innovation shoping. Keberhasilan peserta
dinilai dari kemampuannya berpikir kreatif dalam
melakukan inovasi pelayanan publik untuk
mewujudkan pelayanan publik yang paripurna dan
optimal pada unit organisasi instansinya.
Tujuan Hasil Pembelajaran : Setelah membaca modul ini Anda diharapkan
mampu berpikir kreatif dan menghasilkan
rancangan strategi inovasi pelayanan publik
pada unit organisasi instansinya.
Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu
:
a. Menjelaskan kembali susbstansi ceramah berfikir
kreatif dan inovasi dalam Pelayanan.
b. Mempraktikan teknik-teknik berfikir kreatif dalam
menghasilkan gagasan inovasi.
c. Menjelaskan konsep dasar inovasi dan strategi
inovasi dalam pelayanan publik yang
berperspektif GESI
d. Merancang implementasi strategi berpikir kreatif
dan inovasi dalam pelayanan publik sesuai
dengan tugas dan fungsi jabatannya
Materi Pokok 1 : Substansi berfikir kreatif dan inovasi
pelayanan .
a. Pengertian dan pentingnya berfikir kreatif dalam
melakukan inovasi pelayanan.
b. Tahapan-tahan proses kreatif, Faktor
mempengaruhi berfikir kreatif.
c. Pengertian dan Alasan Berinovasi
d. Best Praktice Inovasi pelayanan publik.
Materi Pokok 2 : Teknik-teknik Berfikir kreatif dalam
menghasilkan gagasan inovasi.
a. Pengertian dan Pentingnya Teknik-teknik Berfikir
Kreatif dalam menghasilkan Ide Kreatif
b. Teknik-teknik berfikir kreatif.
Materi Pokok 3 : Konsep dasar Inovasi dan Strategi Inovasi
dalam pelayanan publik yang berprespektif
GESI
a. Review Konsep Inovasi, Tipe, Jenis dan
Karakteristik Inovasi.
b. Prinsip dan faktor-faktor yang mempengaruhi
inovasi
c. Peranan Pemimpin dalam berinovasi.
d. Strategi Inovasi dalam pelayanan berbasis Gesi.
Materi Pokok 4 : Implementasi strategi berpikir kreatif dan
inovasi dalam pelayanan publik.
a. Konsep strategi inovasi 6 D
b. Merancang inovasi menggunakan kanvas model
inovasi
Keterkaitan Mata Pelatihan : Berfikir merupakan sesuatu kegiatan yang tidak
dalam Agenda kasat mata, karena terdapat dalam pikiran
seseorang. Namun kita hanya melihat gejala-gejala
seseorang yang sedang berfikir seperti
mengerjitkan dahi, bola mata diputar ke arah atas
dan lain sebagainya. Berfikir merupakan kegiatan
kognitif tingkat tinggi (higher level cognitive), dan
merupakan aktivitas psikis yang intensional.
Menurut Presseisen (2001), berpikir secara umum
diasumsikan sebagai proses kognitif, aksi mental
ketika pengetahuan diperoleh. Sedangkan Fisher
(dalam Ratnaningsih, 2007), berpikir berkaitan erat
dengan apa yang terjadi dalam otak manusia dan
fakta-fakta yang ada di dunia, berpikir mungkin bisa
divisualisasikan, dan berpikir (apabila
diekspresikan) bisa diobservasi dan
dikomunikasikan. Berpikir bisa terjadi di dalam alam
sadar dan bisa juga terjadi di bawah alam sadar.
Jika berpikir terjadi di bawah alam sadar, maka otak
tidak mengetahui bahwa ia sedang berpikir, atau
jika ia mengetahui itu, maka ia tidak mengetahui
apa yang sedang dipikirkan. Jika berpikir terjadi di
dalam alam sadar, maka otak mengetahui bahwa itu
adalah berpikir dan apa yang sedang dipikirkan.
Beyer, (1984, dalam Presseisen, 2001),
mengemukakan bahwa berpikir merupakan
manipulasi mental terhadap input dari panca indera
untuk merumuskan pikiran, memberi alasan, atau
penilaian. Sagala (2003) mengemukakan bahwa
berpikir merupakan proses dinamis yang
menempuh tiga langkah berpikir yaitu: (1)
pembentukan pengertian, yaitu melalui proses
mendeskripsikan ciri-ciri objek yang sejenis,
mengklasifikasi ciri-ciri yang sama, mengabstraksi
dan menyisihkan, membuang, dan menganggap
ciri-ciri yang hakiki; (2) pembentukan pendapat,
yang dirumuskan secara verbal berupa pendapat
menolak, menerima atau mengiakan, dan pendapat
asumtif, yaitu mengungkapkan kemungkinan-
kemungkinan suatu sifat pada suatu hal; dan (3)
pembentukan keputusan atau kesimpulan sebagai
hasil pekerjaan akal. Sementara, Ibrahim dan Nur
(2000), mendefinisikan berpikir sebagai
kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan
mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau
pertimbangan yang saksama. Lalu apakah kreatif
itu? Kata “kreatif” merupakan kata yang berasal dari
bahasa Inggris to create, yang merupakan
singkatan dari :
 Combine yakni kemampuan menggabungkan
suatu hal dengan hal lain. Misalnya anda
menggabungkan kata kampung dengan kata
smart sehingga menjadi pemikiran kreatif
kampung smart, Hal ini unik karena kebiasannya
adalah smart city .
 Reverse yakni dalam melakukan kreativitas
dapat dilakukan dengan membalikan beberapa
bagian atau proses sehingga menghasilkan
sesuatu yang baru.
 Eliminate yakni suatu kegiatan dengan
menghilangkan beberapa bagian untuk
menghasilkan sesuatu yang baru sehingga lebih
bermanfaat dan memuaskan pelanggan.
Misalnya dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan menghilangkan atau menggabungkan
beberapa tahapan dalam proses pelayanan.
 Alternatif yakni memberikan kemungkinan-
kemungkinan atau menggunakan cara, bahan
dengan yang lain. Misalnya seperti menjamurnya
alfa mart dan hipermart di setiap sudut kota
membuat resah para pedagang kecil. Apa yang
dilakukan oleh Bupati Kulon Progo? Bupati Kulon
Progo mengizinkan Alfa Mart dan Hipermart
apabila menggandeng pedagang local apabila
ingin mendirikan usaha di Kabupaten Kulon
Progo dengan nama Tomira (Toko Milik Rakyat).
 Twist (memutar) – memutarkan sesuatu dengan
ikatan.
 Elaborate (memerinci) – memerinci atau
menambah sesuatu.
Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia (KUB) kata kreatif memiliki arti memiliki
daya cipta atau memiliki kemampuan untuk
menciptakan. Menurut Conny R. Semiawan, kreatif
adalah kemampuan dalam menghasilkan gagasan-
gagasan baru dalam memecahkan permasalahan.
Menurut Havvel, kreatif adalah kemampuan untuk
membuat suatu sistem yang baru. Sedang Menurut
Woolfook, kreatif adalah kemampuan manusia
untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau dalam
memecahkan permasalahan.
Lalu apakah hasil dari pemikiran kreatif? Hasil dari
pemikiran kreatif adalah kreativitas. Dengan kata
lain kreatif itu pikiran kita tentang ide baru atau bisa
dibilang unik, sedangkan kreativitas itu hasil dari
pikiran kita yang kreatif. Lalu apakah kreativitas itu?
Hulbeck berpendapat bahwa kreatifitas. .“creative
action is an imposing of one’s own whole
personality on the environment in an unique and
characteristic way” .(Hulbeck,1945 dikutip Utami
Munandar, 1999).Dari pengertian di atas dapat
diartikan bahwa kreatif adalah tindakan kreatif yang
mengesankan dari sendiri seluruh kepribadian pada
lingkungan dalam cara yang unik dan khas.
Sedangkan Guilford menerangkan bahwa
kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan
yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat
kaitannya dengan bakat. Definisi kreativitas dari dua
pakar di atas lebih berfokus pada segi pribadi. Ahli
lain menekankan definisi kreativitas dari aspek
proses. Definisi pada dimensi proses
menitikberatkan pada upaya mendefinisikan
kreativitas yang berfokus pada proses berpikir
sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif.
Beberapa pengertian tersebut diantaranya menurut
Munandar ,“Creativity is a process that manifest in
self in fluency, in flexibility as well in originality of
thinking” (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-
Hawadi dkk, 2001). Definisi di atas menerangkan
bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau
kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam
berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi
(mengembangkan, memperkaya, memperinci),
suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan
pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi).
Lalu apakah berfikir kreatif itu? Mengapa berfikir
kreatif penting? Apakah dalam melakukan
perubahan dalam organisasi yang berupa inovasi
cukup dengan berfikir kreatif ? Pertanyaan-
pertanyaan tersebutlah yang akan dibahas dalam
bagian modul ini. Berpikir kreatif diperlukan oleh
berbagai pihak, dalam keidupan sehari-harinya.
Misalnya Anda sebagai pemimpin harus
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
ada dalam organisasinya, peserta pelatihan harus
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
widyaiswaranya. Dalam melaksanakan hal-hal
tersebut di atas ketrampilan dalam berfikir kreatif
sangat diperlukan. Lalu apakah yang dimaksud
dengan berpikir kreatif? Berfikir kreatif adalah suatu
cara berpikir dimana seseorang mencoba
menemukan hubungan-hubungan baru untuk
memperoleh jawaban baru terhadap suatu masalah.
Misalnya anda berada di suatu desa yang
pemandangannya asri, sejauh mata memandang
anda melihatan hamparan yang hijau dan
mengandung unsur seni yang tinggi, namun
masyarakatnya hidup kekurangan. Berpikir kritis
adalah berfikir mengajukan pertanyaan yang sesuai,
mengumpulkan informasi yang relevan,
mengurutkan informasi secara efisien dan kreatif,
menalar secara logis, hingga sampat pada
kesimpulan yang reliable dan terpercaya. Menurut
Halpen (1996), berpikir kritis adalah
memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif
dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui
setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan,
dan mengacu langsung kepada sasaran merupakan
bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam
rangka memecahkan masalah, merumuskan
kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan,
dan membuatkeputusan ketika menggunakan
semua keterampilan tersebut secara efektif dalam
konteks dan tipe yang tepat. Berpikir kritis juga
merupakan kegiatan mengevaluasi-
mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil
manakala menentukan beberapa faktor pendukung
untuk membuat keputusan. Berpikir kritis juga biasa
disebut directed thinking, sebab berpikir langsung
kepada fokus yang akan dituju.
Mengapa cerfikir kreatif penting dalam membuat
inovasi, baik inovasi produk, inovasi proses maupun
inovasi pelayanan? Inovasi adalah proses
mengubah ide-ide kreatif menjadi produk atau
metode kerja yang berguna (Stephen P. Robin dan
Mary Coulter). Ahli lain berbendapat bahwa inovasi
adalah merupakan suatu kreasi, pengembangan
dan implementasi suatu produk, proses ataupun
layanan baru dengan tujuan meningkatkan efisiensi,
efektifitas ataupun keunggulan bersaing. Dari ke
dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
inovasi dihasilkan oleh pemikiran kreatif. Baik
pemikiran kreatif level individual maupun level
organisasi. Berfikir kreatif merupakan bahan bakar
untuk menghasilkan sebuah inovasi ini berarti
bahwa untuk menghasilkan inovasi-inovasi
diperlukan kemampuan berfikir kreatif yakni berfikir
yang mampu menghasilakan gagasan baru yang
bermanfaat. Gagasan tersebut akan menjadi
sebuah inovasi apabila diimplementasikan. Inovasi
merupakan sebuah proses yang sangat panjang
dan melibatkan banyak pihak untuk
mewujudkannya. Ini berarti bahwa inovasi
merupakan hasil pemikiran dan implementasi dari
pemikiran kreatif dalam organisasi. Dari pemikiran
kreatif yang telah dilakukan maka dilakukan
kegiatan evaluasi terhadap gagasan. Dan terakhir
adalah gagasan yang terpilih dilakukan
implementasi dalam mewujudkan gagasan. Dalam
setiap tahapan tersebut diperlukan berfikir keatif.
Berpikir kreatif erat kaitannya dengan memunculkan
alternatif-alternatif. Dengan berpikir kreatif kita tidak
hanya terpaku dengan satu alternative saja, dalam
artian berpikir kreatif akan membuka kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi di masa. Oleh
karena itu kita dapat memiliki alternatif-alternatif
cara menghadapi solusinya. Berpikir kreatif
memudahkan kita untuk melihat, dan bahkan
menciptakan peluang yang menunjang keberhasilan
kita. Dengan berfikir kreatif dapat menciptakan
peluang -peluang yang menghantarkan kita
melakukan inovasi-inovasi baru.
Berkaitan dengan hal tersebut maka anda sebagai
pemimpin harus mampu menerapkan teknik -teknik
berfikir kreatif dalam membuat inovasi-inovasi
dalam pelayanan publik. Mengapa ? Dengan
memahami teknik-teknik berfikir kreatif anda akan
mampu memberdayakan sumberdaya manusia dan
sumberdaya lain dalam organisasi untuk
menhhasilkan ide-ide kreatif dan membuat inovasi-
inovasi. Pemberdayaan sumberdaya manusia dapat
berupa mengajak individu-individu dalam organisasi
dalam menghasilkan ide-ide kreatif baik secara
individu maupun secara berkelompok. Andapun
dapat mengajak orang-orang dalam organisasi anda
yang memiliki ciri-iri orang kreatif untuk
berpartisipasi aktif dalam enghasilkan ide-ide
kreatif.
Berikut ini akan dibahas tentang beberapa teknik
berfikir kreatif yang dapat anda terapkan dalam
kepemimpinan anda untuk menghasilkan ide kreatif.
Setiap Teknik yang anda lakukan memiliki kelebihan
dan kelemahan masing-masing. Silahkan Anda pilih
manakah Teknik yang paling sesuai untuk
menghasilkan ide-ide kreatif.
1. Pemanasan (warming up session)
Apakah teknik pemanasan itu ? Mengapa perlu
pemanasan dalam pemecahan masalah kreatif?
Pemecahan masalah secara kreatif membutuhkan
langkah pendahuluan (pre-session) sebagai
persiapan pada penetrasi lanjutan. Hal ini
disebabkan otak akan bekerja secara efektif apabila
dalam kondisi rileks. Untuk menumbuhkan iklim
atau suasana kreatif di kantor akan memungkinkan
pegawai lebih tenang, merasakan kebebasan, serta
adanya perasaan aman dalam mengungkap pikiran
dan perasaannya. Gagasan untuk mengajak
pegawai untuk sejenak beralih ke masalah yang
lebih imajinatif dan eksploratif merupakan suatu
bentuk upaya eksklusif untuk menstimulasi
kreatifitas pegawai dalam menjawab suatu
pertanyaan yang memberi kemungkinan banyak
jawaban. Sasaran akhirnya adalah mencoba
membuka cakrawala pegawai dalam melihat suatu
masalah, mengajak pegawai melihat suatu hal atau
masalah dari berbagai perspektif. Pemanasan ini
dapat dilakukan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan terbuka (opened questions) yang dapat
membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
(curiosity). Misalnya adakah cara lain untuk
memecahkan masalah ini? Apakah akibatnya?
Adakah keuntungan dan kerugian dengan teknik
ini? Cara lain yang dapat ditempuh adalah
mengajukan pertanyaan terhadapsuatu masalah
yang berkaitan dengan hal-hal yang umum yang
sering terjadi di lingkungan pekerjaan, namun
menarik para pegawai Misalnya bagaimanakah
seandainya tunjangan kinerja tidak diberikan?
Apakah dampaknya apabila masalah ini tidak
dipecahkan? Semua jawaban peserta ditulis tidak
ada sensor .
Dalam tahapan ini anda juga dapat melakukan
teknik-teknik bina suasana, meskipun kurang
relevan dengan materi pemecahan masalah.
Namun segera di tarik ke pokok permasalahnnya.
Dalam teknik ini anda dapat menggunakan berbagai
media yang dapat menarik perhatian pegawai agar
menstimulus kreatifitasnya, misalnya dengan
games, warna-warna menarik dan sebagainya.
2. Teknik Innovations Shopping.
Melakukan inovasi dengan shopping? Anda heran?
Mengapa dalam menghasilkan ide kreatif utuk
membuat inovasi perlu melakukan shopping?
Apabila anda ingin membeli sesuatu kebutuhan
shoppingnya di mana? Supermarket, pasar
tradisional ataukah belanja on line? Tentunya
sesuai kebutuhan dan waktu serta hal lain bukan?
Lalu apakah inovations shopping ? mengapa
melakukan inovations shopping, dimana melakukan
innovations shopping dan bagaimanakah
melakukan inovations shopping?. Berbagai
pertanyaan inilah yang akan dibahas. Tidak semua
orang mampu memiliki pemikiran yang kreatif,
bagaimana cara agar dapat memunculkan
kreatifitas yang berbeda dari orang lain dan tidak
monoton. Hal yang terpenting adalah bebaskan
cara berpikir anda selebar-lebarnya jangan pernah
menghambat diri untuk bisa berinovasi dan
terbelenggu dengan hal yang merupakan rutinitas
membosankan. Cobalah untuk keluar dari zona
nyaman agar anda memperoleh tantangan baru
dalam berpikir karena ini berkaitan erat dengan
tanda tanda seseorang akan sulit kaya jika selalu
merasa hidupnya nyaman. Anda bisa melakukan
innovation shopping untuk menghasilkan ide-ide
baru. Kalau anda belajar keperluan sehari-hari di
pasar tradisional atau di supermarket dalam anda
dapat melakukannya di dunia maya alias tanya
mbah google, youtube, atau di media social yang
lainnya. Apa saja yang anda cari? Tentunya terkait
dengan inovasi-inovasi, baik inovasi produk, inovasi
pelayanan, inovasi proses, inovasi struktur atau
inovasi Sumberdaya manusia. Dari berbagai inovasi
ini dapat menstimulan ide-ide kreatif anda guna
menghasilkan inovasi-inovasi baru yang terkait
dengan tugas pokok dan fungsi anda. Dalam
melakukan inovations shoping ini anda perlu
menentukan ingin melakukan shopping terkait
dengan ide apa, dalam artian untuk memecahkan
permasalahan yang terkait dengan apa? Misalnya
Anda ingin meningkatkan pelayanan kearsipan,
maka Anda tentunya akan melakukan innovations
shopping terhadap inovasi terkait dengan kearsipan,
baik di intansi pemerintah, BUMN, maupun di
swasta.
3. Pertanyaan Osborn
Model osborn merupakan cara merekonstruksi
suatu pemikiran agar dapat digunakan untuk
mengemukakan ide atau gagasan dengan tepat
(Nurafifah, Nurlaelah, & Usdiyana, 2016).
Penerapan model osborn dapat mengembangkan
gagasan dalam pemecahan masalah, selain itu
peserta pelatihan menjadi lebih kreatif. (Nugroho,
2016). Mengajukan pertanyaan untuk
membangkitkan keingintahuan (curiousity) dan
kreativitas telah terbukti sangat membantu dalam
berbagai situasi, apakah saat memecahkan
persoalan, mengembangkan, menciptakan, dan
mengkomunikasikan produk baru dsb. Sebuah
daftar pertanyaan tertulis yang merangsang pikiran
akan sangat berguna untuk mengingatkan berbagai
pendekatan dan kemungkinan yang mungkin akan
terlupakan jika kita tidak menuliskannya.Beberapa
pertanyaan yang dapat digunakan dalam menggali
ide-ide kreatif antara lain :
a. Apa kegunaan lainnya? Adakah cara baru
untuk gunakan sesuatu? kegunaan lain jika
dimodifikasi?
b. Mengadaptasi? apalagi yang serupa? Ide
apa lagi yang bisa diusulkan? apa bisa
menirunya? bagaimana menirunya atau
mengulangnya di tempat lain?
c. Modifikasi? cara yang baru? Perubahan arti,
warna, gerakan, suara, bau, bentuk?
perubahan lainnya?
d. Pembesaran /pengembangan (Magnify)?
Apa yang perlu ditambahkan? tambahan
waktu? tambah frekuensi? penguatan?
menambah tinggi atau panjang? tambah
ketebalan? nilai lebih? tambah campuran isi?
menduplikasi? memperbanyak? melebihkan?
e. Pengurangan/Perkecilan (Minify)? Apa yang
perlu dikurangi? Lebih kecil? Dipadatkan?
Miniatur? Diturunkan? Dihilangkan?
Dirampingkan? Dipilah-pilah?
f. Pengganti (Substitute)? Apa/Siapa lagi selain
ini? Ramuan lain? Bahan yang lain? Proses
lain? Kekuatan lain? Tempat lain?
Pendekatan Lain? Nada suara lain?
g. Tata Ulang (Rearrange)? Komponen
Pengganti? Pola Baru? Layout baru?
Tahapan yang lain? Pergantian Sebab dan
Akibat? Perubahan irama? Perubahan
Jadwal?
h. Pembalikkan (Reverse)? Membalikan posisi
positif dan negatif ? Bagaimana kalau
sebaliknya? Bagaimana kalau dimundurkan?
Bagaimana jika diputar balik? Penggantian
Peran? Berganti sepatu? Memutar Meja?
i. Kombinasi (Combine)? Bagaimana jika
campuran, aluminium, campuran produk,
penggabungan? Kombinasi unsur?
Kombinasi manfaat? Kombinasi gagasan?
Kombinasi Tuntutan?
4.Teknik sumbang saran (brainstorming)
Teknik sumbang saran merupakan teknik yang
dikembangkan oleh Alex F. Osborn, yaitu suatu
teknik yang untuk meningkatkan gagasan jika
diajarkan dan diterapkan dengan tepat (Shallcross,
dalam Munandar, 1995:214; Admin, 2007).
Brainstorming merupakan teknik pemecahan
masalah yang menghasilkan gagasan yang
mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik.
Kegiatan tersebut mendorong timbulnya banyak
gagasan, termasuk gagasan yang menyimpang,
liar, dan berani, dengan harapan bahwa gagasan
tersebut dapat menghasilkan gagasan yang baik
dan kreatif. Teknik ini cenderung menghasilkan
gagasan baru yang orisinal untuk menambah
jumlah gagasan konvensional yang ada (Sulistiati,
2007). Osborn (Munandar, 1995:214) menentukan
empat aturan dasar dalam teknik sumbang sarang,
yaitu:
5.Kritik tidak dibenarkan atau ditangguhkan
Asas pertama dari konsep berpikir divergen adalah
meniadakan sensor untuk kurun waktu tertentu,
karena hal tersebut dampak menghambat
kelancaran proses asosiasi (Admin, 2007). Hal ini
dimaksudkan pula untuk mencegah terhambatnya
sintesis gagasan atau pemikiran yang muncul dari
benak setiap individu yang melakukan sumbang
saran. Selain itu, kritik yang diberikan terlalu cepat
kepada setiap gagasan yang muncul dapat
menghambat kreatifitas karena kesempatan bagi
munculnya gagasan lain menjadi berkurang.
Individu pun akan lebih selektif dalam mensintesis
suatu gagasan, sehingga jumlah gagasan yang
muncul menjadi berkurang.
6.Kebebasan dalam memberikan gagasan
Diperlukan iklim tertentu agar seseorang merasa
bebas dan nyaman dalam mensintesis suatu
gagasan. Apresiasi terhadap individu lain
merupakan hal yang sangat penting, terutama
ketika individu yang bersangkutan mengungkapkan
suatu gagasan.
Gagasan sebanyak mungkin
Dalam konteks ini, dikenal asas (quantity breeds
quality), yaitu semakin banyak gagasan yang
dimunculkan, maka semakin besar kemungkinan
adanya gagasan yang berkualitas dan efektif dalam
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
mengemukakan bahwa gagasan yang baik
biasanya muncul bukan pada saat-saat awal dalam
tahap pemberian gagasan. Dengan demikian, ada
kesempatan bagi pikiran kita untuk mengembara,
mencari kemungkinan gagasan lebih jauh untuk
memunculkan gagasan orisinal dan kreatif.
Kombinasi dan peningkatan gagasan
Dalam teknik sumbang saran gagasan yang muncul
dari satu individu tidak jarang merupakan
penjabaran atau pengembangan dari gagasan
individu lainnya. Dengan demikian, teknik sumbang
saran memberikan peluang yang lebih besar bagi
munculnya gagasan-gagasan terbaik.
Teknik sumbang saran dilaksanakan dalam
beberapa tahap, yaitu:
a. Pertama-tama, salah seorang dari anggota
kelompok dipilih menjadi ketua kelompok
yang bertugas mengemukakan atau
memaparkan masalah, memimpin sidang,
dan mengawasi bahwa semua anggota akan
mendapat giliran untuk memberikan
pendapatnya serta memastikan tidak
adanya kritik.
b. Tahap selanjutnya adalah membagikan
kepada anggota daftar sumbang saran yang
telah diberikan oleh para anggota. Anggota
diminta untuk menambahkan ide-ide baru
jika masih ada atau saran-saran untuk
implementasi solusi.
c. Daftar ide-ide yang telah dihasilkan
kemudian dievaluasi (appraisal for ideas).
Tahap evaluasi ini dapat dilakukan bersama-
sama atau diserahkan pada beberapa
anggota saja (Admin, 2007)
Apakah mind mapping itu? Mengapa mind mapping
dapat memunculkan ide kreatif? Bagaimanakah
cara membuatnya? Konsep Mind mapping asal
mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun
1970-an. Menurut Tony Buzan mind mappingadalah
sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses
yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang
sebenarnya ada dalam otak manusia yang
menakjubkan (Buzan, 2009 : 12). Mind mapping
adalah cara termudah untuk menempatkan
informasi ke dalam otak dan mengambil informasi
keluar otak. Mind Mapping adalah cara mencatat
yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan
“memetakan” pikiran-pikiran kita. Pemetaan pikiran
didasarkan pada kenyataan bahwa otak manusia
terdiri dari satu juta juta sel otak atau setara dengan
167 kali jumlah manusia di bumi, sel-sel otak
tersebut terdiri dari beberapa bagian, ada bagian
pusat (nukleus) dan ada sejumlah bagian cabang
yang memencar ke segala arah, sehingga tampak
seperti pohon yang menumbuhkan cabang ke
sekelilingnya (Buzan, 2009:30). Mind mapping
adalah sebuah metode untuk mengelola informasi
secara keseluruhan melalui pemetaan peta pikiran
berbetuk percabangan yang dituangkan langsung
ke dalam media tulis (baik kertas maupun digital).
Metode ini sering disebut dengan peta pikiran dibuat
berdasarkan cara kerja otak manusia dalam
menyimpan informasi. Mengapa? Karena otak kita
menyimpan informasi lewat sel-sel saraf yang
bercabang. Karena itu, mind mapping pun dibuat
bercabang-cabang. Mind mapping pada umumnya
berupa suatu percabangan bagan-bagan. Mind
mapping merupakan media berpikir kreatif yang
mencerminkan cara kerja otak secara alami. Mind
mapping memungkinkan otak untuk menggunakan
semua gambar dan asosiasi dalam pola radial dan
jaringan sebagaimana otak dirancang.Manfaat
menggunakan mind mapping terebut diantaranya
adalah untuk mempermudah proses pengingatan,
mempercepat proses pencatatan karena hanya
menggunakan kata kunci, mudahnya kita mengingat
suatu informasi utama karena tema utama
terdefinisi dengan jelas di tengah. Di samping itu
mind mapping dibuat sesuai dengan cara kerjanya
otak. Kita pahami bahwa otak menyimpan informasi
dalam bentukgambar, warna, rasa, bukan dalam
bentuk kata-kata yang akan menstimulus ide-ide
kreatif. Bagaimana cara membuat mind mapping?
Mind mapping dapat anda buat sendiri atau tim.
Ingat pemikiran orang banyak menghasilkan lebih
baik dari pada pemikiran sendiri.
Inovasi pelayanan publik merupakan perubahan
yang dilakukan oleh ASN dan lembaga publik dalam
rangka untuk terus meningkatkan pelayanan publik
yang lebih baik, lebih murah, lebih cepat dan lebih
transparan jika dibandingkan pelayanan yang
tersedia sebelumnya. Dalam aktualisasi Inovasi
memerlukan adanya strategi yang disepakati dan
ditetapkan bersama. Sebagai langkah awal memulai
penyusunan rancangan inovasi, dapat dimulai
dengan menerjemahkan visi, misi organisasi yang
dipahami bersama, nilai-nilai dasar kinerja
organisasi yang disepakati bersama,
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi
organisasi dalam mencapai visi, misi organisasi;
merancang inovasi dengan menetapkan secara
jelas tujuannya ( goal) nya harus diketahui dan
dipahami oleh seluruh pelaku inovasi, menetapkan
langkah-langkah yang akan dilaksanakan secara
konkrit dan jelas, sehingga dapat memandu dan
mudah dilaksanakan oleh seluruh elemen dalam
organisasi dimaksud. Konsep Strategi Inovasi
harus ditetapkan secara cermat, hati-hati dan tepat,
agar mudah dipahami dan menjadi pedoman bagi
seluruh komponen dalam organisasi. Inovasi perlu
dipahami oleh pelaku untuk kesamaan langkah
dana persepsi dan agar menjadi satu kesatuan
langkah dalam melaksanakan strategi melalui
langkah-langkah kegiatan organisasi dalam
melaksanakan kegiatan pada tahapan-tahapan
yang telah ditentukan bersama dan yang sesuai
dengan tujuan inovasi. Salah satu strategi inovasi
yang efektifdiimplementasikan yaitu melalui tahapan
dalam konsep strategi inovasi yang bias disebut
dengan enam (6) D yaitu; Drum-up Inovasi;
Diagnose; Design; Delivery; Display dan
Dokumentasi Inovasi. Konsep enam D ini
mendisiplinkan kita untuk melaksanakannya sesuai
tahapan agar inovasi berhasil secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai