1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan tracer study ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui kepuasan pemangku kepentingan terhadap kompetensi akademik/pengetahuan
dari lulusan SMP Negeri 6 Kintamani
2. Mengetahui kepuasan pemangku kepentingan terhadap kompetensi keterampilan dari
lulusan SMP Negeri 6 Kintamani
3. Mengetahui kepuasan pemangku kepentingan terhadap kompetensi sikap atau karakter dari
lulusan SMP Negeri 6 Kintamani
4. Mencari kritik dan saran dari pemangku kepentingan untuk kemajuan SMP Negeri 6
Kintamani
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan tracer study ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai sarana evaluasi terhadap program maupun kebijakan di SMP Negeri 6 Kintamani
2. Meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah dengan pemangku kepentingan seperti
komite, orang tua siswa, masyarakat,SMA/SMK/Perguruan tinggi, alumni, dan dunia kerja.
3. Meningkatkan kualitas Pendidikan di SMP Negeri 6 Kintamani sehingga menghasilkan
lulusan yang berkualitas dan berkarakter.
BAB II
METODE TRACER STUDY
Berdasarkan hasil tracer study terlihat bahwa terdapat 50 orang responden yang
memberikan tanggapan. Responden tersebut berasal dari berbagai pemangku kepentingan yang
dapat dilihat pada grafik berikut.
Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa sebagian besar responden sangat puas terhadap
kompetensi akademik/pengetahuan lulusan dari SMP Negeri 6 Kintamani, dan hanya 10%
responden masih merasa cukup puas. Namun tentunya masih perlu ditingkatkan terutama dalam
proses pembelajaran supaya nantinya akan menghasilkan lulusan dengan kompetensi
pengetahuan yang sangat memuaskan. Karena kompetensi pengetahuan menjadi dasar untuk
mencapai kompetensi keterampilan.
3.2 Kompetensi Keterampilan
Gambar di bawah menunjukkan kepuasan pemangku kepentingan (alumni, komite, orang tua
siswa, masyarakat, SMA/SMK/Perguruan Tinggi, Instansi/dunia kerja) terhadap kompetensi
keterampilan lulusan SMP Negeri 6 Kintamani.
Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa sebagian besar responden (56%) puas terhadap
kompetensi keterampilan dari lulusan SMP Negeri 6 Kintamani, namun perlu ditingkatkan
supaya sebagian besar pemangku kepentingan sangat puas terhadap kompetensi keterampilan
siswa. Kompetensi keterampilan sangat dibutuhkan dalam dunia kerja sehingga kompetensi ini
harus dikembangkan sejak dini khususnya saat siswa masih duduk di bangku SMP.
Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa responden dengan jawaban sangat memuaskan dan
memuaskan sama-sama mendominasi dengan 46%. Hasil ini sudah sangat bagus, namun juga
masih perlu ditingkatkan. Sifat religius yang tinggi akan membentuk akhlak yang baik dari
seorang siswa. Walaupun seorang mempunyai kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang
sangat baik namun jika akhlaknya tidak baik maka hal itu percuma karena akan menjerumuskan
dirinya ke hal-hal yang negatif sehingga akan merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Maka dari itu, sifat religius ini sangat penting untuk di didik sejak dini.
3.4 Sikap Kejujuran
Gambar di bawah menunjukkan kepuasan pemangku kepentingan (alumni, komite, orang tua
siswa, masyarakat, SMA/SMK/Perguruan Tinggi, Instansi/dunia kerja) terhadap sifat kejujuran
lulusan SMP Negeri 6 Kintamani.
Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa sebagian responden sangat puas dengan sikap
kejujuran lulusan SMP Negeri 6 Kintamani, namun terdapat 8% responden yang merasa cukup
puas sehingga kompetensi sikap kejujuran masih perlu ditingkatkan. Sikap kejujuran ini sangat
penting baik di keluarga, sekolah, masyarakat maupun dunia kerja karena merupakan modal
bagi seseorang untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Maka dari itu sifat kejujuran
ini perlu dibiasakan sejak dini khususnya di bangku SMP.
Dari gambar di atas terlihat bahwa sebagian besar responden yaitu 60% sudah sangat puas
dengan sifat tanggung jawab lulusan SMP Negeri 6 Kintamani, namun terdapat 2% responden
yang merasa kurang puas. Hal ini tentunya menjadi bahan instrospeksi bagi para pendidik
bagaimana cara menanamkan sifat tanggung jawab saat di bangku SMP sehingga bisa diterapkan
nanti saat bersekolah pada jenjang yang lebih tinggi maupun di dunia kerja.
3.6 Sikap Kedisiplinan
Gambar di bawah menunjukkan kepuasan pemangku kepentingan (alumni, komite, orang tua
siswa, masyarakat, SMA/SMK/Perguruan Tinggi, Instansi/dunia kerja) terhadap sifat
kedisiplinan lulusan SMP Negeri 6 Kintamani.
Dari gambar di atas terlihat bahwa sebagian besar responden yaitu 52% sudah sangat puas
dengan sifat kedisiplinan lulusan SMP Negeri 6 Kintamani, namun perlu ditingkatkan karena
masih terdapat 10% responden yang mingisi cukup memuaskan. Membiasakan berperilaku
disiplin sejak dini khususnya di bangku SMP sangat penting bagi seseorang karena dapat
meningkatkan prestasi, percaya diri, dan selalu siap dalam menghadapi situasi apapun.
Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa sebagian besar responden (48%) puas terhadap
proses pendidikan di SMP Negeri 6 Kintamani yang ramah dan bebas dari perundungan,
namun perlu ditingkatkan supaya sebagian besar pemangku kepentingan menjadi sangat puas
dengan proses Pendidikan di SMP Negeri 6 Kintamani. Proses pendidikan yang ramah dan bebas
perundungan sangat mempengaruhi kondisi psikologis siswa. Jika siswa senang saat berada di
sekolah maka hasil yang dicapai oleh siswa tentunya akan lebih baik.
3.8 Masukan dan Saran dari Responden
Berdasarkan pengisian kolom saran dari angket yang diberikan melalui google form, terdapat
beberapa saran yang bisa dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
SMP Negeri 6 Kintamani. Adapun saran-saran yang tersebut adalah sebagai berikut.
1. Murid alumni SMP Negeri 6 Kintamani memiliki kemampuan yang retatif sama dengan
lulusan SMP lain, hanya saja, saya mendapat kesan murid SMP Negeri 6 Kintamani
kurang percaya diri menyampaikan aspirasi, pendapat, malu dan kadang merasa takut
jika diminta presentasi atau dituntuk untuk menyampaikan komentar.
2. Saran saya untuk SMP Negeri 6 Kintamani, yaitu lebih ramah, baik itu siswa maupun
guru,dan membuat siswa belajar lebih menyenangkan dan tidak merasa bosan ataupun
takut untuk datang kesekolah. Hal tersebut bisa ditingkatkan dengan komunikasi antar
murid maupun guru dengan senyum, salam, dan sapa. Harapan saya semoga SMP Negeri
6 Kintamani lebih maju, dan sukses selalu.
3. Tingkatkan kompetensi guru dan peserta didik melalui pembelajaran yang lebih baik,
efektif, fleksibel. Akses lebih banyak terkait lomba-lomba untuk siswa dan guru, yang
sekaligus digunakan sebagai branding SMP Negeri 6 Kintmani
4. Kami sebagai orang tua mengharapkan para guru atau wali kelas di SMP Negeri 6
Kintamani membuat paguyuban dengan orang tua siswa misalnya membuat WA grup
khusus orang tua. Disana orang tua bisa tahu informasi terkait perkembangan anaknya di
sekolah.
5. Semoga dapat menjadi salah satu sekolah favorit di Bangli, khususnya Kintamani.
Semoga perilaku bullying dapat ditekan, sehingga menciptakan suasana lingkungan
sekolah yang nyaman. Serta profesionalisme tenaga pendidikan yang semakin baik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil tracer study yang sudah dibahas pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Terdapat 46% responden yang sangat puas dengan kompetensi pengetahuan dari lulusan
SMP Negeri 6 Kintamani namun ada penurunan pada kompetensi keterampilan yaitu
hanya 28%. Hal ini menunjukkan perlu adanya evaluasi pada program sekolah untuk
lebih meningkatkan kompetensi keterampilan dari siswa.
2. Dari kompetensi sikap khusunya sikap religius, kejujuran, tanggung jawab dan
kedisiplinan juga masih perlu ditingkatkan karena masih terdapat responden yang masih
merasa kurang puas dan bahkan ada yang merasa kurang puas. Caranya dengan
mengevaluasi dan meninjau program-program sekolah yang berkaitan dengan
Pendidikan karakter siswa.
3. Menciptkan kondisi sekolah yang nyaman, ramah, dan bebas bullying sangat penting
karena sangat mempengaruhi kondisi psikologis siswa. Maka adanya pelayan yang baik
terutama dari wali kelas dan guru BK terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi
pada siswa di sekolah.
4.2 Saran
1. Dalam proses pembelajaran maupun kegiatan lainnya perlu dipupuk sikap disiplin dan
rasa percaya diri siswa agar siswa lebih berani dalam menyampaikan pendapat,
melakukan presentasi maupun tampil di depan orang banyak.
2. Meningkatkan kompetensi guru dengan mengikuti berbagai kegiatan
pelatihan/workshop/seminar dan lomba-lomba.
3. Baik guru, pegawai maupun siswa senantiasa diajak untuk selalu menerapkan 3S
(senyum, sapa, dan salam) agar dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan keakraban
antara guru dan/atau pegawai, sesama siswa, maupun antar guru/pegawai dengan siswa.
4. Meningkatkan kerjasama sekolah dengan orang tua siswa. Misalnya dengan membuat
paguyuban orang tua siswa melalui aplikasi WA grup khusus orang tua. Disana orang
tua bisa tahu informasi terkait perkembangan anaknya di sekolah.
5. Kegiatan tracer study ini hendaknya dilakukan secara berkelanjutan dan
menindaklanjuti hasil dari tracer study demi kemajuan sekolah dan menghasilkan
lulusan yang berkualitas dan berkarakter.
Kintamani, 10 Juni 2023
Kepala SMP Negeri 6 Kintamni