Sholat sunnah disebut juga sholat tathawwu, mengutip kitab sholatul Mu'min oleh Sa'id bin
Ali bin Wahf bin Al-Qahthani. Tathawwu artinya tambahan, kelebihan, atau sesuatu yang
dikerjakan secara sukarela.
Dalam buku Fikih sholat Empat Madzhab karya Abdul Qadir Ar-Rahbawi, sholat tathawwu
(sunnah) adalah sholat yang disyariatkan kepada setiap mukallaf sebagai tambahan dari
sholat fardhu. Adapun pensyariatan sholat ini bukan menjadi kewajiban, hanya dianjurkan.
Sholat sunnah dimaksudkan sebagai antisipasi jika seorang muslim punya kekurangan
dalam sholat fardunya. Di sisi lain, sholat sunnah juga memiliki sejumlah keutamaan
tersendiri.
2. Sholat Witir
Sholat sunnah lain yang ditekankan oleh Nabi SAW adalah witir. Secara bahasa, witir
artinya bilangan ganjil. Paling sedikit terdiri dari satu rakaat, tapi pada umumnya sholat witir
dikerjakan sebanyak tiga rakaat. Adapun sholat ini dilaksanakan setelah sholat Isya sebagai
penutup rangkaian sholat di malam hari.
3. Sholat Tahajud
Disebut juga qiyamul lail. Waktu pengerjaannya dianjurkan setelah tidur terlebih dahulu, lalu
bangun di akhir waktu malam. Bilangan rakaatnya minimal dua rakaat, dan maksimal 12
rakaat dengan satu kali salam di tiap dua rakaatnya.
4. Sholat Tarawih
Dilaksanakan pada waktu malam setelah sholat Isya sampai sebelum waktu Subuh, dan
khusus di bulan Ramadhan. Ada yang berpendapat jumlah rakaatnya adalah delapan
rakaat, ada juga yang 20 rakaat. Pada zaman Nabi SAW, sholat tarawih dikenal dengan
qiyam Ramadhan.
5. Sholat Dhuha
Termasuk yang begitu dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Waktu pelaksanaannya di pagi hari,
sejak matahari naik setinggi tombak dan berakhir saat matahari berada tepat di atas langit
(sebelum masuk Dzuhur). Untuk waktu sekarang, sholat dhuha dimulai sekitar pukul 07.00-
11.00 pagi. Rakaat paling sedikitnya yaitu dua rakaat, dan paling banyak 12 rakaat, dengan
satu kali salam di tiap dua rakaatnya.
8. Sholat Hajat
Bagi mereka yang memiliki permintaan, bisa menunaikan sholat sunnah dua rakaat atau
yang dikenal dengan sholat hajat agar keinginannya dikabulkan oleh Allah SWT. Dapat
dilaksanakan kapan saja, asalkan pada waktu yang tidak diharamkan untuk sholat.
9. Sholat Tobat
Setiap manusia yang berbuat dosa dianjurkan untuk langsung melaksanakan sholat tobat.
Melalui sholat ini, para hamba memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosanya
yang telah dilakukan. Didirikan dengan dua rakaat, dan setelahnya disunnahkan tetap
memperbanyak istighfar.
Jumlah rakaatnya yakni dua. Pengerjaannya sama dengan sholat id, dengan tujuh kali takbir
pada rakaat pertama, dan lima kali takbir pada rakaat keduanya. Dianjurkan dilaksanakan di
tanah lapang, serta disunnahkan untuk memperbanyak doa dan istighfar.
Jumlah rakaatnya dua rakaat. Pada rakaat pertama terdapat tujuh kali takbir, dan rakaat
kedua sebanyak lima kali takbir. Tidak didahului oleh azan atau iqamah sebelum sholatnya,
Dan setelah sholat disunnahkan menyampaikan khutbah oleh imam.
Baca artikel detikhikmah, "12 Macam Sholat Sunnah yang Dianjurkan oleh Nabi SAW, Apa
Saja?" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6535579/12-macam-sholat-
sunnah-yang-dianjurkan-oleh-nabi-saw-apa-saja.
Bacaan latin: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala"
Bacaan latin: Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an ma'muman lilahi
ta'alaa
Artinya: "Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala"
Baca juga:
Bacaan Bilal Tarawih 20 Rakaat dan 3 Witir Lengkap untuk Persiapan Ramadan
Baca juga:
Doa Setelah Sholat Witir dan Artinya Sesuai Sunnah
Niat Sholat Tarawih Berjamaah sebagai Imam
ِ ِ ْن مُسْ َت ْق ِب َل ْالقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء ِإ َمامًا
هلل َت َعالَى ِ ْح َر ْك َع َتي ِ صلِّى ُس َّن َة ال َّت َر
ِ اوي َ ُا
Bacaan latin: Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an imaman lilahi
ta'alaa
Artinya: "Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala"
Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah Yang Maha
Tinggi."
Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah witir dua rakaat karena Allah Yang Maha
Tinggi."
Malam ke-1 disebut bahwa orang yang beriman akan terbebas dari dosanya layaknya ketika
ia baru dilahirkan oleh ibunya.
Malam ke-2 yakni orang yang sholat tarawih, ia beserta kedua orang tuanya (jika keduanya
beriman) akan mendapat ampunan dari Allah SWT.
Malam ke-3 yaitu Malaikat menyeru dari bawah 'Arsy: "Mulailah untuk melakukan amal
kebajikan, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu."
Malam ke-4 disebutkan orang yang beriman akan mendapatkan pahala layaknya orang
yang membaca kitab Taurot, Zabur, Injil dan Al-Qur'an
Malam ke-5 adalah Allah SWT menganugerahinya pahala layaknya orang yang sholat di
Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa.
Malam ke-6 yaitu Allah SWT memberikan kepadanya pahala seperti pahalanya orang yang
melakukan thawaf di Baitul Makmur dan Bebatuan (batu-batu) memohonkan ampunan
baginya.
Malam ke-7 yakni orang yang mengamalkan seolah telah bertemu Nabi Musa AS serta ikut
membantunya menghadapi Raja Fir'aun dan patihnya.
Sementara untuk keutamaan sholat witir, dilansir dari buku Keutamaan 19 Shalat Sunah
karya MHD. Yunus, ss, M.Phil, sholat witir memiliki beberapa keutamaan. Salah satunya
melalui sebuah hadits yang diterangkan oleh Rasulullah SAW,
"Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan kalian (sarana) tambahan sholat, yaitu sholat
witir. Maka sholat witirlah kalian antara waktu sholat Isya hingga sholat Subuh." (HR Ahmad)
Sholat witir juga dianggap sebagai penutup sekaligus penyempurna rangkaian sholat malam
yang dilakukan seseorang. Dikerjakan sebelum tidur maupun sesudah tidur akan tetap
mendapatkan keutamaan ini. Sama seperti sabda Rasulullah SAW, "Jadikanlah akhir sholat
kalian di malam hari dengan mengerjakan sholat witir,"