TUGAS AKHIR
PERANCANGAN HOTEL RESORT DANAU TANJUNG DUMA
DI GALELA
Oleh
Nama : Safira adelia maharani
NPM : 07262211067
Oleh
Nama : Rizha M Yusuf
NPM : 072608049
Program Studi : Teknik Arsitektur
Pembimbing I : Endah Harisun, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ardi Basri S.T., M.Sc.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNTE
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabila’lamin,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas Kasih Sayang-Nya
serta Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi tugas
akhir ini. Shalawat dan salam semoga tercurah bagi bagindakita Nabi Muhammad SAW.
Penulisan tugas akhir ini guna melengkapi syarat untuk mencapai jenjang sarjana pada
Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Khairun Ternate (UNKHAIR). Adapun judul yang
diangkat penulis adalah: Perancangan Hotel Resort Danau Ranjung Duma di Galela. Di
mana dalam penulisan ini merupakan acuan yang akan digunakan sebagai konsep perencanaan
fisik pada tahap studio perancangan tugas akhir nantinya.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan, arahan, bantuan
dan motivasi dari berbagai pihak, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan
baik. Untuk itu, tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Ir. Ahmad Seng M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Khairun ternate.
2. Bapak Syyaid Quraissy, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Khairun Ternate.
3. Bapak Arham Munir S.T., M.T., selaku Koordinator Studio Tugas Akhir, yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi.
4. Bapak Syyaid Quraissy, S.T., M.T. selaku Dosen Penasehat Akademik sekaligus sebagai
Dosen Pengampuh Mata Kuliah Teknik Penulisan Ilmiah.
5. Seluruh staf Dosen Program Studi Arsitektur Universitas Khairun Ternate.
6. Ayahanda tercinta (Darno) dan Ibunda tercinta (Siti Fatimah) terimakasih telah
memberikan arahan dan dorongan serta kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis
selama ini.
7. Teman seperjuangan Teknik Arsitektur 022, Khansa sasmita dan Adinda Maharani.
Terima kasih atas dukungan dan do’a yang diberikan kepada penulis
8. Serta seluruh pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas
dukungan dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
ii
Penulis menyadari atas segala keterbatasan yang penulis miliki, dengan penuh kerendahan hati
penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
penulisan tugas akhir inu. Semo segala bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat
imbalan dari Allah SWT, sebagai suatu nilai ibadah. Akhirnya semoga penulisan tugas akhir ini
dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada lingkungan Universitas
Khairun Ternate.
Penulis
iii
ABSTRAK
Objek wisata Danau Duma sebagai salah satu aset pariwisata di Kabupaten Halmahera
Utara perlu dikembangkan mengingat kawasan ini memiliki daya tarik alami yang tidak dimiliki
objek wisata lain. Panorama alamnya indah dan sejuk membuat pengunjung nyaman dan damai
berada disana. Metode yang digunakan dalam perancangan hotel resort dan fasilitas wisata air
danau tanjung duma adalah dengan metode deskriptif dokumentatif, memaparkan fenomena dari
data-data yang diperoleh di lapangan, yang dilanjutkan dengan menganalisis permasalahan yang
didapat, dan menentukan sebagai dasar dalam perencanaan dan perancangan arsitektur.
Berdasarkan hasil riset, danau duma yang berada di Kecamatan Galela Barat Desa Duma
memiliki kondisi Lingkungan yang masih alami, sudah ada penataan kawasan dengan
didirikannya Gazebo, dan rumah makan. Potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu objek
wisata unggulan di Kabupaten Halmahera Utara.
Perancangan hotel resort di Danau Tanjung Duma Kecamatan Galela Barat merupakan
perancangan yang mampu memberikan distribusi parawisata bagi Kabupaten Halmahera Utara.
Selain itu perancangan hotel resort di Danau Tanjung Duma, akan dibangun sesuai dengan
kondisi lingkungan disekitar danau yang masih sangat alami yang akan memberikan
kenyamanan bagi wisatawan domestik atau nusantara yang dating berkunjung ke Danau Tanjung
Duma.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
ABSTRAK............................................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3. Tujuan dan Manfaat Perancangan.......................................................................3
a. Tujuan............................................................................................................3
b. Manfaat..........................................................................................................4
1.4. Ruang Lingkup Perancangan...............................................................................4
1.5. Sistematika Penulisan..........................................................................................4
v
D. Persyaratan Hotel Resort dan Kriteria Hotel Resort Bintang
Lima.............................................................................................11
E. Persyaratan Hotel Resort..............................................................12
F. Kriteria Umum Hotel Resort........................................................12
G. Kegiatan dan Fasilitas hotel Resort..............................................13
H. Organisasi Hotel Resort...............................................................14
I. Dasar Penentu Fasilitas Hotel Resort............................................14
J. Pelaku kegiatan di dalam Hotel Resort.........................................16
K. Aktifitas Pengelola dan Tamu Hotel Resort................................16
vi
4.1.4. Tinjauan Wisata Danau Duma...............................................................29
4.2. Analisa...............................................................................................................32
4.2.1. Analisa Pengguna..................................................................................32
4.2.2. Analisa Tapak........................................................................................34
4.2.3. Analisa Kawasan...................................................................................34
4.2.4. Analisa Struktur.....................................................................................36
4.2.5. Analisa Ruang Luar...............................................................................37
4.2.6. Analisa Tata Massa bangunan...............................................................39
4.2.7. Analisa Penzoningan.............................................................................40
4.2.8. Analisa Pengondisian Bangunan.............................................................41
4.3. Konsep Perancangan..........................................................................................42
4.3.1. Konsep Ruang Luar...............................................................................42
4.3.2. Konsep Struktur.....................................................................................43
4.3.3. Konsep Utilitas......................................................................................44
4.3.4. Konsep Penzoningan.............................................................................45
4.3.5. Konsep Parkiran....................................................................................46
4.3.6. Konsep Sirkulasi....................................................................................47
4.3.7. Konsep Pencapaian ke Lokasi Site..........................................................48
BAB VI PENUTUP
5.1. Kesimpulan........................................................................................................49
5.2. Saran..................................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sector non-migas yang memiliki potensi besar bagi
peningkatan devisa Negara. Indonesia Yang terletak pada posisi silang anatara dua benua (benua
Asia dan Benua Australia) dan dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik) ,memiliki banyak pulau yang kaya akan alam indah dengan keaneka ragaman budaya
menjadikan Negara ini berpotensi menarik para wisatawan dan mendatangkan devisa bagi
Negara.
Melalui Pariwisata orang akan menciptakan suasana kehidupan yang bersifat aktif, atau
dapat menciptakan kehidupan yang sehat jasmani dan rohani. Khususnya melalui pariwisata kita
dapat menyelami kebudayaan, adat istiadat dan cara hidup bangsa/suku bangsa lain atau
menikmati dan mengagumi keindahan obyek wisata itu sendiri. Fungsi Pariwisata pada saat ini
tidak lagi terbatas untuk kegiatan santai/piknik saja, tetapi harus dapatmenampung kegiatan lain
secara maksimal berupa: rekreasi aktif, pasif, hiburan, kontak sosial dan sebagainya.
Objek wisata Danau Duma sebagai salah satu aset pariwisata di Kabupaten Halmahera
Utara perlu dikembangkan mengingat kawasan ini memiliki daya tarik alami yang tidak dimiliki
objek wisata lain. Panorama alamnya indah dan berhawa sejuk membuat pengunjung nyaman
dan damai berada disana. Pengunjung dapat menggunakan perahu motor atau perahu kayuh
untuk mengelilingidanauyang dikelilingi perbukitan hijau ini, sehingga cocok dijadikan sebagai
salah satu tempat tujuan wisata. Desa Duma adalah tempat dimana injil pertama kali sampai di
Halmahera yang dibawa oleh Misionaris asal belanda bernama Hendrik Van Dyken pada tahun
1
1816 sehingga didirikanlah sebuah monumen Hendrik Van Dyken. Yang menarik dari monumen
tersebut adalah patung Hendrik Van Dijken digambarkan sedang berdiri di atas bumi Halmahera
sambil memegang Injil di tangan kiri dan cangkul di tangan kanannya. cangkul merupakan
simbol bahwa selama melakukan misinya Hendrik Van Dijken juga memberdayakan sektor
perkebunan khususnya tembakau dan kopi. Beberapa pohon besar yang sudah berusia lebih dari
seratus tahun di lokasi monument diyakini sebagai pohon yang dahulu ditanam oleh sang
misionaris.
Danau Duma, atau yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama Talaga Duma,
terletak di Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Barat. Danau yang menawarkan
pemandangan eksotik ini menyimpan sejarah penting bagi masyarakat Halmahera Utara.
Untuk sampai ke tempat itu, anda membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dengan
menumpangi kendaraan roda empat dan dua. Jarak tempuh dari Kota Tobelo (ibukota Kabupaten
Halmahera Utara) adalah + 26 Km.
Pada kenyataanya saat ini kawasan Danau Duma menarik perhatian wisatawan, hal ini
dapat dilihat dengan padatnya kawasan tersebut terutama pada hari libur. Banyak wisatawan baik
domestik maupun mancanegara yang ingin mencoba dan melihat apa yang ada di kawasan
Danau Duma tersebut apalagi lokasi yang sangat mudah untuk di akses oleh berbagai macam
kendaraan dan tidak jauh dari Bandar Udara , membuat kawasan Danau Duma ini sering menjadi
obyek utama bagi masyarakat yang sedang berlibur di Kabupaten Halmahera Utara khususnya
kecamatan Galela.
Pihak pengelola Danau Duma sudah dimulai dengan melakukan perbaikan terhadap
berbagai sarana yang ada. Keberadaan Objek Wisata Danau Duma ini akan kurang berdaya guna
apabila Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara sebagai pihak pengelola tidak berupaya untuk
mengelolanya dengan baik. Oleh karena itu penanganan yang profesional atas aset pariwisata ini
pelu ditingkatkan terutama perencanaan, pengembangan, dan penataan yang berwawasan alam
dan budaya. Dapat dikatakan perencanaan, ataupun pengembangan fasilitas seperti hotel resort
dan fasilitas wisata air harus dilakukan secara berkesinambungan, memanfaatkan segala daya
yang dimiliki serta mempertimbangkan keadaan di dalam dan kondisi diluar pengelola, sehingga
tidak terjadi kesalahan dalam pengembangan fasilitas yang akan diterapkan.
2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka di rumuskan permasalahan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Bagaimana Merancang hotel resort yang sesuai dengan kondisi lingkungan disekitar danau
Tanjung Duma?
a. Tujuan
1. Merancang hotel resort yang sesuai dengan kondisi lingkungandisekitar danau Tanjung
Duma.
2. Menyediakan fasilitas wisata air berupa hotel resort agar dapat menarik minat masyarakat
yang datang berkunjung.
3. Menyediakan fasilitas akomodasi berupa sarana dan prasarana bagi wisatawan
mancanegara maupun domestik khususnya di daerah Halmahera Utara.
4. Meningkatkan potensi alam setempat untuk pengembangan industri parawisata secara
lebih optimal.
b. Manfaat
Manfaat dari perancangan Hotel Resort di danau tanjung duma yaitu sebagai objek
wisata dan tempat rekreasi bagi pengunjung yang datang berlibur di Kabupaten Halmahera Utara
khususnya Kecamatan Galela.
Perencanaan dan perancangan Hotel Resort di danau tanjung duma sebagai salah satu
hotel resort yang terletak di daerah wisata yang dapat memberikan fasilitas bagi orang-orang
yang sedang berlibur.
3
1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan ini akan diuraikan secara bertahap sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, sistematika
penulisan.
Merupakan hasil studi literature, teori-teori dan penjelasan secara umum mengenai perancangan
Hotel Resort.
Berisikan pembahasan secara terperinci mengenai perancangan yang dilakukan dan disusun
secara sistematis dan logis.
Tahap analisi berdasarkan data-data dan menganalisis bangunannya dari sisi dan bentuk yang
terdapat data makro dan mikro. Menyajikan konsep-konsep perancangan berupa konsep dasar,
konsep tapak, dan konsep perancangan bangunan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Usaha hotel mungkin dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan usaha komersial
yang tertua di dunia , hal tersebut terbukti bahwa penginapan yang pertama yaitu
penginapan yang berbentuk ini didirikan pada tahun 3000. Penginapan berbentuk Inn ,
adalah rumah -rumah pribadi dengan beberapa kamar disediakan bagi para pejalan kaki
untuk istirahat atau tidur , satu ruangan / kamar ditempati oleh beberapa tamu, dan
kadang - kadang untuk tidur hanya disediakan tikar, kualitas kebersihan ruangan pada
5
waktu itu belum diperhatikan ,makanan yang disediakan untuk tamunya adalah makanan
yang sangat sederhana. Kenudian pada tahun 9611 di Swiss Alpine sudah terdapat sebuah
hotel bernama le grand saint bernard hospice yang dibangun oleh augustinian
monks.Pada waktu itu hotel dibangun untuk menyediakan penginapan bagi
mereka,yangmelakukan ziarah dari ke Roma. Struktur bangunan hotel tersebut mengguna
batu - batu besar sebagai tiang dan dengan fasilitas tujuh puluh atau nol tempat tidur yang
dapat menampung sebanyak tiga ratus orang.Di Amerika , pada tahun 1794 untuk yang
pertama kali dibangun khusus sebuah hotel dengan nama City Hotel, di kota New York.
Usaha hotel di negara - negara barat terus berkembang dan antara tahun 1800-an negara
Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama. Kemudian pada tahun
1829 hotel Tremont House di Boston , Amerika untuk yang pertama kali melengkapi
hotelnya dengan ruang lobby , menyediakan kamar privat dengan pintu kamar - kamar
nya dipasang kunci pengaman, serta disetiap kamar dilengkapi dengan system
drainase.Pada periode awal tahun 1900-an, pelayanan hotel secara professional mulai
dikembangkan oleh Ellsworth M.Statler seorang operator hotel Amerika , membuka
usaha hotelnya yang dilengkapi dengan beberapa keistimewaan keistimewaan yaitu ,
setiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi privat dan kaca rias yang lebar. Kemudian
pada pertengahan tahun 1900-an beberapa hotel di Amerika dimiliki oleh individu ataupu
suatu perusahaan memiliki beberapa hotel , dan pada saat itulah melalui berkembangnya
hotel - hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel ( hotel chains ).
6
berlokasi di jalan malioboro , didirikan tahun 1908 dan beroperasi pada tahun 1911.
Setelah mengalami beberapa kali proses renovasi , saat ini hotel tersebut berganti nama
menjadi hotel garuda. Dengan adanya usaha - usaha renovasi bangunan hotel pada waktu
itu , hal ini menunjukkan suatu keinginan untuk memperbaiki fasilitas hotel yang lebih
baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan akomodasi secara
komersial di Indonesia sudah dimulai dari sejak zaman Belanda.
Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin),
artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses
perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion
House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut
dengan HOSTEL.Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat
umum untukmenginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para
penginap dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap
harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL).
Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orangorang yang ingin mendapatkan
kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana
dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan.Huruf "s" pada kata
hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel
berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang.
Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya
bagi umum, yang dikelola secara komersial.(www.Library.bisnusac.id/com/2011).
7
c. Menurut Webster
Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk
menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum.
(http://www.websteronline.com).
d. Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan
pelayanan makanan , minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang - orang
yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar
sesuaidengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian.
(www.legislation.gov.uk/ukpga/Elizz/4-5/62).
Jenis aktifitas pada hotel resort dapat dibedakan antara pengelola dan pemakai
tamu hotel:
1. Aktifitas pengelola
8
Umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat
peristirahatan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hotel resort secara total
menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Juga umumnya tidak bisa
dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan
perubahan dari kegiatan sehari-hari
Ada 4 (empat) karakteristik hotel resort sehingga dapat dibedakan menurut jenis
hotel lainnya, yaitu :
a. Lokasi
Umumunya berlokasi ditempat-tempat berpemandangan indah ,pegunungan,
indah tepi pantai dan sebagainya yang tidak dirusak oleh keramaian kota , lalu
lintas yang padat dan bising dari populasi perkotaan. Pada hotel resort, kedekatan
dengan kegiatan atraksi utama dan berhubungan dengan kegiatan rekreasi
merupakan tuntunan utama pasar dan akan berpengaruh pada harganya.
9
b. Fasilitas
Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu luang
menuntut ketersedianya fasilitas pokok serta fasilitas rekreatif indoor dan
outdoor.Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi
outdoor meliputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape.
c. Arsitektur dan Suasana
Wisatawan yang berkunjung ke Hotel Resort cenderung mencari akomodasi
dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel
lainnya. Wisatawan pengguna hotel resort cenderung memilih suasana yang
nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan dengan tidak
meninggalkan citra yang bernuansa etnik.
d. Segmentasar
e. Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan / pengunjung yang ingin berlibur,
bersenang-senang, menikmati pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-
tempat lainnya yang memiliki panorama yang indah.
C. Klasifikationel Resort
10
Beberapa resort yang termasuk dalam jenis resort berdasarkan lokasi dan
kelengkapan atraksi wisata :
11
orang 2, 00 m × 1, 00 m. Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang 2, 00 m × 1, 60
m.
7. Hotel harus menyediakan restoran minimal 2 buah yang berbeda jenisnya, salah
satunya Coffee Shop.
8. Ruang Loker dan kamar mandi/WC yang terpisah untuk pria dan wanita.
a. Ruang Makan Karyawan.
b. Dapur Karyawan.
c. Ruang Ibadah Karyawan.
E. Persyaratan Hotel Resort
Motivasi utama wisatawan yang menginap di hotel adalah berlibur dan berekreasi.
Berlibur dapat diartikan sebagai kegiatan beristirahat, menghindari kegiatan rutin,
serta mengembalikan kesegaran badan dan pikiran. Berekreasi diartikan sebagai
kegiatan rekreatif, terutama yang menimbulkan rasa senang, kegembiraan dan
kesegaran, untuk rileks dan santai. Adapun kecenderungan yang dituntut hotel resort
adalah:
1. Penyediaan macam rekreasi luar/dalam bangunan yang sesuai dengan
kondisi/potensi daerah pariwisatanya dan tujuan kedatangannya.
2. Dalam jarak cepat, cukup dekat dari objek-objek rekreasi/pariwisata lain
(kontinuitas objek pariwisata).
3. Tersedianya media kontak antar wisatawan.
4. Menjamin faktor aman, privacy, confort, dan air bersih.
5. Ketentuan setiap fasilitas yang disediakan termasuk dalam tarif hotel.
6. Sifat operasi, pelayanan, dan pengawasan dalam ruang lengkap/bangunan
dan site dengan tata cara yang tidak resmi.
12
4. Adanya hubungan yang erat antara sarana akomodasi dan atraksi resort yang
utama. Kriteria ini meliputi penataantapakhotelyang menghasilkan akses
yang sangat baik terhadap zona atraksiyang utama, misalnya pantai atau
kolam.
5. Akses ke lingkungan hotel membatasi jumlah kendaraan dan mengurangi
kemungkinan terjadinya masalah-masalah lalu lintas kendaraan. Biasanya
satu atau dua jalan masuk (access point) sudah cukup, ditambah satu jalan
terpisah untuk kendaraan servis jika diperlakukan.
6. Lokasi hotel mudah dicapai terutamanya kendaraan darat motor, mobil.
Kendaraan laut seperti perahu, Jonson, langsung ke area hotel. Hotel harus
terhindar dari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang berasal dari
suasana bising, bau tidak enak, debu asap, serangga, dan binatang pengerat.
7. Bangunan hotel memenuhi persyaratan perizinan sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Pengaturan ruang hotel ditata sesuai dengan fungsinya
sehingga memudahkan arus tamu, arus karyawan, arus barang/produksi
hotel. Untuk unsur-unsur dekorasi lokal harus tercermin dalam ruang lobby,
restoran, kamar tidur, atau function room.
8. Untuk unit kamar tidur, jumlah kamar minimal 100 buah, termasuk empat
kamar suite. Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam kamar.
Standarnisasi luasan kamar mengacu pada standar internasional dengan
konsep desain ruang budaya tradisional.
9. Untuk fasilitas olahraga dan rekreasi, hotel menyediakan sarana kolam
renang untuk dewasa dan anak-anak yang terpisah atau digabung dan
dilengkapi pengaman, area bermain anak (children playground), dan
diskotik. Sedangkan jenis sarana olahraga dan rekreasi lainnya merupakan
pilihan dari: tennis, bowling, golf, fitness centre, sauna, billiard, dan
jogging.
10. Terdapat zona pembatas resort. Penataan lansekap sepanjang batas
lingkungan hotel resort dapat menciptakan pemisah dari lingkungan yang
berdekatan, terutama jika kegiatan-kegiatan dalam hotel dapat menggangu
lingkungan sekitarnya.
Hotel resort harus dilengkapi dengan fasilitas yang mampu mengantisipasi tujuan
wisatawan yang datang menginap, berlibur, dan berekreasi.
Untuk hotel resort yang terletak di daerah pantai, fasilitas umum yang dijumpai
adalah :
1. Fasilitas makan dan minum seperti restoran, bar, lobby bar, pool bar, dan
lain-lain.
13
2. Fasilitas penunjang seperti: shoping arcade, klinik kesehatan hotel, salon,
money changer dan barber shop, taman baca, dan lain-lain.
3. Fasilitas rekreasi seperti: lapangan olahraga (tennis, volley ball), fasilitas
olahraga air ( kolam renang, menyelam/diving, surfing, ski air, perahu
layar, dan lain-lain), danfasilitas kebugaran.
14
kompetisi dan persaingan.Menjadi dasar pertimbangan bagi kemungkinan
pengembangan fisik bangunan dan penambahan fasilitas.
d) Tingkat kualitas (quality level)
Memperhatikan tingkat kualitas fasilitas-fasilitas hotel lain yang melakukan
perbandingan untuk perbaikan dan peningkatan mutu fasilitas.
e) Rencana Operasional
Menetapkan sistem kerja atau penekanan pada fasilitas publik agar dapat
memberikan kepuasan para tamu dan menampilkan image yang diinginkan.
f) Konsep pelayanan makanan/restoran
Memperlihatkan fasilitas yang banyak memberikan pemasukan seperti
restoran yang akan mempengaruhi fasilitas penunjangnya, seperti kithceh,
food storage, dan locker area.
g) Jumlah staf
Jumlah staf disesuaikan dengan jumlah tamu yang ditargetkan berkunjung
ke hotel.
h) Dana dan lain-lain
Untuk pengadaan hotel resort di Indonesia, dalam menentukan fasilitas
(facilities programming) mengacu pada "Himpunan Peraturan Usaha
Akomodasi Bidang Usaha Hotel" yang dikeluarkan Dirjen Pariwisata.
Dasar penentuan fasilitas pada hotel resort ini juga didasarkan pada
permintaan pihak owner yang mana telah disesuaikan lagi dengan tuntutan
spesifik dari tamu hotel. Hendaknya seluruh fasilitasnya yang dibangun mampu
memberi kenyamanan bagi tamu hotel yang menghuni resort ini. Oleh karena
pemakai hotel resort ini para wisatawan yang melancong maupun yang
berlibur. Maka penentuan kebutuhan dan jenis fasilitas yangakan dibangun
berdasarkan kebutuhan dari semua pelaku didalam hotel resort ini.
Pengelompokan fasilitas dibagi berdasarkan sifat karakteristik dari fasilitas
tersebut yaitu:
1. Publik, fasilitas ini terbuka bagi semua orang yang datang ke resort ini
sehingga harus memiliki akses langsung dari luar.
2. Semi publik, fasilitas ini hanya dapat dipergunakan oleh semua penghuni
resort, dantidak memperkenankan orang luar mempergunakan dengan alasan
menjaga ketenangan penghuni.
3. Privat, fasilitas ini bersifat sangat privat dan hanya dapat dipergunakan oleh
orang yang berkepentingan langsung dengan fasilitas tersebut (seperti guest
room).
4. Service, fasilitas ini merupakan fasilitas pendukung dari seluruh fasilitas dan
pelayanan di kawasan hotel resort
15
J. Pelaku Kegiatan Di Dalam Hotel Resort
a. Tamu
Ditinjau dari maksud dan tujuannya, dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1) Tamu yang menginap
Pengunjung yang datang untuk menggunakan fasilitas hotel yang tersedia
dengan harapan mendapatkan pelayanan akomodasi yangmemuaskan.
2) Tamu yang tidakmenginap
Pengunjung yang datang untuk sementara (tidak menginap) dimana
kunjungannya ada yang bersifat formal (mengadakan diskusi, rapat kerja
seminar, dan lain - lain). Pelayanan tamu yang langsung berhubungan
dengan tamu misalnya dalam kegiatan kegiatan di front office, restoran bar,
coffee shop, dan lain - lain.
b. Staf dan Karyawan yang terdiri atas : Tingkatan eksekutif, terdiri dari :
1) Direktur Utama
2) Wakil Direktur
3) 3) Direktur Personalia
Jenis aktifitas pada hotel resort dapat dibedakanantara pengelola dan pemakai
tamu hotel:
a. Aktifitas pengelola
16
2.3. Tinjauan Teori Arsitektur
A. Penataan Landsekap
2.3.2. Parkiran
Lalu lintas yang bergerak baik yang bergerak lurus maupun belok pada suatu saat
akan berhenti.Setiap perjalanan akan sampai ketempat tujuan, dan kendaraan yang akan
dibawa akan di parker atau bahkan akan ditinggal pemiliknya di ruang parkir.Beberapa
definisi parkir dari beberapa sumber diantaranya sebagai berikut :
17
Aspek yang perlu diperhatikan dalam mendesain ruang parkir adalah :
a. Luas jalan yang dimiliki atau besarnya arus lalu lintas yang melalui jalan yang
ada ruang parkirnya.
b. Sudut parkit adalah 30,45,60,90 Derajat
c. Jenis kendaraan yang diparkir, apakah sedan, truk, atau bus.
3. Sirkulasi dalam pelataran parkir, sistem sirkulasi apakah satu arah atau dua arah.
Dalam sebuah literatur disebutkan ada beberapa bentuk tempat parkir, yaitu :
1) Parkir Tegak Lurus
Parkir tegak lurus merupakan posisi parkir kendaraan anda dengan sudut 90
Derajat.Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, kendarran satu
berdampingan dengan kendaraan lainnya, samping kendaraan menghadap
tegak lurus ke lorong atau gang, trotoar, atau dinding. Jenis kendaraan mobil
ini jika diparkir tegak lurus lebih banyak jumlahnya dari pada parkir paralel
dank arena itu biasanyadigunakan di tempat di pelataran gedung parkir atau
gedung parkir.
2) Parkir Seron
Parkir serong merupakan cara parkir kendaraan yang membentuk sudut dengan
pinggir jalan, setempat parkir. Parkir serong biasanya diharapkan untuk parkir
pinngir jalan, atau dipelataran parkir yang dimaksudkan1 untuk
mengoptimalkan luasan pelataran parkir karena dibutuhkan gang yang lebih
sempit sehingga dapat menempatkan ruang parkir yang lebih banyak dalam
satu satuan luas tertentu.
3) Parkir Paralel
Parkir parallel merupakan cara parkir kendaraan parallel dipinggir jalan,
umurnya merupakan fasilitas parkir yang biasanya diterapkan dipusat kota, di
kawasan pemukiman yang tidak memiliki garasi.
18
2.3.3. Sistem Sirkulasi
A. Sirkulasi Kebangunan
Sebuah bangunan merupakan bagian yang integral dengan lingk unganya Hubungan
sirkulasi bangunan dengan lingkungan eksteriornya dapat dibagi 2 jenis yaitu
pencapaian kebangunan dan jalan masuk (entrance) ke dalam bangunan.
a) Sirkulasi Horizontal
b) Sirkulasi Vertikal
A. Air bersih
B. Air kotor
C. Listrik
D. Sampah
A. Pencahayaan Alami
Pencahayaan matahari merupakan sumber pencahayaan yang sangat baik untuk
hampir semua ruang interior.
B. Pencahayaan Buatan
19
Fungsi utama pencahayaan adalah untuk menyinari bangunan dan ruang yang
memungkinkan pemakainya menjalankan aktifitas dan menjalankan tugasanya
dengan kecepatan dan kenyamanan yang tepat.
20
BAB III
METODE PERANCANGAN
3.1. Metodologi
Metode yang digunakan dalam perancangan hotel resort dan fasilitas wisata air danau
tanjung duma adalah dengan metode deskriptif dokumentatif, memaparkan fenomena dari data-
data yang diperoleh di lapangan, yang dilanjutkan dengan menganalisis permasalahan yang
didapat, dan menentukan sebagai dasar dalam perencanaan dan perancangan arsitektur.
1. Observasi lapangan, untuk memperoleh data mengenai lokasi perencanaan dan perancangan,
serta studi banding.
2. Studi literatur, yaitu data sekunder yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan
perancangan.
3.Wawancara, yaitu dialog langsung dengan pelaku aktifitas maupun pengelola. Hal ini
dilakukan untuk menggali data mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan topik.
a. Data primer, merupakan data yang secara langsung di dapat dari lapangan atau lokasi
penelitian, meluputi
1. Observasi, langsung ke lokasi site (Desa Duma Galela Barat)
2. Data lokasi, yaitu desa Duma kecamatan Galela Barat khususnya danau tanjung
duma (existing site, data vegetasi)
3. Dokumentasi lokasi, berupa foto – foto
b. Data sekunder, data yang diperoleh melalui studi literature berupa :
1. Studi banding melalui internet dan brosur
2. Data dari dinas parawisata Kabupaten Halmahera Utara berupa data kependudukan,
social budaya, peruntukan ruang.
21
Berdasarkan sumber data yang didapat, data peneltian dibagi menjadi dua jenis data :
1. Data primer
2. Data sekunder
Data primer, yaitu data-data lapangan yang didapat dari instansi pemerintah berkaitan
dengan penelitian ini. Data-data dikumpulkan dillakukan melalui wawancaradan observasi
langsung pada lokasi penelitian.
Data sekunder adalah data-data yang berasal dari kajian literature buku, artikel, majalah,
peta RDTRK dan studi perbandingan dengan penelitian sejenis yang telah dilakukan.
Data-data yang telah dikumpulkan akan dianalisa dan dijadikan sebagai acuandalam
perancangan adalah, analisa-analisa data tersebut sebagai berikut:
22
3.4. Konsep Perancangan
1. Konsep Ruang luar
2. Konsep Ruang Dalam
3. Konsep Struktur
4. Konsep Pengondisian Bangunan
5. Konsep Utilitas
6. Konsep Bentuk Dan Tampilan Bangunan
7. Konsep Penzoningan
8. Konsep Sirkulasi
9. Konsep Vegetasi
10. Konsep Tata Masa Bangunan
11. Konsep Klimatologi
12. Konsep View dan Orientasi Bangunan
13. Konsep Pencapaian ke Lokasi
23
BAB IV
Kabupaten Halmahera Utara terletak di Provinsi Maluku Utara, merupakan salah satu
kabupaten hasil pemekaran yang terbentuk tanggal 31 Mei 2003 yang memiliki luas 24.983.32
km² dengan 22 kecamatan dan 250 desa. Halmahera Utara beribukota di Tobelo, yang berjarak
138 ml laut dari Ternate, ibukota provinsi Maluku Utara. Secara geografis, kabupaten
Halamahera Utara berada pada posisi koordinat 10,57-20,0 lintang Utara dan 128,17-128,18
Bujur Timur. Kabupaten Halmahera Utara terletak di Jazirah Utara Pulau Halmahera, yang
24
diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 31 Mei 2003 di Ternate berdasarkan Undang-
Undang Nomor 1 tahun 2003.
Wilayah Halmahera Utara secara geografiserada pada posisi koordinat 10,57-20,0 lintang
Utara dan 128,17-128,18 bujur Timur.Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Halmahera Utara
adalah sebagai berikut :
Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat
Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Loloda, Sahu, Ibu dan Jailolo Kabupaten
Halmahera Barat.
Kabupaten Halmahera Utara (UU No 1/2003) memiliki luas wilayah 24.983,61 Km²,
meliputi luas daratan 5.420,24 Km²(22%) dan luas lautan 19.563,08 (78%). Dengan pemekaran
Kabupaten Pulau Morotai (UU No.53/2008) luas wilayah Kabupaten Halmahera Utara 22.507,32
Km², meliputi luas daratan 4.951,61 Km2(22%) dan lautan seluas 17.555,71(78%). Jumlah
penduduk Kabupaten Halamhera Utara tahun 2011 adalah 179.366 jiwa dimana 52% berkelamin
pria dan48% berkelamin wanita.Populasi terbanyak tercatat di Kabupatem Tobelo dengan 35.639
jiwa, sedangkan Kecamatan Kao Teluk adalah yang paling sedikit dengan 3.933 jiwa.
Kabupaten Halmahera terbentuk pada 31 Mei 2003 dengan ibukota Tobelo. Sejalan
dengan pembentukan kabupaten baru, maka kecamatan dan desa pun dimekarkan. Sembilan
25
kecamatan dimekarkan menjadi 22 kecamatan dan 174 desa menjadi 260 desa. Pada tahun 2009,
seiring ditetapkannya Pulau Morotai sebagai kabupaten tersendiri maka jumlahnya pun berubah
menjadi 17 Kecamatan dan 196 desa.
1. Kecamatan Galela
2. Kecamatan Loloda Utara
3. Kecamatan Malifut
4. Kecamatan Tobelo
5. Kecamatan Tobelo Barat
6. Kecamatan Tobelo Selatan
7. Kecamatan Tobelo Timur
8. Kecamatan Tobelo Utara
9. Kecamatan Galela Barat
10. Kecamatan Galela Selatan
11. Kecamatan Galela Utara
12. Kecamatan Kao
13. Kecamatan Kao Barat
14. Kecamatan Kao Teluk
15. Kecamatan Kao Utara
1. Infrastruktur
Kabupaten Halmahera Utara memiliki sejumlah fasilitas baik darat, laut maupun udara.Posisi
Kabupaten Halmahera Utara sebagai salah satu kawasan perairan menjadikan peranan sektor ini
sangat penting. Adapun fasilitas perhubungan laut yang dimaksud antara lain :
26
1. Pelabuhan Salimuli di Kecamatan Galela Utara
2. Pelabuhan Tolonuo di Kecamatan Tobelo Utara
3. Pelabuhan Pediwang di Kecamatan Kao Utara
4. Pelabuhan Bobale di Kecamatan Kao Utara
5. Pelabuhan Daru di Kecamatan Kao Utara
Dan memiliki terminal darat khusus antar kecamatan, desa dan kabupaten yang meliputi
Sedangkan untuk tranportasi udara Kabupaten Halamhera Utara memiliki beberapa Bandar
udara di antaranya :
1. Bandar udara pengumpan yaitu Bandar Udara Kuabang di Kecamatan Kao dan Bandar
Udara Gamarmalamo di Kecamatan Galela
2. Bandar udara khusus yaitu Bandar udara Kobok di Kecamatan Kao Teluk.
2. Data Klimatologi
Kabupaten Halmahera Utara dipengaruhi oleh iklim laut tropis yang terdiri atas tiga musim,
yaitu:
Adapun curah hujan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara berkisar antara 1.500-4.500 mm
per tahun. Curah hujan tertinggi (2.500-4.500 mm per tahun) dapat dijumpai di Galela dan
Loloda Utara dengan tipe A sampai C menurut Klasifikasi Oldeman. Curah hujan terendah
(1.500-2.000 mm per tahun) dapat dijumpai di Tobelo Selatan, Kao, Malifut dan Kepulauan
27
Morotai, menurut klasifikati Oldeman termasuk tipe DI (4 bulan basah berturutan dan 1 bulan
kering)
A. Parawisata
Di wilayah kabupaten Halmahera Utara dapat ditemui berbagai objek unik dan spesifik
yang sangat berpotensi guna dikelola dan dikembangkan menjadi objek wisata. Panorama pesisir
pantai yang berpasir putih, pesona taman laut, hamparan pulau-pulau, keanekaragaman hayati
dan masih banyak lagi keindahan alam yang belum tereksplorasi. Wilayah Kao dan Morotai
merupakan zona nostalgia perang dunia kedua dimana kedua tempat ini memiliki peran strategis
pada saat itu.
Beberapa artefak sisa perang dunia kedua, seperti meriam artileri, bangkai kapal perang,
kendaraan ampibi, landas pacu serta bunker perlindungan masihdapat ditemukan di kedua
wilayah ini. Bahkan salah satu pulau di wilayah morotai yakni pulau zum-zum pernah dijadikan
Markas sekaligus tempat peristirahatan oleh jendral besar Mac arthur, salah seorang pemimpin
tentara sekutu di wilayah pasifik pada saat itu. Sementara itu di bidang seni dan budaya terdapat
jenis-jenis tarian, jenis kerajinan tangan, musik tradisional, bahasa yang berbeda serta adanya
akar budaya adat Hibua Lamo.
Beberapa diantaranya sudah hampir punah. Macam-macam objek wisata yang ada
dikabupaten Halmahera utara antara lain pantai pasir putih luari, pantai kupa- kupa, pantau
kumo,tanjung kakara, air panas mamuya, talaga biri, danau tanjung duma dan panatai tagalaya.
B. Fasilitas Telekomunikasi
Untuk menunjang arus informasi dari ke Kabupaten Halmahera Utara ditunjang dengan
prasarana pos dan telepon. Jumlah fasilitas pelayanan pos yang terdapat di wilayah kabupaten
sampai tahun 2003 terdiri dari 6 kantor pos dan giro. Sampai dengan tahun 2004, PT. Telkom
telah memiliki pelanggan di Kabupaten Halmahera Utara sebanyak 777 pelanggan. Selain
sambungan telepon langsung sarana telekomunikasi lain yang ada adalah warung telepon.
Adapun jenis sarana telekomunikasi lainnya yang ada berupa All Band/ Icom / Kenwood.
28
Fasilitas jaringan telekomunikasi yang berada di Kabupaten Halmahera Utara terdiri atas
sistem jaringan kabel, sistem jaringan sellular, dan sisitem jaringan satelit.Sistem jaringan kabel
dikembangkan di Wilayah Tobelo, Galela, Kao, dan Malifut serta Loloda Utara.Sedangkan
sisitem jaringan sellular yaitu berupa pengembangan Base Transceiver system (BTS) tersebar di
seluruh wilayah Kabupaten.Dan terakhir sisitem jaringan satelit dikembangkan di seluruh
wilayah Kabupaten terutama di daerah-daerah yang tidak terjangkau jaringan kabel.
Pelayanan listrik di Kabupaten Halmahera Utara dilayani oleh PLN Wilayah IX Ranting
Tobelo yang mencakup seluruh wilayah utara Kabupaten Halmahera Utara dengan penyebaran
PLTD di 5 lokasi.
Sistem jaringan energy listrik yang ada di Kabupaten Halmahera Utara meliputi:
Pembangkit tenaga listirk yang digunakan di Kabupaten Halmahera adalah pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU) terdapat di desa Balisosang di kecamatan Malifutdan desa Tutumaloleo
kecamatan Galela Utara. Dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) dan batu bara
terdapat di desa Mamuya dan Akesahu.Pembangkit listriktenaga.
Site untuk perancangan hotel resort danau tanjung duma di kecamatan Galela Barat desa
Duma karena mengingat Halmahera Utara memiliki begitu banyak objek wisata yang indah
untuk dikunjungi salah satunya adalah danau tanjung duma. Danau duma yang berada di
Kecamatan Galela Barat Desa Duma memiliki kondisi lingkungan yang masih alami sudah ada
penataan kawasan dengan didirikannya gazebo, dan rumah makan dan potensial untuk
dikembangkan menjadi salah satu objek wisata unggulan di Kapupaten Halmahera Utara. Untuk
sampai ke tempat itu, anda membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dengan menumpangi
kendaraan roda empat dan dua. Jarak tempuh dari Kota Tobelo (ibukota Kabupaten Halmahera
Utara) adalah + 26 Km.
29
(Gambar 4.2 Lokasi Danau Duma)
30
(Gambar 4.3 Peta Kawasan Danau Tanjung Duma)
31
1. Potensi Site
A. Potenai Air
Tanjung Duma memiliki air tawar yang begitu luas sehingga masyarakat setempat
memanfaatkannya untuk membudidayakan ikan dengan dibuat keramba-keramba ikan disekitar
Danau Tanjung Duma. Selain itu masyarakat setempat juga memanfaatkan untuk datang
memancing ikan di Danau Tanjung Duma karena memiliki ikan air tawar yang begitu banyak.
Pohon mangga yang berada di danau tanjung duma yang ditanam oleh Hendrik Van Djiken
menurut keterangan yang diberikan oleh pengelola danau tanjung duma konon pohon mangga
yang berumur ratusan tahun dilindungi oleh pemerintah setempat dan masyarakat desa duma.
C. Vegetasi
Vegetasi yang terdapat dalam lokasi ini bermacam-macam, ada pohon manga, pohon
rambutan, pohon bougenvile, dan pohon mahkota dewa yang menambah keasrian yang terjaga
disekitar danau tanjung duma.
4.2. Analisa
4.2.1. Analisa Pengguna
1. Analisa Berdasarkan Kebutuhan Ruang dan Kelompok Kegiatan
Berdasarkan standar perancangan hotel resort studi komperasi dan janian aktifitas
maka dapat disimpulkan kebutuhan ruang untuk hotel resort dan fasilitas wisata air
danau tanjung duma adalah sebagai berikut :
a. Fasilitas Pengelola
32
Tabel 4.1 Fasilitas Pengelola
b. Fasilitas Umum
33
c. Fasilitas Penginapan
34
b) Analisa :
- Vegetasi dan tanaman asli yang sudah ada pada lahan seperti pohon
mangga berumur ratusan tahun, rambutan, mahkota dewa, dan pohon
bougenvile harus dipertahankan.
- Selama masa konstruksi dan ketika mengubah tapak, pohon-pohon
yang ada harus dilindungi dalam daerah seluas dedaunannya.
- Di lahan banyak ditumbuhi rumput semak belukar.
2. Analisa View
a) Input : Hal-hal yang diperhatikan dan dipertimbangkan dalam analisa
view adalah :
- Viev dari dalam site
- Posisi tapak terhadap matahari
b) Analisa :
View yang terdapat pada lahan ini dikelilingi oleh perbukitan sehingga
pemandandangan yang muncul adalah suasana pepohonan yang masih
alami dan air danau yang tenang, pemandangan gunung terakani dari
sebelah utara.
35
1) Alternatif satu, kendaraan roda empat (mobil).
2) Dari pelabuhan kapal very sofifi ditempuh dengan menggunakan
mobil lintas kapasitas 6 orang penumpang dengan jarak 7 jam
menuju ke lokasi dan daya tempuh relative cepat.
3) Dari pelabuhan spitbut sofifi ditempuh dengan menggunakan
mobil lintas kapasitas 6 orang dengan jarak 7 jam menuju ke
lokasi.
4) Dari Kota Tobelo ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda
4 kapasitas 2 orang dengan jarak 1 jam menuju lokasi.
5) Dari Bandara Galela ke lokasi ditempuh dengan jarak 15 menit
menggunakan kendaraan roda 4 atau roda 2.
6) Dari bandara kao ke lokasi ditempuh dengan jarak 5 jam
menggunakan kendaraan roda 4 atau roda 2.
4.2.4. Analisa Struktur
Analisa struktur yaitu melakukan pengkajian terhadap system struktur yang akan
digunakan pada objek rancangan dengan menggunakan metode pendekatan teori
penyaluran gaya yang seimbang.Pemilihan struktur dan konstruksi pada bangunan
dipertimbangan terhadap :
1. keadaan atau kondisi tanah pada tapak,antara lain kedalaman tanah
keras,permukaan air tanah,daya dukung tanah.
2. persyaratan struktur dan konstruksi, seperti:kekuatan, kekakuan,dan kestabilan.
3. segi estetika mempengaruhi penampilan bangunan.
1. Sub Struktur
36
2. Super Struktur
Pertimbangan struktur bangunan berdasarkan persyaratan kebutuhan bangunan
yaitu :
a. Modul kolom batang lebar agar dapat mengakomodasi kegiatan yang
terjadi didalam bangunan.
b. Kemudahan dalam pelaksanaan pembangunan dan pemasangan
perlengkapan bangunan.
c. Persyaratan rungan berupa batasan yang disebabkan oleh kebisingan.
3. Upper Struktur
Untuk menentukan sistem struktur atas dalam hal ini yaitu rangka atap bangunan
dalam pemilihan struktur atap untuk bangunan ini perlu beberapa pertimbangan
sebagai berikut :
a. Kemudahan dalam pelaksanaan pembangunan dan pemasangan bagi
kegiatan didalamnya.
b. Memberi perlindungan dan keamanan bagi kegiatan didalamnya.
c. Dapat memberikan estetika pada bangunan.
d. Disesuaikan dengan konsdisi iklim.
Lansekap / Ruang luar merupakan hal yang penting yang mesti diperhatikan saat
melakukan perancangan. Karena pengaruhnya adalah member kesan nyaman terhadap pengguna
dan pengunjung serta pengelola. Adapun elemen ruang luar yang digunakan adalah menyangkut
soft material dan hard material, yang meliputi :
a. Pedestrian
Merupakan tempat khusus yang di peruntukan bagi parkiran serta pejalan kaki, yang
sudah mencakup jalur sirkulasi untuk pejalan kaki itu sendiri.Untuk penggunaan
materialnya yaitu menggunakan paving dengan pola penataan paving menyilang, hal ini
dimaksudkan agar tidak terlihat monoton.
37
b. Pagar
1. Soft Material, yaitu elemen material yang sifatnya lunak, contohnya penutup
permukaan (rumput), tanaman (perdu,pohon).
2. Hard Material, yaitu elemen material yang sifatnya keras, contohnya sculpture,
paving, lampu dan lain-lain.
38
4.2.6. Analisa Tata Massa Bangunan
Massa yang ada dalam perancangan hotel resort dan di tanjung danau duma ini
merupakan massa terbesar yang sesuai dengan fungsi dan objek rancangan ini diantaranya adalah
:
39
4.2.7. Analisa Penzoningan
40
4.2.8. Analisa Pengondisian Bangunan
Pada bangunan hotel resort ini , pencahayan alami dapat dilakukan dengan
penggunaan kaca pada jendela/pintu atau pada bukaan pelat beton dan penggunaan
void (bukaan pada pelat lantai) yang berfungsi meneruskan dan menyebarkan cahaya
dari luar (atap atau jendela) ke dalam ruangan pada lantai yang ada di bawahnya.
Sedangkan untuk mengantisipasi silau dari cahaya matahari, maka digunakan
material dinding dan penempatan vegetasi yang dapat berfungsi untuk mengurangi
atau meredam silau.
41
2. Analisa Pencahayaan Buatan
Dalam merencanakan pencahayaan buatan, hal yang paling penting adalah tidak
menimbulkan kesilauan kepada pengguna bangunan di dalamnya.
4.3.Konsep Perancangan
Untuk penataan ruang luar yang akan dirancang adalah taman untuk mengarahkan
sirkulasi kendaraan yang dirancang untuk pengunjungagar pengunjung dapat merasa
kenyamanan bagi pengunjung yang ingin berjalan-jalan diluar hotel resort. Pada area bagian luar
diberi lampu taman yang bersifat untuk memberi cahaya pada malam hari.
42
4.3.2. Konsep Struktur
43
4.3.3.Konsep Utilitas
44
d.3.4. Konsep Penzoningan
45
d.3.5. Konsep Parkiran
Untuk parkiran mobil Pengelola berada di sampingn kiri dan kanan bangunan.
Sedangkan untuk pengunjung atau tamu berada di depang bangunan.
46
d.3.6. Konsep Sirkulasi
a. Konsep Penentuan Enterence dan Sitenterice
Enterence untuk pejalan kaki dan kendaraan umum dipisahkan. Untuk sirkulasi pejalan
kaki berada pada bagian depan bangunan.
47
d.3.4. Konsep Pencapaian Ke Lokasi Site
48
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Perancangan hotel resort di danau tanjung duma Kecamatan Galela Barat desa Duma
merupakan perancangan yang mampu memberikan distribusi parawisata bagi Kabupaten
Halamahera Utara. Selain itu perancangan Hotel Resort di danau tanjung duma , akan di bangun
sesuai dengan kondisi lingkungan disekitar danau yang masih sangat alami yang akan
memberikan kenyamanan bagi wisatawan domestik atau nusantara yang datang berkunjung ke
danau tanjung duma.
5.2. Saran
Perancangan Hotel Resort danau Tanjung Duma diharapakan mampu memberikan segala
fasilitas yang ada didalamya baik fasilitas utama atau fasilitas penunjang sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada para wisatawan yang datang berkunjung dan tetap mempertahan
kan kondisi lingkungan yang ada disekitar danau tanjung duma agar tetap terjaga sepanjang
masa.
49
DAFTAR PUSTAKA
50
Kantor Dinas Bappeda Kabupaten Halmahera Utara Agustus 2013
51
LAMPIRAN
52