Anda di halaman 1dari 57

LAKE RESORT HOTEL

LAPORAN SEMINAR

AR37226

SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017

Sebagai Persyaratan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Disusun Oleh :

Cah Ayu Retno Astuti

104 . 13 . 029

Dosen Pembimbing :

Tri Wahyu Handayani, Ir., MSA

Dr. Salmon P. Martana

Dr. Andi Harapan

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

2016 / 2017
LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL i

Kata Pengantar

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
melimpahkan Rahmat, Karunia Hidayah dan Ridho-Nya karena atas campur tangan-Nya
sehingga penyusunan laporan Seminar dengan judul Lake Resort Hotel ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan Laporan Seminar ini disusun dengan maksud untuk melengkapi
salah satu syarat guna mengikuti Mata Kuliah Seminar Arsitektur pada Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Bandung.
Dengan terselesaikannya Laporan Seminar ini tidak lepas dari Bantuan banyak pihak,
sehubungan dengan itu, pada kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati
menyampaikan ucapan terimakasih banyak kepada :
1. Ibu Dr. Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir. MT., selaku Ketua Program Studi Jurusan Teknik
Arsitektur
2. Ibu Tri Wahyu Handayani, Ir. MT., selaku Dosen Pembimbing pada Mata Kuliah
Seminar Arsitektur yang telak banyak membantu membenarkan Laporan hingga
tersusun.
3. Bapak Dr. Andi Harapan Siregar, selaku Koordinator mata kuliah Seminar Arsitektur.
4. Kepada Orang Tua Tercinta yang telah mendukung, mendoakan serta membiayai.
5. Seluruh Staff Kampung Sampireun Resort & Spa yang telah memberikan izin Survey.
6. Seluruh Staff Kamojang Green Hotel & Resort yang telah memberikan izin survey.
7. Seluruh Staff Lido Lakes Resort & Conference yang telah memberikan izin survey.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan yang saling menyemangati hingga bersama-sama
menyelesaikan Laporan Seminar ini.
Akhir dari kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang turut membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Penulis juga mengharapkan
saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini tersebut.

Bandung, Januari 2017

Penulis

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2. Lingkup dan Batasan .................................................................................................. 2

1.3. Metode Pembahasan .................................................................................................... 2

1.4. Sistematika Penyusunan Laporan ................................................................................ 3

BAB II SEJARAH ....................................................................................................................... 4

2.1. Sejarah dan Perkembangan Resort Hotel .................................................................... 4

2.1.1. Sejarah Perkembangan Hotel ............................................................................ 4

2.1.2. Sejarah Perkembangan Resort ........................................................................... 7

2.2. Definisi Resort Hotel ................................................................................................... 8

2.2.1. Definisi Hotel .................................................................................................... 8

2.2.2. Definisi Resort ................................................................................................... 8

2.3. Resort Hotel Danau ..................................................................................................... 9

BAB III KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................... 11

3.1. Karakteristik Resort Hotel ......................................................................................... 11

3.2. Fungsi Resort Hotel ................................................................................................... 11

3.3. Klasifikasi Resort Hotel ............................................................................................ 12

3.4. Layout dan Massa Bangunan Resort Hotel ............................................................... 15

BAB IV STANDARISASI RESORT HOTEL ......................................................................... 20

4.1. Standar Teknis Resort Hotel ...................................................................................... 20


CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029
LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL ii

4.1.1. Lokasi .............................................................................................................. 20

4.1.2. Fasilitas ............................................................................................................ 20

4.1.3. Sirkulasi ........................................................................................................... 22

4.1.4. Kebisingan ....................................................................................................... 23

4.1.5. Persyaratan Keselamatan ................................................................................. 24

4.1.6. Persyaratan Keamanan .................................................................................... 26

4.2. Kebutuhan Ruang Resort Hotel (Umum) .................................................................. 26

BAB V ANALISIS STUDI BANDING ..................................................................................... 33

5.1. Latar Belakang hasil Survey ...................................................................................... 33

5.1.1. Kampung Sampireun Resort & Spa ................................................................ 33

5.1.2. Kamojang Green Hotel & Resort .................................................................... 34

5.1.3. Lido Lakes Resort & Conference .................................................................... 35

5.2. Studi Banding Resort Hotel ....................................................................................... 36

BAB VI KESIMPULAN ............................................................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. iv

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pariwisata, merupakan suatu industri yang mempunyai peranan cukup besar
dalam pemasukan devisa di berbagai negara. Bahkan di beberapa negara sektor pariwisata
merupakan salah satu pemasok devisa terbesar, seperti yang terjadi di Negara Italia dan
Yunani.
Negara Republik Indonesia, merupakan negara kepulauan yang kaya akan objek
wisata. Kekayaan akan objek wisata tersebut seringkali menjadi daya tarik yang tinggi
bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Dalam hal ini, sektor pariwisata
dapat menjadi faktor yang dapat mengembangkan serta meningkatkan devisa negara serta
upaya memperkenalkan negara Indonesia kepada dunia.
Indonesia menaruh harapan pada sektor wisata yang mampu menggantikan peranan
migas. Harapan ini sangat beralasan, karena Indonesia memiliki potensi pariwisata yang
besar, baik dari segi alam dan sosial budaya. Promosi sektor wisata Indonesia dilakukan
dalam program Visit Indonesia Year. Seiring dengan kebijaksanaan pemerintah,
khususnya dibidang pariwisata Indonesia, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero
Wacik, telah mengkonfirmasi target sebesar 7,7 juta pengunjung wisatawan asing untuk
Indonesia tahun 2011, meningkat 10% dari total kedatangan dicapai pada tahun 2010.
Kebijakan target peningkatan jumlah pengunjung wisatawan tersebut dibuat setelah
mempertimbangkan berbagai faktor diantaranya situasi global yang semakin membaik
serta kondisi dalam negeri yang kondusif baik dari sisi politik, ekonomi, sosial dan
budaya.
Peningkatan jumlah kunjungan WISMAN atau sering disebut Wisata Mancanegara,
tentunya perlu diikuti oleh peningkatan berbagai fasilitas pelayanan, salah satunya adalah
fasilitas hotel (penginapan). Akomodasi perhotelan tidak dapat dipisahkan dengan pariwi-
sata. Tanpa kegiatan kepariwisataan dapat dikatakan akomodasi perhotelan akan lumpuh.
Sebaliknya pariwisata tanpa hotel merupakan suatu hal yang tidak mungkin, apalagi kalau
kita berbicara pariwisata sebagai suatu industri. Hotel termasuk sarana pokok
kepariwisataan (main tourism superstructures). Ini berarti hidup dan kehidupannya banyak
tergantung pada banyak atau sedikitnya wisatawan yang datang. Bila kita umpamakan
industri pariwisata itu sebagai suatu bangunan, maka sektor perhotelan merupakan
tiangnya.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 2

Dikarenakan potensi dan tuntutan akan kebutuhan tempat menginap untuk para
wisatawan yang semakin mendesak dan potensi wisata di Negara Indonesia besar, maka
dibutuhkan penambahan hotel baru dengan konsep Resort yang berfungsi sebagai tempat
akomodasi penginapan bagi para wisatawan yang ingin berwisata . Dengan penambahan
Hotel Resort ini bisa semakin menambah daya tampung penginapan bagi para wisatawan
yang berwisata terutama saat menghadapi liburan panjang ataupun libur akhir pekan.
Hotel Resort ini tidak hanya sarana akomodasi, melainkan dibarengi dengan sarana
penunjang rekreasi secara bersamaan yang berwawasan alam, sehingga potensi sarana dan
penginapan dapat seimbang.

1.2 Lingkup dan Batasan


Untuk memberi arah serta mencegah luasan pembahasan, maka ditetapkan suatu
batasan-batasan perencanaan sebagai berikut :
1. Rancangan Resort Hotel ini khusus yang berada di danau.
2. Pembahasan ditekankan pada lokasi, sirkulasi ruang, standar ruang, dan standar
keselamatan dan keamanan. Semua yang berhubungan dengan persyaratan Resort Hotel

1.3 Metode Pembahasan


Laporan ini dibahas dengan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan dan
menguraikan data primer dan sekunder. Adapun Metode yang dipakai dalam penyusunan
penulisan ini antara lain :

1. Metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data


dilakukan dengan cara : studi pustaka atau studi literatur, data dari instansi terkait,
wawancara dengan narasumber, dan observasi lapangan.

2. Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan


penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan memperoleh gambar visual dari
foto-foto yang dihasilkan pada saat survey Resort Hotel.

3. Metode komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap Resort Hotel dari
berbagai kota yang sudah ada. Dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan
identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai
karakteristik dan kondisi yang ada.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 3

1.4 Sistematika Penyusunan Laporan


Kerangka bahasan laporan perencanaan dan perancangan Tugas Seminar dengan judul
Hotel Resort di Danau adalah sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini berisikan uraian mengenai latar belakang Resort Hotel, lingkup dan batasan dan
sistematika penulisan pada laporan.
Bab 2 : Sejarah
Bab ini menjelaskan sejarah perkembangan hotel dan hotel resort, didunia maupun di
Indonesia sendiri.
Bab 3 : Kajian Pustaka Resort Hotel
Kajian yang menguraikan pustaka maupun literatur untuk dapat mengetahui berbagai
macam karakteristik, fungsi dan klasifikasi mengenai Resort Hotel, Serta persyaratan
Resort Hotel.
Bab 4 : Standarisasi Resort Hotel
Layout berupa organisasi ruang dan kebutuhan ruang yang harus ada pada perancangan
Resort Hotel, meliputi pendekatan pelaku kegiatan, aktifitas, persyaratan ruang dan
standar ukuran ruang pada Resort Hotel.
Bab 5 : Studi Banding dan Analisis Studi Banding
Kajian berupa survey lapangan untuk dapat mengetahui suatu proses perencanaan Resort
Hotel dengan metode membandingkan 3 bangunan Resort Hotel yang berlokasi di
Kepulauan Seribu, Bogor dan Garut yang bermaksud untuk mengetahui desain Resort
Hotel yang baik.
Bab 6 : Kesimpulan
Menguraikan kesimpulan dari berbagai literatur yang dikumpulkan dan dipelajari sehingga
dapat mengetahui garis besar mengenai perancangan Hotel Resort.
Daftar Pustaka

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 4

BAB II

SEJARAH

2.1 Sejarah dan Perkembangan Resort Hotel

2.1.1 Sejarah Perkembangan Hotel

Sejarah perkembangan hotel mulai dikenal sejak awal abad Masehi yang
bertujuan untuk penyewaan kamar untuk orang-orang yang melakukan perjalanan.
Hotel berasal dari kata inn yang artinya adalah usaha menyewakan sebagian dari
rumahnya kepada orang lain yang memerlukan kamar untuk menginap. Pada
umumnya, kamar yang disewakan akan dihuni oleh beberapa orang secara
bersamaan. Pada mulanya inn disebut dengan lodge yang menyediakan tempat
peristirahatan bagi mereka yang melakukan perjalanan.

Setelah peradaban semakin maju, maka terdapat berbagai peningkatan dengan


adanya penambahan fasilitas penyedia bak air (spa) yang kemudian akan disusul
dengan penyediaan makanan dan minuman walaupun masih dalam tahap sederhana.
Pada abad ke-Enam Masehi mulai memperkenalkan uang sebagai alat penukar yang
sah, sehingga usaha penginapan ini berkembang semakin pesat sampai pada masa
Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 tahun 1790. Revolusi ini,
mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan ekonomi semakin drastis dan
menyeluruh. Pada jaman itu keamanan dan ketertiban belum setertib dan sebaik saat
ini. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya perampokan sehingga mereka lebih
memilih beristirahat di penginapan, yang dianggap dapat memberikan rasa nyaman
dan aman untuk bermalam dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.

Gambar 2.1 City Hotel, New York (Sumber : Google, 2016)

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 5

Pada tahun 1129, tercatat adanya inn di Kota Canterburry, Inggris.


Sedangkan di Amerika Serikat inn tertua dibangun pada tahun 1607. Pada tahun
1794 di Kota New York dibangun sebuah hotel yang diberi nama City Hotel, dengan
jumlah kamar sebanyak 73 kamar. Sedangkan pada tahun 1829 dibangunlah hotel
yang bernama The Tremont House yang sebagian para ahli menganggap sebagai
cikal bakal perhotelan modern. Dari hotel tersebut pertama kali memperkenalkan
jenis-jenis kamr Single dan Double, yang dilengkapi dengan kunci masing-masing,
dan air minum disetiap kamar serta memperkenalkan masakan Perancis ke dunia
perhotelan.

Gambar 2.2 The Tremont House (Sumber : Google, 2016)

The Tremont House merupakan hotel yang pertama memberikan pendidikan


dan menyeleksi karyawan untuk lebih menigkatkan mutu pelayanan yang
memuaskan kepada pengunjung maupun tamu. Setelah 20 tahun beroprasi hotel ini
ditutup untuk mendapatkan pembaharuan dan keberhasilan The Tremont House
telah mendorong hotel-hotel baru yan saling menignkatkan mutu peayanan maupun
fasilitasnya.

Pada abad 20 mulai terjadi perubahan pada industry perhotelan, yaitu mulai
memperkenalkan hotel yang dimana mengutamakan kepraktisan untuk kelas
menengah bagi para wisatawan yang membutuhkan. Industri perhotelan setelah dan
sesudah perang dunia II mengalami kejayaan, dimana pada saat itu banyak
wisatawan yang melakukan perjalanan. Sehingga pada saat itu industri perhotelan
sedang berkembang pesat, maka secara alamiah hotel-hotel membagi jenis menurut
penggunaan jasa dan letak lokasi hotel itu berada.

Diawal tahun 1950-an khususnya didataran Eropa dan Amerika, adanya


persaingan hotel semakin ketat dimana pengelola Hotel mulai menyadari bahwa
harus meningkatkan kemampuan manajemen yang melipatgandakan upaya
penjualan. (sumber : Lawson, Hotel Design : 35)

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 6

Selain Dunia, adapun Sejarah Perkembangan Perhotelan di Indonesia belum


banyak terungkap, tetapi Indonesia telah dikenal di Dunia pariwisata sejak sebelum
Perang Dunia ke-1. Seiring dengan berkembangnya jaman dengan adanya wisatawan
asing yang berkunjung ke Indonesia membutuhkan sarana akomodasi. Sehingga
pada masa oenjajahan kolonial Belanda mulai berkembang hotel-hotel di Indonesia
yang bertujuan sebagai sarana akomodasi wisata asing.

Gambar 2.3 Grand Hotel Preanger, Bandung (Sumber : Google, 2016)

Menurut buku Pariwisata Indonesia Dari Masa ke Masa, hotel-hotel yang


sudah ada pada jaman itu diantaranya :

1. Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal, dan Hotel Rijswijk. Hotel-
hotel tersebut terletak di Jakarta.
2. Hotel Sarkies dan Hotel Oranje, yang terletak di Surabaya.
3. Hotel Du Pavillion, yang terletak di semarang.
4. Palace Hotel, yang terletak di Malang.
5. Slier Hotel, yang terletak di Solo.
6. Grand Hotel (sekarang sudah menjadi Hotel Garuda), terletak di Yogyakarta.
7. Hotel Savoy Homan, Hotel Preanger, Pension Van Hangel (kini sebagai Hotel
Panghegar), hote-hotel tersebur terletak di Bandung.
8. Hotel Salak, terletak di Bogor.
9. Hotel de Boer dan Hotel Astoria, terletak di Medan.
10. Grnad Hotel dan Staat Hotel, terletak di Makasar.

Hotel-hotel diatas sebagian besar masih ada sampai sekarang, sebagian ada yang
sudah menjadi Herritage dan ada yang direnovasi menjadi lebih baik. Setelah
periode pemerintahan orde baru, kehadiran hoteldi Indonesia kini berkembang pesat,

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 7

terutama setelah masuknya hotel International yang merambah ke kota besar di


Indonesia.Seiring berjalannya waktu, perkembangan hotel di Indonesia semakin
inovative.

2.1.2 Sejarah Perkembangan Resort

Resort, pertama kali muncul dengan konsep Spa yang terletak di tepi pantai
pada zaman Yunani Kuno dan Roma, hal tersebut merupakan sebuah konsep resort
yang terkenal di Kekaisaran Romawi. Setelah pada abad pertengahan, Spa
dihidupkan kembali dengan seni dan ilmu dalam Renaissance dan kembali menjadi
terkenal di seluruh Eropa. Di Inggris terdapat perkumpulan Resort Bath pada zaman
Romawi dan masih ada hingga sekarang. Dari semuanya, yang paling terkenal dari
Spa Kuno yaitu Baden-Baden, yang dianggap luxurious oleh Kaisar Caracalla dan
dengan ditambahkannya marmer disekitaran kolam dan emas pada kolamnya.
Begitupun di Amerika, resort pertama kali muncul dengan konsep Spa mulai tahun
1750-an yang terletak di mata air Virginia Barat, dan perkumpulan Resort Saratoga
Springs di New York yang mencapai puncak popularitas sebagai pusat sosial
Nasional di tahun 1850-an.

Selama tahun-tahun awal revolusi industri, Resort berkembang dengan baik.


Seperti Mohonk Mountain House di New York dan Hotel del Coronado di San
Diego, California yang terletak dalam keadaan gunung dan tepi pantai yang indah.
Tapi pada abad kedua puluh Resort menjadi semakin mudah diakses oleh kelas
menengah, sehingga pendapatan semakin meningkat terutama setelah Perang Dunia
II. Resort mengalami perkembangan yang berkelanjutan ke dalam kategori yang
melayani berbagai jenis pariwisata atau rekreasi.

Selain jenis, lokasi merupakan pengaruh utama pada pembangunan Resort.


Biasanya Resort berada di daerah seperti Hawai atau gurun seperti di California
Selatan, fasilitas resort yang disediakan untuk meningkatkan fleksibilitas sebagian
wisatawan di daerah tersebut. Selain itu, fasilitas resort juga sering ditambahkan ke
sifat nonresort seperti sarana kesehatan dan kebugaran. Kemudian tata letak dan
desain Resort dapat dipengaruhi oleh tren dan budaya lingkungan sekitar.

Dengan adanya pertimbangan budaya dan lingkungan menentukan bangunan


resort menggunakan struktur bertingkat rendah dengan landscape tradisional, seperti
di Costa Smaralda di Sardinia, atau menara di Jumeirah Beach Resort.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 8

Sementara sebagian besar Resort Hotel dirancang untuk memajukan


pariwisata pada akhir pekan atau liburan yang sifatnya nontravelling. Terletak ditepi
kota atau di distrik perbelanjaan kelas atas yang menwarkan spa yang mewah, dapat
disebut sebagai Resort Urban atau resort yang berada di kota. Urban Resort
dirancang untuk wisatwan serta tamu lokal yang memilih liburan yang nyaman.
(sumber : Lawson, Hotel Design : 65)

2.2 Definisi Resort Hotel

2.2.1 Definisi Hotel

Menurut Lawson (1976 : 27) Hotel merupakan sarana tempat tinggal umum
untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan
minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran.

Menurut (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987) Hotel


adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan
bagian jasa pelayanan, penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa
lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil.

Menurut (Kamus Webster) Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga
yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan
lainnya untuk umum. Jadi, dapat disimpulkan definisi Hotel adalah suatu bangunan
yang menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa lainnya yang
diperuntukkan bagi umum dan dikelola secara komersial.

2.2.2 Definisi Resort

Pada zaman dahulu Resort atau tempat peristirahatan diartikan sebagai


pengembangandari tempat pemandian air panas pada masa yunani dan romawi kuno,
kemudian meluas keseluruhan daerah kekuasaan romawi. Di Amerika Serikat,
tempat pemandian pertaman yang didirikan pada tahun 1750-an, dan merupakan
resort pertama di Negara tersebut. Pada saat ini Resort memiliki daya tarik yang luar
biasa khususnya kelas menengah keatas dan mendatangkan penghasilan yang cukup
besar.

Menurut Mill (2002 : 27) Resort merupakan tempat dimana orang pergi untuk
berekreasi atau berwisata.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 9

Menurut Coltmant (1895 : 95) mengatakan bahwa Resort yang banyak


dijumpai pada daerah tujuan tidak lagi diperuntukan bagi orang-orang yang singgah
untuk sementara waktu. Resort sendiri didesain untuk para Wisatawan luar negri
maupun dalam negri untuk berekreasi. Resort sendri dapat berupa Resort sederhana
sampai yang mewah, dan dapat mengakomodir kebutuhan berupa kebutuhan mulai
dari kebutuhan keluarga sampai dengan kebutuhan bisnis. Resort biasanya berada
pada tempat-tempat yang dilatar belakangi oleh keadaan alam pantai, pegunungan,
dan danau atau lokasi dimana fasilitas seperti lapangan golf dan kebutuhan rekreasi
lainnya disediakan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi Resort Hotel yaitu tempat


peristirahatan dimana letaknya di daerah-daerah yang memiliki pemandangan yang
indah tentunya dengan keadaan alam dan jauh dari keramaian Kota. Bentuk
bangunan Resort Hotel juga bervariasi, tergantung pada keadaan alam setempat atau
peraturan setempat, dapat berupa bangunan bertingkat rendah atau bangunan yang
menyebar dan tidak boleh bangunan bertingkat banyak, seperti halnya hotel-hotel
yang berada di pusat Kota.

2.3 Resort Hotel di Danau

Resort Hotel yang terletak di danau pada umumnya termasuk kepada kategori
Themed Resort, dimana Resort tersebut dirancang berdasarkan tema tertentu, yang
menawarkan wisata spesial sebagai daya tarik Resort tersebut. Contohnya pada Resort
Danau yang menjadi daya tariknya adalah lingkungan sekitar dengan konsep alam dan
danau dapat dijadikan sebagai rekreasi air. Selain itu dengan adanya Danau dapat
dijadikan fasilitas kuliner dengan konsep terapung di Danau.

Menurut lawson, Hotel Design (1995 : 85) Themed Resort mencakup berbagai
pembangunan, diantaranya yaitu :

1. Terkait dengan taman rekreasi bertema. kompleks hiburan (eurodisney)


2. Objek wisata Menawarkan spesifik (safari pondok-pondok, dude peternakan).
3. Memberikan 'suasana' dan pengalaman (restorasi sejarah / arkeologi)

Dalam setiap kasus, Resort Hotel ini dirancang untuk melengkapi dan memperluas
pengalaman situasi dan penekanan yang diberikan kepada interpretasi sensitif dari keadaan

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 10

lingkungan. Mana yang sesuai dengan sejarah dan sebaliknya, unik dan fitur dapat
dimasukkan ke dalam pengembangan sebagai sarana konservasi. Contohnya antara lain :

1. Berbagai fasilitas dan standar akomodasi tergantung pada daya tarik tertentu dan daya
tarik pasar. Hotel yang terkait dengan taman rekreasi melayani keluarga
2. safari pondok-pondok dan peternakan dirancang untuk pelarian cukup nyaman
3. bangunan bersejarah dikonversi oleh pemilik atau pemerintah dengan standar tertinggi
dari kerajinan manship dan kualitas (paradors - spain; pousadas - portogal; istana -
india; puri - france).
Fasilitas lain yang biasanya ada pada jenis Themed Resort yaitu, Konvensi dan
konferensi hotel. Jenis convention yang cukup besar karena, di musim gugur dan musim
semi, para wisatawan liburan selama empat bulan. Beda dengan Hotel yang biasanya
menyediakan ballroom, utntuk acara pertemuan dll. Di resort, pusat kongres / gedung
serbaguna dapat dikembangkan melalui investasi publik untuk meningkatkan fasilitas
Resort dan mengakomodasi gruops lebih besar.
Pada jenis Themed Resort, Akomodasi kamar sering diperpanjang melalui sarana
kondominium dan properti sewaan. Di pusat kota, pasar tambahan yang berharga mungkin
timbul dari pengunjung akhir pekan dan fungsi, perjamuan, pesta, hari kerja bisnis makan
siang dikombinasikan dengan pertemuan dan pameran.
Banyak hotel Resort juga yang menarik kelompok perjalanan insentif dan rapat
perusahaan. Sebuah fasilitas yang lebih khusus disediakan oleh pusat konferensi yang
direncanakan di universitas dan kampus untuk memenuhi kebutuhan para eksekutif dan
orang lain yang membutuhkan pertemuan canggih, tutorial, kuliah dan program pelatihan
profesional. Hal ini biasanya dikombinasikan dengan fasilitas olahraga berstandar tinggi.
(sumber : Lawson, Hotel Design : 85)

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 11

BAB III

KAJIAN PUSTAKA

3.1 Karakteristik Resort Hotel


Karakteristik Resort Hotel dari kesimpulan definisi diatas diantaranya yaitu :
1. Lokasi, Pada umumnya resort berlokasi ditempat pemandangan indah, pegunungan,
tepi pantai, tepi danau maupun aliran sungai. Dimana tempat tersebut tidak dirusak
oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising serta polusi berlebihan pada
area perkotaan. Resort Hotel sendiri berhubungan dengan periwisata maupun kegiatan
rekreasi yang merupakan tuntuta utama terhadap pemasaran dan sangat berpengaruh
terhadap biayanya.
2. Fasilitas, Motifasi utama pengunjung Resort Hotel untuk bersenang-senang dan
mengisi waktu luang dengan menikmati fasilitas yang ada Resort Hotel seperti ruang
tidur sebagai ares privasi, fasilitas rekreasi outdoor yang meliputi kolam renang, spa,
golf, lapangan tennis dan dan penataan landscape.
3. Segmen Pasar, Para wisatawan yang berkunjung cenderung mencari akomodasi
arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan Resort lainnya maupun Hotel.
Wisatawan cenderung memilih suasana yang nyaman dengan tidak meninggalkan
citra yang bernuansa etnik.
4. Arsitektur dan Nuansa, Sasaran yang ingin dicapai oleh wisatawan yang berkunjung
ke Resort Hotel yaitu berlibur, bersenang-senang, menikmati pemandangan alam,
pantai, gunung, dan tempat lainnya yang berhubungan dengan alam yang memiliki
panorama indah

3.2 Fungsi Resort Hotel


Fungsi Resort Hotel berdasarkan keinginan pengunjung yang biasanya memilih Resort
sebagai tempat berekreasi, yaitu :
1. Tranquaility, yaitu dimana Resort sebagai tempat berlindung dari segala kesibukan dan
rutinitas harian masyarakat kota. Resort sendiri merupakan tempat yang penuh
ketenangan, atau sebuah tempat dimana pengunjung merasakan ketenangan dan dapat
berelaksasi dalam suasana yang begitu dekat dengan alam.
2. Serenity, yaitu Resort menawarkan kedamaian dan ketentraman yang selama ini
ditawarkan oleh alam. Dimana para pengunjung dapat kembali menikmati hubungan
dengan alam dan belajar untuk lebih dekat dan menghargai alam.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 12

3. Adventure, yaitu dimana Resort selain temapat untuk beistirahat juga dapat digunakan
sebagai sarana untuk merasakan bertualag dialam bebas, baik dihijaunya pegunungan
maupun dibitunya lautan. Tentu saja semuanya tergantung pada kondisi sekitar Resort.
4. Conservation, yaitu dengan adanya Resort dapat dimanfaatkan sebagai upaya
pelestarian berbagai unsur alam yang terdapat di sekita lokasi Resort sendiri.

3.3 Klasifikasi Resort Hotel


Menurut buku Hotels and Resorts Planning Design and Refurbishment (1995 : 84-97)
Resort Hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Beach Resort Hotel, yaitu Resort ini terletak di tepi pantai maupun daerah pantai
yang mengutamakan potensi alam bernuansa laut sebagai daya tariknya.
Pemandangan yang lepas kearah laut, keindahan pantai, dan fasilitas olahraga air
yang biasanya dijadikan potensi utama untuk penjualan Resort di Pantai.

Gambar 3.1 Amari Trang Beach Resort Hotel (Sumber : Google, 2016)
2. Marina Resort Hotel, yaitu resort yang terletak dikawasan Marina atau pelabuhan
laut. Resort ini memanfaatkan kawasan tersebut dengan fasilitas dermaga serta
mengutamakan penyediaan fasilitas yang berhubungan dengan olahraga air dan
kegiatan yang berhubungan dengan air.

Gambar 3.2 Mauritius Hotel (Sumber : Google, 2016)


3. Mountain Resort Hotel, yaitu Resort yang terletak didaerah pegunungan. Resort ini
menjual pemandangan daerah pegunungan maupun keadaan alam sekitar untuk
ddimanfaatkan sebagai ciri rancangan Resort ini. Fasilitas yang disediakan lebih

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 13

ditekankan pada hal-hal yang berjkaitan dengan lingkungan alam sekitar dan
rekreasi yang bersifat kultural dan natural.

Gambar 3.3 Westgate Smoky Mountain Resort & Spa, Gatlinburg (Sumber : Google, 2016)
4. Health Resort and Spa, yaitu pada dasarnya Resort ini terletak di daerah-daerah
dengan potensi alam sekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana kesehatan
maupun kebugaran melalui aktivitas spa. Fasilitas yang ada di Resort ini tentunya
berkaitan dengan pemulihan kesegaran jasmani, rohani maupun mental.

Gambar 3.4 The Cangkringan Spa & Villas Hotel, Yogyakarta (Sumber : Google, 2016)
5. Rural Resort anf Country Hotels, yaitu Resort Hotel yang terletak didaerah pedesaan
yang lokasinya jauh dari keramaian kota. Daya tarik Resort Hotel ini adalah
lokasinya yang masih alami dimana dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan
rekreasi yang jarang ada di kota seperti, berburu, golf, tennis, berkuda, panjat tebing,
memanah dan aktifitas lainnya.

Gambar 3.5 Village Equestre de Pompadour, Correze, France (Sumber : Google, 2016)
6. Themed Resort, yaitu Resort yang dirancang dengan tema tertentu yang menawarkan
atraksi spesial sebagai daya tarik Resort tersebut.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 14

Gambar 3.6 Lake Buena Vista, Florida (Sumber : Google, 2016)


7. Condominium, Time Share, and Residental Development, yaitu jenis Resort Hotel
yang mempunyai atrategi pemasaran yang menarik yaitu menwarkan sebagian dari
kamar hotel untuk disewa selama periode waktu yang telah ditentukandalam
kontrak, namun biasanya penyewaan dalam jangka panjang. Tentunya perhitungan
biaya sewa berbeda dengan biaya per-hari. Hal ini merupakan daya tarik Resort ini
untuk memfasilitasi kegiatan yang dapat dilakukan di Resort tersebut. Dalam
operasionalnya, perlu dilakukan pembedaan area dalam fasilitas publik Resort
tersebut seperti entrance, lobby, dan elevator harus dipisahkan untuk penggunakan
pengunjung Resort hotel yang biasa.

Gambar 3.7 The jayakarta resort, lombok island (Sumber : Google, 2016)
8. All Suites Hotel, yaitu Resort Hotel yang tergolong mewah dimana semua kamar
yang disewakan tergolong kedalam kelas Suite.

Gambar 3.8 Conrad Hotel new chelsea (Sumber : Google, 2016)


9. Sight Seeing Resort Hotel, yaitu Resort Hotel yang terletak di daerah yang
mempunyai potensi khusus atau tempat-tempat menarik seperti pusat perbelanjaan,
kawasan bersejarah, tempat hiburan, dan lainnya sebagainya.
CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029
LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 15

Gambar 3.9 Resort Amanjiwo, Magelang (Sumber : Google, 2016)

Selain klasifikasi berdasarkan letak dan fasilitasnya, Resort hotel juga dapat
diklasifikasikan berdasarkan periode pemakainaya, diantaranya yaitu :

1. Winter Resort Hotel, yaitu Resort yang dibuka hanya pada musim dingin, biasanya
karena potensi wisatanya hanya menonjol pada musim dingin saja. Misalnya Resort
Hotel dikawasan Ski.
2. Summer Resort Hotel, yaitu Resort yang dibuka hanya musim panas saja. Biasanya
dikarenakn potensi wisata di daerah sekitar Resort tersebut hanya memadai atau
menonjol di musim panas saja.
3. Year Round Hotel, yaitu Resort yang dibuka sepanjang tahun tidak ada tuntutan
musim. Fasilitas dan potensi juga memadai pada semua musim.

Berdasarkan klasifikasi standar Resort Hotel menurut keputusan (Dirjen Pariwisata


No. 14/U/11/88 tantang Pelaksanaan Usaha dan Penggolongan Resort), antara lain yaitu
:

1. Resort Bintang 1 (satu) : minimal 20 kamar


2. Resort bintang 2 (dua) : minimal 20 kamar
3. Resort bintang 3 (tiga) : minimal 30 kamar
4. Resort bintang 4 (empat) : minimal 50 kamar
5. Resort bintang 5 (lima) : minimal 100 kamar
6. Resort bintang 5 (lima) + diamond yaitu Resort dengan kualitas terbaik dari resort
bintang 5 (lima).

3.4 Layout dan Massa Bangunan Resort Hotel


Dalam buku Hotel Motel and Condominium (1976 : 122) perencanaan sirkulasi pada
multibuilding proyek (pembangunan Resort, Hotel - Kondominium, pengelompokan Desa
Wisata) merupakan langkah penting dalam menentukan bentuk dan tata letak bangunan,

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 16

tahap perluasan dan kelayakan ekonomi - dengan mempertimbangkan proporsi yang tinggi
dari biaya yang terlibat dalam infrastruktur dan lansekap. Diantaranya :
1. Pemisahan lalu lintas di luar: dengan ketentuan untuk transportasi umum dan parkir
mobil, dan fasilitas penerimaan untuk sejumlah besar kedatangan dan keberangkatan.
2. Transportasi sekunder untuk orang-orang, barang-barang dan peralatan aruound situs,
termasuk desain kendaraan khusus (misalnya truks listrik) - kapasitas, berat, dimensi
dan manuver, yang mempengaruhi desain jalan dan persyaratan untuk garasi, servis,
pengisian.
3. Lokasi umum dan tempat rekreasi, yang dapat terkonsentrasi atau tersebar menjadi
titik fokus dari kegiatan, tergantung pada skala dan pengembangan fase.
4. Metode gerai makanan dan minuman layanan eksternal: untuk intance, bagian bawah
tanah dari pusat dapur basement mungkin layak.
5. Jalan, jalan dan kondisi peredaran darah lainnya, dengan perlindungan dari daerah
cuaca dan berbahaya atau sedap dipandang; di mana ia dapat menggabungkan fungsi
dengan fitur drop.
6. Distribusi jasa rekayasa, perlindungan, kontrol dan pengaturan perawatan.

Contoh akomodasi yang sesuai dengan standar menurut buku Hotel Motel and
Condominium (1976 : 122) yaitu :

1. Fort Village, Sardinia. Koridor yang tertutup dan jalan yang menggunakan aspal
melayani unit akomodasi untuk memudahkan pengunjung.

Gmabar 3.10 Fort Village, Sardinia (Sumber : Google, 2016)


2. Rasa Sayang Hotel, Penang. view eksternal menunjukkan bahwa blok-blok kamar
yang terbuka menghubungkan dengan sisi koridor ke tempat-tempat umum.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 17

Gambar 3.11 Rasa Sayang Hotel, Penang (Sumber : Google, 2016)

Adapun tata ruang dan tata massa bangunan yang biasanya di gunakan Pada perancangan
Resort Hotel memiliki berbagai macam layout sesuai dengan keinginan maupun keadaan
lahan yang ada. Beberapa contoh layout pada Resort Hotel diantaranya :
1. Layout Pola Grid

Gambar 3.12 Bali Dynasty Resort, Kuta (Sumber : Google, 2016)


- Layout jenis ini, geometri perletakan masa bangunan massa bangunan hotel juga
mengikuti Pola Grid.
- Biasanya, secara tampilan facade bangunan Resort Hotel memiliki tipologi
geometri bentuk Platonik Solid atau biasa disebut Persegi.
- Selain itu, koridor yang dirancang pada tiap massa bangunan Resort Hotel
khususnya yang berfungsi sebagai hunian memiliki bentuk koridor yang Linear
atau memanjang mengikuti alur massa bangunan.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 18

2. Layout Pola Memanjang

Gambar 3.13 Sheraton Huizhou Beach Resort, China (Sumber : Google, 2016)

- Layout jenis ini biasanya perletakan geometri massa bangunan dibuat memanjang
dan menyebar, agar tidak menghalangi arah pandang dari gedung ke
pemandangan yang ada. Selain itu, layout jenis ini juga berfungsi untuk
pemanfaatan lahan yang maksimal.

Gambar 3.14 Sheraton Huizhou Beach Resort, China (Sumber : Google, 2016)

- Secara facade, layout jenis ini memiliki gabungan dari bentuk horizontal atau
memanjang dan vertikal dengan bentuk kombinasi persegi panjang dan setengah

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 19

lingkran atau persegi panjang dan persegi panjang. Dan pada umumnya bangunan
Resort Hotel bertingkal 2-4 lantai.
- Koridor dari setiap massa bangunan menggunakan jenis Single Koridor, yang
berfungsi agar tidak menghalangi pemandangan dari dalam ruangan Hotel.
3. Layout Pola Memusat

Gambar 3.15 Cloud Lake Resort (Sumber : Google, 2016)

- Layout jenis ini biasanya perletakan geometri massa bangunan dibuat memusat
dan menyebar, mengarah kepada center atau icon Resort Hotel itu sendiri.
- Secara facade, kebanyakan dari jenis Layout ini memiliki gabungan dari bentuk
persegi dan setengah lingkaran meupun bentuk lingkaran. Namun perletakannya
tetap memusat.
- Koridor yang digunakan Single Louded, karena agar pemandangan yang terletak
pada center Resort itu sendiri tetap dapat dinikmati.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 20

BAB IV

STANDARISASI RESORT HOTEL

4.1 Standar Teknis Resort Hotel


4.1.1 Lokasi
Menurut Lawson (1976 : 23,) Lokasi Hotel atau Motel harus disesuaikan
untuk melayani kebutuhan pasar. Keputusan wisatawan pada akomodasi sementara,
bagi pengunjung yang ingin menginap di hotel atau motel, wisatawan melihat dari
kenyamanan akses dan penampilan umum, maka dari itu pelayanan sangat penting.
Bahkan ketika hotel atau motel di promosikan melaui situs agar mengetahui
kesesuaian lokasi wisatawan dalam jarak perjalanan dan waktu kedatangan.
keputusan lokasi juga harus memperhitungkan biaya situs akun dan efek mereka
pada struktur harga dalam kaitannya untuk disajukan dipasaran. Hotel dengan tarif
tinggi merupakan terletak di lokasi jalan utama, dan daerah kota atau hotel juga
dapat dikatakan mahal karena jenis hotel ini adalah Resort yang banyak tempat
rekreasi untuk wisatawan. Pada ekstrem yang lain, hotel atau hostel dapat diletakkan
hampir di mana saja dilayani oleh angkutan umum; sensitivitas harga mungkin lebih
penting daripada lingkungan sekitarnya. Untuk akomodasi resort, hubungan dengan
kegiatan rekreasi pantai, laut, danau, marina, lereng ski, pemandangan - jelas akan
mempengaruhi permintaan pasar dan struktur harga. Namun demikian, mungkin
untuk memperkenalkan derajat substitusi dengan menyediakan fasilitas rekreasi
sebagai bagian dari kompleks akomodasi.

4.1.2 Fasilitas
Berbagai fasilitas dibutuhkan dalam sebuah Resort Hotel diantaranya yaitu :
1. Area parkir, yang biasanya berlokasi di depan pintu masuk Lobby Resort, area
parkir ini harus mampu menampung kendaraan tamu sesuai kebutuhan. Para
pengunjung yang datang ke tempat rekreasi pada umumnya menggunakan
bebeapa macam jenis kendaran diantaranya kendaraan umum maupun pribadi.
2. Lobby Resort, merupakan sebuah area dimana tamu yang datag akan melakukan
registrasi, sebuah area dimana tamu Resort satu bertemu dengan tamu hotel
lainnya dan dimana tamu melakukan proses keberangkatan (check out) dari
hotel. Lobby Resort juga biasa digunakan seperti area membaca pada umumnya.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 21

3. Kamar Resort, merupakan fasilitas utama untuk penjualan dan penyewaan


kamar. Berbagai tipe kamar dan berbagai fasilitas yang terdapat didalamnya.
Jenis-jenis kamar resort, contoh-contoh kamar sesuai kualifikasiya menurut
Agustinus (2011 : 52) sebagai berikut :
- Single room : jenis kamar tamu standar ekonomi yang di lengkap satu
tempat tidur untuk satu orang tamu.
- Twin room : jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilengkapi dua tepat
tidur untuk dua orang tamu.
- Triple room : jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilengkapi dengan
dua tempat tidur atau satu tempat tidur double jenis queen dengan satu
tempat tidur tambahan untuk tiga orang tamu.
- Superior room : jenis kamar tamu yang cukup mewah dilengkapi satu doube
bed jenis queen atau twin bed. Tempat tidur jenis queen bed digunakan
untuk dua orang tamu.
- Suite room : jenis kamar tamu mewah, yang dilengkapi kamar tamu, ruang
makan, dapur kecil dan kamar tidur dengan sebuah king bed.
4. Restoran, merupakan tempat penjualan makanan atau minuman. Berbagai
macam jenis restaurant disuguhkan untuk memenuhi kebutuhan tamu seperti
Cffeshop, spesial restaurant (Indonesia, Jepang dan Western), dan lainnya.
Biasanya semakin banyak kamar resort semakin banyak fasilitas yang tersedia.
5. Meeting room atau Function room, adalah tempat yang di sewakan untuk
berbagai macam kebutuhan seperti meeting, rapat, seminar dan lain sebagainya.
Ruang-ruang ini disebut juga sebagai Banquet room.
6. Entertainment dan Olahraga, merupakan fasilitas yang ditawarkan kepada tamu
yang ingin mendapatkan hiburan(musik dan pertunjukan lainnya)dan pelatihan
(tennis, golf, renang, dan lainnya).
7. Laundry dan Dry cleaning, merupakan fasilitas untuk mencuci, pengeringan dan
penyetrikaan pakaian tamu yang menginap di Resort hotel tersebut. Fasilitas ini
merupakan fasilitas penunjang bermaksud untu menambah keuntungan.

Adapun Fasilitas Penunjang yang ada pada sebuah Resort hotel, sebagai berikut :

1. Ruang Karyawan, yaitu tempat untuk para karyawan seperti EDR (Employes
Dining Rooms), lokcer untuk menyimpan barang-barang bawaan karyawan,
toilet, mushola, dan lain-lain.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 22

2. Gudang, berfungsi untuk ruang penyimpanan barang-barang yang tidak


terpakai. Selain itu, gudang juga dapat digunakan untuk penyimpanan material
oprasional seperti makanan dan minuman, namun terpisah dengan gudang
kotor.
3. Office atau kantor pengelola Resort Hotel, dimana didalmnya terdapat ruang-
ruang untuk deneral manager, front office, manager, chief accounting, personal
manager, sampai pegawai bagian bawah.
4. Ruang atau tempat lain, seperti koridor, tangga, lift, pos security dan perawatan
yang akan digunakan berbagai maksud.

4.1.3 Sirkulasi dan Transportasi


1. pola aliran
Hotel dan resort kegiatan melibatkan gerakan luas tamu, pengunjung, staf,
barang dan jasa. Ini perlu direncanakan untuk convernience dan efisiensi
operasional sementara juga memenuhi persyaratan untuk keamanan dan
keselamatan. Pola aliran tamu dan pengunjung memberikan dasar bagi
perencanaan yang termasuk layanan termasuk parkir mobil. resepsionis
registration dan check-out. persyaratan lift, menuntut pada rumah tangga dan
departemen staf dan serta pemuatan perhitungan lainnya.
Dalam kebanyakan kasus, perlu untuk menyediakan layanan yang akan
memenuhi tuntutan puncak. Tanpa penundaan yang berlebihan atau waktu
tunggu dan ini biasanya melibatkan beberapa bentuk pemodelan simulasi dan
analisis komputer untuk memprediksi hasil.
2. Koridor dan tangga
Area publik, Di tempat umum, koridor mewakili hilangnya ruang dan
kemampuan beradaptasi. Sejauh mungkin, sirkulasi harus melalui daerah yang
memiliki kegunaan lain (lounge, pusat perbelanjaan, foyers konferensi) atau
yang berfungsi sebagai focal point untuk beberapa kegiatan seperti lobi. daerah
lain, Ruang yang diambil oleh koridor, tangga dan lift biasanya mewakili
antara 25% dan 35% dari total dibangun area kamar dan 15-20% dari daerah.
3. Peraturan Api
Jarak perjalanan Jumlah dan posisi dari pintu keluar kamar dan panjang
koridor antara tangga tertutup dengan jarak perjalanan yang diizinkan.
Jalan keluar

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 23

Sirkulasi melalui lobi-lobi dan foyer biasanya diterima hingga 50% dari
kebutuhan darurat jika :
- Protected (dua jam api resistensi) dari daerah bawah
- Dibangun lapisan woth yang nonmenyebarkan untuk kedepan atau
memiliki tingkat rendah dari permukaan api agar tidak menyebar.
- Dilengkapi dengan sprink otomatis
Lawson (1995 : 213)

4.1.4 Kebisingan
Kontrol kebisingan semakin penting dalam bangunan modern karena, sebagai
berikut :
1. Iklim kebisingan eksternal: lalu lintas, pesawat, mobil, parkir.
2. Kegiatan internal: diskotik, ballroom. bar, daerah rekreasi dan kolam renang
3. Peralatan: tanaman mekanik, transmisi kebisingan, getaran
4. Penetrasi suara: dengung di besar resonansi bidang yang saling dalam struktur
ringan, transmisi dampak kebisingan.
Dalam point kebisingan ini Area kamar pada Resort Hotel perlu dinilai dalam hal
berikut :
1. Jumlah kebisingan yang dihasilkan (wilayah kerja, aktivitas pengguna)
2. Kepekaan terhadap kebisingan (kamar tidur, ruang rapat).
Dengan zonasi, pemisahan dan penyaringan. Layout dapat direncanakan untuk
meminimalkan efek dari satu area yang lain. Contohnya sebagai berikut :
1. Pemisahan kamar dari tempat-tempat umum
2. Skrining daerah sensitif dari kebisingan lalu lintas eksternal (halaman desain
suara 'membayangi' pengobatan jendela)
3. Pengelompokan dan penyaringan dari wilayah kerja
Kesulitan yang paling mungkin timbul di kamar mereka yang memiliki beberapa
kegunaan atau dan mungkin kedua kebisingan memproduksi (pintu membenturkan,
radio keras di kamar tidur) dan kebisingan sensitif terhadap orang lain.
Fungsi kamar juga perlu terisolasi dari kebisingan (pidato, seminar) dan memerlukan
desain akustik untuk menghindari distorsi suara karena gema berkepanjangan dan
penyerapan yang tidak sama.
Lawson (1995 : 183)

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 24

4.1.5 Persyaratan Keselamatan


1. Kerangka hukum
Persyaratan untuk keselamatan yang ditetapkan dalam peraturan daerah,
peraturan dan kode tapi tren menuju standar wajib luas mirip di semua hotel
katering untuk pariwisata internasional :
- Peraturan Bangunan dan kode yang mengatur keselamatan dan fungsi
konstruksi
- Standar Instalasi dan kinerja untuk layanan listrik dan mekanik dan
peralatan
- Persyaratan khusus yang berkaitan dengan perlindungan kebakaran dan
sarana untuk melarikan diri pada saat kebakaran; Kebersihan makanan;
kondisi untuk lisensi.
- Ketentuan untuk kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan karyawan di
tempat kerja
- Kondisi untuk grading, klasifikasi, subsidi keuangan atau hipotek
- Ketentuan Asuransi untuk mengurangi tingkat risiko atau bahaya
- Kewajiban untuk pemeliharaan bangunan dalam kondisi aman.
fitur keselamatan dalam semua aspek perencanaan dan desain dan persyaratan
untuk jalan keluar api memiliki pengaruh besar pada penataan kamar dan
sirkulasi. Dengan meningkatnya kecanggihan dalam peralatan teknis, tren yang
juga terhadap perlindungan aktif dengan memonitor kondisi dan kontrol
otomatis aliran udara dan penetrasi asap
2. Api
Persyaratan untuk proteksi kebakaran dan sarana untuk melarikan diri dalam
peristiwa kebakaran memiliki pengaruh besar pada tata letak dan konstruksi dari
sebuah hotel. keselamatan kebakaran adalah penting dalam semua bangunan
Hotel & Resort, berikut penjelasannya :
- Banyak orang tidur di tempat, di kamar terpisah, terbiasa dengan bangunan
dan peringatan sistem
- Konsentrasi pengunjung sementara menghadiri acara: fungsi, konvensi,
restoran, dll
- Staf yang bertugas sebentar-sebentar dan di departemen yang berbeda
- Beban api sering tinggi karena perabotan; banyak bagian (dapur, toko,
bengkel, garasi) menimbulkan risiko kebakaran tinggi.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 25

keselamatan kebakaran mencakup tiga aspek utama, yaitu :

- Perlindungan Struktural: meliputi ketahanan api elemen bangunan dan


komponen dan pembatasan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan
selesai yang memiliki tingkat tinggi api permukaan menyebar.
- Aktif perlindungan: meliputi deteksi otomatis api (Karbon dioksida panas
asap), Peringatan dan peralatan pemadam kebakaran dari berbagai jenis.
- Sarana melarikan diri bagi penghuni pada saat kebakaran berkaitan dengan
jarak perjalanan ke pintu keluar yang aman, identifikasi dan perlindungan
rute melarikan diri dan evakuasi dari bangunan.
3. Tangga Darurat
Setiap bangunan Hotel maupun Resort wajib memiliki Tangga darurat untuk
persyaratan keselamatan, berikut standar tangga darurat yang tertera dalam buku
Hotel and Resort Planning, Design and Resfurbishment (1996: 182-192) :
- Setidaknya 2 tangga biasanya diperlukan
- Berlokasi di dinding eksternal dengan jendela dapat dibuka di setiap lantai.
Internal tangga harus memiliki ventilasi mekanis otomatis
- Lobi Protected atau koridor ke daerah bawah tanah yang terpisah
- Minimum lebar 1,1 m (44 in): meningkat menjadi 1,4 m (55 in) untuk
bangunan lebih dari 30 m (100 kaki) tinggi
- Tangga lebih dari 1,8 m (72 in) lebar harus dalam dua bagian (minimum 1.1
m lebar), dipisahkan oleh pegangan pusat
4. Pintu
Pintu harus membuka ke arah melarikan diri tanpa halangan. pintu terkunci
harus memiliki mekanisme rilis panik. pintu putar mungkin tidak dapat diterima
kecuali ada pintu samping berbatasan langsung dan keluar pintu dari tempat
perakitan biasanya harus memiliki dua daun yang sama. Pendaratan harus
minimal 900 mm (3'o ') lebar.
5. Asap
Ketentuan untuk mengendalikan asap dan gas panas meliputi, sebagai berikut :
- Ventilasi tangga dilindungi dan rute evakuasi, dengan pintu masuk disegel
terhadap penetrasi asap
- Pemasangan exhaust fan di tingkat atap di atrium, di atas angkat shaft dll,
dengan kontrol positif gerakan aliran udara jauh dari koridor

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 26

- Penggunaan peredam dikendalikan komputer dan kipas (dengan sistem


back-up mekanik) untuk menutup pasokan udara ke daerah yang terkena api
dan menjaga tekanan positif di koridor lain dan tangga.
- Semua instalasi api dan asap control - termasuk lift pemadam kebakaran,
pompa air, sistem ventilasi yang dikendalikan secara manual komputer
yang dioperasikan dan - harus terhubung ke pasokan listrik darurat.
liputan keselamatan merupakan pertimbangan imortant untuk tamu yang kurang
mengenal lingkungan, untuk pertemuan rahasia dan untuk kontrol kehilangan dan
kerusakan properti. Dalam hal operasional, keselamatan harus efektif tanpa menjadi
obtrustive atau terlalu membatasi. sistem sistem keselamatan secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi empat kategori. deteksi otomatis dan alat peringatan
Ini mencakup berbagai macam sensor yang terhubung ke sebuah rangkaian relay
diperkuat yang dapat mengaktifkan alarm dan / atau panel indictor. Sensor meliputi :
- Tekanan Magnetic atau kontak getaran di pintu masuk, pintu, dan jendela.
- Infrared balok di pintu masuk dan bagian untuk mengoperasikan pintu
- Microwave atau gelombang ultrasonik untuk perlindungan volumetrik kamar.
Lawson (1995 : 182-192)

4.1.6 Persyaratan Keamanan


Fitur keamanan dalam semua aspek perencanaan dan desain persyaratan untuk jalan
keluar api memiliki pengaruh besar pada penataan kamar dan sirkulasi. Dengan
meningkatnya kecanggihan dalam peralatan teknis, tren yang juga towars
perlindungan aktif dengan memonitor kondisi dan mengontrol otomatis aliran udara
dan penetrasi asap.

4.1 Kebutuhan Ruang Resort Hotel (Umum)


Macam-macam fasilitas pada bangunan Resort Hotel dan ukuran sesuai standar menurut
buku, diantaranya :
1. Area Parkir, yang berlokasi tepatnya di depan pintu masuk Lobby Resort yang mampu
menampung kendaraan tamu sesuai kebutuhan. Berikut tabel standar ukuran menurut
jenis kendaraan pengunjung :

Panjang Radiun putaran


Jenis Kendaraan Lebar (m) Tinggi (m)
(m) berbentuk lingkaran

Sepeda Motor 2.20 0,70 1,00 1,00

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 27

Mobil Pribadi 4,70 1,75 1,50 5,75

Mobil Pribadi ukuran


5,00 1,80 2,00 6,00
besar

Bus 11,00 2,50 3,95 10,25

Tabel 4.1 (sumber : Neufert, 2013:105)


2. Lobby Resort, merupakan tempat dimana tamu atau pengunjung dapat melakukan
berbagai kebutuhan mapun chek-in dan chek-out. Berikut tabel standar ruang serta
ukuraan untuk Lobby :

Ruang Sumber Standar

Main Lobby BPDS 0,65 0,9 m/orang

Lounge Area NAD 2,5 m/orang

Receptionist BPDS 10 m/unit

Ruang Kasir NAD 2,75 m/orang

Costumer Service NMH 12 m/unit

Toilet Umum NAD 3,6 m/orang

Tabel 4.2
3. Kamar Resort, merupakan fasilitas utama untuk penjualan dan penyewaan kamar.
Berbagai tipe kamar dan berbagai fasilitas yang terdapat didalamnya. Berikut jenis-
jenis Kamar Resort Hotel menurut tipenya :
- Single Room, jenis kamar ini merupakan kamar standar ekonomi yang dilengkapi
satu tempat tidur untuk satu orang tamu.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 28

Gambar 4.1 Single Room (sumber : Hotels and Resort Planning Design and Refurbhisment)

- Twin Room, jenis kamar standar dengan dua tempat tidur untuk dua orang tamu.

Gambar 4.2 Twin Room (sumber : Hotels and Resort Planning Design and Refurbhisment)

- Triple Room, dilengkapi dengan dua tempat tidur atau satu tempat tidur double
jenis queen dengan satu tempat tidur tambahan untuk tiga orang tamu.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 29

Gambar 4.3
- Superior Room, kamar tamu yang cukup mewah dilengkapi satu doube bed jenis
queen atau twin bed. Tempat tidur jenis queen bed digunakan untuk dua orang
tamu.

Gambar 4.4
- Suite Room, kamar tamu mewah, yang dilengkapi kamar tamu, ruang makan,
dapur kecil dan kamar tidur dengan sebuah king bed.

Gambar 4.5

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 30

4. Restaurant, merupakan tempat penjualan makanan atau minuman. Berbagai macam


jenis restaurant disuguhkan untuk memenuhi kebutuhan tamu seperti Cffeshop, spesial
restaurant (Indonesia, Jepang dan Western), dan lainnya. Berikut tabel standar ruang
untuk Restaurant :

Ruang Sumber Standar

Restoran NAD (Neufert Arsitek Data) 2,5 m/ orang

Caffe NAD 2,5 m/ orang

Gudang NAD 250 x 0,24 m

Tabel 4.3
5. Meeting Room atau Function Room, yaitu tempat yang di sewakan untuk berbagai
macam kebutuhan seperti meeting, rapat, seminar dan lain sebagainya. Berikut tabel
standar ruang untuk Meeting Room :
Ruang Sumber Standar

HMC (Hotel, Motel, and


Meeting room 1,1 1,3 m/ orang
condominium)

Function room HMC 1,8 m/ orang

Tabel 4.4
6. Tempat untuk Entertainment dan Olahraga merupakan fasilitas yang ditawarkan
kepada tamu yang ingin mendapatkan hiburan(musik dan pertunjukan lainnya)dan
pelatihan (tennis, golf, renang, dan lainnya). Untuk standar kolam renang terbuka yang
bukan digunakan oleh perenang bidang air 500 1200 m kedalaman air 0.50 1,35.
(sumber : Neufert, 2013:19)
7. Laundry dan Drycleaning, merupakan fasilitas untuk melayani kebutuhan tamu seperti
mencuci dan menyetrika pakaian tamu. Adanya fasilitas ini untuk menambah
keuntungan Resort Hotel. Berikut tabel standar kebutuhan ruang untuk Laundry :

Ruang Sumber Standar

Dimensi Manusia dan


Chief Laundry 7,5 9,5 m/ orang
Interior
Dimensi Manusia dan
Laundry 0,5 m/ kamar
Interior

Gudang Laundry Hotel Planning and Design 0,0023 m/ kamar

Tabel 4.5

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 31

8. Area Karyawan, merupkan dimana ruangan hanya untuk kebutuhan para karyawan
yang bekerja. Berikut tabel standar kebutuhan untuk ruang karyawan :

Ruang Sumber Standar

Loker NAD (Neufert Arsitek Data) 0,882 m/ orang

Toilet Karyawan NAD 0,5 m/ kamar

Musholla NAD 1,008 m/ orang

Tabel 4.6
9. Ruang penyimpanan atau gudang operasional, seperti tempat penyimpan makanan,
minuman, perlengkapan gudang dan lain-lain. Berikut standar kebutuhan ruang untuk
ruang penyimpanan :

Ruang Sumber Standar

Gudang Makanan Hotel Planning and Design 0,1 m/ kamar

Gudang Minuman NAD (Neufert Arsitek Data) 0,18 m/ kamar

Gudang Pendingin HPD 0,1 m/ kamar

Gudang Bahan NAD 0,14 m/ kamar

Ruang Cuci TSS 0,2 m/ kamar

Tabel 4.7
10. Office, sebagai ruang untuk para pengelola Resort Hotel melakukan berbagai jenis
kegiatan dimulai dari General Manager hingga bagian terbawah. Berikut standar
kebutuhan ruang untuk office :

Ruang Sumber Standar

General Manager TSS (Time Saver Standard) 0,33 m/ orang

Sekretaris TSS 1,8 2,3 m/ orang

F & B Manager Hotel Planning and Design 7,5 9,5 m/ orang

Staff Admin Hotel Planning and Design 1,8 2,3 m/ orang

Akuntan Hotel Planning and Design 7,5 9,5 m/ orang

Arsip Hotel Planning and Design 0,02 m/ orang

Rapat Hotel Planning and Design 1,5 2 m/ orang

Tabel 4.8

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 32

11. Ruang atau tempat yang digunakan berbagai maksud seperti koridor, tangga, lift, pos
security dan perawatan yang akan digunakan berbagai maksud.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 33

BAB V

ANALISIS STUDI BANDING

5.1 Latar Belakang Hasil Survey


5.1.1 Kampung Sampireun Resort & Spa

Kampung Sampireun
merupakan sebuah Resort bernuansa
Perkampungan Sunda sesuai dengan
konsepnya yitu Back To Nature.
Letaknya yang berada di ketinggian
1.000 meter diatas permukaan laut.
Hotel Kampung Sampireun mulai
Beroperasi pada bulan Januari 1999
yang mana peresmiannya dilakukan oleh Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Bapak
Marzuki Usman pada tanggal 4 September 1999. Berlokasi di Jl. Raya Samarang
Kamojang Km. 4, Ciparay, Sukakarya, Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dengan luas area 3,6 hektar termasuk luas Situ Sampireun (1 Hektar) dengan 7
mata airnya.

Kampung Sampireun Resort & Spa memiliki beberapa Bungalow dirancang


dengan ciri khas Rumah Panggung Tatar Sunda Parahyangan. Selain itu Kampung
Sampireun memiliki fasilitas: Seruling Bambu Restaurant, Bale Putri Amantie,
Waroeng Kopi ala kampung sebagai tempat interaksi Warga Kampung (Tamu dan
Karyawan), tradisional Kiara Payung Meeting Room yang menampung hingga 45
orang, Taman Sanghyang Dayu Garden yang dapat dipergunakan sebagai tempat
Dinner Party, Kolam Renang, dan Taman Sari Royal Heritage Spa. Kampung
Sampireun sendiri diambil dari nama Situ yang artinya Danau, dan Sampireun yang
dalam bahasa Indonesia berarti Tempat Singgah. Dengan dilengkapi perahu untuk
setiap Bungalow, maka tamu yang menginap dapat menikmati nuansa Situ
Sampireun ditemani dengan ribuan Ikan Mas yang akan menemani keitika
berperahu. Para tamu juga dapat menikmati acara Calung, yaitu kesenian
tradisional yang dipentaskan setiap sore di deck utama danau. Dan pada malam hari
para Tamu akan di Nina Bobo-kan oleh alunan Kecapi Suling yang dimainkan
langsung oleh grup kesenian Kampung Sampireun. Setiap malam hari, grup kesenian

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 34

Resort Sampireun akan mengelilingi danau menggunakan perahu keliling Bungalow


untuk menyuguhi Sekoteng, minuman tradisional Sunda untuk menghangatkan
tubuh.

5.1.2 Kamojang Green Hotel & Resort

Kamojang Green Hotel &


resort merupakan Resort adalah
resor terbesar di Garut. Yang
berlokasi di Jl. Raya Samarang
Kamojang Km. 3, Ciparay,
Sukakarya, Kabupaten Garut, Jawa
Barat. Resort ini memiliki lahan
seluas 6,5 hektar, dengan suasana
yang menakjubkan dan tempat yang tenang untuk tinggal lebih lama. Kamojang
Green Hotel & Resort lokasinya dekat dengan Kampung sampireun.

Kamojang Green Hotel & Resort memiliki konsep ingin mewujudkan Bali
ditanah Sunda namun material yang dipakai tetap modern di zaman sekarang,
dengan suasana alam yang memadai serta failitas yang lengkap Resort ini cukup
membuat pengunjung puas dengan keindahan alamnya. Terdapat 36 bungalow
dengan pemandangan danau yang buatan. Adapun kamar standar minimalis yang
didalamnya terdapat living room dan kamar tidur sebanyak 16 kamar. Ada juga
kamar standar minimalis namun tidak tersedia living room dengan total 17 kamar.
Yang menjadi icon Kamojang Resort yaitu Teripta Restaurant yang menyajikan
menu yang bervariasi yang sangat lezat dengan pas oleh suasana indah di mana
Teripta Restaurant yang terletak di atas danau. Adapun fasilitas lainnya yaitu
Gazania Meranti Ballroom & Ruang Rapat yang dapat menampung sekitar 200
sampai 1000 orang untuk acara dari terkecil ke acara terbesar seperti upacara
pernikahan atau gathering pacakge penuh Aria Pool Bar dan Kolam Renang.
Sedangkan fasilitas adventure lainnya Mulai dari ATV Sport, Flying Fox,
Trampoline, Cat Ball, ada juga akomodasi untuk berkemah untuk menikmati api
unggun di malam hari. Pada hari-hari tertentu Kamojang Green Hotel & Resort
mengadakan acara pertandingan yang dilaksanakan di area Outbond untuk para staff
dan karyawan.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 35

5.1.3 Lido lakes Resort & Conference


Lido Lakes Resort &
Conference merupakan resort yang
berada di dataran tinggi setinggi
500 meter dan memiliki luas tanah
total 1700 hektar sehingga
udaranya sangat sejuk dan dingin.
Berlokasi di Jl. Raya Bogor,
Watesjaya, Cigombong, Bogor,
Jawa Barat.

Jumlah kamar yang disediakan oleh Lido Lakes Hotel ini memiliki 104 kamar
yang terdiri dari 78 Superior, 16 Deluxe, 1 Handicapped, 5 Halimun Suites, 3 Walet
Suites, 1 Lido Suite dan semua type kamar ini berbentuk Hotel bukan Bungalow.
Semua kamar dilengkapi dengan fasilitas yang sangat memadai dan lengkap dan
lengkap untuk dinikmati setiap pengunjung.

Lido Lakes Hotel menyediakan wahana adventure seperti ATV (All Terrain
Vehicle) untuk pengunjung yang menyukai otomotif. Adapun Restaurant yang diberi
nama The Jetty yang terletak di pinggir danau Lido yang banyak diminati oleh setiap
pengunjung yang datang. Tersedia pula padang golf dimana pengunjung bisa
bermain 18 hole atau 9 hole serta terdapat juga mini golf yang disebut ciput golf
yang terletak di halaman belakang hotel dengan pemandangan Danau Lido.
Sehingga semua fasilitas yang ada di Lido Lakes Resort ini bermaksud untuk
memanjakan pengunjung yang datang berlibur. Lido Lakes Resort & Conference
dikelilingi oleh tiga gunung terkenal dan matahari terbit dengan pemandangan
Gunung Gede. Selain itu, Restaurant yang ada di Resort ini sebagian besar
makanannya diolah dengan bumbu yang ditanam sendiri di kebun yang berada
disekitar area Resort tersebut sehingg makanannya pun mempunyai ciri khas
tersendiri hal ini, memberi kepuasan pengunjung dengan berbagai macam menu.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 36

5.2 Studi Banding Resort Hotel


KAMPUNG SAMPIREUN RESORT KAMOJANG GREEN HOTEL & LIDO LAKES RESORT &
NO POINT
& SPA RESORT CONFERENCE
1 Lokasi

Jl. Raya Samarang Kamojang Km. 4, Jalan Raya Kamojang Km. 3, Sukabumi Km 21 Cigombong, Jl.
Ciparay, Sukakarya, Samarang, Samarang, Sukakarya, Samarang, Raya Bogor, Watesjaya,
Kabupaten Garut, Jawa Barat Kabupaten Garut, Jawa Barat Cigombong, Bogor, Jawa Barat
2 Layout Denah

Layout kawasan Resort Kampung


Sampireun memusat ke danau yang Dapat dilihat dari gambar diatas,
menjadi icon, terutama Bungalow yang layout dan masa bangunan pada
terdapat pada pinggir danau menjadi Lido lakes Resort & Conference

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 37

daya tarik tersendiri untuk pengunjung Layout pada kawasan Kamojang merupakan jenis layout
yang memesan kamar tersebut. Resort cukup tertata, dapat dilihat memanjang. Tidak semua hunian
dari siteplan diatas. Danau dan menghadap ke danau. Namun,
Teripta Restaurant pun menjadi icon danau Lido menjadi icon Resort
untuk menarik pengunjung. tersebut.
3 Entrance

Pada Kampung Sampireun tidak ada Pada Kamojang Resort terdapat Entrance utama Lido Lakes Hotel
gerbang besar sebagai entrance karna gerbang untuk entrance dan bisa & Conference sudah termasuk
tempatnya di belakang pemukiman masuk 2 mobil (bolak-balik), karena standar untuk perancangan Resort
warga. Pengunjung yang datang lokasi Resort ini berada dipinggir Hotel, karena cukup untuk masuk
langsung diarahkan ke area parkir. jalan Kamojang. kendaraan pengunjung.

Fasilitas Resort Hotel

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 38

4 Parkir

Parkir pada Kampung Sampireun terletak Parkir di Kamojang Resort sangat Area parkir yang ada di Hotel
di depan bangunan Resort tersebut. Jalur luas , jalur menuju parkirnyapun Lido terletak di dekat bangunan
menuju parkiran sangat sempit karena cukup besar. Pada weekend parkiran utama. Untuk meudahkan

gabung dengan rumah warga. Luasan Kamojang dapat menampung semua pengunjung agar tidak jauh dari
parkir cukup untuk menampung puluhan kendaraan pengunjung yang tidak hunian. Luasan parkir cukup untuk
mobil dan motor. semuanya menggunakan mobil ada menampung pengunjung yang
juga motor. datang ketika weekend.

5 Receptionist

Receptionist pada Kampung Sampireun Walaupun mengandung unsur sunda


Masuk menuju receptionist Lido
di rancang biasa ajah, namun tetap namun material pada receptionist
Lakes sangat Modern dengan
mengandung unsur konsep Sunda dan Kamojang tetap menggunakan
material Marmer dan kelihatan
besaran ruangan tidak besar namun material Modern. Luasan recptionist
megah. Sehingga pengunjung

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 39

cukup untuk menampung pengunjung 100 m beserta ruang tunggu. dapat menimati kemegahan dari
yang datang sekaligus ruang tunggu. awal masuk hingga ke beberapa
tempat lainnya.
6 Drop Off

Kampung Sampireun tidak memiliki


drop off, pengunjung yang datang Dapat dilihat pada gambar diatas
drop off di Kamojang Resort dapat
langsung diarahkan ke parkiran. drop off pada hotel Lido Lakes
menurun kan pengunjung menuju
Resort cukup untuk menampung
receptionist kemudian diarahkan ke
mobil pengunjung di depan
tempat parkiran. Drop off cukup
bangunan. Hal tersebut, ntuk
untuk satu mobil pengunjung.
memudahkan akses pengunjung.
7 Ruang Tunggu

Ruang tunggu terletak di area Sama dengan kampung sampireun,


receptionist, agar dekat apabila ruang tunggu Kamojang green pun

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 40

pengunjung menunggu untuk chek-in. terletak 1 bangunan / area dengan


receptionist dan lobby.
8 Restaurant

Restaurant yang terdapat di Lido


Lakes Resort & Conference
terdapat dua jenids yaitu restaurant
didalam bangunan dan restaurant
Restaurant yang terletak di atas Konsep restaurant yang terapug ini yang terletak di pinggir danau.
bermaksud agar pengunjung yang mengundang banyak perhatian para Restaurant di Resort ini,
menkmati hidangan sekaligus menikmati pengunjung karena unik dan merupakan restaurant yang semua
pemandangan alam yang alami. menjadi salah satu icon Kmaojang jenis bahan makanannya di tanam
Restaurant ini memiliki luasan 130 m. Green Hotel & Resort. Resaurant ini sendiri di area Resort. Karena area
terdiri dari 2 lantai. Restaurant ini Resort tersebut merupakan daerah
pernah dijadikan panggung jika ada yang subur dan sejuk.
acara konser

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 41

9 Ruang Meeting

Gambar diatas merupakan tradisional


Kiara Payung Meeting Room Kampung Gedung konferensi ini mrupakan
Sampireun yang menampung hingga 45 utama dari rsort tersebut maka dari
orang. Meeting room ini biasa digunakan itu luasannya sangat besar.
untuk acara meeting para pengunjung Gedung ini digunakan untuk acara
yang menginap dengan alasan bisnis. Gazania Meranti Ballroom & Ruang weeding, maupun acara-acara
Rapat adalah tempat untuk acara besar seperti halal bi halal.
kegiatan perusahaan Anda untuk
meningkatkan kegiatan yang dapat
menampung sekitar 200 sampai
1000 orang untuk acara dari terkecil Adapun Boardroom merupakan
ke acara terbesar seperti upacara ruang meeting kecil yang cukup
pernikahan maupun gathering. untuk 12 orang. Ukran Boardroom
ini 30 m.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 42

10 Kolam Renang

Kolam renang untuk umum yang Kolam renang yang disediakan


Pada Kampung Sampireun hanya ada
tidak terlalu besar cukup untuk hanya untuk penghuni tidak untuk
kolam renang mini. Namun tidak terlalu
memenuhi fasilitas Resort Binatang umum yang menginap di Lido
banyak dipake.
4 dan pengunjung yang datang. Lakes Hotel cukup besar untuk
Walaupun tidak terlalu besar namun menampung pengunjung yang
pemandangan sekeliling sangat datang.
menarik. Ukuran kolam renang
tersebut 15 x 8 m

11 Spa

- -

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 43

seperti judul Resort ini yaitu Kampung


Sampireun resort & Spa. Maka dari itu
fasilitas Spa sangat terkenal. Fasilitas ini
boleh untuk pengunjung yang hanya
sekedar ingin menikmati spa dan tidak
menginap. Spa ini memiliki 2 Villa, 2
ruangan standard, 5 therapist, 1 ruang
meditasi, 1 ruangan body sauna, dan
jamu bar .
12 Danau

Danau yang berada pada Kamojang


Danau di Kmapung Sampireun

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 44

merupakan danau alami yang sudah ada Green merupakan danau buatan Sama dengan Kampng Sampireun
sejak tahun 1999. Karena banyak karena mengikuti konsep awal resort danau Lido juga merupakan danau
pengunjung maka oleh yang empunya tersebut yaitu alam mengikuti alami yang sudah ada sejak dulu.
dibuatlah sebuah hunian dengan tidak bangunan. Sehingga semua kontur Sehingga di rancanglah Lido
mengurangi kealamian danau tersebut. hingga danau meruakan buatan Lakes Resort & Conference
perancang untuk memuaskan dengan memanfaatkan suasana
pengunjung yang datang. yang ada. Maka Danau Lido
merupaka hal yang utama untuk
dinikmati oleh pengunjung Lido
Lakes Resort & Conference
13 Toilet

Toilet umum yang ada di lobby cukup Sama halnya dengan Kampung

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 45

memenuhi standar, terdapat wastafel dan Sampireun, Kamojang Resort juga


closet. memilii toilet di Lobby yang
memenuhi dtandar dengan adanya
wastafel dan closet.
14 Kegiatan

Gambar diatas merupakan acara calung Salah satu fasilitas tambaha


yang dimainkan setiap sore oleh grup billiard yang disediakan untuk
kesenian warga sekitar Kampung umum, yang terletak di area lobby.
Sampireun.

Beberapa wahana outbond seperti


Flying Fox, Trampoline, Cat Ball
dll. Pada hari tertentu Kamojang
Green mengadakan pertandingan
yang dilaksanakan untuk para staf.
Sehingga menambah kaekraban
setiap staff karyawan yang bekerja

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 46

di Resort Tersebut.
15 Lainnya Adapun beberapa fasilitas lainnya, Adapun beberapa fasilitas lainnya,
sebagai berikut : sebagai berikut :

Mushola yang terletak dekat dengan Mushola yang terletak dekat dengan Fasilitas tambahan lainnya yaitu
Restaurant. lobby dan receptionist dengan berada diluar area Resort yaitu
konsep panggung. wahana perahu yang sudah ada
sejak duu yang terletak di danau
lido. Wahana tersebut tidak
termasuk kedalam fasilitas hotel.

Waroeng Kopi ala kampung sebagai


tempat interaksi Warga Kampung (Tamu Wahana keliling danau
dan Karyawan). menggunakan perahu ini biasanya
sering digunakan oleh anak muda.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 47

Tipe Kamar Bungalow


16 Bungalow

Memiliki 22 Bungalow terdiri dari 8 unit


tipe Kalapalua Suite (Satu kamar tidur &
teras), 4 unit tipe Kurjati Suite (Satu
kamar tidur, ruang tengah, & teras), 6 Lido Lakes resort & Conference

unit tipe Waluran Suite (Dua kamar tidak memiliki tipe hunian
Terdapat 36 bungalow dengan
tidur, ruang tengah, & teras). Bungalow, semuanya berbentuk
pemandangan danau. Bungalow
Villa yang tingginya hanya 3
tersebut dapat menampung 2 sampai
lantai.
6 orang. Dari jenis Azalea terkecil
untuk 2 keluarga, Ambrosia
merupakan ukuran pertengahan
bungalow untuk 4 orang dan
Magnolia (185 m) adalah bungalow
yang paling besar yang dapat
menempatkan 6 orang untuk
anggota keluarga besar.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 48

Gambar diatas merupakan kamar


Gambar diatas merupakan kamar
bungalow type Azalea dengan 1
bungalow type Waluran, yang terdapat 1
kamar tidur untuk 2 orang (biasanya
kamar utama, 1 kamar untuk dua orang
dipakai honeymoon) serta
dan ruang tamu. Juga disediakan 1
difasilitasi tv dan sofa.
perahu untuk mengelilingi danau.
18 Kamar Mandi

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 49

Berikut Kamar Mandi yang ada di type Berikut kamar mandi yang ada di
waluran dengan fasilitas Jacuszzi dengan type Azalea dengan fasilitas jacuzzi
konsep terbuk, wastafel serta closet. (mini), closet serta wasafel.

Tipe Kamar Villa


19 Villa

Jumlah kamar yang disediakan


oleh Lido Lakes ini total 104
kamar yang terdiri dari 78
Superior, 16 Deluxe, 1
Adapun unit yang berbentuk Villa yaitu Selain ada jenis villa pada kamar Handicapped, 5 Halimun Suites, 3
tipe Cikuray Suite (Dua kamar tidur, hotel Kamojang Grren Hotel & Walet Suites, 1 Lido Suite. Semua

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 50

ruang tengah, & teras), unit tipe Resort yang berkonsep bisnis dan kamar dilengkapi dengan AC, TV,
Papandayan Suite (Dua kamar tidur, minimalis yang diberi nama minibar, telepon, tea/coffee maker.
ruang tengah, & teras) , dan unit tipe Heliconia sebanyak 16 kamar. Ada Untuk tipe Superior dan Halimun
Manglayang (Tiga kamar tidur, ruang juga Lantana dengan total 17 kamar dilengkapi dengan shower
tengah, & teras). Biasanya hunian tipe ini dengan fasilitas living room. Jenis sedangkan Walet dan Lido
untuk pengunjung yang keperluan bisnis. hunian ini merupakan tipe standar dilengkapi dengan bathtubs.
Selan itu tersedia pula kamar villa type dari Kamojang Grren Hotel &
Deluxe Garden dengan fasilitas kamar Resort.
mandi dan tempat tidur untuk dua orang.

Gambar tersebut merupakan type


Gambar diatas merupakan type Deluxe Lantana dengan fasilitas kamar tidur
garden dengan pemandangan kebun untuk dua orang, tv, sofa, dan teras. Gambar diatas merupakan type
alami yang berada di area Resort. kamar Superior dengan fasilitas
kasur 2 untuk dua orang serta tv
dan sofa. Jenis kamar ini
merupakan type paling standar

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 51

yang ada di Lido Lakes.


20 Toilet

- -

Fasilitas kamar mandi di type


lantana yaitu, closet, shower,
wastafel serta hairdryer.
Faasilitas Mekanikal
21 Genset

- -

Terletak di area belakang Resort tidak


menyatu dengan bangunan.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL 52

BAB VI

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan lapangan, Resort yang terletak didanau

termasuk kedalam kritreria Themed Resort dimana Resort tersebut dirancang berdasarkan

tema tertentu, yang menawarkan wisata spesial sebagai daya tarik maupun konsep Resort

tersebut. Berdasarkan hasil yang di survey Resort Danau memiliki konsep sesuai adat

dimana Resort itu dibangun, seperti halnya resort yang saya survey mayoritas memiliki

konsep tradisional dengan material kayu agar terkesan menyatu dengan alam namun fasilitas

yang lainnya tetap modern. Adapun yang bukan konsep tradisional namun tetap terlihat

menyatu dengan alam karena dengan adanya danau dan Resort pasti berhubungan dengan

pemandangan alami.

kemudian lokasi yang baik digunakan untuk Resort Danau berdasarkan hasil survey

merupakan didaerah yang tidak padat penduduk dan lumayan jauh dari jalan utama kota

tersebut. Biasanya terletak di puncak maupun daerah pegunungan yang jauh dari area warga.

Resort Danau, biasanya memiliki jenis hunian berbentuk Bungalow maupun Villa,

namun ada juga yang tidak memakai Bungalow namun tetap dikatakan resort karena jenis

villa yang tidak memiliki banyak lantai dan terletak didaerah puncak tetap dengan suasana

alamnya. Pada intinya, dalam perancangan Resort Danau harus melihat kriteria lokasi serta

macam-macam fasilitas yang harus ada (fasilitas umum maupun fasilitas keamanan dan

keselamatan). Serta konsep perancangan tidak jauh dari lokasi yang ingin dirancang untuk

sebuah Resort Danau. Kemudian mencari lokasi dengan suasana alam yang alami sehingga

perancangan dapat mengikuti suasana pada lokasi tersebut.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029


LAPORAN SEMINAR ANALISIS RESORT HOTEL iv

DAFTAR PUSTAKA

Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. Km


94/HK103/MPPT 1987.
Peraturan Mentri Pariwisata 201.
Lawson, Fred. 1995. Hotel and Resort planning, Design and Refurbishment :
Butterworth Architecture.
Lawson, Fred. 1976. Hotels, Motels and Condominium. US.
Abraben. Resort Hotels Planning and Management. New York.

CAH AYU RETNO ASTUTI | 104.13.029

Anda mungkin juga menyukai