Anda di halaman 1dari 2

Teks Berita

Korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Dari hasil autopsi awal saat itu
disebutkan keempat korban tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup
lama.
Pada olah TKP tanggal 12 November 2022 itu, Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah
kendali Kombes Hengki Haryadi ikut turun tangan melakukan penyelidikan. Hengki
mengatakan dugaan korban tewas kelaparan bukan akhir dari penyelidikan.
Hengki Haryadi menyebut proses penyelidikan dengan mengedepankan metode ilmiah.
Artinya, dugaan korban meninggal akibat kelaparan hingga saat itu belum menjadi
kesimpulan akhir. Salah satu yang mencolok dari temuan olah TKP pada Senin (14/11) itu
polisi menyita sejumlah buku lintas agama dari rumah para korban. Buku-buku ini yang
memunculkan dugaan para korban terlibat sebuah sekte.
Dalam rentang akhir bulan November itu polisi juga Kasus kematian sekeluarga di Kalideres,
Jakarta Barat (Jakbar) telah ditutup polisi karena tidak ditemukan adanya unsur pidana. Isu
kematian 4 orang ini terkait sekte tertentu juga terbantahkan. penemuan jasad 4 orang
dalam satu keluarga ini terjadi pada Kamis (10/11). Empat orang itu ditemukan tewas
mongering. Polisi kemudian mengusut kasus ini
Dalam penyelidikannya, polisi juga melibatkan sejumlah ahli forensik hingga sosiologi
agama. Jenazah 4 orang dalam satu keluarga itu ditemukan pertama kali pada Kamis
(10/11). Keempat korban itu bernama Rudyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (68),
Budiyanto Gunawan (68), dan Dian (42). Keempat korban itu memiliki hubungan ayah, ibu,
paman, dan anak. Petugas menerima laporan penemuan jasad itu pada Kamis (10/11) pukul
20.00 WIB di Perum Citra I Extension Blok AC5 RT 7 RW 7 Kalideres, Jakbar. Pihak RT
awalnya mencium bau tak sedap dari dalam rumah tersebut. Pada Jumat, (11/11/2022),
Polres Metro Jakarta Barat menggelar konferensi pers perihal temuan mayat satu keluarga
tersebut. Ini adalah momen pertama kali kepolisian secara resmi menjelaskan hasil temuan
awal dalam kasus tersebut. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce saat itu
mengatakan, dari hasil autopsi terhadap para menjawab sejumlah spekulasi yang muncul
dari kasus keluarga Kalideres. Salah satunya soal warganet yang mengaitkan kematian para
korban dengan voluntarily stopping eating and drinking (VSED).
Sejumlah netizen menduga-duga, para korban tewas sekeluarga ini sengaja melakukan
puasa hingga meninggal dunia. Spekulasi ini muncul setelah polisi mengumumkan hasil
autopsi yang menyatakan korban tewas karena tidak makan dan minum dalam waktu yang
cukup lama. Selain itu, muncul juga spekulasi kematian para korban yang dikaitkan dengan
sekte apokaliptik. Namun hingga saat itu polisi belum mengungkapkan kesimpulan soal
penyebab dan motif keluarga Kalideres ini tewas.
Misteri kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, ini pun telah terpecahkan. Polisi
memastikan keempat korban meninggal secara wajar dalam kondisi tak wajar. Ahli
kedokteran forensik RS Polri, dr Asri, mengungkap urutan kematian keluarga Kalideres ini
dimulai dari Rudyanto, Renny, Budiyanto, dan Dian. Keempat korban ini meninggal akibat
penyakit yang telah diderita sejak lama oleh masing-masing korban. Ahli tidak menemukan
kekerasan dalam kematian korban. Tidak juga ditemukan bahwa korban meninggal karena
kelaparan.

Sementara, ahli sosiologi agama, Jamhari, turut menjawab temuan buku-buku lintas agama
dan dugaan aktivitas ritual yang dilakukan keluarga Kalideres. Menurutnya, tidak ada hal
yang aneh dari temuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai