Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Hukum Telekomunikasi
Dosen pengampu :
Prita Amalia, S.H., M.H.
Disusun oleh :
Mayesha Andriana Yasmine
110110160315
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR, SUMEDANG
2018
Hak & Kewajiban Penyelenggara Telekomunikasi & Perlindungan Konsumen
A. KASUS POSISI
Pada tahun 1994-2004 tarif sms semua operator off-net (lintas operator) maupun on-net (antar
operator) sama yaitu sebesar Rp350 untuk prabayar. Memasuki 2005, persaingan mulai
muncul dengan membedakan tarif off-net maupun on-net.
Permasalahan timbul ketika dibuat kesepakatan penentuan tarif yang tidak dibenarkan
berdasarkan pada regulasi yang sudah ada, yaitu kesepakatan bahwa operator baru akan
membuat harga SMS lebih murah dibandingkan dengan harga SMS operator lama. Akibat
hukumnya, konsumen dirugikan terkhusus pada konsumen pengguna operator lama.
● Pada tahun 2000-2004 antara Telkomsel, Indosat, dan XL tidak terbukti secara sah
melakukan kartel tarif SMS
● Namun pada tahun 2004-2007 antara Telkomsel dan XL terbukti secara sah
melakukan kartel tarif SMS sehingga melanggar pasal 5 UU No.5 Tahun 1999
● Terbukti secara sah bahwa atas kartel tarif antara Telkomsel dan XL, mengakibatkan
Telkom, Mobile 8, dan Bakrie terpaksa mengikuti tarif SMS sehingga melanggar
pasal 5 UU No.5 Tahun 1999
● Terbukti secara sah bahwa atas kartel tarif periode sebelumnya mengakibatkan
Smart terpaksa mengikuti tarif SMS sehingga melanggar pasal 5 UU No.5 Tahun
1999
● Tidak terbukti secara sah bahwa Indosaat, Hutchison, dan NTS melaksanakan kartel
SMS
Penyelanggara telekomunikasi dinilai tidak memberikan perlakuan yang sama bagi pengguna,
karena seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dengan adanya kesepakatan penentuan
tarif operator baru akan membuat harga SMS lebih murah dibandingkan dengan harga SMS
operator lama. Akibat hukumnya, konsumen dirugikan terkhusus pada konsumen pengguna
operator lama.
C. ANALISIS BERDASARKAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN