Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN PENGGUNAAN Non steroid anti inflammatory drug (NSAID)

PADA PASIEN PENDERITA OSTEOARTHRITIS DI OSTEO CLINIC


KOTA TEGAL

Izatinnisa1, Inur Tivani2, Heni Purwantiningrum3


Jln. Mataram No.09 Tegal, Telp/Fax (0283) 352000
Prodi DIII Farmasi, Politeknik Harapan Bersama Tegal, Indonesia
Email: Izzatinisa94@gmail.com

Abstrak

Osteoarthritis merupakan penyakit inflamasi yang ditandai dengan hilangnya


perubahan dari sendi tulang rawan yang menyebabkan rasa sakit dan kecacatan. Non steroid
anti inflammatory drug (NSAID) merupakan obat yang dapat mengurangi inflamasi dan
meredakan nyeri melalui penekanan pembentukan prostaglandin (PG) dengan cara
menghambat enzim cyclooxygenase (COX). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran penggunaan Non steroid anti inflammatory drug (NSAID) pada pasien penderita
osteoarthritis di Osteo Clinic Kota Tegal.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif dan cara pengumpulan data dilakukan dengan retrospektif. Sampel pada penelitian
ini merupakan pasien baru terdiagnosa osteoarthritis yang menggunakan NSAID di Osteo
Clinic Kota Tegal bulan September 2017-September 2018.
Berdasarkan hasil penelitian jumlah pasien baru terdiagnosa osteoarthritis di Osteo
Clinic Kota Tegal 152 pasien dengan presentasi pasien jenis kelamin laki-laki 23,684% dan
jenis kelamin perempuan 76,316%. Penggunaan NSAID yang tertinggi adalah golongan Asam
propionate yaitu Dexketoprofen 25mg 55,921%, kemudian golongan Oxicam yaitu Meloxicam
15mg 13,158%, Meloxicam 7,5mg 9,869%, dan golongan Asam arilasetat yaitu Kalium
diklofenak 50mg 11,842%, Natrium diklofenak 50mg 9,210%.

Kata kunci: Inflamasi, Osteoarthritis, Penggunaan NSAID

1. Pendahuluan dan pergelangan kaki [3]. Menurut Data


Radang atau inflamasi adalah salah Riset Kesehatan Dasar [4], prevalensi
satu respon utama sistem kekebalan penyakit sendi pada usia >15 tahun rata-rata
terhadap rangsangan fisik atau mekanis, prevalensi penyakit sendi sebesar 24,7%.
kimia dan mikroorganisme patogen untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
melindungi jaringan sekitar dari penyebaran merupakan provinsi dengan prevalensi
infeksi yang distimulasi oleh faktor kimia osteoarthritis tertinggi yaitu sekitar 33,1%
sebagai mediator peradangan. Respon dan provinsi dengan prevalensi terendah
peradangan dapat dikenali dari lima tanda, adalah Riau yaitu sekitar 9%, sedangkan di
yaitu color (panas), rubor (kemerahan), Jawa Tengah angka prevalensinya cukup
tumor (bengkak), dolor (nyeri), dan fungsio tinggi yaitu sekitar 25,5%. Perubahan yang
laesa (gangguan fungsi) [1]. Osteoarthritis terjadi pada osteoarthritis adalah
(OA) merupakan penyakit inflamasi, ketidakrataan rawan sendi dan hilangnya
dimana penyakit ini ditandai dengan rawan sendi sehingga terjadi kotak tulang
hilangnya progresif dari sendi tulang rawan dengan tulang dalam sendi disusul dengan
yang dapat menyebabkan rasa sakit dan terbentuknya ostofit pada tulang dan reaksi
kecacatan. Osteoarthritis dibagi menjadi radang pada membran synovial.
dua, yaitu osteoarthritis primer (Idiopatik) Pembengkakan sendi, penebalan membran
terjadi karena kelainan genetik dan synovial dan kapsul sendi menyebabkan
osteoarthritis sekunder terjadi karena ketidakstabilan. Otot disekitar sendi
trauma, kelainan endokrin, faktor bawaan, menjadi lemah karena efusi synovial pada
dan inflamasi [2]. Bagian yang sering satu sisi dan spasme otot pada sisi lain.
terkena osteoarthris adalah panggul, lutut, Perubahan biomekanik ini disertai dengan
biokimia dimana terjadi gangguan dilakukan dari bulan Agustus 2018-
metabolisme kondrosit, gangguan biokimia Desember 2018. Populasi dan sampel:
matrik akibat terbentuknya Populasi yang diambil adalah pasien
metalloproteinase yang memecah penderita osteoarthritis bulan September
proteoglikan dan kolagen. Meningkatkan 2017-September 2018. Sampel yang
aktivitas substansi sehingga menimbulkan diambil adalah pasien osteoarthritis yang
nyeri [5]. Gejala yang terjadi pada penderita memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien baru
osteoarthritis, pasien mengalami nyeri pada terdiagnosa osteoarthritis bulan September
sendi terutama pada tangan, lutut dan 2017-September 2018, pasien osteoarthritis
panggul, nyeri terjadi ketika sendi digerak- berusia 26-65 tahun dan pasien osteoarthris
gerakan, namun lama-kelamaan nyeri yang mendapatkan NSAID. Analisa yang
muncul meskipun sedang istirahat, digunakan dalam penelitian ini
kekakuan sendi dapat diatasi dengan menggunakan analisa univariat. Analisa
gerakan dan dapat terjadi lagi jika sedang univariat digunakan untuk mendiskripsikan
istirahat. Tanda-tanda yang terjadi pada gambaran tentang penggunaan NSAID pada
penderita osteoarthritis adanya kekakuan pasien penderita osteoarthritis di Osteo
sendi dengan atau tanpa pembengkakan Clinic Kota Tegal dengan menguraikan
sendi, adanya suara seperti patah atau data-data yang didapat dari data rekam
pergeseran sendi yang berubah (Crepitus), medik yaitu meliputi jenis kelamin, umur,
gerakan sendi yang terbatas disebabkan penggunaan NSAID pada pasien penderita
oleh ketidakstabilan sendi, terjadi osteoarthritis.
perubahan bentuk sendi pada penyakit yang Variabel yang digunakan adalah
sudah parah[6]. penggunaan Non steroid anti inflammatory
Non steroid anti inflammatory drug (NSAID) pada pasien penderita
drug (NSAID) merupakan obat yang dapat osteoarthritis di Osteo Clinic Kota Tegal
mengurangi inflamasi dan meredakan nyeri berdasarkan rekam medik yang memenuhi
melalui penekanan pembentukan kriteria inklusi.
prostaglandin (PG) dengan cara
menghambat enzim siklooxygenase (COX) 3. Hasil dan Pembahasan
[7]
. Mekanisme obat golongan NSAID Berdasarkan hasil penelitian yang
adalah menghambat enzim COX. NSAID telah dilakukan, jumlah pasien baru
non seklektif menghambat pembentukan penderita osteoarthritis di Osteo Clinic Kota
COX-1 dan COX-2 sehingga kondisi Tegal bulan September 2017-September
tromboksan untuk membantu penutupan 2018 sebanyak 152 pasien penderita
luka dan prostasiklin untuk melindungi osteoarthritis yang menggunakan NSAID
lambung dan ginjal tetap seimbang, tetapi sebagai sampel penelitian.
penghambatan pada COX-1 dapat
menyebabkan gangguan gastrointestinal 1. Karakter Pasien Penderita
yaitu gangguan yang berkaitan dengan Osteoarthritis Berdasarkan Jenis
sistem pencernaan, terutama lambung dan Kelamin di Osteo Clinic Kota Tegal
usus. NSAID selektif menghambat COX-2
yang diharapkan dapat mengurangi rasa
nyeri dan peradangan tanpa mengakibatkan
gangguan gastrointestinal dan gangguan
pembekuan darah, tetapi NSAID selektif
mengakibatkan efek samping buruk bagi
jantung [8].

2. Metode Penelitian Gambar 4.1 Diagram karakteristik pasien


Penelitian ini merupakan penderita osteoarthritis berdasarkan jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kelamin di Osteo Clinic Kota Tegal
kuantitatif. Pendekatan dilakukan untuk
mengetahui gambaran penggunaan Non Dari diagram 4.1, dapat diketahui
steroida anti inflammatory drug (NSAID) pasien baru penderita osteoarthritis di Osteo
pada pasien penderita Osteoarthritis di Clinic Kota Tegal dari bulan September
Osteo Clinic Kota Tegal. Sumber data 2017-September 2018, pasien dengan jenis
diambil dari data rekam medik pasien di kelamin perempuan sebanyak 116 pasien
Osteo Clinic Kota Tegal. Penelitian
(76,316%) dan pasien dengan jenis kelamin yang terendah usia kurang dari 45 tahun
laki-laki sebanyak 36 pasien (23,684%) yaitu 24 pasien (16%). Usia 26-45 tahun
yang menderita osteoarthritis. Hasil ini pada pasien osteoarthritis dapat terjadi
sejalan dengan penelitian Hasiibi (2015) karena trauma, pekerjaan atau faktor
yang menyatakan bahwa kejadian genetik. Trauma dapat menyebabkan
osteoarthritis lebih banyak pada perempuan osteoarthritis jika terjadinya kerusakan
(57,1%) dari pada laki-laki (42,9%). Pasien permanen pada sendi yang terkena.
osteoarthritis lebih beresiko pada Pekerjaan sehari-hari juga dapat
perempuan, hal ini dikarenakan pada menyebabkan osteoarthtritis karena beban
kartilago terdapat reseptor estrogen [10]. ditumpukan pada sendi-sendi tertentu [15].
Estrogen adalah hormon alami yang Prevalensi osteoarthritis pada usia
dihasilkan oleh ovarium. Fungsi hormon 46-55 tahun 47 pasien (30,922%) dimana
estrogen digunakan untuk menjaga usia tersebut memasuki masa usia lansia
kesehatan tulang karena hormon estrogen awal dan prevalensi osteoarthrtis meningkat
membantu tulang untuk menyerap kalsium pada usia 56-65 tahun 98 pasien (64,473%)
lebih efektif [11]. Penderita osteoarthritis dimana usia tersebut memasuki masa usia
laki-laki lebih rendah dari perempuan lansia akhir. Hal ini dapat disebabkan
karena laki-laki memiliki hormon karena proses degeneratif yang terjadi pada
testosteron [12]. Hormon testosteron osteoarthritis. Pada usia lanjut terjadi
merupakan hormon yang diproduksi oleh perubahan dari kolagen dan penurunan
testis yang bekerja membentuk karakteristik sintesis proteoglikon menyebabkan tulang
seksual dari pria. Hormon tetosteron dan sendi lebih rentan terhadap tekanan dan
diproduksi oleh sepasang testis, ovarium kekurangan elastisitas sendi yang dapat
pada wanita, serta kelenjar adrenal dari menimbukan gejala osteoarthritis seperti
pada pria. Hormon testosteron berfungsi nyeri sendi [15].
menghambat osteoklas atau pengikisan
tulang sehingga tulang terlindungi [13]. 3. Karakteristik Pasien Penderita
Osteoarthritis Berdasarkan Penggunaan
2. Karakteristik Pasien Penderita NSAID di Osteo Clinic Kota Tegal
Osteoarthritis Berdasarkan Usia di
Osteo Clinic Kota Tegal

Gambar 4.2 Diagram karakteristik pasien Gambar 4.3 Diagram kriteria pasien
penderita osteoarthritis berdasarkan usia di penderita osteoarthritis berdasarkan
Osteo Clinic Kota Tegal penggunaan NSAID di Osteo Clinic Kota
Berdasarkan gambar 4.2 dapat Tegal
diketahui bahwa angka kejadian NSAID mempunyai tiga kerja
osteoarthritis pada kategori usia dewasa terapeutik utama yaitu sebagai anti
awal yaitu 26-35 tahun yaitu 1 pasien inflamasi, analgetik dan anti piretik.
(0,657%), usia dewasa akhir 36-45 tahun 6 Mekanisme kerja NSAID sebagai anti
pasien (3,948%), usia lansia awal 46-55 inflamasi bekerja dengan menghambat
tahun 47 pasien (30,922%) dan usia lansia aktifitas enzim siklooksigenase (COX) dan
akhir 56-65 tahun 98 pasien (64,473%). menurunkan pembentukan prostaglandin
Hasil ini sejalan dengan penelitian Tamarat, (PG) sehingga menghambat aspek-aspek
Leatemiab, dan Masjhoerc (2018) yang inflamasi ketika PG bekerja sebagai
menyatakan bahwa kasus osteoarthritis mediator. Mekanisme kerja NSAID sebagai
terbanyak ditemukan pada kelompok usia analgetik bekerja dengan cara menurunkan
lebih dari 56 tahun yaitu 77 pasien (51,3%), sintesis PGE2 sehingga dapat menekan
usia 46-55 tahun 49 pasien (32,7%) dan sensasi nyeri. PGE2 menyebabkan adanya
rangsangan ujung saraf terhadap kerja
mediator kimiawi yang dilepaskan secara Efek samping obat yang biasa terjadi
lokal oleh proses inflamasi. Mekanisme setelah pemberian dexketoprofen mual,
kerja NSAID sebagai anti piretik bekerja muntah, nyeri perut. Tingginya penggunaan
dengan menganggu sintesis dan pelepasan Dexketoprofen 25mg ini kemungkinan
PGE2 serta mengatur ulang suhu tubuh disebabkan karena tergolong dari generasi
meningkatkan penghilang panas [14] . baru obat-obatan NSAID yang cukup
Gambar 4.2 dapat diketahui jenis efektif mengobati nyeri dan inflamasi
obat NSAID yang digunakan pada pasien khususnya pada penderita osteoarthritis.
penderita osteoarthritis di Osteo Clinic Kota Meloxicam merupakan obat Non
Tegal. Obat NSAID yang paling banyak steroid anti inflammatory drug (NSAID)
diresepkan adalah Dexketoprofen 25mg 85 dari golongan Oxicam yang bekerja dengan
pasien (55,921%), Kalium diklofenak 50mg cara menghambat biosintesis prostaglandin
18 pasien (11,842%), Natrium diclofenak yang merupakan mediator inflamasi.
50mg 14 pasien (9,210%), Meloxicam Prostaglandin merupakan zat alami dalam
7,5mg 15 pasien (9,869%) dan Meloxicam tubuh yang dapat memicu peradangan,
15mg 20 pasien (13,158%). NSAID yang khususnya pada sendi. Penghambatan
digunakan pada pasien penderita meloxicam lebih selektif pada COX-2
osteoarthritis di Osteo Clinic merupakan daripada COX-1. Penghambatan COX-2
NSAID non selektif, hal ini dikarenakan menentukan efek terapi NSAID,
penggunaan NSAID selektif menghambat penghambatan COX-1 menunjukan efek
enzim COX-2 sehingga peradangan dan samping pada lambung. Meloxicam
rasa nyeri dapat dikurangi tanpa diabsorbsi dengan baik melalui oral dan
mengakibatkan usus lambung dan gangguan puncak konsentrasi dalam plasma sekitar 5-
pembekuan darah, tetapi NSAID selektif 6 jam setelah dikonsumsi. Meloxicam
mengakibatkan efek samping buruk bagi sebaiknya dikonsumsi dengan makan atau
jantung sehingga NSAID selektif setelah makan untuk mengurangi risiko
penggunaanya terbatas pada pasien yang gangguan pencernaan. Efek samping obat
memiliki risiko terbentuknya ulkus lambung dari meloxicam pada saluran cerna yaitu
dan tidak digunakan pada pasien yang dispepsia, rasa mual, muntah-muntah, rasa
memliki penyakit jantung. sakit diperut, rasa kembung, bersendawa.
Dexketoprofen merupakan obat Natrium diklofenak 50 mg dan
Non steroid anti inflammatory drug Kalium diklofenak 50mg merupakan obat
(NSAID) golongan Asam Propionate yang Non steroid anti inflammatory drug dari
relatif baru dan mempunyai efek terapi yang golongan Asam arilasetat. Obat ini
lebih kuat. Dexketoprofen bekerja dengan memiliki zat aktif yang sama (diklofenak)
pengurangan sintesis prostaglandin dengan hanya berbeda pada kandungan ionnya,
menghambat jalur siklooksigenase. sodium (Na) dan potassium (K). Diklofenak
Selanjutnya, penghambatan sintesis memiliki efek analgetik, anti piretik dan
prostaglandin dapat mempengaruhi anti inflamasi untuk meringankan nyeri
mediator inflamasi lain seperti kinin, ringan sampai sedang. Mekanisme kerja
menyebabkan aksi tidak langsung akan dari diklofenak yaitu dengan menghambat
memperkuat aksi langsung. Aktivitas biosintesa prostaglandin yang merupakan
analgesik dexketoprofen adalah 30 menit zat penyebab munculnya respon peradangan
setelah pemberian. Efek analgesik bertahan dan sakit pada tubuh. Konsentrasi puncak
selama 4 sampai 6 jam. Dexketoprofen plasma pada Kalium diklofenak sekitar 1
digunakan untuk pengobatan gejala pada jam dan waktu konsentrasi puncak Natrium
nyeri akut muskuloskeletal yang merupakan diklofenak 2 jam. Kalium diklofenak
suatu kondisi yang mengganggu fungsi dilepaskan dengan cepat dalam aliran darah
sendi, ligamen atau jaringan-jaringan keras yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri
yang menghubungkan satu tulang dengan lebih cepat, peradangan pada tulang dan
tulang lainnya, otot, saraf, tendon atau sendi (osteoarthritis), mengobati sakit gigi,
jaringan lunak yang menghubungkan kepala dan migrain. Efek samping obat dari
jaringan otot dengan tulang, dan tulang diklofenak gangguan pencernaan, kembung,
belakang. Total dosis yang diberikan dalam sakit perut, mual, muntah, diare, sembelit.
sehari tidak boleh lebih dari 75mg.
Kecepatan absorpsi dari obat diperlambat 4. Kesimpulan
dengan adanya makanan, dianjurkan agar Berdasarkan hasil penelitian, dapat
obat diberikan 30 menit sebelum makan. disimpulkan bahwa penggunaan Non
steroid anti inflammatory drug (NSAID) Muhammadiyah Surakarta.
pada pasien penderita baru terdiagnosa Fakultas Ilmu Kesehatan.
osteoarthritis di Osteo Clinic Kota Tegal, [6] Pratama, Setia Putu. 2015. “Studi
terapi NSAID yang tertinggi adalah Penggunaan Obat Pada Pasien
golongan Asam propionate yaitu
Osteoarthritis Usia Lanjut Di
Dexketoprofen 25mg sebesar 55,921%,
kemudian golongan Oxicam yaitu Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Meloxicam meloxicam 15mg 13,158%, dr. H. Koesnadi Bondowoso Rahun
meloxicam 7,5mg 13,158%, dan golongan 2013,” Skripsi, Jawa Timur:
Asam arilasetat yaitu Kalium diklofenak Universitas Jember. Fakultas
50mg 11,842%, dan Natrium diklofenak Farmasi.
50mg 9,210%. [7] Ramadhan, Islami Rizki. 2015.
“Rasionalitas Penggunaan OAINS
Pada Pasien Rematik Osteoarthritis
5. Ucapan Terima Kasih Rawat Jalan Di RSUD Kabupaten
Peneliti mengucapakan terima
Subang Tahun 2014 Ditinjau Dari
kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan (Tepat Diagnosis, Tepat Indikasi,
penelitian ini. Saya juga mengucapkan Tepat Obat, Tepat Dosis, Tepat
terima kasih kepada pembimbing dan Cara Pemberian, Tepat Pasien)”.
penguji serta pihak akademik prodi DIII Skripsi, Jakarta: UIN Syarif
Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal. Hidayatullah.
[8] Kumalasari, Mahardika Dyah.
2015. “Mekanisme Kerja Obat.”
6. Daftar Pustaka Scribd.
[1] Mercya, Yovita, Andreanus A https://id.scribd.com/documen/351
Soemardji, dan Felisa Fanty. 2016. 108566/Mekanisme Kerja NSAID
“Efektivitas Terapi Nsaid Dan diakses 19 Januari 2019 pukul
Akupunktur Gi Pada Pasien 23:15 WIB
Dengan Keluhan Nyeri Radang Di [9] Hasiibi Wan. 2015. “Prevalensi
Klinik Akupunktur UPT Bumi Dan Distribusi Osteoartritis Lutut
Medika Ganesa ITB.” Jurnal Berdasarkan Karakteristik Sosio-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Demografi Dan Faktor Risiko Di
Santo Borromeus. Wilayah Kerja Puskesmas Susut I,
[2] Fadhilah, Nur Rika. 2016. “Studi Kecamatan Susut, Kabupaten
Penggunaan Obat Pada Pasien Bangli Pada Tahun 2014” Intisari
Osteoarthritis” Skripsi, Surabaya: Sains Medis, vol. 4, hlm. 32.
Universitas Airlangga. Departemen [10] Octaviana, Riska dan Didik
Farmasi Klinik. Setiawan, “Perbandingan Interaksi
[3] Untung, Ismail. 2017. “Tinjauan Obat Dan Permasalahan Dosis
Penggunaan Obat Anti Inflamasi Pada Pasien Osteoarthritis Di Dua
Non Steroid (OAINS) Pada Pasien Rumah Sakit.” Jurnal Pharmacy
Osteoarthritis,” Skripsi, Makasar: 2013, Volume 10, No. 01, hlm. 10.
Universitas Hasanudin. ISSN: 1693-3591
[4] Riskesdas, 2013. “Riset Kesehatan [11] Suari Amilia, Bunga, M. Ihsan,
Dasar 2013.” Kementrian dan L. Burhanuddin. 2015.
Kesehatan RI. Badan Penelitian “Gambaran Penderita
dan Pengembangan Kesehatan. Osteoartritis Di Bagian Bedah
[5] Khairunnisa. 2016. RSUD Arifin Achmad Periode
“Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Januari 2011 - Desember 2013”
Kasus Osteoarthritis Genu Sinistra Jurnal JOM FK, vol. 2, Nomor 2,
Di RSUD dr. Moewardi 2015.
Surakarta,” Karya Tulis Ilmiah,
Surakarta: Universitas
[12] Nugraha, Prapanca. 2017. Anthi inflammatory Drugs Pada
“Hormon Estrogen.” 2017. Kasus Osteoartritis Di RSUD
http://www.kerjanya.net/faq/11843 Abdul Wahab Sjahranie
-hormon-estrogen.html. Diakses: Samarinda”. Jurnal Kedokteran
13-Jan-2019 pukul 22:00 WIB. Mulawarman 2018. Volume 4,
[13] Winata, Setyadharma. 2017. Nomor 1.
“Hormon Testosteron.” 2015. [15] Arissa, Maria Isabella. 2012.
http://www.kerjanya.ney/faq/1218 “Pola Distribusi Kasus
3-hormon-testosteron.html. Osteoartritis Di RSU Dokter
Diakses: 15-Jan-2019 pukul 13:40 Soedarso Pontianak Periode 1
WIB. Januari 2008 - 31 Desember 2009,”
[14] Tamarat, Shafira L. D. Leatemiab, Skripsi, Pontianak: Universitas
dan D. H. Masjhoerc. “Studi Tanjungpura.
Pemberian Obat Non steroidal

Anda mungkin juga menyukai