Anda di halaman 1dari 4

USM

TUGAS PSIKOLOGI BELAJAR

“ Anak Salah Masuk Jurusan Karena Paksaan Orang Tua “

Di Susun Oleh:
Desy Sekar Mahartini
F.111.16.0072

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
2018
1. Identifikasi masalah

Salah satu hal yang menjadi masalah mahasiswa dalam belajar adalah fenomena
“Salah Jurusan”. Beberapa mahasiswa merasa tidak cocok dengan jurusan yang ia
ambil.Alasan terkuatnya adalah jurusan tersebut tidak sesuai minat dan bakat. Hal ini
akan menyebabkan kurangnya motivasi belajar atau mahasiswa merasa kurang bahagia
dalam menjalaninya, sehingga nilai yang dihasilkan pun juga kurang maksimal.

Dalam kasus ini, saya mengambil subjek yang berinisial X. Ia termasuk anak yang
pintar, rajin, dan patuh kepada kedua orang tuanya. Bahkan ia selalu mendapatkan
rankingdi kelas. Setelah lulus SMA, X bercita-cita untuk masuk kuliah di jurusan bahasa
inggris Universitas Diponegoro, karena X memiliki bakat berbicara bahasa inggris
dengan fasihTapi apa daya,kedua orangnya menginginkan X masuk ke jurusan Teknik
Sipil. X bingung dan sempat menolak tawaran dari kedua orang tuanya. Namun, ketika
mendekati penutupan pendaftaran kuliah, X memutuskan untuk menuruti apa yang orang
tua inginkan karena ia berpikir bahwa kewajiban dia hanya untuk membahagiakan orang
tua ketika melihat anaknya sukses dengan apa yang orang tua inginkan terhadapnya.

Sudah 5 tahun ini X menjalani kuliah dan sampai sekarang X belum


menyelesaikan studinya di Jurusan Teknik Sipil. Orang tua X sudah berusaha untuk
memotivasi dan menasehati agar X segara menyelesaikan skripsi dan segera wisuda.
Tetapi X tidak mendengarkan itu, ia semakin malas untuk belajar dan menyelesaikan
skripsi karena menurutnya, apa yang dilakukan selama ini tidak sesuai dengan minatnya.
Ia benar-benar kehilangan motivasi untuk belajar.

2. Diagnosis

Setelah menyimpulkan masalah yang dialami X. hal ini disebabkan karena


kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua. Sehingga orang tua tidak mengetahui
bakat minat anak tersebut. Mahasiswi yang dipaksa orang tuanya sering kali tidak
mengungkapkan minat yang sebenarnya, terkait dengan ketakutan, mengecewakan orang
tua atau bahkan tidak dapat menguraikan pendapat. Anak ini lalu berpikir bahwa,
kewajiban sebagai seorang anak yaitu mematuhi kedua orang tua dan sebagai individu
bebas menentukan hak untuk masa depanya. Akhirnya X memutuskan untuk tetap
mengoptimalkan kuliah yang dipilih orang tuanya untuk membanggakan orang tua
namun, dengan hati yang tertekan atau mengabaikan kuliahnya karena tidak dapat
beradaptasi dengan jurusan yang tidak mereka minati.

3. Prognosis
Prognosis merupakan estimasi alternatif pemecahan masalah yang berdasarkan hasil
diagnosa
1. Motivasi untuk belajar
Motivasi dalam belajar anak itu sangat diperlukan. Hal ini menjadi faktor
penyebab belajar sehingga dapat memperlancar belajar dan hasil belajar.Pembelajaran
yang ikuti oleh anak didik yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan,
terutama bagi pendidik.Semakin anak memiliki pengalaman belajar yang termotivasi,
maka semakin mungkin akan menjadi siswa sepanjang hayat.

Menurut Santrock (2007) motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah,
dan kegigihan perilaku yang artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku
penuh energy, terarah, dan bertahan lama.

Anak yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang


disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan
strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, anak juga memiliki
keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi,
mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan
menyelesaikan tugas yang diberikan. Anak yang memiliki motivasi belajar akan
bergantung pada apakah aktivitas tersebut memiliki isi yang menarik atau proses yang
menyenangkan. Intinya, motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi
yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar tersebut

2. Dukungan keluarga atau orang sekitar

Dukungan keluarga adalah bantuan yang dapat diberikan kepada anggota keluarga
lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu membuat penerima
dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tenteram.Dukungan ini merupakan
sikap, tindakan terhadap anak yang sedang mengalami suatu musibah atau masalah.
Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat. Dengan adanya dukungan
keluarga akan berdampak pada peningkatan rasa percaya diri pada anak. Tidak hanya
dari keluarga, dukungan orang terdekat itu juga penting, seperti member semangat.

3. Hubungan komunikasi didalam keluarga


komunikasi yang dijalin merupakan komunikasi yang dapat memberikan suatu hal
yang dapat diberikan kepada setiap anggota keluarga lainnya. Dengan adanya
komunikasi, permasalahan yang terjadi diantara anggota keluarga dapat dibicarakan
dengan mengambil solusi terbaik. Komunikasi merupakan salah satu hal penting yang
dibutuhkan dalam keluarga. Bukan tanpa alasan, keluarga menjadi kelompok sosial
pertama dan tempat belajar sebagai mahluk sosial. Karakter anak pun dapat terbentuk
dari komunikasi tersebut. Apakah pribadinya bisa lebih terbuka, fleksibel, dan ramah.
Penting untuk orang tua dalam memberikan komunikasi yang efektif, agar anak lebih
bertanggung jawab.

4. Treatment
Treatment yang akan akan diberikan yaitu:
1. Motivasi
Motivasi belajar ini sangat penting bagi seseorang. Anak harus memiliki
motivasi untuk menentukan masa depannya. Dalam kasus ini, sebaiknya orang tua
memberikan sesuatu yang anak sukai sehingga timbul perasaan senang dahulu,
setelah itu orang tua berhak memberikan ketegasan supaya anak menyelesaikan
skripsinya.
2. Peran keluarga atau orang sekitar
Peranan lingkungan keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan. Peran Keluarga
dapat membentuk pola sikap dan pribadi anak, juga dapat menentukan proses
pendidikan yang diperoleh anak, tidak hanya di sekolah akan tetapi semua faktor bisa
dijadikan sumber pendidikan.
Dalam kasus ini peran keluarga cenderung memaksakan kehendak, sehingga anak
mudah tertekan dan anak tidak bisa menyampaikan pendapat atau minat satu sama
lain. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak tahu bagaimana cara mendidik anak
yang baik bagi pertumbuhan optimal anak. Akibatnya, anak pun tumbuh tidak
sebagaimana yang diharapkan.

3. Hubungan komunikasi didalam keluarga


Hubungan komunikasi dalam keluarga antar anak itu juga menjadi salah satu hal
penting. Karena dengan menjalin hubungan komunikasi yang baik, apa yang dikeluh
kesahkan anak, orang tua pun juga tau. Serta bakat minat anak pun secara tidak
langsung akan tersampaikan. Orang tua harus selalu menjaga dan mengawasi anak
dalam keseharian.
Dalam kasus ini, orang tua harus lebih banyak berkomunikasi antar satu dengan
yang lainnya agar tidak ada masalah yang disembunyikan baik itu negative maupun
positif. Anak juga akan lebih percaya diri dalam menyampaikan minat bakat sehingga
orang tua bisa member saran atau kritikan terhadap minat yang disukai. Selain itu
orang tua juga harus melihat sisi baik dari kemauan anak itu sendiri. Orang tua juga
tidak boleh terlalu mengekang atau anak harus menuruti apa kemauannya tetapi orang
tua memberikan celah untuk anak bisa mengembangkan minat bakatnya.

5. Tindak lanjut

Tindak lanjut/Follow Up merupakan upaya yang dilakukan konselor untuk


mengikuti perkembangan klien selanjutnya. Tindak lanjut perlu dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan kemajuan yang dialami klien atas bantuan yang
telah diberikan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini antara lain :

1. Memberikan motivasi kepada sanak untuk selalu giat belajar dan percaya
sepenuhnya pada kemampuan yang dimilikinya, sehingga ia mampu menata cita-
citanya dengan penuh percaya diri sesuai potensinya.
2. Peran orang tua dalam mendidik anak agar lebih di perhatikan lagi sehingga anak
dapat berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan kemampuan dirinya sendiri.
3. Hubungan komunikasi antara orang tua dengan anak harus di tingkatkan lagi. Saling
menukar informasi itu hal penting sehingga anak bisa menyampaikan suatu pendapat
atau bercerita mengenai kepribadiannya.

Anda mungkin juga menyukai