Uts Psi Belajar 1
Uts Psi Belajar 1
Di Susun Oleh:
Desy Sekar Mahartini
F.111.16.0072
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
2018
1. Identifikasi masalah
Salah satu hal yang menjadi masalah mahasiswa dalam belajar adalah fenomena
“Salah Jurusan”. Beberapa mahasiswa merasa tidak cocok dengan jurusan yang ia
ambil.Alasan terkuatnya adalah jurusan tersebut tidak sesuai minat dan bakat. Hal ini
akan menyebabkan kurangnya motivasi belajar atau mahasiswa merasa kurang bahagia
dalam menjalaninya, sehingga nilai yang dihasilkan pun juga kurang maksimal.
Dalam kasus ini, saya mengambil subjek yang berinisial X. Ia termasuk anak yang
pintar, rajin, dan patuh kepada kedua orang tuanya. Bahkan ia selalu mendapatkan
rankingdi kelas. Setelah lulus SMA, X bercita-cita untuk masuk kuliah di jurusan bahasa
inggris Universitas Diponegoro, karena X memiliki bakat berbicara bahasa inggris
dengan fasihTapi apa daya,kedua orangnya menginginkan X masuk ke jurusan Teknik
Sipil. X bingung dan sempat menolak tawaran dari kedua orang tuanya. Namun, ketika
mendekati penutupan pendaftaran kuliah, X memutuskan untuk menuruti apa yang orang
tua inginkan karena ia berpikir bahwa kewajiban dia hanya untuk membahagiakan orang
tua ketika melihat anaknya sukses dengan apa yang orang tua inginkan terhadapnya.
2. Diagnosis
3. Prognosis
Prognosis merupakan estimasi alternatif pemecahan masalah yang berdasarkan hasil
diagnosa
1. Motivasi untuk belajar
Motivasi dalam belajar anak itu sangat diperlukan. Hal ini menjadi faktor
penyebab belajar sehingga dapat memperlancar belajar dan hasil belajar.Pembelajaran
yang ikuti oleh anak didik yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan,
terutama bagi pendidik.Semakin anak memiliki pengalaman belajar yang termotivasi,
maka semakin mungkin akan menjadi siswa sepanjang hayat.
Menurut Santrock (2007) motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah,
dan kegigihan perilaku yang artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku
penuh energy, terarah, dan bertahan lama.
Dukungan keluarga adalah bantuan yang dapat diberikan kepada anggota keluarga
lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu membuat penerima
dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tenteram.Dukungan ini merupakan
sikap, tindakan terhadap anak yang sedang mengalami suatu musibah atau masalah.
Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat. Dengan adanya dukungan
keluarga akan berdampak pada peningkatan rasa percaya diri pada anak. Tidak hanya
dari keluarga, dukungan orang terdekat itu juga penting, seperti member semangat.
4. Treatment
Treatment yang akan akan diberikan yaitu:
1. Motivasi
Motivasi belajar ini sangat penting bagi seseorang. Anak harus memiliki
motivasi untuk menentukan masa depannya. Dalam kasus ini, sebaiknya orang tua
memberikan sesuatu yang anak sukai sehingga timbul perasaan senang dahulu,
setelah itu orang tua berhak memberikan ketegasan supaya anak menyelesaikan
skripsinya.
2. Peran keluarga atau orang sekitar
Peranan lingkungan keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan. Peran Keluarga
dapat membentuk pola sikap dan pribadi anak, juga dapat menentukan proses
pendidikan yang diperoleh anak, tidak hanya di sekolah akan tetapi semua faktor bisa
dijadikan sumber pendidikan.
Dalam kasus ini peran keluarga cenderung memaksakan kehendak, sehingga anak
mudah tertekan dan anak tidak bisa menyampaikan pendapat atau minat satu sama
lain. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak tahu bagaimana cara mendidik anak
yang baik bagi pertumbuhan optimal anak. Akibatnya, anak pun tumbuh tidak
sebagaimana yang diharapkan.
5. Tindak lanjut
1. Memberikan motivasi kepada sanak untuk selalu giat belajar dan percaya
sepenuhnya pada kemampuan yang dimilikinya, sehingga ia mampu menata cita-
citanya dengan penuh percaya diri sesuai potensinya.
2. Peran orang tua dalam mendidik anak agar lebih di perhatikan lagi sehingga anak
dapat berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan kemampuan dirinya sendiri.
3. Hubungan komunikasi antara orang tua dengan anak harus di tingkatkan lagi. Saling
menukar informasi itu hal penting sehingga anak bisa menyampaikan suatu pendapat
atau bercerita mengenai kepribadiannya.