Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN PENGHORMATAN MILITER (PPM)

 
RULING :
1. Pendahuluan
2. Ketentuan umum dalam penghormatan militer
3. Macam-macam PPM
4. Tata cara melakukan penghormatan militer
5. Cara menyampaikan dan menerima laporan

1. Pendahuluan
Disiplin merupakan suatu hal yang mutlak dalam kehidupan militer karena seorang
anggota tentara tanpa disiplin yang kuat akan berakibat fatal diantaranya dapat
merusak sendi-sendi kehidupan tentara yang pada saatnya akan membahayakan diri,
kesatuan dan Negara. Oleh karena itu perlu adanya peraturan-peraturan yang
mengatur dan mengikat serta tata cara penanaman disiplin dalam kehidupan sehari-hari
di lingkungan militer guna membentuk jiwa keprajuritan yang sekaligus mencerminkan
profil prajurit Sapta Marga. Dalam rangka penanaman dan atau pembiasaan kehidupan
militer yang bernafaskan disiplin salah satu diantaranya ialah dengan memberlakukan
peraturan penghormatan militer.

a. Pengertian
Penghormatan ialah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang terhadap orang
lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribbadian bangsa Indonesia.

b. Maksud dan Tujuan Penghormatan


● Untuk melahirkan disiplin/tata tertib, ketaatan dan keteraturan dikalangan militer,
maka setiap anggota militer harus dan wajib menyampaikan penghormatan
kepada semua atasan juga kepada semua yang berhak menerimanya.

● Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun keluar hanya
dapat dicapai antara lain dengan adanya pernyataan saling menyampaikan
penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.

2. Ketentuan Umum dalam Penghormatan Militer


a. Penghormatan oleh anggota Militer/Angkatan bersenjata : Penghormatan
senantiasa dilakukan  dengan pandangan tetap tertuju kepada pihak  yang diberi
hormat dan penerima penghormatan senantiasa membalas penghormatan tersebut,
kecuali apabila keadaan tidak memungkinkan membalas penghormatan.

b. Anggota Militer/Angkatan Bersenjata yang berpakaian Seragam :


● Harus menyampaikan penghormatan kepada atasan yang berpakaian seragam
atau berpakaian preman.  Apabila pihak bawahan mengenalinya baik mereka itu
termasuk Angkatannnya maupun dari Angkatan lainnya, juga terhadap Anggota
Militer/Angkatan bersenjata ada hubungannya Diplomatik dengan RI.
● Anggota Militer/Angkatan Bersenjata  yang berpakaian seragam di dalam tugas
menjaga/mengatur   lalu  lintas umum,  apabila  keadaan  tidak memungkinkan
tidak diharuskan menyampaikan Penghormatan kepada atasan yang lewat.

c. Anggota Militer/Angkatan bersejata yang berpakaian Preman :   Kepada semua


anggota Militer/Angkatan Bersenjata yang berpakaian preman wajib menyampaikan
penghormatan kepada pihak atasan, apabila bawahan mengenal atasan itu, maka
berlaku tata cara yang disesuaiukan dengan adat kebiasaan masing-masing.

d. Anggota Militer/Angkatan bersenjata yang mengiringi atasan


● Bagi anggota Militer/Angkatan bersenjata yang mengiringi atasannya secara
resmi, tidak melakukan penghormatan apabila atasannya menerima /
menyampaikan penghormatan.
● Bagi Anggota Militer/Angkatan bersenjata yang mengiringi atasannya secara
tidak resmi menyampaikan/membalas penghormatan kecuali apabila
penghormatan itu tidak berlaku baginya.

3. Macam Penghormatan
Penghormatan Militer/Angkatan Bersenjata terdiri atas dua macam yaitu Militer biasa
dan penghormatan Militer kebesaran.
a. Penghormatan Militer kebesaran disampaikan kepada :
● Jenasah dalam upacara militer
● Bendera kebangsaan Sang Merah Putih dalam upacara resmi
● Presiden dan wakil presiden
● Lagu Indonesia Raya dalam upacara resmi
● Lambang satuan (panji-panji TNI dan Panji-Panji Angkatan dan Pataka)
● Panglima Angkatan Bersenjata
● Kepala staf angkatan

b. Penghormatan Militer biasa disampaikan pada :


● Penghormatan  Militer biasa  disampaikan  kepada  semua  atasan  atau
semua pangkat (Untuk mewujudkan Ikatan Jiwa Korsa)

4. Tata Cara Melakukan Penghormatan Militer


a. Penghormatan Perorangan Tanpa Senjata
● Bertutup Kepala
✓ Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan
siku-siku lima belas derajat serong ke depan kelima jari lurus dan rapat
satu sama lain, telapak kanan serong ke bawah dan ke kiri, ujung jari
tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi
pelipis kanan.

✓ Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna,


pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
✓ Jika tutup kepala mempunyai Klep, maka jari tengah mengenai pinggir
klep.

✓ Jika selesai menghormat, maka lengan dikembalikan secara cepat


kesikap sempurna lagi.

● Tidak Bertutup Kepala


✓ Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan
siku-siku lima belas derajat  serong kedepan kelima jari-jari tangan rapat
satu sama lain, telapak tangan serong ke bawah dan ke kiri, ujung jari
tengah dan telunjuk mengenai pelipis kanan.

✓ Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna,


pandangan mata tetap tertuju kepada yang diberi hormat.

✓ Jika selesai menghormat maka lengan kanan dikembalikan secara cepat


kesikap sempurna lagi.

b. Seorangan anggota Militer/TNI didalam keadaan berjalan memberi


penghormatan sebagai berikut :
● Bertutup Kepala
✓ Apabila pihak bawahan berjumpa dengan pihak atasan maka pihak
bawahan sesudah menyingkir sedikit (memberi jalan kepada atasan tadi
bila dipandang perlu), menyampaikan penghormatan dengan tangan 
kanan serong ke bawah dan ke kiri, ujung jari tengah dan telunjuk
mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis kanan, serta
memalingkan kepala maksimal 45 derajat ke arah yang diberi hormat.

✓ Langkah tetap dan lengan kiri tidak melenggang tetapi merapat di badan
seperti dalam keadaan sikap sempurna.

✓ Penghormatan  dilakukan pada saat bawahan melihat atasan dalam jarak


yang memungkinkan dan selesai bila pihak atasan membalas atau
melewatinya.

✓ Diwaktu pihak bawahan hendak mendahului/melewati atasan maka


penghormatan dilakukan pada saat akan melewatinya dan selesai
sesudah melewati lebih kurang 2 langkah.

✓ Terhadap atasan langsung dimulai dari Komandan Batalyon/ Komandan


kompi berdiri sendiri/Pejabat yang sederajat, penghormatan dilaksanakan
seperti penghormatan biasa (tidak perlu berhenti).
● Tidak Bertutup Kepala
✓ Anggota Militer/TNI didalam keadaan berjalan maupun berhenti dan
bertutup kepala/tanpa tutup kepala oleh karena sesuatu hal dimana ia
sedang memegang/membawa barang / benda yang tidak dapat
dipindahkan lebih dahulu ke tangan kirinya atau melepasnya, maka dalam
keadaan berhenti/berjalan ia mengambil sikap sempurna
memalingkan/menganggukkan kepala.

✓ Terhadap atasan yang berjalan lalu lalang atau mondar-mandir hanya


disampaikan satu kali penghormatan.

✓ Untuk Anggota TNI yang berpakaian dinas baik memakai tutup kepala
maupun tidak, pelaksanaan penghormatan sama seperti memakai tutup
kepala sesuai PPM sedangkan apabila berpakaian sipil/preman maka
penyampaian / membalas penghormatan/ membalas penghormatan
hanya dengan mengambil sikap sempurna tanpa menganggukkan kepala
dan tanpa mengangkat tangan.

✓ Setiap  atasan  yang  menerima  penghormatan  dari bawahan baik


didalam maupun diluar ruangan dimana atasan tersebut dalam keadaan
duduk dan berpakaian dinas maupun preman maka didalam membalas
penghormatan cukup dengan menegakkan badan saja atau tetap duduk
siap.

✓ Bagi anggota TNI dalam mobil yang berpakaian dinas wajib


menyampaikan/membalas penghormatan yang dilaksanakan oleh yang
tertua dengan cara mengangkat tangan kearah pelipis kanan apabila
keadaan memungkinkan (tidak membahayakan) dan apabila keadaan
tidak memungkinkan pelaksanaan penghormatan cukup dengan cara
menegakkan badan saja, sedangkan apabila berpakaian sipil / preman
penghormatan dilaksanakan dengan cara menegakkan badan pula.

c. Seorang anggota Militer/TNI dalam keadaan berhenti menyampaikan


penghormatan biasa sbb :
● Bersenjata senapan disebelah kiri
✓ Terhadap Perwira
a) Mengambil Sikap Sempurna
b) Melakukan “HORMAT SENJATA”.

✓ Terhadap Bintara Ke bawah


a) Mengambil sikap sempurna
b) Memalingkan/menganggukkan kepala ke arah yang diberikan hormat.
● Bersenjata dipundak kiri/kanan
✓ Terhadap Perwira
a) Tetap dalam keadaan sikap sempurna.
b) Melakukan tegak senjata kemudian “ HORMAT SENJATA” dan
memalingkan kepala kearah yang diberi hormat

✓ Terhadap Bintara Kebawah


a) Tetap dalam keadaan sikap sempurna
b) Memalingkan kepala kearah yang diberi hormat

● Bersenjata Senapan Dipunggung


✓ Terhadap Perwira
a) Mengambil sikap sempurna
b) Melaksanakan penghormatan biasa dengan tangan kanan diangkat
kearah pelipis seperti tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan
(seperti penghormatan tak bersenjata).

● Bersenjata Senapan disandang


✓ Terhadap Perwira
a) Mengambil sikap sempurna
b) Memalingkan  kepala  kearah  yang  diberi  hormat  apabila tidak
memungkinkan untuk melaksanakan hormat senjata.

✓ Terhadap Bintara Kebawah


a) Mengambil sikap sempurna
b) Memalingkan/menganggukkan kepala kearah yang diberi hormat.

● Bersenjata Senapan didepan dada


✓ Terhadap Perwira
a) Mengambil sikap sempurna
b) Memalingkan/menganggukkan  kepala  kearah yang diberi hormat.

✓ Terhadap Bintara Kebawah


a) Mengambil sikap sempurna
b) Memalingkan/menganggukkan kepala kearah yang diberi hormat.

d. Penghormatan Pasukan Bersenjata atau tidak Bersenjata


● Penghormatan Rombongan/Pasukan yang tidak bersenjata di dalam
keadaan    berhenti dilakukan sebagai berikut :
✓ Rombongan/pasukan di siapkan terlebih dahulu dan menyampaikan
aba-aba “ HORMAT = GERAK “ kepada semua atasan langsung atau
mereka yang berhak menerima penghormatan kebesaran.

✓ Masing-masing menyampaikan penghormatan perorangan secara


terpimpin tanpa memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.
✓ Setelah dibalas, penghormatan selesai dengan terpimpin juga.

✓ Sedangkan bagi atasan lainnya penghormatan hanya diberikan oleh


Komandan pasukan tanpa menyiapkan pasukannya.

● Penghormatan  rombongan/Pasukan yang tidak bersenjata dalam keadaan


berjalan dilakukan sebagai berikut :
✓ Terhadap atasan lainnya, hanya Komandan Rombongan/Pasukan saja
yang memberikan penghormatan, sedangkan rombongan/pasukan
berjalan dalam langkah biasa.  Apabila waktunya tidak mengijinkan untuk
merubah cara memegang pedang, maka cara melakukan penghormatan
cukup  dengan  memalingkan  kepala  sedang  kedua  lengan  tidak
melenggang.

● Penghormatan Rombongan/Pasukan yang bersenjata di dalam keadaan


berhenti dilakukan sebagai berikut :
✓ Rombongan/pasukan di siapkan terlebih dahulu dan menyampaikan
aba-aba “ HORMAT SENJATA = GERAK “ kepada semua atasan
langsung atau mereka yang berhak menerima penghormatan kebesaran.

✓ Masing-masing menyampaikan penghormatan perorangan secara


terpimpin tanpa memalingkan kepala kearah yang diberi hormat.

✓ Setelah dibalas, penghormatan selesai dengan terpimpin juga.

● Penghormatan  rombongan/Pasukan yang bersenjata dalam keadaan


berjalan dilakukan sebagai berikut :
✓ Terhadap atasan lainnya, hanya Komandan Rombongan/Pasukan saja
yang memberikan penghormatan dengan cara memalingkan kepala ke
arah pemimpin, sedangkan rombongan/pasukan berjalan dalam langkah
biasa dan kedua  lengan  tidak melenggang.

5. Cara menyampaikan dan menerima laporan


a. Menyampaikan laporan Perorangan
● Apabila seorang bawahan melakukan sesuatu dan untuk itu harus
menyampaikan kepada Komandan atau atasannya, maka sebelum ia
melaporkan diharuskan melakukan tersebut dibawah ini.
✓ Pada waktu hendak memasuki ruangan kerja Atasan maka apabila ia
membawa senjata, (terkecuali pistol dan pedang) terlebih dahulu harus
dititipkan atau disimpan ditempat yang dianggap aman, selanjutnya baru
dibenarkan untuk memasuki  ruangan kerja itu dengan memperhatikan
apa yang tercantum didalam ketentuan tata cara memasuki ruangan (Bab
III pasal 17)
✓ Setelah  menghadap  Komandan  Atasannya itu dalam  jarak  lebih 
kurang 4 ( empat ) langkah atau disesuaikan dengan keadaan ruangan
dan tempat, maka ia mengambil sikap sempurna memberikan
penghormatan dan mengucapkan “LAPOR”, (Sesuai isi kaporan) setelah
menerima petunjuk ia mengambil sikap sempurna dan mengucapkan
“SELESAI” memberikan penghormatan langsung balik kanan dan keluar
ruangan.

● Apabila laporan dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan dimaksud yang
berbeda maka pelaksanaan sebagai berikut :
✓ Sama dengan pasal ini ayat a sub 1) di atas.

✓ Setelah menghadap Komandan/Atasannya dalam jarak kurang lebih 4


langkah, maka yang tertinggi/tertua pangkatnya atau jabatannya
memberikan aba-aba “HORMAT = GERAK “, pandangan semuannya
tetap lurus kedepan.  Setelah dibalas, memberikan aba-aba “TEGAK =
GERAK”, selanjutnya tetap dalam keadaan sikap sempurna.

✓ Kemudian secara berturut-turut menyampaikan laporan atau


menyampaikan maksud dimulai dari orang yang berdiri disebelah
kanan,tanpa melakukan penghormatan lagi tapi cukup dengan
memalingkan kepala kearah Komandan/Atasan.

✓ Selesai laporan atau selesai menerima petunjuk-petunjuk dari Komandan


kemudian dibawah pimpinan yang tertinggi pangkatnya/ jabatannya
memberikan aba-aba “HORMAT = GERAK”.  Selanjutnya “BALIK KANAN”
= GERAK” kemudian meninggalkan ruangan secara tertib.

● Bila laporan dilakukan oleh lebih satu orang dan maksud laporan atau
hendak dinyatakan itu sama, maka pelaksanaan sebagai berikut :
✓ Sama dengan pasal ini ayat a sub 1).

✓ Sama dengan pasal ini ayat b sub 2).

✓ Kemudian dalam laporan ini hanya yang tertinggi/tertua pangkat /


jabatannya saja yang memalingkan kepalanya dan melaporkan
maksudnya.

✓ Selesai laporan atau selesai menerima petunjuk-petunjuk dari Komandan


memberikan aba-aba “HORMAT = GERAK” dan setelah dibalas“TEGAK =
GERAK” selanjutnya “BALIK KANAN = GERAK” kemudian meninggalkan
ruangan secara tertib.
b. Menyampaikan Laporan Pasukan
● Pada waktu pasukan dalam susunan baris berbaris yang dipimpin oleh
seorang Komandan  hendak menyampaikan laporan kepada Komandan
maka ditentukan sebagai berikut :
✓ Komandan pasukan harus menyampaikan labih dahulu penghormatan
pasukan kepada Komandan yang menerima laporan.Komandan / arasan
penerima laporan membalas penghormatan pasukan dengan tetap lurus
ke depan.

✓ Setelah selesai penghormatan dan tegak kembali, pasukannya tetap


dalam keadaan  sikap  sempurna, maka Komandan pasukan datang
menghadap lebih kurang 6  langkah,  atau  tetap  ditempat,  selanjutnya 
menyampaikan  laporan tanpa menyampaikan penghormatan lagi.

✓ Selesai laporan Komandan yang menerima laporan “ KEMBALI KE


SAMPING BARISAN, KERJAKAN”, dan memberikan aba-aba : “ BALIK
KANAN - GERAK”, dan kembali ke samping kanan pasukan.   Bila laporan
itu disampaikan dari tempatnya, maka setelah laporan dari seluruh Dan
Pasukan ,           Komandan yang menerima laporan dari seluruh Dan
Pasukan,Komandan  yang menerima laporan mmerintahkan “ PARA
KOMANDAN PASUKAN KE SAMPING BARISAN, KERJAKAN”, maka
seluruh Dan Pasukan mengulangi : “ KESAMPING BARISAN,
KERJAKAN”, maka Dan Pasukan mengulangi : “ KERJAKAN “, tanpa
penghormatan  balik  kanan dan menempatkan diri di samping kanan
pasukan masing-masing.

✓ Sebelum Dan /Atasan yang menerima laporan meninggalkan pasukan,


diakhiri  dengan perintah : ” PARA  KOMANDAN PASUKAN SESUAIKAN
RENCANA, KERJAKAN”’ diakhiri dengan penghormatan pasukan dengan
aba-aba petunjuk dari Dan pasukan tertua.

● Pada waktu suatu pasukan dalam susunan baris berbaris setiap pasukan
yang dipimpin oleh komadan /atasannya maka ketentuannya sebagai
berikut :
✓ Setelah ada perintah laporan (Apel dari Komandan atasannya), maka Dan
Pasukan yang tertua memberi aba-aba petunjuk dan masing-masing
komandan  pasukan secara serentak menyerukan aba - aba peringatan,
diteruskan aba-aba  pelaksanaan, menyampaikan penghormatan pasukan
dengan disesuaikan menurut ketentuan dalam Bab II Pasal 5, 6 dan 7.

✓ Setelah  penghormatan  selesai,  kemudian  komandan-komandan


pasukan  dengan mengambil jarak lebih kurang 6 langkah atau
disesuaikan dengan  keadaan ruang / tempat-tempat di depan atasan
yang akan menerima laporan, bersyaf dengan mengambil antara satu
sama lainnya satu lengan.
✓ Selanjutnya secara berturut-turut melaporkan keadaan pasukannya
masing-masing, dimulai dari sebelah kanan ke kiri.  Setelah semuanya
selesai laporan atau Komandan/Atasan yang mengambil apel
memberikan perintah “ KEMBALI KE SAMPING BARISAN, KERJAKAN”
dan “ BALIKKANAN = GERAK “, masing-masing komandan pasukan
secara serentak melakukan gerakan “ BALIK KANAN “ dan kembali ke
samping kanan pasukan masing-masing.

✓ Sebelum Dan/Atasan yang menerima laporan meninggalkan pasukan,


diberikan penghormatan pasukan, dan sebelumnya melaksanakan
kegiatan sesuai Pasal ini ayat a. 4).

Anda mungkin juga menyukai