UPA
BAB III
LANDASAN TORI
manajemen mengandung tiga pengertian yaitu pertama manajemen sebagai suatu proses
kedua manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dan
ketiga manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.
barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi
Pemeliharaan merupakan suatu fungsi dalam perusahaan yang sama pentingnya dengan
fungsi-fungsi lain seperti halnya produksi. Hal ini karena apabila kita mempunyai peralatan
atau fasilitas, maka biasanya kita selalu berusaha untuk tetap mempergunakan peralatan atau
fasilitas tersebut. Dalam usaha untuk terus dapat menggunakan peralatan atau fasilitas
pemeliharaan dan perawatan yang meliputi kegiatan pengecekan, meminyaki, dan perbaikan
Andri handriyansah 24
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
Dalam masalah pemeliharaan ini perlu diperhatikan bahwa sering terlihat dalam suatu
terjadilah kegiatan pemeliharaan yang tidak teratur. Peranan yang penting dari kegiatan baru
diingat setelah mesin-mesin yang dimiliki rusak dan tidak dapat berjalan sama sekali.
Hendaknya kegiatan pemeliharaan harus dapat menjamin bahwa selama proses produksi
berlangsung, tidak akan terjadi kemacetan-kemacetan yang disebabkan oleh mesin atau
fasilitas produksi.
: Sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga peralatan pabrik dan mengadakan
perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi
Dari definisi tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemeliharaan tersebut
meliputi kegiatan untuk memelihara, merawat dan memperbaiki kerusakan pada peralatan
sebagai salah satu cara untuk meminimalisasi biaya operasi dan produksi
Jadi dengan adanya kegiatan pemeliharaan ini maka peralatan pabrik dapat
dipergunakan untuk produksi sesuai dengan rencana, dan tidak mengalami kerusakan selama
peralatan tersebut dipergunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu
yang direncanakan tercapai. Sehingga dapatlah diharapkan proses produksi dapat berjalan
Fungsi dari pemeliharaan menurut Sopjan Assauri (2004:127) mempunyai tujuan, sebagai
berikut :
Andri handriyansah 25
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan
oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu
dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang
pekerja.
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari
suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu
tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya
yang terendah.
Menurut Sopjan Assauri (2004:128) jenis dari sistem pemeliharaan dibagi menjadi :
Disebut Break Down Maintenance, yaitu menunggu sampai terjadi kerusakan baru
2. Pemeliharaan Terencana :
pada jadwal atau waktu secara periodik yang ketat dan Predictive Maintenance yaitu
kegiatan pemeliharaan yang mengacu pada kondisi dari peralatan yang ada.
Andri handriyansah 26
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
3. Productive Maintenance
Seluruh kegiatan yang terencana ini dituangkan dalam suatu program pemeliharaan
yang lebih luas dan mulai memasuki aspek-aspek lini dibagian-bagian produksi dan
operasi.
Dengan adanya kata total maka lebih dikembangkan lagi mencakup seluruh aspek
perusahaan dengan :
Pemeliharaan atas peralatan maupun fasilitas produksi pada suatu perusahaan umumnya
dilakukan oleh suatu bagian yang khusus yang umumnya dipanggil dengan istilah bagian
1. Preventive Maintenance
adalah:
kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat
menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses
produksi
akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang
siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat. Sehingga
dapatlah dimungkinkan pembuatan suatu rencana dan skedul pemeliharaan dan perawatan
Andri handriyansah 27
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih tepat. Preventive maintenance ini sangat
produksi yang termasuk dalam golongan ”critical unit”. Sebuah fasilitas atau peralatan
pekerja.
b. Kerusakan fasilitas ini akan mempengaruhi kualitas dari produk yang dihasilkan.
c. Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga dari fasilitas tersebut
Dalam prakteknya preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu perusahaan pabrik
Menurut Sofjan Assauri (2004:125) Routine Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan
Sebagai contoh dari kegiatan routine maintenance adalah pembersihan fasilitas, pelumasan
(lubrication), serta pengecekan isi bahan bakarnya dan mungkin termasuk pemanasan
(warming up) dari mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai beroperasi sepanjang
hari.
Kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka
waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, lalu meningkat setiap satu bulan sekali
Andri handriyansah 28
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
2. Corrective Maintenance
pemeliharaan atau perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan
Kegiatan corrective maintenance yang dilakukan sering disebut dengan kegiatan perbaikan
atau reparasi. Perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat
Menurut Sofjan Assauri (2004:129) ada lima tugas atau kegiatan pemeliharaan yaitu :
(routine schedule check) bangunan dan peralatan pabrik sesuai rencana serta pengecekan atau
Kegiatan teknik meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli dan kegiatan
pengembangan peralatan atau komponen peralatan yang perlu diganti, serta melakukan
Andri handriyansah 29
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
pekerjaan yang disarankan atau diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik, melaksanakan
kegiatan service dan perminyakan (lubrication). Kegiatan produksi ini dimaksudkan agar
kegiatan pabrik dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana, dan untuk ini diperlukan usaha-
atau sparepart yang dibutuhkan, progress report tentang apa yang telah dikerjakan, waktu
dilakukannnya inspeksi dan perbaikan, serta lamanya perbaikan tersebut dan komponen atau
sparepart yang tersedia dibagian pemeliharaan. Jadi dalam kegiatan pencatatan ini termasuk
penyusunan planning dan schedulling, yaitu rencana kapan suatu mesin harus diperiksa,
gedung tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya. Jadi kegiatan ini meliputi pembersihan
gedung, halaman dan kegiatan pemeliharaan lainnya yang tidak termasuk dalam kegiatan
Andri handriyansah 30
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
Penemuan mesin dan peralatan mesin adalah sebagian dari peradaban manusia dalam
jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi dengan adanya mesin-mesin sangat
membantu manusia dalam melakukan proses produksi suatu barang, sehingga barang-barang
dapat dihasilkan dalam jangka waktu yang lebih pendek, jumlah yang lebih banyak dan
Yang dimaksud dengan mesin menurut Sofjan Assauri ( 2004 : 103) adalah suatu
peralatan yang digerakan oleh suatu tenaga atau kekuatan yang dipergunakan untuk
Didalam peralatan mesin juga ada yang dikenal dengan tools, yaitu setiap instrumen
atau perkakas yang kecil sekali yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam
mengerjakan produk atau bagian-bagian produk. Sebagai contoh dari tools adalah gergaji,
palu, test pen, kikir, dan sebagainya. Tools sebenarnya juga merupakan instrumen dari suatu
mesin.
Menurut Sofjan Assauri (2004:104) mesin dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
a. Mesin-mesin yang bersifat umum atau serba guna (general purpose machines)
Mesin ini merupakan suatu mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
Mesin jenis ini merupakan mesin yang direncanakan dan dibuat untuk mengerjakan satu
Andri handriyansah 31
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
Menurut Warjito (2002:2) pengertian efektifitas mesin adalah ukuran nilai tambah yang
diberikan oleh alat atau mesin pada saat kegiatan proses produksi
produktivitas
Selanjutnya, menurut Warjito (2002:6) ada tiga hal yang dapat mengukur efektifitas dari
mesin yaitu :
dan adjustment
c. Quality rate ditingkatkan dengan mengurangi cacat produk dan kerugian karena
start up.
Andri handriyansah 32
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
c) Equipment failure losses, yaitu kerugian waktu saat pabrik berhenti karena tiba-
d) Process failure losses, yaitu waktu yang hilang ketika pabrik dihentikan karena
sebab-sebab diluar kondisi mesin seperti kesalahan operasi, atau perubahan sifat
e) Normal production losses, yaitu kerugian kapasitas yang terjadi selama produksi
f) Abnormal production losses, yaitu kerugian kapasitas yang terjadi saat pabrik
bekerja kurang baik sebagai akibat mal fungsi atau kondisi tidak normal lainnya.
g) Quality defect losses, yaitu kerugian waktu untuk memproduksi barang reject,
Reprocessinglosses,yaitukerugianyangterjadikarenaharusmengerjakankembalidirej
ectagardapatditerima
PT. Ultra prima abadi adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, adapun
produk yang dihasilkan adalah produk kesehatan mulut, minuman suplemen, makanan ringan
dan plastic. Pada penelitian ini, penulis hanya meneliti di PT. Ultra Prima Abadi yang
Andri handriyansah 33
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
Proses pembuatan sikat gigi tersebut meliputi 3 tahapan proses produksi, yaitu :
1. Injection
Bagian Injection terdiri dari 2 proses utama, yaitu Mixing dan Injection (pencetakan
Proses Mixing dimulai dengan proses penyiapan bahan yang akan dipakai. Kemudian
dilihat apakah bahan tersebut adalah SAN (Styrene Acrylonitrite), yang adalah bahan baku
utama untuk pembuatan handle sikat gigi single material. Jika iya, maka bahan tersebut perlu
melalui proses pemanasan atau pengeringan terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan segala kandungan air yang mungkin ada di dalam SAN tersebut. Proses
pemanasan atau pengeringan dilakukan menggunakan Dryer Hopper dengan suhu ± 65o - 80o
C selama ± 2 – 3 jam. Jika bahan yang akan digunakan bukan merupakan SAN, melainkan
PP (Polyprophylene) dan Rubber (karet), yang adalah bahan baku utama untuk pembuatan
handle sikat gigi double material, maka bahan tidak perlu dipanaskan, melainkan langsung
dicampur.
Proses mixing bahan dilakukan menggunakan mixer, dimana bahan baku utama
(SAN, atau PP dan Rubber) dicampur dengan bahan additive dan pewarna. Bahan pewarna
yang digunakan bisa berupa serbuk ataupun granule. Setelah dicampur, bahan langsung
Bahan dimasukkan ke dalam mesin, dicetak menggunakan mold, dan setelah jadi
disortir, apakah produk yang dihasilkan sesuai standar. Jika iya, kemudian produk diperiksa
oleh bagian QC. Tetapi jika tidak, produk dianggap BS dan dihancurkan dengan mesin
crusher. Setelah hancur kemudian produk yang bentuknya sudah menyerupai bahan kembali
Setelah melalui proses QC, jika produk dinyatakan OK maka produk disimpan
sebagai WIP Handle, untuk kemudian dilakukan proses selanjutnya. Tetapi jika tidak OK,
Andri handriyansah 34
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan. Yang pertama bisa dilakukan konsesi yaitu
produk dianggap masih cukup baik sehingga akhirnya diterima kembali sebagai WIP
handle.Bisa juga dilakukan retur (dikembalikan) jika produk tersebut adalah hasil dari
subkontrak. Alternatif lain adalah melakukan sortir kembali untuk kemudian dipisahkan
antara produk yang benar-benar tidak dapat diterima lagi dengan produk yang masih bisa
diterima. Pilihan terakhir jika produk benar-benar tidak dapat diterima lagi adalah melakukan
proses crusher.
2. Filling - Cutting
Bagian Filling – Cutting terdiri dari 2 bagian utama, proses Filling yaitu proses
pengisian bulu sikat ke dalam lubang sikat pada handle, serta proses Cutting di mana bulu
sikat dipotong dan diratakan, kemudian dipoles agar ujungnya berbentuk bulat (rounded),
WIP handle disusun di mesin Filling untuk diisi dengan bulu lalu dilakukan proses
QC. Jika OK, maka dilanjutkan dengan proses Cutting. Setelah melalui proses Cutting,
kembali dilakukan proses QC. Jika OK, kembali dilanjutkan. Proses selanjutnya adalah sortir
yang dilakukan oleh operator Cutting. Jika produk dianggap baik, dilakukan set warna. Jika
tidak, maka dilakukan Re-Sortir (sortir ulang). Hasil Re-Sortir yang berupa produk dengan
bulu kotor atau penyok diperbaiki dengan pencelupan ke dalam air panas dan pembersihan
ulang. Hasil dari Re-Sortir yang dianggap baik kemudian dilakukan set warna. Tetapi jika
tidak maka dilakukan proses penggal, dimana kepala sikat dipotong lalu dibuang, sementara
gagang sikat di-crusher untuk digunakan kembali sebagai campuran bahan baku. Jika produk
dianggap baik maka menjadi WIP Cutting, dan dilanjutkan dengan proses packing.
Andri handriyansah 35
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
3.Sealing – Packing
Pertama-tama dilakukan proses sealing, dimana produk sikat gigi di-pack secara
satuan menggunakan mesin sealing. Setelah itu dilakukan proses QC, diperiksa apakah seal-
nya cukup kuat, sudah menempel dengan benar, atau produknya sendiri benar-benar bisa
dianggap baik. Jika OK, maka dilanjutkan ke proses lusinan, di mana packing-packing satuan
dimasukkan dalam MDS (Master Dus Satuan) yang berisi 12 pieces produk. Setelah itu MDS
tersebut dimasukkan dalam carton box. Lalu kembali dilakukan proses QC. Jika produk
dianggap sudah OK, maka produk tersebut sudah menjadi produk akhir, dan siap untuk
atau lubrication agar tidak merusak komponen atau bagian – bagian mesin, maka dalam
pelaksanaan pemeliharaan pelumasan mesin injection menggunakan grease dan oli hidrolik
sesuai dengan spesifikasi yang diijinkan pabrik produsen mesin injection tersebut. Ada pun
grease dan oli tersebut dapat dilihat dalam table di bawah ini:
Andri handriyansah 36
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.UPA
1.Pemeliharan bulanan
2. Pemeliharaan Tahunan
Pemeliharaan tahunan dilakukan pada waktu libur bersama, pemeliharaan itu meliputi ;
pembersihan seluruh dbagian mesin, pelumasan , dan penggantian selang cooling, dan
3. Over Houl
Over houl dilakukan setiap lima tahun sekali, over houl ini meliputi penggantian bushing link
Andri handriyansah 37