Anda di halaman 1dari 9

BAHAN PEMBUATAN BUKU SIMULASI PROTEUS

(Rangkaian Motor Driver H Bridge)

Oleh :
I Made Prastha Giriwara
1102200488

Jurusan S1 Teknik Elektro


Fakultas Teknik Elektro
Telkom University
2023
PENDAHULUAN

Motor driver H-bridge adalah komponen yang sangat penting dalam mengendalikan
motor. Dengan menggunakan prinsip dasar H-bridge, motor driver ini memungkinkan
pengendalian arah putaran dan kecepatan motor secara efisien. Motor driver H-bridge sering
digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti robotika, kendaraan listrik, sistem otomatisasi, dan
lain sebagainya.

Buku ini akan membahas prinsip kerja motor driver H-bridge, komponen-komponen
yang terlibat, serta skema rangkaian yang umum digunakan. Penjelasan juga diberikan
mengenai pengaturan dan kontrol motor driver H-bridge, termasuk pengaturan arah putaran,
kecepatan, dan perlindungan terhadap arus berlebih.

Selain itu, buku ini akan menjelaskan aspek desain dan pemilihan motor driver H-
bridge yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi tertentu. Kriteria-kriteria yang harus
dipertimbangkan, seperti tegangan kerja, arus maksimum, kecepatan switch, efisiensi, dan
fitur-fitur perlindungan yang tersedia, juga akan dibahas secara mendalam.

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan H-bridge dalam berbagai aplikasi:

1. Kendaraan Listrik: H-bridge digunakan dalam motor driver untuk mengendalikan


motor traksi pada kendaraan listrik. Dengan menggunakan H-bridge, arah putaran dan
kecepatan motor traksi dapat dikontrol dengan presisi, sehingga meningkatkan performa dan
efisiensi kendaraan.

2. Robotika: H-bridge digunakan dalam motor driver untuk mengendalikan motor-


motor pada robot. Hal ini memungkinkan pengaturan arah putaran dan kecepatan motor dengan
akurasi tinggi, yang sangat penting dalam menggerakkan sendi-sendi robot dan menjalankan
tugas-tugas robotik yang kompleks.

3. Sistem Otomatisasi Industri: H-bridge sering digunakan dalam sistem-sistem


otomatisasi industri untuk mengendalikan motor-motor penggerak mesin. Misalnya, pada
mesin penggerak konveyor, H-bridge digunakan untuk mengontrol motor penggerak konveyor
agar dapat mengatur kecepatan dan arah pergerakan dengan fleksibilitas.

4. Elektronik Rumah Tangga: H-bridge digunakan dalam berbagai perangkat rumah


tangga yang menggunakan motor, seperti mesin cuci, pengaduk makanan, dan pompa air.
Motor driver H-bridge memungkinkan kontrol yang efisien dan presisi terhadap arah putaran
dan kecepatan motor, sehingga meningkatkan kinerja perangkat tersebut.

5. Peralatan Produksi: Dalam industri manufaktur, H-bridge digunakan dalam mesin-


mesin penggerak peralatan produksi, seperti mesin penggerak robotik, mesin penggerak
conveyor, dan mesin penggerak mesin lainnya. Penggunaan H-bridge dalam motor driver
memungkinkan kontrol yang fleksibel terhadap motor, sehingga memungkinkan pengaturan
arah putaran dan kecepatan dengan presisi untuk menjalankan berbagai tugas produksi.

Penggunaan H-bridge dalam aplikasi-aplikasi di atas memungkinkan kontrol yang


efisien, presisi, dan fleksibel terhadap motor, yang sangat penting dalam menjalankan berbagai
tugas dan fungsi dalam sistem-sistem tersebut.

Dalam pembuatan rangkaian H-Bridge ini digunakan sebuah aplikasi yang bernama
Proteus. Proteus adalah perangkat lunak simulasi elektronik yang memiliki berbagai aplikasi
di berbagai bidang. Dalam industri, Proteus digunakan untuk merancang dan mensimulasikan
rangkaian elektronik sebelum implementasi fisik, membantu dalam menguji dan memvalidasi
desain sebelum memproduksi prototipe fisik. Selain itu, Proteus juga digunakan untuk
mensimulasikan mikrokontroler, memungkinkan pengembang untuk menguji kode program
dan mengoptimalkan sistem berbasis mikrokontroler sebelum implementasi. Proteus juga
berguna dalam mensimulasikan sistem tegangan rendah dan tegangan menengah, seperti sistem
listrik, kontrol motor, dan sistem tenaga surya. Dalam desain PCB, Proteus menyediakan
modul desain yang memungkinkan desainer untuk merancang layout PCB dan menganalisis
integritas sinyal. Selain itu, Proteus dapat digunakan untuk mensimulasikan sistem kendali,
sistem komunikasi nirkabel, dan digunakan secara luas dalam dunia pendidikan untuk
mengajarkan prinsip-prinsip elektronik dan sistem kendali.
LANGKAH- LANGKAH PEMBUTAN RANGKAIN MOTOT DRIVER H BRIDGE

Berikut adalah langkah-langkah pembuatan rangkaian H-bridge dalam aplikasi Proteus


menggunakan komponen Battery, Motor DC, Resistor, Transistor BJT (2N2222), Dioda, dan
Switch untuk mengubah arah putaran motor:

1. Buka Proteus dan buat lembar kerja baru.

Ganti nama project dan lokasi penyimpanan sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian
klik Next, untuk menu PCB Layout sesuaikan dengan kebutuhan. Disini penulis
memilih untuk tidak memilih PCB Layout. Kemudian klik Next sampai lembar kerja
baru terbuka.
2. Pada panel komponen, cari komponen yang diperlukan untuk rangkaian ini. Anda dapat
mencarinya dengan menggunakan fitur pencarian di panel komponen atau dengan
menggulir melalui daftar komponen yang tersedia. Komponen yang digunakan untuk
membuat rangkaian H-bridge yaitu seperti gambar di bawah.

Klik lambang “P” untuk memilih komponan

3. Letakkan komponen-komponen berikut di area kerja Proteus:


a. Battery: Ini mewakili sumber daya listrik yang akan digunakan untuk memberikan
daya pada motor DC. Tempatkan sumber daya ini di salah satu sisi rangkaian.
b. .Motor DC: Ini mewakili motor DC yang akan dikendalikan. Tempatkan motor ini
di samping sumber daya.
c. Resistor: Resistor digunakan sebagai pembatas arus untuk melindungi transistor
BJT. Tempatkan resistor di antara transistor BJT dan motor DC.
d. Transistor BJT (2N222): Transistor BJT digunakan sebagai saklar untuk mengubah
arah putaran motor. Tempatkan transistor ini di antara resistor dan motor DC.
e. Switch: Switch berfungsi sebagai pengendali untuk mengubah keadaan transistor
BJT. Tempatkan switch di rangkaian antara basis transistor BJT dan sumber daya.
f. Dioda : Dioda pada rangkaian H-bridge berfungsi untuk perlindungan terhadap
arus balik. Tempatkan diode disebelah masing-masing transistor.
4. Hubungkan komponen-komponen tersebut sesuai dengan skema rangkaian yang
diinginkan. Pastikan koneksi yang benar antara komponen-komponen tersebut dengan
menggunakan kabel penghubung.

5. Atur nilai resistor sesuai dengan kebutuhan untuk membatasi arus yang mengalir
melalui transistor BJT dan motor DC. Untuk merubah nilai komponen dapat dilakukan
dengan mengklik komponen dua kali. Dan akan memunculkan menu “Edit
Component” seperti gambar dibawah.
6. Tentukan polaritas transistor BJT dengan menghubungkan terminal basis ke switch.
Pastikan switch dalam keadaan terbuka saat terminal basis dihubungkan ke sumber
daya positif, dan dalam keadaan tertutup saat terminal basis dihubungkan ke sumber
daya negatif.
7. Verifikasi koneksi dan komponen yang telah diatur dengan benar sebelum melanjutkan.
8. Simpan rangkaian yang telah dibuat dan jalankan simulasi untuk menguji kinerja
rangkaian tersebut. Untuk menjalankan simulasi, dapat dengan menekan logo Play
disebelah kiri bawah halaman kerja. Atau dengan ke manu “Debug” dan memilih “Run
Simulation”.

Klik lambang tersebut untuk mejalankan


simulasi.
ANALISIS DAN KESIMPULAN

A. Analisis
Pembuatan rangkaian simulasi H-bridge menggunakan Proteus dengan
komponen batrai, motor DC, resistor, transistor 2N2222, switch, dan dioda meliputi:
Komponen Batrai: Batrai digunakan sebagai sumber daya untuk memberikan daya pada
motor DC dalam rangkaian H-bridge. Penting untuk memilih batrai yang sesuai dengan
kebutuhan aplikasi, termasuk tegangan dan kapasitas yang memadai.
1. Motor DC: Motor DC merupakan beban dalam rangkaian H-bridge yang akan
dikendalikan. Motor DC biasanya digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan
perubahan arah putaran motor. Pastikan spesifikasi motor DC sesuai dengan
kebutuhan aplikasi dan perhatikan arus maksimum yang dapat ditangani oleh H-
bridge.
2. Resistor: Resistor digunakan sebagai pembatas arus dalam rangkaian H-bridge.
Resistor ini membantu melindungi transistor dan motor DC dari arus yang
berlebihan. Penting untuk memilih resistor dengan nilai yang sesuai untuk
membatasi arus yang mengalir melalui transistor dan motor DC sesuai dengan
spesifikasi komponen tersebut.
3. Transistor 2N2222: Transistor 2N2222 adalah transistor jenis BJT (Bipolar
Junction Transistor) yang digunakan sebagai saklar dalam rangkaian H-bridge.
Transistor ini mengendalikan arus yang mengalir melalui motor DC dengan
mengatur kondisi on/off transistor. Pastikan transistor 2N2222 sesuai dengan
kebutuhan aplikasi, termasuk arus kolektor maksimum dan daya yang dapat
ditangani.
4. Switch: Switch digunakan sebagai pengendali untuk mengatur keadaan transistor
dalam rangkaian H-bridge. Switch ini bisa berupa saklar mekanis atau komponen
semikonduktor, seperti MOSFET. Dengan mengubah posisi switch, arus dapat
dialihkan untuk mengubah arah putaran motor.
5. Dioda: Dioda yang ditempatkan secara antiparalel dengan transistor dalam
rangkaian H-bridge memiliki fungsi perlindungan terhadap arus balik dan
membantu memperlancar aliran arus. Dioda juga membantu mengurangi efek
ringing yang dapat terjadi saat transistor beralih on/off.
Dalam merancang rangkaian simulasi H-bridge dengan komponen tersebut, perlu
diperhatikan pemilihan nilai resistor, transistor, dan dioda yang sesuai dengan
spesifikasi aplikasi. Selain itu, pengaturan switch juga penting untuk mengubah arah
putaran motor. Dalam Proteus, Anda dapat mensimulasikan rangkaian ini untuk
memeriksa kinerja dan keandalannya sebelum implementasi fisik. Selama simulasi,
perhatikan tegangan, arus, dan karakteristik putaran motor untuk memastikan rangkaian
H-bridge berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang diinginkan.

B. Kesimpulan
Pembuatan rangkaian H-bridge menggunakan aplikasi Proteus memberikan
beberapa manfaat signifikan. Proteus memungkinkan simulasi dan verifikasi rangkaian
sebelum implementasi fisik, yang memungkinkan pengujian dan pemecahan masalah
yang efisien. Dengan menggunakan Proteus, desainer dapat dengan mudah menambah,
mengatur, dan menghubungkan komponen-komponen yang diperlukan dalam
rangkaian H-bridge, seperti batrai, motor DC, resistor, transistor, switch, dan dioda.
Fleksibilitas ini memungkinkan desainer untuk merancang rangkaian dengan mudah
sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan aplikasi yang spesifik. Selain itu, Proteus
memungkinkan pemantauan dan analisis kinerja rangkaian, seperti tegangan, arus, dan
karakteristik putaran motor, yang membantu dalam pengoptimalan kinerja rangkaian.
Proteus juga membantu dalam mengidentifikasi masalah potensial sebelum
implementasi fisik, menghemat waktu dan biaya dalam pengembangan rangkaian.
Dengan demikian, Proteus merupakan alat yang kuat dan berguna dalam merancang,
menguji, dan memverifikasi rangkaian H-bridge sebelum implementasi fisik yang
sebenarnya.
LINK RANGKAIAN MOTOR DRIVER

https://drive.google.com/file/d/1dJd7nmSOM7JwkVjq28StEQbbpWkyfXWb/view?usp=shari
ng

Anda mungkin juga menyukai