Anda di halaman 1dari 5

Rangkaian Driver Motor DC H-bridge Sederhana

Posted on 13 Desember 2012 by lieng phow chec


Rangkaian dasar kontrol motor DC H-Bridge ini dibuat menggunakan 4 buah transistor NPN
sebagai saklar elektronik untuk mengalirkan arus ke motor DC. Dengan rangkaian dasar Hbridge yang sederhana seperti pada gambar dibawah kita dapat mempelajari lebih mudah
tentang prinsip kerja pengendalian motor DC dengan sistem H-Bridge. dengan metode
pengontrolan motor DC secara H-Bridge seperti ini kita dapat mengendalikan putaran motor
DC dalam 2 arah. Pada rangkaian pengendali motor DC H-Bridge pada gambar dibawah
terdapat 2 line input yang digunakan untuk mengendalikan arah putar motor DC. Kedua jalur
input tersebut dapat diberikan sinyal input berupa logika HIGH dan LOW menggunakan
saklar. Untuk mengendalikan motor DC dengan rangkaian dasar H-Bridge ini kedua line
input tersebut tidak boleh berlogika sama. Dengan kombinasi logika input HIGH dan LOW
pada kedua line input rangkaian H-Bridge ini kita dapat mengendalikan motor DC secara
searah jarum jam atau clock wise (CW) dan berlawanan arah jarum jam atau counter clock
wise (CCW). Untuk lebih jelas dapat dilihat skema rangkaian dasar kontrol motor DC HBridge pada gambar berikut.

Rangkaian driver motor DC ini disebut dengan h-bridge dikarenakan konfigurasi/susunan


transistornya spt membentuk huruf H. Transistor2 ini digunakan sebagai switching sehingga
nantinya motor dapat berputar searah jarum jam (clockwise) dan berlawanan arah jarum jam
(counterclockwise).

Cara kerja rangkaian h-bridge ini dapat dijelaskan spt berikut :

A=B=0

Karena input A dan B mempunyai logika yg sama 0 (0V), maka kedua transistor TIP31
(Q1 & Q2) tidak akan mendapat picuan pada basisnya sehingga transistor bersifat cut-off atau
transistor bersifat spt saklar yg terbuka. Dari rangkaian diatas terlihat pula bahwa kedua
TIP32 (Q3 & Q4) bergantung pada TIP31 dimana basis kedua TIP32 terhubung pada kolektor
TIP31. Jadi, apabila tidak ada arus yg mengalir pada kolektor TIP31 maka basis TIP32 jg
tidak akan terpicu akibatnya motor tidak akan berputar atau berhenti.

A=0; B=1

Saat input A diberi logika 0 (0V) dan input B diberi logika 1 (5V) maka Q2 akan saturasi
sedangkan Q1 tetap cut-off. Karena Q2 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka
basis Q3 akan mendapat picuan sehingga Q3 juga bersifat saturasi. Akibatnya arus akan
mengalir dgn urutan seperti berikut : Vs Q3 motor Q1 ground, sehingga motor akan
berputar searah jarum jam.

A=1; B=0

Saat input A diberi logika 1 (5V) dan input B diberi logika 0 (0V) maka Q1 akan saturasi
sedangkan Q2 cut-off. Akibatnya Q4 juga akan menjadi saturasi karena basis Q4 mendapat
picuan dari Q1. Sehingga arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut : Vs Q4 motor
Q2 ground dan motor akan berputar berlawanan arah jarum jam.

A=B=1

Jika kedua input diberi logika 1 secara bersamaan maka akan mengakibatkan semua
transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor tidak akan berputar karena tidak ada
beda potensial pada ujung2 konektornya. Namun hal ini akan menyebabkan timbulnya panas
yang berlebihan pada semua transistor sehingga dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena
itu hal ini harus dihindari.
sumber : http://yosmedia.blogspot.com/2008/08/driver-motor-dc-menggunakan-h-bridge.html
Tentang iklan-iklan ini

Terkait
Mengenal akan karakter pribadi.dalam "tips"
wattmeter adalah
SHADAQAH DALAM OPERASI PENGURANGAN
Posted in UncategorizedTagged Eektro, Pelajaran

Navigasi pos
laporan optimasi boiler
Perubahan Elang yg patut ditiru

Tinggalkan Balasan

Rangkaian dasar kontrol motor DC H-Bridge ini dibuat menggunakan 4 buah transistor NPN
sebagai saklar elektronik untuk mengalirkan arus ke motor DC. Dengan rangkaian dasar Hbridge yang sederhana seperti pada gambar dibawah kita dapat mempelajari lebih mudah
tentang prinsip kerja pengendalian motor DC dengan sistem H-Bridge. dengan metode
pengontrolan motor DC secara H-Bridge seperti ini kita dapat mengendalikan putaran motor
DC dalam 2 arah. Pada rangkaian pengendali motor DC H-Bridge pada gambar dibawah
terdapat 2 line input yang digunakan untuk mengendalikan arah putar motor DC. Kedua jalur
input tersebut dapat diberikan sinyal input berupa logika HIGH dan LOW menggunakan
saklar. Untuk mengendalikan motor DC dengan rangkaian dasar H-Bridge ini kedua line
input tersebut tidak boleh berlogika sama. Dengan kombinasi logika input HIGH dan LOW
pada kedua line input rangkaian H-Bridge ini kita dapat mengendalikan motor DC secara
searah jarum jam atau clock wise (CW) dan berlawanan arah jarum jam atau counter clock
wise (CCW). Untuk lebih jelas dapat dilihat skema rangkaian dasar kontrol motor DC HBridge pada gambar berikut. Gambar Rangkaian Dasar Kontrol Motor DC H-Bridge
Rangkaian dasar kontrol motor DC H-Bridge,rangkaian dasar H-bridge,pengendalian motor
DC dengan sistem H-Bridge,pengontrolan motor DC secara H-Bridge,mengendalikan putaran
motor DC dalam 2 arah,rangkaian pengendali motor DC H-Bridge,mengendalikan motor
DC,H-Bridge,rangkaian H-Bridge,skema rangkaian dasar kontrol motor DC HBridge,Gambar Rangkaian Dasar Kontrol Motor DC H-Bridge,pengendalian motor DC
dengan metode bridge,rangkaian kontrol motor DC H-Bridge,arah putar motor DC,tegangan
kerja motor DC Rangkaian dasar kontrol motor DC H-Bridge pada gambar diatas dibangun
dengan beberapa komponen yang memiliki fungsi sebagai berikut. Transistor, 4 buah
transistor pada rangkaian kontrol motor DC H-Bridge diatas berfungsi sebagai saklar
elektronik untuk mengalirkan arus ke motor DC secara bridge. Daya maksimum
pengendalian motor DC dengan metode bridge ini ditentukan oleh kapasitas maksimum
transistor mengalirkan arus listrik. Dioda, 4 buah dioda yang dipasang parallel secara reverse
pada kolektro emitor transistor berfungsi sebagai clamper dioda. Clamper dioda berfungsi
untuk melindungi transistor dari lonjakan tegangan balik induksi dari motor DC. LED, 2 buah
LED pada rangkaian kontrol motor DC H-Bridge diatas berfungsi sebagai indikator arah arus
listrik sekaligus indikator arah putar motor DC yang dikendalikan. Saklar, saklar S1 dan S2
merupakan saklar push-button yang berfungsi untuk memberikan logika input pada rangkaian
kendali motor DC tersebut. Resistor 10 Kohm, resistor 10 KOhm ini berfungsi sebagai pulldown untuk memastikan jalur input dalam keadaan logika LOW pada saat saklar input
terbuka. Agar motor DC dapat berputar sesuai penekanan saklar maka setiap penekanan
saklar harus mengaktifkan 2 buah transistor sekaligus, bagian ini dilakukan oleh resistor 2,2
KOhm yang berfungsi untuk mentransmisikan bias basis untuk kedua transistor pada setiap
penekanan saklar S1 maupun S2. Tegangan kerja rangkaian kontrol motor DC H-Bridge ini
disesuaikan dengan tegangan kerja motor DC yang dikendalikan menggunakan rangkaian ini.
yhs-1, rangkaian pengendali elektronika, gambar rangkaian motor dc, arah motor
menggunakan pengendali dioda, gambar rangkaan motor dc, kegunaan dinamo DC dalam
rangkaian jembatan h-bridge, rangkaiyan motor dc
Read more at: http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-dasar-kontrol-motor-dc-h-bridge/
Copyright Skema Rangkaian PCB

Yang dibahas dalam artikel ini adalah Driver Motor DC dengan menggunakan prinsip HBridge. Dan saya akan mencoba untuk menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Driver Motor H-Bridge adalah rangkaian yang tersusun dari transistor yang digunakan untuk
menggerakkan motor DC. Komponen utamanya adalah transistor yang dipasang sesuai
karakteristiknya.

Pada saat input A berlogika 1, maka ada arus yang mengalir pada rangkaian, akibatnya
transistor 1 dan 3 on karena basis terbias, sehingga motor berputar. Pada saat input B
berlogika 1, maka ada arus yang mengalir pada rangkaian, akibatnya transistor 2 dan 4 on
karena basis terbias, sehingga motor berputar tapi dengan arah yang berlawanan. Pada saat
membuat rangkaian tersebut, jika input A berlogika 1 maka input B harus berlogika 0 dan
juga sebaliknya. Hal ini agar rangkaian tersebut dapat bekerja dengan baik dan juga agar
transistor tidak mudah rusak. Jadi hanya ada 1 input yang berlogika 1 sedangkan yang lain
berlogika 0.
Untuk komponen yang digunakan seperti resistor dan ransistor dapat diganti sesuai
kebutuhan dari rangkaian tersebut.
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Menurut kamu:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Anda mungkin juga menyukai