Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Metode Dakwah Melalui Sosial Media Instagram dalam Meningkatkan Motivasi

Beribadah Pada Siswa SMAN 03 Bengkulu Tengah


1
Zubaidah,2 Gustini,3 Siti Umi Umjani,4 Eza Mustika Putri,5 Eka Nur Winningsih,
6
Elsa Linda Wangi,7 Deby Ayu Annasthasya,8 Roki Farros
1
Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Islam, 2,3,4,5,6,7,8 Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam
Universitas Islam Negri Fatmawati Soekarno Bengkulu
1
zubaidah03@iainbengkulu.ac.id, 2nigusti496@gmail.com, 3sitiumjani087@gmail.com,
4
ezamustika19@gmail.com, 5ekanurwinningsih204@gmail.com, 6elsarinda09@gmail.com,
7
dayu1183@gmail.com, Rokifarros321@gmail.com

Abstrak
Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi seseorang dalam mendapatkan informasi,
tergantung dengan seberapa maksimal seseorang memanfaatkan perkembangan teknologi
tersebut, salah satu jenis media yang sering di gunakan ialah internet dan sosial media seperti
artikel dan juga Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Metode Dakwah
Melalui Sosial Media Instagram dalam Meningkatkan Motivasi Beribadah Pada Siswa SMAN 03
Bengkulu Tengah. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan Intrumen
penelitian yaitu Angket. Hasil penelitian menujukkan bahwa penyampaian dakwah melalui
media sosial Instagram berpengaruh signifikan dalam meningkatkan Motivasi beribadah.
Kata kunci: Keefektifitasan, Instagram, Dakwah, Motivasi, Beribadah
Abstract
The development of technology greatly affects a person in obtaining information,
depending on how optimally someone utilizes the development of technology, one type of media
that is often used is the internet and social media such as articles and Instagram. This study aims
to determine the Influence of Da'wah Method through Instagram Social Media in Increasing
Motivation to Worship in Students of SMAN 03 Bengkulu Tengah. This research method uses a
quantitative approach, with a research instrument, namely Angket. The results of the study show
that the delivery of proselytizing through Instagram social media has a significant effect in
increasing the motivation to worship.
Keywords: Effectiveness, Instagram, Da'wah, Motivation, Worship
PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang dakwah bukan lah kata yang asing lagi di telinga kita, jika dulu
dakwah biasanya dilakukan di masjid-masid, pengajian hingga rumah ke rumah akan tetapi
sudah dakwah yang demikian sudah sangat jarang pada zaman ssekarang. Seiring berjalannya
waktu kemajuan teknologi pun ikut semakin berkembang, sehingga pada zaman sekarang
dakwah yang dilakukan secara langsung sudah sangat berkurang. Hal ini di karenakan
masyarakat terutama di kalangan remaja lebih memilih memanfaatkan kemajuan teknologi, salah
satunya ialah internet yang semakin hari semakin berkembang untuk mendapatkan berbagai
informasi.
Munculnya teknologi yang semakin canggih di era ini menjadi bukti bahwa kebutuhan
akan penyebaran informasi yang mudah dan cepat semakin meningkat. Salah satu bentuk
teknologi yang saat ini menjadi sorotan masyarakat global adalah Internet yang merupakan
penggerak globalisasi tercepat dan berkelanjutan (Sholihin et al., 2018). Media sosial adalah
salah satu dari fungsi yang tersedia berkat Internet. Media sosial adalah alat komunikasi dan
koneksi media sosial yang berperan dalam pertukaran informasi antara satu orang dengan orang
lain untuk membentuk pemahaman bersama melalui internet (Sari & Basit, 2020).
Salah satu jenis media sosial adalah aplikasi Instagram, aplikasi Instagram ialah aplikasi
yang dapat menampilkan foto atau video online seperti polaroid. Instagram adalah bentuk media
berbagi yang salah. Yaitu, jenis media sosial yang memungkinkan pengguna untuk berbagi. Saat
mengunggah gambar, pengguna dapat menandatangani deskripsi dari foto atau video yang
diunggah (Erarslan, 2019). Alasan seseorang menggunakan Instagram sebagai platform media
sosial, yang mereka miliki adalah karena ingin mendapatkan informasi dan perhatian, meminta
pendapat, dan menciptakan citra positif. Karna itu instagram merupakan media dakwah yang
sangat tepat pada saat ini (M. S. R. Dewi, 2019).
Dengan aplikasi Instagram seorang Da‟i dapat menyampaikan materi dakwah
menggunakan media audio visual dan gambar karena konten di instagram berupa foto, video atau
igtv agar terlihat lebih menarik. Dalam hal ini media dakwah yang digunakan sangatlah penting
bagi telaksannya dakwah dan tidak dapat dipisahkan dengan pribadi juru dakwah (da‟i) dan
komponen lainnya. Salah satu cara yang cukup efektif dalam menyampaikan dakwah pada saat
ini ialah melalui media sosial atau internet, karena media sosial membantu pengguna berbagi
media, mulai dari dokumen, video, audio, gambar dan lainnya (Pathia, 2020).
Salah satu jenis media sosial yang sering di gunakan pada zaman sekarang ialah
Instagram, instagram merupakan salah satu jenis media sosial yang disebut media sharing.
Instagram memiliki fitur pendukung seperti foto, video dan caption atau tulisan sebagai
pendukung dan pembawa informasi. Tidak hanya itu pada zaman sekarang Instagram sudah
banyak digunakan sebagai media berbagi yang lebih bermanfaat seperti dakwah. Dakwah adalah
fenomena keagamaan yang merupakan cita-cita normatif dan fenomena sosial yang rasional,
nyata dan empiris seperti Sunatullah (Wibowo, 2019).
Instagram adalah lingkungan teknologi komunikasi baru yang berkembang begitu cepat,
bijaksana, dan tanpa batas sehingga pengembangan besar ini tidak direncanakan. Teknologi
komunikasi menghadapi berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan
oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi yang melanda
dunia sehingga manusia harus mengikuti perkembangan zaman. Pengguna Instagram Indonesia
tidak sebatas mengunggah gambar dan tren gaya hidup dalam aktivitas sehari-hari, namun
sebagian pengguna Instagram Indonesia telah memanfaatkannya sebagai sarana dakwah
(Faridah et al., 2022).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori jarum hipodermik yang mana dakwah
tidak hanya sebuah proses komunikasi searah, maka teori ini menjelaskan bahwa dakwah adalah
seperti proses ban berjalan secara mekanis yang seharusnya melibatkan semua unsur di dalamnya
dan saling berkesinambungan (N. K. Dewi et al., 2021). Dakwah juga mampu meningkatkan
motivasi beribadah pada diri seseorang (Husain, 2020). Mengapa peneliti memilih SMAN 03
Bengkulu Tengah karena, dari hasil observasi ditemukan bahwa hampir semua siswa
menggunakan media sosial terutama instagram untuk bersenang-senang.
Selain untuk bersenang-senang mereka juka menggunakan aplikasi Instagram sebagai
media untu mendapatkan berbagai informasi yang lebih fositif salah satunya melalui quotes
maupun video dakwah yang di buat oleh kontenn-konten creator dakwah (Da;i). Berdasarkan
penjelasan dan data maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Metode
Dakwah Melalui Media Sosial Instagram Dalam Meningkatkan Motivasi Beribadah Pada Siswa
Sma N 03 Benteng.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 03 Bengkulu tengah. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang merupakan pencarian atau penggunaan
data berupa angka sebagai alat untuk menganalisa keterangan atau kejadian yang ingin diketahui
dengan menggunakan analisa regresi linier sederhana yang bertujuan untuk menganalisis
besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Sarwono, 2006). Metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada falsafah
positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan (Sugiyono, 2015).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 03 Bengkulu Tengah dengan target
100 siswa SMAN 03 Bengkulu Tengah. Peneliti menggunakan sampel yaitu siswa SMAN 03
Bengkulu Tengah dengan objek utama siswa kls XI SMAN 03 Bengkulu Tengah. Adapun teknik
pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah teknik cluster random sampling yang
digunakan untuk menentukan sampel objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas,
sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 siswa. Intrumen penelitian pada penelitian ini ialah
Angket sebanyak 30 pertanyaan yang terdiri dari 15 pertanyaan indikator media sosial Instagram
dan 15 pertanyaan indikator Motivasi beribadah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
Deskripsi data penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh media sosisal instagram sebagai
metode dakwah dalam meningkatkan motivasi beribadah pada siswa, seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi dan Reliability


RSquare .525
Regresi
Sig. F .000
Metode Dakwah Melalui .987
Reliability Instagram
(Cronbach’s Alpha)
Motivasi Beribadah .971
Pada tabel di atas menunjukan bahwa nilai RSquare sebesar 0,525, bahwa dengan
menggunakan metode dakwah melalui media sosial Instagram berpengaruh terhadap Motivasi
beribadah, dengan pengaruh yang cukup signifikan karena nilainya sebesar 0,525 atau 52,5%
dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
Dikatakan signifikan apabila nilainya > 0,05 dengan nilai Signifikansi .000, dan jumlah subjek
(n) sebanyak 150. Dan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 98,7 untuk variabel media sosial
Instagram dan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 97,1 untuk variabel Motivasi beribadah. Yang
artinya dua variabel tersebut bisa dikatakan reliable. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan metode dakwah melalui media sosial Instagram berpengaruh signifikan terhadap
Motivasi beribadah pada siswa di SMAN 03 Bengkulu Tengah.

PEMBAHASAN
Media Sosial Instagram
Perkembangan teknologi media yang sangat pesat serta dengan kemajuan
teknologi-teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Indonesia mengalami peningkatan
penggunaan Media Sosial yang diakses dari handphone serta berbagai macam proses
penggunaannya. Berbagai macam sumber menyebutkan bahwa indonesia mengalami
pertumbuhan penggunaan media sosial yang menempatkan indonesia saat ini dengan
menempati peringkat ke 3 dengan pengguna internet terbesar setelah China. Salah satu
media sosial yang berkembang pesat di Indonesia ialah instagram (Junawan & Laugu, 2020).
Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan bahwa karakteristik pengguna
internet dan perilaku penggunaan internet diduga merupakan aspek yang berpengaruh
dengan efektivitas media sosial. Karateristik individu terdiri dari usia, jenis kelamin,
jenis peerjaan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan. Tidak hanya itu, perilaku
individu dalam penggunaan internet, seperti motivasi penggunaan dan frekuensi penggunaan
media sosial juga memiliki pengaruh dengan efektivitas media sosial (Ulfa & Fatchiya, 2018).
Media sosial Instagram adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin berbagi
informasi dan tempat untuk menjalin pertemanan baru dan berinteraksi secara online (Mulitawati
& Retnasary, 2020). Instagram merupakan sebuah aplikasi dari smartphone yang khusus untuk
media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang memunyai fungsi hampir sama
dengan twitter, namun perbedaannya terletak pada pengambilan foto dalam bentuk atau tempat
untuk berbagi informasi terhadap penggunanya (Rini, 2018).
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambi
foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial,
termasuk milik Instagram sendiri. Instagram merupakan salah satu media sosial yang dapat
digunakan sebagai media promosi suatu produk atau jasa (Shaleh & Furrie, 2020). Instagram
memiliki fitur-fitur yang berbeda dengan jejaring sosial lainnya, diantara sekian banyak fitur
yang ada di Instagram, ada beberapa fitur yang paling sering di gunaakn, fitur tersebut adalah:
(1). Pengikut (2). Upload Foto (3). Kamera (4). Efek Foto (5). Judul Foto (6). Jejaring Sosial (7).
Tanda suka (like) (8). Popular (Mayasari & Indraswari, 2018).
Dakwah
Dakwah telah berubah dari dakwah tradisional ke tataran ilmiah. Karena diyakini bahwa
tahapan dakwah tidak dapat dipisahkan satu sama lain, dalam arti tahapan dakwah merupakan
proses yang menyeluruh dan saling mempengaruhi. Dakwah pada tahap. Secara tradisional, da'i
melakukan kegiatan kemanusiaan berdasarkan pengalamannya, dan pada tahap ilmiah, dakwah
mulai berkembang menjadi ilmu yang memenuhi persyaratan obyektif, metodis dan sistematis.
Sehingga khotbah diberitakan secara ilmiah (Ai Fatimah, 2019). Dalam kaidah Ushul Fikih
disebutkan bahwa “pada dasarnya perintah menunjukkan kewajiban (al-Ashl fi al-amr li al-
wujub)”. Dengan demikian sangat jelas bahwa perintah berdakwah dalam kedua ayat tersebut
adalah perintah wajib (miftahuddin, 2020).
Dengan memahami dasar-dasar kewajiban dakwah, maka sesungguhnya dakwah Islam
dapat lebih dikenal, dipahami dan digalakkan dalam kehidupan sehari-hari dari generasi ke
generasi. Sebaliknya, tanpa dakwah, memahami ajaran Islam sebagai agama yang kaffah
(sempurna). Selain itu, tugas dakwah adalah memelihara nilai-nilai Islam, mengoreksi akhlaq
atau perilaku yang salah dan menjauhkan manusia dari kegelapan ruhani (Hardian, 2018).
Secara bahasa, dakwah berasal dari da’a- yad’u da’watan yang artinya mengajak,
menyeru, atau memanggil. Sementara itu, pengertian dakwah secara istilah ialah mengajak
manusia dengan cara bijaksana menuju jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan demi
kebahagiaan dunia dan akhirat (Adisaputo & Sutamaji, 2021). Selain itu, dakwah juga
merupakan proses penyampaian informasi atau pesan dari seseorang atau sekelompok orang
kepada kelompok lain yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits dengan menggunakan
simbol verbal dan nonverbal untuk perubahan. sikap, pandangan atau perilaku menurut ajaran
Islam (Andrian, 2020).
Di zaman milenial ini, penggunaan media sosial telah menyentuh berbagai lapisan
masyarakat Indonesia, mulai dari masyarakat perkotaan hingga masyarakat di pelosok pedesaan.
Menjelang dewasa, remaja hampir pasti akan merasakan media sosial seperti Facebook,
Instagram, Twitter, YouTube atau WhatsApp (Ummah, 2020). Seiring berjalannya waktu, tanda
dakwah Islam menjadi semakin penting. Banyak ide dan gerakan anti-Islam membuat generasi
muda Muslim merasa kehilangan jati diri, sehingga sebagian dari mereka tidak jatuh ke dalam
perangkap ide-ide radikal. Dengan demi kian, para da'i harus lebih kreatif dalam menciptakan
bentuk-bentuk dakwah agar tidak terkesan ketinggalan zaman (Fitria & Aditia, 2019).
Dakwah milenial harus ada dan memiliki beberapa keunggulan seperti:
a. Khotbah seribu tahun mencegah kemurtadan.
b. Maraknya budaya Barat yang tidak selaras dengan ajaran Islam.
c. Perhatikan di Zaman Kejayaan Islam. Salah satu kemungkinan strategi digunakan untuk
membuat generasi selanjutnya memahami ajaran Islam melalui dakwah Islam. Dengan
Dakwah, ilmu Islam tidak luntur dan terus bertambah. Dakwah Islam juga dapat
dilakukan dengan cara yang berbeda seperti melalui buku, media online (Faridah et al.,
2022).
Fungsi media dakwa itu sendiri untuk siswa SMAN 03 Benteng adalah untuk:
1. Fungsi Menyiarkan Informasi adalah fungsi yang utama, kenyataan menunjukkan
bahwa masyarakat dalam merespon keberadaan media tidak lain adalah karena kebutuhan
mereka terhadap penyerapan informasi, yang dalam hal ini dikaitkan dengan dakwah agar
pesan dakwah dapat disampaikan dan diterima oleh mad‟u.
2. Fungsi Mendidik yaitu proses penyampaian pesan-pesan dakwah adala juga sebagai
proses pendidikan, sebab matei dakwah yang disampaikan banyak mengandung
pengetahuan dan bimbingan yang merupakan salah satu aspek dari mendidik.
3. Fungsi Menghibur ini media dakwa dalam islam memiliki prinsip penyampaian pesan
dakwah dengan cara menghibur, artinya muatan oesan dakwah dapat berupa hal-hal yang
menyenangkan hati para objek dakwah.
4. Fungsi mempengaruhi ini membuat posisi dan satus tidak dapat dipandang remeh.
Motivasi Beribadah
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif
tidak diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Ridha,
2020). Motivasi juga dapat di artikan sebagai perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang
yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pengertian motivasi
telah banyak dikemukakan oleh para ahli dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing
(Abdullah, 2018). Menurut McShane dan Von Glinow, motivasi didefiniskan sebagai kekuatan
di dalam diri seseorang yang mempengaruhi arah perilaku, intensitas, dan ketekunan secara
sukarela (Ariyanto & Sulistyorini, 2020).
Sedangkan menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu
hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang
dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkannya (Handayani, 2019) Dari beberapa
pengertian tersebut, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud motivasi
dalam penelitian ini adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktifitas
yaitu beribadah kepada Allah SWT agar mencapai suatu tujuan yang dianggap penting dalam
hidupnya dan mengarah pada tingkah laku serta perbuatan yang lebih baik.
Ibadah dari bahasa Arab abida-ya‟budu-„abdan-„ibaadatan yang berarti taat, tunduk,
patuh dan merendahkan diri. Taimiyah menyampaikan mencakup segala sesuatu yang dicintai
dan diridhai oleh Allah Swt. berupa perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun
yang dhahir atau nyata (Sulfemi, 2018) Ibadah secara bahasa adalah tunduk atau
merendahkan diri. Sedangkan secara istilah atau syara‟, ibadah merupakan suatu ketaatan
yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya, merendahkan diri kepada Allah SWT
dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup atas segala apa yang Allah ridhai baik
yang berupa ucapan atau perkataan maupun perbuatan yang dhahir ataupun batin (Husna & Arif,
2021).
Ibadah adalah suatu keataatan hamba yang mencapai peuncaknya dari kesadaran
hati seseorang sebagai akibat pengagungan kepada Allah. Keagungan-Nya oleh karena
tidak diketahui sampai dimana batas-batas kekuasan-Nya, dan hakekat keberadan-Nya
(Kallang, 2018). Tujuan ibadah ialah untuk mengeontrol moral manusia melalui ajaran-
ajarannya, agama menyuruh manusia agar selalu dalam keadaan sadar dan menguasai diri.
Dimanapun dalam keadaan apa pun, manusia dituntut untuk selalu dalam keadan sadar sebagai
hamba Allah dan mampu menguasai dirinya, sehingga segala sikap, ucapan, dan tindakannya
selalu dalam kontrol ilahi (Nenny Rosnaeni, 2021).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi beribadah yaitu:
1. Faktor internal
a. Kebutuhan manusia akan agama yaitu kebutukan manusia akan pedoman hidup
yang dapat menunjukkan jalan ke arah kebahagiaan dunia akhirat
b. Adanya dorongan untuk bersyukur, taat, patuh dan mengabdi kepada Allah sebagai
makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT.
c. Adanya cita-cita untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan institusional
c. Lingkungan masyarakat
Disamping itu faktor eksternal ini dapat pula berupa alat-alat komunikasi. Seperti:
Surat kabar, televisi, majalah, buku dan lain-lain. Dengan demikian jelaslah bahwa
pembentukan dan perubahan motivasi tidak terjadi dengan sendirinya. Dari urian-uraian
tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi ibadah yang dimaksudkan penulis
dalam penelitian yaitu bagaimana anak mempunyai kemauan dan dorongan serta mampu
melaksanakan ibadah dengan baik, dalam hal ini adalah ibadah sholat (Muallifin, 2020).

Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah Melalui Media Sosial Instagram


Ada beberapa faktor pebdukung dan penghamat dalam mengukur pengaruh metode
dakwah melalui media sosial instagram dalam meningkatkan motivasi beribadah pada siswa
SMA N 03 Benteng yaitu:
a. Faktor Pendukung
1. Pengguna Instagram
Zaman sekarang hampir semua siswa menggunakan media sosial termasuk
instragram. Hal ini tentu saja menguntungkan bagi pelaku dakwah dan mad‟u untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui sosial media instagram
2. Mudah dioperasikan
Karena kemudahan yang disuguhkan, menjadikan instagram media yang sangat cepat
menarik minat masyarakat untuk menggunakannya. Seperti memposting foto atau
video, memberi like dan komentar pada postingan, memfollow hingga searching yang
relevan dengan hashtag pun dapat dilakukan dengan sangat mudah.
b. Faktor Penghambat
1. Video Pendek (Terbatas durasi waktu)
2. Keterbatasan Kuota

KESIMPULAN
Penyampaian dakwah melalui media sosial Instagram berpengaruh signifikan dalam
meningkatkan Motivasi beribadah. Dengan melihat postingan berupa foto dan video dakwah di
Instagram mampu meningkatkan pemahaman agama serta membentuk motivasi dan perilaku
beribadah pada seseorang. Namun, motivasi dan perilaku beribadah juga dipengaruhi intensitas
dan atensi seseorang dalam mengakses foto dan video dakwah diInstagram. Seseorang dengan
tingkat intensitas dan tingkat atensi yang lebih tinggi menghasilkan motivasi beribadah yang
besar dan perilaku hijrah yang lebih progresif.

REFERENSI
Abdullah, M. (2018). Pengaruh Fasilitas Sekolah Dan Motivasi Guru Terhadap Efektivitas
Proses Mengajar Di Madrasah Aliayah DDI Bontang. Jurnal Promosi: Jurnal Pendidikan
Ekonomi UM Metro, 6(2), 165–175.
Adisaputo, S. E., & Sutamaji. (2021). Strategi dakwah dalam Media Sosial. Jurnal Al-Tsiqoh
(Dakwah Dan Ekonomi), 6(1), 1–11.
Ai Fatimah, N. F. (2019). Kajian literatur tentang perkembangan historis dan transformasi
dakwah gerakan tarbiyah di Indonesia. Jurnal Lektur Keagamaan, 17(2), 349–382.
Andrian, B. (2020). Komunikasi Dakwah dalam Tinjauan Sosiologi Komunikasi. Tasamuh,
18(2), 220.
Ariyanto, A., & Sulistyorini, S. (2020). Konsep motivasi dasar dan aplikasi dalam lembaga
pendidikan Islam. AL-ASASIYYA: Journal Of Basic Education, 4(2), 1.
https://doi.org/10.24269/ajbe.v4i2.2333
Dewi, M. S. R. (2019). Islam dan Etika Bermedia (Kajian Etika Komunikasi Netizen di Media
Sosial Instagram Dalam Perspektif Islam). Research Fair Unisri, 3(1), 139–142.
Dewi, N. K., Irawan, B. H., Fitry, E., & Putra, A. S. (2021). Konsep Aplikasi E-Dakwah Untuk
Generasi Milenial Jakarta. Jurnal IKRA-ITH Informatika, 5(2), 26–33.
Erarslan, A. (2019). Instagram as an Education Platform for EFL Learners. TOJET: The Turkish
Online Journal of Educational Technology, 18(3), 54–69.
https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1223776.pdf
Faridah, F., Zulkarnain, Yusuf, M., & Asriadi. (2022). Efektivitas Dakwah Melalui Media Sosial
Instagram Dalam Pandangan Kaum Milenial. Kajian Komunikasi Dan Penyiaran Islam,
4(2), 138–150.
Fitria, R., & Aditia, R. (2019). Prospek dan Tantangan Dakwah Bil Qalam sebagai Metode
Komunikasi Dakwah. Jurnal Ilmiah Syi’ar, 19(2), 224.
https://doi.org/10.29300/syr.v19i2.2551
Handayani, R. (2019). Pengaruh lingkungan tempat tinggal dan pola asuh orangtua terhadap
motivasi belajar siswa sekolah dasar. Jurnal Tunas Bangsa, 6(1), 15–26.
Hardian, N. (2018). Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur‟an Dan Hadits. Al-Hikmah: Jurnal
Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, 42–52. https://doi.org/10.15548/al-hikmah.v0i0.92
Husain, A. (2020). Dakwah Islamiyah Dan Tantangannya Di Era Digital. Al-Munqidz : Jurnal
Kajian Keislaman, 8(1), 104–118. https://doi.org/10.52802/amk.v8i1.190
Husna, K., & Arif, M. (2021). Ibadah Dan Praktiknya Dalam Masyarakat. TA’LIM : Jurnal Studi
Pendidikan Islam, 4(2), 143–151. https://doi.org/10.52166/talim.v4i2.2505
Junawan, H., & Laugu, N. (2020). Eksistensi Media Sosial,Youtube, Instagram dan Whatsapp
Ditengah Pandemi Covid-19 Dikalangan Masyarakat Virtual Indonesia. Baitul ’Ulum:
Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 4(1), 41–57.
https://doi.org/10.30631/baitululum.v4i1.46
Kallang, A. (2018). Konteks Ibadah Menurut Al-Quran. Al-Din: Jurnal Dakwah Dan Sosial
Keagamaan, 4(2), 1–13. https://doi.org/10.35673/ajdsk.v4i2.630
Mayasari, S., & Indraswari, C. (2018). Efektivitas Media Sosial Instagram Dalam Publikasi HUT
Museum Nasional Indonesia (MNI) Kepada Masyarakat. Jurnal Komunikasi, 9(2), 190–
196. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jkom/article/view/4326
miftahuddin, mochammad. (2020). Hadis Tentang Keutamaan Dakwah. Jurnal Dakwah, 7–10.
https://osf.io/7bke8/
Muallifin, M. F. (2020). Meningkatkan Motivasi Dan Perilaku Beragama Siswa Mi (Studi
Literasi). Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 1(2), 210–234.
Mulitawati, I. M., & Retnasary, M. (2020). Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Membangun
Brand Image Melalui Sosial Media Instagram (Studi kasus deskriptif komunikasi pemasaran
prodak polycrol forte melalui akun instagram @ahlinyaobatmaag). Komunikologi: Jurnal
Pengembangan Ilmu Komunikasi Dan Sosial, 4(1), 23.
https://doi.org/10.30829/komunikologi.v4i1.7616
Nenny Rosnaeni. (2021). Pendidikan Aqidah, Ibadah, Akhlak untuk Anak Usia Dini di PAUD
Tunas Bangsa, Taam Aisyah Miftahul Khoir, Pos PAUD Ar Rahcmat, TK Islam Kreatif
Muhammadiyah Cianjur. Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud, 1(1), 17–25.
Pathia, L. (2020). Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Dakwah (Analisis Multimodal
Instagram KH Mustofa Bisri pada Akun @s.kakung). Mediasi, 1(3), 174–188.
https://doi.org/10.46961/mediasi.v1i3.140
Ridha, M. (2020). Teori Motivasi Mcclelland dan Implikasinya dalam Pembelajaran PAI.
Palapa, 8(1), 1–16. https://doi.org/10.36088/palapa.v8i1.673
Rini, D. (2018). Diksi Dan Gaya Bahasa Dalam Media Sosial Instagram. Jurnal Widyaloka Ikip
Widya Darma, 5(3), 261–278.
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilu
Sari, D. N., & Basit, A. (2020). Media Sosial Instagram Sebagai Media Informasi Edukasi.
Persepsi: Communication Journal, 3(1), 23–36. https://doi.org/10.30596/persepsi.v3i1.4428
Shaleh, A., & Furrie, W. (2020). Peran Public Relations Dalam Pemanfaatan Instagram Sebagai
Alat Publikasi Untuk Meningkatkan Layanan Masyarakat Di Puskesmas Kecamatan
Cilincing (Studi Kasus Pada Akun Instagram @ puskesmascilincing). LUGAS Jurnal
Komunikasi, 4(1), 9–16. https://doi.org/10.31334/lugas.v4i1.936
Sholihin, M. R., Arianto, W., & Khasanah, D. F. (2018). Keunggulan Sosial Media Dalam
Perkembangan Ekonomi Kreatif Era Digital Di Indonesia. Prosiding 4th Seminar Nasional
Dan Call for Papers Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, 149–160.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
AlfaBeta
Sulfemi, W. B. (2018). Pengaruh Disiplin Ibadah Sholat, Lingkungan Sekolah, Dan Intelegensi
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. EDUKASI:
Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, 16(2), 166–178.
https://doi.org/10.32729/edukasi.v16i2.474
Ulfa, G. S., & Fatchiya, A. (2018). Efektivitas Instagram “Earth Hour Bogor” sebagai Media
Kampanye Lingkungan. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 16(1), 144–157.
Ummah, A. H. (2020). Dakwah Digital dan Generasi Milenial. Tasâmuh, 18, 54–78.
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/tasamuh/article/view/2151
Wibowo, A. (2019). Penggunaan Media Sosial sebagai Trend Media Dakwah Pendidikan Islam
di Era Digital. Jurnal Islam Nusantara, 03(02), 339–356.

Anda mungkin juga menyukai