Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

SANITASI TRANSPORTASI PARAWISATA DAN MATRA


“INSPEKSI HUNIAN TETAP DI KELURAHAN DUYU
KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU”

DISUSUN OLEH:
MOH. SYAFAR
PO7103119035

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI DIII SANITASI
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Maksud dari penyusunan materi ini adalah
sebagai salah satu komponen penilaian dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan
dalam proses belajar mengajar mata kuliah Sanitasi Transportasi Parawisata Dan Matra, serta
dengan harapan untuk memotivasi penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan
dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.
Materi ini penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya mempelajari
proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan sangat membantu dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara belajar atau aspek-aspek pembelajaran.

          Terima kasih kepada dosen mata kuliah Sanitasi Transportasi Parawisata Dan Matra,
sehingga penulis bisa menyelesaikan materi ini serta memahami tentang proses Penyehatan
pemukiman. Penulis menyadari bahwa materi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan materi ini.

 Penulis berharap agar materi ini bermanfaat bagi semua pembaca dalam mencapai
tujuan pembelajaran.

Palu, 12 Juni 2023

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perumahan Dan Kawasan Pemukiman............................................ 6
B. .......................................................................................................... 6
C. .......................................................................................................... 6
D. .......................................................................................................... 7
E. .......................................................................................................... 7
F. .......................................................................................................... 8
G. .......................................................................................................... 8
H. .......................................................................................................... 8
BAB III METODOLOGI
A. .......................................................................................................... 9
B. .......................................................................................................... 12
C. .......................................................................................................... 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................................ 16
B. Pembahasan...................................................................................... 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................... 18
B. Saran................................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sanitasi adalah usaha kesehatan preventif yang menitik beratkan
kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia (Rejeki, 2015).
Isu sanitasi merupakan masalah yang perlu diperhatikan semua pihak karena
berkaitan dengan seluruh kegiatan sehari-hari khususnya untuk manusia.
Sanitasi yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit
(Fachri, 2013).
Pengertian Sanitasi adalah lingkungan cara menyehatkan lingkungan
hidup manusia terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara. Sanitasi
adalah sebuah perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup dengan
bersih dan bermaksud untuk mencegah manusia bersentuhan secara langsung
dengan bahanbahan kotor dan berbahaya yang mana perilaku ini menjadi
usaha yang diharapkan bisa menjaga serta meningkatkan kesehatan manusia.
Jadi, dengan kata lain pengertian dari sanitasi ini merupakan upaya yang
dilakukan demi menjamin dan mewujudkan kondisi yang sudah memenuhi
syarat kesehatan (Rocket, 2017).
Selain itu, ada beberapa pengertian sanitasi menurut para ahli yang di
antaranya adalah menurut Hopkins bahwa sanitasi merupakan cara
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh pada
lingkungan. Tak jauh berbeda, Azrul Anwar mengatakan bahwa sanitasi
merupakan cara pengawasan oleh masyarakat terhadap faktor-faktor
lingkungan yang mungkin berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Selain itu,
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga dikatakan bahwa sanitasi adalah
usaha dalam membina serta menciptakan suatu kondisi yang baik dalam
bidang kesehatan, terutama untuk kesehatan masyarakat Transportasi,
pariwisata dan matra perlu diupayakan sanitasinya agar tidak menjadi tempat
berkembangnya dan menularnya suatu penyakit serta tidak menimbulkan
terjadinya kecelakaan kerja. Anda sebagai seorang sanitarian, akan
menjalankan tugas sebagai pengawas sanitasi di transportasi, pariwisata dan
matra. Untuk mampu bertugas sesuai dengan jabatan Anda, tentu saja Anda
harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan tentang sanitasi itu sendiri.
Selanjutnya, Anda juga harus memiliki pengetahuan tentang apakah yang
dimaksud dengan transportasi, pariwisata dan matra. Berikut ini, kita akan
bahas mengenai pengertian sanitasi, transportasi, pariwisata dan matra.
Pada dasarnya istilah matra memiliki makna yang sangat konstruktif
serta dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang atau kelompok.
Ancaman lingkungan yang ada dapat berasal dari darat, laut, serta udara.
Kesehatan matra merupakan suatu kesehatan yang pelayanannya ditujukan
secara khusus pada kelompok yang mengalami perpindahan sementara dan
mengalami ancaman kesehatan yang ada dalam ruang lingkup tempat
tinggalnya. Sebagai contoh, sekelompok anak yang sedang melaksanakan
perkemahan, dalam kegiatan saka bakti husada.
Matra adalah dimensi lingkungan/wahana/media tempat seseorang
atau sekelompok orang melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan.
Contoh matra adalah asrama haji, tempat perkemahan, tempat pengungsian,
tempat penyelaman, daerah transmigrasi dan lain-lain. Kondisi Matra adalah
keadaan dari seluruh aspek pada matra yang serba berubah dan berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan manusia yang hidup
dalam lingkungan tersebut. Kesehatan Matra adalah upaya kesehatan dalam
bentuk khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik
dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah
secara bermakna, baik di lingkungan darat, laut, maupun udara
Kesehatan Lapangan adalah kesehatan matra yang berhubungan
dengan pekerjaan atau kegiatan didarat yang bersifat temporer pada
lingkungan yang berubah. Kesehatan Kelautan dan Bawah Air adalah
kesehatan matra yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan di laut dan
berhubungan dengan keadaan lingkungan yang bertekanan tinggi (hiperbarik).
Kesehatan Kedirgantaraan adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan
penerbangan dan kesehatan ruang angkasa dengan keadaan lingkungan yang
bertekanan rendah (hipobarik).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi lingkungan sanitasi yang ada di Huntap Duyu?
2. Apakah lingkungan sanitasi di Huntap Duyu memenuhi syarat atau
tidak?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaiman kondisi sanitasi lingkungan di Huntap

Duyu

2. Untuk mengetahui apakah hasil inspeksi Huntap Duyu memenuhi


persyaratan atau tidak
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perumahan Dan Kawasan Pemukiman

Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem


yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan
kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan
peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh, penyediaan tanah,
pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat (UU RI NO 11
TAHUN 2011).

Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup luar


kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan, yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan
tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan ( UU RI
NO 11 TAHUN 2011).

Sanitasi rumah adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik


beratkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia (Widyanti
dan Yuliarish, 2002). Sanitasi dasar perumahan adalah sarana sanitasi minimal
yang diperlukan menyehatkan sebuah rumah. Adapun sanitasi dasar
perumahan tersebut meliputi : konstruksi bangunan, sarana penyediaan air
bersih, sarana pembuangan tinja, sarana pembuangan air limbah, dan sarana
pembuangan sampah.

Perumahan merupakan kebutuhan dasar dan juga merupakan


determinan kesehatan masyarakat. Karena itu pengadaan perumahan
merupakan tujuan fundamental yang kompleks dan tersedianya standar
perumahan adalah isu penting dari kegiatan masyarakat. Perumahan yag layak
untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan, sehingga penghuninya
tetap sehat. Perumahan yang tidak sehat tidak leps dari ketersedian prasarana
dan saran terkait seperti penyedian air bersih, sanitasi tempat pembuangan
sampah, transportasi dan tersedinya pelayanan sosial (Krieger and Higgins).
Menurut Azrul Anwar 2007, rumah bagi manusia mempunyai arti penting, arti
rumah sebagai berikut:

1. Sebagai tempat untuk melepaskan lelah beristirahat setelah penat dan


menjalankan kewajiban sehari-hari.
2. Sebagai tempat untuk bergaul dngan keluarga atau membina rasa
kekeluargaan bagi segenap anggota keluarga yang ada.
3. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang dapat mengancam.
4. Sebagai lambang status sosial yang dimiliki.
5. Sebagai tempat untuk menyimpan/meletakkan barang- barang keluarga
yang dimiliki.

Menurut WHO (2001), perumahan sehat merupakan konsep dari


perumahan sebagai faktor yang dapat meningkatkan standar kesehatan
penghuninya Unsur yang melibatkan apakah rumah tersebut memiliki
penyediaan air minum dan sarana yang memadai untuk memasak, mencuci,
menyimpan makanan, serta membuang kotoran manusia maupun limbah
lainnya (Ikhsani, 2016).

a. Penyediaan Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari


yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak. Sarana air bersih adalah semua sarana yang dipakai sebagai
sumber air bagi penghuni rumah untuk digunakan bagi penghuni rumah
yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari Yang perlu diperhatikan
antara lain:
1. Jarak antara sumber air dengan sumber pengotoran (seperti septik
tank, tempat pembuangan sampah, air limbah) minimal 10 meter.
2. Pada sumur gali sedalam 3 meter dari permukaan tanah dibuat kedap
air,yaitu dilengkapi dengan cincin dan bibir sumur.
3. Penampungan air hujan pelindung air, sumur artesis atau terminal air
atau perpipaan/kran atau sumur gali terjaga kebersihannya dan
dipelihara rutin.
b. Penggunaan Jamban

Pembuangan tinja manusia yang terinfeksi yang dilaksanakan


secara tidak layak tanpa memenuhi persyaratan sanitasi dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran tanah dan sumber- sumber
penyediaan air. Disamping itu, juga akan dapat memberi kesempatan bagi
lalat-lalat dari species tertentu untuk bertelur, bersarang, makan bahan
tersebut, serta membawa infeksi, menarik hewan ternak, tikus serta
serangga lain yang dapat menyebarkan tinja dan kadang-kadang
menimbulkan bau yang tidak dapat ditolerir. Atas dasar hal tersebut, maka
perlu dilakukan penanganan pembungan tinja yang memenuhi persyaratan
sanitasi. Tujuan dilakukannya pembuangan tinja secara saniter adalah
untuk menampung serta mengisolir tinja sedemikian rupa sehingga dapat
tercegah terjadinya hubungan langsung maupun tidak langsung antara
tinja dengan manusia, dan dapat dicegah terjadinya

c. Sarana Pembuangan Sampah

Pembuangan sampah adalah kegiatan menyingkirkan sampah


dengan metode tertentu dengan tujuan agar sampah tidak lagi mengganggu
kesehatan lingkungan atau kesehatan masyarakat. Ada dua istilah yang
harus dibedakan dalam lingkup pembuangan sampah solid waste
(pembuangan sampah saja) dan final disposal (pembuangan akhir).
Pembuangan sampah yang berada di tingkat pemukiman yang perlu
diperhatikan adalah:

1. Penyimpanan setempat (onsite storage)

Penyimpanan sampah setempat harus menjamin tidak


bersarangnya tikus, lalat dan binatang pengganggu lainnya serta tidak
menimbulkan bau. Oleh karena itu persyaratan kontainer sampah harus
mendapatkan perhatian.

2. Pengumpulan sampah

Terjaminnya kebersihan lingkungan pemukiman dari sampah


juga tergantung pada pengumpulan sampah yang diselenggarakan oleh
pihak pemerintah atau oleh pengurus kampung atau pihak pengelola
apabila dikelola oleh suatu real estate misalnya. Keberlanjutan dan
keteraturan pengambilan sampah ke tempat pengumpulan merupakan
jaminan bagi kebersihan lingkungan pemukiman.

Sampah terutama yang mudah membusuk (garbage)


merupakan sumber makanan lalat dan tikus. Lalat merupakan salah
satu vektor penyakit terutama penyakit saluran pencernaan seperti
Thypus abdominalis, Cholera, Diare dan Dysentri.

d. Pembuangan Air Limbah

Air limbah adalah air yang tidak bersih mengandung berbagai zat
yang bersifat membahayakan kehidupan manusia ataupun hewan, dan
lazimnya karena hasil perbuatan manusia. sumber air limbah yang lazim
dikenal adalah :

1. Berasal dari rumah tangga misalnya air, dari kamar mandi, dapur.
2. Berasal dari perusahaan misalnya dari hotel, restoran, kolam renang.
3. Berasal dari industri seperti dari pabrik baja, pabrik tinta dan pabrik
cat.
4. Berasal dari sumber lainnya seperti air tinja yang tercampur air
comberan, dan lain sebagainya.

Adapun persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan


pemukiman menurut Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
meliputi parameter sebagai berikut :

1. Lokasi

a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran


sungai, aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa,
dan sebagainya

b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA)


sampah atau bekas tambang

c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran


seperti jalur pendaratan penerbangan.

2. Kualitas udara

Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas


dari gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu
lingkungan sebagai berikut :

1. Kebisingan dan getaran normal

2. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman baik


3. Prasarana dan sarana lingkungan

a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga


dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan

b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan


vector penyakit

c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan


tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak
membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan harus
memiliki pagar pengaman, lampu penerangan jalan tidak menyilaukan
mata

d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang
memenuhi persyaratan kesehatan

e. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus


memenuhi persyaratan kesehatan

f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi


syarat kesehatan

g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi,


tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain
sebagainya

h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya

i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak


terjadikontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.
4. Vektor penyakit

a. Indeks lalat harus memenuhi syarat

b. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.

5. Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman

6. Penyediaan air

a. Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60


liter/orang/hari

b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih


dan/atau minum menurut Permenkes 32 Tahun 2017 dan Kepmenkes
492 tahun 2010.

7. Sarana penyimpanan makanan

Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman.

8. Pembuangan Limbah

a. Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber


air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah

b. Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan


bau, tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.
BAB III
METODE SURVEI
A. Jenis survei
Praktek Survei Sanitasi Transportasi Pariwisata Dan Matra
Menggunakan Pendekatan Deskritif yang bertujuan untuk menggambarkan
atau menganalisa suatu sanitasi rumah, pembuangan sampah, pembuangan air
limbah,dan pelayanan kesehatan di Huntap Duyu, Keluruhan Duyu,
Kecamatan Palu Barat, Kota Palu
B. Waktu dan tempat pelaksanaan
1. Waktu
Praktek ini dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2023, pukul 10.00 WITA
sampai dengan selesai.
2. Tempat pelaksanaan
Survei di laksanakan di Huntap Duyu, Kelurahan Duyu, Kecamatan
Palu Barat, Kota Palu
C. pengumpulan Data
1. Data primer
Data primer data yang di peroleh langsung dari responden
(masyarakat Huntap Duyu), dengan menggunakan daftar pertanyaan
(Kuisioner)
D. Pengolahan Data
Pengolahan data di lakukan dengan cara menuliskan kembali hasil
inspeksi berdasarkan kusioner atau formulir untuk di deskripsikan lebih lanjut.
E. Analisis data
Analisis data di laksanakan secara deskritif dengan menggambarkan
hasil dari kegiatan inspeksi di huntap duyuh
F. Penyajian data
Data di sajikan secara deskritif dalam bentuk narasi dan tabel.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN KEPEMILIKAN JAMBAN

Tabel 4.1
Distribusi Penduduk Mengenai Kepemilikan Jamban
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Kepemilikan Jamban Jumlah Persentase


1. Ya 20 100
2. Tidak - -
Total 20 100
Data Primer, 2023

Tabel 4.2
Distribusi Penduduk Mengenai Jenis Jamban
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Jenis Jamban Jumlah Persentase


1. Leher angsa 20 100
2. Plengsengan - -
3. Cemplung - -
4. Jamban umum/numpang - -
Total 20 100
Data Primer, 2023
Tabel 4.3
Distribusi Penduduk Mengenai Kondisi Jamban
Di Huntap Keluran Duyu

No. Kriteria Jumlah Persentase

1. Baik dan digunakan 20 100

2. Baik dan tidak digunakan - -

3. Rusak - -

4. Lain-lain - -

Total 20 100

Data Primer, 2023

Tabel 4.4
Distribusi Penduduk Mengenai JarakPembuangan Kotoran Dari Sumber Air
Di Huntap Keluran Duyu

No. Kriteria Jumlah Persentase


1. >  10 meter 20 100
2. < 10 meter - -
Total 20 100
Data Primer, 2023
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN KEPEMILIKAN SARANA AIR
BERSIH

Tabel 4.5
Distribusi Penduduk Mengenai Kepemilikan Sarana Air Bersih
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Kriteria Jumlah Persentase

1. Ya 20 100

2. Tidak - -

Total 20 100

Data Primer, 2023

Tabel 4.6
Distribusi Penduduk Mengenai Jenis Sarana Air Bersih
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Jenis SAB Jumlah Persentase

1. SGL - -

2. SPT dangkal - -

3. SPT dalam - -

4. Perpipaan 20 100

Total 20 100

Data Primer, 2023


Tabel 4.7
Distribusi Penduduk Mengenai Jarak Rumah Sarana Air Bersih
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Jarak Jumlah Persentase

1. <100 meter - -

2. 100 meter-200 meter - -

3. >200 meter 20 -

Total 20 100

Data Primer, 2023

Tabel 4.8
Distribusi Penduduk Mengenai Jarak Sarana Air Bersih Dari Jamban
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Jarak Jumlah Persentase


1. <5 meter - -
2. 5-10 meter - -
3. >10 meter 20 100
Total 20 100
Data Primer, 2023

Tabel 4.9
Distribusi Penduduk Mengenai Kondisi Fisik Sarana Air Bersih
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Kriteria Jumlah Persentase

1. Baik 20 100

2. Kurang baik - -

Total 20 100
Data Primer, 2023

Tabel 4.10
Distribusi Penduduk Mengenai Kualitas Fisik Sarana Air Bersih
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Kriteria Jumla Persentase


h
1. Air tampak jernih 20 100
2. Air tampak berwarna - -
3. Air berbau - -
4. Air keruh - -
Total 20 100
Data Primer, 2023

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN PEMBUANGAN SAMPAH

Tabel 4.11
Distribusi Penduduk Mengenai Tempat Pembaungan Sampah
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Kriteria Jumlah Persentase


1. Dibuang di pekarangan - -
2. Dibuang di lubang galian - -
3. Dibakar 20 100
4. Lain-lain (TPS) - -
Total 20 100
Data Primer, 2023

Tabel 4.12
Distribusi Penduduk Mengenai Perlakuan Sampah Sebelum Dibuang Tempat
Pembaungan Sampah
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Kriteria Jumlah Persentase


1. Ya 20 100
2. Tidak - -
Total 20 100
Data Primer, 2023

Tabel 4.13
Distribusi Penduduk Mengenai Kondisi Tempat Penampungan Sampah
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Kriteria Jumlah Persentase


1. Baik 20 100
2. Tidak Baik - -
Total 20 100
Data Primer, 2023

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH

Tabel 4.14
Distribusi Penduduk Mengenai Kondisi Tempat Pembuangan Air Limbah
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Kriteria Jumlah Persentase

1. Saluran dan diresapkan dalam tanah - -

2. Selokan dan saluran air hujan 20 100

3. Permukaan tanah - -

Total 20 100
Data Primer, 2023
Tabel 4.15
Distribusi Penduduk Mengenai Kondisi Sarana Pembuangan Air Limbah
Di Huntap Kelurahan Duyu

No. Kriteria Jumlah Persentase


1. Baik/memenuhi syarat 20 100
2. Tidak memenuhi syarat - -
Total 20 100
Data Primer, 2023

Tabel 4.16
Distribusi Penduduk Mengenai Pengetahuan Pengaruh Air Limbah
Di Huntap Kelurahan Duyu

Kriteria Jumlah Persentase

1. Ya 20 100

2. Tidak - -

Total 20 100

Data primer 2023

Tabel 4.17
Distribusi Penduduk Mengenai Pengaruh Yang Di Timbulkan Air Limbah
Di Huntap Kelurahan Duyu

No Kriteria Jumlah Persentase


.
1. Dapat menimbulkan bau 20 100
2. Tempat berkembangbiaknya bibit - -
penyakit dari vektor
3. Dapat mencemari sumber air - -
4. Menyebabkan halaman menjadi kotor - -
Total 20 100

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN PENYEHATAN MAKANAN


MINUMAN
Tabel 4.18
Distribusi Penduduk Mengenai Penyimpanan Bahan Makanan di Di Huntap
Kelurahan Duyu

No Kriteria Jumlah Persentase S


u .
1. Disimpan sesuai dengan jenis bahan makanan 20 100
m 2. Disimpan tidak sesuai dengan jenis bahan - - b
e makanan r
3. Sembarangan - -
: Total 20 100
Data Primer, 2023

Tabel 4.19
Distribusi Penduduk Mengenai Tempat Penyimpanan Makanan Tertutup di
Huntap Kelurahan Duyu

No Kriteria Jumlah Persentase


.
1. Ya 20 100
2. Tidak - -
Total 20 100

Tabel 4.20
Distribusin Penduduk Mengenai Tempat Penyimpanan Makanan Rapat
Serangga di Desa Kabobona

No Kriteria Jumlah Persentase


.
1. Ya 20 100
2. Tidak - -
Total 20 100
Sumber : Data Primer, 2023

Tabel 4.21
Distribusi Penduduk Mengenai Tempat Penyimpanan Makanan Jauh Dari Air
Kotor dan Bau di Huntap duyu

No Kriteria Jumlah Persentase


.
1. Ya 20 100
Total 20 100

Tabel 4.22
Distribusi Penduduk Mengenai Kebersihan Tempat Penyimpanan Makanan
Di Huntap Kelurahan Duyu
No Kriteria Jumlah Persentase
.
1. Ya 20 100
Total 20 100
Sumber : Data Primer,2023

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN KEADAAN RUMAH

Tabel 4.23
Distribusi Penduduk Mengenai Keadaan Jendala Ruang Tidur di Huntap
Kelurahan Duyu

No Kriteria Jumlah Persentase


.
1. Semua ruangan ada jendela dan memenuhi 20 100
syarat
2. Semua ruangan ada jendela akan tetapi <5% - -
dari luas ruangan
3. Salah satu ruangan tidak ada jendela - -
Total - 100
Sumber : Data Primer, 2023
Tabel 4.24
Distribusi Penduduk Mengenai Bahan Pembuatan Lantai Rumah di Huntap
Kelurahan Duyu
No Kriteria Jumlah Persentase
.
1. Beton/semen 20 100
2. Papan - -
Total 20 100
Sumber : Data Primer, 2023
Tabel 4.25
Distribusi Penduduk Mengenai Ruangan (Rumah) di Huntap Kelurahan Duyu

No Kriteria Jumlah Persentase


.
1. Bersih 20 100
2. Kotor - -
Total 20 100
Sumber : Data Primer 2023

Tabel 4.26
Distribusi Penduduk Mengenai Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Huntap
Kelurahan Duyu
Su
m No Kriteria Jumlah Persentase be
r : .
1. Tanaman obat, sayur-sayuran, dan buah- - -
buahan
2. Tanaman hias dan ikan - -
3. Memelihara ternak - -
4. Tidak dimanfaatkan 20 100
Total 20 100
Data Primer, 2023
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN PELAYANAN KESEHATAN

Tabel 4.27
Distribusi Penduduk Mengenai Kunjungan Petugas Kesehatan Di Huntap
Kelurahan Duyu
No Kriteria Jumlah Persentase
.
1. Ya, ada - -
2. Tidak 20 100
Total 20 100
Sumber : Data Primer, 2023

Tabel 4.28
Distribusi Penduduk Mengenai Anggota Keluarga Pernah Sakit 6 Bulan
Terakhir di Huntap Kelurahan Duyu

No Kriteria Jumlah Persentase


.
1. Ya - -
2. Tidak 20 100
Total 20 100

Tabel 4.29
Distribusi Penduduk Mengenai Kesediaan Dari dalam Pembangunan Sarana
Kesehatan di Huntap Kelurahan Duyu

No Kriteria Jumlah Persentase


.
1. Ya 20 100
2. Tidak - -
Total 20 100
Sumber : Data Primer, 2023

Tabel 4.30
Distribusi Penduduk Mengenai Kontribusi Masyarakat dalam Pembangunan
Sarana Kesehatan di Huntap Kelurahan Duyu

No Kriteria Jumlah Persentase


.
1. Tenaga/pikiran 20 100
2. Hasil bumi - -
3. Uang - -
Total 20 100
Sumber: Data Primer, 2023
Tabel 4.31
Distribusi Penduduk Mengenai Kunjungan Sarana Kesehatan di Huntap
Kelurahan Duyu
No Kriteria Jumlah Persentase
.
1. Puskesmas/petugas kesehatan 20 100
2. Rumah Sakit - -
3. Dokter - -
Total 20 100
Sumber: Data Primer, 2023

B. Pembahasan
1. Pembungan kotoran manusia

Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang


tinja dan kotoran. Dari hasil survey yang kami lakukan di huntap Kelurahan
Duyu untuk kepemilikan jamban keluarga, semua sudah memiliki jamban
keluarga, jenis jambannya yaitu leher angsa, kondisi fisiknya baik dan bisa
digunakan, dan untuk jarak pembuangan kotoran dari sumber air yaitu lebih dari
10 m.

Berbagai penyakit menular seperti hepatitis A, polio, kholera, dan lainnya


merupakan penyakit yang terkait dengan akses penyediaan jamban. Dan sebagai
salah satu indikator utama terjadinya pencemaran karena tinja ini adalah bakteri
E.Coli.Diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya proses penularan penyakit
antara lain kuman penyebab penyakit, sumber infeksi (reservoir) dari kuman
penyebab, cara keluar dari sumber, cara berpindah dari sumber ke inang (host)
baru yang potensial, cara masuk ke inang yang baru, serta inang yang peka
(susceptible).

2. Sarana Air Bersih


Dari hasil survey yang kami lakukan untuk sarana air bersih di Huntap
Kelurahan Duyu, sudah memiliki sarana air bersih, sumber air yang
digunakakan dari PDAM dan dialirkan menggunakaan perpipaan, jarak
sumber air dari rumah kurang dari 100 m, untuk jarak sumber air dari
septictank lebih dari 10 m, untuk kondisi fisiknya baik, dan untuk kualitas
fisik air nya taampaak jernih.
3. Sarana Pembuangan Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak di inginkan setelah


berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep
sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama
proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut menurut
jenis-jenisnya,

Berdasarkan hasil survey yang kami lakukan di Huntap Kelurahan


Duyu, untuk tempat pembuangan sampahnya di buang ke tempat
penampungan sementara, sebelum di buang sampah yang dihasilkan
ditampung terlebih dahulu, dan untuk kondisi tempat penampungan sudah
baik.
4. Sarana pembuangan air limbah
Dari hasil survey kami lakukan untuk pembuangan air limbah di
Kelurahan Duyu, air limbahnya dialirkan ke selokan, untuk kondisi sarana
pembuangannya sudah baik, dan dampak atau pegaruh yang ditimbulkan yaitu
dapat menimbulkan bau.
5. Penyehatan makanan minuman
Kemudian, hasil survey yang kami lakukan di Huntap Kelurahan Duyu,
untuk penyimpanan bahan makan, disimpan sesuai jenis bahan makan,
disimpan dalam tempat tertutup, rapat serangga, lokasi tempat penyimpanan
makanan jauh dari air kotor dan bau dan lokasi tempat penyimpanan makanan
keadaanya bersih.
6. Keadaan Rumah
Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta
sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan
kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota
keluarga dapat bekerja secara produktif. Dari hasil survey yang kami lakukan
di Huntap Kelurahan Duyu, untuk keadaan rumah, semua ruangan memiliki
jendela dan memenuhi syarat, lantai rumah terbuat dari beton/semen.ruangan
rumah bersih dan pekarangan rumah tidak dimanfaatkan.
7. Pelayanan kesehatan
Berdasarkan hasil survey yang kami lakukan di Huntap Kelurahan Duyu,
untuk pelayanan kesehatan, dalam 6 bulan terakhir tidak ada
kunjungan/penyuluhan dari petugas kesehatan atau puskesmas, dalam 6 bulan
terakhir ada 10 anggota keluarga yang sakit dan 101 anggota keluarga yang
tidak sakit,responden bersedia bila ada pembangunan sarana
kesehatan,responden menbantu dalam keadaan tenaga dan pikiran dan yang
terakhir keluaraga responden yang sakit di bawa ke rumah sakit.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari observasi yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
masing-masing Huntap Kelurahan Duyu sudah memiliki tempat
pembuangan sampah. Akan tetapi belum memenuhi persyaratan
sebagai tempat pembuangan sampah, hal ini dikarenakan tempat
sampah tersebut tidak tertutup sehingga dapat menjadi tempat
perkembangbiakan vektor penyakit. Sedangkan dalam hal pelayanan
kesehatan di Huntap Kelurahan Duyu dalam 6 bulan terakhir tidak ada
kunjungan/penyuluhan dari petugas kesehatan dari puskesmas, dalam
6 bulan terakhir ada 10 anggota keluarga yang sakit dan 101 anggota
keluarga yang tidak sakit, masyarakat bersedia membantu apabila ada
pembangunan sarana kesehatan baik berupa tenaga dan pikiran serta
pengamatan yang terakhir adalah anggota msyarakat di Huntap Duyu
yang sakit akan di bawa berobat ke rumah sakit.
B. SARAN
1. Untuk tempat sampah sebaiknya diperbaiki terutama untuk tempat
sampah yang tidak tertutup agar tidak menjadi tempat
perkembangbiakan vektor penular penyakit sedangkan untuk tempat
sampah yang tidak kedap air sebaiknya dilapisi kantong plastik
karena tempat sampah kedap air akan mencegah air lindi yang
dihasilkan oleh sampah yang berceceran dan terhindar dari bau
yang tidak sedap.
2. Pemerintah Kelurahan Huntap Duyu dan petugas kesehatan
diharapkan memberikan penyuluhan dan pemeriksan kesehatan
kepada masyarakat Kelurahan Huntap Duyu.
DOKUMENTASI
SAAT MELAKUKAN OBSERVASI DI KELURAHAN HUNTAP
DUYU

Anda mungkin juga menyukai