DISUSUN OLEH:
MOH. SYAFAR
PO7103119035
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Maksud dari penyusunan materi ini adalah
sebagai salah satu komponen penilaian dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan
dalam proses belajar mengajar mata kuliah Sanitasi Transportasi Parawisata Dan Matra, serta
dengan harapan untuk memotivasi penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan
dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.
Materi ini penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya mempelajari
proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan sangat membantu dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara belajar atau aspek-aspek pembelajaran.
Terima kasih kepada dosen mata kuliah Sanitasi Transportasi Parawisata Dan Matra,
sehingga penulis bisa menyelesaikan materi ini serta memahami tentang proses Penyehatan
pemukiman. Penulis menyadari bahwa materi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan materi ini.
Penulis berharap agar materi ini bermanfaat bagi semua pembaca dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perumahan Dan Kawasan Pemukiman............................................ 6
B. .......................................................................................................... 6
C. .......................................................................................................... 6
D. .......................................................................................................... 7
E. .......................................................................................................... 7
F. .......................................................................................................... 8
G. .......................................................................................................... 8
H. .......................................................................................................... 8
BAB III METODOLOGI
A. .......................................................................................................... 9
B. .......................................................................................................... 12
C. .......................................................................................................... 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................................ 16
B. Pembahasan...................................................................................... 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................... 18
B. Saran................................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sanitasi adalah usaha kesehatan preventif yang menitik beratkan
kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia (Rejeki, 2015).
Isu sanitasi merupakan masalah yang perlu diperhatikan semua pihak karena
berkaitan dengan seluruh kegiatan sehari-hari khususnya untuk manusia.
Sanitasi yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit
(Fachri, 2013).
Pengertian Sanitasi adalah lingkungan cara menyehatkan lingkungan
hidup manusia terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara. Sanitasi
adalah sebuah perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup dengan
bersih dan bermaksud untuk mencegah manusia bersentuhan secara langsung
dengan bahanbahan kotor dan berbahaya yang mana perilaku ini menjadi
usaha yang diharapkan bisa menjaga serta meningkatkan kesehatan manusia.
Jadi, dengan kata lain pengertian dari sanitasi ini merupakan upaya yang
dilakukan demi menjamin dan mewujudkan kondisi yang sudah memenuhi
syarat kesehatan (Rocket, 2017).
Selain itu, ada beberapa pengertian sanitasi menurut para ahli yang di
antaranya adalah menurut Hopkins bahwa sanitasi merupakan cara
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh pada
lingkungan. Tak jauh berbeda, Azrul Anwar mengatakan bahwa sanitasi
merupakan cara pengawasan oleh masyarakat terhadap faktor-faktor
lingkungan yang mungkin berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Selain itu,
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga dikatakan bahwa sanitasi adalah
usaha dalam membina serta menciptakan suatu kondisi yang baik dalam
bidang kesehatan, terutama untuk kesehatan masyarakat Transportasi,
pariwisata dan matra perlu diupayakan sanitasinya agar tidak menjadi tempat
berkembangnya dan menularnya suatu penyakit serta tidak menimbulkan
terjadinya kecelakaan kerja. Anda sebagai seorang sanitarian, akan
menjalankan tugas sebagai pengawas sanitasi di transportasi, pariwisata dan
matra. Untuk mampu bertugas sesuai dengan jabatan Anda, tentu saja Anda
harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan tentang sanitasi itu sendiri.
Selanjutnya, Anda juga harus memiliki pengetahuan tentang apakah yang
dimaksud dengan transportasi, pariwisata dan matra. Berikut ini, kita akan
bahas mengenai pengertian sanitasi, transportasi, pariwisata dan matra.
Pada dasarnya istilah matra memiliki makna yang sangat konstruktif
serta dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang atau kelompok.
Ancaman lingkungan yang ada dapat berasal dari darat, laut, serta udara.
Kesehatan matra merupakan suatu kesehatan yang pelayanannya ditujukan
secara khusus pada kelompok yang mengalami perpindahan sementara dan
mengalami ancaman kesehatan yang ada dalam ruang lingkup tempat
tinggalnya. Sebagai contoh, sekelompok anak yang sedang melaksanakan
perkemahan, dalam kegiatan saka bakti husada.
Matra adalah dimensi lingkungan/wahana/media tempat seseorang
atau sekelompok orang melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan.
Contoh matra adalah asrama haji, tempat perkemahan, tempat pengungsian,
tempat penyelaman, daerah transmigrasi dan lain-lain. Kondisi Matra adalah
keadaan dari seluruh aspek pada matra yang serba berubah dan berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan manusia yang hidup
dalam lingkungan tersebut. Kesehatan Matra adalah upaya kesehatan dalam
bentuk khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik
dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah
secara bermakna, baik di lingkungan darat, laut, maupun udara
Kesehatan Lapangan adalah kesehatan matra yang berhubungan
dengan pekerjaan atau kegiatan didarat yang bersifat temporer pada
lingkungan yang berubah. Kesehatan Kelautan dan Bawah Air adalah
kesehatan matra yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan di laut dan
berhubungan dengan keadaan lingkungan yang bertekanan tinggi (hiperbarik).
Kesehatan Kedirgantaraan adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan
penerbangan dan kesehatan ruang angkasa dengan keadaan lingkungan yang
bertekanan rendah (hipobarik).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi lingkungan sanitasi yang ada di Huntap Duyu?
2. Apakah lingkungan sanitasi di Huntap Duyu memenuhi syarat atau
tidak?
C.Tujuan
Duyu
TINJAUAN PUSTAKA
2. Pengumpulan sampah
Air limbah adalah air yang tidak bersih mengandung berbagai zat
yang bersifat membahayakan kehidupan manusia ataupun hewan, dan
lazimnya karena hasil perbuatan manusia. sumber air limbah yang lazim
dikenal adalah :
1. Berasal dari rumah tangga misalnya air, dari kamar mandi, dapur.
2. Berasal dari perusahaan misalnya dari hotel, restoran, kolam renang.
3. Berasal dari industri seperti dari pabrik baja, pabrik tinta dan pabrik
cat.
4. Berasal dari sumber lainnya seperti air tinja yang tercampur air
comberan, dan lain sebagainya.
1. Lokasi
2. Kualitas udara
d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang
memenuhi persyaratan kesehatan
5. Penghijauan
6. Penyediaan air
8. Pembuangan Limbah
A. HASIL
Tabel 4.1
Distribusi Penduduk Mengenai Kepemilikan Jamban
Di Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.2
Distribusi Penduduk Mengenai Jenis Jamban
Di Huntap Kelurahan Duyu
3. Rusak - -
4. Lain-lain - -
Total 20 100
Tabel 4.4
Distribusi Penduduk Mengenai JarakPembuangan Kotoran Dari Sumber Air
Di Huntap Keluran Duyu
Tabel 4.5
Distribusi Penduduk Mengenai Kepemilikan Sarana Air Bersih
Di Huntap Kelurahan Duyu
1. Ya 20 100
2. Tidak - -
Total 20 100
Tabel 4.6
Distribusi Penduduk Mengenai Jenis Sarana Air Bersih
Di Huntap Kelurahan Duyu
1. SGL - -
2. SPT dangkal - -
3. SPT dalam - -
4. Perpipaan 20 100
Total 20 100
1. <100 meter - -
3. >200 meter 20 -
Total 20 100
Tabel 4.8
Distribusi Penduduk Mengenai Jarak Sarana Air Bersih Dari Jamban
Di Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.9
Distribusi Penduduk Mengenai Kondisi Fisik Sarana Air Bersih
Di Huntap Kelurahan Duyu
1. Baik 20 100
2. Kurang baik - -
Total 20 100
Data Primer, 2023
Tabel 4.10
Distribusi Penduduk Mengenai Kualitas Fisik Sarana Air Bersih
Di Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.11
Distribusi Penduduk Mengenai Tempat Pembaungan Sampah
Di Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.12
Distribusi Penduduk Mengenai Perlakuan Sampah Sebelum Dibuang Tempat
Pembaungan Sampah
Di Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.13
Distribusi Penduduk Mengenai Kondisi Tempat Penampungan Sampah
Di Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.14
Distribusi Penduduk Mengenai Kondisi Tempat Pembuangan Air Limbah
Di Huntap Kelurahan Duyu
3. Permukaan tanah - -
Total 20 100
Data Primer, 2023
Tabel 4.15
Distribusi Penduduk Mengenai Kondisi Sarana Pembuangan Air Limbah
Di Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.16
Distribusi Penduduk Mengenai Pengetahuan Pengaruh Air Limbah
Di Huntap Kelurahan Duyu
1. Ya 20 100
2. Tidak - -
Total 20 100
Tabel 4.17
Distribusi Penduduk Mengenai Pengaruh Yang Di Timbulkan Air Limbah
Di Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.19
Distribusi Penduduk Mengenai Tempat Penyimpanan Makanan Tertutup di
Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.20
Distribusin Penduduk Mengenai Tempat Penyimpanan Makanan Rapat
Serangga di Desa Kabobona
Tabel 4.21
Distribusi Penduduk Mengenai Tempat Penyimpanan Makanan Jauh Dari Air
Kotor dan Bau di Huntap duyu
Tabel 4.22
Distribusi Penduduk Mengenai Kebersihan Tempat Penyimpanan Makanan
Di Huntap Kelurahan Duyu
No Kriteria Jumlah Persentase
.
1. Ya 20 100
Total 20 100
Sumber : Data Primer,2023
Tabel 4.23
Distribusi Penduduk Mengenai Keadaan Jendala Ruang Tidur di Huntap
Kelurahan Duyu
Tabel 4.26
Distribusi Penduduk Mengenai Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Huntap
Kelurahan Duyu
Su
m No Kriteria Jumlah Persentase be
r : .
1. Tanaman obat, sayur-sayuran, dan buah- - -
buahan
2. Tanaman hias dan ikan - -
3. Memelihara ternak - -
4. Tidak dimanfaatkan 20 100
Total 20 100
Data Primer, 2023
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN PELAYANAN KESEHATAN
Tabel 4.27
Distribusi Penduduk Mengenai Kunjungan Petugas Kesehatan Di Huntap
Kelurahan Duyu
No Kriteria Jumlah Persentase
.
1. Ya, ada - -
2. Tidak 20 100
Total 20 100
Sumber : Data Primer, 2023
Tabel 4.28
Distribusi Penduduk Mengenai Anggota Keluarga Pernah Sakit 6 Bulan
Terakhir di Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.29
Distribusi Penduduk Mengenai Kesediaan Dari dalam Pembangunan Sarana
Kesehatan di Huntap Kelurahan Duyu
Tabel 4.30
Distribusi Penduduk Mengenai Kontribusi Masyarakat dalam Pembangunan
Sarana Kesehatan di Huntap Kelurahan Duyu
B. Pembahasan
1. Pembungan kotoran manusia
A. KESIMPULAN
Dari observasi yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
masing-masing Huntap Kelurahan Duyu sudah memiliki tempat
pembuangan sampah. Akan tetapi belum memenuhi persyaratan
sebagai tempat pembuangan sampah, hal ini dikarenakan tempat
sampah tersebut tidak tertutup sehingga dapat menjadi tempat
perkembangbiakan vektor penyakit. Sedangkan dalam hal pelayanan
kesehatan di Huntap Kelurahan Duyu dalam 6 bulan terakhir tidak ada
kunjungan/penyuluhan dari petugas kesehatan dari puskesmas, dalam
6 bulan terakhir ada 10 anggota keluarga yang sakit dan 101 anggota
keluarga yang tidak sakit, masyarakat bersedia membantu apabila ada
pembangunan sarana kesehatan baik berupa tenaga dan pikiran serta
pengamatan yang terakhir adalah anggota msyarakat di Huntap Duyu
yang sakit akan di bawa berobat ke rumah sakit.
B. SARAN
1. Untuk tempat sampah sebaiknya diperbaiki terutama untuk tempat
sampah yang tidak tertutup agar tidak menjadi tempat
perkembangbiakan vektor penular penyakit sedangkan untuk tempat
sampah yang tidak kedap air sebaiknya dilapisi kantong plastik
karena tempat sampah kedap air akan mencegah air lindi yang
dihasilkan oleh sampah yang berceceran dan terhindar dari bau
yang tidak sedap.
2. Pemerintah Kelurahan Huntap Duyu dan petugas kesehatan
diharapkan memberikan penyuluhan dan pemeriksan kesehatan
kepada masyarakat Kelurahan Huntap Duyu.
DOKUMENTASI
SAAT MELAKUKAN OBSERVASI DI KELURAHAN HUNTAP
DUYU