Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PEMBANGUNAN PABRIK KARET (BIDANG EKONOMI) DI

DESA KEMBANG SERI KECAMATAN TALANG EMPAT KABUPATEN


BENGKULU TENGAH
Disusun oleh : Cindy Fadilla 2011270049

A. Pendahuluan
Pabrik pengolahan karet mentah yang ada di daerah ini memberikan
andil bagi kemajuan perekonomian masyarakat lokal. Bahan baku pabrik
dikirim dari beberapa kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah dimana
perkebunan karet banyak dimiliki oleh masyarakat dan beberapa perkebunan
besar juga dimiliki oleh perusahaan pabrik karet. Pabrik karet adalah
fasilitas produksi yang berfokus pada pengolahan bahan baku karet menjadi
berbagai produk karet. Bahan baku karet yang digunakan dalam pabrik karet
dapat berupa karet alam atau karet sintetis, tergantung pada jenis produk
yang ingin dihasilkan.
Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor
industri seperti manusia, alat, material, energi uang (modal/capital),
informasi dan sumber daya alam (tanah, air, mineral, dan lain-lain) dikelola
bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu
produk atau jasa secara efektif, efisien. Saat ini, karet tidak hanya digunakan
untuk pembuatan mainan dan barang-barang lainnya. Di Indonesia, karet
juga digunakan untuk aplikasi lain seperti bahan konstruksi, pekerjaan
tanah, lantai, pupuk, produk rumah tangga, bahan kemasan, perhiasan, dan
produk kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan pembangunan pabrik karet didesa kembang seri kecamatan
talang empat kabupaten bengkulu tengah ?
2. Apa dampak positif dari pembangunan pabrik karet didesa kembang seri
kecamatan talang empat kabupaten bengkulu tengah ?
3. Apa dampak negatif dari pembangunan pabrik karet didesa kembang seri
kecamatan talang empat kabupaten bengkulu tengah ?
4. Unsur-unsur berkelanjutan apa yang ada dipembangunan pabrik karet
didesa kembang seri kecamatan talang empat kabupaten bengkulu tengah ?
5. Prinsip-prinsip apa saja yang ada di pabrik karet didesa kembang seri
kecamatan talang empat kabupaten bengkulu tengah ?

C. Landasan Teoritis
1.1 Pengertian Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota,
bisnis, masyarakat) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pe- menuhan kebutuhan generasi masa depan (Brundtland
Report, 1987). Banyak laporan PBB, yang terakhir adalah laporan dari KTT
Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga
tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan
memperkuat. Untuk sebagian orang, pembangunan berkelanjutan berkaitan
erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk
memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal
alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep pertumbuhan ekonomi itu
sendiri bermasalah, karena sumber daya bumi itu sendiri terbatas.
Emil Salim (1980 dalam Anonim, 1992) menyatakan bahwa konsep
pembangunan berkelanjutan mengandung arti bahwa dalam setiap gerak
pembangunan harus mempertimbangkan aspek lingkungan. Pembangunan
adalah suatu proses jangka panjang yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dari satu generasi ke generasi, dalam kurun waktu
yang tidak terbatas.

1.2 Pengertian Masyarakat


Secara umum pengertian masyarakat adalah sekumpulan individu-
individu/ orang yang hidup bersama, masyarakat disebut dengan “society”
artinya adalah interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan,
berasal dari kata latin socius yang berarti (kawan). Menurut Emile
Durkheim (dalam Soleman B. Taneko, 1984: 11) bahwa masyarakat
merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari
individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya, masyarakat sebagai
sekumpulan manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang
cukup lama, mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan dan
mereka merupakan suatu system hidup bersama. Sedangkan masyarakat
menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto, 2006: 22) adalah
orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dan
mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan,
tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. Dari sini
dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang
berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan
budaya, wilayah, dan identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan
perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.

1.3 Unsur dan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan


a) Ekonomi
Prinsip pembangunan berkelanjutan dari segi ekonomi mampu
memberikan peningkatan keterampilan pekerja yang lebih meningkatkan
daya saing. Dengan peningkatan daya saing, diharapkan masyakarat bisa
mendapatkan pekerjaan layak dan bisa mendapatkan pendapatan yang lebih
baik. Selain itu, mampu menunjang pembuatan infrastruktur dasar seperti
properti, sistem air dan sejenisnya pada infrastruktur informasi.
b) Energi
Pemakaian energi harus dilakukan lebih hemat demi pembangunan
berkelanjutan. Ada beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk
menghemat energi seperti berikut ini:
a. Menggunakan energi yang bisa diperbarui lebih maksimal.
b. Hemat penggunaan sumber energi yang tersedia.
c. Memprioritaskan pembangunan transportasi massal.
c) Ekologi
Prinsip selanjutnya adalah ekologi. Ekologi merupakan lingkungan
yang terus dilestarikan selama melaksanakan berkelanjutan. Agar
pelestarian lingkungan bisa dilakukan secara maksimal, ada beberapa hal
yang bisa dilakukan seperti memastikan ada ruang terbuka hijau, membuat
sistem transportasi dan bangunan bisa terintegrasi dengan baik.
d) Peran
Pembangunan berkelanjutan wajib dilakukan dengan partisipasi
masyarakat luas dan pemerintah harus bisa memberikan fasilitas.
Masyarakat harus berperan aktif dalam proses pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah juga bisa menjadi fasilitator pemberdayaan masyarakat dan
mampu menampung aspirasi masyarakat.
e) Pemerataan
Pemerataan menjadi target utama dari pembangunan berkelanjutan.
Dengan pembangunan tersebut diharapkan mampu membuat kesenjangan
ekonomi mengecil. Selain itu, dengan memegang prinsip pemerataan, semua
anggota masyarakat bisa mendapatkan kesempatan yang seimbang.

D. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah
metode peneltian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui teknik
wawancara untuk memperoleh informasi yang valid dan alami (natural).
Selain itu, untuk lebih memperoleh data yang lebih sahih data yang
diperoleh melalui wawancara juga ditambah dengan data observasi atau
pengamatan langsung terhadap objek Pembangunan PDAM/ Air Bersih
yang sedang berlangsung. Data juga diperoleh melalui teknik studi
dokumentasi yang berkaitan dengan tradisi Pembangunan PDAM/Air bersih
Di Desa Padang Pelasan Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma.
Wawancara mendalam dan berulang, dilakukan ke beberapa
responden atau informan penting, diantaranya Tokoh-tokoh Desa,
/perangkat desa, /Tokoh pembangunan, /tokoh Adat, /Tokoh Agama, /para
Aktor/pelaku pembangunan, dan /orang-orang yang mengetahui tentang hal
itu tersebut. Peneliti juga melakukan pengamatan langsung terhadap
pelaksanaan kegiatan pembangunan atau hasil objek bangunan/kegiatan
yang menjadi objek penelitian. Dalam pengamatan tersebut peneliti juga
berpartisipasi menjadi bagian dari pelaku kegiatan tersebut. Peneliti juga
mempelajari beberapa dokumen penting berupa poto-poto lama tentang
tradisi tersebut .Data yang telah terkumpul selanjutnya dipilah sesuai sub
bahasan yang telah ditentukan. Setelah dipilah, selanjutnya data
dikelompokkan sesuai sub bahasan/analisis. Selanjutnya dilakukan
penyusunan serta analisis sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan.
Beberapa aspek penting pembangunan berkelanjutan yang akan dicari
adalah Unsur pembangunan berkelanjutan: Dinamis, Seimbang, Serasi,
Terpadu. Sedangkan nilai yang mengandung Prinsip pembangunan
berkelanjutan adalah: Pemerataan dan Keadilan sosial, Menghargai
Keaneka ragaman, Pendekatan Integratif, Perpektif jangka panjang.

E. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Berdasarkan hasil penelitian pabrik karet di desa kembang seri
kecamatan talang empat kabupaten bengkulu tengah memperoleh hasil
sebagai berikut :

1.4 Tujuan Pembangunan Pabrik Karet


1. Bertujuan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
secara adil dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam,
dan/atau hasil budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan
kelestarian lingkungan hidup;
2. meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah
struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih
seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih
luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai
tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya;
3. meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong
terciptanya teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan
terhadap kemampuan dunia usaha nasional;
4. meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan
ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam
pembangunan industri;
5. memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industri;
6. meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil
produksi nasional yang bermutu, disamping penghematan devisa melalui
pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna mengurangi
ketergantungan kepada luar negeri;
7. mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang
menunjang pembangunan daerah dalam rangka pewujudan Wawasan
Nusantara;
8. menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis
dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional.

1.5 Dampak Positif dan Negatif


Pengaruh positif dari pendirian pabrik adalah peningkatan
infrastruktur jalan menuju maupun keluar areal pabrik. Keadaan ini
menguntungkan warga karena daerah ini menjadi ramai sehingga warga
dapat membuat usaha sampingan seperti warung makan, minimarket
maupun sarana lain sebagai penunjang, disamping juga memperlancar
penduduk untuk menjual hasil kebun mereka. Dampak positif lainnya
adalah pemakaian tenaga kerja lokal untuk diperbantukan di pabrik-pabrik
karet ini, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran Pengolahan
karet mentah selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah
buangan.
Limbah yang dihasilkan berupa pencemaran udara (bau), limbah padat
dan limbah cair. Pencemaran udara yaitu bau yang menyengat dari karet
mentah sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar. Limbah padat
terdiri dari sisa-sisa karet, endapan, lembaran plastik, pasir dan
potonganpotongan kayu yang berbahaya bagi kesehatan dan merusak nilai
estetika sungai. Selain itu limbah cair yang dihasilkan dari sisa pengolahan
karet mentah berupa limbah minyak dibuang ke sungai yang terletak tidak
jauh dari pabrik tersebut.
Dampak dari pembuangan limbah cair ini mengakibatkan air sungai
menjadi kotor dan tercemar. Hal ini terlihat dari warna air sungai yang
berubah menjadi keruh. Aktifitas pabrik yang membuang limbah cair ke
Sungai Air Bengkulu yang berada di hulu DAS sangat mempengaruhi
ekosistem sungai tersebut disamping juga mencemari sumber air PDAM.
Penduduk yang sehari-hari memanfaatkan air sungai sebagai sarana
mandi dan cuci tidak dapat lagi memanfaatkan air sungai yang tercemar,
sehingga warga harus menggunakan air sumur. Berdasarkan permasalahan
di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar
tingkat pencemaran yang terjadi di sungai tersebut sehingga dapat diberikan
alternatif pemecahan masalah yang dapat mengurangi bahkan
menghilangkan pencemaran air sungai Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui besarnya tingkat pencemaran yang terjadi di sungai
sebagai akibat pembuangan limbah cair dari pabrik olahan karet mentah dan
memberikan alternatif pemecahan masalah limbah cair tersebut. Sungai
adalah salah satu sumber daya alam yang bersifat mengalir, sehingga
pemanfaatan air di hulu akan menghilangkan peluang di hilir.
Pencemaran di hulu sungai akan menimbulkan biaya sosial di hilir dan
pelestarian di hulu akan memberikan manfaat di hilir. Pencemaran sungai
dapat terjadi karena pengaruh kualitas air limbah yang melebihi baku mutu
air limbah, disamping itu juga ditentukan oleh debit air limbah yang
dihasilkan. Indikator pencemaran sungai selain secara fisik dan kimia juga
dapat secara biologis (Azwir, 2006).
Industri pengolahan karet menghasilkan tiga jenis limbah, yaitu
limbah cair, limbah padat dan asap. Asap yang keluar dari cerobong
mengeluarkan bau busuk yang dapat mencemari udara di sekitar lokasi
pabrik dan akan tercium sampai radius 20 km. Limbah padat berupa sisa
dari karet, endapan, lembaran plastik, pasir dan potongan-potongan kayu
(Andriansyah dan Mustikasari, 2011). Limbah cair karet merupakan sisa
pengolahan karet menjadi benang karet. Limbah karet mengandung amonia
dan nitrogen total yang berbahaya apabila melewati batas standar yang telah
ditetapkan sehingga dapat mencemari sungai dan lingkungan sekitarnya (Al-
Nuri, 2010).
IPAL adalah salah satu teknologi pengolahan limbah cair industri
yang bertujuan untuk menghilangkan/memisahkan cemaran dalam air
limbah sebelum dibuang ke lingkungan sampai memenuhi baku mutu
lingkungan. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang ada pada
umumnya merupakan gabungan dari proses pengolahan air limbah secara
fisikmekanik, kimia dan biologi. Pengolahan air limbah secara fisik-
mekanik dan kimia pada dasarnya sama dengan pengolahan air bersih.
Kegiatan pembangunan industri adalah salah satu kegiatan sektor ekonomi
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Limbah
yang sering dipermasalahkan adalah limbah industri karena limbah industri
mengandung pencemaran yang dapat merusak lingkungan hidup.

1.6 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan


Dalam membangun pabrik harus memperhatikan sektor ekonomi,
sosial dan lingkungan. Sebuah pabrik perlu membuka lapangan pekerjaan
untuk bisa meningkatkan ekonomi warga sekitar. Pabrik perlu membuka
lapangan pekerjaan untuk meningkatkan ekonomi warga yang ada di sekitar.
Pabrik bisa memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan yang
dibutuhkan industri dan menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat
yang membutuhkan.
1. Ekonomi
Prinsip pembangunan berkelanjutan dari segi ekonomi mampu
memberikan peningkatan keterampilan pekerja yang lebih meningkatkan
daya saing. Dengan peningkatan daya saing, diharapkan masyakarat bisa
mendapatkan pekerjaan layak dan bisa mendapatkan pendapatan yang lebih
baik. Selain itu, mampu menunjang pembuatan infrastruktur dasar seperti
properti, sistem air dan sejenisnya pada infrastruktur informasi.
2. Energi
Pemakaian energi harus dilakukan lebih hemat demi pembangunan
berkelanjutan. Ada beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk
menghemat energi seperti berikut ini:
 Menggunakan energi yang bisa diperbarui lebih maksimal.
 Hemat penggunaan sumber energi yang tersedia.
 Memprioritaskan pembangunan transportasi masal.
3. Ekologi
Prinsip selanjutnya adalah ekologi. Ekologi merupakan lingkungan
yang terus dilestarikan selama melaksanakan berkelanjutan. Agar
pelestarian lingkungan bisa dilakukan secara maksimal, ada beberapa hal
yang bisa dilakukan seperti memastikan ada ruang terbuka hijau, membuat
sistem transportasi dan bangunan bisa terintegrasi dengan baik.
4. Engagement atau Peran Serta
Pembangunan berkelanjutan wajib dilakukan dengan partisipasi
masyarakat luas dan pemerintah harus bisa memberikan fasilitas.
Masyarakat harus berperan aktif dalam proses pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah juga bisa menjadi fasilitator pemberdayaan masyarakat dan
mampu menampung aspirasi masyarakat.
5. Equity atau Pemerataan
Pemerataan menjadi target utama dari pembangunan berkelanjutan.
Dengan pembangunan tersebut diharapkan mampu membuat kesenjangan
ekonomi mengecil. Selain itu, dengan memegang prinsip pemerataan, semua
anggota masyarakat bisa mendapatkan kesempatan yang seimbang.

Anda mungkin juga menyukai