Fanhani 192131003-Tugas Akhir 2023
Fanhani 192131003-Tugas Akhir 2023
Oleh:
FANHANI AINA HERMAWAN
NIM 192131003
ABSTRAK
Drupadi, seorang tokoh yang mendiami peran penting dalam alur epos Mahabharata,
tampil dengan kemegahan sebagai seorang ratu yang mempesona dengan kecantikan yang
melampaui batas dan kecerdasan yang menusuk tajam. Menyandang kecerdasan yang
memikat, ia mampu menaklukan siapapun sehinga setiap orang tunduk dan merasa segan
terhadapnya. Dibalik kesempurnannya, Drupadi menyimpan kisah yang pelik yang berkaitan
dengan hak-hak perempuan serta keadilan. Pada karya ini, akan disuguhkan kompilasi luka
dan duka Drupadi dalam bentuk estetika gothic Ornament karena keduanya memiliki relasi
yaitu obsesi terhadap kesakitan, penderitaan dan kematian. Point kekuatan drupadi dalam
menghadapi setiap cobannya diambil untuk menimbulkan awareness terhadap perempuan
bahwa banyak sekali lika liku kehidupan yang akan terjadi terhadap kita, tetapi hal itu
seharusnya tidak memadamkan atau memudarkan semangat hidup, pun juga sebagai
peringatan kepada siapapun untuk menyebarkan kebaikan dan keadilan dimanapun dan
terhadp siapapun.
Kata kunci : Drupadi, Ornament Gothic Art, Kesutan Dadu, Mahabharata,
Seni Lukis.
ABSTRACT
Drupadi, a character who plays a significant role in the storyline of the Mahabharata
epic, appears with grandeur as a queen who mesmerizes with her beauty that surpasses limits
and a piercing intelligence. Possessing captivating intellect, she can conquer anyone,
causing everyone to bow down and feel reverence towards her. Behind her perfection,
Drupadi holds a complex story that relates to women's rights and justice. In this work, a
compilation of Drupadi's wounds and sorrows will be presented in the form of gothic
Ornament aesthetics, as both elements have a strong connection—an obsession with pain,
suffering, and death. The strength Drupadi exhibits in facing every challenge is highlighted
to create awareness among women that life is full of twists and turns, but it should never
extinguish or diminish the spirit to live. It also serves as a reminder to everyone to spread
goodness and justice wherever and to whomever.
Keywords: Drupadi, Gothic Ornament Art, The Game of Dice, Mahabharata, Fine Art.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Bagi Pengkarya
2. Bagi Pembaca
3. Bagi Institusi
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang. rumusan Penciptaan, tujuan
penciptaan, manfaat pengkaryaan, metode penciptaan, sistematika
Pengkaryaandan kerangka berpikir.
2. BAB II GAGASAN, KONSEP, DAN REFERENSI KARYA
Pada bab ini berisikan kajian sumber penciptaan, landasan
penciptaan, korelasi tema, ide, dan judul. Serta ada juga konsep
penciptaan dan batasan karya.
5. BAB V PENUTUP
Pada bab terakhir ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan selama
prosesberkarya dan saran-saran yang bisa dikemukakan.
1.6 Kerangka Berpikir
kata duka memiliki arti 'susah hati; sedih hati'. Pada lema suka terdapat
bentukan suka duka yang berarti ' perasaan senang dan sedih dalam hati' (KBBI,
2012: 346, 1349).
Arti luka di KBBI adalah: belah (pecah, cedera, lecet, dan sebagainya) pada
kulit karena kena barang yang tajam dan sebagainya. Namun pada karya ini, luka
didefinisakan sebagai majas metafora atau perbandingan antara luka fisik yang
terlihat dan yang tak terlihat.
2.1.7 Postmodernisme
Pascamodernisme adalah satu gerakan seni dan kebudayaan, yang salah satu
agenda utamanya adalah menentang (atau mendekonstrukri, meninggalkan,
merevisi) modernisme karena dianggap tidak mampu lagi menawarkan kemajuan,
transformasi dan kebaruan yang dijanjikan, dalam rangka menghargai
kheterogenitas, fragmentasi dan pluralitas budaya yang untuk itu menghargai
kembali tradisi yang sebelumnya ditolak oleh modernisme. (Trans Estetika , 172).
Ruang postmodern, sebagaimana yang tersirat dari tulisan Heiddeger, adalah
ruang yang memungkinkan kita secara ekstrim menerima mitos dan eksistensi kita
dalam bentuk representasi-citraan-representasi melalui media massa, melalui
komputer, melalui televisi-dan, “hanya representasi inilah yang dianggap sebagai
nyata.” Hanya ruang postmodern yang memungkinkan manusia melihat Coca-
Cola, Marilyn Monroe, Brylvream, atau Pierre Cardin sebagai citra dirinya sendiri.
(Hipersemotika : Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna, 85).
Posmodernisme mempermainkan keseriusan eksplorasi formal dan estetika
produksi-massa yang baku, dan sekaligus menolak label genius pada sang
seniman. Pendekatan utama posmodernisme terhadap gaya adalah
memperlakukan gaya sebagai satu bentuk komunikasi yang dapat disebut sebagai
komunikasi-ironis-bentuk komunikasi, yang didalamnya bukan makna-makna dari
pesan-pesan yang dijunjung tinggi, melainkan kegairahan dalam permainan bebas
tanda-tanda dan kode-kode-plesetan, humor, kritik. Konsep seperti ini, merupakan
konsep yang diwujudkan pada bahasa estetik posmodernisme, akan tetapi juga,
produk-produk konsumernya. (Hipersemotika : Tafsir Cultural Studies atas
Matinya Makna, , 183)
Portugal.
C. Giotto
Gambar2.6TheStefaneschiTriptych,Front,Circa1320
D. Groovygnome / bv Yui Sakamoto
Yui Sakamoto lahir pada Juli 1981 di Nagasaki, Jepang. Ia lulus SMA tahun
1999 dengan spesialisasi seni dan desain. Setelah lulus universitas pada tahun
2008, Yui tinggal dan belajar di Perugia, Italia, dari tahun 2000 hingga 2001. Ia
juga belajar seni visual di Monterrey, Meksiko pada tahun 2009, dan mengajar
seni di sekolah Jepang di Aguascalientes, Meksiko, dari tahun 2009 hingga 2012.
Yui telah berpartisipasi dalam lebih dari 10 eksposisi kolektif di Italia, Monterrey,
Aguascalientes dan San Miguel de Allende di Meksiko, dan di Austin, Texas. Hari
ini dia tinggal bersama keluarganya di San Miguel de Allende, Guanajuato,
Meksiko.
Gambar2.7TheGod
Gambar2.8YuiSakamotoPainting
E. Hannahyata
Hannah Yata (b. 1989) adalah setengah-Jepang-Amerika yang terkenal
dengan lukisan berskala besar yang cerah dan bahasa visual yang berani.
Campuran dunia mistis, alkimia, dan alami untuk membentuk crescendos yang
luar biasa di atas kanvas, sebuah simfoni untuk kehidupan dan alam semesta yang
terbentang. Hannah Yata bekerja dengan teknik dan bahan dari master lama.
Negeri ajaib psikedeliknya pada awalnya aneh dan menyenangkan, tetapi pada
pandangan kedua mereka meledak dengan resonansi dan simbolisme menciptakan
suasana yang menyenangkan sekaligus melahap.
Lukisan-lukisan Yata telah menjadi ceritanya sendiri tentang menyaksikan
kedewasaan bagi perempuan, spiritualitas, dan revolusi ekologis. Konfrontatif
namun mengundang, sosoknya dan bahasa psikedelik berbasis alam adalah
perjalanan untuk menginspirasi pemirsa untuk melihat dunia melalui mata baru.
Yata bermain dengan mitos dan bentuk perempuan sebagai perpanjangan dari
alam. Dia mereferensikan kisah penciptaan dan mempertanyakan realitas atau
kepastian kisah-kisah yang membentuk dunia kita. Sangat terinspirasi oleh seni
Paleolitik dan Neolitik, dia menjalin motif dan simbol ini ke dalam karyanya
untuk merayakan siklus alam dan citra pagan yang telah dijelek-jelekkan oleh
masyarakat. Saat peradaban kita berkembang menuju dunia yang selalu
terindustrialisasi, karyanya penuh dengan penghormatan dan kekaguman nostalgia
terhadap dunia yang memberi kita kehidupan.
Gambar2.9Honry-HanahyataPaintg
2.3 Korelasi Ide, Tema dan Judul
A. Tema
Kisah tragis tentang kehidupan Drupadi, istri dari Lima Pandawa dalam kisah
Mahabharata, yang mengalami berbagai macam penderitaan dan luka emosional,
menjadi subjek utama dalam karya seni lukis. Penggambaran luka dan duka
drupadi secara signifikan bisa digambarkan dengan raut wajah yang sedih dan
bagian tubuhnya yang terluka. Dalam karya ini, luka dan duka drupadi tidak
digambarkan secara tersurat melainkan melalui kodefikasi dengan menggunakan
teori estetika postmodern. Drupadi merupakan salah satu karakter yang terkenal
dengan kekuatan dan kecantikannya dibalik segala hal daramatis yang terjadi
didalam hidupnya. Tema Drupadi yang mengadaptasi kisahnya dijadikan karya
seni dengan aliran gothic ornament karena kedua memiliki kesamaan yaitu
menceritakan tentang tragei atau peristiwa yang terobsesi dengan kesakitan,
penderitaan bahkan kematian. Gothic art mulanya dijadikan sebagai manuscript
pada bible namun kemudian beralih fungsi pada gothic kontemporer yang
mengadaptasi cerita horror serta mitos untuk jadi sumber dan ide utamanya.
B. Ide
Ide berasal dari internal, referensi, literatur dan pengalaman pribadi yang
didukung oleh keadaan sekitar yang berasal dari ketidakadilan. Berawal dari
kegemaran penulis terhadap membaca, mengamati dan mengkritik lingkungan
sekitar, penulis menemukan banyak ketidakadilan yang hadir di dunia. Berbagai
masalah dan konflik selalu hadir setiap harinya hingga penulis mengalami krisis
identitas tentang mengapa manusia hadir ke dunia jika begitu banyak derita.
Penulis sangat menikmati karya-karya yang menceritakan dengan kesakitan dan
penderitaan yang dikemas dalam bentuk yang indah atau surreal sebagai bentuk
sarcastic. Karya-karya yang mengandung penderitan dikemas dengan bentuk yang
indah merupakan suatu bentuk protes yang sunyi terhadap realitas, kesakitan
dikemas dengan cara yang elegant karena saking sakitnya tidak tahu harus
mengekspresikan dengan cara apalagi. Salah satu topik yang diangkat berdasarkan
dengan ketidakadilan terhadap perempuan. Perempuan seringkali dianggap lemah
dan dijadikan sebagai objek seksual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,
berasal dari emosi melihat berita ini setiap harinya, penulis menuangkan ide
tersebut melalui karakter yang berkaitan , yang kisahnya sangat tragis. Drupadi
adalaha karakter yang kuat, yang senantiasa memendam kesedihannya dan segala
deritanya demi membahagiakan orang-orang disekitarnya. Dari mulai dinikahkan
dengan lima Pandawa hingga dijadikan taruhan di meja judi oleh suaminya sendiri,
tetapi Drupadi tetap bisa menjalani kehidupannya dan setia pada suaminya. Dalam
kisahnya, penulis melihat kekuatan dan keagungan Drupadi berasal dari setiap
luka yang ia deritanya sehingga menjadikan dirinya kuat. Sama halnya dengan
toori membangun habbit, luka dan duka Drupadi yang bertubi-tubi menjadi hal
yanhg membangun habbit Drupadi menjadi kuat. Kesunyian dan protes tersirat
pada karya gothic yang penulis rasakan dijadikan sebagai ide untuk dikorelasikan
dengan kisah Drupadi. Keduanya memiliki kesamaan yaitu menceritakan
kesakitan dan kekuatan secara bersamaan.
Ada beberapa relasi antara kisah Drupadi dan realita yang ada di
Masyarakat. Drupadi merupakan sosok yang benyak dipenuhi cobaan tetapi dengan
kehadirannya, ia bisa membuat orang lain patuh terhadapnya. Dengan pesona,
kekuatan dan kecantikannya Drupadi mampu menghipnotis setiap orang yang
bertemu dengannya hingga bertekuk lutut. Sosok wanita yang harus diperhitungkan
keberadaannya.Dari sekian banyak masalah yang dihadapi Drupadi, masalah
gender, point hidup dan hal perempuan menjadi salah satu masalah utama.
Berikut beberapa tokoh wanita yang hadir dan hidup di zaman sekarang yang
kisahnya memiliki relasi dengan point masalah yang sudah dijelaskan tadi.
1. Megawati
2. Queen Elizabeth
3. Marilyn Monroe
4. Lady Diana
C. Judul
Judul dalam pengkaryaan ini Reinterpretasi Sosok Drupadi Dengan
Pendekatam Teori Estetik Skizofrenia
a) Gaya
Gaya yang digunakan adalah perpaduan gothic ornament dengan teknik lukis
skizofrenik yang memuat kodefikasi dari Drupadi.
b) Ukuran
Pada karya tugas akhir ini akan memuat dua jenis lukisan yang berbeda. Satu
lukisan dibuat pada canvas berukuran 180 x 120 cm, lalu canvas kedua dibuat
pada 100 pcs canvas berukuran 15 x 15 cm.
c) Jumlah
Jumlah total dari karya tugas akhir ini adalah dua. Tetapi dengan ukuran
canvas yang berbeda. Dua lukisan ini dipilih berdasarkan ide gagasan yang
sebelumnya telah dipaparkan. Karya satu memuat figur Drupadi sedangkan karya
dua memuat peristiwa yang menampilkan akar dari luka dan duka Drupadi.
BAB III
PROSES PERWUJUDAN KARYA
3.1 Proses Kreasi
A. Pengumpulan data
Pada tahap ini, penulis secara cermat mengumpulkan berbagai data dan
materi dari berbagai jenis media, termasuk media cetak seperti buku, serta media
digital seperti website dan jurnal. Selain itu, penulis juga mengadakan wawancara
dan asistensi dengan dosen untuk mendapatkan sudut pandang yang beragam.
Dalam pengumpulan data, penulis juga melakukan observasi tentang pendapat
teman, kakak tingkat, dan seniman ahli di bidang gothic art dan pewayangan.
Dengan menyatukan kumpulan data dan hasil observasi, penulis mengolah
informasi tersebut menjadi ide dan sumber gagasan yang penting bagi tugas
akhirnya.
B. Proses berfikir
a) Riset Jurnal
Untuk melakukan riset, penulis membaca beberapa jurnal dan menonton
video yang berkaitan dengan wayang Drupadi dan gothic art. Namun, literatur
yang ditemukan mengenai gothic art sebagian besar menggunakan bahasa Inggris,
sehingga memerlukan waktu ekstra untuk memahami materi yang ada di
dalamnya. Proses riset dan literasi ini menjadi salah satu pendukung utama dalam
menciptakan karya tugas akhir, karena sumber literatur sangat penting untuk
menunjang setiap teori atau pernyataan yang digunakan.
b) Wawancara
Narasumber : Ibu Martien Roos, Sp.Pd., M.Sn.
Jabatan : Dosen
Ibu Martien adalah salah satu dosen di ISBI Bandung. Beliau diwawancarai
karena pada semester 4 pernah mengajar mata kuliah Sejarah Seni Rupa Barat
yang membahas tentang materi Gothic Art. Penulis melakukan wawancara
mendalam tentang Gothic Art, termasuk sejarah kemunculannya dan karya
seninya. Hal ini sangat membantu penulis dalam proses pengkaryaan karena
adanya teori yang mendukung.