Anda di halaman 1dari 11

ALIRAN DUA DIMENSI SUREALISME

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Seni Budaya

Kelompok 4

Anggota :Sahwa Muharrisa

Racka nandra gumylar

Desi fitrianingsih

Swetenia putri Mahagani

DINAS PENDIDIKAN
KEBUDAYAAN KABUPATEN SUMEDANG
SMA NEGERI 3 SUMEDANG
Jalan cipadung no.54 Sumedang Selatan
2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

ALIRAN DUA DIMENSI SUREALISME

Kelas X MIPA 4

Mengetahui,

Sumedang , ……….…..2017

Guru Pembimbing

WELDA SRI WIDIASTUTY .S.Sn


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena

atas rahmat hidayah dan izinNya, serta segenap usaha penulis sehingga dapat menyelesaikan

laporan makalah yang berjudul “ “ALIRAN DUA DIMENSI SUREALISME ”.

Pelaksanaan laporan makalah ini tidak lain bertujuan untuk menghimbau masyarakat

khususnya di kalangan pelajar agar berhati-hati dalam bergaul. Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih kepada Guru pembimbing seni budaya yang telah membimbing

penulis dalam mengerjakan laporan makalah .

Laporan ini disusun berdasarkan penelitian, namun dalam penyusunan ini dirasa masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang mendukung dari pembaca

sangat diperlukan. penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi siswa-siswi.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................

1.4 Manfaat Penulisan ...........................................................................

1.5 Metode Penulisan ............................................................................

Bab II Landasan Teori

2.1 Pengertia surealisme ......................................................................

2.2 Sejarah Surealisme .........................................................................

2.3 Tokoh Yang Berperan dalam karya seni Surealisme....................

2.4 Contoh Aliran Karya Seni Surealisme ..........................................

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ....................................................................................

3.2 Saran ...............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebudayaan Yunani banyak berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan
dunia. Khususnya dalam bidang kesenirupaan, kaidah-kaidah seni Naturalisme
Klasik Yunani mempengaruhi berbagai paham ungkapan seni. Bahkan menjadi
pedoman yang dipertahankan berabad-abad oleh para seniman di belahan benua
Eropa dan sekitarnya.

Metode berkarya seni dengan menggunakan pendekatan visual-realistis dan


imitatif terhadap menghadapi obyek-obyek alam mewarnai nuansa pertentangan
setiap tahap perkembangan senirupa. Jika ditelusuri, tentang siapakah yang
melahirkan konsep imitasi alam ini tentu tidak akan terlepas ingatan kita pada
Plato. Dia adalah tokoh filusuf Yunani yang melontarkan idenya tentang seni
adalah tiruan alam.

Pandangan tentang imitasi alam ini lambat laun berubah. Seniman kemudian
memandang alam semesta sebagai realitas yang dapat membangkitkan ide
penciptaan karya seni rupa yang tak habis-habisnya digali. Ada sebagian
seniman yang bersikap terhadap alam sebagaimana adanya, seperti yang
terungkap oleh indra penglihatan. Oleh karenanya dia mengambil sikap meniru
alam, nyaris tanpa menganalisis.

Pada abad ke-16 pelukis Hyronimus Bosh dari Belanda mengguncang


pandangan banyak orang melalui karya-karyanya yang absurd. Lukisan Bosch
yang berjudul The garden of Delight misalnya menggemparkan arena seni rupa
klasik. Kemudian seniman lain, Pieter Bruegel juga melakukan hal yang serupa,
dengan sejumlah lukisannya yang ber-ide sinting, aneh, dan sangat mengganggu
banyak orang pada waktu itu.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud aliran Surealisme?
2. Sebutkan sejarah aliran Surealisme?
3. Siapa saja tokoh tokoh Surealisme?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Dapat mengetahui aliran Surealisme
2. Dapat mengetahui sejarah Surealisme
3. Dapat mengetahui tokoh Surealisme

1.4 Metode Penulisan


1. Searcing

1.5 Manfaat Penulisan


Manfaat penulis ini yaitu menjelaskan secara mendalam terperinci tentang aliran

Surealisme.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aliran Surealisme

Surealisme
Surealisme adalah suatu aliran seni yang menunjukkan kebebasan kreativitas sampai
melampaui batas logika. Surealisme juga dapat didefinisikan sebagai gerakan budaya yang
mempunyai unsur kejutan sebagai ungkapan gerakan filosofis. Surealisme merupakan suatu
karya seni yang menggambarkan suatu ketidak laziman, oleh karena itu surealisme dikatakan
sebagai seni yang melampaui pikiran atau logika. Karya seni surealisme ini hanya dapat
ditafsirkan oleh seorang seniman yang menciptakannya dan sangat sulit bagi seseorang untuk
menafsirkan karya seni surealisme tersebut, karena pada hakikatnya surealisme bersifat tidak
beraturan atau alurnya melompat-lompat. Adapun definisi lain yang menyatakan bahwa
surealisme adalah sebuah sebuah lukisan realisme atau naturalisme yang berupa daya khayal
dan sesuatu yang tidak mungkin atau merupakan sebuah mimpi. Asal kata surealisme
pertama kali muncul pada catatan tentang balet parade, pada tahun 1917 yang ditulis oleh
Guillaume Apolliuaire dalam karyanya “Super Realisme” atau surealisme.

2.2 Sejarah Surealisme

ASAL MUASAL SUREALISME

Surealisme, dalam banyak karakteristik, merupakan kelanjutan dari gerakan seni


pendahulunya yang dikenal sebagai Dada, yang didirikan di tengah berkecamuknya Perang
Dunia I (1914-1918). Terhentak oleh kenyataan kehancuran besar-besaran dan melayangnya
begitu banyak nyawa yang diakibatkan perang, motivasi-motivasi para Dadais secara kuat
bersifat politis: untuk mengejek kebudayaan, pemikiran, teknologi, bahkan seni. Mereka
percaya bahwa keyakinan apapun akan kemampuan kemanusiaan untuk mengembangkan diri
melalui seni dan kebudayaan, khususnya setelah penghancuran yang belum pernah terjadi
sebelumnya akibat perang, adalah naif dan tidak realistis. Sebagai akibatnya, para Dadais
menciptakan karya menggunakan ketidaksengajaan, kemungkinan, dan apapun yang
menekankan pada irasionalitas kemanusiaan: contohnya, menulis puisi-puisi dengan
serpihan-serpihan cukilan dari koran yang dipilih secara acak, berbicara dengan kata-kata tak
masuk akal keras-keras, dan mendaulat obyek sehari-hari sebagai karya seni. Program
surealis adalah pengembangan dari Dada, tapi menaruh lebih banyak pandangan positif
secara esensial pada pesan negatif Dada .
Para surealis secara hebat dipengaruhi oleh Sigmund Freud, pendiri psikoanalisis dari
Austria. Mereka terutama sangat menerima pembedaannya antara ego dan id-yaitu, antara
naluri-naluri dan hasrat-hasrat utama kita (id) dan corak perilaku kita yang lebih beradab dan
rasional (ego). Sejak tuntutan dan kebutuhan utama kita secara berkala berjalan
bersinggungan dengan pengharapan masyarakat, Freud menyimpulkan bahwa kita menekan
hasrat asli kita ke dalam bagian bawah sadar pikiran kita. Untuk individu yang ingin
menikmati kesehatan kejiwaan, ia rasa, mereka harus membawa hasrat-hasrat itu ke pikiran
sadar. Freud percaya bahwa – mengesampingkan desakan tuntutan untuk menekan hasrat-
hasrat – yang ada di pikiran bawah sadar tetap menampilkan dirinya, terutama ketika pikiran
yang sadar melonggarkan cengkeramannya; dalam mimpi, mitos, corak kelakuan ganjil,
terpelesetnya lidah, ketidaksengajaan, dan seni. Dalam pencarian untuk mendapatkan akses
ke alam pikiran bawah sadar, para surealis menciptakan bentuk dan teknik baru seni yang
radikal.

2.3 Tokoh Yang Berperan dalam karya seni Surealisme


Max Ernst, suarealis Jerman, menemukan teknik lain dengan menggunakan kemungkinan dan
ketidaksengajaan yaitu “Frottage.” Teknik frottage ini seperti menempatkan kepingan-
kepingan kayu atau logam yang kasar di bawah kanvas dan selanjutnya melukis atau
menggambarnya dengan menggunakan pensil di atasnya. Di sini sang seniman akan
mentransfer motif kasar yang diperoleh dari permukaan tersebut ke dalam sebuah karya.
Dalam “Laocoon, Father and Sons” (1926, Menil Collection, Huston, Texas), Ernst meracik
motif kasar dengan cara menggosok sambil merujuk juga pada tokoh mitos Yunani, Laocoon,
seorang imam Troya yang bergulat dengan piton-piton raksasa.

2.4 Contoh Aliran Karya Seni Surealisme

– Rene Magritte

Berikut ini adalah beberapa contoh karya Rene Magritte :

The Lovers 1928

Imej sepasang kekasih yang mukanya bertutup menunjukkan bahwa cinta itu buta. Magritte
menjelaskan di dalam lukisan ini mengenai misteri dan persepahaman antara kekasih yang
tidak diketahui.
BAB III

3.1 Kesimpulan

Aliran surealisme merupakan aliran seni lukis modern dimana objek lukisannya tampak
aneh dan asing seolah-olah hanya terdapat di alam mimpi atau tidak masuk akal.
Surealisme ialah gerakan budaya yang bermula pada pertengahan tahun 1920-an.
Surealisme merupakan seni dan penulisan yang paling banyak dikenal. Karya ini memiliki
unsur kejutan, barang tak terduga yang ditempatkan berdekatan satu sama lain tanpa alasan
yang jelas. Banyak seniman dan penulis surealis yang memandang karya mereka sebagai
ungkapan gerakan filosofis yang pertama dan paling maju. Karya tersebut merupakan artefak,
dan André Breton mengatakan bahwa surealisme berada di atas segala gerakan revolusi. Dari
aktivitas Dadaisme, surealisme dibentuk dengan pusat gerakan terpentingnya di Paris. Dari
tahun 1920-an aliran ini menyebar ke seluruh dunia. Surealisme memengaruhi film seperti
Angel's Egg dan El Topo

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
kami butuhkan. Guna perbaikan makalah berikutnya. Dan semoga makalah ini berguna untuk
kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
http://malaikatcacat.wordpress.com/2008/02/18/surealisme/
http://eka.web.id/aliran-dalam-seni-lukis.html
http://www.wikipedia.co.id
http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/aliran-aliran-seni-rupa-modern.html
http://echisenibudaya.blogspot.com/2010/11/salvador-dali-biografi-2.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Ivan_Sagita
Sukma Aji, Denata. 2010. Buku Kerja Sekolah Menengah Atas. Surakarta: Suara Media
Sejahtera

Anda mungkin juga menyukai