Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN.S DENGAN GANGGUAN


PENCERNAAN : GASTRITIS DI RT05 RW03 DUSUN KERTASARI DESA
MARGAMUKTI KECAMATAN SUMEDANG UTARA

DISUSUN OLEH :
Ai Nova Hartati 2010105555

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES SEBELAS APRIL SUMEDANG
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN.S DI RT03 RW05 DUSUN
KERTASARI DESA MARGAMUKTI

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn.S
b. Umur : 86 Tahun
c. Alamat : Dusun Kertasari RT03 RW03 Desa Margamukti
d. Pendidikan : SD
e. Jenis Kelamin : Laki-laki
f. Suku : Sunda
g. Agama : Islam
h. Status : Menikah
i. Tanggal Pengkajian : 06 Oktober 2020

2. Status Kesehatan
a. Keluhan Utama
Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh Nyeri ulu hati
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh nyeri ulu hati, nyeri bertambah apabila
duduk lama dan berjalan terlalu lama, kebas dirasa berkurang apabila di balur pakai
freshcare atau hotcream, kebas dirasakan seperti diperas, rasa di daerah perutnya
sampai mengganggu aktivitas, nyeri timbul tidak menentu, nyeri dirakan ketika klien
telat makan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan klien bahwa nyeri ulu hati yang dirasakan
berawal saat klien sering makan tidak teratur dan hari itu klien memakan gorengan
bala-bala saat perut kosong langsung nyeri perut sampai ulu hati di malam harinya,
klien langsung memeriksakan ke dokter dan dokter mengatakan bahwa klien
mengalami gastritis dan harus dilakukan makan dengan teratur.
Selain itu juga klien mempunyai riwayat hipertensi. Tampak ada persediaan obat
gastritis yaitu promagh
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat penyakit jantung, dm,
hipertensi dan kolesterol.
e. Pengkajian Fisik
1) Keadaan Umum : baik, compos mentis
2) TTV :
TD : 110/70 mmHg N : 70x/menit S : 36,6 oC RR : 18x/menit
3) Kepala
Inspeksi : Penyebaran rambut tampak merata, tampak sudah beruban, tidak ada lesi,
tidak ada kemerahan dan tidak ada benjolan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4) Mata
Inspeksi : mata tampak simetris, tampak ada sedikit lamad di bagian kornea,
congjungtiva tidak anemis, sklera putih, bisa membaca dalam jarak dekat, bias
membaca jika memakai kacamata, klien dapat menggerakan bola matanya, reflek
pupil mengecil ketika dirangsang menggunakan cahaya.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
5) Hidung
Inspeksi : Hidung tampak simetris, keadaan hidung tampak bersih, tidak ada
benjolan/polip, fungsi penciuman baik ditandai dengan klien dapat menebak bau
minyak kayu putih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di hidung
Auskultasi : tidak terdapat bunyi nafas tambahan seperti wheezing
6) Telinga
Inspeksi : telinga tampak simetris, pina tampak sejajar, tampak ada sedikit serumen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : fungsi pendengaran baik ditandai dengan klien dapat diajak
berkomunikasi dengan baik.
7) Mulut dan tenggorokan
Inpeksi : bibir tampak simetris, mukosa bibir lembab tidak ada sianosi, tidak terdapat
stomatitis, kebersihan mulut tampak bersih, tidak terdapat pembengkakan di gusi,
reflek menelen baik, indra pengecapan baik ditandai dengan klien dapat mengenali
rasa asin garam, dan rasa manis buah.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di bagian bibir
8) Leher
Inspeksi : leher tampak simetris, tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid, tidak
ada peningkatan jvp
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid
9) Dada
Inspeksi : dada tampak simetris, pergerakan dada seimbang, RR 18x/mnt
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan di dada,
Perkusi : saat diperkusi suara jantung sonor
Auskultasi : bunyi jantung vesikuler
10) Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada pembesaran hepar
Auskultasi : bising usus 8x/mnt
Perkusi : terdapat suara pekak
Palpasi : terdapat nyeri tekan, tidak terdapat massa
11) Ekstremitas
Ektremistas Atas :
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tampak tidak simetris di kedua jari-jari tangan,
tidak terdapat lesi, tidak ada kemerahan, tidak ada benjolan, kulit sudah keriput,
kebas di tangan sebelah kiri mulai dari bahu sampai jari jari tangan, tampak
deformitas tulang di kedua jari tangan. klien mengatakan tiap malam hari sukar tidur
karna kebas di tangan sebelah kiri kadang sebelah kanan, kebas juga dirasakan di
kaki, kebas bertambah apabila duduk lama dan berjalan terlalu lama,
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, turgor kulit <2 detik, CRT<3 detik, kekuatan
otot 5
Ektremistas Bawah :
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tampak tidak simetris di kedua jari-jari tangan,
tidak terdapat lesi, tidak ada kemerahan, tidak ada benjolan, kulit sudah keriput,
kebas di kedua kaki mulai dari pinggang sampai jari-jari kaki, tampak deformitas
tulang di kedua jari-jari kaki.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, turgor kulit <2 detik, CRT<3 detik, kekuatan
otot 5
3. Pengkajian Psikososial Dan Spiritual
a. Psikososial
Saat dilakukan pengkajian kemampuan sosialisasi klien baik, klien mampu berinteraksi
dengan mahasiswa, dan menjawab pertanyaan dengan sesuai, sikap klien pada orang
lain baik, klien suka membantu orang lain yang membutuhkan
Identifikasi Masalah Emosional
1) Apakah klien mengalami sukar tidur? Ya, klien mengalami sukar tidur, keluhan
tidak lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1x dalam 1 bulan, klien sedang tidak
mempunyai masalah dan tidak banyak pikiran, klien tidak mempunyai masalah juga
dengan keluarga lain, klien tidak pernah menggunakan obat tidur dan tidak pernah
sampai mengurung diri.
Klien mengalami sukar tidur karena suka merasakan kebas dimalam hari dan nyeri
ulu hati
2) Apakah klien sering mengalami gelisah ? tidak, klien tidak sering mengalami gelisah
3) Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? tidak, klien tidak sering
murung atau menangis sendiri
4) Apakah klien sering was-was atau kuatir? Tidak, klien tidak sering was-was atau
kuatir
Masalah Emosional (-)
b. Spiritual
Saat dilakukan pengkajian klien menganut agama islam, klien suka melaksanakan
sholat 5 waktu, kadang di mesjid kadang juga di rumah

4. Barthel Indeks
NO KRITERIA DENGAN MANDIRI
BANTUAN
1 Makan 10
2 Berpindah dari kursi roda ke tempat 15
tidur, sebaliknya
3 Personal toilet (cuci muka,menyisir 5
rambut, gosok gigi)
4 Aktivitas toilet (menyemprot,mengelap) 10
5 Mandi 5
6 Jalan di permukaan datar 15
7 Naik turun tangga 10
8 Mengenakan pakaian 10
9 Kontrol bowel (BAB) 10
10 Kontrol bladder (BAK) 10
Jumlah 100
Keterangan/penilaian :
0-20 : Ketergantungan Penuh
21-61 : Ketergantungan Berat
62-90 : Ketergantungan Moderat
91-99 : ketergantungan Ringan
Hasil : Skore yang didapatkan klien 100 yaitu klien mandiri

5. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam):
N ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
O KOGNITIF MAK KLIEN
S
1 Orientasi 5 0 Menyebutkan dengan benar :
o Tahun
o Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Orientasi 5 1 Dimana kita sekarang berada ?
o Negara Indonesia
o Propinsi Jawa Barat
o Kota..........
o PSTW..........
o Wisma...........
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan masing-masing obyek.
Kemudian tanyakan kepada klien ketiga obyek
tadi. (Untuk disebutkan)
o Obyek..........
o Obyek..........
o Obyek..........
3 Perhatian 5 2 Minta klien untuk memulai dari angka 100
dan kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat.
kalkulasi o 93
o 86
o 79
o 72
o 65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada
No.2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1 point untuk
masing-masing obyek.
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan
namanya pada klien.
o (misal jam tangan)
o (misal pensil)
Minta klien untuk mengulang kata berikut : ”tak
ada jika, dan, atau, tetapi:. Bila benar, nilai satu
point.
o Pernyataan benar 2 buah: tak ad, tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut
yang terdiri dari 3 langkah :
”Ambil kertas di tangan Anda, lipat dua dan taruh
di lantai”.
o Ambil kertas di tangan Anda
o Lipat dua
o Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah nilai 1 point)
o ”Tutup mata Anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar.
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
Total Nilai 30 18

Interpretasi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 - 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat.
Hasil : klien termasuk kategori Aspek kognitif dari fungsi mental ringan dengan
jumlah skor yang diperoleh yaitu 18.
6. Pengkajian Keseimbangan
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua
komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi oleh perawat.
Kedua komponen tersebut adalah:
- Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini :
 Bangun dari tempat tidur (dimasukkan dalam analisis) (Skor 0)
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila mendorong
tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak
stabil pada saat berdiri pertama kali.
 Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis) (Skor 0)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Ket : kursi harus yang keras tanpa lengan
 Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3 kali
dengan hati-hati) (Skor 0)
Klien menggerakkan kaki, memegang obyek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-
sisinya.
 Mata tertutup (Skor 0)
Lakukan pemeriksaan sama seperti di atas tapi klien disuruh menutup mata
 Perputaran leher (Skor 0)
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: Keluhan vertigo, pusing
atau keadaan tidak stabil
 Gerakan menggapai sesuatu (Skor 0)
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri
pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukungan.
 Membungkuk (Skor 0)
Tidak mampu membungkus untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen) dari
lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan usaha-usaha yang keras
untuk bangun.
- Komponen gaya berjalan atau pergerakan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau beri nilai 1 jika klien
menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini:
 Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan (Skor 0)
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan
 Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah) (Skor 0)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat
kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
 Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien) (Skor 0)
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki
sementara kaki yang lain menyentuh lantai
 Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien) (Skor 0)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
 Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari samping kiri
klien) (Skor 0)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
 Berbalik (Skor 0)
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek untuk
dukungan.

Interpretasi Hasil:
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan sebagai berikut:
0–5 Resiko jatuh rendah
6 – 10 Resiko jatuh sedang
11-15 Resiko jatuh tinggi
Hasil : jumlah nilai yang diperoleh klien 0 yaitu klien termasuk kategori resiko jatuh
rendah.

7. Kecemasan,GDS
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak Hasil
1 Anda puas dengan kehidupan anda saat ini ? 0 1 0
2 Anda merasa bosan dengan berbagai aktivitas dan 1 0 0
kesenangan ?
3 Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong? 1 0 0
4 Anda sering merasa bosan ? 1 0 0
5 Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang 0 1 0
waktu?
6 Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada 1 0 0
anda ?
7 Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waaktu ? 0 1 0
8 Anda sering merasakan butuh bantuan ? 1 0 0
9 Anda lebih senang tinggal dirumah daripada 1 0 0
keluar melakukan sesuatu hal ?
10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan 1 0 0
ingatan anda ?
11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar 0 1 0
biasa ?
12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda ? 1 0 0
13 Anda merasa diri anda sangat 0 1 0
energik/bersemangat ?
14 Anda merasa tidak punya harapan ? 1 0 0
15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari 1 0 0
anda ?
Total 0
Keterangan :
0-4 : Normal
5-8 : Depresi ringan
9-11 : Depresi sedang
12-15 : Depresi berat
Hasil : Jumlah nilai yang diperoleh klien 0 yaitu klien tidak mengalami depresi atau
normal

8. Status nurtrisi
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia
No Indikator Score Pemeriksaan
1 Menderita sakit atau kondisi yang 2 0
mengakibatkan perubahan jumlah dan jenis
makanan yang dikonsumsi
2 Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3 0
3 Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2 0
4 Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum 2 0
minuman beralkohol setiap harinya
5 Mempunyai masalah dengan mulut dan giginya 2 0
sehingga tidak dapat makan makanan yang
keras
6 Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk 4 0
membeli makanan
7 Lebih sering makan sendirian 1 0
8 Mempunyai keharusan menjalankan terapi 1 0
minum obat 3 kali atau lebih setiap harinya
9 Mengalami penurunan berat badan 5kg dalam 2 2
enam bulan terakhir
10 Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang 2 0
cukup untuk belanja,memasak atau makan
sendiri
Interpretasi :
0-2 : Good
3-5 : Moderate Nutritional Risk
6≥ : High Nutritional Risk
Hasil : Jumlah nilai yang diperoleh klien 2 yaitu klien dalam kondisi nutrisi Good

9. Analisa Data
No Data Masalah
1 Ds : Nyeri Kronis Gastritis
 Klien mengatakan sering makan tidak teratur,
sukar tidur karena nyeri ulu hati, mempunyai
riwayat penyakit lambung/magh/gastritis
Do :
 Terdapat nyeri tekan
 Tampak ada persediaan obat gastritis
2 Ds : Resiko Komplikasi
 Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh Hipertensi
kebas di tangan sebelah kiri kadang sebelah kanan,
kebas juga dirasakan di kaki, kebas bertambah
apabila duduk lama dan berjalan terlalu lama.
 Selain itu juga klien mengatakan mempunyai
riwayat hipertensi
Do :
 Tampak tidak simetris di kedua jari-jari tangan dan
kedua jari-jari kaki
 Tampak deformitas tulang di kedua jari tangan dan
kedua jari kaki
 TD : 110/70 mmHg

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis gastritis ditandai dengan nyeri di ulu hati
2. Resiko komplikasi hipertensi ditandai dengan kebas di kedua tangan dan kaki

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No DX Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
1 Nyeri Akut Pain Level, NIC: 1. Penilaian rasa
Gastritis Pain Control, Pain Manajement nyeri untuk
Comfort Level 1. Kaji skala nyeri. menentukan
Setelah dilakukan tindakan 2. Observasi TTV intervensi yang
keperawatan selama 3x24 klien. sesuai dan
jam, nyeri teratasi dengan 3. Ajarkan klien keefektifan dari
Kriteria Hasil: untuk melakukan therapi yang
1. Mampu mengontrol tehnik relaksasi diberikan
nyeri (tahu penyebab nafas dalam. 2. Untuk
nyeri, mampu 4. Anjurkan klien mengetahui
menggunakan tehnik untuk banyak keadaan umum
nonfarmakologi untuk istirahat. klien.
mengurangi nyeri, 5. Fasilitasi 3. Meningkatkan
mencari bantuan) lingkungan relaksasi dan
2. Melaporkan bahwa nyaman membantu untuk
nyeri berkurang 6. Anjurkan klien menfokuskan
dengan menggunakan makan teratur perhatian
manajemen nyeri 7. Anjurkan makanan sehingga dapat
3. Mampu mengenali lunak sedikit demi meningkatkan
nyeri (skala, intensitas, sedikit dan berikan sumber coping
frekuensi dan tanda minuman hangat, 4. Untuk
nyeri) 8. Kolaborasi dengan mengurangi rasa
4. Menyatakan rasa dokter dalam nyeri saat
nyaman setelah nyeri pemberian obat beraktifitas
berkurang analgetik/obat 5. Lingkungan yang
5. Tanda vital dalam gastritis bersih dan tenang
rentang normal bagi klien dapat
6. Tidak mengalami Meningkatkan
gangguan tidur kenyamanan
6. Makan teratur
dapat mencegah
asam lambung
naik
7. Dilatasi gaster
dapat terjadi bila
pemberian
makanan terlalu
banyak
8. Analgetik dapat
memblok reseptor
nyeri pada
susunan saraf
pusat, obat maag
dapat mengurangi
kadar asam
lambung
2 Resiko Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji tanda-tanda 1. Tanda-tanda vital
Komplikas keperawatan selama 2x24 vital klien untuk mengetahui
i jam diharapkan masalah 2. Berikan tekanan darah,
Hipertensi teratasi dengan kriteria pendidikan nadi, respirasi
hasil : kesehatan nutrisi klien untuk
1. Klien dapat mencegah untuk hipertensi menentukan
peningkatan tekanan 3. Anjurkan klien tindakan yang
darah untuk melakukan sesuai untuk
2. Klien dapat olahraga ringan dilakukan
mengontrol asupan setiap hari. 2. Kandungan garam
makanan untuk tinggi dapat
mencegah naiknya meningkatkan
tekanan darah tekanan darah
klien
3. Olahraga dapat
membantu untuk
menurunkan
tekanan darah
atau dapat
membantu
menstabilkan
tekanan darah

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal/Jam Tindakan Dx Paraf
1. Selasa,06 Oktober 2020 Mengkaji TTV
11.00 Hasil : TD 110/70, N : 66x/mnt, 1, 2
RR : 18x/mnt
Mengkaji skala nyeri
11.10 Hasil : skala nyeri 2 dari 10 1
Menganjurkan klien makan teratur
11.15 dan sedikit tapi sering 1
Hasil : klien makan jam 12.00
Menganjurkan klien kompres
11.25 hangat 1
Hasil : klien melakukan kompres
hangat pada perut setiap kali nyeri
ulu hati
Memberikan kesehatan tentang
11.30 nutrisi pada klien dengan 2
hipertensi
Hasil : klien mengetahui makanan
yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk penderita
hipertensi
Mengkaji TTV
15.00 Hasil : TD 110/70, N : 70x/mnt, 1,2
RR : 20x/mnt

Rabu, 07 Oktober 2020


09.00 Mengkaji TTV 1,2
Hasil : TD 110/70, N : 70x/mnt,
RR : 17x/mnt
09.10 Mengkaji skala nyeri 1
Hasil : skala nyeri 1 dari 10
09.13 Menganjurkan klien makan teratur 1
dan sedikit tapi sering
Hasil : klien makan jam 08.00
09.30 Melatih klien senam hipertensi 2
Hasil : klien mengikuti senam
hipertensi
15.30 Mengkaji TTV 1,2
Hasil : TD 110/70, N : 70x/mnt,
RR : 18x/mnt

E. EVALUASI
No Catatan Perkembangan Dx Paraf
1 S : klien melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri 1 dari 10, 1
klien menyebutkan waktu makan teratur, sarapan pagi
sebelum jam 9
O : TD 110/70, N : 70x/mnt, RR : 16x/mnt, klien mampu
melakukan kompres hangat pada area nyeri, klien mampu
melakukan tarik nafas dalam
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 S : klien mengatakan tidak terasa kebas tangan dan kaki 2
O : TD 110/70, N : 70x/mnt, RR : 16x/mnt, klien mampu
menyebutkan jenis makanan yang di anjurkan dan tidak
dianjurkan untuk pasien hipertensi, klien mampu mengikuti
senam anti hipertensi
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai