Anda di halaman 1dari 23

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DENGAN KONSEP


“LAJU HOME VISITE” DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SONRAEN
KABUPATEN KUPANG

Disusun Oleh :

Nama : Marlindyah Seyomi Saetban, S.Kep.,Ns

NIP : 19930302 202203 2 010

Angkatan : 215 ( Dua Ratus Lima Belas)

No Absen : 29 ( Dua Puluh Sembilan)

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN


CCXV LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN KUPANG BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Apdon E. S. Sabuin, S.KM


NIP : 198108142011011011
Pangkat/Golongan Ruang : Pembina Tk.I / III D
Jabatan : Kepala UPT Puskesmas Sonraen ( sebagai
Mentor/Pimpinan)

Memberikan persetujuan kepada :


Nama : Marlindyah Seyomi Saetban, S.Kep.,Ns
NIP : 19930302 202203 2 010
Pangkat/Golongan Ruang : Penata Muda Tk.I (III/B)
Jabatan : Ahli Pertama Perawat

Untuk Melaksanakan Rancangan Aktualisasinya sebagai berikut :

No Judul Rancangan Aktualisasi Kegiatan


1 Optimalisasi Pengendalian 1. Melakukan koordinasi dengan stakeholder
Penyakit Tidak Menular (PTM) internal
Dengan Konsep “LAJU Home 2. Membuat media edukasi
Visite” Di Wilayah Kerja UPTD 3. Melakukan screening faktor resiko PTM
Puskesmas Sonraen Kabupaten kepada peserta Posbindu di wilayah kerja
Kupang
Puskesmas Sonraen
4. Melaksanakan inovasi LAJU (seLAsa
JUmat) Home Visite
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan aktualisasi
6. Menyusun laporan aktualisasi

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dimaklumi.

Kupang, 10 November 2022

Mentor

Apdon E.S. Sabuin, S.KM


NIP. 19810814 201101 1 011
LEMBAR PENGESAHAN

Rancangan Aktualisasi ini diajukan oleh :

Nama : Marlindyah Seyomi Saetban, S.Kep.,Ns


NIP : 19930302 202203 2 010
Profesi : Ahli Pertama Perawat
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sonraen

Telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai bahan persyaratan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, untuk selanjutnya diaktualisasikan.

Kupang, 11 November 2022

1. Penguji
Nama :Henderina Sintiche ………………………
Laiskodat,SP.M.Si
NIP : 197107071997032008
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Utama Muda/ IV-c
Jabatan :

2. Mentor
Nama : Apdon E.S. Sabuin, S.KM ………………………
NIP : 198108142011011011
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Tk.I / III D
Jabatan : Kepala UPT Puskesmas Sonraen

3. Coach
Nama : Titik Kristinawati, S.Pd,I, MA ………………………
NIP : 198401112010012009
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina /IV-a
Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya

MENGETAHUI
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR,

NOLDY HOSEA PELLOKILA, S.Sos, M.M.,CRMO


PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19711127 199803 1 005
I. UNIT KERJA
a. NAMA LEMBAGA : UPTD Puskesmas Sonraen

b. Visi dan Misi Pemerintah Daerah

Visi
Terwujudnya masyarakat Kabupaten Kupang Yang Maju, Mandiri Dan
Sejahtera, Beriman, Berlandaskan Karakter Budaya Bangsa pada tahun 2023.

Misi:

1) Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing,


beriman, berintegrasi dan berkarakter;
2) Terwujudnya kedaulatan ekonomi daerah berdasarkan prinsip ekonomi
kerakyatan;
3) Terpeliharanya nilai-nilai budaya sebagai modal sosial (social trust), bagi
pembangunan ekonomi;
4) Terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dan
penegakan hukum (law/regulation) daerah, dalam rangka terwujudnya rasa
aman, damai yang berkeadilan;
5) Terwujudnya pembangunan untuk semua / Pemerataan pembangunan
daerah

c. Uraian Tugas Peserta


Berdasarkan peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan
reformasi birokrasi republik indonesia nomor 35 tahun 2019 tentang
jabatan fungsional perawat, Adapun uraian tugas Perawat Ahli Pertama
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan
risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
8. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
9. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
10. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
11. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
13. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal;
14. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
15. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
16. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
17. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
18. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
19. Melakukan perawatan luka
20. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan
tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
21. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
22. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
23. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
24. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim/perawat primer
25. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
26. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan
27. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
II. IDENTIFIKASI ISU
a. Daftar Isu

Berdasarkan uraian tugas diatas, Beberapa isu yang telah diindentifikasi, terdiri :

1. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pencegahan penyakit tidak menular (PTM)


2. Minimalnya pemahaman masyarakat mengenai penularan penyakit TBC (tubercolosis)
3. Belum optimalnya upaya pengendalian infeksi di lingkungan Puskesmas Sonraen

Tabel 1. Isu yang diidentifikasi dari uraian tugas dan fungsi di UPTD Puskesmas Sonraen

No Tugas dan Fungsi Isu Keterkaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN Data dan Bukti

1 Melakukan pendidikan Kurangnya Manajemen ASN:


kesehatan pada kesadaran Masyarakat khususnya usia produktif (15-59
individu, keluarga, masyarakat tahun) terutama laki-laki merasa tidak perlu
masyarakat mengenai memeriksa kesehatan di layanan kesehatan,
pencegahan karena merasa diri sehat, selain itu masyarakat
penyakit tidak juga berpikir untuk pergi ke layanan kesehatan
menular (PTM) hanya pada saat sakit saja.

SMART ASN:
Belum adanya media informasi berupa video
yang mengedukasi Masyarakat khususnya usia
produktif (15-59 tahun) terutama laki-laki.

Exiting data :
Data Laporan PTM, penyakit PTM
masuk dalam laporan 15 besar
penyakit, PTM masuk dalam SPM
(Standar Pelayanan Minimal)
Bid.Kesehatan PerMenkes NO.4
Th 2019
2 Melakukan pendidikan Minimalnya Manajemen ASN :
kesehatan pada pemahaman Diwilayah kerja, banyak masyarakat yang batuk
individu, keluarga, masyarakat tapi tidak menggunakan masker, meludah
masyarakat mengenai penularan sembarangan.
penyakit TBC
(tubercolosis) SMART ASN :
Belum adanya media informasi berupa video
yang mengedukasi Masyarakat tentang etika
batuk, manfaat penggunaan masker

3 Melakukan upaya Belum optimalnya Manajemen ASN : Ruang pelayanan belum ada tempat
peningkatan kepatuhan upaya pengendalian Pemilahan sampah medis dan non medis yang cuci tangan
kewaspadaan standar infeksi di lingkungan belum optimal, tidak memakai APD sesuai
pada pasien/petugas/ Puskesmas standar, ketersediaan tempat cuci tangan
pengunjung sebagai Sonraen disetiap ruangan yang belum maksimal
upaya pencegahan
infeksi SMART ASN :
Belum optimalnya melaksanakan aturan
pengendalian infeksi
b. Pemilihan Isu Prioritas (core issue)
Untuk menganalisis isu penulis menggunakan alat bantu berupa APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)
yang dapat dilihat dari table berikut ini:

Penentuan Isu Prioritas dengan metode APKL

No. Isu A P K L JUMLAH PRIORITAS


1. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pencegahan penyakit 5 5 5 5 20 I
tidak menular (PTM)

2. Minimalnya pemahaman masyarakat mengenai penularan penyakit 4 5 5 4 18 II


TBC (tubercolosis)

3. Belum optimalnya upaya pengendalian infeksi di lingkungan 3 4 4 4 15 III


Puskesmas Sonraen

Keterangan Tabel:

A : Aktual (Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan )

P : Problematik (Memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicari solusinya.

K : Kekhalayakan (Menyangkut hajat hidup orang banyak)

L : Layak(Masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

Keterangan Angka: 5 : Sangat Besar 4 : Besar 3 : Sedang 2 : Kecil 1 : Sangat Kecil


C. DESKRIPSI ISU PRIORITAS

NO Kriteria Skor Deskripsi Terkait Isu


1 Aktual 5 Nilai A (Aktual) penulis memberikan skor tinggi karena
berdasarkan hasil minlok bulanan puskesmas, salah satu
penyebab masih tingginya angka penderita penyakit tidak
menular seperti hipertensi adalah kurangnya pemahaman
masyarakat tentang pencegahan PTM
2 Problematika 5 Nilai P (Problematika) penulis memberi skor tinggi karena
apabila tidak adanya upaya dalam peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap pencegahan PTM, angka penderita
PTM akan meningkat.
3 Kekhayalakan 5 Nilai K (Kekhalayakan) penulis memberi skor tinggi karena
dampak dari kurangnya pemahaman masyarakat terhadap
pencegahan PTM berakibat menurunnnya produktivitas
pasien dan gangguan pada pemenuhan aktivitas sehari-hari,
mortalitasnya menyebabkan beban ekonomi dan sosial
terhadap masyarakat
4 Layak 5 Nilai L (Layak) penulis memberi skor tinggi karena masyarakat
sebagai sasaran yang tepat untuk dilakukan sosialisasi
sehingga diharapkan mampu menjadi penggerak anggota
keluarga dan masyarakat disekitar
III. ISU PRIORITAS, PENYEBAB ISU DAN DAMPAK
A. ISU PRIORITAS

Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pencegahan penyakit tidak


menular (PTM)

B. PENYEBAB ISU
Penyebab Isu (melalui teknis analisis Fishbone) adalah sebagai berikut:
1. Metode: Kurangnya frekuensi penyuluhan tentang pencegahan PTM
2. Material: kurangnya pemahaman pada usia produktif tentang PTM dan
kurangnya media sosialisasi mengenai screening usia produktif
3. Lingkungan: kurangnya dukungan keluarga, teman, usia produktif
untuk mengikuti posbindu PTM, masyarakat masih belum paham
tentang manfaat Posbindu PTM, kurangnya kesadaran masyarakat
untuk melakukan screening
4. Manusia: kurangnya minat, pada usia produktif untuk pemeriksaan
kesehatan terutama pada lai-laki, petugas terbatas dalam pelaksanaan
Posbindu PTM
5. Mesin : Kurangnya media penyuluhan/ poster/ leaflet tentang Penyakit
Tidak Menular dan Keterbatasan alat ukur kesehatan

Indentifikasi penyebab masalah dengan metode diagram fishbone:

Petugas terbatas dalam pelaksanaan


Manusia Posbindu PTM di Wilayah
Kurangnya minat, pada usia
produktif untuk pemeriksaan
Metode
kesehatan terutama pada laki-laki
Kurangnya frekuensi
penyuluhan tentang
Lingkungan pencegahan Penyakit
Tidak Menular
a.Kurangnya dukungan keluarga,
teman, usia produktif untuk
mengikuti Posbindu PTM
ISU : Belum optimalnya
b.Masyarakat masih belum pemahaman masyarakat
paham tentang manfaat
tentang pencegahan
Posbindu PTM
Penyakit Tidak Menular di
c.Kurangnya kesadaran wilayah kerja Puskesmas
masyarakat untuk melakukan
Sonraen
skrining

Material a.Kurangnya pemahaman pada usia produktif


tentang penyakit tidak menular (PTM)

Mesin a.Kurangnya media penyuluhan/


b.Kurangnya media sosialisasi mengenai skrining

poster/ leaflet tentang Penyakit usia produktif


Tidak Menular dan
b.Keterbatasan alat ukur
kesehatan
C. DAMPAK
1. PTM dapat menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang serius dan terkait
erat dengan kemiskinan, seperti hilangnya pendapatan karena sakit, cacat atau
kematian dini
2. Terjadinya komplikasi penyakit dan menambah beban biaya pengobatan
3. Tingkat kesehatan masyarakat yang rendah akan mempengaruhi Sistem
Kesehatan Nasional dan produktifitas bangsa
IV. GAGASAN PEMECAHAN ISU DAN ANALISA STAKEHOLDER
A. GAGASAN PEMECAHAN ISU

Tabel Analisa Gagasan Pemecahan Isu


NO Gagasan Kreatif Efektifitas Kemudahan Biaya
1 Melakukan screening dan Efektif dalam Mudah dalam Biaya murah dalam
mengedukasi faktor resiko PTM di pelaksanaan karena pelaksanaan karena pelaksanaan karena
wilayah kerja Puskesmas dilakukannya aplikasi screening cukup membutuhkan
screening dan petugas sudah ada dan leaflet dalam
sebagai pemberi melibatkan petugas melaksanakan
informasi sosialisasi medis, serta sosialisasi.
tentang faktor resiko penyusunan materi
PTM edukasi merupakan
hasil diskusi dengan
kepala puskesmas
dan penanggung
jawab PTM
2 Optomalisasi pengendalian PTM di Sangat Efektif dalam Mudah dalam Biaya murah dalam
wilayah UPTD Puskesmas Sonraen pelaksanaan karena pelaksanaan karena pelaksanaan karena
dengan LAJU (seLAsa JUmat) home pemberi informasi melibatkan bidan kunjungan rumah
visite tentang faktor resiko pustu dan kader menggunakan
PTM dengan Posbindu, serta kendaraan pribadi
kunjungan rumah penyusunan materi dan cukup
dilakukan lebih efisien merupakan hasil membutuhkan leaflet
dan terkontrol diskusi dengan kepala dalam melaksanakan
puskesmas dan sosialisasi.
penanggung jawab
PTM
3 Mensosialisasikan kepada masyarakat Efektif dalam Mudah dalam Biaya murah dalam
menggunakan media informasi banner pelaksanaan karena pelaksanaan karena pelaksanaan karena
mengenai faktor resiko PTM pemberi informasi melibatkan petugas cukup membutuhkan
sosialisasi tentang medis, bidan pustu, banner dalam
faktor resiko PTM kader Posbindu, serta melaksanakan
secara umum penyusunan materi sosialisasi.
edukasi merupakan
hasil diskusi dengan
kepala puskesmas
dan penanggung
jawab PTM
Menggunakan analisa di atas, dapat ditentukan gagasan kreatif yang
diprioritaskan dengan menggunakan Teknik McNamara berikut ini:

Gagasan Kreatif yang Diprioritaskan dengan Metode McNamara

Gagasan Kreatif E K B Jumlah Prioritas


Melakukan screening dan mengedukasi faktor 5 4 3 12 2
resiko PTM di wilayah kerja Puskesmas
Optimalisasi Pengendalian PTM di wilayah 5 5 3 13 1
UPTD Puskesmas Sonraen dengan LAJU
(seLAsa JUmat) Home Visite
Mensosialisasikan kepada masyarakat 4 4 3 11 3
menggunakan media informasi banner
mengenai faktor resiko PTM

Guna mengatasi isu “kurangnya pengendalian PTM (Penyakit Tidak Menular)” gagasan
pemecahan isu yang perlu dilakukan adalah Melakukan inovasi “LAJU (seLAsa JUmat)
Home Visite.
B. STAKEHOLDER YANG TERLIBAT DALAM PELAKSANAAN AKTUALISASI
Dalam melaksanakan rancangan aktualisasi,ada peran stakeholder yang
mendukung keberhasilan kegiatan.
Adapun jenis stakeholder dibagi 2 yaitu:
Stakeholder Internal adalah Kepala Puskesmas,Penanggung Jawab PTM,
Petugas Promosi Kesehatan, Bidan pustu dan rekan sejawat lain.
Stakeholder Eksternal adalah Kader Posbindu, dan masyarakat.

Analisa stakeholder (pemangku kepentingan)


NO Stakeholder Peran
1 Kepala Puskesmas Pengambil keputusan terkait pelaksanaan aktualisasi
2 Penanggung Jawab PTM Membantu dalam pelaksanaan aktualisasi
3 Petugas Promosi Membantu pelaksanaan aktualisasi melalui media
Kesehatan promosi kesehatan.
4 Bidan Pustu Membantu dalam penentuan jadwal pelaksanaan
kegiatan di posbindu dan bersama kader posbindu
mengkoordinir masyarakat.
5 Rekan Sejawat lainnya Membantu dalam melakukan dokumentasi kegiatan
6 Kader Posbindu Membantu dalam kegiatan posbindu dan
mengkoordinir masyarakat
7 Masyarakat Sasaran kegiatan aktualisasi.
V. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

Analisis perilaku yang sesuai dengan niali dasar BerAKHLAK dan kontribusi terhadap visi-misi pemerintah daerah
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT PERILAKU YANG SESUAI DENGAN KONTRIBUSI
NILAI BERAKHLAK TERHADAP VISI MISI
PEMERINTAH
DAERAH
1 Melapor diri, a. Menyiapkan format Tersedianya Akuntabel: Konsultasi dan
konsultasi dan lembar bahan Dengan penuh tanggung jawab persetujuan dalam
konsultasi serta
persetujuan terkait konsultasi dan menyiapkan format konsultasi dan lembar mengerjakan suatu
meminta rancangan aktualisasi lembar
persetujuan yang akan disampaikan kepada pekerjaan merupakan
persetujuan
persetujuan mentor/pimpinan salah satu
yang akan
dengan disampaikan Loyal : perwujudan misi
kepada Saya akan menunjukan sikap kepatuhan yang pemerintah
mentor/pimpinan
mentor/pimpinan teguh dan konstan kepada mentor/pimpinan Kabupaten Kupang
(Kepala untuk mengikuti waktu yang ditetapkan. yang pertama yaitu
Puskesmas) Harmonis : terwujudnya sumber
Saya akan menghargai dan menghormati daya manusia yang
mengenai
perbedaan yaitu pada saat meminta kesediaan berkualitas, berdaya
rancangan mentor/pimpinan untuk bertemu, saya akan saing, beriman,
aktualisasi menyelaraskan dengan waktu beliau. berintegrasi dan
b. Meminta kesediaan Bukti kesediaan Tindakan ini merupakan penerapan sikap berkarakter.
mentor/atasan langsung dalam bentuk menghargai dan peduli agar tercipta
untuk bertemu tangkapan layar lingkungan kerja yang kondusif.
percakapan Kolaboratif:
dengan mentor / Saya akan membangun kerja sama yang
pimpinan sinergis, dengan meminta persetujuan
c. Melakukan konsultasi Terlaksananya mentor/pimpinan terkait rancangan aktualisasi
terkait rancangan konsultasi
aktualisasi kepada dengan ini. Persetujuan dari mentor merupakan
mentor/pimpinan mentor/pimpinan kesepakatan Kerjasama antara saya dan
dan mentor dalam merealisasikan rancangan
dokumentasi aktualisasi kedepannya. Tindakan ini
dalam bentuk merupakan penerapan sikap sinergi untuk
foto saat hasil yang lebih baik dan kesediaan
berkonsultasi
kerjasama.
d. Meminta persetujuan Terisinya lembar
dari mentor/pimpinan persetujuan dari
terkait rancangan mentor/pimpinan
aktualisasi
2 Mempersiapkan a. Meminta kesediaan Bukti kesediaan Harmonis : Dengan adanya
instrument Penanggung jawab PTM dalam bentuk Saya akan menghargai dan menghormati persiapan
edukasi untuk bertemu tangkapan layar perbedaan yaitu pada saat meminta kesediaan perangkat edukasi,
percakapan penanggung jawab PTM untuk bertemu, saya diharapkan dapat
dengan akan menyelaraskan dengan waktu beliau.
meningkatkan
penanggung Tindakan ini merupakan penerapan sikap
pengendalian PTM,
jawab PTM menghargai dan peduli agar tercipta
lingkungan kerja yang kondusif.
sehingga dapat
b. Berkoordinasi dengan Dokumentasi
dalam bentuk Kolaboratif: menurunkan faktor
Penanggung jawab PTM
foto, catatan Saya berupaya membangun kerja sama yang resiko PTM. Hal ini
di Puskesmas dalam sinergis dengan terbuka dalam bekerja sama selaras dengan Misi
diskusi dan
pembuatan media lembar materi serta memiliki kesediaan dalam berkolaborasi dari misi Kab.
informasi untuk media dengan penanggung jawab PTM. Tindakan ini Kupang
informasi merupakan penerapan sikap sinergi untuk Terwujudnya
hasil yang lebih baik dan kesediaan kerja sumber daya
sama manusia yang
c. Mendiskusikan 3 PTM Catatan hasil Akuntabel:
berkualitas,
terbesar di Puskesmas diskusi 3 PTM Saya bertanggung jawab atas kepercayaan berdaya saing,
Sonraen terbesar di beriman,
yang diberikan dengan mempersiapkan materi
Puskesmas berintegrasi dan
edukasi faktor resiko PTM. Tindakan ini
Sonraen
merupakan penerapan sikap dapat dipercaya berkarakter.
dan berintegritas dalam melaksanakan
aktualisasi.
d. Merancang lembaran Materi edukasi Kompeten:
leaflet faktor resiko dalam bentuk Saya terus belajar dan mengembangkan
PTM leaflet faktor kapasitas dengan mempersiapkan materi
resiko PTM edukasi faktor resiko PTM yang
berkualitas agar mencapai kinerja terbaik
dan keberhasilan dalam aktualisasi.
Tindakan ini merupakan penerapan sikap
kinerja terbaik dan keberhasilan.
3 Melakukan Dokumentasi Harmonis: Dengan
a. Berkoordinasi dengan
screening faktor bidan pustu dan dalam bentuk Saya akan menghargai perbedaan pendapat dilakukannya
resiko PTM petugas posbindu foto, lembar screening faktor
kepada peserta dengan berkoordinasi dan meminta masukan
untuk merencanakan dukungan resiko PTM,
posbindu di waktu dan tempat dari Bidan Pustu dan petugas Posbindu untuk
wilayah kerja petugas bidan diharapkan dapat
posbindu pustu dan merencanakan waktu dan tempat Posbindu. meningkatkan
Puskesmas
Sonraen petugas Tindakan ini merupakan penerapan sikap pengendalian PTM,
posbindu menghargai perbedaan. sehingga dapat
b. Menyiapkan format Format Kolaboratif: menurunkan faktor
screening yang akan screening resiko PTM. Hal ini
digunakan pada Saya akan membangun kerja sama yang
dalam bentuk selaras dengan Misi
peserta posbindu sinergis dengan berkoordinasi dan membuka dari misi Kab.
aplikasi ASIK
PTM diri terhadap masukan/saran agar Kupang
c. Melakukan screening Foto dan video, menghasilkan media edukasi yang lebih baik. Terwujudnya
faktor resiko kepada serta daftar sumber daya
Tindakan ini merupakan penerapan sikap
peserta posbindu di hadir manusia yang
Puskesmas Sonraen sinergi untuk hasil yang lebih baik dan
berkualitas,
d. Mencatat faktor resiko Catatan faktor kesediaan kerja sama berdaya saing,
PTM yang ditemukan resiko yang Akuntabel: beriman,
dari hasil screening ditemukan dari
Saya bertanggung jawab atas kepercayaan berintegrasi dan
screening
yang diberikan dengan melakukan screening. berkarakter.
Tindakan ini merupakan penerapan sikap
dapat dipercaya dan berintegritas dalam
melaksanakan aktualisasi.
Kompeten:
Saya terus belajar dan mengembangkan
kapasitas dengan mememukan faktor resiko
PTM agar mencapai kinerja terbaik dan
keberhasilan dalam aktualisasi. Tindakan ini
merupakan penerapan sikap kinerja terbaik
dan keberhasilan
4 Melaksanakan a. Berkoordinasi dengan Berkoordinasi Harmonis: Dengan adanya
inovasi LAJU Bidan Pustu dan dengan Bidan Saya akan menghargai perbedaan pendapat inovasi “LAJU
Penanggung Jawab Pustu dan dengan berkoordinasi dan meminta masukan Home Visite’,
(seLasa JUmat) PTM terkait inovasi
Penanggung dari Bidan Pustu dan penanggung jawab PTM diharapkan dapat
Home Visit LAJU Home Visite dan untuk merencanakan inovasi LAJU Home
merencanakan waktu, Jawab PTM meningkatkan
VIsite dan merencanakan waktu. Tindakan ini
untuk home visited dan terkait inovasi pengendalian
merupakan penerapan sikap menghargai
edukasi LAJU Home perbedaan.
mengenai
Visite dan pencegahan PTM,
merencanakan sehingga dapat
waktu Kolaboratif: menurunkan faktor
b. Mengunjungi pasien Dokumentasi Saya akan membangun kerja sama yang resiko PTM
PTM dan menyiapkan dalam bentuk sinergis dengan berkoordinasi dan membuka terutama di wilayah
media yang akan foto diri terhadap masukan/saran agar kerja Puskesmas
digunakan untuk terlaksananya inovasi LAJU Home Visite yang Sonraen. Hal ini
edukasi berkualitas. Tindakan ini merupakan selaras dengan Misi
c. Menjelaskan cara Hasil pre test penerapan sikap sinergi untuk hasil yang lebih
pengisian pre test dan dari Kab Kupang
dan baik dan kesediaan kerjasama
melakukan pre test Terwujudnya
dokumentasi
dalam bentuk Kompeten: sumber daya
foto Saya terus belajar dan mengembangkan manusia yang
d. Melakukan edukasi Foto saat kapasitas dengan mengunjungi pasien dan berkualitas,
kepada pasien edukasi membuat materi yang berkualitas agar berdaya saing,
mengenai faktor resiko mencapai kinerja terbaik dan keberhasilan beriman,
PTM berdasarkan hasil dalam aktualisasi. Tindakan ini merupakan berintegrasi dan
dari screening pasien
penerapan sikap kinerja terbaik dan berkarakter.
e. Menjelaskan cara Hasil post test
pengisian post test dan dan keberhasilan.
melakukan post test Adaptif:
dokumentasi
Saya terus berinovasi dan antusias dalam
dalam bentuk
mempersiapkan edukasi. Bersikap proaktif
foto
home visite dan media yang akan
digunakan sebelum sosialisasi dilakukan
agar terlaksana dengan baik. Tindakan ini
merupakan penerapan sikap proaktif.
5 Melakukan a. Merekap nilai pre test Rekapan nilai Akuntabel: Dengan adanya
monitoring dan dan post tes pre test dan Saya bertanggung jawab atas evaluasi kegiatan
evaluasi post test kepercayaan yang diberikan dengan edukasi, diharapkan
merekap nilai pre test dan post test secara dapat mengetahui
pelaksanaan
jujur, bertanggungjawab, cermat dan pemahaman
aktualisasi berintegritas tinggi. Tindakan ini mengenai faktor
b. Menganalisa nilai pre Hasil analisis merupakan penerapan sikap dapat resiko PTM,
test dan post test nilai pre test dipercaya dan berintegritas. sehingga dapat
dan post test menurunkan faktor
resiko PTM. Hal ini
selaras dengan Misi
dari Kab. Kupang
Terwujudnya
sumber daya
manusia yang
berkualitas,
berdaya saing,
beriman,
berintegrasi dan
berkarakter.

6 Menyusun laporan a. Mengumpulkan Laporan Harmonis: Dengan dilakukan


aktualisasi seluruh output aktualisasi Saya akan peduli dan menghargai kegiatan
kegiatan pembimbing / coach saya dengan penyusunan
b. Menyusun laporan Lembar menghargai perbedaan pendapat dalam laporan kegiatan
aktualisasi pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi. Upaya ini aktualisasi, hal ini
dengan mentor saya lakukan untuk menjaga suasana selaras dengan Misi
kerjasama yang kondusif. Perbedaan dari Kab. Kupang
c. Melakukan Lembar pendapat merupakan kekayaan berpikir Terwujudnya
pembimbingan pada pembimbingan yang akan semakin memperbaiki sistem sumber daya
mentor dan coach dengan coach
hingga tercapainya keselarasan maksud manusia yang
dan tujuan. berkualitas,
d. Meminta pengesahan Lembar Kolaboratif: berdaya saing,
laporan persetujuan Saya berupaya membangun kerja sama beriman,
laporan yang sinergis dengan terbuka dalam berintegrasi dan
aktualisasi bekerja sama serta memiliki berkarakter.
e. Mencetak laporan Dokumen kesediaandalam berkolaborasi dengan
laporan hasil
pembimbing / coach.
kegiatan
aktualisasi Akuntabel:
yang sudah Saya bertanggung jawab atas
dicetak kepercayaan yang diberikan dengan
melakukan perbaikan atas masukan/revisi
dari Tutor. Hal ini saya lakukan agar dapat
dipercaya dan menjaga integritas dalam
melaksanakan tugas.
Kompeten:
Saya akan terus belajar dan
mengembangkan kapasitas melalui tugas
aktualisasi yang sudah saya cetak ini.
Laporan yang sudah dicetak ini
merupakan bukti dari upaya aktualisasi
dan kontribusi saya bagi unit kerja UPTD
Puskesmas Sonraen.
JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi

NO Kegiatan November Minggu Ke- Desember Minggu Ke-


III IV V I II
1 Melapor diri, konsultasi serta
meminta persetujuan dengan
mentor/pimpinan (Kepala
Puskesmas) mengenai
rancangan aktualisasi
2 Mempersiapkan instrument
edukasi
3 Melakukan screening faktor
resiko PTM kepada peserta
posbindu di wilayah kerja
Puskesmas Sonraen
4 Melaksanakan inovasi LAJU
(seLasa JUmat) Home Visit
5 Melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
aktualisasi
6 Menyusun laporan aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai