NIM : 2540127055 Class : LC24 - LE Code & Course : MGMT6369005 – Corporate Strategy in International Business Lecturer Code – Name: D2826 – BENYAMIN SUWITORAHARDJO, SE., MBA, CIA, CACP Nama Jurusan/Prodi : International Business Management / BINUS Business School Part A: Essay Question 1. Terdapat tujuh konsep yang membentuk kerangka pemersatu strategi bisnis internasional. yaitu : - Internationally transferable firm specific advantages (FSAs), hal ini merupakan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan yang bisa ditransfer, baik konsep maupun metodenya, ke pasar global. Contohnya seperti : teknologi, merk, sistem manajemen, dll. Hal ini membuat perusahaan dapat lebih mudah bersaing dipasar global karena dengan adanya teknologi, merk, dan sistem manajemen yang baik dapat menciptakan citra positif pada pasar global. - Non-transferable FSAs, hal ini merupakan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan yang tidak bisa di transfer ke pasar global. Contohnya seperti : regulasi pemerintah, budaya suatu daerah, dll. - Location Advantages, hal ini merupakan keunggulan yang berdampak dari lokasi pasar global, seperti ketersediaan SDM dan SDA, pasar yang besar, dll. Sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya produksi, yang dapat meningkatkan keuntungan mereka. - Investment in – and value creation through – recombination, hal ini merupakan strategi yang digunakan untuk menngembangkan keunggulan yang mereka miliki dengan melakukan kemitraan, bisa melalui akuisisi atau merger, dengan perusahaan di pasar internasional. - Complementary resources of external actors, hal ini merupakan cara perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya dari pihak ketiga, seperti supplier, distributor, dll. - Bounded Rationality, hal ini merupakan suatu konsep dimana perusahaan tidak memiliki informasi yang detail mengenai pasar internasional sehingga diperlukan informasi dari host country. - Bounded Reliability, hal ini merupakan suatu konsep dimana ketidakpercayaan terhadap pihak ketiga karena adanya perbedaan budaya, hukum , dan regulasi di pasar internasional, sehingga orang kepercayaan perusahaan berasal dari host country.
Ketujuh konsep diatas berperan penting dalam keberhasilan perusahaan global apabila perusahaan dapat dengan benar memanfaatkan ketujuh konsep diatas, karena melalui ketujuh konsep diatas, perusahaan dapat menciptakan nilai tambah dan juga memperkuat posisi mereka di pasar global. Karena ekspansi ke pasar global dengan menggunakan ketujuh konsep tersebut pastinya dapat saling melengkapi, mulai dari keunggulan yang bisa ditransfer, keuntungan dari sisi lokasi, strategi baru yang didapatkan dari kemitraan, regulasi yang mendukung, dll. Yang mana hal tersebut dapat membuat perusahaan lebih mudah dalam beradaptasi pada pasar lokal, membangun hubungan yang kuat dengan para stakeholder.
2. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam melakukan pengambilan keputusan dengan batasan yang dipaksakan oleh rasionalitas terbatas : 1. Membuat prioritas, perusahaan harus mempunyai prioritas dalam melakukan pengambilan keputusan, hal tersebut akan mempermudah pengambil keputusan dalam mempertimbangkan beberapa aspek yang lebih tinggi. 2. Menggunakan data dan analitik, hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam mengurangi efek rasionalitas terbatas. Dimana data yang tersedia dapat memberikan alasan yang lebih masuk akal dalam pengambilan keputusan 3. Melibatkan beberapa orang yang memiliki cara berpikir yang berbeda, dengan adanya berbagai sudut pandang yang berbeda terhadap suatu keputusan, maka makin banyak pertimbangan yang dapat dipertimbangkan mengenai dampak dari keputusan tersebut. 4. Menerapkan sistem manajemen risiko, hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam menghindari resiko yang berkelanjutan. Karena setiap keputusan memiliki potensi resiko yang beragam, sehingga dengan mengetahui potensi resiko yang mungkin saja terjadi, perusahan dapat lebih mudah dan siap dalam menghadapi resiko tersebut.
3. Perbedaan antara market seeking dan natural resource seeking motivations for FDI, sebagai berikut : Market Seeking: Motivasi ini menitikberatkan pada aspek permintaan. Sehingga motivasi tersebut membuat para investor asing mencari pasar baru untuk memasarkan produk mereka dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan mereka Perusahaan biasanya menghadirkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mengisi pesaing mereka dan bergerak agresif dalam memperluas pasar mereka. Contohnya : Mixue yang melakukan ekspansi ke pasar global secara pesat untuk menguasai pasar internasional.
Natural Resource Seeking : Motivasi ini terjadi Ketika investor sedang mencari sumber daya yang tingkat efektivitasnya lebih tinggi. Mulai dari kemudahan mereka dalam mendapatkan sumber daya, harga yang lebih rendah, dll. Sumber daya ini dapat meliputi tenaga kerja, sumber daya fisik seperti tembaga, nikel, karet, dll. Contohnya : Perusahaan Apple yang membangun pabriknya di China, karena china memiliki biaya tenaga kerja yang cenderung lebih rendah, dan juga ketersediaan bahan baku yang lebih mudah untuk diakses.
4. Pastinya banyak sekali tantangan yang dihadapi perusahaan yang melakukan ekspansi ke negara dengan CAGE yang tinggi, karena perbedaan budaya, administrasi, tata letak, geografis, dan politik mengharuskan perusahaan merombak semua strategi yang mereka miliki. Karena strategi yang sudah berhasil sebelumnya, belum tentu bisa berhasil di negara mereka melakukan ekspansi dengan tingkat CAGE yang tinggi. Tantangan ini dapat meliputi kesulitan perusahaan dalam mengelola jaringan pasokan dan logistik yang efisien, kurangnya pengetahuan akan bahasa, budaya, aturan, dan regulasi tiap daerah, kesulitan dalam menjalin hubungan dengan mitra dan pelanggan dengan tradisi mereka. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan harus melakukan beberapa hal terlebih dahulu, yang mana hal hal berikut dapat membantu perusahaan dalam melakukan ekspansi ke pasar global : 1. Melakukan riset, perusahaan harus dengan detail melakukan riset dari negara tujuan, mulai dari budaya, tradisi, hukum, regulasi, dll. sehingga tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dapat diterima oleh masyarakat lokal. 2. Melakukan kemitraan lokal, dengan melakukan hal tersebut, perusahaan dapat terbantu dalam memahami pasar dan budaya setempat, sehingga bisnis yang dijalankan cenderung dapat sustain. 3. Berinvestasi dalam teknologi, dengan menginvestasikan teknologi, perusahaan dapat mengelola jaringan pasokan dan logistic yang lebih efektif dan efisien, sehingga hal tersebut dapat menurunkan biaya operasional.
5. Porter Diamond National Model merupakan sebuah model bisnis yang menekankan pada keunggulan kompetitif yang ada pada suatu wilayah. Terdapat 4 faktor utama, yaitu : 1. Faktor Kondisi, faktor ini meliputi SDA, Tenaga kerja, modal, infrastruktur, pengetahuan. Dimana prancis dikenal memiliki SDM yang terampil, terkhusus di bidang fashion. Dan negara prancis memiliki kondisi serjaha panjang dan tradisi yang kuat dalam industri barang-barang mewah, seperti Hermes, LV, dll. 2. Faktor permintaan, faktor ini mencakup ukuran dan sidat kebutuhan dan preferensi pelanggan. Dimana prancis memiliki pasar domestic yang besar untuk industri fashion. Selain itu, prancis dapat dikatakan sebagai negara dengan tujuan wisata utama yang dapat menarik konsumen kedalam industri barang mewah nya. 3. Industri terkait dan pendukung, faktor ini meliputi keberadaan dan kualitas pemasok, serta hubungan Kerjasama antar perusahaan dalam industri tersebut. Dimana dapat dikatakan bahwa prancis memiliki jaringan pemasok dan industri pendukung yang lebih kuat yang dapat menyediakan bahan baku berkualitas tinggi, seperti kulit hewan, kulit sintetis dengan kualitas baik, dll. 4. Strategi, struktur, dan persaingan perusahaan, faktor ini mencakup dinamika persaingan industri, termasuk tingkat inovasi, internasionalisasi dan kualitas praktik manajemen. Dengan kehadiran barang mewah di prancis yang kuat, hal tersebut dapat meningkatkan praktik manajemen yang berkualitas tinggi.
Pastinya terdapat beberapa tantangan yang muncul, seperti munculnya persaingan baru di pasar negara berkembang seperti china dan india. Perubahan trend, preferensi, regulasi yang merugikan perusahaan, dampak penurunan ekonomi global yang dapat menurunkan minat beli konsumen, dll. Untuk mengatasi permasalah tersebut, perusahaan dapat membentuk team khusus R&D untuk melakukan inovasi secara terus menerus, sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima dan memenuhi kebutuhan konsumen. Referensi : - https://www.google.com/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwil4d_doNj -AhW-8TgGHYcwCSwQFnoECB8QAw&url=https%3A%2F %2Fwww.investopedia.com%2Fterms%2Fp%2Fporter-diamond.asp%23%3A~%3Atext %3DThe%2520Porter%2520Diamond%252C%2520properly%2520referred %2Ccatalysts%2520to%2520improve%2520a%2520country %27s&usg=AOvVaw3YJcJfH7llBQ0hVHCKvKM6 - https://www.wallstreetmojo.com/porter-diamond/ - https://www.google.com/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwil4d_doNj -AhW-8TgGHYcwCSwQFnoECAkQAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.business-to- you.com%2Fporter-diamond-model%2F&usg=AOvVaw3Lk9LrCcGiOc6ldiLDJxlb - https://www.statista.com/outlook/cmo/luxury-goods/france
6. 1. Black Hole, Terletak di pasar yang penting secara strategis tetapi tidak memiliki sumber daya dan profitabilitas khusus. MNE dapat menggunakannya untuk mempertahankan kehadiran di pasar dan terus mengikuti inovasi dan langkah strategis pesaing. Namun hal tersebut mewakili posisi kompetitif yang tidak diinginkan pasar, dan perusahaan multinasional mungkin ingin memberikan lebih banyak sumber daya dalam membangun anak perusahaan ataupun terlibat dalam akuisisi dan aliansi strategis dalam mengakses sumber daya pelengkap. 2. Implementer, terletak di pasar yang kurang dominan dan memiliki sumber daya yang lebih lemah atau dapat dikatakan tidak ada sumber daya khusus, tetapi masih dapat menghasilkan aliran arus kas yang cukup stabil dan berkontribusi pada skala dan ruang lingkup ekonomi perusahaan secara keseluruhan. Hal tersebut menjadikannya komponen kunci dari kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. 3 Strategic Leader, anak perusahaan lokal yang berkompeten di pasar secara strategis, Berperan dalam membantu kantor pusat perusahaan dalam mengidentifikasi tren industri dan mengemabngkan FSA baru sebagai respons terhadap peluang dan ancaman yang muncul. 4. Contributor, anak perusahaan nasional yang sangat kompeten dan berlokasi di pasar yang kurang dominan. Ini biasanya mengembangkan FSA baru, seringkali sebagai hasil dari tim manajemen tuan rumah yang berwirausaha. Basis sumber daya khusu anak perusahaanya dapat menguntungkan unit lain di perusahaan jika kantor pusat perusahaan memahami potensi nilai ekonominya bagi seluruh MNE. Referensi : - Verbeke, Alain. International Business Strategy: Rethinking the Foundations of Global Corporate Success. Cambridge University Press, 2009. Page 154-155.
Part B : Case Study 1. Fasilitas R&D Toyota diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu fasilitas Home Base Exploiting (HBE) dan fasilitas Home Base Augmenting (HBA). Perbedaan dua jenis fasilitas tersebut terletak pada fokus yang mereka kerjakan. Dimana HBE dari R&D Toyota terletak di negara asal mereka, jepang, yang lebih difokuskan pada pengembangan produk melalui pengetahuan yang mereka miliki. fasilitas HBE berguna untuk menciptakan standar lokal perusahaan, yang akan menciptakan citra baik pada pasar global. Sedangkan HBA dari R&D Toyota yang terletak di lokasi mereka beroperasi, seperti AS, China, dan Eropa, lebih difokuskan pada pengembangan produk melalui pengetahuan baru yang spesifik yang dibutuhkan oleh pasar lokal.
Fasilitas HBE berkontribusi pada daya saing global MNE karena dengan perusahaan memanfaatkan pengetahuan yang mereka sudah miliki dan mengembangan produk tersebut, maka perusahaan dapat mencapai skala dan ruang lingkup ekonomi yang lebih luas lagi. Hal tersebut pastinya dapat menurunkan biaya dan meningkatkan keuntungan yang mereka miliki. Sedangkan Fasilitas HBA berkontribusi pada daya saing global MNE karena dengan perusahaan menyesuaikan kebutuhan dan preferensi pasar lokal, maka perusahaan dapat lebih mudah untuk diterima dan dicari oleh masyarakat sekitar, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.
2. Berdasarkan kasus diatas, dijelaskan bahwa strategi R&D Toyota dapat mencapai keseimbangan dengan tetap berfokus pada kedua jenis fasilitas R&D, HBE dan HBA. Dimana Fasilitas HBE ini lebih difokuskan pada pengemabnagn teknologi dan produk global dengan standar yang sudah ditentukan. Dalam kasus diatas, fasilitas HBE berperan penting dalam mengembangkan kendaraan hibrida dan listrik. Sedangkan fasilitas HBA lebih difokuskan pada pemenuhan preferensi pasar lokal. Dalam kasus di atas, fasilitas HBA berperan penting dalam pengembangan kebutuhan pasar, seperti pickup trucks dan SUVs pada pasar AS. Sehingga dengan berjalannya kedua fasilitas R&D tersebut, Toyota dapat menciptakan citra yang baik di pasar global, dan bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal. Hal tersebut dapat memperkuat hubungan pasar global.
3. Terdapat beberapa keuntungan potensial dari pendirian fasilitas R&D HBE dinegara tuan rumah berbiaya rendah, seperti meningkatkan efektivitas dalam mengakses SDA dan SDM yang lebih terjangkau ada berkualitas. Namun pastinya terdapat juga kerugian potensial yang dihasilkan, seperti kurangnya pengetahuan akan regulasi dari tiap daerah, tantangan yang besar dalam melindungi hak kekayaan intelektual yang dimiliki, ataupun standar minimal yang tidak terpenuhi.
Untuk mengurangi kerugian potensial diatas, perusahaan dapat melakukan beberapa hal yang dapat menghindari terjadinya hal-hal diatas, seperti mematenkan kekayaan intelektual yang dimiliki, memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar minimal, dll.
4. Strategi R&D Toyota dapat dikatakan lebih berfokus pada pendekatan desentralisasi, dimana fasilitas R&D yang dilakukan, disesuaikan dengan kebutuhan lokal dengan standar minimal perusahaan. Toyota mempunyai pusat R&D di berbagai wilayah dunia untuk meningkatkan kemampuan inovasi dan mengikuti perkembangan trend lokal, budaya, maupun regulasi yang ada.
Disisi lain, Tesla yang merupakan salah satu competitor dari tesla, memiliki strategi R&D yang lebih tersentralisasi, dengan berfokus pada pengembangan teknologi kendaraan listrik baru dan proses manufaktur yang terdepan.
Implikasi dari strategi R&D ini, memiliki daya saing global yang sangat signifikan. Dimana pendekatan desentralisasi Toyota dapat membuat perusahaan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal dengan citra dan standar yang mereka miliki. Sehingga Toyota dapat cepat dalam menanggapi adanya perubahan trend ataupun kebutuhan masyarakat lokal.
Disisi lain, Pendekatan R&D Tesla yang lebih terpusat memungkinkan perusahaan dengan cepat menciptakan produk dengan teknologi yang sangat maju dan dapat terus mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Walaupun biaya yang dikeluarkan cenderung lebih tinggi dan memerlukan waktu yang lebih lama.
Pengembangan Sistem Informasi Dengan Pendekatan Insourcing Atau Outsourcing Di Perusahaan Studi Kasus Outsourcing Bank Danamon Oleh Yuni Astuti P056133732.52e