Anda di halaman 1dari 14

Inkontinensia urine stres D.

0046
SDKI hal. 108

Kategori : Fisiologis
Subkategori : Eliminasi

Definisi
Kebocoran urin mendadak dan tidak dapat di kendalikan karena aktivitas yang meningkatkan
tekanan intraabdominal.

Penyebab
1. Kelemahan intrinsik spinkter uretra
2. Perubahan degenerasi/non degenerasi otot pelvis
3. Kekurangan estrogen
4. Peningkatan tekanan intraabdomen
5. Kelemahan otot pelvis

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif Objektif
1. Mengeluh keluar urin <50 ml saat- -
tekanan abdominal meningkat.
(Mis. Saat berdiri,bersin,tertawa,
Berlari atau mengangkat benda berat)

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif Objektif
1. Pengeluaran urin tidak tuntas 1. Overdistensi abdomen
2. Urgensi miksi
3. Frekuensi berkemih meningkat

Kondisi Klinis Terkait


1. Obesitas
2. Kehamilan/melahirkan
3. Menopose
4. Infeksi saluran kemih
5. Operasi abdomen
6. Operasi prostat
7. Penyakit alzheimer
8. Cedera medula spinalis
Standar Luaran Keperawatan Indonesia

Inkontinensia Urine Stres Hal. 163

Luaran utama Kontinensia urine


Luaran Tambahan Eliminasi urine
Kontrol gejala

Luaran utama

Kontinensia urine L.04036


SLKI Hal. 53

Definisi
Kemampuaan untuk mengontrol buang air kecil

Ekspektasi : Membaik

Kriteria Hasil

Cukup Cukup
Menurun Menurun Sedang Meningkat Meningkat
Kemampuan 1 2 3 4 5
mengontrol
pengeluaran
urine

Cukup Cukup
Meningkat Meningkat Sedang Menurun Menurun
Nokturia 1 2 3 4 5
Residu volume 1 2 3 4 5
urine setelah
berkemih
Distensi kandung 1 2 3 4 5
kemih
Dribbling 1 2 3 4 5
Hesitancy 1 2 3 4 5
Enuresis 1 2 3 4 5
Verbalisasi 1 2 3 4 5
pengeluaran urine
tidak tuntas
Cukup Cukup
Memburuk Memburuk Sedang Membaik Membaik
Kemampuan 1 2 3 4 5
menunda
pengeluaran urine
Frekuensi 1 2 3 4 5
berkemih
Sensasi berkemih 1 2 3 4 5

Luaran Tambahan

Eliminasi Urine L.04034


SLKI Hal. 24

Definisi
Pengosongan kandung kemih yang lengkap.

Ekpektasi : Membaik

Kriteria Hasil

Cukup Cukup
Menurun Menurun Sedang Meningkat Meningkat
Toleransi terhadap 1 2 3 4 5
makanan

Cukup Cukup
Meningkat Meningkat Sedang Menurun Menurun
Mual 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Dispepsia 1 2 3 4 5
Nyeri abdomen 1 2 3 4 5
Distensi abdomen 1 2 3 4 5
Regurgitasi 1 2 3 4 5
Jumlah residu 1 2 3 4 5
cairan lambung
saat aspirasi
Darah pada feses 1 2 3 4 5
Hematemesis 1 2 3 4 5
Cukup Cukup
Memburuk Memburuk Sedang Membaik Membaik
Frekuensi BAB 1 2 3 4 5
Konsistensi feses 1 2 3 4 5
Peristaltik usus 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Jumlah feses 1 2 3 4 5
Warna feses 1 2 3 4 5

Kontrol Gejala L.14127


SLKI Hal. 55

Definisi
Kemampuan untuk mengendalikan atau mengurangi perubahan
fungsi fisik dan emosi yang di rasakan akibat munculnya masalah
kesehatan.

Ekspektasi : Meningkat

Kriteria Hasil

Cukup Cukup
Menurun Menurun Sedang Meningkat Meningkat
Kemampuan 1 2 3 4 5
memonitor
munculnya gejala
secara mandiri
Kemampuan 1 2 3 4 5
memonitor lama
bertahannya gejala
Kemampuan 1 2 3 4 5
memonitor
keparahan gejala
Kemampuan 1 2 3 4 5
memonitor frekuensi
gejala
Kemampuan 1 2 3 4 5
memonitor variasi
gejala
Kemampuan 1 2 3 4 5
melakukan tindakan
pencegahan
Kemampuan 1 2 3 4 5
melakukan
tindakanuntuk
mengurangi gejala
Mendapatkan 1 2 3 4 5
perawatan kesehatan
saat gejala bahaya
muncul
Kemampuan 1 2 3 4 5
menggunakan
sumber- sumber daya
yang tersedia
Mencatat hasil 1 2 3 4 5
pemantauan gejala
Kemampuan 1 2 3 4 5
melaporkan gejala

Standar Intervensi keperawatan Indonesia

Inkontinensia urine stres Hal. 472

Intervensi utama
Latihan Otot Panggul Perawatan Inkontinensia Urine

Intervensi pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Manajemen Prolapsus Uteri
Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK Pemantauan Respirasi
Edukasi Program Pengobatan Pemberian Obat Oral
Manajemen Eliminasi Urine Perawatan Perineum
Manajemen Inkontinensia Urine Promosi Berat Badan
Manajemen Medikasi Terapi Biofeedback
Intervensi Utama

1. Latihan Otot Panggul I.07215


SIKI Hal. 145

Definisi
Mengajarkan kemampuan menguatkan otot-otot elevator ani dan urogenital melalaui
kontraksi berulang untuk menurunkan inkontinensia urin dan ejakulasi dini.

Tindakan
Observasi
• Monitor pengeluaran urine
Terapeutik
• Berikan reinforcement positif selama melakukan latihan dengan benar
Edukasi
• Anjurkan berbaring
• Anjurkan tidak mengkontraksikan perut, kaki dan bokong saar melakukan latihan
otot panggul
• Anjurkan menambah durasi kontraksi-relaksasi 10 detik dengan siklus 10-20 kali,
dilakukan 3-4 kali sehari
• Ajarkan mengkontraksikan sekitar otot uretra dan anus seperti menahan BAB
/BAK selama 5 detik kemudian di kendurkan dan di relaksasikan dengan siklus 10
kali
• Ajarkan mengevaluasi latihan yang di lakukan dengan cara menghentikan urin
sesaat saat BAK, seminggu sekali
• Anjurkan latihan selama 6-12 minggu
Kolaborasi
• Kolaborasi rehabilitasi medik untuk mengukur kekuatan kontraksi otor dasar
panggul, jika perlu

2. Perawatan inkontinensia urine I.04163


SIKI Hal. 315

Definisi
Mengidentifikasi dan merawat pasien yang mengalami pengeluaran urine secara
involunter (tidak di sadari)

Tindakan
Observasi
• Identifikasi penyebab inkontinensia urine (mis.disfungsi neurologis, gangguan
medula spinalis, gangguan refleks destrusor, obat-obatan, usia, riwayat operasi,
gangguan fungsi kognitif)
• Identifikasi perasaan dan persepsi pasien terhadap inkontinensia urine yang di
alaminya
• Monitor kefektifan obat, pembedahan dan terapi modalitas berkemih
• Monitor kebiasaan BAK
Terapeutik
• Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
• Berikan pujian atas keberhasilan mencegah inkontinensia
• Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretik
• Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine lengkap atau kultur
Edukasi
• Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab inkontinensia urine
• Jelaskan program penanganan inkontinensia urine
• Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang mendukung proses berkemih
• Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam menjelang tidur
• Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta pola eliminasi urine
• Anjurkan minum minimal 1500 cc/hari, jika tidak kontraindikasi
• Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan cokelat
• Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk menghindari konstipasi
Kolaborasi
• Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu

Intervensi pendukung

1. Dukungan Kepatuhan Program pengobatan I.12361


SIKI Hal. 26

Definisi
Memfasilitasi ketepatan dan keteraturan menjalani program pengobatan yang sudah di
tentukan

Tindakan
Observasi
• Identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan
Terapeutik
• Buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik
• Buat jadwal pendampingan keluarga untuk bergantian menemani pasien selama
menjalani program pengobatan, jika perlu
• Dokumentasikan aktivitas selama menjalani proses pengobatan
• Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat berjalannya
program pengobatan
• Libatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan yang di jalani
Edukasi
• Informasikan program pengobatan yang harus di jalani
• Informasikan manfaat yang akan di peroleh jika teratur menjalani program
pengobatan
• Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan merawat pasien selama menjalani
program pengobatan
• Anjurkan pasien dan keluarga melakukan konsultasi ke pelayanan keseharan
terdekat, jika perlu
2. Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK I.11349
SIKI Hal. 37

Definisi
Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)

Tindakan
Observasi
• Identifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai usia
• Monitor integritas kulit pasien
Terapeutik
• Buka pakaian yang di perlukan untuk memudahkan eliminasi
• Dukung penggunaan toilet/commode/pispot/urinal secara konsisten
• Jaga privasi selama eliminasi
• Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu
• Bersihkan alat bantu BAK/BAB setelah di gunakan
• Latih BAK/BAB sesuai jadwal, jika perlu
• Sediakan alat bantu (mis, kateter eksternal, urinal), jika perlu
Edukasi
• Anjurkan BAK/BAB secara rutin
• Anjurkan ke kamar mandi/toilet, jika perlu

3. Edukasi Program Pengobatan I.12441


SIKI Hal. 104

Definisi
Mengajarkan penggunaan obat secara aman dan efektif.

Tindakan
Observasi
• Identifikasi pengetahuan tentang pengobatan yang di rekomendasikan
• Identifikasi penggunaan pengobatan tradisional dan kemungkinan efek terhadap
pengobatan
Terapeutik
• Fasilitasi informasi tertulis atau gambar untuk meningkatkan pemahaman
• Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan baik dan benar
• Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada pasien selama pengobatan
Edukasi
• Jelaskan manfaat dan efek samping pengobatan
• Jelaskan strategi mengelola efek samping obat
• Jelaskan cara penyimpanan, pengisian kembali/pembelian kembali, dan
pemantauan sisa obat
• Jelaskan keuangan dan kerugian program pengobatan, jika perlu
• Informasikan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan selama pengobatan
• Anjurkan memonitor perkembangan keefektifan pengobatan
• Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi
• Anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak di mengerti sebelum dan sesudah
pengobatan di lakukan
• Ajarkan kemampuan melakukan pengobatan mandiri (self-medication)

4. Manajemen Eliminasi Urine I.04152


SIKI Hal. 175

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola eliminasi urine

Tindakan
Observasi
• Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine
• Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine
• Monitor eliminasi urine (mis. frekuensi, konsistensi, aroma, volume, dan warna)
Terapeutik
• Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
• Batasi asupan cairan, jika perlu
• Ambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur
Edukasi
• Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
• Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine
• Ajarkan mengambil spesimen urine midstream
• Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
• Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemihan
• Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi
• Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu

5. Manajemen Inkontinensia Urine I.04154


SIKI Hal. 185

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien dengan inkontinensia urine.

Tindakan
Observasi
• Identifikasi penyebab inkontinensia urine (mis. Gangguan fungsi kognitif, cedera
tulang belakang, obat-obatan, usia, riwayat operasi)
• Identifikasi perasaan dan persepsi terhadap inkontinensia urine
Terapeutik
• Sediakan pakaian dan lingkungan yang mendukung program inkontinensia urine
• Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine lengkap atau kultur
Edukasi
• Jelaskan definisi, jenis dan penyebab inkontinensia urine
• Diskusikan program inkontinensia urine (mis. Jadwal minum dan berkemih,
konsumsi obat diuretik, latihan penguatan otot-otot perkemihan)
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan medis dan fisioterapis untuk mengatasi inkontinensia urine,
jika perlu.

6. Manajemen Medikasi I.14517


SIKI Hal. 196

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan agen farmakologis sesuai dengan
Program pengobatan.

Tindakan
Observasi
• Identifikasi penggunaan obat sesuai resep
• Identifikasi masa kadaluwarsa obat
• Identifikas pengetahuan dan kemampuan menjalani program pengobatan
• Monitor kefektifan dan efek samping pemberian obat
• Monitor tanda dan gejala keracunan obat
• Monitor darah serum (mis. Elektrolit, protrombin), jika perlu
• Monitor kepatuhan menjalani program pengobatan
Terapeutik
• Fasilitasi perubahan program pengobatan, jika perlu
• Sediakan sumber informasi program pengobatan secara visual dan tertulis
• Fasilitasi pasien dan keluarga melakukan penyesuaian pola hidup akibat
program pengobatan
Edukasi
• Ajarkan pasien dan keluarga cara mengelola obat (dosis, penyimpanan, rute dan
waktu pemberian)
• Ajarkan cara menangani atau mengurangi efek samping, jika terjadi
• Anjurkan menghubungi petugas kesehatan jika terjadi efek samping obat

7. Manajemen Prolapsus Uteri I.07219


SIKI Hal. 214

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan serviks uteri atau seluruh bagian uterus pada
kanalis vagina.

Tindakan
Observasi
• Identifikasi riwayat kesehatan organ reproduksi
• Identifikasi riwayat kontraindikasi terapi pesarium (mis. Infeksi pelvis,
laserasi/luka, tidak patuh, endometriosis)
• Periksa bagian uterus yang keluar melalui vagina
• Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik
• Berikan latihan otot panggul ( senam kegel)
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan/pembedahan
• Jelaskan persiapan prosedur dan pasca pemasangan pesarium dan pembedahan
• Jelaskan pemenuhan kebutuhan seksual, jika perlu
Kolaborasi
• Kolaborasi pemasangan pesarium, jika perlu
• Kolaborasi tindakan pembedahan (mis. Vetrrofikasi, histerektomi vagina,
kolpektomi, operasi manchester), jika perlu

8. Pemantauan Respirasi I.01014


SIKI Hal. 247

Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data untuk memastikan kepatenan jalan napas dan
keefektifan pertukaran gas.

Tindakan
Observasi
• Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
• Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul,
cheyne-stokes, biot, ataksik)
• Monitor kemampuan batuk efektif
• Monitor adanya produksi sputum
• Monitor adanya sumbatan jalan napas
• Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
• Auskultasi bunyi napas
• Monitor saturasi oksigen
• Monitor nilai AGD
• Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
• Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
• Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
• Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
9. Pemberian Obat Oral I.03128
SIKI Hal. 265

Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis melalui mulut untuk mendapatkan
efek lokal atau sistemik

Tindakan
Observasi
• Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi dan kontraindikasi obat
(mis.gangguan menelan, nausea/muntah, inflamasi usus, peristaltik menurun,
kesadaran menurun, program puasa)
• Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
• Periksa tanggal kadaluwarsa obat
• Monitor efek terapeutik obat
• Monitor efek lokal, efek sistemik dan efek samping obat
• Monitor resiko aspirasi, jika perlu
Terapeutik
• Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
• Berikan obat oral sebelum makan atau setelah makan, sesuai kebutuhan
• Campurkan obat dengan sirup, jika perlu
• Taruh obat sublingua dibawah lidah pasien
Edukasi
• Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang di harapkan dan efek
samping sebelum pemberian
• Anjurkan tidak menelan obat sublingual
• Anjurkan tidak makan/minum hingga seluruh obat sublingual larut
• Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri

10. Perawatan Perineum I.07226


SIKI Hal. 337

Definisi
Melakukan tindakan menjaga integritas kulit dan mengurangi ketidaknyamanan pada
perineum.

Tindakan
Observasi
• Inspeksi insisi atau robekan perineum (mis. Episiotomi)
Terapeutik
• Fasilitasi dalam memberikan perineum
• Pertahankan perineum tetap kering
• Berikan posisi nyaman
• Berikan kompres es, jika perlu
• Bersihkan area perineum secara teratur
• Berikan pembalut yang menyerap cairan
Edukasi
• Ajarkan pasien dan keluarga mengobservasi tanda abnormal pada perineum
(mis. Infeksi,kemerahan, pengeluaran cairan yang abnormal)
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian anti inflamasi, jika perlu
• Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu

11. Promosi Berat Badan I.03136


SIKI Hal. 358

Definisi
Memfasilitasi peningkatan berat badan

Tindakan
Observasi
• Identifikasi kemungkinan penyebab BAB kurang
• Monitor adanya mual dan muntah
• Monitor jumlah kalori yang di konsumsi sehari-hari
• Monitor berat badan
• Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum
Terapeutik
• Berikan perawatan mulut sebelum pemberian makan, jika perlu
• Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien (mis. Makanan dengan
tekstur halus, makanan yang di blender, makanan cair yang diberikan melalui
NGT atau gastrotomi, total perenteral nutrition sesuai indikasi)
• Hidangkan makanan secara menarik
• Berikan suplemen, jika perlu
• Berikan pujian pada pasien/keluarga untuk peningkatan yang di capai
Edukasi
• Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
• Jelaskan peningkatan asupan kalori yang di butuhkan

12. Terapi Biofeedback I.09318


SIKI Hal. 420

Definisi
Memfasilitasi kemampuan mengendalikan diri atas respons fisiologis dengan
menggunakan monitor biofeedback

Tindakan
Observasi
• Periksa riwayat kesehatan
• Identifikasi kemampuan dan kemauan untuk menggunakan perawatan
biobehavioral
• Identifikasi penerimaan terhadap terapi
• Identifikasi perangkat biofeedback yang akan di gunakan (mis. Feedback termal;
respons elektrodermal atau respons kulit galvanik, biofeedback elektromiografi,
biofeedback pernapasan, biofeedback elektroensefalografi)
• Identifikasi kondisi kesehatan spesifik yang harus di lakukan terapi
Terapeutik
• Atur ruang terapi agar pasien tidak dapat menyentuh benda konduktif apapun
• Pasang perangkat instrumen sesuai kebutuhan
• Tetapkan ambang dasar respons fisiologis untuk membandingkan efek terapi
• Operasikan perangkat biofeedback
• Fasilitasi belajar memodifikasi respons tubuh terhadap isyarat pada monitor
• Berikan umpan balik kemajuan setelah setiap sesi terapi
Edukasi
• Jelaskan prosedur penggunaan perangkat
• Jelaskan tujuan menggunakan biofeedback
• Informasikan waktu, frekuensi, lama dan tempat terapi dengan pasien/keluarga
• Ajarkan memeriksa instrumen berfungsi dengan baik sebelum di gunakan
• Informasikan hasil terapi untuk penguatan respon terapi

Anda mungkin juga menyukai