Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA


Jl. Deli No.4 Tanjung Priok – Jakarta Utara

Nomor Rekam Medis : .......................................


Nama : ......................................
Tanggal Lahir : ....................................
Jenis Kelamin : ....................................

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Fisiologis : Risiko Aspirasi (D.0006)
Definisi: Berisiko mengalami masuknya sekresi gastrointestinal, sekresi orofaring, benda cair
atau padat kedalam saluran trackeobronkhial akibat disfungsi mekanisme protektif saluran
napas

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1 x 24 jam diharapkan risiko
aspirasi menurun.

Cukup
Kriteria hasil Cukup
Menurun Sedang Meningk Meningkat
Menurun
at

Tingkat kesadaran 1 2 3 4 5

Kemampuan menelan 1 2 3 4 5

Kebersihan mulut 1 2 3 4 5

Cukup
Meningk Cukup
Kriteria hasil Meningk Sedang Menurun
at Menurun
at

Dispnea 1 2 3 4 5

Kelemahan otot 1 2 3 4 5

2 3 4 5
Akumulasi sekret 1
Wheezing 1 2 3 4 5

Batuk 1 2 3 4 5

Penggunaan otot aksesoris 1 2 3 4 5

Sianosis 1 2 3 4 5

Gelisah 1 2 3 4 5

Memburu Cukup Cukup


Sedang Membaik
k memburu membaik

Frekuensi napas 1 2 3 4 5

Penyebab Kondisi Klinis Terkait

1. Fisiologis
1. Cedera kepala
 Penurunan tingkat kesadaran 2. Stroke 
3. Cedera medulla spinalis 
 Penurunan refleks muntah dan/atau 4. Guillain barre syndrome 
5. Penyakit Parkinson 
batuk
6. Keracunan obat dan alcohol 
7. Pembesaran uterus 
 Gangguan menelan 8. Miestenia gravis 
9. Fistula trakeoesofagus 
 Disfagia 10. Striktura esophagus 
11. Sklerosis multiple 
 Kerusakan mobilitas fisik
12. Labiopalatoskizis 
 Peningkatan residu lambung
13. Atresia esophagus 

 Peningkatan tekanan intragastrik 14. Laringomalasia 

 Penurunan motilitas gastrointestinal 15. Prematuritas

 Sfingter esophagus bawah inkompeten

 Perlambatan pengosongan lambung


 Terpasang slang nasogastric

 Terpasang trakeostomi atau


endotracheal tube

 Trauma/pembedahan leher, mulut,


dan /atau wajah

 Efek agen farmakologis

 Ketidakseimbangan koordinasi
menghisap, menelan dan
2. Psikologis
-
3. Situasional
-

Gejala,Tanda Mayor dan Minor

Mayor Subyektif Mayor Obyektif Minor Subyektif Minor Obyektif

- - - -

Intervensi

1. Observasi

• Monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah dan kemampuan menelan


• Monitor status pernafasan
• Monitor bunyi nafas, terutama setelah makan/ minum
• Periksa residu gaster sebelum memberi asupan oral
• Periksa kepatenan selang nasogastric sebelum memberi asupan oral

2. Terapeutik

• Posisikan semi fowler (30-45 derajat) 30 menit sebelum memberi asupan oral

• Pertahankan posisi semi fowler (30-45 derajat) pada pasien tidak sadar

• Pertahanakan kepatenan jalan nafas (mis. Tehnik head tilt chin lift, jaw trust, in line)
• Pertahankan pengembangan balon ETT

• Lakukan penghisapan jalan nafas, jika produksi secret meningkat

• Sediakan suction di ruangan

• Hindari memberi makan melalui selang gastrointestinal jika residu banyak

• Berikan obat oral dalam bentuk cair

3.Edukasi

 Anjurkan makan secara perlahan


 Ajarkan strategi mencegah aspirasi
 Ajarkan teknik mengunyah atau menelan, jika perlu

4. Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.

Tanggal .........................Jam ...........


Nama perawat Koordinator/Penanggung Jawab shift

(………………….............…) (……………..………….)
Nama jelas dan Tanda tangan Nama jelas dan Tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai