GASTROINTESTINAL
Hari/tanggal: Selasa,16-11-2021
Kelas: D3kp2b
Di Susun Oleh:
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas dengan judul yaitu “SDKI SLKI DAN SIKI DISFUNGSI
MOTILITAS GASTROINTESTINAL”
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua
dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga
semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih
baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari tugas ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar
tugas ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
SDKI
Definisi
Peningkatan,penurunan,tidak efektif atau kurangnya aktivitas peristaltic
gastrointestinal.
Penyebab
1. Asupan enteral
2. Intoleransi makanan
3. Imobilisasi
4. Makanan kontaminan
5. Mainutrisi
6. Pembedahan
7. Efek agen famakologis (mis, narkotik/opiat, antibiotik, laksatif, anastesia).
8. Proses penuaan
9. Kecemasan
Subjektif Objektif
1. Mengungkapkan flatus tidak ada 1. Suara peristaltic berubah(tidak
2. Nyeri/kram abdomen ada,hipoaktif,atau hiperaktif)
Subjektif Objektif
1. Merasa mual 1. Residu lambung meningkat/menurun
2. Muntah
3. Regurgitasi
4. Pengosongan lambung cepat
5.Distensi abdomen
6. Diare
7. Feses kering dan sulit kelus
8. Feses keras
Kondisi Klinis Terkait
1. Pembedahan abdomen atau usus
2. Malnutrisi
3. Kecemasan
4. Kanker empedu
5. Kolesistektomi
6. Infeksi pencernaan
7. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
8. Dialisis peritoneal
9. Terapi radiasi
10. Multiple organ dysfunction syndrome
SLKI
Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
Luaran Utama Motilitas Gastrointestinal
Eliminasi Fekal
Luaran Tambahan Keseimbangan Cairan
Keseimbangan Elektrolit
Pemulihan Pascabedah
Tingkat Infeksi
Tingkat Kenyamanan
Tingkat Mual/Muntah
Tingkat Nyeri
Luaran Utama
Definisi:
Ekspektasi: Membaik
Kriteria hasil:
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
menurun meningkat
Kram 1 2 3 4 5
abdomen
Nyeri 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Regulasi 1 2 3 4 5
Distensi 1 2 3 4 5
abdomen
Diare 1 2 3 4 5
Suara 1 2 3 4 5
peristaltic
Pengososngan 1 2 3 4 5
lambung
Flasus 1 2 3 4 5
Luaran Tambahan
Definisi
Proses defekasi normal yang disertai dengan pengeluaran feses mudah dan konsistensi,
frejuensi serta bentuk feses normal.
Ekspektasi Membaik
Kriteria hasil
Kontrol 1 2 3 4 5
pengeluaran
feses
Keluhan 1 2 3 4 5
defekasi lama
dan sulit
Mengejan 1 2 3 4 5
saat defekasi
Distensi 1 2 3 4 5
abdomen
Teraba massa 1 2 3 4 5
pada rektal
Urgency 1 2 3 4 5
Nyeri 1 2 3 4 5
abdomen
Kram 1 2 3 4 5
abdomen
Konsistensi 1 2 3 4 5
feses
Frekuensi 1 2 3 4 5
defekasi
Peristaltik 1 2 3 4 5
usus
Keseimbangan Cairan L.05020
Definisi
Ekuilibirium antara volume cairan di ruang intraseluler dan ekstraseluler tubuh.
Ekpektasi Meningkat
Kriteria Hasil
Definisi
Kadar serum elektrolit dalam batas normal.
Ekspektasi Meningkat
Kriteria Hasil
Ekspetasi Meningkat
Kriteria Hasil
Ekspektasi Menurun
Kriteria Hasil
Kebersihan tangan 1 2 3 4 5
Kebersihan badan 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Demam 1 2 3 4 5
Kemerahan 1 2 3 4 5
Nyeri 1 2 3 4 5
Bengkak 1 2 3 4 5
Vesikel 1 2 3 4 5
Cairan 1 2 3 4 5
berbau busuk
Sputum 1 2 3 4 5
berwarna hijau
Drainase 1 2 3 4 5
purulen
Piuria 1 2 3 4 5
Periode 1 2 3 4 5
malaise
Periode 1 2 3 4 5
mengigil
Letargi 1 2 3 4 5
Gangguan 1 2 3 4 5
kognitif
Kadar 1 2 3 4 5
Kultur urine 1 2 3 4 5
Kultur sputum 1 2 3 4 5
Kultur 1 2 3 4 5
Area luka
Kultur feses 1 2 3 4 5
Kadar 1 2 3 4 5
Dilatasi pupil 1 2 3 4 5
SIKI
Disfungsi motilitas Gastrointestinal
Intervensi Utama
Manajemen Nutrisi Pengontrolan Infeksi
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Manajemen Obat
Edukasi diet Manajemen Reaksi Alergi
Edukasi Proses Penyakit Pemantauan Nutrisi
Insersi Selang Nasogastrik Pemberian Enema
Irigasi Kolostomi Pemberian Makanan Enternal
Konseling Nutrisi Pemberian Obat Intravena
Konsultasi Pemberian Obat Oral
Manajemen Diare Penurunan Flatus
Manajemen Eliminasi Fekal Perawatan Inkontinensia
Manajemen Konstipasi Perawatan Selang Gastrointestinal
Manajemen Mual Perawatan Stoma
Manajemen Muntah
Intervensi Utama
Manajemen Nutrisi
I.03119
Definisi
Menidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
Tindakan
Observasi
- identifikasi status nutrisi
- identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- identifikasi makaknan yang disukais
- identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- identifikasi perlunnya penggunan selang nasogastik
- monitor asupan makan
- moitor berat badan
- monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Teraputik
- lakukan oral hyglene sebelum makan, jika perlu
- fasilitas menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- sajikan makanan secara menarilk dan suhu yang sesuai
- berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipsai
- berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- berikan suplemen makan, jika perlu
- hentikan pemberian makan melalui selang nasoglatikjika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
- anurkan posisi duduk, jika mampu
- anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( mis, pereda nyeri,
atiemetik), jika perlu
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibuthkan , jika perlu
Pengontrolan Infeksi
I.14551
Definisi
Mengendalikan penyebaran infeksi dan perburukan komplikasi akibat infeksi.
Tindakan
Observasi
Intervensi Pendukung
Edukasi Diet
I.12369
Definisi
Mengajarkan jumlah, jenis dan jadwal asupan makanan yang diprogramkan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
- Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
- Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang di programkan
- Identifikasi keterbatasan finansial untuk menyediakan makanan
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat peraga
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
- Sediakan rencana makan tertulis , jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
- Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
- Informasikan kemungkinan interaksi obat dan makanan, jika perlu
- Anjurkan mempertahankan posisi semi Fowler (30-45 derajat ) 20-30 menit
setelah makan
- Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan
- Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi
- Anjarkan cara membaca label dan memilih mekanan yang sesuai
- Anjarkan cara merencanakan makanan yang sesuai program
- Rekomendasikan resep makanan yang sesuai dengan diet, jika perlu koloborasi
- Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika perlu
Irigasi kolostomi
I.04147
Definisi
Mengeluarkan isi kolon(feses) secara terjadwal dengan memasukan sejumlah air
dengan sushu sama dengan tubuh/hangat.
Tindakan
Onbservasi
Identifikasi kebutuhan irigasi kolostomi
Monitor warna dan kondisi stoma serta kulit perisoma
Monitor warna,konsistensi dan jumlah feses yang keluar
Terapeutik
Letakan perlak dibawah kolostomi
Isi kantong irigasi dengan air yang tersedia (mis. Air hangat,air khusus
untuk irigasi)
Gantung kantong irigasi pada tempat yang tinggi (mis.di tiang infus,di
dinding)
Alirkan air kedalam selang dan hindari adanya udara dalam selang
Lepaskan kantung stoma lalu pasang plastic irigasi dan masukkan ujung
selang kedalam stoma
Letakkan plastic irigasi kedalam kloset untuk memfasilitasi pengeluaran
kedalam kloset
Hubungkan cone-tip cateter dengan kateter dan diberi jelly
Masukkan cone-tip kedlam stoma dan tangan tetap memmegang cone-tip
Alirkan air dengan aliran yang cukup(10-15 menit)
Lambatkan aliran nika terdapat tanda-tanda kram abdomen
Klem kateter dan tutup stoma 15-20 menit
Biarkan smapai semua feses keluar setelah 40-60 menit
Bersihkan area stoma dengan sabun lembut dan air
Pasang kembali kantong stoma
Edukasi
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Konseling nutrisi
I.03094
Definisi
Memberikan bimbingan dalam melakukan modifikasi asupan nutrisi.
Tindakan
Onbservasi
Identifikasi kebiasaan makan dan perilaku makan yang akan diubah
Identifikasi kemajuan modifiasi diet secar reguler
Monitor intake dan output cairan,nilai hemoglobin,tekanan darah,kenaikan
berat badan,dan kebiasaan membeli makanan
Terapeutik
Bina hubungan teraputik
Sepakati waktu pemberian konseling
Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
Gunakan standar nutrisisesuai program diet dalam mengevaluasi
kecukupan asupan makanan
Pertimbangkan faktor-faktor yang yang mempegaruhi pemenuhan
kebutuan gizi (mis.usia,tahap pertumbuhan dan perkembangan,penyakit)
Edukasi
Informasikan perlunya modifikasi diet (mis.penurunan atau penambahan
berat badan,pembatasan natrium atau cairan,pengurangan kolestrerol)
Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang
diprogramkan
Kaloborasi
Rujuk pada ahli gizi/jika perlu
Konsultasi
I.12461
Definisi
Memberikan pertimbangan untuk memecahkan masalh keperawatan dan/atau
kesehatan yang dialami pasien,keluarga,kelompokatau komunitas.
Tindakan
Onbservasi
Identifikasi tujuan konsultasi
Identifikasi masalah yang menjadi focus konsultasi
Identifikasi harapan semua pihak yang terlibat
Identifikasi model konsultasi yang sesuai
Identifikasi ekspetasi biaya,jika perlu
Terapeutik
Fasilitasi kontrak tertulis untuk menentukan kesepkatan jadwal konsultasi
Berikan tanggapan secra professional terhadap penerimaan atau penolakan
ide
Fasilitasi memutuskan pilihan alternative solusi
Edukasi
Jelaskankan masalah yang sedang dihadapi pasien
Jelaskan alternative solusi yang dapat dilakukan oleh pasien/keluarga
Jelaskan keuntungan dan kerugian masing-masing solusi
Anjurkan meningkatkan kemandirian menyelesaikan masalah
Manajemen Diare
I.03101
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola diare dan dampaknya.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab diare(mis. Inflasi gastrointestinal, iritasi
gastrointestinal, proses infeksi, malabsorsi, ansietas, stress, efek obat-
obatan, pemberian botol susu)
- Identifikasi riwayat pemberian makanan
- Identifikasi gejala invaginasi (mis. Tangisan keras, kepucatan pada bayi)
- Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
- Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. Takikardi, nadi teraba merah,
tekanan darah lemah, tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa kulit
kering, CRT melambat, BB menurun)
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
- Monitor jumlah pengeluaran diare
- Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral (mis. Larutan garam gula, oralit, pedialyte,
renalyte)
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena (mis. Ringer asetat, ringer laktat), jika perlu
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
- Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan menggandung
laktosa
- Anjurkan melanjutkan pemberian asi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. Loperamide, difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis. Papaverin,
ekstak belladonna, mebeverine)
- Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. Atapulgit, smektit, kaolin-
pektin)
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola eliminasi fekal
Tindakan
Observasi
Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal
Monitor buang air besar (mis. warna, frekuensi, konsistensi, volume)
Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
Terapeutik
Berikan air hangat setelah makan
Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
Sediakan makanan tinggi serat
Edukasi
Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan
peristaltik usus
Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses
Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi
Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan
gas
Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu.
Manajemen Konstipasi
I.04155
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pencegahan dan mengaasi semblit/impaksi
Tindakan
Observasi
- Periksa tanda dan gejala konstipasi
- Periksa pergerakan usus, karakteristik feses (konsistensi, bentuk, volume,
dan warna)
- Identifikasi faktor risiko kontipasi (mis. obat- obayan, tirah baring, dan
diet rendah serat)
- Monitor tanda dan gejala ruptur usus dan/ atai peritonitis
Teraputik
- Anjurkan diet tinggi serat
- Lakukan masase abdomen, jika perlu
- Lakukan evalusai fase secara manual, jika pelu
- Berikan enema atau irigasi, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan ertiologi masalah dan aslasan tindakan
- Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
- Latih buang air besar secara teratur
- Ajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
Kolaborasi
- Konsultasi dengan tim medis tentang penurunan/peningkatan frekuensi
suara usus
- Kolaborasi penggunaan obatnpecahar, jika diperlukan
Manajemen Mual
I.03119
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola persaan tidak enak pada bagian tenggorok atau
lambung yang dapat menyebabkan muntah
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pengalaman mual
- Identifikasi isyarat non verbal ketidaknyamanan (mis.bayi,anak-anak,dan
mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif)
- Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis.nafsu
makan,aktivitas,kinerja,tanggung jawab peran dan tidur)
- Identifikasi factor penyebab mual (mis. Pengobatan dan prosedur)
- Identifikasi antiemetic untuk mencegah mual (kecuali mual pada
kehamilan)
- Monitor mual (mis. Frekuensi,durasi dan tingkat keparahan)
- Monitor asupan nutrisi dan kalori
Teraputik
Definisi
Mengidentifikasi, mencegah dan mengelola refleks pengeluaran isi lambung
Tindakan
Observasi
- identifikasi karakteristik muntah (mis. warna, konsistensi, adanya darah,
waktu, frekuensi dan durasi)
- priksa volume muntah
- indentifikasi riwayat diet (mis. makanan yang disuka, tudak disukai dan
budaya)
- identifikasi faktor penyebab muntah (mis. pengobatan dan prosedur)
- identifikasi kerusakan esofagus dan faring poslerior jika muntah terlalu
lama
- monitor efek manjemen muntah secara menyeluruh
- monotor keseimbangan cairan dan elektrolit
Terapeutik
- kontrol faktor lingkungan penyebab muntah (mis, bau tak sedap, suara,
dan stimulasi visual yang tidak menyenangkan)
- kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah (mis, kecemasan,
keakutan)
- atur posisi untuk mencegah aspirasi
- pertahnkan kepatenan jalan napas
- bersihkan mulut dan hidung
- berikan dukungan fisik saat muntah (mis. membantu membungkuk atau
menundukkan kepala)
- berikan kenyamanan selama muntah (mis. kompres dingin di dahi, atau
sediakan pakaian kering dan bersih)
- berikan cairan yang tidak mengandung karbonasi minimal 30 menit
setelah muntah
Edukasi
- anjurkan membawa kantong plastik untul menamoung muntah
- anjurkan memprbanyak istirahat
- anjurkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengelola muntah
(mis. biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian antiemerik, jika perlu
Manajemen Obat
(Di SIKI tidak ada)
Manajemen Reaksi Alergi
I.14520
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola respon reaksi alergi
Tindakan
Observasi
Teraputik
Pasang gelang tand alergi pada tangan
Hentikan papapran allergen
Berikan bantuan hidup dasar selama terjadi syok anafilaktik
Lakukan tes alergi
Edukasi
Informasikan tentang alergi yang dialami
Ajarkan cara menghindari dan mencegah paparan allergen dari lingkungan
atau lainnya
Ajarkan pertolongan pertma syok anafilaktik
Kolaborasi
Konsultasi Pemberian obat-obat anti alergi
Pemantauan Nutrisi
I.03123
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan asupan dan status
gizi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi factor yang mempengaruhi asupan gizi
(mis.pengetahuan,ketersediaan
makanan,agama/kepercayaan,budaya,mengunyah tidak adekuat,gangguan
menelan,penggunaan obat-obatan atau pascaoperasi)
- Identifikasi perubahan berat badan
- Identifikasi kelainan pada kulit (mis. Memar yang berlebihan,luka yang
sulit sembuh,dan pendarahan)
- Identifikasi kelainan pada rambut (mis.kering,tipis,kasar dan mudah patah)
- Identifikasi pola makan (mis.kesukaan/ketidaksukaan makanan,konsumsi
makanan cepat saji,makan terburu-buru)
- Identifikasi kelainan pada kuku (mis.berbentuk sendok,retak,mudah
patah,dan bergerigi)
- Identifikasi kemampuan menelan (mis.fungsi motoric wajah,reflex
menelan,dan reflex gag)
- Identifikasi kelainan rongga mulut (mis.peradangan,gusi berdarah,bibir
kering dan retak,luka)
- Identifikasi kelainan eliminasi (mis.diare,darah,lender,dan eliminasi yang
tidak teratur)
- Monitor mual dan muntah
- Monitor asupan oral
- Monitor warna konjungtiva
- Monitor hasil labolatorium (mis.kadar kolesterol,albumin
serum,transferrin,kreatinin,hemoglobin,hematokrit,dan elektrolit darah)
Terapeutik
- Timbang berat badan
- Ukur antropometrik komposisi tubuh (mis.indeks masa tubuh,pengukuran
pinggang dan ukuran lipatan kulit)
- Hitung perubahan berat badan
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan jika perlu
Pemberian enema
I.04158
Definisi
Memberikan larutan ke saluran gastrointestinal bagian bawah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi alasan pemberian enema (mis. pembersihan gastrointestinal,
pemberian obat, pengurangan distensi)
- Identifikasi kontraindikasi enema (mis. glaucoma dan peningkatan tekanan
intracranial)
- Monitor karakter kotoran dan larutan (mis. warna, jumalh, dan
penampilan)
- Monitor respon terhadap prosedur termasuk tanda-tanda intoleransi (mis.
pendarahan dubur, distensi, sakit perut, palpitasi, diaphoresis, pucat, dan
sesak napas, diare, konstipasi, dan impaksi)
Terapeutik
- Berikan privasi
- Berikan posisi yang tepat (posisi Sims’ untuk orang dewasa dan dorsal
rekumben untuk anak-anak)
- Berikan perlak di bawah pinggul dan bokong
- Berikan selimut mandi dan buka hanya area rectum
- Berikan suhu hangat pada larutan irigasi
- Alur ketinggian tabung enema 30-45 cm (untuk enema tinggi), 30 cm
(untuk enema regular), 7,5 cm (untuk enema rendah)
- Masukkan ujung selang yang telah diberi pelumas ke dalam rectum,
sedalam 7,5-10 cm (dewasa), 7,5-10 cm (remaja), 5-7,5 (anak), 2,5-3,75
(bayi)
- Masukkan cairan enema
- Minta pasien menahan cairan selama 2-10 menit
- Fasilitasi membersihkan perineum
Edukasi
- Jelaskan prosedur pada pasien atau keluarga, sensasi yang diharapkan
selama dan sesudah prosedur (mis. distensi dan dorongan untuk buang air
besar)
Anjurkan menarik napas dalam sebelum cairan dimasukkan
Pemberian Makanan Enternal
I.03126
Definisi
Menyiapkan dan memberikan nutrisi melalui selang gastrointestinal
Tindakan
Observasi
- Periksa posisi nasogastric tube (NGT) dengan memeriksa residu lambung
atau mengauskultasi hembusan udara
- Monitor tetesan makanan pada pompa setiap jam
- Monitor rasa penuh, mual, dan muntah
- Monitor residu lambung tiap 4-6 jam selama 24 jam pertama, kemudia tiap
8 jam selama pemberian makan via enternal, jika perlu
- Monitor buang air besar setiap 4-6 jam, jika perlu
Terapeutik
- Gunakan teknik bersih dalam pemberian makanan via selang
- Berikan tand apad aselang untuk mempertahankan lokasi yang tepat
- Tinggikan keapla teampat tidur 30-45 derajat selama pemberian makan
- Ukur residu sebelum pemberian makan
- Peluk dan bicara dengan bayi selama diberikan makan untuk menstimulasi
aktivitas makan
- Irigasi selang dengan 30 ml air setiap 4-6 jam selama pemberian makan
dan setelah pemberian makan intermiten
- Hindari pemberian makanan lewat selang 1 jam sebelum prosedur atau
pemindahan pasien
- Hindari pemberian makanan jika residu lebih dari 150 cc atau lebih dari
110%-120% dari jumlah makanan tiap jam
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan sinar X untuk konfirmasi posisi selang, jika perlu
- Kolaborasi pemilihan jenis dan jumalh makanan enternal
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis melalui mulut untuk mendapatkan efek
lokal atau sistemik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi interaksi, dan kontradiksi obat(mis. Gangguan
menelan, nausea/muntah, inflamasi usus, peristaltik menurun, kesadaran
menurun, program puasa)
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek lokal, efek sistemik dan efek samping obat
- Monitor risiko aspiraasi, jika perlu
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Berikan obat oral sebelum makan atau setelah makan, sesuai kebutuhan
- Campurkan obat dengan sirup, jika perlu
- Taruh obat sublingual di bawah lidah pasien
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Anjurkan tidak menelan obat sublingual
- Anjurkan tidak makan/minum hingga seluruh obat sublingual larut
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Penurunan Flatus
I.04161
Definisi
Pencegahan pembentukan fiatus dan fasiktasi pengeluaran gas yang berlebihan.
Tindakan
Observasi
Perawatan inkontinensia
I.04163
Definisi
Mengindentifikasi dan merawat pasien yang mengalami pengeluaran urine secara
involuter (tidak disadari)
Tindakan
Observasi
- Indentifikasi penyebab inkontinensia urine (mis. Disfungsi neurologis,gangguan
mendula spinalis,gangguan refleks destrusor, obat- obatan,usia,riwayat
operasi,gangguan fungsi kognitif)
- Indentifikasi perasaan dan persepsi pasien terhadap inkontinensia urine yang
dialaminya
- Monitor keefktifan obat,pembedahan dan terapi mobilitas berkemih
- Monitor kebiasaan BAK
-
Terapeutik
- Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
- Berikan pujian atas kebershian mencegah inkontinensia
- Buat jadwal komsumsi obat – obatan
- Ambil sempel urune untuk peeriksaan urine lengkap atau kultur
-
Edukasi
- Jelaskan definisi ,jenis inkontinensia,penyebab inkontinensia urine
- Jelaskan program penanganan inkontinensia urine
- Jelaskan jenis pemakaian dan lingkungan yang mendukung proses berkemih
- Anjurkan membatasi konsumsi cairan selama 2-3 jam menjelang tidur
- Anjurkan mamantau cairan keluar masuk serta pola eliminasi urine
- Anjurkan minum minimal 1500cc/hari jika tidak kontraindikasi
- Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan coklat
- Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk menghindari konstipasi
-
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli inkontinensia
Perawatan Stoma
I.04166
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kebersihan dan kesehatan stoma serta mencegah
terjadinya komplikasi
Tindakan
Observasi
- periksa kondisi umum pasien ( mis. kesadaran, tanda tanda vital)
- periksa kondisi stoma pasien ( mis. waktu pembuatan stoma, jenis stoma,
karakteristik stoma, komplikasi karakteristik feses)
- identifikasi kemampuan dan pengetahuan tentang stoma
Terapeutik
- bebaskan area stoma dan pakaian
- terapkan teknik aseptik dan keamanan selama merawat stoma
- buang dan bebaskan stoma dari kantung sebelumnya
- bersihkan stoma dengan air bersih hangat dan sabun
- ukur stoma dengan pedoman pengukuran
- siapkan plate dan kantung stoma baru
- gunakan pasta atau powder sesuai kebutuhan
- pasang kantung dan plate stoma yang baru gesper
Edukasi
- jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Kolaborasi
- kolaborasi jika terjadi herniasi, atropi, atau perburukan dari stoma