DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
SLKI KODE
DIAGNOSA
DEFINISI
EKSPEKTASI
KRITERIA HASIL
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMBAHAN
TINDAKAN:
OBSERVASI
TERAPEUTIK
EDUKASI
KOLABORASI
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
PENYEBAB
SLKI KODE
Diagnosa
Definisi
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMBAHAN
SIKI PERILAKU KEKERASAN
INTERVENSI UTAMA
INTEVENSI PENDUKUNG
MANAJEMEN PERILAKU
DEFINISI
TINDAKAN:
OBSERVASI
TERAPEUTIK
EDUKASI
D.0051
RISIKO INKONTINENSIA URIN URGENSI
Fisiologis
Eliminasi
2. Hiperrefleks destrussor
3. Gangguan sistem saraf pusat
4. Kerusakan kontraksi kandung kemih : relaksasi spingter tidak
terkendali
L.04036
RISIKO INKONTINENSIA URIN URGENSI
Membaik Menurun
Kemampuan berkemih 1
Meningkat
Nokturia 1
Memburuk
Frekuensi Berkemih 1
Sensasi berkemih 1
Kontinensia urin
Eliminasi urin
Kontrol gejala
Perawatan diri
Tingkat infeksi
IA URINE URGENSI
Manajemen Eliminasi Urine
Dukungan perawatan diri : BAB/BAK
Edukasi toilet training
Latihan berkemih
I. 04152
D. 0133
PERILAKU KEKERASAN
Lingkungan
Keamanan dan Proteksi
Kemarahan yang diekspresikan secara berlebihan dan tidak
terkendali secara verbal sampai dengan mencederai orang lain /
merusak lingkungan
1. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah
2. Stimulus lingkunga
3. Konflik interpersonal
4. Perubahan status mental
5. Putus obat
6. Penyalahgunaan zat / alkohol
Subjektif
1. Mengancam
2. Mengumpat dengan kata-kata kasar
3. Suara keras
4. Bicara ketus
Objektif
1. Menyerang orang lain
2. Melukai diri sendiri/orang lain
3. Merusak lingkungan
4. Perilaku agresif/amuk
subjektif
tidak tersedia
objektif
1. Mata melotot atau pandangan tajam
2. Tangan mengepal
3. Rahang mengatup
4. Wajah memerah
5. Postur tubuh kaku
PERILAKU KEKERASAN
1. Harapan
2. Harga diri
3. Identitas Diri
4. Kontrol resiko
5. Status Kognitif
6. Status Neurologis
7. Tingkat Agitasi
8. Tingkat delirium
9. Tingkat Demensia
MANAJEMEN PERILAKU
Konseling
Manajemen pengendalian marah
Mediasi konflik
I.12463
Mengidentifikasi dan mengelola perilaku negatif
2 3 4 5
2 3 4 5
2 3 4 5
2 3 4 5
2 3 4 5
2 3 4 5
KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RISIKO
SDKI
KONDISI KLINIS TERKAIT
KODE
DIAGNOSA
DEFINISI
EKSPETASI
SLKI
KRITERIA HASIL
LUARAN UTAMA
KODE
DIAGNOSA
INTERVENSI UTAMA
OBSERVASI
SIKI
OBSERVASI
SIKI
TERAPEUTIK
EDUKASI
KOLABORASI
KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
PENYEBAB
SDKI
KODE
DIAGNOSA
DEFINISI
EKSPETASI
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMBAHAN
KODE
DIAGNOSA
SIKI
INTERVENSI UTAMA
D.0052
RISIKO KONSTIPASI
Fisologis
Eliminasi
Fisologis
Penurunan motilitas gastrointestinal
Pertumbuhan gigi tidak adekuat.
Ketidakcukupan diet.
Ketidakcukupan asupan serat.
Ketidakcukupan cairan.
Aganglionik (mis.penyakit Hircsprung).
Kelemahan otot abdomen.
Psikologis
Konfusi.
Depresi.
Gangguan emosional.
Situasional
Ketidakadekuatan toileting.
Penyalahgunaan laksatif.
Efek agen farmakologis.
Ketidakteraturan kebiasaan defekasi.
Penyakit Parkinson.
Demensia.
Hiperparatiroidisme.
Hipoparatiroidisme.
L.04033
RISIKO KONSTIPASI
Proses defekasi normal yang disertai dengan pengeluaran
feses mudah dan kosistensi, frekuensi serta bentuk feses
normal
Membaik
Kontrol pengeluaran fases
Keluhan defekasi lama dan sulit
Mengejan saat defekasi
Kosistensi fases
Frekuensi fases
Frekuensi defekasi
Peristaltik usus
Eliminasi fekal membaik
I.04160
Risiko kontipasi
Pencegahan Konstipasi
Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis: asupan serat tidak
adekuat, asupan cairan tidak adekuat, aganglionik, kelemahan
otot abdomen, aktivitas fisik kurang).
Monitor tanda dan gejala konstipasi (mis: defekasi kurang 2
kali seminggu, defekasi lama/sulit, feses keras, peristaltik
menurun)
L.14129
PERLAMBATAN PEMULIHAN PASCABEDAH
Proses penyembuhan setelah menjalani pembedahan untuk
memulai dan melakukan aktivitas sehari-hari
Meningkat
Kenyamanan
Waktu penyembuhan
Area luka
Pemulihan pascabedah meningkat
Mobilitas fisik
Penyembuhan luka
Tingkat Infaksi
Tingkat nyeri
Perawatan luka
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
SLKI KODE
definisi
LUARAN UTAMA
EKSPETASI
KRITERIA HASIL
Perawatan Bayi
DEFINISI
TINDAKAN:
Observasi
teraupetik
edukasi
kolaborasi
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
SLKI KODE
Definisi
EKSPETASI
KRITERIA HASIL
TINDAKAN:
Observasi
teraupetik
edukasi
kolaborasi
D.0053
ORGANISASI PERILAKU BAYI
Fisiologis
Aktivitas/Istirahat
1. Hiperekstensi ekstremitas
Objektif
1. Menangis
meningkat
menurun
Gerakan pada ekstremitas 1
meningkat
Kemampuan jari-jari menggenggam 1
Gerakan terkoordinasi 1
Respon normal terhadap stimulus sensorik 1
Menangis 1
Mampu berespon kejut 1
Ortopnea 1
Sulit bicara 1
Sianosis 1
Gelisah 1
Memburuk
Frekuensi napas 1
Pola napas 1
1. 10338
Mengidentifikasi dan merawat kesehatan nayi.
D.0134
RISIKO ALERGI
Lingkungan
Keamanan dan Proteksi
Beresiko mengalami stimulasi respon imunitas yang berlebihan akibat terpapar
alergen
1. Makanan (mis:alpukat,pisang,makanan olahan laut,kiwi,kacang,jamur,buah
tropis
2. Terpapar zat alergen (mis:zat kimia,agen farmakologis)
3. Terpapar alergen lingkungan (mis:debu,serbuk sari)
4.sengatan serangga
L. 14131
RESPON ALERGI LOKAL
Perubahan daya reaksi tubuh secara lokal akibat terpapar alergen dan
mengalami stimulasi respon imunitas yang berlebihan.
meningkat
menurun
Nyeri 1
meningkat
Gatal lokal 1
Sekresi mukus 1
Bersin 1
Eritema lokal 1
Konjungtivitis 1
Lakrimasi 1
Rhinitis 1
Edema lokal 1
1. 12445
0
cukup menurun sedang cukup meningkat meningkat
2 3 4 5
cukup meningkat sedang cukup menurun menurun
2 3 4 5
2 3 4 5
2 3 4 5
2 3 4 5
2 3 4 5
2 3 4 5
2 3 4 5
2 3 4 5
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
PENYEBAB
SLKI DIAGNOSA
Definisi
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMAMBAHAN
GANGGUAN MOBILITAS FISIK
SIKI
INTERVENSI UTAMA
Dukungan Ambulasi
DEFINISI
TINDAKAN
OBSERVASI
TERAPEUTIK
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
SLKI DIAGNOSA
Definisi
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMAMBAHAN
DEFINISI
TINDAKAN
OBSERVASI
TERAUPETIK
EDUKASI
D.0054
GANGGUAN MOBILITAS FISIK
Fisiologis
AKTIVITAS/ ISTIRAHAT
Ketebatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstermitas secara mandiri
3. hambatan mobilisasi
4. faktor Psikologis: penurunan perhatian pada tanda-tanda keinginan
berkemih ( Depresi , bingung, delirium)
7. gangguan penglihatan
8. kekuatan sendi
9. kontraktur
10. malnutrisi
11. gangguan muskuloskeletal
3. gerakan terbatas
4. fisik lemah
1.stroke
Ketebatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstermitas secara mandiri
mobilitas fisik
berat badan
fungsi sensosri
keseimbangan
konsevasi energi
koordinasi peregrakan
motivasi
pergerakan sendi
status neurologis
status nutrisi
toleransi aktivitas
Dukungan mobilisasi
D.0135
RISIKO BUNUH DIRI
LINGKUNGAN
KEAMANAN DAN PROTEKSI
Ketebatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstermitas secara mandiri
kontrol diri
dukungan kelurga
dukungan sosial
harapan
harga diri
kesdaran diri
status orientasi
tingkat depresi
3. jelaskan tindakan pencegahan bunuh diri pada keluarga atau orang terdekat
4.latih pencegahan resiko bunuh diri
5. kolaborasi pemberian obat antipsikotik
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
PENYEBAB
SLKI KODE
DIAGNOSA
DEFINISI
EKSPEKTASI
LUARAN UTAMA
KRITERIA HASIL
LUARAN TAMBAHAN
Dukungan Tidur
DEFINISI
TINDAKAN:
OBSERVASI
TERAPEUTIK
EDUKASI
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
FAKTOR RESIKO
SLKI Diagnosa
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMBAHAN
INTERVENSI PENDUKUNG
INTERVENSI PENDUKUNG
D.0055
GANGGUAN POLA TIDUR
Fisiologis
Aktivitas / Istirahat
Subjektif
Objektif
Tidak tersedia
subjektif
objektif
Tidak tersedia
1. Nyeri/kolik
2. hipertiroidisme
3. kecemasan
4. penyakit paru obstruktif kronis
5. kehamilan
6.periode pasca partum
7. kondisi pasca operasi
-
GANGGUAN POLA TIDUR
Membaik
pola tidur Menurun
Keluhan sulit tidur 1
Keluhan sering terjaga 1
Keluhan tidak puas tidur 1
Keluhan pola tidur berubah 1
Keluhan istirahat tidak cukup 1
Meningkat
Kemampuan beraktivitas 1
penampilan peran
status kenyamanan
tingkat depresi
tingkat keletihan
DUKUNGAN TIDUR
I. 05174
D.0136
RISIKO CEDERA
Lingkungan
Keamanan dan Proteksi
berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik yang menyebabkan
seseorang tidak lagi sepenuhnya sehat atau dalam kondisi baik.
Ekternal
1. Terpapar patogen
2. Terpapar zat kimia toksisk
3. Terpapar agen nosokomial
4. Ketidakamanan transportasi
Internal
1. Ketidaknormalan profil darah
2. Perubahan oeirntasi efektif
3. Perubahan sensasi
4. Disfungsi autoimun
5. Disfungsi biokimia
6. Hipoksia jaringan
7. Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh
8. Malnutrisi
9. Perubahan fungsi psikomotor
10. Perubahan fungsi kognitif
1. Kejang
2. Sinkop
3. Vertigo
4. Gangguan penglihatan
5. Gangguan pendengaran
6. Penyakit Parkinson
7. Hipotensi
8. Kelainan nervus vestibularis
9. Retardasi mental
RISIKO CEDERA
Tingkat cedera
fungsi sensori
keamanan lingkungan rumah
keseimbangan
kinerja pengasuhan
kontrol kejang
koordinasi pergerakan
mobilitas
orientasi kognitif
tingkat delirium
tingkat demensia
tingkat jatuh
Meningkat
Keluhan lelah 1
Dispnea saat aktifitas 1
Dispnea setelah aktifitas 1
Aritmia saat aktifitas 1
Sianosis 1
Perasaan lemah 1
Memburuk
Frekuensi nadi 1
Warna kulit 1
Tekana darah 1
Saturasi oksigen 1
Frekuensi napas 1
EKG iskemia 1
Terapeutik
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus(misal:cahaya,suara,kunjungan)
Lakukan latiha rentang gerak pasif dan atau aktif
Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
EKSPEKTASI MENURUN
KRITERIA HASIL
PENCEGAHI.14537
DEFINISI Mengidentifikasi dan menurunkan risiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik
TINDAKAN
Observasi Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastis pada ekstremitas bawah
PERAWATAN I.07228
DEFINISI Memberikan asuhan persalinan pada janin multiple atau mal posisi
TINDAKAN
Observasi Identifikasi kondisi umum pasien
Monitor tanda-tanda vital
Monitor kelainan tanda vital pada ibu dan janin
Monitor tanda-tanda persalinan
Monitor denyut jantung janin
Identifikasi posisi janin dengan USG
Identifikasi perdarahan pasca persalinan
PERAWATAN I.14560
DEFINISI Mengidentifikasi dan merawat ibu yang beresiko selama masa kehamilan sesuai standar pelayanan yang
TINDAKAN
Observasi Identifikasi faktor resiko kehamilan (mis.diabetes,hipertensi,lupus eritmatosus,herpes,hepatitis,HIV,epile
Identifikasi riwayat obstetris (mis.prematuritas,post maturitas,preeklamsia,kehamilan multifetal,retarda
Identifikasi sosial dan demografi (mis.usia ibu,ras,kemiskinan,keterlambatan,atau tidak ada perawatan p
Monitor status fisik dan psikososial selama kehamilan
an kesehatan
a tempat tidur atau kursi
at bantu jalan)
estesi,persediaan resusitasi neonatal,forceps dan penghangat bayi ekstra
eonatal,anestesiologis)
osus,herpes,hepatitis,HIV,epilepsi)
,kehamilan multifetal,retardasi pertumbuhan intra uterine,abrupsi,plasenta previa,sensitisasi Rh,ketuban pecah dini,dan riwayat kelainan
an,atau tidak ada perawatan prenatal,penganiayaan fisik,dan penyalahgunaan zat)
erubahan cairan ketuban,penurunan gerakan janin,kontraksi sebelum 37 minggu,sakit kepala,gangguan penglihatan,nyeri epigastrik,dan p
ecah dini,dan riwayat kelainan genetik keluarga)
KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
PENYEBAB
SDKI
KODE
DIAGNOSA
DEFENISI
LUARAN UTAMA
SLKI
LUARAN TAMBAHAN
DIAGNOSA
INTERVENSI UTAMA
TERAPI
INTERVENSI PENDUKUNG
SIKI
TERAPI
TERAPI
KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
SDKI
KODE
DIAGNOSA
DEFENISI
SLKI
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMBAHAN
DIAGNOSA
DEFENISI
INTERVENSI UTAMA
SIKI
TERAPI
TUGAS SISTEM INFOMASI KEPERAWATAN
D.0057
KELETIHAN
Fisiologis
Aktivitas/istrirahat
Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan
istirahat
1. Gangguan tidur
3. hambatan mobilisasi
4. Kondisi fisiologis (misal: penyakit kronis, penyakit terminal,
anemia, malnutrisi dan kehamilan)
SUBJEKTIF
3. Mengeluh leleah
OBJEKTIF
SUBJEKTIF
2. Libido menurun
OBJEKTIF
KELETIHAN
Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan
istirahat
Tingkat Keletihan
1. Fungsi Seksusal
2. Kesadaran Diri
3. Konservasi Energi
4. Mobilitas Fisik
5. Motivasi
6. Perawatan Diri
7. Toleransi Aktivitas
8. Tingkat Depresi
KELETIHAN
Edukasi Aktivitas/Istirahat
Manajemen Energi
1. Managemen Nutrisi
2. Penentuan Tujuan Bersama
3. Promosi Dukungan Sosial
4. Promosi Koping
5. Promosi Latihan Fisik
6. Reduksi Ansietas
7. Terapi Aktivitas
8. Terapi Relaksasi
D.0138
RESIKO CEDERA PADA JANIN
Lingkungan
Keamanan dan Proteksi
Beresiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik pada janin selama
proses kehamilan dan persalinan
1. Besarnya ukuran janin
2. Malposisi janin
3. Induksi persalinan
4. Persalinan lama kala I, II dan III
5. Disfungsi uterus
6. Kecemasan yang berlebihan tentang proses persalinan
7. Riwayat persalinan
8. Usia ibu (<15th atau >35th)
9. Paritas banyak
10. Efek metode/intervensi bedah selama persalinan
11. Nyeri pada abdomen
Tingkat Cidera
1. Status pertumbuhan
2. Tingkat infeksi
3. Tingkat pengetahuan
1. Konseling nutrisi
2. Konseling sexualitas
3. Manajemen nutrisi
4. Manajemen perdarahan pervaginal
5. Manajemen prolapsus uteri
6. Managemen stres
7. Pemantauan elektronik fetal
8. Pencegahan jatuh
9. Perawatan kehamilan
10. Perawatan persalinan resiko tinggi
1. Managemen Nutrisi
2. Penentuan Tujuan Bersama
3. Promosi Dukungan Sosial
4. Promosi Koping
5. Promosi Latihan Fisik
6. Reduksi Ansietas
7. Terapi Aktivitas
7. Terapi Aktivitas
12. Nyeri pada jalan lahir
13. Penggunaan alat bantu persalinan
14. Kelelahan
15. Merokok
16. Efek agen farmakologis
17. Pengaruh budaya
18. Pola makanan yang tidak sehat
19. Faktor ekonomi
20. Konsumsi alkohol
21. Terpapar agen teratogen
1. Persiapan pemeriksaan USG
2. Promosi Asi Ekslusif
3. Promosi dukungan keluarga
4. Promosi dukungan spiritual
5. Promosi komunikasi efektif
6. Promosi perawatan diri
7. Promosi proses efektif kelurga
8. Resusitasi janin
9. Skrining penyalahgunaan zat
10. Teknik distraksi
11. Teknik menenangkan
SDKI KODE D.0058
DIAGNOSA KESIAPAN PENINGKATAN TIDUR
KATEGORI Fisiologi
SUB KATEGORI Aktivitas/Istirahat
DEFINISI
Gejala dan Tanda Mayor 2. Mengekspresikan perasaan cukup istirahat setelah tidur
Objektif
SLKI KODE
KESIAPAN PENINGKATAN TIDUR
Diagnosa
Pola Tidur
LUARAN UTAMA
Motivasi
Perilaku kesehatan
LUARAN TAMBAHAN
Status Kenyamanan
Tingkat Pengetahuan
SIKI
Kesiapan Peningkatan Tidur
Dukungan Tidur
INTERVENSI UTAMA
Edukasi aktivitas/istirahat
Manajemen Demensia
Manajemen Energi
Manajemen Lingkungan
Manajemen Medikasi
Pengaturan posisi
Promosi Kesadaran Diri
Promosi Koping
Promosi Latihan Fisik
INTERVENSI PENDUKUNG Reduksi Ansietas
Terapi Murattal
Terapi Musik
Terapi Pemijatan
KATEGORI Lingkungan
6. Kateterisasi jantung
SLKI KODE
RISIKO GANGGUAN INTEGRITAS KULIT/JARINGAN
Diagnosa
Integritas kulit dan jaringan
LUARAN UTAMA
Fungsi sensori
Kontrol risiko
Perfusi perifer
LUARAN TAMBAHAN Respon alergi lokal
Status nutris
Status sirkulasi
Termoregulasi
SIKI
Kesiapan Peningkatan Tidur
INTERVENSI UTAMA Perawatan Integritas Kulit
Dukungan perawatan diri
Edukasi edema
Edukasi Kemoterapi
Edukasi pencegahan infeksi
Edukasi perawatan kulit
Edukasi program pengobatan
Edukasi reaksi alergi
Manajemen kemoterapi
Manajemen reaksi alergi
Pemantauan nutrisi
Pemberian obat kulit
Pemberian obat topikal
Pembidaian
INTERVENSI PENDUKUNG Pencegahan infeksi
Pengaturan posisi
Penggunaan terapi tradisional
Pengontrolan infeksi
Perawatan kaki
Perawatan kulit pra operasi
Perawatan sirkulasi
Perawatan tirah baring
Perawatan traksi
Promosi kebersihan
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RISIKO
SLKI KODE
DIAGNOSA
DEFINISI
EKSPEKTASI
KRITERIA HASIL
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMBAHAN
TINDAKAN:
OBSERVASI
TERAPEUTIK
EDUKASI
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
FAKTOR RESIKO
SLKI KODE
Diagnosa
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMBAHAN
SIKI
MANAJEMEN HIPERTERMIA I.15506
DEFINISI
TINDAKAN
D.0059
RISIKO DISORGANISASI PERILAKU BAYI
Fisiologis
Aktivitas/Istirahat
Beresiko mengalami disintegrasi respon fisiologis dan neuro behaviour bayi terhadap lingkungan.
2. Prematuritas
3. prosedur invasif
4. Gangguan motorik
5. Kelainan Kongenital
6. Kelainan genetik
L.05043
ORGANISASI PERILAKU BAYI
Gelisah
tremor
Tersentak
Aritmia
Bradikardi
Takikardi
Kemampuan menyusu
Warna kulit
Fungsi Sensori
Koordinasi Pergerakan
I. 04152
ciptakan dan pertahankan lingkungan dan kegiatan perawatan konsisten setiap dinas
informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
D.0140
RISIKO HIPOTERMIA
Lingkungan
Keamanan dan Proteksi
Beresiko mengalami kegagalan termoregulasi yang dapat mengakibatkan suhu tubuh berada dibawah
rentang normal
1. Berat badan ekstrem
2. Kerusakan hippotalamus
3. Konsumsi alkohol
4. Kurangnya lapisan lemak subkutan
5. Suhu lingkungan rendah
6. Malnutrisi
7. Pemakaian pakaian yang tipis
8. Penurunan Laju metabolisme
9. Terapi radiasi
1. Berat badan ekstrem
2. Dehidrasi
3. Kurang Mobilitas fisik
RISIKO HIPOTERMIA
Termogegulasi
Kontrol Risiko
Perfusi Perifer
Status kenyamanan
Termoregulasi Neonatus
Tingkat Cidera
TERMIA I.15506
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi termoregulasi
Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami keringat berlebih
hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan oksigenisasi, jika perlu
anjurkan tirah baring
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
SLKI KODE
Diagnosa
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMBAHAN
INTERVENSI PENDUKUNG
SDKI KODE
DIAGNOSA
KATEGORI
SUB KATEGORI
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
SLKI KODE
Diagnosa
LUARAN UTAMA
LUARAN TAMBAHAN
SIKI
RISIKO HIPERTERMIA PERIOPERATIF
INTERVENSI UTAMA
INTERVENSI PENDUKUNG
D.0066
RISIKO INTOLERANSI AKTIVITAS
Fisiologis
Aktivitas/istrahat
1. Gangguan sirkulasi
5. Gangguan pernafasan.
1. Anemia
2. Gagal Jantung kongestif
INTOLERANSI AKTIVITAS
Toleransi aktivitas
Ambulansi
Curah Jantung
Konsevasi Energi
Tingkat Keletihan
Manajemen Energi
Promosi Latihan fisik
Dukungan Perawatan Diri
Dukungan tidur
Edukasi Aktivitas/istirahat
Edukasi Latihan Fisik
Identifikasi Risiko
Latihan Pernafasan
Manajemen Alat Pacu Jantung Permanen
Manajemen Medikasi
Manajemen Nutrisi
Manajemen Nyeri
Pemantauan Respirasi
Rehabilitasi Jantung
Surveiliens
Terapi Aktivitas
Terapi Oksigen
D.0141
RISIKO HIPOTERMIA PERIOPERATIF
Lingkungan
Keamanan dan Proteksi
Manajemen Hipotermia
Pemantauan Hemodinamik Invasif
Edukasi Efek Samping Obat
Edukasi Kemoterapi
Edukasi Pengukuran Suhu Tubuh
Edukasi Pengurangan Risiko
Edukasi Preoperatif
Edukasi Prosedur Tindakan
Edukasi Reaksi Alergi
Kompres Panas
Induksi Hipotermia
Koordinasi Praoperasi
Manajemen Cairan
Manajemen Kemoterapi
Manaajemen Syok
Pemantauan Tanda Vital
Pemberian Anastesi
Pemantauan Cairan
Pendampingan Pembedahan
Perawatan Pascaanatesi
Regulasi Temperatur
Terapi Paparan Panas