Anda di halaman 1dari 6

Gangguan Kebutuhan Eliminasi Fecal

(Konstipasi)

1
Contoh Kasus :

A adalah wanita usia 68 tahun yang datang ke apotek menanyakan bagaimana


dia bisa buang air besar dengan normal. Setelah ditanyai, A tidak melaporkan
penderitaan dari sembelit sekarang, sehingga ia membuang tinja yang keras
selama berhari – hari . dia juga melaporkan bahwa ususnya jarang sekali mulas.
Dia tidak memiliki kondisi medis atau alergi dan tidak mengkonsumsi obat-
obatan. Apa yang selanjutnya akan dilakukan ?

Analisis Kasus :

Subjektive Assesment Plan

Terapi farmakologi :
 Wanita  Pasien Geriatri produk pencahar
 Umur : 68 Tahun (>65 tahun) Terapi
 Sulit buang Air  Tidak memiliki nonfarmakologik :
Besar (BAB) riwayat alergi -Meningkatkan asupan
 Tinja yang keras  Pasien serat,biji-bijian, dedak,
mengalami buah-buahan,kacang-
konstipasi kacangan,dan sayuran
-Asupan cairan sehari-
hari
-peningkatan aktivitas
fisik

MENEGAKKAN DIAGNOSA

Konstipasi D.0149

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

i
Penurunan Defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak
tuntas serta feses kering dan banyak

Penyebab

Fisiologis

1. Penurunan Motilitas Gastrointestinal


2. Ketidakadekuatan Pertumbuhan gigi
3. Ketidakcukupan diet
4. Ketidakcukupan asupan serat
5. Ketidakcukupan asupan cairan
6. Aganglionik
7. Kelemahan otot Abdomen

Psikologis

1. Konfusi
2. Depresi
3. Gangguan Emosional

Situasional

1. Perubahan kewbiasaan makan (mis,jenis makanan,jadwal makan)


2. Ketidakadekuatan toileting
3. Aktivitas fisik harian kurang dari yang diajurkan.
4. Penyalahgunaan laktasif
5. Efek agen farmakologis
6. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
7. Kebiasaan menahan dorongan defekasi
8. Perubahan lingkungan

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif

1. Defekasi kurang dari duakali 1. Feses Keras


seminggu.

ii
2. Pengeluaran feses lama dan suit 2. Peristaltik Usus Menurun

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif

1. Mengejan saat Defekasi 1. Distensi Abdomen


2. Kelemahan umum
3. Teraba massa padarektal

Kondisi Klinis Terkait

1. Lesi/cedera pada medula spinalis


2. Spina Bifida
3. Stroke
4. Sklerosis multipel
5. Penyakit parkinson
6. Demensia
7. Hiperparatiroidisme
8. Hipoparatiroidisme
9. Ketidakseimbangan elektrolit
10. Hemoroid
11. Obesitas
12. Pasca operasi obstruksi bowel
13. Kehamilan
14. Pembesaran prostat
15. Abses rektal
16. Fisura Anorektal
17. Striktura anorektal
18. Prolaps rektal
19. Ulkus Rektal
20. Rektokel
21. Tumor
22. Penyakit Hircsprung
23. Impaksi Feses

iii
Diagnosa Keperawatan menjadi Aktual Karena terdapat Data Mayor 80%
dan minor 20%

DAFTAR LUARAN KONSTIPASI

Luaran Utama Eliminasi Fecal


Luaran tambahan Fungsi Gastroinetial
Keseimbangan cairan
Keseimbangan elektrolit
Kontinensia fecal
Mobiitas fisik
Nafsu makan
Status cairan
Tingkat keletihan
Tingkat nyeri

Eliminasi fecal

Definisi

Proses defekasi normal yang diserati dengan pengeluaran feses mudah dan
kosistensi,frekuensi,serta bentuk feses normal.

iv
Intervensi /SIKI

Pencegahan Konstipasi L.04160

Definisi

Mengidentifikasi dan menurunkan resiko terjadinya penurunan frekuensi normal


defekasi yang disertai kesulitan pengeluaran feses yang tidak lengkap.

Tindakan

Observasi

1. Identifikasi faktor resiko konstipasi (mis. Asupan serta tidak adekuat,asupan


cairan tidak adekuat,aganglionik,kelemahan otot abdomen,aktivitas fisik).
2. Monitor tanda dan gejala konstipasi (mis. Defekasi kurang 2 kali
seminggu,defekasi lama atau sulit,feses keras,peristaltik menurun).
3. Identifikasi kasus kognitif untuk mengkomunikasikan kebutuhan.
4. Identifikasi penggunaan obat-obatan yang menyebabkan konstipasi.

Terapeutik

1. Batasi minuman yang mengandung kafein dan alkohol.


2. Jadwalkan rutinitas BAK.
3. Lakukan masase abdomen.
4. Berikan terapi akupresur.

Edukasi

1. Jelaskan penyebab dan faktor resiko konstipasi.


2. Anjurkan minum air putih sesuai dengan kebutuhan (1500–2000 ml/hari).
3. Anjurkan mengonsumsi makanan berserat (25-30 gram/hari).
4. Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik sesuai kebutuhan.
5. Anjurkan berjalan 15-20 menit 1-2 kali/hari.
6. Anjurkan berjongkok untuk menfasilitasi proses BAB kolaborasi.
7. Kolabirasi dengan ahli gizi jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai