Anda di halaman 1dari 4

1.

Basic Bubble

Basic bubble (sumber: animeoutline.com)


Jenis balon kata atau speech bubble yang pertama adalah basic bubble. Sesuai namanya, bentuk
yang satu ini sangat sederhana sebagaimana balon kata pada umumnya.
Bentuknya oval dengan posisi horizontal, di ujungnya ada ekor yang mengarah ke mulut tokoh
yang sedang berdialog atau apa pun yang mengeluarkan suara. Biasanya digunakan untuk adegan
dengan dialog yang normal.
2. Vertical Bubble

Vertical bubble (sumber: animeoutline.com)


Masih mirip dengan jenis yang pertama, vertical bubble biasanya digunakan apabila tidak ada lagi
ruang untuk menggambar gelembung secara horizontal. Untuk fungsinya masih sama
dengan basic bubble, yaitu untuk menjelaskan adegan berdialog normal.
3. Multi-Bubble

Multi-bubble (sumber: animeoutline.com)


Berikutnya ada multi-bubble yang terdiri dari gabungan dua gelembung dan terdapat satu buah
ekor yang mengarah ke mulut tokoh atau apa pun yang mengeluarkan suara. 
Posisinya bisa vertikal maupun horizontal, tergantung ruang kosong yang tersedia di
dalam frame gambar. 
Multi-bubble  sengaja digunakan untuk membagi dialog menjadi dua bagian. Biasanya untuk
menjelaskan adegan dialog tokoh yang sedang malu atau tidak yakin dengan apa yang sedang
mereka katakan. 😅
4. Inwards Pointing Tail Bubble

Inwards pointing tail bubble (sumber: animeoutline.com)


Berikutnya ada inwards pointing tail bubble yang merupakan jenis balon kata berbentuk oval
dengan ekor yang mengarah ke dalam gelembung. 
Fungsi ekor di dalam speech bubble yaitu untuk menunjukkan di mana arah dialog berasal. Sama
halnya dengan jenis balon kata yang satu ini, GenK. Ekornya menghadap ke dalam karena si tokoh
tidak digambarkan di dalam halaman yang sama.
Misalnya inwards pointing tail bubble digambar di halaman sebelah kanan, padahal tokoh yang
berdialog berada di halaman sebelah kiri. Sehingga arah ekor gelembung menghadap ke kiri sesuai
posisi tokoh.
5. Jagged Edges Bubble

Jagged edges bubble (sumber: animeoutline.com)


Balon kata yang berikutnya akan kami bahas adalah jagged edges bubble. Kalau jenis yang satu ini
biasanya digunakan ketika ada adegan tokoh yang sedang berbicara dengan lantang atau berteriak. 
Bentuk gelembung yang seperti ledakan seakan mempertegas suara tokoh yang berteriak nyaring
dari segi visualnya. 🔊
6. Wavy Bubble

Wavy bubble (sumber: animeoutline.com)


Berbeda dari jagged edges bubble, wavy bubble digunakan untuk menunjukkan tokoh yang sedang
merasa kelelahan, sedih, atau bergumam dengan penuh keraguan. Misalnya adegan saat tokoh
merasa sangat kelelahan. 😭 Makanya bentuk gelembung sengaja dibuat bergelombang, GenK.
7. Dashed Line Bubble

Dashed line bubble (sumber: animeoutline.com)


Pada komik atau manga, bentuk gelembung dengan outline putus-putus biasanya digunakan saat
ada adegan tokoh yang sedang berbisik. Kalau di dalam speech bubble, penggunaan garis putus-
putus dapat memberikan kesan tidak tegas sehingga cocok untuk adegan berbisik, GenK.
8. Blast Bubble

Blast bubble (sumber: animeoutline.com)


Jenis gelembung blast bubble biasanya digunakan saat ada adegan penumuman, bisa
lewat speaker, radio, televisi, dan lain-lain. Makanya saat ada adegan pengumuman, komikus
memilih untuk menggunakan jenis gelembung yang satu ini. Bentuknya yang seperti ledakan juga
menambah kesan suara bervolume tinggi.
9. No Tail Bubble

No tail bubble (sumber: animeoutline.com)


Selanjutnya ada jenis no tail bubble yang bentuknya sangat simpel. Kalau basic
bubble  menggunakan ekor, no tail bubble tidak. Jenis gelembung ini biasa digunakan untuk
memvisualisasikan dialog tokoh yang dibicarakan dalam hati. Ternyata karakter manga juga
bisa self-talk yah, GenK.
10. Cloud Like Bubble

Cloud like bubble (sumber: animeoutline.com)


Gelembung berbentuk seperti awan ini memiliki fungsi yang tidak jauh beda dengan no tail
bubble. Hanya saja, cloud like bubble  lebih menggambarkan pikiran tokoh yang sedang merasakan
berbahagia atau saat sedang bermimpi.
11. Rectangular Bubble

Rectangular bubble (sumber: animeoutline.com)


Bentuk persegi tanpa ekor biasanya digunakan untuk menulis narasi untuk menjelaskan situasi,
latar tempat, atau latar waktu. Fungsinya agar pembaca dapat mengetahui apabila terjadi
pergantian setting dan suasana yang sedang dihadapi tokoh. 

Anda mungkin juga menyukai