Anda di halaman 1dari 32

DAFTAR PUSTAKA

Anne., et al. (2013). Fetal Movement Monitoring: How Are We Doing as Educators?. Journal
Obstetetri Gynaecology and Perinatal Epidemiology.
Research.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23343793. Diakses tanggal 10 Oktober
2018

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Association for Improvements in The Maternity Services. Counting the kicks. ISSN 0256-
5004 AIMS Journal, 2015, Vol 27 No 3 https://www.aims.org.uk/journal/item/counting-
the-kicks. Diakses tanggal 10 Oktober 2018

Aspiani, Reny Yuli. (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi Nanda, NIC
dan NOC. Jakarta : Trans info Media.

Cunningham, et al. (2012). Obstetri Wiliams.. Jakarta : EGC.

Dharma, Kusuma kelana. (2015). Metodologi Penelitian Keperawatan ( Pedoman


Melaksanakan Dan Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta : Trans Info Media.

Hanretty, P. Kevin et al. 2014. Ilustrasi Obstetri. Jakarta : CV pentasada Media Edukasi.

Hapitria, Pepi, Padmawati. (2017). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Melalui Multimedia Dan
Tatap Muka Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Asi Dan Menyusui di
Wilayah UPTD Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Ilmu
Kesehatan. Diakses tanggal 12 Oktober 2018

Hatini, Erina Eka. (2018). Pendampingan Pengkajian Kesejahteraan Janin Pada Ibu Hamil
Trimester III Di Kelurahan Kereng Bangkirai. Jurnal Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
Diakses tanggal 11 Oktober 2018
Induniasih, dkk. (2018). Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Baru Pres.

Jasmine, Elizabeth, et al., (2018). Knowledge Regarding Fetal Movement Among Antenatal
Mothers In Narayana Medical College Hospital At Nellore.
http://www.allresearchjournal.com/archives/2018/vol4issue11/PartB/4-11-17-573.pdf.
Diakses tanggal 30 januari 2019

Kemenkes RI. (2015). Kesehatan dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs).
Jakarta : Kemenkes.

Kemenkes RI. (2016). Profil kesehatan Indonesia 2015. Jakarta : Kemenkes.

Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan DKI Jakarta Tahun 2016.


http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_Jakarta
_2016.pdf.

Kortekaas et al., (2018) . Perinatal Death Beyond 41 Weeks Pregnancy: An Evaluation Of


Causes And Substandard Care Factors As Identified In Perinatal Audit In The
Netherlands. BMC Pregnancy and Childbirth (2018) 18:380
https://doi.org/10.1186/s12884-018-1973-0. Diakses tanggal 11 Oktober 2018

Lowdermilk, Deitra Leonard et al. 2014. Keperawatan Maternitas edisi 8.. Jakarta : Salemba
Medika

Mangesi., et al. (2015). Fetal movement counting for assessment of fetal wellbeing (Review).
CochraneDatabaseof SystematicReviews 2015, Issue 10. Art.No.: CD004909. DOI:
10.1002/14651858.CD004909.pub3. . www.cochranelibrary.com diakses tanggal 15
Oktober 2018

Molika, Ewa. 2015. 275 tanya jawab seputar kehamilan dan melahirkan. Vicosta publishing
lembar langit indonesia. Yogyakarta
Nelly, Dkk. 2015. Bahan ajar obstetric ginekologi. Deeppublish. Yogyakarta Rosmauli,
Suryati. 2011. Buku Ajar ASKEB I : Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Muha Medika.
Yogyakarta
Olagbuji, BN et al. (2013). Maternal Understanding Of Fetal Movement In Third Trimester:
A Means For Fetal Monitoring And Reducing Stillbirth. http://www.njcponline.com

Pettker, Christian M., Katherine H., Campbell., (2018). in Avery's Diseases of the Newborn
(Tenth Edition), 2018. https://www.elsevier.ca/ca/product.jsp?isbn=9780323401395.
Diakses tanggal 17 Oktober 2018

Rakhmat, Jalaludin. (2015). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rochanah, Siti. (2018). Pengaruh stimulasi bicara sentuhan dan kombinasi terhadap gerakan
serta denyut jantung pada kehamilan resiko tinggi di RS. Islam Jakarta Cempaka Putih.
Tesis. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Rahmatullah, Irfan. 2016. 9 Bulan Dibuat Penuh Cinta Dibuai Penuh Harap. Gramedia
Pustaka Utama. Yogyakarta

Saastad, Eli., et al. (2011). Fetal Movement Counting Improved Identification of Fetal
Growth Restriction and Perinatal Outcomes – a Multi-Centre, Randomized, Controlled
Trial. Journal plos one.
https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0028482. Diakses
tanggal 10 Oktober 2018

Widowart, Kinga et al. Fetal Movements Monitoring As A Still Valid Fetal Well-Being
Assessment Methode. 2017. Medtube Science. https://medtube.net/science/769-2/.
Diakses tanggal 12 Oktober 2018
Lampiran 3

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN SETELAH PENJELASAN

(INFORM CONCERN)

Nama Instansi : RS. Islam Jakarta Cempaka Putih

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Setelah mendapat keterangan yang cukup serta menyadari manfaat keikutsertaan saya sebagai
responden penelitian untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin dan penelitian ini tidak
berdampak negative pada saya, maka dengan suka rela menyetujui untuk ikut serta dalam
penelitian yang berjudul pengaruh pendidikan kesehatan menilai gerakan janin terhadap
pengetahuan dan perilaku iu hamil dalam menghitung gerakan janin di RS. Islam Jakarta
Cempaka Putih tahun 2018

Jakarta, Januari 2019

Mengetahui Yang Menyetujui

Peneliti Responden

( ) ( )
Lampiran 4

PERMOHONAN SEBAGAI RESPONDEN

Kepada Yth

Ibu…..

Di tempat

Assalamualaikum Wr.Wb

Dalam rangka memenuhi tugas akhir sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Sarjana
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, maka saya bermaksud melakukan
penelitian ilmiah untuk penulisan skripsi dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Tentang Menilai Gerakan Janin Terhadap Pengetahuan Dan Prilaku Ibu Hamil Dalam
Menghitung Gerakan Janin di RS, Islam Cempaka Putih tahun 2018.

Sehubungan dengan hal itu, saya mengharapkan kesediaan ibu untuk menjadi responden yang
akan menghitung gerakan janin dan dicatat di kartu pemantauan janin setelah ibu mendapat
asupan nutrisi.

Peneliti menjamin penelitian ini tidak akan menimbulkan sesuatu yang berdampak negative
terhadap responden. Peneliti sangat mengahargai hak- hak responden dengan cara menjamin
kerahasiaan identitas dan informasi yang diberikan.

Jakarta, Desember 2018

Assalamualaikum Wr.Wb

Hormat saya,
Tuti Alawiyah

Lampiran 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR INTERVENSI

Pokok pembahasan/ topic : Menilai kesejahteraan janin

Subtopik : Menghitung gerakan janin

Topic pembahasan : Definisi, tujuan, manfaat, faktor yang mempengaruhi gerakan


janin, macam-macam gerakan janin, cara menghitung gerakan
janin, dan cara mengisi kartu pemantauan gerakan janin

Sasaran : Semua ibu hamil usia 28 - melahirkan

Waktu : 30 menit

Media : power pont, lembar balik, hand out

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mencapai target ketiga Sustainable Development Goals (SDGs) diperlukan peran
perawat dalam membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan janin. Di Indonesia,
angka kematian neonatal pada tahun 2012 mencapai 19 per 1000 KH ( Kemenkes, 2016).
Angka kematian bayi di DKI Jakarta pada tahun 2016 adalah 4 per 1000 KH. AKB di
Jakarta pusat 32 per 13070 KH dan AKN lebih kecil lagi. (Kemenkes, 2017). Sedangkan
Data di RS. Islam Cempaka Putih (RSIJ Cempaka Putih) angka kematian neonatus
cenderung meningkat. AKN pada tahun 2016 sebesar 6 bayi per 627 KH dan pada tahun
2017 sebesar 20 bayi per 819 KH. Dalam mewujudkan target SDGs, perawat mempunyai
peran untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil. Pendidikan kesehatan
yang diberikan adalah tentang menilai gerakan janin yang berguna untuk memantau
kesejahteraan janin, sehingga dapat membantu menekan angka kematian pada janin.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang menghitung gerakan janin1x 30


menit diharapkan ibu dapat memahami tentang cara menghitung gerakan janin dengan
salah satu cara dan didokumentasikan dalam kartu pemantauan gerak janin

2. Tujuan Khusus

a. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menghitung gerakan janin


diharapkan ibu mampu menyebutkan pengertian menghitung gerakan janin

b. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menghitung gerakan janin


diharapkan ibu mampu menyebutkan tujuan

c. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menghitung gerakan janin


diharapkan ibu mampu menyebutkan manfaat

d. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pertama kali ibu merasakan


gerakan janin baik pada primigravida maupun multigravida, dan waktu yang tepat
untuk memulai perhitungan janin diharapkan ibubisa melakukan perhitungan janin
di usia kandungan 28 bulan.

e. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menghitung gerakan janin


diharapkan ibu mampu menyebutkan macam-macam gerakan janin

f. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menghitung gerakan janin


diharapkan ibu mampu menyebutkan faktor yang mempengaruhi gerakan janin

g. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menghitung gerakan janin


diharapkan ibu mampu menyebutkan cara menghitung gerakan janin

h. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menghitung gerakan janin


diharapkan ibu mampu menyebutkan salah satu cara menghitung gerakan janin
i. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menghitung gerakan janin
diharapkan ibu mampu mengisi di kartu pemantauan gerakan janin

C. Sasaran

Ibu hamil usia 28 minggu- melahirkan yang berobat di RS. Islam Jakarta Cempaka
Putih

D. Media :

Power point, lembar balik dan hang out

E. Proses Kegiatan

No Waktu Kegiatan Media Metode Narasumber


1 3 menit Pembukaan : Peneliti
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan manfaat
2 17 menit Penjelasan tentang Panduan Ceramah Peneliti
konsep gerakan janin, dan praktek
cara menghitungnya dan
cara pendokumentasian
pada kartu pemantauan
gerakan janin
3 5 menit Diskusi terkait materi : Panduan Ceramah Peneliti
Memberikan kesempatan Tanya
pada ibu untuk bertanya jawab
4 5 menit Evaluasi Diskusi Peneliti
5 2 menit Penutup Peneliti
F. Evaluasi

Evaluasi kegiatan :

1. Memberikan pertanyaan tentang konsep gerakan janin.

2. Memberikan kesempatan ibu hamil untuk mendemonstrasikan salah satu cara


menghitung gerakan janin dan mendokumentasikannya

3. Menanyakan perasaan ibu setelah kegiatan


Lampiran 6

Materi Penkes Menghitung Gerakan Janin

1. Gerakan janin adalah pola gerakan tubuh atau anggota tubuh janin yang dirasakan atau
dapat direkam pada satuan waktu (Wiknjosastro, 2010). Beberapa ibu hamil akan
merasakan gerakan bayi pertama kali pada usia kehamilan 12-16 minggu dan 18
minggu. Gerakan ini kadang hanya ibu rasakan seperti kedutan. Pada pemeriksaan
USG gerakan janin sudah bisa diprediksi ketika usia kehamilan 7 minggu. Janin akan
memberikan respon terhadap suara atau emosi. Janin akan aktif bergerak saat ibu telah
kenyang dan akan malas bergerak saat perut ibu lapar. Tujuannya agar ibu bisa
melakukan perhitungan gerakan janin sendiri, memantau secara mandiri gerakan janin.
Manfaat dari menghitung gerakan janin sendiri adalah ibu bisa mengetahui
kesejahteraan janin saat itu.

2. Tujuan menghitung gerakan janin adalah agar ibu bisa melakukan perhitungan gerakan
janin sendiri, memantau secara mandiri gerakan janin.

3. Manfaat menghitung gerakan janin adalah ibu bisa mengetahui kesejahteraan janin
saat itu.

4. Ibu bisa merasakan gerakan janin pertama kali pada primigravida usia kandungan 20
minggu dan pada multigravida usia kandungan 16 minggu. Tetapi untuk menghitung
gerakan janin sendiri ibu bisa melakukannya pada usia 28 minggu karena
perkembangan otak bayi dan saraf otonom sudah optimal

5. Gerakan tubuh janin secara umum, mempelajari pola denyut jantung dan gerakan mata
serta menjelaskan empat status perilaku janin :

a. Status 1F adalah keadaan tenang-tidur, tenang dengan denyut jantung janin tidak
banyak berubah.
b. Status 2F mencakup gerakan tubuh kasar yang berulang kali, gerakan mata
kontinu, dan variasi denyut jantung janin yang lebih luas. Keadaan ini analog
dengan tidur aktif atau tidur rapid eye movement (REM) pada neonatus.

c. Status 3F mencakup gerakan mata kontinu tanpa gerakan tubuh dan tidak ada
akselarasi denyut jantung. Keberadaan status ini masih diperdebatkan ( Pillat dan
James, 1990)

d. Status 4F keadaan dengan gerakan tubuh yang kuat disertai gerakan mata kontinu
dan akselarasi denyut jantung janin. Keadaan ini sama dengan keadaan terjaga
pada bayi.

Janin menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam status 1F dan 2F. Contohnya
pada usia 38 minggu, 75 % waktu janin dihabiskan dalam keadaan ini (Nijhius, dkk.
1989).. gerakan janin bisanya tidak ada pada siklus tidur dan mungkin berkurang
sementara bila ibu meminum obat depresan, alcohol, atau merokok. Obesitas akan
menurunkan kemampuan ibu untuk merasakan gerakan janin.

Status-status perilaku ini terutama 1F dan 2F, yang setara dengan keadaan tidur
tenang dan tidur aktif telah digunakan untuk mengembangkan suatu pemahaman
tentang prilaku janin. Oosterhof dkk., (1993) mempelajari produksi urin janin pada
kehamilan normal dan status 1F dan 2F. volume kandung kemih meningkat selama
tidur tenang atau status 1F. selama status 2F, rentang denyut jantung janin meningkat
bermakna, dan volume kandung kemih berkurang secara signifikan. Keadaan janin ini
mendekati status perilaku neonatal, yaitu, tidur nyenyak (1F), tidur aktif (2F), bangun
sunyi (3F), dan bangun aktif (4F).

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan janin menurut Varney (2011) dan


Jokobovits (2010), gerakan janin dipengaruhi oleh

a. Usia kandungan mempengaruhi gerakan janin, saat usia kehamilan memasuki


trimester ketiga Otak berada pada perkembangannya yang paling pesat, terutama
perkembangan neuron. Ukuran otak bayi juga membesar pada masa ini dan
mempunyai berat 3 kali lipat selama 13 minggu terakhir usia kehamilan. Pada
minggu ke-28, aktivitas gelombang otak janin mulai mempunyai siklus tidur,
seperti tahap REM (di mana janin bisa bermimpi pada tahap ini). Pada ibu
multigravida lebih cepat merasakan gerakan janin yaitu pada uisa kehamilan 16
minggu sebaliknya pada ibu primigravida gerakan janin terasa pada usia 18
minggu kehamilan.

b. Kadar glukosa, kadar glukosa meningkat setelah asupan nutrisi. Ibu yang merasa
lapar jarang merasakan gerakan janin dan sebaliknya ibu yang yang telah makan
cenderung merasakan gerakan janin bertambah. Glukosa akan merangsang janin
bergerak.

c. Stimulus, pada saat ini sistem saraf sudah cukup berkembang untuk mengontrol
beberapa fungsi tubuh. Janin juga sudah mulai bisa mendengar suara dari luar
Rahim. Selain rangsangan suara, rangsangan berupa sentuhan, tekanan dan
perubahan suhu juga dapat merangsang gerakan tubuh reaktif.

d. Air ketuban, banyaknya air ketuban juga turut memengaruhi pergerakan janin di
dalam kandungan. Pada polihidramnion gerakan janin kurang atau tidak terasa
karena bunyi gerakan janin terjadi dari benturan gerakan badan janin dengan
dinding Rahim. Pada polihidramnion kemungkinan kecil terjadi benturan karena
luasnya area Rahim. Sementara pada oligohidramnion, janin lebih banyak berdiam
karena ruangan yang sempit. Menjelang usia kehamilan 37 minggu gerakan janin
relatif menurun dikarenakan jumlah air ketuban yang kurangmengurangi ruang
gerak janin.(Kusmiati, 2008). Hal ini sesuai dengan penelitian Nijhuis (2003)
dalam Marx (2015) bahwa janin pada triwulan ketigamenghabiskan lebih banyak
waktunyadengan melipat lengannya untuk menghemat ruang. Pada usia 38
minggu, 75 persen waktu janin dihabiskan dalam keadaan ini (Nijhius dkk, 1982).

e. Penggunaan obat-obatan tertentu obat antidepresan dapat melemahkan gerakan


janin.

f. Kebiasaan merokok, rokok mengandung zat kimia. Zat kimia ini akan mengalir ke
sirkulasi janin. Nikotin dan karbon monoksida dapat mempengaruhi suplai
oksigen. Kedua menyebabkan vasokntriksi dan menyumbat aliran oksigen.
Menurunnya suplai oksigen membuat janin melemah dan kurang gerak oksigen
janin

g. Kadar oksigen, tinggi – rendahnya kadar oksigen yang diterima janin juga
memengaruhi geraknya. Bila oksigen yang ia terima rendah, maka tubuh akan
menjadi lemah dan gerakan janin pun jadi melemah. Hal ini dapat terjadi bila janin
terlilit tali pusat. Sang Mama akan merasakan gerakan berputar-putar tak menentu
tanpa henti. Namun setelah beberapa waktu terjadi hal sebaliknya, janin tak
banyak bergerak atau malah diam sama sekali. Itu menandakan oksigen yang
dimiliki janin sangat rendah dan dapat membahayakan nyawanya.

h. Hipoksia, kurangnya asupan oksigen ke janin. Pada saat hipoksia terjadi gerakan
janin secara tiba-tiba meningkat melebihi frekunsi normal bila hiposia tidak
teratasi dan malah berlanjut maka gerakan janin akan melemah dan melambat
sebagai upaya untuk menghemat energi.

i. Kebiasaan janin, janin yang sudah biasa distimulasi lebih aktif dibandingkan janin
yang jarang distimulasi oleh lingkungan.

7. Metoda penghitungan gerak janin:

Cardiff count to ten (dalam AIMS jurnal, 2015). Klien diminta melaporkan jika dalam
2 jam gerakan janin < 10x. Metode ini dilakukan dengan cara menghitung rangkain
gerakan janin sebagai satu hitungan. Contoh, saat jam 10 janin menendang-nendang
selama 3 kali, jangan dihitung 3, tapi anggaplah aktivitas tersebut sebagai satu gerakan
saat jam itu. Kemudian, misalnya pada jam 10.10, janin menggeliat selama 10 kali,
maka hitung aktivitas tersebut sebagai gerakan kedua. Selanjutnya, pukul 11.40
menendang 5 kali, hitung sebagai gerakan ketiga dan begitu seterusnya. Dalam metode
ini yang dihitung bukan total setiap gerakan bayi, tapi setiap rangkaian gerakan antar
jeda satu dengan jeda selanjutnya, dan hal ini dihitung selama kurun waktu 2 jam.
Namun, jika sebelum 2 jam ibu sudah bisa merasakan 10 gerakan, maka hentikanlah
penghitungan karena hal ini sudah menandakan bayi dalam kondisi sehat.
8. Cara melakukan dokumentasi gerakan janin. Setiap hari ibu hamil sebaiknya mencatat
pada kartu pemantauan gerak janin agar tidak lupa dan akan lebih baik dilakukan jika
ada yang mengingatkan dari keluarga. Ibu hamil cukup memberi tanda pada kartu
pemantauan janin jika telah melakukan perhitungan janin. Kartu pemantau gerak janin
ini terdiri dari usia kehamilan, hari, jumlah gerakan. Dan waktu.
Lampiran 7

Lembar observasi Menghitung Gerakan Janin Cardiff count to ten

No Tahapan Menilai Gerakan Janin


1. Pastikan ibu telah makan ketika akan melakukan perhitungan gerakan janin.
2. Kosongkan kandung kencing ibu, agar ibu nyaman ketika menghitung gerakan bayi
3. Ibu dalam keadaan rilek, tidak sedang gelisah
4. Usahakan ibu berada dalam posisi yang nyaman baik duduk atau berbaring.
Beberapa posisi akan membantu dalam menentukan kondisi gerakan janin salah
satunya dengan duduk atau berbaring dengan mendengarkan murottal atau musik
klasik. Aktifitas ini akan membantu Dalam memberikan gambaran gerakan janin
yang berhubungan dengan kondisi kesehatan janin.

5. Letakkan tangan pada perut, baik dengan satu tangan atau kedua tangan.

6. Hitung setiap gerakan janin yang terasa, seperti tendangan, gerakan berputar,
memukul, menyikut, dan gerakan lainnya baik gerakan besar maupuin gerakan
kecil. Seringkali dapat melihat adanya benjolan di perut saat melakukan perubahan
posisi. Setiap gerakan yang terasa dihitung 1x gerakan. Jika dalam satu
waktugerakan janin 5x maka dihitung satu saja kecuali ada jeda. Perhitungan
gerakan janin bisa menggunakan rumus Cardiff count to ten. Klien diminta
melaporkan jika dalam 2 jam gerakan janin < 10x. Metode ini dilakukan dengan
cara menghitung rangkain gerakan janin sebagai satu hitungan.

7. Dokumentasikan hasil perhitungan pada kartu pemantauan gerak janin


Lampiran 8

Contoh Kartu Pemantauan Gerakan Janin

\Sumber : Masyarakat of Obstetricians dan Gynecologists Kanada (2007). Janin


Surveillance Kesehatan: antepartum dan Pedoman Konsensus intrapartum. Jurnal
Obstetri dan Ginekologi Kanada. 29 (9) dan kemudian dipakai oleh RS. Alberta
Contoh Kartu Pemantauan Gerakan Janin Di RS Hermina Daan Mogot
Lampiran 9

LEMBAR KUESIONER

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Hamil Dalam
Menilai Gerakan Janin Di RS. Islam Jakarta

Tahun 2018

Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah baik-baik setiap soal
2. Jawablah setiap pertanyaan sesuai kondisi ibu dengan memberikan tanda checklist
pada salah satu jawaban yang disediakan
3. Tanyakan langsung pada peneliti bila ada kesulitan
4. Setelah diisi kuesioner ini dikembalikan pada peneliti

A. Kuesioner Karakteristik Responden


1. Usia
( ) >20 dan <35 thn
( ) 20 – 35 thn
2. Pendidikan
( ) SD ( ) SMA
( ) SMP ( ) PT
3. Usia kehamilan
( ) dalam minggu
4. Paritas
( ) hamil pertama
( ) sudah pernah hamil
B. Kuesioner Pengetahuan Tentang Menghitung Gerakan Janin
Petunjuk Pengisian :
Isilah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang paling tepat dengan memberikan
tanda cheklist
1. Salah satu cara menilai kesejahteraan janin yang dapat dilakukan mandiri oleh ibu
adalah?
a. Memeriksakan diri ke dokter
b. Menilai gerakan janin dengan menghitung gerakan janin
c. Mengajak janin berbicara
d. Membelikan perlengkapan untuk persiapan kelahiran janin
2. Gerakan janin adalah?
a. Pola gerakan tubuh atau anggota tubuh janin yang dirasakan atau dapat
direkam pada satuan waktu
b. Gerakan perut
c. Gerakan yang dirasakan ibu
d. Bunyi suara perut ibu
3. Apa manfaat menilai gerakan janin?
a. Untuk menilai kesejateraan janin
b. Untuk mengetahui BB janin
c. Untuk mengetahui jumlah cairan ketuban
d. Untuk mengetahui kesehatan ibu
4. Kapan gerakan janin bisa dihitung?
a. kapan saja
b. malam hari
c. siang hari
d. pagi-pagi
5. Seharusnya ibu menghitung gerakan janin setiap?
a. setiap hari
b. setiap jam
c. setiap minggu
d. Suka-suka
6. Kapan ibu yang baru hamil dan belum melahirkan merasakan gerakan pertama
kali?
a. Usia kehamilan 10 minggu
b. Usia kehamilan 15 minggu
c. Usia kehamilan 20 minggu
d. Usia kehamilan 25 minggu
7. Umur kehamilan berapa minggu yang disarankan untuk melakukan perhitungan
gerakan janin?
a. 14 minggu
b. 18 minggu
c. 22 minggu
d. 28 minggu
8. Kenapa pada usia tersebut perhitungan janin disarankan?
a. Mendekati persalinan
b. Ibu lebih perhatian akan kelahiran
c. Fungsi otak janin sudah berkembang jauh lebih baik
d. Air ketuban sudah mulai diproduksi
9. Sebutkan beberapa Perilaku janin!
a. 2F (tidur aktif),), 4F (bangun aktif)
b. 1F (tidur tenang), 3F (bangun tenang)
c. Kadang bangun, kadang tidur
d. 1F (tidur tenang), 2F (tidur aktif), 3F (bangun tenang), 4F (bangun aktif)
10. Faktor yang mempengaruhi gerakan janin adalah….?
a. Saat ibu tidur
b. Obat
c. Saat ibu beraktifitas
d. Saat ibu diam
11. Salah satu cara menghitung gerakan janin adalah dengan metode?...
a. Cardiff count to ten
b. Cardiff count to four
c. Cardiff count to six
d. Cardiff count to seven
12. Jika gerakan janin kurang dari 10 gerakan dalam dua jam maka ibu harus?
a. Menangis
b. Istirahat
c. Pergi ke pelayanan kesehatan
d. Dibiarkan saja
13. Fungsi kartu pemantauan janin adalah ?
a. Untuk mencatat gerakan janin
b. Untuk mencatat berat badan janin
c. Untuk mencatat air ketuban
d. Untuk mencatat aktifitas janin

C. Lembar Observasi Penilaian Gerakan Janin


Petunjuk pengisian :
1. Checklist salah satu jawaban “ ya “ jika jawaban merupakan tahapan yang benar dan
“ tidak “ jika jawaban merupakan tahapan yang salah.
2. Kotak kode diisi oleh peneliti.

No Pernyataan Ya Tidak Kode


1. ibu telah makan ketika
akan melakukan
perhitungan gerakan janin.
2. mengosongkan kandung
kencing ibu, agar ibu
nyaman ketika menghitung
gerakan bayi
3. Ibu dalam keadaan rilek,
tidak sedang gelisah

4. ibu berada dalam posisi


yang nyaman baik duduk
atau berbaring. Beberapa
posisi akan membantu
dalam menentukan kondisi
gerakan janin salah satunya
dengan duduk atau
berbaring dengan
mendengarkan murottal
atau musik klasik.
5. Letakkan tangan pada perut,
baik dengan satu tangan
atau kedua tangan.
6. Hitung setiap gerakan janin
yang terasa, seperti
tendangan, gerakan
berputar, memukul,
menyikut, dan gerakan
lainnya baik gerakan besar
maupuin gerakan kecil.
Seringkali dapat melihat
adanya benjolan di perut
saat melakukan perubahan
posisi. Setiap gerakan yang
terasa dihitung 1x gerakan.
Jika dalam satu
waktugerakan janin 5x
maka dihitung satu saja
kecuali ada jeda
6. Perhitungan gerakan janin
bisa menggunakan rumus
Cardiff count to ten. Klien
diminta melaporkan jika
dalam 2 jam gerakan janin
< 10x. Metode ini dilakukan
dengan cara menghitung
rangkaian gerakan janin
sebagai satu hitungan
7. Dokumentasikan hasil
perhitungan pada kartu
pemantauan gerak janin.
Lampiran 10

Kartu Pemantauan Janin

hari Catatan waktu 10 x Gerakan janin waktu dalam 2 jam


minggu senin
Ke- selasa
kamis
jumat
sabtu
minggu
minggu senin
Ke- selasa
kamis
jumat
sabtu
minggu
minggu senin
Ke- selasa
kamis
jumat
sabtu
minggu
minggu senin
Ke- selasa
kamis
jumat
sabtu
minggu
minggu Senin
Ke- Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Keterangan : 1. Ibu mengisi pada kartu gerakan janin saat ibu telah menghitung gerakan
janin.

2. Dicatat dikolom “ catatan waktu 10x gerakan janin” dalam bentuk waktu
misal jam 7 Dilakukan setiap hari selama dua jam
DOKUMENTASI PENKES

Anda mungkin juga menyukai