Anda di halaman 1dari 5

MAPEL : SKEE

KELAS : XII TOI


PENGAJAR : TAUFIK HIDAYAT
KD : 3.17 Menentukan sistem control Jogging berbasis kontaktor
PERTEMUAN : 1 (2X60 menit)
TANGGAL : 30 JULI 2020
WAKTU : 10.30-12.30 WIB

Rangkaian Kontrol Running Jogging

           Assalamu'alaikum wr wb
      
         Pada pertemuan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan pada pertemuan
sebelumnya di kelas XI. Yang dibahas kali ini adalah rangkaian Running Jogging. Running
Jogging itu apa sih??bagaimana cara kerjanya??apa bedanya dengan rangkaian yang
lain??..Pasti pertanyaan-pertanyaan itu yang ada di benak kita sekarang ini. Baiklah tanpa
panjang lebar ayo kita mulai.
        Rangkaian kontrol Running Jogging adalah sebuah rangkaian yang pada dasarnya mirip
dengan rangkaian Direct On Line, namun pada Direct On Line motor listrik hanya dapat
dioperasikan pada sistem Running saja atau beroperasi secara terus menerus saat tombol
ON ditekan. Sedangkan rangkaian rangkaian Running Jogging motor listrik dapat
dioperasikan di dua kondisi, yaitu Running (beroperasi terus menerus saat tombol ditekan)
dan jogging (motor listrik akan beroperasi ketika tombol ON ditekan dan motor listrik akan
berhenti beroperasi ketika tombol ON dilepas). Jogging bisa juga dikatakan sebagai
beroperasi sementara, karena ia hanya akan menjalankan motor listrik saat ditekan saja,
dan ketika dilepas ia akan OFF secara otomatis. Rangkaian seperti ini sering dijumpai pada
industri-industri besar. Pada dunia industri, rangkaian ini biasa dipakai di sistem crane atau
sebagainya yang fungsinya memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
Umumnya rangkaian yang diterapkan di kontrol crane telah dimodifikasi sedikit, misalnya
untuk kondisi Jogging motor listrik akan berputar lebih pelan daripada saat kondisi Running.
Fungsi dari modifikasi ini adalah untuk mempermudah operator saat memindahkan barang
yang berat atau besar, tidak mungkin suatu benda yang berat dan besar dipindahkan secara
cepat karena akan sangat berbahaya, jadi dibutuhkan perpindahan yang agak lambat agar
tingkat bahaya berkurang. Selain itu posisi Jogging juga sangat cocok diterapkan untuk
pemindahan barang di tempat yang sempit, karena operator akan lebih mudah dalam
mengatur pergerakan barang yang dipindahnya. Jadi teman-teman sampai di sini bisa
dipahami bahwa perbedaan dari rangkaian Running Jogging dari rangkaian DOL adalah pada
jumlah kondisi yang bisa dikendalikan. Rangkaian DOL hanya untuk menjalankan motor
listrik di posisi Running saja, tapi Running Jogging bisa mengendalikan motor listrik di dua
kondisi, yaitu Running dan Jogging ( sementara).
         Sekarang agar lebih mudah dalam memahami penjelasan di atas mari kita simak
gambar rangkaian kontrol dan rangkaian daya di bawah ini.
         Rangkaian kontrol Running Jogging memang mirip dengan rangkaian DOL, hanya saja
dimodifikasi dengan menambah suatu push button yang di dalamnya ada dua kontak yaitu
NC dan NO yang berada dalam satu mekanisme. Jadi pada push button ini kedua kontak
akan berubah posisinya ketika push button ditekan, yang NO akan menjadi NC dan yang NC
akan menjadi NO. Kontak NO pada push button ini berfungsi sebagai kontak START
Joggingnya, sedangkan kontak NC berfungsi sebagai pemutus arus yang mengalir menuju
coil A1 A2 dari kontak 13 14 kontaktor yang fungsinya sebagai pengunci. Sebenarnya
rangkaian Running Jogging tidak hanya terpaku pada satu rangkaian ini saja. Masih banyak
macam-macam rangkaian Running Jogging yang bisa kita buat sendiri, yang penting hasil
yang didapat adalah motor bisa beroperasi Running Jogging.
        Agar lebih jelas lagi kita akan membahas cara kerja rangkaian ini. Rangkaian ini ada dua
tombol ON, saat tombol ON Running ditekan maka arus listrik akan menuju coil kontaktor,
lalu listrik dari kontaktor akan menuju ke motor sehingga motor listrik berputar dan tak
akan berhenti hingga tombol STOP ditekan. Selanjutnya ketika kita menekan tombol ON
Jogging, maka kontaktor akan bekerja dan motor listrik akan beroperasi, namun saat tombol
dilepas, kontaktor akan melepas kontaknya dan motor listrik berhenti beroperasi. Kenapa
demikian?? Karena jika kita lihat pada rangkaian kontrol, arus listrik yang mengalir dari
kontak 13 14 kontaktor yang menuju coil A1 A2 telah diputus oleh kontak NC milik push
button ON Jogging, jadi saat ON Jogging ditekan maka kontak NC akan menjadi NO,oleh
karena itu kontaktor tidak akan bisa mengunci yang akhirnya saat tombol ON Jogging
dilepas maka kontaktor juga akan ikut mati secara otomatis.
       Untuk membuat rangkaian ini, kita perlu menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
Bahan dan alat sama dengan yang digunakan pada praktek-praktek sebelumnya, yaitu.

A. Alat

1. Obeng plus
2. Obeng minus.
3. Tang krimping
4. Tang potong
5. Tang lancip
6. Tang kombinasi
7. Avo meter

B. Bahan
1. MCB 3 fasa dan 1 fasa
2. Push button NC, NO, dan NC NO
3. TOR
4. Magnetic Contactor
5. Indicator lamp
6. kabel NYAF
7. Motor listrik

  Itulah alat-alat dan bahan yang umumnya digunakan dalam praktek pembuatan rangkaian,
mungkin ada beberapa alat dan bahan tak terduga yang nantinya akan dibutuhkan dalam
praktek, menyesuaikan saja.

Sekian pertemuan kita pada kali ini, terima kasih dan akhir kata, 
 Wassalamu'alaikum wr wb
TUGAS!
Gambarkan :
1. Rangkaian Daya
2. Rangkaian Kendali
3. Buatkan simulasinya di EKTS
Dari Rangkaian Pengendali Motor 3 Fasa sistem Running-Jogging

Dikumpulkan dalam bentuk :


1. Gambar manual di buku tulis (1 dan 2)
2. Video simulasi (3)
Tugas harus masuk Paling lambat : RABU, 5 AGUSTUS 2020 PUKUL : 12.00

Anda mungkin juga menyukai