Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI MOTOR

SUBYEK – MOTOR LISTRIK OPERASI INTERCHANGED

NAMA PRAKTIKAN : Farah Adibah Ramadhanty (1217020044)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Febrianto Wibowo (1217020022)


Harrid Naufal Gifari (1217020045)
Hilal Mafaza (1217020005)
Inna Amilia Alqoina (1217020015)
Irmawati Irawan (1217020006)

KELAS - KELOMPOK : 2J - 2

TANGGAL PRAKTIKUM : 21 Maret 2018

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 7 April 2018

DOSEN PEMBIMBING : Bpk. P. JANNUS, ST, MT.


Bpk. Ir. BENHUR NAINGGOLAN, MT.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018/2019

1
Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat kasih dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum instalasi listrik dengan subyek Motor Listrik Operasi
Interchanged.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah memahami bagaimana cara penggunaan
Kontaktor Operasi Interchanged.
Pada Kesempatan ini, saya hendak mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing,
Bpk. P. Jannus, ST, MT dan Bpk. Ir. Benhur Nainggolan, MT., yang sudah membingbing saya dan
rekan rekan saya pada saat pelaksanaan praktikum penggunaan Motor Listrik Operasi
Interchanged. Saya pun hendak berterimakasih, kepada rekan-rekan saya dalam kelompok yang
atas kerja samanya sehingga terlaksananya praktikum ini dengan baik.
Kiranya laporan ini dapat berguna bagi banyak orang, khususnya para pembaca, biar
kiranya kekurangan yang terdapat dalam laporan ini dapat dimaklumi.
Kritik dan saran sangat diharapkan, guna meningkatkan mutu laporan selanjutnya.
Sekian, terimakasih.

Depok, 7 April 2018

Farah Adibah Ramadhanty

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini agar setelah selesai melakukan percobaan, diharapkan praktikan
dapat:
Menjelaskan cara kerja kontaktor operasi interchanged;
1.

Menganalisa data yang diperoleh;


2.

Menjelaskan aplikasi dari kontaktor operasi interchanged.


3.

1.2 Dasar Teori


Pada industri modern saat ini kontrol atau pengendali suatu sistem sangatlah
diperlukan untuk lancarnya proses produksi di suatu industri. Kontrol sistem ini paling utama
yang diperlukan sehingga membuat kita harus paham dan lancar dalam merencanakan
rangkaian. Rangkaian kontrol yang umum digunakan pada industri saat ini masih
menggunakan rangkaian kontrol yang berawal dari rangkaian manual. Kontrol bergantian
(interchanged) merupakan salah satu yang digunakan untuk controller di suatu industri.
Pemakaian kontaktor operasi bergantian (interchanged) adalah pengoperasian beban
dengan menggunakan kontaktor di mana masing – masing kontaktor melayani bebannya
masing–masing secara terpisah. Namun pada pengoperasian kontaktor kali ini menggunakan
push button ganda (NO & NC), sehingga jika tidak menekan push button, maka push button
tersebut dalam posisi push button NC, namun bila kita tekan maka push button tersebut
dalam posisi push button NO.
Pada rangkaian ini, kontaktor yang dapat bekerja hanya 1, sehingga bila kontaktor 1
dalam keadaan bekerja, maka kontaktor 2 akan mati, begitu pula jika kontaktor 2 dalam
keadaan bekerja maka kontaktor 1 akan mati, sehingga bekerjanya kontaktor tersebut secara
bergantian (interchanged). Sistem ini banyak sekali digunakan dalam menjalankan mesin-
mesin, dimana bekerjanya beban pertama akan mengakibatkan beban yang lain terputus.
Pemakaian kontaktor dengan operasi bergantian (interchanged) ini, memerlukan
komponen pengaman pada setiap rangkaiannya untuk mengantisipasi terjadinya gangguan
pada motor. Alat yang bisa digunakan untuk pengaman antara lain:
 MCB (Miniature Circuit Breaker) di mana MCB berfungsi untuk memutus arus listrik
secara otomatis jika terjadi konsleting.
 TOLR (Thermal Over Load Relay) di mana TOLR berfungsi untuk proteksi motor listrik
3
dari beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada yang
bekerja cepat dan ada yang lambat. Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6
kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka
pengamannya akan putus setiap motor dijalankan.

Gambar rangkaian kontaktor operasi interchanged terbagi dua yaitu:


1. One line diagram yang biasa dikenal dengan single line diagram
2. Wiring diagram yang biasa dikenal dengan multi line diagram
Penjelasan gambar rangkaian kontaktor operasi interchanged sebagai berikut:
1. One line diagram atau single line diagram
Single line diagram adalah suatu diagram atau rangkaian di mana untuk garis L 1, L2, L3,
dan netral berada pada satu garis yang disebut dengan garis utama serta sekring
berjumlah satu buah yang mewakili L1, L2, dan L3. Pada kontaktor-TOLR-motor masing-
masing berjumlah satu buah saja. Sehingga satu garis mewakili rangkaian ini.
Gambar rangkaian operasi interchanged one line atau single line:

2. Wiring diagram atau multi line diagram


Wiring diagram adalah suatu diagram atau rangkaian di mana garis L 1, L2, L3 dan netral
berada di garisnya masing-masing sehingga garis utama berjumlah empat garis. Lalu
untuk sekring berjumlah sesuai dengan jumlah L yaitu tiga buah sehingga sekringnya juga
berjumlah tiga dan tiap garis sekring dihubungkan sesuai dengan nomor L-nya seperti
sekring 1 di L1, sekring 2 di L2, sekring 3 di L3.
Garis netral hanya menetralkan rangkaian sehingga tidak yang dihubungkan ke netral. NO
pada kontaktor berjumlah tiga, TOLR berjumlah tiga dan motor 3 phasa berjumlah 1
karena motor tersebut dapat mengaliri arus ke tiga garis tersebut.
4
Gambar rangkaian operasi interchanged wiring diagram atau multiline diagram:

1.3 Aplikasi Pemakaian


Kontrol interchanged banyak diaplikasikan dalam:
 Elevator
 Eskalator
 Sistem kontrol traffic light
 Sistem kontrol pompa air otomatis
 Sistem kontrol kompresor otomatis
 Sistem kontrol penerangan

5
BAB II
ALAT DAN BAHAN

No Nama Alat Jumlah Gambar Alat

1 Motor 3 Phasa 1

2 Push Button Switch S0, 1


S1, S2

3 Kabel penghubung secukupnya

4 Lampu indikator H1, H2 1

5 Multimeter 1

6 Kontaktor 2

6
BAB III
LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang akan diuji pada saat praktikum pemakaian kontaktor dengan
operasi motor interchanged.
2. Kuasai segala materi yang akan dipraktikkan yaitu mengenai pemakaian kontaktor dengan
operasi motor interchanged.
3. Jangan lupa juga untuk kuasai alat dan bahan agar tidak terjadi kecelakaan saat
praktikum.
4. Pastikan sumber-sumber tegangan dan arus harus dalam keadaan off sebelum merangkai
rangkaian.
5. Rangkailah peralatan seperti gambar di bawah ini:

Keterangan :

 SO = Saklar tekan utama


 S1, S2 = Saklar tekan NO ke 1, Saklar tekan NO ke 2
 K1, K2 = Kontaktor NO dan NC ke 1, Kontaktor NO dan NC ke 2
 M1 = Lampu hijau dan merah ke 1
 M2 = Lampu hijau dan merah ke 2

6. Cek kembali rangkaian yang telah dibuat.


7. Lihatlah apa yang terjadi pada lampu indikator, menyala atau tidak dan bagaimana kerja
dari rangkaian tersebut.
8. Setelah menuntaskan tugas-tugas praktikum yang diinginkan, rangkai rangkaian listrik
secara berulang agar dapat memahaminya dengan tuntas.
9. Catatlah data-data praktikum dan buatlah tabel kebenaran serta diagram flow chart.
10. Simpulkanlah praktikum pemakaian alat kontakor ini.

7
11. Rapihkan dan kembalikan alat-alat praktikum yang telah digunakan.
BAB IV

DATA DAN ANALISA

1.1 Percobaan InterchangePush Button NC untuk S0 dan S2


Tabel Kebenaran:
Input Output
No
S0 S1 S2 K1 K2 H1 H2 M1 M2
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 0 1 0 1 0 1 0 0 1
3 0 0 1 0 1 0 1 1 0
4 1 0 0 0 0 0 0 1 1

Flow Chart:

Analisa:
Pada rangkaian ini, ketika sumber dinyalakan lampu indikator merah M1 & M2
menyala. Pada saat tombol S1 ditekan maka arus akan mengalir melewati K1 sehingga
lampu indikator H1 menyala. Ketika tombol S2 ditekan maka akan berpengaruh ke K2
sehingga saklar NC dari K2 yang diserikan ke K1 akan membuka dan arus akan mengalir ke
K2 sehingga menyebabkan lampu indikator dari H2 menyala. Ketika tombol s1 kembali
ditekan maka saklar NC K1 yang diserikan ke K2 akan membuka dan K1 bekerja. Begitu
seterusnya jika kedua push button ditekan kontaktor akan bekerja secara bergantian.
Untuk mematikan kontaktor yaitu dengan menekan tombol NC(S0).

8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan diatas dapat kami simpulkan bahwa kontaktor akan


bekerja bergantian dengan menserikan saklar NC K2 ke K1 dan saklar NC K1 ke K2. Dengan
menggunakan pushbutton ganda maka akan saling berpengaruh ketika ditekan karena
memiliki 2 fungsi, ketika kita ingin membuat S2 terhubung, maka S1 yang telah terhubung
akan mati dan beroperasi bergantian dengan S2 yang akan bekerja, begitu seterusnya
sehingga bekerja nya secara bergantian.

Dan pengaplikasiannya dapat digunakan pada penggunaan eskalator, sistem


kontrol penerangan, penggunaan elevator, dll.

5.2 Saran
 Perhatikan dengan baik setiap prosedur yang ada pada jobsheet, jangan lakukan apa yang
tidak ada pada jobsheet.
 Saat merangkai atur kabel agar tidak terlilit atau kusut dan pastikan sumber dalam
keadaan mati saat merangkai.
 Sebelum menghubungkan rangkaian dengan sumber arus listrik, harap dipastikan bahwa
rangkaian yang sudah terpasang sudah benar adanya sesuai dengan jobsheet yang tertera,
karena kesalahan merangkai dan arus sudah mengalir, maka akan menimbulkan kerusakan
pada kontaktor. Jadi ada baiknya, untuk memastikan dengan benar apakah rangkaian yang
sudah dirangkai sudah benar adanya sesuai dengan jobsheet.
 Saat merangkai pastikan kabel tidak longgar dan tidak rusak.
 Hati hati saat menggunakan peralatan listrik, harus tetap menjaga keselamatan dalam
bekerja.

Anda mungkin juga menyukai