Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

Analisis Masalah Mengenai Teknologi Informasi


Di Desa Tampusu, kecamatan Remboken

Dosen Pengampuh:
GLADLY CAREN RORIMPANDEY, ST.,MISD
Disusun Oleh Kelompok 7

1. Putri Sumampouw (21210098)


2. Selvina Rumpang (22210049)
3. Forman Telaumbanua (22210062)
4. Jitro Mamuko (22210201)
5. Meykern Lendo (22210131)
6. Karenia Rumondor (22210178)
7. Jeyner j. Tompoliu (22210055)
8. Jhosua Sambel

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan penyertaan-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Laporan ini kami membahas tentang Pendanaan di Desa Tampusu,
Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa.
Laporan ini kami menyadari bahwa laporan ini masih belum
sempurna karena keterbatasa kemampuan kami. Kami juga masih belajar
mengenai judul ataupun topik yang telah kami ambil dari Desa Tampusu,
Kecamatan Remboken, Minahasa.
Tampusu, 31 mei 2023

Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pada Tanggal 31 Mei 2023, kelompok kami pergi ke sebuah desa
tepatnya di Desa Tampusu, Kecamatan Remboken untuk melaksanakan
wawancara mengenai masalah yang dihadapi oleh Hukum Tua dan Tim di
desa Tampusu. Setelah kami tiba dan bertemu langsung dengan Bapak
Hukum Tua Bapak Arnol Piere di rumahnya. Kemudian kami
mengucapkan salam dan memperkenalkan diri kami selanjutnya
meminta izin untuk melakukan survei mengenai masalah yang
Pemerintah hadapi di desa Tampusu, Kecamatan Remboken, Kabupaten
Minahasa. Disaat kami diberikan izin oleh Bapak Hukum Tua kami mulai
menanyakan dan berbincang bincang mengenai masalah yang
Pemerintah hadapi di Desa tersebut. Setelah berbincang bincang kami
menemukan masalah yang dihadapi oleh Hukum Tua dan tim di Desa
Tampusu mengenai masalah Pendataan Masyarakat. Dimana Pemerintah
di Desa Tampusu mengalami masalah dalam mendata masyarakat,
misalnya ada masyarakat yang baru otomatis Pemerintah harus
melakukan pendataan baik itu Nama, Tanggal Lahir, Umur, dan lain
sebagainya. Sehingga di saat Pemerintah dan Tim melakukan pendataan
tentunya memakan waktu, kemudian banyak tenaga yang harus
dikeluarkan karena harus keluar masuk rumah masyarakat untuk
mendata masyarakat ketika terjadi Update data masyarakat. Karena tidak
menutup kemungkinan besar masyarakat terjadi yang namanya
Kematian, dan otomatis disana masyarakat akan berkurang, kemudian
juga kemungkinan ada masyarakat yang bertambah dengan ada
masyarakat yang melahirkan, otomatis itu akan dicatat oleh Pemerintah
Nama - Nama masyarakat tersebut.

II. Tujuan Kegiatan


 Mencari Permasalahan yang dialami oleh Pemerintah Hukum
Tua di Desa Tampusu, Kecamatan Remboken, Kabupaten
Minahasa.
III. Hasil yang didapatkan

IV. Waktu dan Tempat Pelaksaan Kegiatan

 Hari Tanggal : Rabu, 31 Mei 2023


 Waktu Pelaksanaan : Pukul 14:00- 15:10 WITA
 Tempat Pelaksanaan : DESA TAMPUSU,
KECAMATAN REMBOKEN, MINAHASA
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Flowchart Pendataan Data Masyarakat Tampusu
Flowchart adalah representasi grafis dari serangkaian langkah-langkah
atau proses dalam bentuk simbol-simbol yang terhubung oleh panah. Flowchart
digunakan untuk menggambarkan alur kerja atau algoritma secara visual agar
mudah dipahami oleh orang lain. Flowchart terdiri dari beberapa simbol yang
mewakili langkah-langkah atau tindakan tertentu dalam suatu proses. Setiap
simbol dalam flowchart dihubungkan dengan panah yang menunjukkan aliran atau
urutan langkah-langkah tersebut.
Berikut ini adalah flowchart tentang langkah-langkah pendataan mayarakat
Tampusu melalui
B. ERD
ERD adalah sebuah model yang digunakan untuk memvisualisasikan hubungan
antara entitas (objek) dalam sebuah basis data. ERD digunakan untuk merancang,
menggambarkan, dan mengkomunikasikan struktur basis data yang akan dibangun. ERD
menggunakan simbol-simbol grafis yang merepresentasikan entitas, atribut, dan
hubungan antara entitas. Simbol-simbol ini dihubungkan dengan panah yang
menunjukkan hubungan antara entitas tersebut.

Berikut ini adalah tampilan dari ERD dari pendataan masyarakat Tampusu
C. Normalisasi ERD
ERD adalah proses dalam desain basis data yang digunakan untuk mengeliminasi
redudansi data dan meminimalkan anomali pada basis data. Tujuan utama normalisasi
ERD adalah memastikan bahwa basis data memiliki struktur yang efisien, fleksibel, dan
tidak mengandung inkonsistensi data. Normalisasi ERD mengikuti serangkaian aturan
atau bentuk normal yang dirancang untuk membagi basis data menjadi tabel-tabel yang
lebih kecil dan lebih terorganisir
1NF
Tabel_Penduduk

Nama Tanggal Lahir Alamat DI_Penduduk Jenis_Kelamin Agama


Hery Roring 10-02-1978 Tampusu 3172011706691978 Laki-laki Kristen
Mervi Lahama 12-041982 Tampusu 3172014211760010 Perempuan Kristen
Jenifer Roring 14-04-2003 Tampusu 3172010605080003 Perempuan Kristen

2NF
Tabel_keluarga
Nama ID_Penduduk Alamat
Hery Roring 3172011706691978 Tampusu
Mervi Lahama 3172014211760010 Tampusu
Jenifer Roring 3172010605080003 Tampusu

Tabel_Pekerjaan

Nama Nama_Pekerjaan
Hery Roring Petani/Pekebun
Mervi Lahama Petani/Pekebun
Jenifer Roring Belum bekerja

Tabel_hubungan

Nama ID_Penduduk Jenis _Hubungan


Hery Roring 3172011706691978 Ayah
Mervi Lahama 3172014211760010 Ibu
Jenifer Roring 3172010605080003 Anak
Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap tingkat normalisasi:
1. Normalisasi Tingkat Pertama (FNF):
Memastikan setiap kolom hanya berisi nilai atomik (tidak dapat dibagi lagi).
Membuang kolom dengan nilai berulang (redundan).
Membuat setiap baris memiliki identitas unik (biasanya menggunakan kunci primer).
2. Normalisasi Tingkat Kedua (SNF):
Memastikan bahwa setiap kolom non-kunci tergantung pada seluruh kunci utama.
Menghilangkan ketergantungan parsial yang tidak diperlukan.
3. Normalisasi Tingkat Ketiga (TNF):
Memastikan bahwa setiap kolom non-kunci hanya bergantung pada kunci utama, bukan
pada kolom lainnya.
Memecah tabel menjadi beberapa tabel baru untuk menghilangkan dependensi transitif.
Tingkat normalisasi di atas (FNF, SNF, dan TNF) merupakan tingkat normalisasi yang
paling umum diterapkan dalam desain basis data. Terdapat tingkatan normalisasi lanjutan
seperti Normalisasi Tingkat Keempat (Fourth Normal Form/4NF) dan Normalisasi Tingkat
Kelima (Fifth Normal Form/5NF) yang menerapkan kriteria dan tujuan yang lebih spesifik
sesuai dengan kompleksitas struktur data.
Dengan menerapkan normalisasi, struktur tabel yang lebih efisien dapat dicapai. Hal
ini mengurangi redundansi data, meningkatkan integritas referensial, meminimalkan
perubahan data yang diperlukan, dan memudahkan pemeliharaan dan pembaruan data.

D. Normalisasi Ke Relasional Skema

Normalisasi skema relasional adalah proses dalam desain basis data relasional yang
bertujuan untuk mengorganisir struktur tabel dan mengurangi redudansi data.
Tujuan normalisasi adalah untuk menghasilkan skema relasional yang meminimalkan
anomali data, menjaga integritas data, dan memfasilitasi operasi basis data yang efisien.
Proses normalisasi skema relasional mengikuti aturan bentuk normal, yang terdiri dari
beberapa tingkatan normalisasi. Setiap tingkatan normalisasi memiliki aturan yang harus
dipenuhi untuk mencapai tingkat normalisasi tersebut.
E. EDL data definition language, create EDL
F. Dani Data 100 row (Nama 100, alamat 100)
G. Dokumentasi Pendataan Masyarakat Tampusu

Anda mungkin juga menyukai