P2 TB
KABUPATEN MALANG
PUSKESMAS PONCOKUSUMO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat yang telah dikaruniakan kepada penyusun, sehingga Pedoman Internal P2
TB Puskesmas Poncokusumo ini dapat terselesaikan.
Pedoman Internal P2 TB ini berisikan tentang pelayanan tahunan Pedoman
Internal P2 TB terkait rincian kegiatan,metode,cara pelaksanaan kegiatan jadwal
pelaksanaan, standart fasilitas dll.
Kami menyadari bahwa penulisan Pedoman pelayanan Pedoman Internal
P2 TB ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan masukan yang
sifatnya membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan penulisan Pedoman Pelayanan P2 TB selanjutnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………I
Daftar isi………………………………………………………………………………………II
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………5
A. LatarBelakang…………………………….………………………………...5
B. TujuanPedoman……………..……………………………………………..6
C. SasaranPedoman……………….………………………………………….7
D. Ruang LingkupPedoman………………………………..………………..7
E. Batasan Operasional……………….……………………..………............7
BAB II STANDAR KETENAGAAN……………………………….............................9
A. KualifikasiSumberDayaManusia…………………………………………9
B. DistribusiKetenagaan……………………………………………………….9
C. JadwalKegiatan……………………………………………………………..11
BAB III STANDART FASILITAS………………………….......................................12
A. StandartFasilitas………………………………………………….............14
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN…………………...……………………………16
A. LingkupKegiatan……………………………………………………………16
B. Metode……………………………………………………………………….18
C. Langkah Kegiatan…………………………………………………………...18
BAB V LOGISTIK……………………………........................................................20
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM ………..…………….26
BAB VII KESELAMATAN KERJA…………………………….………........................28
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU……………………………………………………….29
BAB IX PENUTUP………………………………………………………………………..31
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Diperkirakansekitarsepertigapenduduk dunia telahterinfeksi oleh
Mycobacterium Tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakanada 9 jutapasien Tb
baru dan 3 jutakematianakibat TB di seluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan
98% kematianakibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang.
Demikian juga kematianwanitaakibat TB
lebihbanyakdaripadakematiankarenakehamilan, persalinan dan nifas.
TB sampaidengansaatinimasihmerupakan salah
satumasalahkesehatanmasyarakat di dunia walaupunupayapengendaliandengan
strategi DOTS telahditerapkan di banyak negara sejaktahun 1995.
Dalamlaporan WHO tahun 2013 :
1.Diperkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012 dimana 1,1 juta orang
(13%) diantaranya adalah pasien TB dengan HIV positif . sekitar 75% dari pasien
tersebut berada di wilayah Afrika.
2.Pada tahun 2012 diperkirakan terdapat 450.000 orang yang menderita TB MDR
dan 170.000 orang diantaranya meninggal dunia.
3.Meskipun kasus dan kematian karena TB sebagian besar terjadi pada pria tetapi
angka kesakitan dan kematian wanita akibat TB juga sangat tinggi. Diperkirakan
terdapat 2,9 juta kasus TB pada tahun 2012 dengan jumlah kematian karena TB
mencapai 410.000 kasus termasuk diantaranya adalah 160.000 orang wanita
dengan HIV positif. Separuh dari orang dengan HIV positif yang meninggal
karena TB pada tahun 2012 adalah wanita.
4.Pada tahun 2012 diperkirakan proporsi kasus TB anak diantara seluruh kasus TB
secara global mencapai 6% (530.000 pasien TB anak/tahun). Sedangkan
kematian anak (dengan status HIV negatif) yang menderita TB mencapai 74.000
kematian/tahun, atau sekitar 8% dari total kematian yang disebabkan TB
5.Meskipun jumlah kasus TB dan jumlah kematian TB tetap tinggi untuk penyakit
yang sebenarnya bisa dicegah dan disembuhkan, tetapi fakta juga menunjukkan
keberhasilan dalam pengendalian TB. Peningkatan angka insideni TB secara
global telah berhasil dihentikan dan telah menunjukkan tren penurunan (turun 2%
per tahun pada tahun 2012), angka kematian juga sudah berhasil diturunkan 45%
bila dibandingkan tahun 1990.
Sekitar 75% pasien TB adalahkelompokusia yang paling
produktifsecaraekonomis (15-50 tahun). Diperkirakanseorangpasien TB dewasa,
akankehilangan rata-rata waktukerjanya 3-4 bulan. Hal tersebutberakibat pada
kehilanganpendapatantahunanrumahtangganyasekitar 20-30%. Jika
iameninggalakibatTB, makaakankehilanganpendapatannyasekitar 15 tahun.
Selainmerugikansecaraekonomis, TB juga
memberikandampakburuklainnyasecarasosial stigma bahkandikucilkan oleh
masyarakat. Pada tahun 1990-an, situasi TB di dunia semakinmemburuk,
jumlahkasusmeningkat dan banyakkasus yang tidakberhasildisembuhkan, terutama
pada negara yang dikelompokkandalam 22 negara denganmasalah TB besar (High
Burden Countries). Menyikapihaltersebut pada tahun 1993, WHO mencanangkan
TB sebagaikegawatdaruratan dunia (Global Emergency).
Diperkirakanterdapat 2 jutakematianakibattuberkulosis pada tahun 2002.
Jumlahterbesarkematianakibat TB terdapat di Asia tenggarayaitu 625.000 orang
atauangkamortalitisebesar 39 orang per 100.000 penduduk. Angka
mortalititertinggiterdapat di Afrika yaitu 83 per 100.000 penduduk, dimanaprevalensi
HIV yang cukuptinggimengakibatkanpeningkatancepatkasus TB yang muncul. Di
Indonesia berdasarkanSurvei Kesehatan RumahTangga (SKRT) tahun 2001
didapatkanbahwapenyakit pada
sistempernapasanmerupakanpenyebabkematiankeduasetelahsistemsirkulasi. Pada
SKRT 1992 disebutkanbahwapenyakit TB merupakanpenyebabkematiankedua,
sementara SKRT 2001
menyebutkanbahwatuberkulosisadalahpenyebabkematianpertama pada
golonganpenyakitinfeksi. Sementaraitudarihasillaporan yang masukkesubdit TB
P2MPL Departemen Kesehatan tahun ,2001 terdapat 50.443 penderita BTA positif
yang diobati (23% darijumlahperkiraanpenderita BTA positif ).
Tigaperempatdarikasus TB iniberusia 15 – 49 tahun. Pada tahun 2004 WHO
memperkirakansetiaptahunnyamuncul 115 orang penderitatuberkulosisparumenular
(BTA positif) pada setiap 100.000 penduduk. Saatini Indonesia
masihmendudukiurutanke 3 di dunia untukjumlahkasus TB setelah India dan China,
jumlahkasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahunatausetaradengan 11
kematian per jam.
Penyebabutamameningkatnyabebanmasalah TB antara lain adalah :
1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara-negara
yang sedang berkembang.
2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi dengan disparitas yang terlalu lebar,
sehingga masyarakat masih mengalami masalah dengan kondisi sanitasi, papan,
sandang dan pangan yang buruk.
3. Beban determinan sosial yang masih berat seperti angka pengangguran , tingkat
pendidikan yang pendapatan per kapita yang masih rendah yang berakibat pada
kerentanan masyarakat terhadap TB.
4. Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh :
Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan
Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat,
penemuan kasus/diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin
penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang
standar, dan sebagainya)
Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosisi dan panduan obat yang tidak
standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis)
Salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG
Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis
ekonomi atau pergolakan masyarakat.
5. Perubahan demografik karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan
struktur umur kependudukan.
6. Besarnya masalah kesehatan lain yang bisa mempengaruhi tetap tingginya
beban TB seperti gizi buruk, merokok, diabetes
7. Dampak pandemi HIV
Pandemi HIV/AIDS di dunia akan menambah permasalahan TB. Koinfeksi
dengan HIV akan meningkatkan resiko kejadian TB secara signifikan.
8. Pada saat yang sama, kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB
(Multidrugs resistance = MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang
tidak berhasil disembuhkan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan
menyebabkan terjadinya epidemi TB yang sulit ditangani.
B. Tujuan
1. Umum
Menurunkanangkakesakitan dan kematianakibat TB
dalamrangkapencapaiantujuanpembangunankesehatanuntukmeningkatkand
erajatkesehatanmasyarakat.
2. Khusus
a. Terdeteksi penyakit TB sejak awal agar dapat diterapi lebih lanjut
b. Sebagai patokan/pedoman petugas dalam penatalaksanaan TB
c. Penyakit TB dapat tercatat dan dilaporkan dengan baik
d. Terdapatnya monitoring dan evaluasi dalam penatalaksanaan TB
C. Sasaran
SasaranpedomanPengendalian Tuberculosis adalah pengguna jasalayanan,
keluarga, dan masyarakat.
D. RuangLingkup
1. Tatalaksana pasien Tuberculosis
2. Tatalaksana Tuberculosis pada anak
3. Kegiatan Kolaborasi TB HIV
4. Pencegahan dan pengendalian Tuberculosis
5. Manajemen Laboratorium Puskesmas
6. Sistem Informasi Program Pengendalian Tuberculosis
E. Batasan Operasional
1. Tatalaksana pasien
tuberculosisadalahdiawalidenganskriningpenemuanpasienkemudianpengobata
n yang dikeloladenganmenggunakan strategi DOTS pada pasiendiatas 14
tahun. Tujuanutamapengobatanpasien TB adalahmenurunkanangkakematian
dan kesakitansertamencegahpenularandengancaramenyembuhkanpasien.
2. Tatalaksana Tuberculosis pada anakdilakukan pada anakusia 0-14
tahunTatalaksanamedikamentosa TB anakterdiridariterapi (pengobatan) dan
profilaksis (pengobatanpencegahan) terapi TB diberikan pada anak yang sakit
TB, sedangkanprofilaksisdiberikankepadaanak yang kontak TB (profilaksis
primer) atauanak yang terinfeksi TB tanpasakit TB (profilaksissekunder).
3. Kegiatan Kolaborasi TB HIV koinfeksi sering terjadi pada orang dengan
HIVAIDS (ODHA). Orang dengan HIV mempunyai kemungkinan sekitar 30 kali
lebih berisiko untuk sakit TB dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi
HIV. Manajemen koinfeksi TB-HIV tidak dapat dipisahkan karena sangat
berkaitan, baik dari manajemen penyakit maupun operasional.
4. Pencegahan dan pengendalian Tuberculosis pada semua orang yang
teerlibatdalampemberianpelayanan pada pasien TB
harusmenjadiperhatianutama. PenatalaksanaanPencegahan dan
PengendalianInfeksi (PPI) TB
bagipetugaskesehatansangatlahpentingperanannyauntukmencegahtersebarny
akuman TB.
5. Manajemen Laboratorium Puskesmasharusmenjaminadanyasistem dan
perangkatkeamanan dan keselamatankerjasertapelaksanaannya oleh
setiappetugas di laboratoriumdenganpemantauan dan evaluasisecaraberkala,
yang diikutitindakankoreksi yang memadai. Komponen yang berperan pada
keselamatan dan keamananlaboratorium TB yaitu : infrastrukturlaboratorium,
peralatan, bahan yang dipakai, proses dan ketrampilankerja dan
pengelolaanlimbahlaboratorium.
6. Sistem Informasi Program Pengendalian Tuberculosis
merupakanbagiandarisisteminformasikesehatan.
Sisteminformasikesehatanadalahseperangkattatanan yang meliputi data,
informasi, indikator, prosedur, perngkat, tekhnologidan SumberDayaManusia
(SDM) yang salingberkaitan dan
dikelolasecaraterpaduuntukmengarahkantindakanataukeputusan yang
bergunadalammendukungpembangunannasional.
BAB II
STANDART KETENAGAAN
A. Kualifikasisumberdayamanusia
Kepalapuskesmasberkewajibanmenyediakan dan
ataumeberdayakansumberdayasesuaikebutuhanuntukpenyelenggaraanpelayanan di
puskesmas, baikuntukpenyelenggaraan UKM maupunpelayanankliniskhususnya
unit TBC. Penyediaansumberdayamanusiadilakukandengan proses rekruitmen,
proses kredensial, proses pelatihan dan
peningkatankompetensidalampelayanankesehatan.
B. Distribusiketenagaan
BEZEETTING
N NAMA UNIT ORGANISASI KELOMPOK PEGAWAI SAAT INI KETERANGA
O DAN NAMA JABATAN JABATAN PN PPP NON N
S K ASN
1 Sanitarian PelaksanaLanjutan 1 1
2 Dokter Ahli Pertama 1 1
3 Dokter Ahli Madya 2 0
4 Bidan Penyelia 5 0
5 Bidan Terampil 10 1 0
6 Bidan Mahir 3 0
7 Bidan PengelolaKebidanan 1 2
8 Perawat Ahli Pertama 1 0
9 Perawat Terampil 3 1 17
1
Perawat Penyelia 3 0
0
1 PengelolaKeperawat
Perawat 0 1
1 an
1
PetugasKeamanan JabatanPelaksana 0 3
2
1
PengadministrasiUmum JabatanPelaksana 2 2
3
1
AsistenApoteker Pelaksana 1 1
4
1
Pengelola Data JabatanPelaksana 0 2
5
1 PranataLaboratorium
Mahir 1 1
6 Kesehatan
1
Nutrisionis Pelaksana 1 1
7
1
Dokter Gigi Ahli Pertama 1 1
8
1
PengemudiAmbulan JabatanPelaksana 0 1
9
2
PerekamMedis Pelaksana 0 1
0
2
Apoteker Ahli Pertama 1 0
1
2
Terapis Gigi Dan Mulut Terampil 1 0
2
2
PengelolaAkuntansi JabatanPelaksana 0 1
3
2
Bendahara JabatanPelaksana 0 0
4
2
PramuKebersihan JabatanPelaksana 0 2
5
2 Penyuluh Kesehatan
Ahli Pertama 0 0
6 Masyarakat
C. Jadwal Kegiatan
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Investigasi Kontak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skrining terduga TB melalui C
2 Poli, Posyandu Balita,
Posyandu Lansia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelacakan penderita C
5 Mangkir
√ √ √
Pemberdayaan Masyarakat C
dalam pencegahan penyakit
6
menular melalui Penyuluhan / √
Refresing Kader TB
BAB III
STANDART FASILITAS
A. StandartFasilitas
N
Unit Pelayanan JenisPelayanan JadwalPelayanan
o
1. Ruang PendaftaranPasien Senin–Kamis : 08.00 –
Pendaftaran dan PelayananRekamMedis Jum’at 12.00
RekamMedis : 08.00 –
Sabtu 10.00
: 08.00 –
11.00
08.00 –
Senin–Kamis :
Pemeriksaan dan Pengobatan 14.00
Ruang Jum’at
Surat KeteranganSehat 08.00 –
2. PemeriksaanUmu :
Rujukan 11.00
m Sabtu
KonsultasiKesehatan 08.00 –
:
12.00
Scalling 08.00 –
Senin–Kamis :
TambalGigi 14.00
Jum’at
Ruang Kesehatan CabutGigi 08.00 –
3. :
Gigi dan Mulut PelayananGigiLainnya 11.00
Sabtu
Rujukan 08.00 –
:
KonsultasiKesehatanGigi 12.00
PelayananTerpaduBayi/
BalitaSehat
08.00 –
PelayananTerpaduBayi/ Senin–Kamis :
14.00
BalitaSakit Jum’at
Ruang KIA dan 08.00 –
4. PelayananIbuHamil dan Nifas :
Imunisasi 11.00
Tindik Bayi Sabtu
08.00 –
Imunisasi :
12.00
Rujukan
KonsultasiKesehatan
08.00 –
Pelayanan KB jangkapendek/ Senin–Kamis :
14.00
Ruang KB dan Implant/IUD Jum’at
08.00 –
5. KesehatanReprod Konsultasi KB :
11.00
uksi PemeriksaanInfeksiMenularSeks Sabtu
08.00 –
ual (IMS) :
12.00
08.00 –
Senin–Kamis :
14.00
Jum’at
08.00 –
6. Ruang TB/HIV PemeriksaanPenderita TB/HIV :
11.00
Sabtu
08.00 –
:
12.00
08.00 –
Senin–Kamis :
14.00
Jum’at
KonsultasiGizi 08.00 –
7. Ruang Konsultasi :
KonsultasiSanitasi 11.00
Sabtu
08.00 –
:
12.00
8. Ruang Farmasi PelayananObat Senin–Kamis : 08.00 –
14.00
Jum’at
08.00 –
:
11.00
Sabtu
08.00 –
:
12.00
Pemeriksaan Darah Lengkap,
Urine Lengkap, FaecesLengkap
Pemeriksaan Kimia Klinik (Gula
Darah, AsamUrat, Kolesterol,
08.00 –
Trigliserida) Senin–Kamis :
14.00
PemeriksaanImunologi (Widal Jum’at
Ruang 08.00 –
9. Slide, HBs Ag, HIV Rapid, :
Laboratorium 11.00
Syphilis, Rapid Antigen Covid- Sabtu
08.00 –
19, NS-1, IgM, dan IgG Dengue) :
12.00
PemeriksaanGolongan Darah
TesKehamilan
PemeriksaanMikrobiologi (BTA,
Gram, dan Malaria)
14.00 –
Senin–Kamis :
08.00
Jum’at
11.00 –
Pelayanan di Luar Jam DINAS :
08.00
Sabtu
12.00 –
:
08.00
Ruang PenangananGawatDarurat
1
GawatDarurat / PenangananTindakanMedis 24 jam
0.
Tindakan Visum
1
Ruang Bersalin PelayananPersalinanNormal 24 jam
1.
Ruang Dewasa
1
Ruang RawatInap Ruang Anak 24 jam
2.
Ruang Nifas
1
Ambulans RujukanAmbulans 24 jam
3.
BAB IV
TATALAKSANA LAYANAN
A. LingkupKegiatan
B. Metode
1. Pemeriksaanfisik (skrining)
2. Pemeriksaansampeldahak
3. Penegakan diagnosis
4. Pengobatan
5. Konseling
6. Penyuluhan
7. Kunjunganrumah
C. Langkah Kegiatan
1. Menyusun jadwalkegiatan
2. Sosialisasijadwalkegiatan
3. Koordinasilintas program dan lintassektor
4. Pelaksanaankegiatanberupakunjunganmaupunpertemuan
5. Monitoring dan pemantauankegiatan
6. Evaluasikegiatansecaraberkala
7. Membuatrencanatindaklanjut
8. Evaluasirencanatindaklanjut
Peran Linprog dan Linsekdalamkegiatanpenurunanangkapenderita TB:
VII. MEUBELAIR
1 Kursikerja 3 buah 3 buah 3
2 Lemariarsip 1 buah 1 buah 1
3 Mejatulis 1 buah 1 buah 1
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
Pelayanan P2 TBmenerapkanstandartkeselamatanpasien,yaitu :
1. IdentifikasiPasiendenganbenar
Kepatuhanpetugasmelakukanidentifikasipasien minimal dengan 2 caraidentifikasi
yang relatiftidakberubah pada saatpendaftaran dan sebelummelakukanprosedur
diagnosis, tindakan, pemberianobat dan pemberiandiitsertakondisikhusus
(pasientidakmembawaidentitas, mempunyainamasama)
2. Komunikasiefektifdalampelayanan
Petugasmelakukankomunikasiefektif di rekammedisantara lain: penyampaianpesan
verbal lewattelponatau media komunikasidengan SBAR (Situational, Background,
Assesment, Recomendation) pada pelaporankasus dan TBK (Tulis,Baca,
Konfirmasi) pada saatmenerimainstruksidokter :
penyampaiannilaikritishasilpemeriksaanpenunjang , transfer/operan pada
waktuserahterimapasien dan rujukan
3. Keamananobat yang perludiwaspadai
Pengelolaanobatobat yang diwaspadaipelabelanobat high alert (obat yang
beresikotinggi),misal : insulin, narkotika, agonis adrenegik, antagonisadrenegik,
anestesi (general, inhalasi, IV), antitrombotic, dextrose 20%, parenteral nutrisi, oral
hipoglikemik), obat yang mempunyainama, bunyi dan sediaanhampirsama (LASA/
Look Alike Sound Alike) dan pelabelankadaluarsa di ruangfarmasi dan gudangobat
4. Memastikanlokasipembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar
Kepatuhanmelakukandoubel check
terhadapprosedurpembedahanuntukmemastikanlokasipembedahan yang benar dan
pada pasien yang benar di UGD/tindakan, persalinan, KIA-KB dan poli gigi, agar
tidakterjadikesalahan orang dan salah sis
5. Mengurangirisikoinfeksiakibatperawatankesehatan
KepatuhanseluruhpetugasPuskesmasmelakukan hand hygiene
Prosedurcucitangansesuaidenganketentuan 6 (enam) langkahcucitangan dan 5
(lima) momen, yaitu:
a. Sebelumkontakdenganpasien
b. Sebelummelakukantindakanaseptik
c. Setelahkontakdengancairantubuhpasien
d. Setelahkontakdenganpasien
e. Setelahkontakdenganlingkunganpasien
6. Mengurangiresikocedera pada pasienjatuh
Cedera pada pasiendapatterjadikarenajatuh di
fasilitaskesehatan.Kriteriauntukmelakukanpentapisankemungkinanterjadinyarisikojat
uhharusditetapkan, dan
dilakukanupayauntukmencegahataumeminimalkankejadianjatuh di
fasilitaskesehatan.Pentapisandilakukanuntukmeminimalkanterjadinyarisikojatuh di
Puskesmas.Upaya dan penandaandilakukanuntukmengurangirisikojatuh pada
pasiendarisituasi dan lokasi yang dapatmengakibatkanpasienjatuh
7. Pelaporaninsiden
Melakukanpelaporaninsiden (KTD, KTC, KNC dan KPC) sesuaiprosedur.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
5. KepuasanPasien
Kepuasanpasienadalahhasilpendapat dan
penilaianpasienterhadapkinerjapelayanan yang diberikan oleh
fasilitaspelayanankesehatan.
Pengukuransecarakomprehensiftentangtingkatkepuasanpasienterhadapkualitasl
ayanan yang diberikan oleh
fasyankesterhadappasiendilakukandengansurveikepuasanpasien.
UnsursurveikepuasanpasienmenurutPermenpan RB No 14 Tahun 2017
tentangPedomanPenyusunanSurveiKepuasan Masyarakat Unit
PenyelenggaraPelayanan Publik meliputi:
1. Persyaratan
2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
3. Waktu Penyelesaian
4. Biaya/Tarif
5. ProdukSpesifikasiJenisPelayanan
6. KompetensiPelaksana
7. PerilakuPelaksana
8. PenangananPengaduan, Saran dan Masukan
9. Sarana dan prasarana
BAB IX
PENUTUP
Mengetahui
Kepala UPT PuskesmasPoncokusumo KoordinatorPelayanan P2 TB