Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PELAYANAN

P2 TB

KABUPATEN MALANG
PUSKESMAS PONCOKUSUMO
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat yang telah dikaruniakan kepada penyusun, sehingga Pedoman Internal P2
TB Puskesmas Poncokusumo ini dapat terselesaikan.
Pedoman Internal P2 TB ini berisikan tentang pelayanan tahunan Pedoman
Internal P2 TB terkait rincian kegiatan,metode,cara pelaksanaan kegiatan jadwal
pelaksanaan, standart fasilitas dll.
Kami menyadari bahwa penulisan Pedoman pelayanan Pedoman Internal
P2 TB ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan masukan yang
sifatnya membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan penulisan Pedoman Pelayanan P2 TB selanjutnya.

Poncokusumo, 2 Januari 2023


Koordinator Pelayanan P2TB

Tito Harnowo, S.Kep, Ns

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………I
Daftar isi………………………………………………………………………………………II
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………5
A. LatarBelakang…………………………….………………………………...5
B. TujuanPedoman……………..……………………………………………..6
C. SasaranPedoman……………….………………………………………….7
D. Ruang LingkupPedoman………………………………..………………..7
E. Batasan Operasional……………….……………………..………............7
BAB II STANDAR KETENAGAAN……………………………….............................9
A. KualifikasiSumberDayaManusia…………………………………………9
B. DistribusiKetenagaan……………………………………………………….9
C. JadwalKegiatan……………………………………………………………..11
BAB III STANDART FASILITAS………………………….......................................12
A. StandartFasilitas………………………………………………….............14
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN…………………...……………………………16
A. LingkupKegiatan……………………………………………………………16
B. Metode……………………………………………………………………….18
C. Langkah Kegiatan…………………………………………………………...18
BAB V LOGISTIK……………………………........................................................20
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM ………..…………….26
BAB VII KESELAMATAN KERJA…………………………….………........................28
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU……………………………………………………….29
BAB IX PENUTUP………………………………………………………………………..31
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Diperkirakansekitarsepertigapenduduk dunia telahterinfeksi oleh
Mycobacterium Tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakanada 9 jutapasien Tb
baru dan 3 jutakematianakibat TB di seluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan
98% kematianakibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang.
Demikian juga kematianwanitaakibat TB
lebihbanyakdaripadakematiankarenakehamilan, persalinan dan nifas.
TB sampaidengansaatinimasihmerupakan salah
satumasalahkesehatanmasyarakat di dunia walaupunupayapengendaliandengan
strategi DOTS telahditerapkan di banyak negara sejaktahun 1995.
Dalamlaporan WHO tahun 2013 :
1.Diperkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012 dimana 1,1 juta orang
(13%) diantaranya adalah pasien TB dengan HIV positif . sekitar 75% dari pasien
tersebut berada di wilayah Afrika.
2.Pada tahun 2012 diperkirakan terdapat 450.000 orang yang menderita TB MDR
dan 170.000 orang diantaranya meninggal dunia.
3.Meskipun kasus dan kematian karena TB sebagian besar terjadi pada pria tetapi
angka kesakitan dan kematian wanita akibat TB juga sangat tinggi. Diperkirakan
terdapat 2,9 juta kasus TB pada tahun 2012 dengan jumlah kematian karena TB
mencapai 410.000 kasus termasuk diantaranya adalah 160.000 orang wanita
dengan HIV positif. Separuh dari orang dengan HIV positif yang meninggal
karena TB pada tahun 2012 adalah wanita.
4.Pada tahun 2012 diperkirakan proporsi kasus TB anak diantara seluruh kasus TB
secara global mencapai 6% (530.000 pasien TB anak/tahun). Sedangkan
kematian anak (dengan status HIV negatif) yang menderita TB mencapai 74.000
kematian/tahun, atau sekitar 8% dari total kematian yang disebabkan TB
5.Meskipun jumlah kasus TB dan jumlah kematian TB tetap tinggi untuk penyakit
yang sebenarnya bisa dicegah dan disembuhkan, tetapi fakta juga menunjukkan
keberhasilan dalam pengendalian TB. Peningkatan angka insideni TB secara
global telah berhasil dihentikan dan telah menunjukkan tren penurunan (turun 2%
per tahun pada tahun 2012), angka kematian juga sudah berhasil diturunkan 45%
bila dibandingkan tahun 1990.
Sekitar 75% pasien TB adalahkelompokusia yang paling
produktifsecaraekonomis (15-50 tahun). Diperkirakanseorangpasien TB dewasa,
akankehilangan rata-rata waktukerjanya 3-4 bulan. Hal tersebutberakibat pada
kehilanganpendapatantahunanrumahtangganyasekitar 20-30%. Jika
iameninggalakibatTB, makaakankehilanganpendapatannyasekitar 15 tahun.
Selainmerugikansecaraekonomis, TB juga
memberikandampakburuklainnyasecarasosial stigma bahkandikucilkan oleh
masyarakat. Pada tahun 1990-an, situasi TB di dunia semakinmemburuk,
jumlahkasusmeningkat dan banyakkasus yang tidakberhasildisembuhkan, terutama
pada negara yang dikelompokkandalam 22 negara denganmasalah TB besar (High
Burden Countries). Menyikapihaltersebut pada tahun 1993, WHO mencanangkan
TB sebagaikegawatdaruratan dunia (Global Emergency).
Diperkirakanterdapat 2 jutakematianakibattuberkulosis pada tahun 2002.
Jumlahterbesarkematianakibat TB terdapat di Asia tenggarayaitu 625.000 orang
atauangkamortalitisebesar 39 orang per 100.000 penduduk. Angka
mortalititertinggiterdapat di Afrika yaitu 83 per 100.000 penduduk, dimanaprevalensi
HIV yang cukuptinggimengakibatkanpeningkatancepatkasus TB yang muncul. Di
Indonesia berdasarkanSurvei Kesehatan RumahTangga (SKRT) tahun 2001
didapatkanbahwapenyakit pada
sistempernapasanmerupakanpenyebabkematiankeduasetelahsistemsirkulasi. Pada
SKRT 1992 disebutkanbahwapenyakit TB merupakanpenyebabkematiankedua,
sementara SKRT 2001
menyebutkanbahwatuberkulosisadalahpenyebabkematianpertama pada
golonganpenyakitinfeksi. Sementaraitudarihasillaporan yang masukkesubdit TB
P2MPL Departemen Kesehatan tahun ,2001 terdapat 50.443 penderita BTA positif
yang diobati (23% darijumlahperkiraanpenderita BTA positif ).
Tigaperempatdarikasus TB iniberusia 15 – 49 tahun. Pada tahun 2004 WHO
memperkirakansetiaptahunnyamuncul 115 orang penderitatuberkulosisparumenular
(BTA positif) pada setiap 100.000 penduduk. Saatini Indonesia
masihmendudukiurutanke 3 di dunia untukjumlahkasus TB setelah India dan China,
jumlahkasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahunatausetaradengan 11
kematian per jam.
Penyebabutamameningkatnyabebanmasalah TB antara lain adalah :
1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara-negara
yang sedang berkembang.
2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi dengan disparitas yang terlalu lebar,
sehingga masyarakat masih mengalami masalah dengan kondisi sanitasi, papan,
sandang dan pangan yang buruk.
3. Beban determinan sosial yang masih berat seperti angka pengangguran , tingkat
pendidikan yang pendapatan per kapita yang masih rendah yang berakibat pada
kerentanan masyarakat terhadap TB.
4. Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh :
 Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan
 Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat,
penemuan kasus/diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin
penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang
standar, dan sebagainya)
 Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosisi dan panduan obat yang tidak
standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis)
 Salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG
 Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis
ekonomi atau pergolakan masyarakat.
5. Perubahan demografik karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan
struktur umur kependudukan.
6. Besarnya masalah kesehatan lain yang bisa mempengaruhi tetap tingginya
beban TB seperti gizi buruk, merokok, diabetes
7. Dampak pandemi HIV
Pandemi HIV/AIDS di dunia akan menambah permasalahan TB. Koinfeksi
dengan HIV akan meningkatkan resiko kejadian TB secara signifikan.
8. Pada saat yang sama, kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB
(Multidrugs resistance = MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang
tidak berhasil disembuhkan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan
menyebabkan terjadinya epidemi TB yang sulit ditangani.

B. Tujuan
1. Umum
Menurunkanangkakesakitan dan kematianakibat TB
dalamrangkapencapaiantujuanpembangunankesehatanuntukmeningkatkand
erajatkesehatanmasyarakat.
2. Khusus
a. Terdeteksi penyakit TB sejak awal agar dapat diterapi lebih lanjut
b. Sebagai patokan/pedoman petugas dalam penatalaksanaan TB
c. Penyakit TB dapat tercatat dan dilaporkan dengan baik
d. Terdapatnya monitoring dan evaluasi dalam penatalaksanaan TB

C. Sasaran
SasaranpedomanPengendalian Tuberculosis adalah pengguna jasalayanan,
keluarga, dan masyarakat.
D. RuangLingkup
1. Tatalaksana pasien Tuberculosis
2. Tatalaksana Tuberculosis pada anak
3. Kegiatan Kolaborasi TB HIV
4. Pencegahan dan pengendalian Tuberculosis
5. Manajemen Laboratorium Puskesmas
6. Sistem Informasi Program Pengendalian Tuberculosis

E. Batasan Operasional
1. Tatalaksana pasien
tuberculosisadalahdiawalidenganskriningpenemuanpasienkemudianpengobata
n yang dikeloladenganmenggunakan strategi DOTS pada pasiendiatas 14
tahun. Tujuanutamapengobatanpasien TB adalahmenurunkanangkakematian
dan kesakitansertamencegahpenularandengancaramenyembuhkanpasien.
2. Tatalaksana Tuberculosis pada anakdilakukan pada anakusia 0-14
tahunTatalaksanamedikamentosa TB anakterdiridariterapi (pengobatan) dan
profilaksis (pengobatanpencegahan) terapi TB diberikan pada anak yang sakit
TB, sedangkanprofilaksisdiberikankepadaanak yang kontak TB (profilaksis
primer) atauanak yang terinfeksi TB tanpasakit TB (profilaksissekunder).
3. Kegiatan Kolaborasi TB HIV koinfeksi sering terjadi pada orang dengan
HIVAIDS (ODHA). Orang dengan HIV mempunyai kemungkinan sekitar 30 kali
lebih berisiko untuk sakit TB dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi
HIV. Manajemen koinfeksi TB-HIV tidak dapat dipisahkan karena sangat
berkaitan, baik dari manajemen penyakit maupun operasional.
4. Pencegahan dan pengendalian Tuberculosis pada semua orang yang
teerlibatdalampemberianpelayanan pada pasien TB
harusmenjadiperhatianutama. PenatalaksanaanPencegahan dan
PengendalianInfeksi (PPI) TB
bagipetugaskesehatansangatlahpentingperanannyauntukmencegahtersebarny
akuman TB.
5. Manajemen Laboratorium Puskesmasharusmenjaminadanyasistem dan
perangkatkeamanan dan keselamatankerjasertapelaksanaannya oleh
setiappetugas di laboratoriumdenganpemantauan dan evaluasisecaraberkala,
yang diikutitindakankoreksi yang memadai. Komponen yang berperan pada
keselamatan dan keamananlaboratorium TB yaitu : infrastrukturlaboratorium,
peralatan, bahan yang dipakai, proses dan ketrampilankerja dan
pengelolaanlimbahlaboratorium.
6. Sistem Informasi Program Pengendalian Tuberculosis
merupakanbagiandarisisteminformasikesehatan.
Sisteminformasikesehatanadalahseperangkattatanan yang meliputi data,
informasi, indikator, prosedur, perngkat, tekhnologidan SumberDayaManusia
(SDM) yang salingberkaitan dan
dikelolasecaraterpaduuntukmengarahkantindakanataukeputusan yang
bergunadalammendukungpembangunannasional.
BAB II

STANDART KETENAGAAN

A. Kualifikasisumberdayamanusia

Kepalapuskesmasberkewajibanmenyediakan dan
ataumeberdayakansumberdayasesuaikebutuhanuntukpenyelenggaraanpelayanan di
puskesmas, baikuntukpenyelenggaraan UKM maupunpelayanankliniskhususnya
unit TBC. Penyediaansumberdayamanusiadilakukandengan proses rekruitmen,
proses kredensial, proses pelatihan dan
peningkatankompetensidalampelayanankesehatan.

B. Distribusiketenagaan

BEZEETTING
N NAMA UNIT ORGANISASI KELOMPOK PEGAWAI SAAT INI KETERANGA
O DAN NAMA JABATAN JABATAN PN PPP NON N
S K ASN
 1 Sanitarian PelaksanaLanjutan 1   1  
 2 Dokter Ahli Pertama 1   1  
 3 Dokter Ahli Madya 2   0  
 4 Bidan Penyelia 5   0  
 5 Bidan Terampil 10  1 0  
 6 Bidan Mahir 3   0  
7 Bidan PengelolaKebidanan 1 2
 8 Perawat Ahli Pertama 1   0  
 9 Perawat Terampil 3 1  17  
 1
Perawat Penyelia 3   0  
0
 1 PengelolaKeperawat
Perawat 0   1  
1 an
 1
PetugasKeamanan JabatanPelaksana 0   3  
2
 1
PengadministrasiUmum JabatanPelaksana 2   2  
3
 1
AsistenApoteker Pelaksana 1   1  
4
 1
Pengelola Data JabatanPelaksana 0   2  
5
 1 PranataLaboratorium
Mahir 1   1  
6 Kesehatan
 1
Nutrisionis Pelaksana 1   1  
7
 1
Dokter Gigi Ahli Pertama 1   1  
8
 1
PengemudiAmbulan JabatanPelaksana 0   1  
9
 2
PerekamMedis Pelaksana 0   1  
0
 2
Apoteker Ahli Pertama 1   0  
1
 2
Terapis Gigi Dan Mulut Terampil 1   0  
2
 2
PengelolaAkuntansi JabatanPelaksana 0   1  
3
 2
Bendahara JabatanPelaksana 0   0  
4
 2
PramuKebersihan JabatanPelaksana 0   2  
5
 2 Penyuluh Kesehatan
Ahli Pertama 0   0  
6 Masyarakat

a. Sarana dan Prasarana


Tabel 1.3 Data Sarana dan Prasarana UPT Puskesmas Poncokusumo
No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah
.
1. Puskesmas Induk 1
2. Puskesmas Pembantu 4
3. Pondok Kesehatan Desa 13
4. Ambulance 2
5. Mobil Puskesmas Keliling 1
Sumber : ProfilPuskesmas Poncokusumo 2022

Tabel 1.4 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)


No
Jenis UKBM Jumlah
.
1. Posyandu Balita 90
2. Posyandu Lansia 81
3. Desa Siaga 17
4. Posbindu 17
Sumber : ProfilPuskesmas Poncokusumo 2022
b. Gambaran Daerah Kerja
UPT Puskesmas Poncokusumo merupakan satu-satunya Puskesmas
induk di Kecamatan Poncokusumo dan UPT Puskesmas Poncokusumo
berada di wilayah desa Wonomulyo UPT Puskesmas Poncokusumo ini
awalnya dibangun sesuai standar puskesmas non rawat satu lantai dan
ditambahkan rawat inap serta poned pada tahun 2007 UPT Puskesmas
Poncokusumo ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat Inap yang berdasar
Surat Keputusan Bupati Malang Nomor 188.45/787/KEP/35.07.013/ 2017
tentang penetapan puskesmas menjadi puskesmas perawatan dan
puskesmas PONED berdasarkan Surat Keputusan Bupati Malang Nomor
188.45/748/KEP/421.013/2014 tahun 2014 ,dengan ijin operasional
puskesmas Nomor : 503/0002/IOP/35.07.122/2019, tanggal 7 Agustus 2019
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Poncokusumo berada di
Kecamatan Poncokusumo Kabupaten/Kota Malang, terletak di daerah
pedesaan Koordinat terletak antara BT : 112 o46’13,422” – LS : -8o2’38,298”
dengan luas Wilayah Kecamatan Poncokusumo 157,94 Km. Kecamatan
Poncokusumo mempunyai ketinggian antara 600 m dan suhu
maksimum/minimum : 30oC/18oC Adapun batas-batas wilayahnya adalah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Tumpang
Sebelah Timur : Kabupaten Lumajang
Sebelah Selatan : Kecamatan Wajak
Sebelah Barat : Kecamatan Tajinan
Adapun Luas Wilayah : 157.94 km2,, yang terdiri dari
Tanah Pemukiman : 18,10 km2
Tanah sawah : 79,85 km2
Tanah hutan : 32,87 km2
Lain-lain : 27,12 km2
Gambar 2.1 Peta Kecamatan Poncokusumo

Puskesmas Poncokusumo secara administratif meliputi 17 desa, yaitu :


1. Desa Wonomulyo 10. Desa Wringinanom
2. Desa Belung 11. Desa Poncokusumo
3. Desa Karangnongko 12. Desa Wonorejo
4. Desa Karanganyar 13. Desa Gubugklakah
5. Desa Jambesari 14. Desa Ngadas
6. Desa Dawuhan 15. Desa Ngebruk
7. Desa Sumberejo 16. Desa Pajaran
8. Desa Ngadireso 17. Desa Argosuko
9. Desa Pandansari

C. Jadwal Kegiatan

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Penemuan kasus Aktif melalui

1 Investigasi Kontak

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skrining terduga TB melalui C
2 Poli, Posyandu Balita,
Posyandu Lansia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Therapi Pencegahan TBC C


3
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pemantauan Minum Obat / C


4 PMO
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pelacakan penderita C
5 Mangkir
√ √ √

Pemberdayaan Masyarakat C
dalam pencegahan penyakit
6
menular melalui Penyuluhan / √
Refresing Kader TB

BAB III

STANDART FASILITAS

A. StandartFasilitas

N
Unit Pelayanan JenisPelayanan JadwalPelayanan
o
1. Ruang  PendaftaranPasien Senin–Kamis : 08.00 –
Pendaftaran dan  PelayananRekamMedis Jum’at 12.00
RekamMedis : 08.00 –
Sabtu 10.00
: 08.00 –
11.00
08.00 –
Senin–Kamis :
 Pemeriksaan dan Pengobatan 14.00
Ruang Jum’at
 Surat KeteranganSehat 08.00 –
2. PemeriksaanUmu :
 Rujukan 11.00
m Sabtu
 KonsultasiKesehatan 08.00 –
:
12.00
 Scalling 08.00 –
Senin–Kamis :
 TambalGigi 14.00
Jum’at
Ruang Kesehatan  CabutGigi 08.00 –
3. :
Gigi dan Mulut  PelayananGigiLainnya 11.00
Sabtu
 Rujukan 08.00 –
:
 KonsultasiKesehatanGigi 12.00

 PelayananTerpaduBayi/
BalitaSehat
08.00 –
 PelayananTerpaduBayi/ Senin–Kamis :
14.00
BalitaSakit Jum’at
Ruang KIA dan 08.00 –
4.  PelayananIbuHamil dan Nifas :
Imunisasi 11.00
 Tindik Bayi Sabtu
08.00 –
 Imunisasi :
12.00
 Rujukan
 KonsultasiKesehatan
08.00 –
 Pelayanan KB jangkapendek/ Senin–Kamis :
14.00
Ruang KB dan Implant/IUD Jum’at
08.00 –
5. KesehatanReprod  Konsultasi KB :
11.00
uksi  PemeriksaanInfeksiMenularSeks Sabtu
08.00 –
ual (IMS) :
12.00
08.00 –
Senin–Kamis :
14.00
Jum’at
08.00 –
6. Ruang TB/HIV  PemeriksaanPenderita TB/HIV :
11.00
Sabtu
08.00 –
:
12.00
08.00 –
Senin–Kamis :
14.00
Jum’at
 KonsultasiGizi 08.00 –
7. Ruang Konsultasi :
 KonsultasiSanitasi 11.00
Sabtu
08.00 –
:
12.00
8. Ruang Farmasi  PelayananObat Senin–Kamis : 08.00 –
14.00
Jum’at
08.00 –
:
11.00
Sabtu
08.00 –
:
12.00
 Pemeriksaan Darah Lengkap,
Urine Lengkap, FaecesLengkap
 Pemeriksaan Kimia Klinik (Gula
Darah, AsamUrat, Kolesterol,
08.00 –
Trigliserida) Senin–Kamis :
14.00
 PemeriksaanImunologi (Widal Jum’at
Ruang 08.00 –
9. Slide, HBs Ag, HIV Rapid, :
Laboratorium 11.00
Syphilis, Rapid Antigen Covid- Sabtu
08.00 –
19, NS-1, IgM, dan IgG Dengue) :
12.00
 PemeriksaanGolongan Darah
 TesKehamilan
 PemeriksaanMikrobiologi (BTA,
Gram, dan Malaria)

14.00 –
Senin–Kamis :
08.00
Jum’at
11.00 –
Pelayanan di Luar Jam DINAS :
08.00
Sabtu
12.00 –
:
08.00

Ruang  PenangananGawatDarurat
1
GawatDarurat /  PenangananTindakanMedis 24 jam
0.
Tindakan  Visum
1
Ruang Bersalin  PelayananPersalinanNormal 24 jam
1.
 Ruang Dewasa
1
Ruang RawatInap  Ruang Anak 24 jam
2.
 Ruang Nifas
1
Ambulans  RujukanAmbulans 24 jam
3.
BAB IV
TATALAKSANA LAYANAN
A. LingkupKegiatan

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Penemuan kasus Aktif melalui - Anamnesa
Investigasi Kontak - PemilihanPasiendengangejala TBC
- Pemeriksaandahak
- Penegakan diagnose
- Tatalaksanakasus
2 Skrining terduga TB melalui - Kontrakwaktu
Poli, Posyandu Balita, - Anamnesa
- PemilihanPasiendengangejala TBC
Posyandu Lansia
- Pemeriksaandahak
- Penegakan diagnose
- Tatalaksanakasus
3 Therapi Pencegahan TBC - Kontrakwaktu
- Anamnesa
- PemilihanPasiendengangejala TBC
- Pemeriksaandahak
- Penegakan diagnose
- Tatalaksanakasus
4 Pemantauan Minum Obat / - Kontrakwaktu
PMO - Anamnesa
- Pengawasanminumobatpasien
- Pemeriksaandahak
- modifikasilingkunganpenderita
5 Pelacakan penderita - Menetapkantujuan
- Penentuansasaran
Mangkir
- Menyusun materi / isi penyuluhan 
- Memilihmetoda yang tepat
- Menentukanjenisalatperaga yang
akandigunakan
- Penentuankriteriaevaluasi.

B. Metode

1. Pemeriksaanfisik (skrining)
2. Pemeriksaansampeldahak
3. Penegakan diagnosis
4. Pengobatan
5. Konseling
6. Penyuluhan
7. Kunjunganrumah

C. Langkah Kegiatan

1. Menyusun jadwalkegiatan
2. Sosialisasijadwalkegiatan
3. Koordinasilintas program dan lintassektor
4. Pelaksanaankegiatanberupakunjunganmaupunpertemuan
5. Monitoring dan pemantauankegiatan
6. Evaluasikegiatansecaraberkala
7. Membuatrencanatindaklanjut
8. Evaluasirencanatindaklanjut
Peran Linprog dan Linsekdalamkegiatanpenurunanangkapenderita TB:

LINPROG PERAN LINSEK PERAN


Promkes - Sosialisasikegi PKK -Sosialisasikegiatan
atan -Penggerakansasaran
- Membuat dan
menyiapkan
media
penyuluhan
GIZI - Konselinggizi Kader kesehatan -Sosialisasikegiatan
- Asuhangizi -Penggerakansasaran
-KunjunganRumah
Perkesmas - Asuhankeluarg Fatayat/Muslimat -Sosialisasikegiatan
a -Penggerakansasaran
- Follouppx TB
KB/ KESPRO - Konseling TB TOGA/TOMA -Sosialisasikegiatan
catin -Penggerakansasaran

P2PTM - Skrining TB KepalaDesa -Memberikandukungan


kespro dana
-Penggerakansasaran
-Monitoring kegiatan
UKS - Skrining TB Muspika -Membuatkebijakan
anaksekolah -Monitoring kegiatan
dan remaja
-Evaluasikegiatan
KESLING - Pemeriksaanli
ngkunganperu
mahan
- Pemeriksaank
walitas air
- Modifikasilingk
unganpasien
BAB V
LOGISTIK
NO JENIS PERALATAN JUMLAH KONDISI
Standart Ketersediaan di Berfungsi Rusak
Puskesmas
RUANG TBC
1 Tensimeter 2 buah 2 buah 2 buah 0
2 Timbangan 1 buah 1 buah 1 buah
3 UV STERILISATOR 1 buah 1 buah 1 buah
4 Oksimetri 1 Buah 1 Buah 1 buah

V. BAHAN HABIS PAKAI


1 Pot Dahak 300 200 V
2 Masker Bedah 10 box 7 box V
3 Masker N95 3 box 2box v
VI. PERLENGKAPAN
1 Apron 1 1 V
2 Kacamata / Google 1 1 V
3 Handscone 1 box 1 box

VII. MEUBELAIR
1 Kursikerja 3 buah 3 buah 3
2 Lemariarsip 1 buah 1 buah 1
3 Mejatulis 1 buah 1 buah 1

VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1 Formulir tb 01 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
2 Formulir tb 02 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
3 Formulir tb 03 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
4 Formulir tb 04 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
5 Formulir tb 05 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
6 Formulir tb 06 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
7 Formulir tb 07 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
8 Formulir tb 08 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
9 Formulir tb 09 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
10 Formulir tb 10 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
11 Formulir tb 11 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
12 Formulir tb 12 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
13 Formulir tb 13 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
14 Formulir tb 14 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
15 Formulir tb 15 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V
16 Formulir tb 16 SesuaiKebutuhan SesuaiKebutuhan V

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Pelayanan P2 TBmenerapkanstandartkeselamatanpasien,yaitu :

1. IdentifikasiPasiendenganbenar
Kepatuhanpetugasmelakukanidentifikasipasien minimal dengan 2 caraidentifikasi
yang relatiftidakberubah pada saatpendaftaran dan sebelummelakukanprosedur
diagnosis, tindakan, pemberianobat dan pemberiandiitsertakondisikhusus
(pasientidakmembawaidentitas, mempunyainamasama)
2. Komunikasiefektifdalampelayanan
Petugasmelakukankomunikasiefektif di rekammedisantara lain: penyampaianpesan
verbal lewattelponatau media komunikasidengan SBAR (Situational, Background,
Assesment, Recomendation) pada pelaporankasus dan TBK (Tulis,Baca,
Konfirmasi) pada saatmenerimainstruksidokter :
penyampaiannilaikritishasilpemeriksaanpenunjang , transfer/operan pada
waktuserahterimapasien dan rujukan
3. Keamananobat yang perludiwaspadai
Pengelolaanobatobat yang diwaspadaipelabelanobat high alert (obat yang
beresikotinggi),misal : insulin, narkotika, agonis adrenegik, antagonisadrenegik,
anestesi (general, inhalasi, IV), antitrombotic, dextrose 20%, parenteral nutrisi, oral
hipoglikemik), obat yang mempunyainama, bunyi dan sediaanhampirsama (LASA/
Look Alike Sound Alike) dan pelabelankadaluarsa di ruangfarmasi dan gudangobat
4. Memastikanlokasipembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar
Kepatuhanmelakukandoubel check
terhadapprosedurpembedahanuntukmemastikanlokasipembedahan yang benar dan
pada pasien yang benar di UGD/tindakan, persalinan, KIA-KB dan poli gigi, agar
tidakterjadikesalahan orang dan salah sis
5. Mengurangirisikoinfeksiakibatperawatankesehatan
KepatuhanseluruhpetugasPuskesmasmelakukan hand hygiene
Prosedurcucitangansesuaidenganketentuan 6 (enam) langkahcucitangan dan 5
(lima) momen, yaitu:
a. Sebelumkontakdenganpasien
b. Sebelummelakukantindakanaseptik
c. Setelahkontakdengancairantubuhpasien
d. Setelahkontakdenganpasien
e. Setelahkontakdenganlingkunganpasien
6. Mengurangiresikocedera pada pasienjatuh
Cedera pada pasiendapatterjadikarenajatuh di
fasilitaskesehatan.Kriteriauntukmelakukanpentapisankemungkinanterjadinyarisikojat
uhharusditetapkan, dan
dilakukanupayauntukmencegahataumeminimalkankejadianjatuh di
fasilitaskesehatan.Pentapisandilakukanuntukmeminimalkanterjadinyarisikojatuh di
Puskesmas.Upaya dan penandaandilakukanuntukmengurangirisikojatuh pada
pasiendarisituasi dan lokasi yang dapatmengakibatkanpasienjatuh
7. Pelaporaninsiden
Melakukanpelaporaninsiden (KTD, KTC, KNC dan KPC) sesuaiprosedur.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Puskesmasmenyelenggarakan K3 di internal sesuaidenganpermenkesnomor 52 Tahun


2018 yaitu :
1) Pengenalanpotensibahaya dan pengendalianrisiko K3 Fasyankes (minimal
adaidentifikasibahayafisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial dan adaperencanaan
K3 internal).
2) Penerapankewaspadaanstandar (minimal cucitangan, memakai APD, dan
pengelolaanjarumsuntik)
3) Penerapanprinsipergonomi (minimal ada salah satu SOP posturtubuhsaatkerja, dan
pengaturan shift kerja)
4) pemberianimunisasi (Program imunisasi : hepatitis/ covid-19 / dll)
5) Pembudayaanperilakuhidupbersih dan sehat di fasyankes (minimal adaperaturan
internal pelaksanaanaktifitasfisik (olahraga) dan tidakmerokok di tempatkerja)
6) Pemeriksaankesehatanberkala (program pemeriksaanberkala minimal posbindu)
7) Pengelolaansarana dan prasaranafasyankesdariaspek K3
(mempunyaijadwalpemeliharaansarprasberkala)
8) Pengelolaanperalatanmedisdariaspek K3 (mempunyai daftar inventarisasiperalatan
dan jadwalpemeliharaannya),
9) kesiapsiagaanmenghadapikondisidaruratataubencana, termasukkebakaran (minimal
petarisiko di puskesmas dan jalurevakuasi)
10) Pengelolanbahan B3 dan limbah B3 (minimal adatempatkhususpenyimpananbarang
dan limbah B3),
11) Pengelolaanlimbahdomestik
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

PengendalianmutupelayananTBmengacu pada Indeks Nasional Mutu,antara lain :


1. KepatuhanKebersihanTangan
Kebersihantangandilakukandenganmencucitanganmenggunakansabun dan air
mengalirbilatangantampakkotoratauterkenacairantubuh,
ataumenggunakanalkohol (alkohol-based handrubs) dengankandunganalkohol
60-80% bilatangantidaktampakkotor. Kebersihantangan yang
dilakukandenganbenaradalahkebersihantangansesuaiindikasi dan
langkahkebersihantangansesuairekomendasi WHO, yang terdiridari lima indikasi
(five moment) kebersihantanganterdiridari;
1. Sebelumkontakdenganpasien
2. Sesudahkontakdenganpasien
3. Sebelummelakukanproseduraseptik
4. Setelahbersentuhandengancairantubuhpasien
5. Setelahbersentuhandenganlingkunganpasien
2. KepatuhanPenggunaan Alat PelindungDiri (APD)
Kepatuhanpenggunaan APD
adalahpenilaianterhadappetugasdalammenggunakan APD
sesuaiindikasidengantepatsaatmemberikanpelayanankesehatan pada
periodeobservasi
2. KepatuhanIdentifikasiPasien
Identifikasipasiensecarabenaradalah proses identifikasi yang
dilakukanpemberipelayanandenganmenggunakan minimal
duapenandaidentitasseperti: namalengkap, tanggallahir, nomorrekammedik, NIK
sesuaidengan yang ditetapkan di Puskesmas
3. KeberhasilanPengobatanPasien TB SemuaKasusSensitifObat (SO)
Keberhasilanpengobatanpasien TB adalahangka yang
menunjukkanpersentasesemuapasien TB yang sembuh dan pengobatanlengkap
di antarasemuapasien TB yang diobati dan
dilaporkansesuaidenganperiodisasiwaktupengobatan TB. Angka
inimerupakanpenjumlahandariangkakesembuhansemuakasus dan
angkapengobatanlengkapsemuakasus yang menggambarkankualitaspengobatan
TB
4. Ibu Hamil Yang MendapatkanPelayanan ANC SesuaiStandar
Ibu hamilyangmendapatkanpelayanan ANC sesuaistandaradalahibuhamil yang
telahbersalinsertamendapatkanpelayanan ANC
lengkapsesuaidenganstandarkuantitas dan
standarkualitasselamaperiodekehamilan di wilayah kerjaPuskesmas pada
tahunberjalan. Standarkuantitasadalahkunjungan 4 kali selamaperiodekehamilan
(K4).Standarkualitasyaitupelayanan antenatal yang memenuhi 10T.

5. KepuasanPasien
Kepuasanpasienadalahhasilpendapat dan
penilaianpasienterhadapkinerjapelayanan yang diberikan oleh
fasilitaspelayanankesehatan.
Pengukuransecarakomprehensiftentangtingkatkepuasanpasienterhadapkualitasl
ayanan yang diberikan oleh
fasyankesterhadappasiendilakukandengansurveikepuasanpasien.
UnsursurveikepuasanpasienmenurutPermenpan RB No 14 Tahun 2017
tentangPedomanPenyusunanSurveiKepuasan Masyarakat Unit
PenyelenggaraPelayanan Publik meliputi:
1. Persyaratan
2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
3. Waktu Penyelesaian
4. Biaya/Tarif
5. ProdukSpesifikasiJenisPelayanan
6. KompetensiPelaksana
7. PerilakuPelaksana
8. PenangananPengaduan, Saran dan Masukan
9. Sarana dan prasarana
BAB IX
PENUTUP

Sebagai bagian dari sistim pelayanan kesehatan, Pengembangan manajemen kinerja


juga dibutuhkan oleh tenaga kesehatan baik Bidan maupun perawat di sarana pelayanan
kesehatan khususnya unit TBC. Harapan bersama bahwa kebijakan pengembangan kinerja
dalam pelayanan dapat mencapai indicator standar pelayanan di Puskesmas untuk mencapai
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar.
Maka dengan penggunaan buku Pedoman internal TBC sangat membantu tenaga kesehatan
dalam menjalankan tugas dan tindakan yang sesuai dengan standar pelayanan.
Kualitas pelayanan publik sangat di tentukan oleh sitem dan tenaga pelayanan. Namun
ketenagaan pelayanansering kali menghadapi kendala , jumlah, sebaran. Mutu dan kualifikasi.
Sistem pengembangan karir dan kesejahteraan tenaga terlaksana. Pedoman ini menyampaikan
hasil kajian ketenagaan, sarana dan pelayanan puskesmas. agar puskesmas dapat
menjalankan fungsinya secara optimal pengendalian mutu perlu dikelola dengan baik, baik
kinerja pelayanan, proses pelayanan maupun sumberdaya yang digunakan.
Demikian pedoman pelayanan TBC di unit kerja Puskesmas Poncokusumo dibuat
mudah mudahan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman di tahun tahun mendatang.

Mengetahui
Kepala UPT PuskesmasPoncokusumo KoordinatorPelayanan P2 TB

dr. WiwitWijayati Tito Harnowo, S.Kep,Ns


NIP. 19750124 200604 02 015 NIP.19681012 198812 1 002

Anda mungkin juga menyukai