ORGANISASI
PRODI PSIKOLOGI
2019
DEFINISI
Konflik berasal dari Bahasa latin, Confligo. Terdiri dari 2 kata yaitu "Con"
berarti bersama-sama dan "Fligo" berarti memogokkan, penghancuran atau
peremukan.
Sedangkan Menurut KBBI, Konflik berarti pertentangan atau percekcokan.
Jika dikaitkan antara konflik dan organisasi, maka didapat bahwa konflik
organisasi merupakan permasalahan (pertentangan) yang terjadi di dalam
ruang lingkup suatu organisasi.
JENIS-JENIS KONFLIK
AKAR PERSOALAN
Pelecehan seksual seringkali terjadi ketidaksadaran kolektif laki-laki
sebagai akibat dari akar struktur gender, yang telah tertanam dengan
mendalam dikalangan masyarakat yang sebenarnya tidak adil.
Dengan masuknya perempuan kedalam angkatan kerja,pengaruh
peran jenis dalam organisasi terwujud,organisasi sebagai sistem peran dan
memberikan batasan peran sebagai seperangkat perilaku yang di harapkan
oleh anggota lain dalam suatu organisasi terhadap seseorang
“Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola peran jenis
laki-laki yang agresif dan aktif (maskulin) dan pola peran perempuan yang
pasif (feminim) di alihkan ke dalam harapan dan peran dalam tempat kerja
dan menimbulkan permasalahan yang kompleks
DAMPAK DAN REAKSI
1) Manajemen lalai untuk menangani masalah tersebut dengan serius atau lalai
untuk mengidentifikasikan pelecehan seksual sebagai problem yang serius.
2) Organisasi tidak memiliki kebiakan atau pedoman yang jelas.
3) Adanya kebingungan mengenai siapakah dalam organisasi yang memiliki
tanggung jawab dalam masalah tersebut.
PENUTUP
Pelecehan seksual terhadap perempuan jelas membawa dampak negatif. Bila
hal ini di biarkan terus maka persoalannya tidak terpecahkan. Sebagai persoalan
gender, pelecehan seksual terhadap perempuan pertama-tama harus diletakkan
dalam perspektif gender. Seperti pada penelitian Offerman dan Malamut (2002),
dijelaskan bahwa pimpinan yang sensitif gender, tidak mentolerir pelecehan
seksual di tempat kerja dan pelaku pelecehan akan dikenai sanksi. Akibatnya,
jumlah pelecehan seksual menurun sangat signifikan. Maka dalam kondisi
demikian, secara psikologis pekerja perempuan akan merasa aman.
Ada baiknya, sesama rekan pekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi
ditumbuhkan rasa saling menghargai. Dalam suatu organisasi juga perlu
ditekankan lagi kebijakan atau pedoman mengenai pelecehan seksual agar tidak
lagi dipandang sebelah mata. Serta dalam msyarakat dihapus pemikiran bahwa
perempuan harus bersikap feminim, namun perempuan juga harus memiliki
kekuatan tersendiri khususnya ketika dalam situasi yang buruk.