Anda di halaman 1dari 2

Traffic Attitude Record (TAR)

Sebuah sistem pencatatan perilaku berlalu lintas seseorang yang dimiliki


kepolisian terkait dengan pelanggaran lalu lintas atau keterlibatan orang tersebut dalam
suatu kecelakaan lalu lintas. Sistem TAR mencatat setiap pelanggaran dan
mengakumulasikannya untuk digunakan dalam pemberian poin kerugian atau
kemerosotan bagi pelanggar dalam kaitannya dengan demerit point system (DPS).
TAR merupakan bagian dari upaya membangun budaya tertib berlalu lintas,
sistem analisis data dan dasar dalam sistem uji SIM (khususnya untuk perpanjangan
SIM). TAR juga dapat diintergrasikan dengan sistem E-tilang (electronic traffic law
enforcement—ETLE) sehingga semakin menambah akurasi sistem pencatatan pada
SIM maupun pada STNK terkait dengan pelanggaran lalu lintas pemegang SIM atau
STNK.
Pencatatan akumulasi pelanggaran dengan poin-poinnya pada DPS dilakukan
selama lima tahun sesuai masa berlaku SIM. Sistem dalam TAR mampu menganalisis
data dan memunculkannya pada aplikasi pendaftaran online SIM. Catatan itu akan
ditunjukkan kepada pengemudi yang mengajukan perpanjangan SIM dan kemudian
dijadikan acuan untuk pemberian atau perpanjangan lisensi. Apresiasi dan sanksi akan
diberikan kepada pemegang SIM tergantung dari catatan yang diperolehnya. Semakin
banyak poin kemerosotan perilaku, semakin berat sanksi yang diperoleh pemilik SIM
terkait lisensinya. TAR dapat mulai diterapkan pada tahun 2021
Aturan penghitungan poin pelanggaran tersebut tercantum pada Peraturan
Kepolisian (Perpol) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan SIM. Hal
ini ditulis dalam pasal 33 ayat 1 yang menyatakan, "Polri berwenang memberikan tanda
atau data pelanggaran terhadap SIM milik Pengemudi yang melakukan pelanggaran
tindak pidana lalu lintas." Lebih lanjut, dijelaskan bahwa setiap pelanggaran dan
kecelakaan akan tercatat dan dikonversi menjadi poin. Dijelaskan pula bahwa
pelanggaran yang dimaksud dapat dikategorikan menjadi dua. Pertama pelanggaran
lalu lintas dan keterlibatan dalam kecelakaan lalu lintas.
Adapun perincian mengenai poin-poinnya adalah sebagai berikut.
a. Pelanggaran administrasi dikenai poin sebanyak 1.
b. Pelanggaran yang berdampak pada kemacetan dikenai poin sebanyak 3.
c. Pelanggaran yang berdampak kecelakaan dikenai poin sebanyak 5.
d. Pelanggar yang mempunyai akumulasi poin lebih dari 12 dikenai keharusan uji ulang.
.
Kegunaan TAR di Bidang Kepolisian Lalu Lintas
a. untuk keselamatan dan pengamanan serta membangun budaya tertib berlalu lintas
b. sebagai upaya pencegahan atau pendeteksian dan pengawasan para pengguna lalu
lintas maupun kendaraannya.
c. bagian dari pelayanan publik di bidang administrasi, informasi, keamanan,
keselamatan, hukum, juga kemanusiaan.
d. Sebagai data pelanggaran lalu lintas yang dilakukan atau keterlibatannya dalam
suatu kecelakaan lalu lintas yang apabila dikaitkan dengan sistem electronic law
enforcement akan semakin akurat sistem-sistem pencatatannya yang direcord pada
SIM maupun STNK.
e. Sebagai sistem analisis data dan dasar atas sistem uji SIM, khususnya untuk
perpanjangan SIM
f. Implementasi amanat UU LLAJ untuk mewujudkan dan memelihara kamseltibcar
lantas, meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban
kecelakaan, membangun budaya tertib dan pelayanan prima (cepat, tepat, akurat,
transparan, akuntable, informatif dan mudah diakses).

Pemanfaatan TAR secara Luas


TAR juga dapat digunakan untuk kepentingan selain masalah SIM dan STNK, seperti
monitoring dan evaluasi berbagai sistem virtual, infografis maupun statistik secara on
time, realtime dan anytime. TAR juga dapat mendukung pengelolaan dan penggunaan
forensik kepolisian, pencegahan kejahatan dengan teknologi (techno crime prevention),
menunjukan algoritma road safety, mendukung pelayanan kepolisian yang prima, cepat,
tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif, dan mudah diakses. TAR dapat menjadi
pijakan untuk mewujudkan Polantas yang profesional, cerdas, bermoral dan unggul
Di luar lingkup masalah kepolisian, khususnya kelalulintasan, TAR dapat berguna
untuk mendukung proses pengumpulan dan pengorganisiran data bisnis menggunakan
perangkat lunak (Enterprise Resource Planning—ERP), e-parking, e-banking, dan
sebagainya. TAR dapat mendorong akuntabilitas lembaga birokrasi dan layanan publik
secara moral, hukum, administratif, dan fungsional.

M. Adam Samudra, M. ADAM.  “Sudah berlaku di Indonesia, Traffic Attitude Record.


Catat Perilaku Berlalu Lintas” dalam https://www.gridoto.com/read/223655016/sudah-
berlaku-di-indonesia-traffic-attitude-record-catat-perilaku-berlalu-lintas (Diakses tanggal
8 Juli 2023).

“Dirlantas Polda Jatim Launching Aplikasi Traffic Attitude Record (TAR) di Polres
Tulungagung” dalam https://tulungagung.jatim.polri.go.id/index.php?page=Tar (Diakses
tanggal 8 Juli 2023).

Anda mungkin juga menyukai