Anda di halaman 1dari 54

PROPOSAL

MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PEMBUATAN


KONTEN DAKWAH PAI DI INSTAGRAM PADA KELAS VII SMPIT
HARAPAN INSANI KOTA BATAM

Di susun oleh :

DAHLIA
Nirm : 1207.18.1984

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM IBNU SINA BATAM

2023

i
KATA PENGANTAR

ِ ‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّحي ِْم‬

Puji syukur kepada Allah SWT dengan kehendak dan kuasa-Nya yang

telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada Penulis dalam menyelesaikan

Penulisan Skripsi yang berjudul “Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui

Pembuatan Konten Dakwah PAI di Instagram pada Kelas VII SMPIT Harapan

Insani Kota Batam”. Shalawat serta salam tidak lupa Penulis hantarkan kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari alam

kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan sebagaimana yang kita rasakan

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari

adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga

kepada:

1. Ibu Andi Tantri Umu, S.KG selaku ketua Yayasan Pendidikan Ibnu Sina

Batam.

2. Bapak Dr. Muhammad Juni Beddu, Lc., MA, selaku Ketua Sekolah Tinggi

Agama Islam Ibnu Sina Batam.

3. Bapak Dr. Afi Parnawi, M.Pd, selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Agama

Islam Ibnu Sina Batam.

4. Bapak Hendra Findy Firdaus Prasetyo, S.E., M.M, selaku Wakil Ketua II

Sekolah Tinggi Agama Islam Ibnu Sina Batam.

ii
5. Bapak Miswanto, M. Pd. Selaku Wakil Ketua III Sekolah Tinggi Agaama

Islam Ibnu Sina Batam Sekaligus Pembimbing Proposal

6. Bapak Bayu Mujrimin, M.Pd. I, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Islam

Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari yang

diharapkan, mengingat pengetahuan Penulis yang masih sangat terbatas.

Namun demikian, dengan berlapang hati Penulis menerima kritikan yang

bersifat positif dan membangun dari semua pihak yang menaruh perhatian pada

ini. Semoga Skripsi ini dapat memberi manfaat baik bagi Penulis sendiri

maupun bagi pembaca yang memerlukan. kepada Allah Penulis menyerahkan

diri, semoga apa yang telah Penulis lakukan dan orang yang telah membantu

Penulis mendapat ridha dari Allah SWT dan semoga akan mendapat balasan

berlipat ganda dari Allah SWT.

Batam,13 Juni 2023

Dahlia
NIRM: 1207.18.1984

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISIv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Defenisi Operasional
G. Sistematika Pembahasan
BAB II
A. Kajian Pustaka
1. Kreativitas Siswa
2. Materi Dakwah
3. Meneladani Dakwah Nabi Muhammad di Madinah
4. Instagram
5.Konten Dakwah di Media Sosial Instagram
B. Kajian Terdahulu
C. Kerangka Berfikir
D. Pengajuan Hipotesis Tindakan
BAB III
A. Waktu dan Lokasi (Setting) Penelitian
B. Objek dan Subjek Penelitian
C. Instrument Penelitian
D. Populasi dan Sample
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Hipotesis Tindakan
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….….46

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kreativitas siswa adalah kemampuan siswa untuk menciptakan

atau menghasilkan sesuatu yang baru. Kreativitas bisa diartikan sebagai

suatu kemampuan seseorang untuk melihat bermacam-macam

kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah dengan melahirkan

suatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam

karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada sehingga

lebih efisien, efektif dan produktif, dengan memanfaatkan teknologi

yang ada, siswa dapat memupuk kreativitas menciptakan atau

menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat dalam bidang

akademisnya.1

Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti BAB 9 semester 2 kelas VII

di SMPIT Harapan Insani Batam, membahas mengenai tema

“Meneladani Perjuangan Dakwah Rosulullah di Madinah” salah satu

cara dalam menasehati sesama muslim adalah dengan cara berdakwah.

Kegiatan dakwah tidak harus dengan seseorang berpidato pada mimbar

dan dihadapan orang banyak, cara berdakwah itu banyak sekali, media

dakwah juga ada banyak bisa melalui media online, media cetak, poster

1
Leni Hartati, Upaya Guru PAI dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Mata
Pelajaran PAI di Kelas XI SMAN 1 Kabupaten Bengkulu Tengah, e-journal al Bahtsu, Vol. 1
No.2, Desember 2016, 198.

1
2

dakwah, ceramah langsung, broadcast ajakan mengaji, dan lain

sebagainya. Dalam artikel dilaman NU Online ceramah yang

disampaikan oleh Pimpinan Majelis Rasulullah SAW Jawa Timur

(Jatim), Habib Idrus bin Muhammad Al-Aydrus saat kegiatan rutin

Jalsatul Isnain (Majelis Rosulullah) majelis pimpinannya di Masjid

Nurur Rahmah Simomulyo, Surabaya, Jawa Timur, masyarakat masih

banyak yang beraggapan dakwah itu harus di mimbar menjadi ustadz

terlebih dahulu, padahal kemampuan manusia dalam hal dakwah

cukup komplit. Apalagi pada zaman sekarang yang kian maju,

melalui multimedia, seseorang dapat melalukakan dakwah, bisa juga

memanfaatkan yang lainnya sesuai perkembangan yang ada.

"Yang punya kemampuan di bidang multimedia, yang punya

kemampuan disound, atau yang punya kemampuan di bidang apapun

untuk membantu dakwah Rasulullah SAW," jelasnya.2

Pembelajaran PAI yang seharusnya menjadi mata pelajaran

favorit malah menjadi mata pelajaran yang membosankan dan sulit

untuk dipahami dikarenakan siswa merasa jenuh dengan suasana

pembelajaran yang kurang menyenangkan, metode penyampaian

biasanya dengan metode ceramah, terkait penugasan melalui tanya

jawab dan mencatat rangkuman, menurut penelitian yang dilakukan

2
Ahmad Hanan, Dakwah Itu Tidak Hanya Bisa Dilakukan Dengan Ceramah, (Surabaya: Nu
Online, 5 November 2019) https://www.google.com/amp/s/www.nu.or.id/amp/daerah/dakwah-
itu-tidak-hanya-bisa-dilakukan-dengan-ceramah-4wx6r diakses 23 Maret 2022.
3

oleh Ni’matu Fauziah dalam skripsinya3. Peneliti memberikan solusi

terkait permasaahan tersebut dengan membuat konten dakwah sebagai

penilaian hal ini juga selaras dengan teori yang dikemukakakn oleh

Guilford dalam Ika Lestari, “salah satu hasil kreativitas adalah

menciptakan sebuah produk”.

Dengan upaya membuat media pembelajaran yang

memanfaatkan teknologi yaitu melalui aplikasi Instagram yang

digunakan sebagai penilaian kreativitas, dengan ini diharapakan siswa

bisa meningkatkan kreativitasnya pada mata pelajaran PAI dan Budi

Pekerti dikelas VII di SMPIT Harapan Insani Batam.4

Kreativitas sebenarnya sudah alami dimiliki oleh manusia maka

dari itu kreativitas adalah termasuk potensi diri sejak lahir,

kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas

hidupnya, di era sekarang ini, kesejahteraan dan kejayaan negara

bergantung pada sumbangan kreatif berupa ide baru penemuan baru,

dan teknologi baru untuk mencapai hal ini, sikap, pemikiran, dan

perilaku kreatif harus di pupuk sejak dini. 5Seperti memanfaatkan

aplikasi Instagram yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran

PAI pada materi dakwah di kelas VII di SMPIT Harapan Insani Batam.

3
Ni’matul Fauziah, Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar SKI dikelas XI Jurusan Agama MAN
Tempel Sleman, Skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013). 69.
4
Mohamad Hasan, Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah (Surabaya : Pena Salsabila, 2013), 9.
5
Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia
Taman Kanak Kanak, (Jakarta: Kencana, 2017), 37.
4

Untuk mencapai tujuan tersebut seorang pendidik diharusakan

mampu menyediakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Salah satu upayanya adalah dengan menggunakan model, metode,

media maupun strategi guru yang beragam dalam menyampaikan

pembelajaran pada siswanya. 6

Begitu pula upaya meningkatkan kreativitas siswa, guru bisa

menggunakan penilaian proyek-produk dengan menugaskan siswa

untuk membuat konten dakwah berupa ilustrasi foto dengan caption

ajakan (dakwah) yang menarik atau bisa memposting video dakwah

pada platform media Instagram, mengapa memilih Instagram

dikarenakan, Instagram merupakan Aplikasi yang sangat cocok

dijadikan media pembelajaran secara online atau daring hal ini

dikarenakan aplikasi Instagram sangat mudah untuk digunakan dan

merupakan aplikasi yang sangat dikenal dalam kalangan generasi

milenial, berdasarkan penelitian awal, semua siswa dikelas VII di

SMPIT Harapan Insani Batam sudah mempunyai akun di aplikasi

Instagram. Beberapa fitur dalam aplikasi Instagram juga sangat

mendukung proses pembelajaran diantaranya adalah feed post yang

berguna untuk memberikan gambaran awal tentang materi yang hendak

disampaikan kemudian Instagram TV yang berguna untuk guru supaya

dapat menjelaskan atau menerangkan materi yang hendak disampaikan


6
Denis Agustin, Penerapan Model Kooperatif STAD dengan Strategi Pembelajaran
Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas V SDN Klesem Pada Masa Pandemi Covid-19. Skripsi, IAIN Po. 2021. 1
5

dan Instagram live yang berguna untuk proses tanya jawab seputar

materi pembelajaran yang disampaikan sehingga siswa dan guru dapat

berinteraksi serta melalui fitur live Instagram guru juga dapat

mengabsen siswanya, dan fitur terbaru reels Instagram disini pengguna

bisa memposting video dengan posisi potrait dengan durasi maksimal 1

menit.7

Mengingat pentingnya meningkatkan kreativitas siswa, sehingga

berguna untuk meningkatkan skill dan pemahaman akan materi dakwah

serta agar dakwah Islam tetap bisa terlaksana sehingga proses

peningkatan kualitas penerapan ajaran agama Islam bisa dilestarikan,

sebab melestarikan ajaran ajaran Islam itu adalah kewajiban bagi setiap

muslim.

Untuk itu peneliti berkeinginan membahas mengenai penerapan

atau implementasi pembuatan konten dakwah sebagai upaya untuk

meningkatkan kreativitas siswa dalam materi “Meneladani Dakwah

Nabi Muhammad Di Madinahh” dengan kemampuan yang dimiliki oleh

guru serta potensi dan kemauan siswa yang didukung dengan teknologi

yang semakin canggih diharapkan siswa bisa menjadi penerus generasi

bangsa yang Islami, pemuda yang merasa bahwa dirinya adalah pionir

muda Islam sehingga dapat meneruskan perjuangan dakwah Rosulullah

SAW dalam penyebaran agama Islam. Dalam hal ini peneliti


7
Wahyu Fajar Saputra, Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Alternatif IPA Dalam Masa
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol. 2, No. 2, Juni 2021,
88.
6

mengadakan penelitian dengan mengangkat judul “Meningkatkan

Kreativitas Siswa Melalui Pembuatan Konten Dakwah PAI Di

Instagram Pada Kelas VII di SMPIT Harapan Insani Batam.”

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan oleh peneliti,

maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

a. Penilaian guru yang kurang variatif sehingga berdampak pada

siswa menjadi kurang kreatif

b. Pentingnya meningkatkan kreativitas siswa dalam mata pelajaran

PAI & Budi Pekerti

c. Adanya fitur post, feed, reels, snapgram di Instagram dan

berpeluang bisa dimanfaatkan sebagai media penilaian

kreativitas (pembuatan konten dakwah)

2. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang di identifikasikan pada

penelitian ini. Peneliti memberikan batasan masalah penelitian. Hal

tersebut dilakukan agar penelitian bisa lebih terfokus dan

mendalam, maka penelitian dibatasi pada :

a. Model penilaian di fokuskan pada kreativitas siswa dengan

menggunakan pembuatan konten dakwah PAI


7

b. Variabel yang di ukur adalah kreativitas siswa, atau pada aspek

psikomotor siswa Kelas VII SMPIT Harapan Insani Batam

c. Mata pelajaran yang diteliti adalah PAI dan Budi Pekerti.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat ditarik beberapa

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi pembuatan konten dakwah saat

pembelajaran PAI pada materi Meneladani Dakwah Nabi

Muhammad Di Madinahh dikelas VIItahun ajaran 2022/2023?

2. Seberapa besar penilaian dengan membuat konten dakwah pada

mata pelajaran PAI dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas VII

Tahun ajaran 2022/2023?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan implementasi pembuatan

konten dakwah saat pembelajaran PAI pada materi Meneladani

Dakwah Nabi Muhammad Di Madinahh dikelas VII tahun ajaran

2022/2023

2. Untuk mengetahui hasil dari penilaian dengan membuat konten

dakwah pada mata pelajaran PAI dapat meningkatkan kreativitas

siswa kelas VII tahun ajaran 2022/2023.


8

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

pada bidang keilmuan dalam meningkatkan kreativitas dan

pemahaman siswa SMPIT Harapan Insani Kota Batam. Sehingga

pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Secara Praktis

a. Kepada Sekolah

Sebagai sumber informasi menambah wawasan untuk

memilih guru yang benar benar menguasai bidang apa yang

diajarkan nantinya, sehingga pembelajaran bisa berjalan

dengan maksimal.

b. Guru

Sebagai masukan dalam membimbing dan mendidik siswa

dalam pembelajaran, dengan memanfaatkan teknologi

informasi yang ada akan membuat siswa bisa belajar aktif dan

kreatif, sehingga siswa bisa memahami materi agama dengan

diimbangi akan teknologi informasi yang telah berkembang

pesat.

c. Siswa

Sebagai pedoman ilmu yang dapat diterapkan pada

kehidupan sehari hari, serta agar siswa menyadari bahwasanya


9

mereka adalah pionir muda yang nantinya akan meneruskan

perjuangan Rosulullah dalam menyebarkan dakwah agama

Islam.

F. Defenisi Operasional

Terdapat beberapa definisi operasional dalam penelitian tindakan Kelas

(PTK) ini, berikut merupakan penjabarannya:

1. Kreativitas siswa adalah, kemampuan siswa untuk menciptakan atau

menghasilkan sesuatu yang baru. Hasil karya atau ide-ide baru itu

sebelumnya tidak dikenal oleh pembuatnya maupun orang lain.

Kemampuan ini merupakan aktivitas imajinatif yang hasilnya

merupakan pembentukan kombinasi dari informasi yang diperoleh

dari pengalaman sebelumya menjadi hal yang baru, berarti dan

bermanfaat. Kreativitas bisa diartikan sebagai suatu kemampuan

seseorang untuk melihat bermacam-macam kemungkinan

penyelesaian terhadap suatu masalah dengan melahirkan suatu yang

baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam karya

baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada sehingga

lebih efisien, efektif dan produktif, dengan memanfaatkan teknologi

yang ada, siswa dapat memupuk kreativitas menciptakan atau

menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat dalam bidang

akademisnya.8

8
Leni Hartati, Upaya Guru PAI dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran
PAI di Kelas XI SMAN 1 Kabupaten Bengkulu Tengah, e-journal al Bahtsu, Vol. 1 No.2,
Desember 2016, 198.
10

2. Konten dakwah, menurut KBBI, konten adalah informasi yang

tersedia melalui media atau produk elektronik. Komunikasi dakwah

adalah pertemuan dua disiplin ilmu yaitu komunikasi dan dakwah.

Secara sederhana dapat ditegaskan bahwa. objek kajian komunikasi

dakwah adalah peran dan fungsi komunikasi yang terlibat dalam

proses dakwah. Hal ini, dapat dijelaskan berangkat dari objek

material komunikasi dakwah adalah manusia sebagai sasaran

dakwah. Sedangkan objekformanya adalah segala proses

komunikasi dapat berperan maksimal

dalampelaksanaan dakwah. Objek forma ini dapat di telesuri dari

pengertian komunikasidakwah itu sendiri, yaitu peran dan fungsi

komunikasi di antara semua pihak yangterlibat dalam dakwah,

terutama antara komunikator (da’i) dan mad’u, sejak dari proses

perencanaan, pelaksaan dan penilaian terhadap dakwah. Konten

dakwah yang di maksud dalam penelitian ini adalah isi atau ide

kreatif yang dituangkandalam bentuk video dakwah singkat yang

bertujuan untuk berdakwah supayaremaja sekarang munuju suatu

kebaikan.9

3. Instagram, adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-

bagikan foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian

dari Meta (Facebook) yang memungkinkan teman Facebook akan

bisa terhubung jika membuat dam mengikuti akun Instagram. Makin

9
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), 31
11

populernya Instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk

membagi foto membuat banyak pengguna yang terjun ke bisnis

online turut mempromosikan produk-produknya lewat Instagram.

Menurut Bambang, Instagram adalah sebuah apikasi dari

Smartphone yang khusus untuk media sosial yang merupakan salah

satu dari media digital yang mempunyai fungsi hampir sama dengan

Twitter, namun perbedaanya terletak pada pengambilan foto dalam

bentuk atau tempat untuk berbagi informasi terhadap penggunannya.

Instagram yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah

aplikasi berbagi foto dan video yang digunakan banyak orang

sebagai sarana untuk menyebarkan video dakwah khususnya konten

dakwah untuk remaja zaman sekarang. Aplikasi Instagramsendiri

terdiri dari menu home page, comments, explore, profile, rells, igtv

dan new feed.10

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari

lima bab yang tersusun dari:

BAB 1 Pendahuluan yang tersusun dari latar belakang masalah,

identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah dan cara

10
Mida Al Kusani, Analisis Konten Dakwah Remaja Dalam Akun Instagram @Hanan__Attaki,
(Skripsi, IAIN, Purwokerto, 2019), 12-13.
12

pemecahannya, tujuan penelitian tindakan kelas, manfaat penelitian

tindakan kelas, definisi operasional dan sistematika pembahasan.

BAB II yang tersusun dari landasan teoritik, telaah hasil penelitian

terdahulu, kerangka berpikir, dan pengajuan hipotesis tindakan.

BAB III Metode Pendekatan da Jenis Penelitian, setting subjek

penelitian (lokasi, waktu, subjek penelitian), data dan sumber data, tekhnik

pengumpulan data, instrumen penelitian, tekhnik analisis data dan

indikator keberhasilan, dan prosedur penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian yang meliputi gambaran singkat setting

lokasi penelitian, paparan data penelitian, dan pembahasan

BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan secara umun hasil

penelitian yang dilakukan. serta memberikan saran untuk penelitian lebih

lanjut.
13
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Keterampilan merancang pembelajaran adalah salah satu kamampuan

pembentuk kompetensi pedagogis seorang pendidik, yaitu mampu

merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan

memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran,

seperti karakteristik dan perkembangan peserta didik, desain materi,

budaya belajar, dan sebagainya. Kemampuan seorang pendidik dalam

merancang pembelajaran pembelajaran akan mempengaruhi pelaksanaan

pembelajaran dan hasil belajar. Dalam hal ini, bagaimana guru merancang

pembelajaran akan mencerminkan tindakannya dalam pembelajaran, atau

sebaliknya apa yang dilakukan guru dalam pembelajaran adalah cerminan

dari rancangan pembelajarannya. Dengan demikian, keberhasilan guru

dalam merancang pembelajaran akan mencerminkan keberhasilannya

dalam melaksanakan pembelajaran maka pada penelitian ini menggunakan

metode penelitian action research, yang dimana memerlukan perencanaan

rancangan peneliti yang salah satunya adalah desain materi yang akan

disampaikan, tindakan, observasi dan refleksi.11

11
Susilahudin Putrawangsa, Desain Pembelajaran desain research sebagai pendekatan
pembelajaran (Mataram : CV Reka Karya Amerta, 2018), 6.

14
15

1. Kreatifitas Siswa

a. Pengertian Kreativitas Siswa

Kreativitas merupakan aspek penting dari perkembangan

manusia tidak terkecuali di dalam lembaga pendidikan. Lembaga

pendidikan merupakan tempat yang tepat dalam memelihara bakat

kreatif serta kemampuan peserta didik dalam berpikir secara

kreatif. Tantangan yang sebenarnya ada dalam lembaga pendidikan

yang berhubungan dengan kreativitas yaitu tingkat pengetahuan

guru mengenai cara membelajarkan yang kreatif, strategi

pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan

kreativitas peserta didik, serta konsep kreativitas itu sendiri. Dalam

menghadapi tantangan kehidupan modern saat ini, kreativitas

sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai

tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan

beberapa alasan antara lain: pertama, kreativitas memberikan

peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya, kedua,

kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai

alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat

memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas

memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi

kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berpikir yang

memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian sedangkan

dari segi afektifnya, kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat,

rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi


16

resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki

rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri

sendiri dan orang lain, dan sebagainya. Karya-karya kreatif ditandai

dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan

dapat dikondensasikan.12

b. Aspek Kreatifitas

Pada model struktur intelek dari Guilford, melalui kategori

berpikir divergen, aspek-aspek kreativitas seperti, kelancaran,

kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi. Penjelasan dari keempat

aspek kreativitas tersebut sebagai berikut:

1) Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan

untuk menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang relevan

serta memiliki arus pemikiran lancar.

2) Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk

menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam dan mampu

mengubah cara atau pendekatan dengan hal yang lain serta

memiliki pemikiran yang berbeda-beda.

3) Elaborasi (elaboration), yaitu mengembangkan, menambah,

memperkaya suatu gagasan dan memperinci detail-detail dari

suatu gagasan sehingga menjadi luas.

12
Ika Lestari, Kreativitas Dalam Konteks Pembelajaran (Bogor : Erzatama Karya abadi, 2019), 2-
3.
17

4) Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk memberikan

jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang lain, dan jarang

diberikan kebanyakan orang.13

c. Penilaian Kreatifitas

Penilaian kreativitas dalam proses pembelajaran di sekolah

diperlukan agar memberikan sumbangan positif terhadap proses dan

pencapaian hasil belajar pada perkembangan kemampuan tersebut.

Selain itu, guru bertanggung jawab untuk melaksanakan penilaian dan

memberikan umpan balik terhadap hasil belajar siswa. Salah satu cara

untuk menilai kemampuan berpikir kreatif adalah melalui produk

kreatif yang dihasilkan oleh siswa. Kriteria utama dari kreativitas

adalah produk. Peran guru dalam menilai kemampuan berpikir kreatif

bukan saja menilai pada ranah kognitif dan afektif, tetapi hingga

ranah psikomotorik. Penilaian ranah psikomotorik memberikan

gambaran tentang keterampilan proses dan hasil belajar siswa

secara terperinci dan komprehensif. Pembelajaran menuntut

penguasaan materi serta keterampilan dan sikap yang baik.

Instrumen penilaian yang baik adalah penilaian yang dapat melihat

proses perkembangan siswa dari waktu ke waktu dan hasil karya

sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran. Instrumen yang

dimaksud adalah instrumen yang memberikan kesempatan kepada

siswa menunjukkan kemampuan dalam memecahkan masalah,

bernalar, berkomunikasi, melakukan penyelidikan, dan berkreasi.


13
Utami Munandar, Kreativitas dan Keberkatan (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1999), 135.
18

Sesuai standar penilaian kurikulum 2013 teknik penilaian untuk

mengukur pencapaian kompetensi keterampilan digunakan adalah

14
tes praktik, projek dan portofolio.

Pentingnya penilaian kreativitas, Treffinger dalam Abidin,

menjelaskan bahwa minimalnya terdapat arti penting arti penilaian

arti kreativitas. Arti penting kreativitas tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Membantu siswa menyadari kelebihan yang dimilikinya

2) Mengembangkan pemahaman siswa tentang kemampuan

manusia khususnya tentang hubungan kreativitas dengan

pandangan tradisional tentang intelegensi.

3) Dapat dijadikan sebagai entri point atau pun base line bagi guru

dalam mengembangkan proses pembelajaran selanjutnya.

4) Mengevaluasi kinerja guru dalam mengembangkan kreativitas

siswa selama proses pembelajaran.

5) Memahami berbagai aspek kreativitas sebagai potensi

tersembunyi yang dimiliki siswa

6) Menghilangkan anggapan bahwa kreativitas adalah sebuah

misteri sehingga sulit untuk dikembangkan.15

14
Yanti Herlanti, Pembelajaran Tematik Menggunakan Pendekatan Saintifik Dan Penilaian
Otentik Untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 (Jakarta ; UIN PRESS, 2015), 131-132.

15
Asnarni Lubis dkk, Contextual Teaching And Learning Terintegrasi Media Sosial Meningkatkan
Kreativitas Pembelajaran, (Surabaya: CV. Jakad Media Publishing, 2021), 16.
19

2. Materi Dakwah

Dakwah secara bahasa berasal dari kata [da’a] ‫[– دعا‬yad’u] ‫يدعو‬

[da’watan] ‫وة‬dd‫ دع‬yang artinya mengajak. Syech Ali Mahfudh dalam

kitabnya “Hidayatul Mursyidin” mengatakan dakwah adalah usaha

mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk

agama, menyeru mereka pada kebaikan dan mencegah mereka dari

perbuatan munkar agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia akhirat. 16

Prof. Taha Yahya Oemar menjelaskan definisi dakwah ialah, sebagai

suatu aktivitas keagamaan dan bukannya definisi dakwah yang pertama

(secara umum) tidak mencerminkan warna ke-Islaman sebagai cirri khas

dakwah Islam dan juga sangat mirip dengan ilmu publisistik sebagai

suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang usaha-usaha

17
mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki.

Dapat disimpulkan bahwasanya dakwah itu berarti proses

penyampaian, ajakan atau seruan kepada orang lain atau kepada

masyarakat agar mau memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran

agama secara sadar, kesimpulannya dakwah merupakan sebagai suatu

usaha mendorong (memotivasi) untuk berbuat baik, mengikuti petunjuk

(Allah), menyuruh oranguntuk mengajarkan kebaikan, melarang

mengerjakan kejelekan, agar dia bahagia di dunia dan akhirat atau

amar ma’ruf nahi munkar.18

16
Asnarni Lubis dkk, Contextual Teaching And Learning Terintegrasi Media Sosial
Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran, (Surabaya: CV. Jakad Media Publishing, 2021), 16.
17
Mohamad Hasan, Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah, 9.

18
Ibid 10
20

Unsur’ yang terdapat dalam dakwah yaitu pasti harus terdapat

da’i (pelaku dakwah) atau orang yang berdakwah, mad’u (obyek

dakwah) orang yang di dakwahi atau menerima penjelasan dari mad’u,

terdapat materi yang akan disampaikan, penggunaan metode dakwah

serta hasil atau efek yang diberikan setelah pelaksanaan dakwah.

Penerapan dakwah ada dua yakni, secara lisan (dakwah billisan)

maupun secara perbuatan (dakwah bilhal). Kegiatan dakwah tidak

hanya terbatas pada ceramah namun perbuatan-perbuatan yang

menyerukan kepada kebaikan itu termasuk dakwah. Misal: aksi sosial

yang nyata, menyantuni anak yatim, dan membangun fasilitas agama.

Dalil anjuran dakwah bagi orang Islam:19


4.

‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي‬ َ ِّ‫ع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َرب‬ ُ ‫اُ ْد‬
َ ‫اَحْ َس ۗ ُن اِ َّن َربَّكَ هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
َ‫ض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬
Artinya :
Serulah manusia kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl ayat : 125). 20
Dakwah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam Islam

Dengan dakwah, Islam dapat tersebar dan diterima oleh manusia.

Sebaliknya, tanpa dakwah, Islam akan semakin jauh dari masyarakat

yang selanjutnya akan lenyap dari permukaan bumi. Dalam kehidupan

masyarakat, dakwah berfungsi menata kehidupan yang agamis

19
Arifin Zain, “Dakwah dalam Prespektif Al-Qur’an dan Hadist,” E-Journal At-Taujih Bimbingan
Dan Konseling Islam, (Januari-Juni, 2019), 46.
20
Al-Qur’an, Aisyah (terjemahan untuk wanita) 16: 125.
21

menuju terwujudnya masyarakat yang harmunis dan bahagia. Ajaran

Islam yang disiarkan melalui dakwah dapatmenyelamatkan manusia

dan masyarakat pada umumnya dari hal-hal yang dapat membawa

kehancurannya. Karena pentingnya dakwah itulah, maka dakwah

bukan pekerjaan yang difikirkan dan dikerjakan sambil lalu saja

melainkan suatu pekerjaan yang telah dibebankan-wajibkan bagi

setiap pengikutnya. Dasar kewajiban dakwah terdapat dalam kedua

sumber hokum Islam yaitu Al-Qur’an dan hadist.21

3. Meneladani Dakwah Nabi Muhammaad di Madinah

Periode Madinah dikenal sebagai periode pertama dalam

peletakan pondasi Negara yang langsung dipimpin oleh Rasulullah

saw. Ketika Rasulullah SAW di Madinah, Rasulullah SAW

melakukan kebijakan yang fundamental yakni membangun Masjid,

mempersaudarakan kaum Anshar dengan Muhajirin dan membuat

piagam konstitusi antara kaum Anshar, Muhajirin dan orang Yahudi.

Jika Yahudi tengah memiliki kekuatan berbahaya dan tangguh,

sedangkan menggelar perang melawan mereka merupakan tindakan

yang tidak menguntungkan Rasulullah atau kaum Muslimin, terutama

karena mereka adalah Ahi Kitab, maka berharap masuk Islamnya

mereka menjadi sesuatu yang logis.22

21
Mohamad Hasan, Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah, 20.

22
Feri Firmansyah, Sejarah dan Problematika Dakwah, E- Journal Tahdzib Al- Akhlaq, 1 (2020),
110
22

Piagam perjanjian itu mencakup mekanisme hubungan antara

kaum Muhajirin dan Kaum Anshar, juga antara kaum muslimin dan

Yahudi, yang terbagi dalam dua bab, antara lain; bab pertama, orang

Yahudi yang hidup di tengah-tengah masyarakat muslim. Bab kedua,

orang Yahudi yang hidup diperkampungan dan lingkungan mereka

sendiri serta jauh dari kaum muslimin. Selain itu, Rasulullah saw

mempertegaskan tentang kaum Musyrikinyang tinggal di Madinah,

yakni tidak diperkenankannya kaum musyrikin berkumpul bukan

dalam tataran pemikiran, namun yang diperkenankan adalah

perkumpulan antar suku. Dalam perjanjian itu, dicantumkan materi

yang mengatur hubungan antar pribadi di kaangan orang-orang

musyrik di dalam masyarakat Islam. Dengan demikian, sempurnalah

penetapan aturan main hubungan antar anggota masyarakat lintas

agama ini di dalam Negara Islam pertama, Negara Kenabian.23

Perjanjian damai ini berhasil merealisasikan keadilan secara

sempurna di tengah-tengah masyarakat, juga ketentraman dam

kelegaan pada diri mereka. Hak-hak mereka terjaga, kewajiban

mereka jelas. Adapun musuh satu-satunya bagi semua penduduk

negeri dengan berbagai macam kelompok di dalamnya adalah orang-

orang Quraisy. Penduduk Madinah wajib bahu-membahu melawan

musuh itu dan tidak boleh bersekutu dengan mereka. Karakteristik

dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah lebih pada

23
Ibid, 111
23

pemantapan iman ukhuwah islamiyah, serta pembebanan syariat

Islam.24

4. Instagram

a. Pengertian

Instagram merupakan salah satu perkembangan dari media sosial

yang menjadi salah satu pilihan paling trend dan sering digunakan

oleh peserta didik dalam sehari-harinya. Instagram diluncurkan pada

Oktober 2010 dan perkembangannya sangat cepat, instagram dapat

memperoleh satu juta pengguna hanya dengan waktu satu bulan

setelah resmi diluncurkan.Melalui media sosaial seseorang mampu

melihat updateperkembangan baik nasional maupun mendunia,

sehingga media sosial ini menjadi transformasi bagian dari gaya hidup

sehari-hari. Media sosial Instagram ini mampu membantu seseorang

mencari informasi terbaru yang berkembang saat ini, mampu menjalin

komunikasi dari berbagai pihak dengan menggunakan koneksi

internet.

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang

memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital,

dan membagikannya keberbagai layanan jejaring sosial, termasuk

Instagram sendiri. Sedangkan menurut Mila, Instagram adalah sebuah

aplikasi yang dapat mengambil dan membagikan foto dan video

24
Feri Firmansyah, Sejarah dan Problematika Dakwah, E- Journal Tahdzib Al- Akhlaq, 1 (2020),
110
24

dimedia sosial lain. Penggunaan Instagram sebagai media sosial

memiliki berbagai fitur-fitur yang memiliki manfaatnya masing-

masing, diantaranya:

1) Follower

2) DM (Direct Message)

3) Hastag (#belajar dulu, dll)

4) Filter Like

5) Instagram story

6) IGTV (Instagram TV)

7) Rells

Dari berbagai fitur diatas akan dikembangkan dan dimanfaatkan

sebagai media pembejaran yang update ilmu melalui konten

pembelajran yang telah dirancang oleh guru berdasarkan capaian

pembelajaran yang diharapkan.25

b. Keuntungan Media Sosial Instagram

Media sosial adalah sebuah tools online yang mempunyai tujuan

akhir untuk digunakan oleh banyak orang. Karena bukan tools

spesifik, maka semakin mudah cara pemakaiannya. Jika

dibandingkan dengan media sosial yang lain Instagram tetap yang

paling mudah digunakan. Beberapa keunggulan Instagram adalah

sebagai Berikut:

25
Diani Ayu Pratiwi dkk, “Instagram Sebagai Media Pembelajaran Microlearning Di Era
Masyarakat 5.0”, Magister Manajemen Pendidikan Univ Lambung Barat, 3 (Agustus, 2020), 271
25

1) Mudah Dipahami, Inti penggunaan Instagram adalah agar

dengan mudahnya semua orang dapat membagikan foto atau

gambar kepada orang lain. Seperti halnya musik, gambar

adalah bahasa universal yang dengan mudah dapat dipahami.

Tidak seperti teks yang membutuhkan waktu membaca untuk

memahami konteksnya.

2) Waktu Tayang 24 jam, Instagram aktif selama 24 jam penuh.

Fitur ini terlihat sederhana karena layanan online memang

seharusnya berjalan 24 jam penuh. Setiap saat konten yang

telah diunggah oleh pengguna akan tetap dinikmati dimana

pun mereka berada.

3) Kemudahan Penggunaan, Tampilan dan penggunaan

Instagram sangat mudah dipahami dibandingkan media sosial

lainnya. Kelemahan terbesar software adalah tingkat

kompleksitasnya. Semakin banyak fitur yang dimiliki sebuah

software, biasanya tampilan akan semakin rumit sehingga

pengguna baru akan kewalahan. Cara penggunaan Instagram

sangatlah mudah cukup scrool layar untuk melihat foto baru,

double tap untuk melakukan like. Tahan foto untuk mengintip

secara cepat sangat sederhana dan mudah diingat.

4) Mudah Menyampaikan hal Baru, Karena gambar bersifat

visual atau lebih menonjolkan gambar daripada teks, proses

komunikasi untuk menyampaikan produk baru dan konsep

unik akan lebih cepat dipahami. Ditambah lagi masyarakat


26

Indonesia mempunyai tingkat keingintahuan yang sangat

tinggi tentang suatu hal yang baru.26

5. Konten Dakwah di Media Sosial Instagram

Konten, menurut KBBI, adalah informasi yang tersedia

melalui media elektronik seperti video berdurasi panjang, short

video dan juga foto gambar atau poster yang diunggah ke media

sosial. Media sosial adalah sebuah media online yang bisa

menghubungkan dengan para penggunanya bisa dengan mudah

berpartisipasi, berbagi dan menciptakan konten, dalam hal

pendidikan media sosial bisa digunakan sebagai media

pembelajaran. Sekarang ini media sosial memiliki peran yang

sangat penting sebagai sarana penyebaran dakwah di era digital

karna dengan ini para pendakwah bisa memiliki pengikut yang

banyak dan bisa dikenal oleh banyak orang bahkan sampai di

luar negeri. Para pendakwah atau da’i bisa memanfaatkan media

sosial dengan baik karna berdakwah itu tidak hanya di mimbar

atau ditempat umum tetapi juga bisa berdakwah di media sosial,

oleh karna itu para pendakwah bisa membuat konten-konten

video dakwah dan akan disebarluaskan media media sosial baik

26
Fauzia Mafiroh, Pemanfaatan Media Sosial Instagram Oleh Akun @tamanwisatagenilagit
Sebagai Media Promosi Dalam Meningkatkan Minat Pengunjung Taman Wisata Geni Langit,
Skripsi IAIN Ponorogo, 2019. 24-25.
27

di Twitter, Youtube, Instagram, Facebook, Whatsapp, Telegram

dan masih banyak lainya.

Media sosial bisa diakses melalui gadget dengan sebuah

sistem yang bisa menghubungkan komputer atau jaringan

jaringan ke seluruh dunia (internet). Media sosial termasuk

kecanggihan yang ada pada masa kini, sekarang telah banya

dijumpai aplikasi aplikasi media sosial yang model atau cara

kerja dan sasarannya berbeda beda, contohnya aplikasi twitter

yang penggunaanya dengan mengekspresikan tulisan yang berisi

curhatan atau kritikan dari netizen. Selanjutnya youtube yang

penggunaanya dengan membagikan konten berupa video dan

fitur terbaru youtube adalah short video. Media sosial Instagram

yang penggunanya bisa membagikan foto atau video beserta

caption yang menarik, yang pada kesempatan penelitian kali ini

hanya akan membahas mengenai pemanfaatan media sosial

Instagram sebagai media pembelajaran.27

Aplikasi Instagram sangat cocok dijadikan media

pembelajaran secara online atau daring hal ini dikarenakan

aplikasi Instagram sangat mudah untuk digunakan dan

merupakan aplikasi yang sangat dikenal dalam kalangan

generasi milenial. Beberapa fitur dalam aplikasi Instagram juga

27
Cahya Nusantara, “Peran Media Sosial Untuk Peningkatan Kreativitas”, Jurnal
Kewarganegaraan, (Desember, 2017), 39-40.
28

sangat mendukung proses pembelajaran diantaranya adalah feed

post yang berguna untuk memberikan gambaran awal tentang

materi yang hendak disampaikan kemudian instagram tv yang

berguna untuk guru supaya dapat menjelaskan atau

menerangkan materi yang hendak disampaikan dan Instagram

live yang berguna untuk proses tanya jawab seputar materi

pembelajaran yang disampaikan sehingga siswa dan guru dapat

berinteraksi serta melalui fitur live Instagram guru juga dapat

mengabsen siswanya, dan fitur terbaru reels Instagram disini

pengguna bisa memposting video dengan posisi potrait dengan

durasi maksimal 1 menit.28

B. Kajian Terdahulu

Disamping memamfaatkan teori yang relate dengan

pembahasan ini, peneliti juga melakukan kajian terhadap

penelitian-penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan

penelitian ini:

1. Skripsi Program Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2017. Ditulis oleh Wulan Apriani, NIM : 1112016100030.

Judul Penelitian “Penilaian Kreativitas Siswa Sma

Menggunakan Tugas Portofolio Online Melalui Jejaring

Facebook Pada Konsep Sistem Gerak Manusia” Hasil


28
Wahyu Fajar Saputra, “Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Alternatif IPA
Dalam Masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)”, Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(Juni, 2021), 88.
29

Penelitian yang diambil oleh Wulan Apriani dapat ditarik

kesimpulan bahwasanya, tingkat kreativitas siswa dengan

menggunakan tugas portofolio online melalui jejaring

Facebook adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kedua

tugas yang dilaksanakan, rata-rata persentase tingkat kreativitas

siswa dalam tugas pembuatan poster sebesar 67,43% dengan

kategori baik, dan laporan praktikum sebesar 59.46% dengan

kategori cukup.

Penelitian yang dilakukan Wulan Apriani dengan yang

akan peneliti lakukan terdapat persamaan dan perbedaan,

persamaan nya sama sama membahas kreativitas siswa dan

penyelesaian nya dengan menggunakan metode proyek.

Perbedaannya, dalam penelitian yang dilakukan oleh wulan

Apriani metode proyek yang digunakan dengan menggunakan

pemberian tugas portofolio online yang di upload di Facebook,

sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti dengan

membuat konten dakwah yang di upload di Instagram.29

2. Skripsi Program Strata 1 IAIN Ponorogo, ditulis oleh Anisa

Isnaini Huwaidah Nim 210615073 Judul Penelitian : Pengaruh

Penggunaan Media Sosial Youtube Terhadap Kreativitas Siswa

Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Dan Prakarya (Sbdp) Di

SDN 1 Nologaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019.


29
Wulan Apriani, Penilaian Kreativitas Siswa Sma Menggunakan Tugas Portofolio Online
Melalui Jejaring Facebook Pada Konsep Sistem Gerak Manusia, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2017.
30

Hasil penelitian yang diambil oleh Anisa Huwaini dapat

ditarik kesimpulan bahwasanya Berdasarkan analisis data

ditemukan bahwa (1) Media Sosial Youtube SDN Nologaten 1

Ponorogo termasuk kategori baik. Hal ini diketahui dari hasil

penelitian yang menunjukkan prosentase tertinggi adalah

kategori baik yaitu 22 siswa (73,5%). (2) Hasil kreativitas

siswa SDN Nologaten 1 Ponorogo termasuk kategori baik. Hal

ini diketahui dari hasil penelitian yang menunjukkan

prosentase tertinggi adalah kategori cukup yaitu 22 siswa

(78,57%). (3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara media

social youtube terhadap kreativitas siswa di SDN Nologaten 1

Ponorogo tahun pelajaran 2018/2019, Penelitian yang

dilakukan oleh Anisa Isnaini Huwaidah dengan penelitian yang

akan peneliti lakukan terdapat persamaan dan perbedaan.

Persamaannya, terdapat variabel yang dibahas sama yaitu

mengenai Kreativitas siswa dan Media sosial. Perbedaannya

penelitian yang dilakukan oleh Anisa Isnaini Huwaidah media

sosial yang digunakan adalah youtube, sedangkan peneliti akan

menggunakan media sosial Instagram.30

3. Skripsi Program Strata 1 IAIN Surakarta ditulis oleh Sri Devi

Yunia Sari, Judul “Penggunaan Media Sosial Youtube Dan

Instagram Sebagai Sarana Pembelajaran Pendidikan Agama

30
Anisa Isnaini Huwaidah, Pengaruh Penggunaan Media Sosial Youtube Terhadap Kreativitas
Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Dan Prakarya (Sbdp) Di SDN 1 Nologaten Ponorogo
Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi IAIN Ponorogo tahun 2019.
31

Islam Al Dasar Dikelas IV Sekolah-Azhar Syifa Budi Solo

Tahun 2020”

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Sri Devi Yunia Sari

adalah penelitian tentang penggunaan media video Youtube dan

Instagram sebagai sarana pembelajaran PAI dilakukan di SD

Syifa Budi Solo menggunakan media video Youtube dan

Instagram pelaksanaan sudah berjalan dengan baik. Dalam

proses pembelajaran ini yang pertama yaitu memberikan

pengarahan kepada murid dihari sebelumnya untuk membawa

HP karena materi yang akan dibahas berikutnya menggunakan

media video youtube seperti mempelajari kisah nabi dengan

melihat contoh-contoh video diyoutube dan penerapan perilaku

terpuji yang patut diteladani dari kisah-kisah nabi. Kurang

lebih 10-15 menit kemudian Setelah pembelajaran selesai guru

memberikan tugas dirumah untuk murid-murid memvidio

contoh kegiatan atau perilaku terpuji yang patut untuk

diteladani dalam kehidupan sehari-hari dari kisah nabi yang

telah ditonton disekolah.31

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Sri Devi Yunia

Sari, dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sama

sama menggunakan media sosial Instagram sebagai media

31
Sri Devi Yunia Sari, Penggunaan Media Sosial Youtube Dan Instagram Sebagai Sarana
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Al Dasar Dikelas IV Sekolah-Azhar Syifa Budi Solo
Tahun 2020. Skripsi Program Strata 1 IAIN Surakarta tahun 2020.
32

pembelajaran. Perbedaannya jika dalam penelitian yang

dilakukan oleh Sri Devi Yunia Sari itu mengambil video

pembelajaran dari Youtube dan Instagram, maka penelitian

yang akan peneliti lakukan lebih ke dalam pembuatan konten

pembelajaran tentang materi dakwah.

4. Jurnal Kewarganegaraan Vol. 1 No. 2 Desember 2017 P-ISSN:

1978-0184 E-ISSN: 2723-2328, yang ditulis oleh Cahya

Nusantara dengan judul Peran Media Sosial Untuk Peningkatan

Kreativitas, Hasil penelitian yang diambil oleh Cahya

Nusantara dapat disimpulkan bahwasanya, sosial media pada

saat ini adalah media yang sangat popular dan banyak sekali

yang memakai soaial media, dari media sosial pun kita bisa

mendaptkan banyak sekali infomasi dengan secara cepat

hingga kita bisa mengetahui informasi yang tepat, dan kita

sudah tahu bahwanya media sosial sangat berpengaruh di

massa sekarang. Dari informasi infomasi yang banyak di dapat

dari media sosial bisa membuat orang menjadi memperbanyak

pengetahuan dan bisa juga menunjang kreativitas dari orang

yang menggunakan media sosial, di sosial media sendiri sudah

banyak aplikasi yang tersedia seperti WhatsApp, Twiter,

Youtube, Facebook, Instagram dll, yang menunjang kreativitas

orang yang menggunakan sosial media tersebut. Kreativitas

dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah (kemampuan


33

untuk mencipta perihal berkereasi. Jadi kreativitas adalah

kemampuan seseorang untuk mencipatakan atau berkerasi di

video, foto, tulisan dan gambar dan media sosial apakah bisa

untuk peningkatan kreativitas sesorang, media sosial sangat

berpengaruh bagi kreativitas Mahasiswa karena bisa

mendaptkan banyak informasi secara mudah. Media sosial

sangat berpengaruh tapi itu semua tergantung yang

memakainya dengan bijak atau tidak. Karena Media sosial

sangat mudah mendapatkan informasi jadi kita bisa

mendaptkan ide ide baru.

Persamaan penelitian yang diambil oleh Cahya Nusantara

dan yang akan peneliti lakukan adalah sama sama membahas

mengenai peningkatan kreativitas dan media sosial.

Perbedaannya, penulis lebih spesifik membahas mengenai

upaya meningkatkan kreativitas siswa, sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Cahya Nusantara adalah Kreativitas

mahasiswa, dan media sosial yang Cahya Nusantara gunakan

adalah lebih ke pemanfaatan media sosial sedangkan penelitian

kali ini di fokuskan pada pembuatan konten di media sosial

Instagram.32

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan dengan


Penelitian Terdahulu
32
Cahya Nusantara, “Peran Media Sosial Untuk Peningkatan Kreativitas,” Jurnal
Kewarganegaraan (Desember, 2017).
34

Nama Peneliti, Tahun


No
Penelitian, Judul
Penelitian, Persamaan Perbedaan
Asal Lembaga
Dalam penelitian
Wulan Apriani, 2017 Membahas yang
“Penilaian Kreativitas dilakukan oleh
Siswa kreativitas siswa wulan
Apriani metode
Sma Menggunakan Tugas dan penyelesaian proyek
Portofolio Online Melalui nya dengan yang digunakan
dengan
Jejaring Facebook Pada menggunakan menggunakan
Konsep Sistem Gerak metode proyek. pemberian tugas
portofolio online
1. Manusia” Skripsi Program yang
di upload di
Strata 1 UIN Syarif Facebook,
sedangkan
Hidayatullah Jakarta tahun penelitian
yang akan
dilakukan
peneliti dengan
membuat konten
dakwah yang di
upload di
Instagram
Anisa Isnaini Huwaidah,
2019 terdapat variabel penelitian yang
“Pengaruh Penggunaan yang dibahas sama dilakukan oleh
35

Media Anisa
Sosial Youtube Terhadap yaitu mengenai Isnaini Huwaidah
Kreativitas Siswa Pada
Mata Kreativitas siswa media sosial yang
2. Pelajaran Seni Budaya Dan dan Media sosial. digunakan adalah
youtube,
Prakarya (Sbdp) Di SDN 1 sedangkan
Nologaten Ponorogo Tahun peneliti akan
Pelajaran 2018/2019. menggunakan
Skripsi media
IAIN Ponorogo sosial Instagram

Sri Devi Yunia Sari, Persamaan Perbedaannya jika


“Penggunaan Media Sosial penelitian yang dalam penelitian
yang dilakukan
Youtube Dan Instagram dilakukan oleh Sri oleh
Sebagai Sarana Sri Devi Yunia
Pembelajaran Devi Yunia Sari, Sari
itu mengambil
Pendidikan Agama Islam Al dengan penelitian video
Dasar Dikelas IV Sekolah- yang akan peneliti pembelajaran dari
Azhar Syifa Budi Solo
Tahun lakukan adalah Youtube dan
3.
2020” Skripsi Program
Strata sama sama Instagram, maka
penelitian yang
1 IAIN Surakarta menggunakan akan
media sosial peneliti lakukan
Instagram sebagai lebih ke dalam
media pembuatan konten
pembelajaran. pembelajaran
36

tentang
materi dakwah.

Perbedaannya,
Cahya Nusantara dengan Persamaan penulis
judul Peran Media Sosial penelitian yang lebih spesifik
4.
membahas
Untuk Peningkatan diambil oleh Cahya mengenai
upaya
Kreativitas, Jurnal Nusantara dan yang meningkatkan
Kewarganegaraan Vol. 1
No. akan peneliti kreativitas siswa,

2 Desember 2017 P-ISSN: lakukan adalah sedangkan penelitian


1978-0184 E-ISSN: 2723- sama sama yang dilakukan oleh
2328. membahas Cahya Nusantara
mengenai adalah Kreativitas
mahasiswa, dan
peningkatan media
kreativitas dan sosial yang Cahya
media sosial. Nusantara gunakan
adalah lebih ke
pemanfaatan media
sosial sedangkan
penelitian kali ini di
fokuskan pada
pembuatan konten di
media sosial
Instagram.
37

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan telaah penelitian terdahulu dan landasan teori diatas, maka

diajukan kerangka berpikir sebagai berikut : Jika model penilaian pada aspek

psikomotor dengan pembuatan konten dakwah diterapkan pada mata pelajaran PAI

dan Budi Pekerti pada BAB 9 (meneladani dakwah nabi Muhammad SAW di

Madinah), maka dapat meningkatkan kreativitas siswa diKelas VII SMPIT Harapan

Insani Batam

D. Pengajuan Hipotesis Tindakan

Penerapan model penilaian produk dengan membuatan konten dakwah di

Instagram dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas VII pada mata pelajaran PAI

dan Budi Pekerti tahun ajaran 2022/2023


38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi (Setting) Penelitian

Setting Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi : tempat

penilitian, waktu penilitian, dan siklus PTK, sebagai berikut :

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMPIT

Harapan Insani Kota Batam.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan pada bulan

Juli sampai bulan November 2023.

B. Objek dan Subjek Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah topik permasalahan yang dikaji dalam

penelitian.33 Maka Objek dalam penelitian ini adalah Penerapan

Peningkatan Prestasi Belajar dengan Metode Demonstrasi pada siwa

kelas IV di SMPIT Harapan Insani Kota Batam

33
Mukhtazar, Prosedur Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Absolute Media, Cet. I, 2020),
hlm. 45

38
39

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang melakukan penelitian

(peneliti)34. Maka yang dimaksud dengan Subjek dalam penelitian ini

adalah Guru SMPIT Harapan Insani Kota Batam

C. Instrument Penelitian

Untuk mengetahui sejauh mana Peningkatan Prestasi Belajar PAI

denhan Penerapan Metode Demonstrasi di kelas IV SMPIT Harapan

Insani Kota Batam dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Siklus I :

1. Perencanaan (Planning)

a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang di sesuaikan denghan konsep yang akan di

sampaikan kepada siswa dalam pembelajaran.

b. Membuat silabus pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

kelas.

c. Merancang strategi dan scenario penerapan pembelajaran.

d. Membuat lembar kerja siswa.

e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

f. Menetapkan indicator pencapaian dan menyusun instrument

pengumpulan data.35

34
Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian Penelitian kualitatif, tindakan kelas & Studi
Kasus, (Jawa Barat: CV Jejak, Cet. I, 2017), hlm. 152
35
Team teaching STAI Ibnu Sina Batam, Metode Penelitian Kualitatif, Kepustakaan, Kuantitatif
dan Tindakan Kelas (Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi), (Bantul: Ladang Kata, Cet 2,
2021), hal. 89
40

2. Pelaksanaan (Acting)

g. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk

berfikir.

h. Menciptakan suasana yang menyenangkan dengan menghindari

suasana yang menegangkan.

i. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif

berkontribusi dalam pembelajaran.

3. Pengamatan (Observasi)

Pada tahap pengamatan terdapat dua kegiatan yang akan diamati,

yaitu kegiatan belajar peserta didik dan kegiatan pembelajaran.

Pengamatan terhadap proses belajar peserta didik dapat dilakukan

sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil melaksanakan

pembelajaran.36

Sedangkan pengamatan terhadap proses pembelajaran, guru

pelaksana (peneliti) dapat meminta bantuan kepada teman sejawat

yang bertindak sebagai kolaborator untuk melakukan pengamatan.

Kolaborator melakukan pengamatan pembelajaran berdasarkan

instrumen yang telah disusun oleh peneliti.

Hasil pengamatan dari kolaborator nantinya akan bermanfaat atau

akan digunakan peneliti sebagai bahan refleksi untuk perbaikan

pembelajaran berikutnya.

36
Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), Hlm. 18.
41

4. Refleksi (Reflecting)

Kegiatan evaluasi dan refleksi dilakukan pada sampel penelitian,

setelah selesai melaksanakan metode demonstrasi. Evaluasi dilakukan

kepada siswa yang melakukan kesalahan atau pelanggaran dalam

melaksanakan metode dengan cara memberi motivasi tentang

pentingnya pelajran PAI, manfaat dan lain sebagainya dengan harapan

mereka akan mengerjakan atau mengamalkan pelajrannya dengan baik

dan benar.

Siklus II :

Siklus duapun terdiri dari perencanan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi.37

1. Perencanaan (Planning)

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

dan siklus pertama.

2. Pelaksanaan (Acting)

Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana

pembelajaran hasil refleksi dari siklus pertama.

3. Pengamatan (Observasi)

37
Afi Parnawi, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), (Deepublish:
Yogyakarta, 2020), Hal. 32
42

Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran

siswa.

4. Refleksi (Reflecting)

Melaporkan hasil dari pengamanatan siklus II

Gambar : Langak-Langkah Penelitian Tindakan Kelas (Model John Elliot)38

Evaluasi

Kesimpulan

D. Populasi dan Sample

Populasi dalam penelitian adalah anak di SMPIT Harapan Insani

Kota Batam.

38
Model Jhon Elliot dit tulis oleh Dr. Afi Parnawi, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research), (Yogyakarta: Deepublish, 2020), hlm. 30
43

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

anak di SMPIT Harapan Insani Kota Batam yang kurang lebih berjumlah

21 Orang.

Mengingat jumlah siswa tersebut tidak sampai berjumlah 100 maka

Penulis tidak menggunakan sample tetapi meneliti seluruhnya. Penelitian

ini menggunakan Total Sample.39

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Observasi

Dilakukan untuk mengamati aktifitas peserta didik selama

pembelajaran berlangsung, melalui abservasi tersebut diharapkan

terjadinya perubahan yang mengarah kepada aktifitas peningkatan

belajar siswa.40 Observasi ini di lakukan untuk mengamati aktifitas

peserta didik selama pembelajaran berlangsung, melalui observasi

tersebut di harapkan terjadinya perubahan yang mengarah kepada

aktifitas peningkatan belajar siswa.

2. Tes

39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), hlm. 173.
40
Muhammad Faisal dkk, Diklat Metedologi Penelitian, (Batam: Sekolah Tinggi Agama
Islam Ibnu Sina Batam, 2015), hlm 13
44

Merupakan data yang diperoleh dari siklus satu dan dua yang

diambil setelah berakhirnya kegiatan setiap siklus yang bertujuan

mengetahui Peningkatan Prestasi Belajar PAI .

3. Dokumentasi

Metode ini digunakan oleh Penulis untuk memperoleh kejelasan

secara langsung tentang dimana informasi yang diperoleh adalah dari

internal sekolah, Penulis melakukan dokumentasi secara langsung di

SMPIT Harapan Insani Kota Batam.

4. Wawancara

Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi tertentu

tentang tingkat keberhasilan anak yang berkaitan denghan variable

penelitian. 41

Metode wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan yang di wawancarai memberikan jawaban

atas pertanyaan itu.

Adapun kenis- jenis wawancara dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Wawancara Terstruktur

41
Ajat Rukajat, Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research), (Yogyakarta :
Deepublish, 2018), Hlm.13
45

Wawancara Terstruktur di gunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi apa yang akan diperoleh.

b. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara Tidak Terstruktur adalah wawancara yang bebas di

mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, pedoman

wawancara yang di gunakan berupa garis- garis besar permasalahan

yang akan di tanyakan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik umum analisis data yang dijalani peneliti adalah teknik

analisis data model interatif Miles dan Huberman yaitu analisis data

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang mempergunakan kata-kata yang

selalu disusun dalam sebuah teks yang diperluaskan atau dideskripsikan.

Ada tiga komponen analisis data meliputi, (1) reduksi data, (2) penyajian

data, (3) mengambil kesimpulan lalu diverifikasi.42

G. Hipotesis Tindakan

42
Afi Parnawi, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), (Yogyakarta:
Deepublish, 2020), hlm 30
46

Perumusan masalah dan cara memecahkan masalah, maka

tergambarlah bagi peneliti rumusan hipotesis tindakan, sebagai berikut :

Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Pembuatan Konten

Dakwah PAI Di Instagram Pada Kelas VII di SMPIT Harapan Insani

Batam
47

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto dkk, Suharsimi. Penelitian Tinadakan Kelas, Jakarta: PT Bumi


Aksara, 2010.

Afandi, Muhammad. Cara Menulis Karya Ilmiyah Setting Penelitian Tindakan


Kelas, Bandung : Alfabeta, 2011.

Agustin, Denis. Penerapan Model Kooperatif STAD dengan Strategi


Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Klesem Pada Masa Pandemi
Covid-19. Skripsi, Ponorogo: IAIN, 2021.

Al Kusani, Mida. Analisis Konten Dakwah Remaja Dalam Akun Instagram


@Hanan__Attaki, Skripsi, IAIN, Purwokerto, 2019

Al-Qur’an, 16: 125

Apriani, Wulan. Penilaian Kreativitas Siswa Sma Menggunakan Tugas


Portofolio Online Melalui Jejaring Facebook Pada Konsep Sistem Gerak
Manusia, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017

Ayu Pratiwi dkk, Diani. “Instagram Sebagai Media Pembelajaran


Microlearning Di Era Masyarakat 5.0”, Magister Manajemen Pendidikan
Univ Lambung Barat, 3 Agustus, 2020,

Devi Yunia Sari, Sri. Penggunaan Media Sosial Youtube Dan Instagram
Sebagai Sarana Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Al Dasar Dikelas
IV Sekolah-Azhar Syifa Budi Solo Tahun 2020. Skripsi, Surakarta: IAIN,
2020.

Ensiklopedia Hadist, H.R. Abu Daud, No. 4487, Shahih. (No. 5154 pada Baitul
Afkar Ad Dauilah).
48

Fajar Saputra, Wahyu. Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Alternatif IPA


Dalam Masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (Jurnal Keguruan dan Ilmu
Pendidikan) Vol. 2, No. 2, Juni 2021.

Fauziah, Ni’matu. Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar SKI dikelas XI Jurusan


Agama MAN Tempel Sleman, Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,
2013.

Firmansyah, Feri. Sejarah dan Problematika Dakwah, E-Journal Tahdzib Al-


Akhlaq, 1 2020.

Hanan, Ahmad. Dakwah Itu Tidak Hanya Bisa Dilakukan Dengan Ceramah,
Surabaya: Nu

Online 5 November 2019.


https://www.google.com/amp/s/www.nu.or.id/amp/daerah/dakwah-itu-
tidak-hanya-bisa-dilakukan-dengan-ceramah-4wx6r diakses 22 Maret
2022.

Hartati, Leni. Upaya Guru PAI dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada
Mata Pelajaran PAI di Kelas XI SMAN 1 Kabupaten Bengkulu Tengah, e-
journal al Bahtsu, Vol. 1 No.2, Desember 2016

Hasan, Mohamad. Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah Surabaya : Pena


Salsabila, 2013
Herlanti, Yanti. Pembelajaran Tematik Menggunakan Pendekatan Saintifik Dan
Penilaian Otentik Untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013,
Jakarta ; UIN PRESS, 2015

Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Isnaini Huwaidah, Anisa. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Youtube


Terhadap Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Dan
Prakarya (Sbdp) Di SDN 1 Nologaten Ponorogo Tahun Pelajaran
2018/2019. Skripsi, Ponorogo: IAIN, 2019.
49

Lestari, Ika. Kreativitas Dalam Konteks Pembelajaran, Bogor : Erzatama Karya


abadi, 2019.

Lubis dkk, Asnarni. Contextual Teaching And Learning Terintegrasi Media


Sosial Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran, Surabaya: CV. Jakad
Media Publishing, 2021.

Mafiroh, Fauzia. Pemanfaatan Media Sosial Instagram Oleh Akun


@tamanwisatagenilagit Sebagai Media Promosi Dalam Meningkatkan
Minat Pengunjung Taman Wisata Geni Langit, Skripsi, Ponorogo: IAIN,
2019.

Munandar, Utami. Kreativitas dan Keberkatan, Jakarta : Gramedia Pustaka,


1999

Mualimin, Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik, Pasuruan: Ganding


Pustaka, 2014

Nusantara, Cahya. “Peran Media Sosial Untuk Peningkatan Kreativitas”, Jurnal


Kewarganegaraan, Desember, 2017.

Putrawangsa, Susilahudin. Desain Pembelajaran desain research sebagai


pendekatan pembelajaran Mataram : CV Reka Karya Amerta, 2018.

Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada


Anak Usia Taman Kanak Kanak, Jakarta: Kencana, 2017.

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2010.

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2011.


50

Zain, Arifin. “Dakwah dalam Prespektif Al-Qur’an dan Hadist,” E-Journal At-
Taujih Bimbingan Dan Konseling Islam, Januari-Juni, 2019.

Anda mungkin juga menyukai