Anda di halaman 1dari 9

ETIKA DAN PROFESI GURU

PERAN GURU MATA PELAJARAN AL-QUR’AN


HADITS DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

Dosen Pengampuh : Dr. H. Hamzah, S. Ag., M. Ag.

Abdurrasyid Affathin

1207.20.0002

5B PAI Reguler

DISUSUN OLEH:

SERUNI PUTRI KASTULANI

1207.20.0092

7B PAI REGULAR

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

IBNU SINA BATAM 2022


BIODATA PENULIS

Nama : Seruni Putri Kastulani

NIRM : 1207.20.0092

Kelas : 7B PAI Reguler

Tempat/Tanggal Lahir : Batam, 14 April 2002

Alamat : Taman Seruni Indah Blok A No.17

Pekerjaan : Mahasiswa

Email : seruniptr14@gmail.com

No. Telp : 085763268373

Asal Sekolah : SMK Negeri 2 BATAM

Nama Orang Tua

a. Ayah : Kastulani

b. Ibu : Marlia

No. Telp

a. Ayah : 081372751499

b. Ibu : 081536287262
A. Definisi Peran Guru
Definisi Peran Guru Peran guru memiliki dua suku kata, peran dan
guru. Kedua kata tersebut tidak asing terdengar ditelinga sebagian besar
manusia. Peran dalam kamus besar bahasa indonesia berarti perangkat tingkah
yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat.1
Adapun definisi guru menurut beberapa tokoh:
Menurut Zakiah Daradjat, guru merupakan seorang pendidik
profesional, yang secara sadar dia mengikhlaskan dirinya untuk menanggung
sebagian tanggung jawab pendidikan dari pundak orang tua. 2 Sedang menurut
Mulyasa guru adalah seseorang yang memiliki keahlian dan kompetensi dalam
ranah pendidikan, dan juga dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan
nasional3.
Dari pemaparan kedua tokoh tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa
guru adalah seorang pendidik yang memiliki kompetensi dalam akademik, dan
juga memikul tanggung jawab dalam mendidik siswa.4

B. Peranan Guru
Guru dalam dunia pendidikan memiliki peran yang amat penting dan
strategis. Berjalan atau tidaknya pendidikan berada di tangan guru, karena dia
tombak utama dalam pendidikan5. Oleh sebab itu sudah selayaknya guru
memiliki berbagai macam kompetensi yang bersangkutan dengan tugas dan
tanggung jawabnya. Peran guru dibutuhkan dalam pembentukan karakter
siswa, untuk menunjang pembentukan karakter hendaknya dalam
pembelajaran diselipkan pesan-pesan moral yang dapat merubah perilaku
buruk siswa. 6

1
Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2020), hlm. 113
2
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi aksara, 2018), hlm. 39
3
Enco mulyasa, Menjadi guru profesional, (Bandung: Rosda, 2015), hlm. 37
4
Sudarwan danim dan khairi, Profesi Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 44-46
5
Team Departemen Agama RI,al-Qur’an & Terjemahan, (Jakarta, Litera, 2019), hlm. 615
6
Nur’asiah, Peran Gurutentang kurikulum madrasah.,(Jakarta: PT Yatama, 2018) hlm. 213
Seperti menceritakan keteladanan para anbia dan orang-orang sholih,
memaparkan dampak buruk dari perbuatan keji, bisa juga dengan menerapkan
hafalan ayat-ayat tentang karakter, dan yang lainlain. Peran guru merupakan
serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan, dan dilakukan dalam suatu
situasi tertentu yang berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan
perkembangan siswa. Peran guru amat penting dalam pembentukan karakter
siswa, dengan itu hendaknya guru memiliki karakter yang baik terlebih
dahulu, supaya menjadi 10 teladan bagi siswanya.7

C. Peran Akhlak
Fungsi akhlak dalam kehidupan adalah menjadikan manusia
berkepribadian yang sholeh dan berprilaku baik dan mulia. Adapun fungsi
akhlak dalam kehidupan manusia yaitu:

1. Meningkatkan derajat manusia untuk ilmu pengetahuan dan


meningkatkan kemajuan manusia dibidang rohaniah. Demikian juga
dengan ilmu akhlak, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan lebih
maju dari pada orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, baik itu
ilmu umum maupun ilmu akhlak8. Seseorang yang memiliki ilmu
tentang akhlak akan mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk
sehingga menyebabkan dirinya selalu terpelihara dari perbuatan
tercela. 9
2. Menuntun pada kebaikan ilmu akhlak bukan sekedar pedoman yang
memberitahukan mana yang baik dan buruk melainkan juga

7
Peraturan Menteri Agama RI no. 000291 tahun 2013 tentang kurikulum Madrasah 2013 mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan bahasa Arab, hlm. 47
8
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, (Jakarta: PT Raja grafindo persada,
2014), hlm. 44
9
Pupuh fathurrahman dkk, Pengembangan Pendidikan Karakter, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2013), hlm. 18
mempengaruhi manusia untuk hidup yang suci, dan mendatangkan
manfaat serta membentuk pribadi manusia yang mulia.10

Dalam membahas pembentukan akhlak remaja, yang pada intinya adalah


pembentukan kearah yang sesuai dengan ajaran Islam. Maka jelaslah disini
permasalahan yang menyangkut pembaharuan sikap, pemikiran, tingkah laku
dan cara hidup.

D. Konsep Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits


Qur’an Hadis termasuk bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam, yang keberadaannya untuk mempelajari, memahami, serta
mengamalkan Al-Qur’an. Sehingga siswa dapat mampu membaca dengan
tepat, memahami terjemahan beserta kandungannya, dan menghafalnya.
Sedang hadis merupakan pendalaman dan perluasan dari Al-Qur’an.11

Di Madrasah Aliyah mata pelajaran Qur’an Hadis merupakan


kelanjutan dari jenjang sebelumnya dalam lembaga pendidikan bernuansa
islami. Di jenjang MA mata pelajaran Qur’an Hadis lebih ditingkatkan supaya
12
untuk persiapan melanjutkan ke strata yang lebih tinggi. Tema-tema yang
diangkat lebih terfokus pada kepribadian diri dan kehidupan bermasyarakat,
misalnya tugas manusia sebagai khalifah di bumi, tanggung jawab manusia
terhadap keluarga dan masyarakat, bertindak adil, amanah dan yang lainnya13.

E. Definisi Pendidikan Akhlak


Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia arti karakter adalah sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang

10
Asmal May, 208, Pengembangan Pemikiran Pendidikan Akhlak Tasawuf, Suska Press, h.1.
11
Ar-rasikh, “Pembelajaran Al-qur’an hadis di madrasah ibtidaiyah: studi multisitus pada MIN
model sesela dan madrasah Ibtidaiyah At-tahzib”, jurnal penelitian keislaman, vol. 15 no. 1
(2019), 15
12
Ngainun Naim, Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan
Karakter Bangsa, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm.1
13
Peraturan Menteri Agama RI no. 000291 tahun 2013 tentang kurikulum Madrasah 2013 mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan bahasa Arab, hlm. 47
lain. Sedang menurut para ahli arti karakter yakni; menurut Simon Philips
adalah kumpulan nilai-nilai yang mengarah kepada suatu sistem, yang
mendasari pemikiran, sikap dan tingkah laku yang ditampakkan. Adapun
menurut Edi karakter diartikan dari moralitas yang memiliki beberapa definisi,
yakni tingkah laku, sopan santun dan adat istiadat.14

F. Definisi Siswa
Dalam literatur, siswa memiliki berbagai definisi. Menurut
Departemen Pendidikan Nasional Siswa adalah murid yang menduduki pada
tingkat dasar, menengah pertama, dan menegah atas.15 Adapun defini yang
lain, siswa merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran, dan siswa
termasuk dalam komponen penting, karena jika ketiadaan siswa maka proses
pembelajaran tidak akan berjalan. Sedang menurut Djamarah dan Aswan,
siswa adalah orang yang sadar untuk datang ke sekolah.16

Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan, siswa


merupakan orang yang dengan sadar datang ke sekolah, dengan tujuan
mengembangkan kemampuan dirinya melalui kegiatan pembelajaran pada
jalur pendidikan, baik itu formal seperti Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Maupun non formal17.

G. Kesimpulan
Sebagai seorang pengajar dan pendidik, guru memiliki beberapa peran,
salah satunya peran dalam membentuk karakter siswa. Dalam penelitian ini
peran guru terfokus pada pembentukan karakter tanggung jawab, jujur dan
disiplin. Supaya mempermudah pemahaman dari pembaca, maka peneliti
membuat tabel kerangka berfikir sebagai berikut:

14
Upuh Fathurrahman dkk, Pengembangan Pendidikan Karakter, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2013), hlm. 18
15
Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 113
16
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 27-28
17
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru Peserta didik. (Bandung:
AlMa’arif. cet. II, 2016), hlm 249
DAFTAR PUSTAKA

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi aksara, 2018)

Enco mulyasa, Menjadi guru profesional, (Bandung: Rosda, 2015)

Sudarwan danim dan khairi, Profesi Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015)

Team Departemen Agama RI,al-Qur’an & Terjemahan

Nur’asiah, Peran Gurutentang kurikulum madrasah.,(Jakarta: PT Yatama, 2018)

Peraturan Menteri Agama RI no. 000291 tahun 2013 tentang kurikulum Madrasah
2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan bahasa Arab

Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, (Jakarta: PT Raja
grafindo persada, 2014)

Pupuh fathurrahman dkk, Pengembangan Pendidikan Karakter, (Bandung: PT.


Refika Aditama, 2013)

Asmal May, 2008, Pengembangan Pemikiran Pendidikan Akhlak Tasawuf, Suska


Press (Bandung: PT Yatama, 2017)

Ar-rasikh, “Pembelajaran Al-qur’an hadis di madrasah ibtidaiyah: studi multisitus


pada MIN model sesela dan madrasah Ibtidaiyah At-tahzib”, jurnal
penelitian keislaman, vol. 15 no. 1 (2019)

Ngainun Naim, Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu &


Pembentukan Karakter Bangsa, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012)

Peraturan Menteri Agama RI no. 000291 tahun 2013 tentang kurikulum Madrasah
2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan bahasa Arab

Upuh Fathurrahman dkk, Pengembangan Pendidikan Karakter, (Bandung: PT.


Refika Aditama, 2013)
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru Peserta didik.
(Bandung: AlMa’arif. cet. II, 2016)

Anda mungkin juga menyukai