Dosen Pengampu:
Oleh:
1207.20.0059
BATAM
TAHUN 2023/1445 M
1
1. Etika Pengajaran
2
- Respek terhadap Hak Privasi Murid: Guru harus menghormati privasi
murid dan menjaga kerahasiaan informasi pribadi mereka.
- Pembinaan Hubungan Baik: Guru harus membangun hubungan positif dan
baik dengan murid, orang tua, dan kolega guru. Hubungan yang baik ini
mendukung lingkungan belajar yang efektif.
- Evaluasi yang Adil: Dalam memberikan penilaian dan umpan balik kepada
murid, guru harus adil dan objektif, mempertimbangkan prestasi dan
kemajuan individu.
- Pengembangan Profesional: Guru yang etis harus terus mengembangkan
dirinya melalui pelatihan, studi lanjut, dan pembelajaran berkelanjutan
untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembimbingan mereka.
- Keterbukaan terhadap Kritik: Guru yang etis harus terbuka terhadap kritik
konstruktif dan siap untuk memperbaiki metode pengajaran mereka demi
kepentingan murid4.
3
Mengajarkan siswa keterampilan sosial seperti komunikasi efektif, kerjasama,
dan resolusi konflik adalah penting untuk membangun masyarakat yang harmonis
dan beretika.
6
Siregar, Etika Pengajaran Seni: Menggali Kreativitas melalui Pendidikan Seni Rupa,
(Medan : Seni Makmur, 2017), h 93
7
Wibisono, Tanggung Jawab Sosial Guru dalam Mengembangkan PendidikanKarakter,
(Semarang : Pustaka Sejati, 2022), h 76
8
Haryanto, Tanggung Jawab Sosial Guru dalam Pendidikan Karakter,
4
Guru perlu memahami dan merespons kebutuhan emosional siswa. Mereka
harus menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di kelas, di mana siswa
merasa nyaman berbicara tentang masalah pribadi mereka. Dengan memahami
kebutuhan siswa secara emosional, guru dapat membantu mengatasi masalah
seperti stres, kecemasan, dan tekanan akademik.
11. Mengajarkan Keterampilan Kritis Digital:
Di era digital, guru juga memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan siswa
tentang etika online, cyberbullying, dan pentingnya penggunaan internet yang
bertanggung jawab. Ini melibatkan pemahaman tentang privasi online,
penggunaan media sosial yang sehat, dan penghargaan terhadap hak cipta.
9
Setiawan, Tanggung Jawab Sosial Guru dan Pembentukan Karakter Anak Bangsa,
( Surabaya : Harapan, 2018), h 69
10
Hakim, Tanggung Jawab Sosial Guru: Pendekatan Pedagogi BerbasisKeberagaman,
(Surabaya : Kharisma, 2018), h 86
5
Praktik etika pengajaran dan tanggung jawab sosial yang sukses
melibatkan sejumlah prinsip dan tindakan yang mendukung pembelajaran yang
adil, inklusif, dan bermanfaat bagi semua peserta didik serta masyarakat secara
umum. Berikut adalah beberapa praktik yang dapat membantu mencapai tujuan
ini:
Keadilan dan Kesetaraan:Memperlakukan semua siswa dengan adil dan
setara, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau ras.Memastikan
bahwa semua siswa memiliki akses yang sama terhadap peluang pendidikan dan
sumber daya.
Inklusivitas: Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana
semua siswa merasa diterima dan dihormati.Mendukung keberagaman dan
menghormati berbagai latar belakang budaya, agama, dan kepercayaan siswa.
Keterbukaan Komunikasi:Membangun komunikasi terbuka dan transparan
dengan siswa, orang tua, dan staf sekolah.Mendukung dialog yang konstruktif dan
terbuka untuk meningkatkan pengalaman belajar11.
Integritas Akademik:Mengajarkan dan mendorong integritas akademik,
termasuk pencegahan plagiarisme dan curang.
Memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu siswa memahami
pentingnya kejujuran dalam belajar.
Pengembangan Keterampilan Hidup: Selain materi akademis, ajarkan
siswa keterampilan hidup yang penting, seperti keterampilan komunikasi, kerja
tim, dan pemecahan masalah. Fokus pada pembelajaran berbasis proyek dan
pengalaman nyata untuk meningkatkan keterampilan praktis.
Kesehatan Mental dan Emosional: Prioritaskan kesejahteraan mental dan
emosional siswa. Sediakan layanan konseling dan dukungan emosional bagi siswa
yang membutuhkan.
Pendidikan Teknologi dan Literasi Digital: Ajarkan siswa tentang etika
digital, keamanan online, dan literasi media. Gunakan teknologi sebagai alat
untuk meningkatkan pembelajaran, memberikan akses ke informasi, dan
mengembangkan keterampilan teknologi12.
11
Santosa, Tanggung Jawab Sosial Guru: Menuju Masyarakat Beradab,
(Semarang:Pustaka Rizki, 2016), h 66
12
Kusumo, Etika Guru dan Pembentukan Karakter Murid. ( Jakarta : KencanaPrenada
Media Group, 2020), h 88
6
- Pendidikan Karakter: Mengajarkan nilai-nilai moral dan etika kepada
siswa, seperti kejujuran, rasa hormat, dan empati. Mendorong siswa untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan.
13
Rukmini, Tanggung Jawab Sosial Guru: Memahami Peran Pendidikan dalam
Masyarakat Beretika, ( Bandung : Pustaka Cendekia, 2016), h 66
14
Raharjo, Etika Pengajaran Multikultural: Perspektif Indonesia, ( Semarang :Pustaka
Abadi, 2021), h 72
7
- Pendidikan Kewirausahaan: Sediakan pelatihan kewirausahaan untuk
membantu siswa mengembangkan keterampilan berbisnis. Dukung
inisiatif siswa dalam mendirikan proyek-proyek sosial atau bisnis yang
berkelanjutan.
8
kurikulum yang mencakup pembelajaran empati, kerjasama, dan keterampilan
interpersonal16.
- Evaluasi Kinerja Guru:
Tantangan: Mengevaluasi apakah guru telah mengintegrasikan etika dan
tanggung jawab sosial dalam pengajaran mereka. Solusi: Pengembangan metode
evaluasi yang mencakup aspek-aspek etika dan tanggung jawab sosial.
- Keterbatasan Sumber Daya:
Tantangan: Sekolah dengan sumber daya terbatas memiliki kesulitan dalam
mengimplementasikan program-program tambahan terkait etika dan tanggung
jawab sosial. Solusi: Kolaborasi dengan organisasi non-profit, pemerintah, atau
perusahaan untuk mendukung program-program pendidikan ekstra.
- Perubahan Kurikulum:
Tantangan: Kurikulum yang terfokus pada ujian standar dapat
menghambat pendekatan yang berorientasi pada etika dan tanggung jawab sosial.
Solusi: Mendorong pengembangan kurikulum yang menekankan pada
pemahaman, analisis kritis, dan aplikasi nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-
hari17.
- Kesadaran Orang Tua dan Masyarakat:
Tantangan: Orang tua dan masyarakat juga perlu mendukung nilai-nilai etika
yang diajarkan di sekolah. Solusi: Meningkatkan kesadaran orang tua melalui
seminar, lokakarya, dan penglibatan mereka dalam kegiatan sekolah.
- Teknologi yang Bersahabat:
Tantangan: Teknologi yang semakin canggih memerlukan pendekatan kreatif
untuk mengajarkan etika digital dan tanggung jawab online. Solusi:
Pengintegrasian pelajaran etika digital dalam kurikulum untuk membimbing siswa
tentang perilaku yang benar di dunia maya.
- Isu-isu Kontemporer:
Tantangan: Isu-isu kompleks seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan
perdamaian global memerlukan pendekatan etika dan tanggung jawab sosial.
Solusi: Mengintegrasikan isu-isu sosial ini dalam kurikulum dan mendorong
siswa untuk mencari solusi berbasis etika18.
16
Purwanto, Etika Pengajaran: Panduan Praktis bagi Guru ( Surabaya : PustakaMandiri,
2023 ), h 74
17
Purnama, Tanggung Jawab Sosial Pendidik dalam Peningkatan KualitasPendidikan
Nasional, (Yogyakarta : Pendidikan Bangsa, 2020), h 77
18
Mawardi, Etika Pengajaran di Era Digital: Tantangan dan Peluang,(Malang : Pustaka
Cendekia, 2017), h 86
9
Peluang:
- Pembentukan Karakter:
Peluang: Pendidikan adalah platform ideal untuk membentuk karakter anak-
anak dengan nilai-nilai moral dan etika yang kuat. Aksi: Pengembangan
kurikulum yang fokus pada pembentukan karakter, empati, dan kepedulian sosial.
- Pendidikan Inklusif:
Peluang: Mendorong pendidikan inklusif yang memahami dan merespons
kebutuhan siswa dengan berbagai latar belakang. Aksi: Pelatihan bagi guru untuk
mengajar dalam lingkungan inklusif dan mendukung keberagaman dalam kelas.
- Kolaborasi dengan Komunitas:
Peluang: Sekolah dapat berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk
mengajarkan tanggung jawab sosial melalui proyek-proyek sosial dan kegiatan
sukarela. Aksi: Membangun kemitraan dengan organisasi lokal dan melibatkan
siswa dalam proyek-proyek pelayanan masyarakat19.
- Pendidikan Kritis:
Peluang: Mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang isu-isu etika dan
sosial yang kompleks. Aksi: Pengembangan kurikulum yang mengajarkan
keterampilan berpikir kritis dan analisis terhadap isu-isu sosial.
- Pendidikan Kesadaran Diri:
Peluang: Membantu siswa mengembangkan kesadaran diri dan pemahaman
tentang nilai-nilai pribadi mereka sendiri. Aksi: Program pembelajaran yang
menggali nilai-nilai personal siswa dan mengajarkan mereka untuk memahami
perspektif orang lain.
- Pendidikan Karir dan Etika Kerja:
Peluang: Mengintegrasikan etika kerja dan nilai-nilai profesionalisme dalam
pendidikan karir. Aksi: Program pembelajaran yang mengajarkan keterampilan
interpersonal, kepemimpinan, dan etika kerja20.
- Pelatihan Guru:
19
Pratama, Etika Pengajaran Inklusif: Membimbing Anak Berkebutuhan Khusus kedalam
Masyarakat, (Bandung : Pustaka Inklusi, 2019), h 69
20
Nugroho, Etika Pengajaran dan Pembelajaran: Perspektif Lokal dalam KonteksGlobal,
( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2022), h 85
10
Peluang: Memberdayakan guru dengan pelatihan terus-menerus tentang etika
pengajaran dan strategi untuk mengajarkan tanggung jawab sosial. Aksi:
Menyelenggarakan lokakarya, seminar, dan pelatihan berkala untuk guru.
- Pendidikan Multibudaya:
Peluang: Memperkaya pengalaman siswa dengan memahami dan menghargai
keberagaman budaya. Aksi: Mengintegrasikan pembelajaran multibudaya dalam
kurikulum, merayakan festival budaya, dan mengundang pembicara tamu dari
berbagai latar belakang.
- Kewirausahaan Sosial:
Peluang: Mendorong kewirausahaan sosial di kalangan siswa untuk
memecahkan masalah sosial. Aksi: Memberikan dukungan dan sumber daya
untuk proyek-proyek kewirausahaan sosial di sekolah.
- Penelitian dan Pengembangan:
Peluang: Menggalakkan penelitian dan pengembangan dalam bidang
pendidikan etika dan tanggung jawab sosial. Aksi: Mendukung inisiatif penelitian,
memberikan dana, dan berbagi hasil penelitian untuk meningkatkan praktik
pendidikan21.
KESIMPULAN
Dalam membahas Etika Pengajaran dan Tanggung Jawab Sosial dalam
konteks membangun masyarakat beretika, kita melihat bahwa pendidikan bukan
hanya tentang pengetahuan akademik, tetapi juga tentang membentuk karakter,
nilai-nilai, dan moralitas. Etika pengajaran membimbing guru untuk memberikan
pembelajaran yang adil, peduli, dan membangun kepercayaan siswa. Sementara
itu, tanggung jawab sosial mengajarkan siswa untuk menghargai keberagaman,
memahami isu-isu sosial, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
Dalam membangun masyarakat beretika, etika pengajaran memberikan
dasar yang kuat, menyelaraskan pendekatan pengajaran dengan nilai-nilai
21
Ningsih, Etika Pengajaran dan Pendidikan Moral di Sekolah, (Bandung :Harapan
Bangsa, 2015), h 98
11
universal seperti kejujuran, empati, dan kerjasama. Tanggung jawab sosial
melibatkan siswa dalam proyek-proyek pelayanan masyarakat, mengajar mereka
tentang pentingnya membantu orang lain dan menciptakan lingkungan yang
inklusif. Kombinasi etika pengajaran dan tanggung jawab sosial menciptakan
lingkungan pendidikan yang mempersiapkan siswa bukan hanya untuk sukses
pribadi, tetapi juga untuk menjadi warga yang beretika dan bertanggung jawab
dalam masyarakat.
Dengan mengintegrasikan etika pengajaran dan tanggung jawab sosial
dalam pendidikan, masyarakat dapat membentuk generasi yang berempati, peduli
lingkungan, dan siap berkolaborasi untuk menciptakan perubahan positif. Dengan
demikian, etika pengajaran dan tanggung jawab sosial bukan hanya merupakan
konsep dalam dunia pendidikan, tetapi juga pondasi utama dalam membangun
masyarakat yang beretika dan berkeadilan.
DAFTAR PUSTAKA
12
Haryanto, Tanggung Jawab Sosial Guru dalam Pendidikan Karakter, ( Bandung :
Harapan Bangsa, 2022)
Kusumo, Etika Guru dan Pembentukan Karakter Murid. ( Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2020)
Lestari, Tanggung Jawab Sosial Pendidik dalam Membangun Moral Bangsa, (
Jakarta : Pustaka Damai, 2020)
Mawardi, Etika Pengajaran di Era Digital: Tantangan dan Peluang,
(Malang : Pustaka Cendekia, 2017)
Ningsih, Etika Pengajaran dan Pendidikan Moral di Sekolah, (Bandung :
Harapan Bangsa, 2015)
Nugroho, Etika Pengajaran dan Pembelajaran: Perspektif Lokal dalam Konteks
Global, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2022)
Pratama, Etika Pengajaran Inklusif: Membimbing Anak Berkebutuhan Khusus ke
dalam Masyarakat, (Bandung : Pustaka Inklusi, 2019)
Purnama, Tanggung Jawab Sosial Pendidik dalam Peningkatan Kualitas
Pendidikan Nasional, (Yogyakarta : Pendidikan Bangsa, 2020)
Purnomo, Etika Pendidikan: Memahami Tanggung Jawab Sosial Guru dalam
Masyarakat Beretika, ( Yogyakarta : Pustaka Harapan, 2019)
Purwanto, Etika Pengajaran: Panduan Praktis bagi Guru ( Surabaya : Pustaka
Mandiri, 2023 )
Raharjo, Etika Pengajaran Multikultural: Perspektif Indonesia, ( Semarang :
Pustaka Abadi, 2021)
Rukmini, Tanggung Jawab Sosial Guru: Memahami Peran Pendidikan dalam
Masyarakat Beretika, ( Bandung : Pustaka Cendekia, 2016)
Santosa, Tanggung Jawab Sosial Guru: Menuju Masyarakat Beradab, (Semarang
:Pustaka Rizki, 2016)
Santoso, Pendidikan Moral dan Tanggung Jawab Sosial Guru (Jakarta :
Rajawali Pers, 2018)
Saputro, Etika Pengajaran dalam Era Teknologi: Perspektif Guru Indonesia,
(Jakarta : Ilmu Budaya, 2023)
Setiawan, Tanggung Jawab Sosial Guru dan Pembentukan Karakter Anak
Bangsa, ( Surabaya : Harapan, 2018)
Siregar, Etika Pengajaran Seni: Menggali Kreativitas melalui Pendidikan Seni
Rupa, (Medan : Seni Makmur, 2017)
Suryadi, Etika Pengajaran di Era Modern, (Jakarta: Pustaka Utama, 2015)
13
Wibisono, Tanggung Jawab Sosial Guru dalam Mengembangkan Pendidikan
Karakter, (Semarang : Pustaka Sejati, 2022)
Widjaja, Etika Pengajaran dan Pembelajaran: Teori dan Praktik, (Surabaya :
Pustaka Pendidikan, 2017)
Wijaya, Etika Pengajaran Islam: Membimbing Generasi Berakhlak Mulia,
(Yogyakarta : Pustaka Ilmu, 2019)
Wijaya, Tanggung Jawab Sosial Pendidik dalam Membangun Masyarakat
Beradab, ( Jakarta : Erlangga, 2021)
14