Anda di halaman 1dari 42

Tonang Dwi Ardyanto

Pendidikan:
Dokter : S1 (UNS - 1999)
PhD : S2 leading to S3 (Tottori Univ Japan - 2006)
SpPK : PPDS PK UNS (2011), Konsultan (2021)
FISQua : ISQUA (2021)
Pengalaman LN : Singapore, Australia, Thailand, Perancis, Italia, Swiss, Vietnam
Penghargaan : Best Poster Award on International Cancer Conference Yokohama 2006
Penghargaan Achmad Bakri Award XVIII 2022
Akademisi Pilar Komunikasi Pengananan Pandemi Covid-19 dari Kemenkes

Pekerjaan/Afiliasi:
Dosen FK dan Pascasarjana UNS
Wakil Direktur Pelayanan dan Diklit (2015-2019) Wadir Diklit (2020-2023)
Bidang Organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik (PDS Patlin) 2016-2019, 2020-2022
Kompartemen JKN Perhimpunan RS Indonesia (PERSI) 2016-2019, 2019-2021, 2021-2024)
Bidang JKN Asosiasi RS Daerah (ARSADA) 2016-2019
Bidang Profesi (2017-2020) dan Bidang Organisasi (2020-2023) PP PDS Patklin
MPPK IDI (2018-2022, 2022-2025)
RS dan JKN:
Casemix dan TKMKB
dr. Tonang Dwi Ardyanto, SpPK-K, PhD, FISQua

18 Februari 2023
Topik Lama, tapi Tidak Pernah
Hilang?
Quality in Universal Health Coverage
2010 2018

http://www.ihi.org/communities/blogs/PublishingImages/y2szke1x.40s.b071ca06-
9f65-4458-8465-7801efb05ccc.1073741823.png3036813&ID=340
JKN, tidak hanya soal biaya
Upaya Kesehatan JKN

Pemberdayaan
Kesehatan
Litbangkes Pembiayaan
Kesehatan

Meluas ke seluruh
SKN Sub-sistem
Manajemen Informasi
dan Regulasi
Pembiayaa
Kesehatan
n
“Disrupsi”
Farmasi, Alkes dan
Makanan SDM
Kebijakan Politik
(Perpres 72/2012) (Tonang, 2020)
JKN : Perubahan Paradigma
CBGs

Disrupsi Fiskal RS

“Memaksa” semua
berubah

Mendorong
perubahan perilaku

Memicu Kreativitas

(Modifikasi oleh Tonang, 2020)


JKN JKN
JKN 201422 bagi RS? Kebijakan Fiskal
Pembiayaan Kesehatan
Supportif
Meluas ke seluruh Sub- Dinamika Disharmoni
sistem Kesehatan Nas regulasi Menjaga Stabilitas
antar pihak Global
budget
HBV
“Disrupsi” Formula- Single
Sistem
“Growing”
Tarif Tarif
rium Rujukan
Kebijakan Politik Dukungan Politik

Diet Diet Diet Diet Diet? Riding the Waves?


CBGs Kebijakan JKN
NEW
Fraud Pandemi
Disrupsi Fiskal RS Defisit Kelas RS NORM Mendorong growth
KMKB
Kelas
“Memaksa” semua
berubah Rujukan Pending/ Stndar KDK “Memaksa” efisiensi
dispute
Mendorong Mendorong kualitas
perubahan perilaku Diet itu menyehatkan… Perlu kepastian arah …
Kreativitas? Bila terukur dan terprogram… Kepastian kebijakan… Memicu Kreativitas
Perbedaan Perspektif

Manajemen Membangun Sistem Kendali Dokter


Biaya dan Kendali Mutu

Efisien INA-CBG’s Efektifitas

Input Proses Output


Cost Quality

Standar Pelayanan
Perbedaan Perspektif

BPJSK Membangun Sistem Kendali RS


Biaya dan Kendali Mutu

Efisien INA-CBG’s Efektifitas

Input Proses Output


Cost Quality

Standar Pelayanan
12
1
4
PERBPJS NOMOR 8 TAHUN 2016
Pasal Ketentuan
1-3 Ketentuan Umum
4 - 13 Tim KMKB, meliputi:
a. Struktur
b. Persyaratan
c. Tata cara Pendaftaran
d. Tata Cara pemilihan & Penetapan
e. Tugas, Tanggung Jawab & Hasil Kerja
IV Bab 18
& Pasal 14 - 17 Dewan Pertimbangan Medik, meliputi:
a. Struktur
b. Persyaratan
Untuk meningkatkan peran dan fungsi Tim Kendali c. Fungsi dan Tugas
Mutu Kendali Biaya dalam Program JKN, perlu 18 Penutup
dilakukan Perubahan PerBPJS Kesehatan Nomor 8
tahun 2016 Note:
Saat ini sudah tidak ada Dewan Pertimbangan Medik
Permenkes 27/2014
Jaspel

FFS Remunerasi

Proporsi (%) Konversi Murni Hybrid

Prop-
Proporsi
Konversi

Bagi hasil
Prinsip Dasar: Perubahan Paradigma
FFS CBG’s

Tarif
Tarif
Loss
Rupiah

Rupiah
Profit Profit
Pembayaran prospektif
(fix price)
Cost Cost

Volume Pelayanan Volume Pelayanan


KOMPONEN CASEMIX

Costing

Coding
CASEMIX Clinical
Pathway
INA-CBG

Teknologi
Informasi

20
Cost Containment Di RS
Manaje
Pemeliha men
Bangunan
raan

Kendara
Alat Medik
an

Air
JKN Alat non medik

Liistrik/
Obat dan BHP
Telp
Makanan Administr

21
Isu Sentral
• Kelas RS
• Kelas Rawat Inap Standar
• Kebutuhan Dasar Kesehatan
• Urun Biaya
• Tarif Tunggal
• Budget System
• Akreditasi
Isu Sentral
• Kelas RS
• Kelas Rawat Inap Standar
• Kebutuhan Dasar Kesehatan
• Urun Biaya
• Tarif Tunggal
• Budget System TARIF
• Akreditasi
PENGEMBANGAN INA-CBG • Perhitungan, finalisasi
dan implementasi tarif
INA-CBG
• Penyusunan tarif INA-
• Ujicoba
CBG sesuai dengan
• Penyusunan Indonesia
KDK KRIS
INA-Grouper Grouper (INA-
• Perhitungan, finalisasi • Implementasi
(Lanjutan) Grouper) tarif INA-CBG
dan implementasi INA-
• Pengumpulan Rawat Inap setelah revisi
Grouper Rawat Inap
data costing • Penyusunan • Implementasi
• Pengembangan dan
dan data besaran tarif INA-Grouper
ujicoba INA-Grouper
koding RS INA-CBG baru setelah revisi
Rawat Jalan

2016 2017 - 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
• Penyesuaian Tarif • Finalisasi INA- • Perhitungan • Finalisasi dan
implementasi • Peninjauan
baru INA-CBG Grouper Rawat besaran INA
tarif INA-CBG dan Revisi
• Penyusunan Inap CBG dan
Tarif dan INA-
Indonesia • Penyusunan penyusunan sesuai
dengan KDK CBG
Grouper (INA- Manual Grouper Grouper
dan KRIS • Peninjauan
Grouper) dan • Pengolahan simultan dengan
• Evaluasi dan Revisi
Reklasifikasi Data Costing RS penyusunan
implementasi INA-Grouper
• Perbaikan untuk Tarif INA- KDK dan KRIS
Instrumen Costing CBG • Evaluasi INA-Grouper
untuk Ujicoba INA- Rawat Inap
penyusunan tarif Grouper Rawat • Finalisasi dan
INA-CBG Inap implementasi
INA-Grouper
Rawat Jalan
Poin tentang tarif: Kesepakatan
• Kesepakatan BPJSK dan Asosiasi Faskes (pasal 24 UU 44/2004)
• Dilanjutkan sebagai Kewenangan BPJSK pada pasal 11 huruf d UU
24/2011
• Penjelasan pasal 11 UU 24/2011 Huruf d
• Pemerintah menetapkan standar tarif setelah mendapatkan masukan dari
BPJS bersama dengan asosiasi fasilitas kesehatan, baik tingkat nasional
maupun tingkat daerah.
• Besaran tarif di suatu wilayah (regional) tertentu dapat berbeda dengan tarif
di wilayah (regional) lainnya sesuai dengan tingkat kemahalan harga
setempat, sehingga diperoleh pembayaran fasilitas kesehatan yang efektif
dan efisien
Poin tentang tarif: Kesepakatan
• Perpes 82/2018:
• Pasal 69: Kemenkes mendapat masukan dari BPJSK dan Asosiasi faskes,
mempertimbangkan ketersediaan, indeks harga konsumen dan indeks
kemahalan daerah
• Pasal 73: ditinjau paling cepat 2 tahun sekali (revisi dari pasal 39 Perpres
19/2016 yang mengatur peninjauan sekurang-kurangnya setiap 2 tahun)
• Pasal 73: memperhitungkan kecukupan iuran dan kesinambungan program.
• Pasal 38: besaran iuran ditinjau paling lama 2 tahun sekali
PERHITUNGAN DJS KESEHATAN 2020 - 2022 dan PROYEKSI KE
DEPAN
Menjelang Perpres 76/2019

Aset Netto DJS Kes

Desember 2021 : Rp. 39,45 T


Desember 2022 : Rp. 56,50 T

Rasio Klaim 2022 : 78.78%

Dampak Pandemi mempengaruhi


asumsi proyeksi DJS Kesehatan

Sumber : Kemkeu

29
Sustainabilitas JKN = Besaran Iuran - (Besaran Klaim + Biaya Operasional)

Sustainabilitas JKN = {Besaran Iuran + “pengembangan dana”} - (Besaran


Klaim + Biaya Operasional)
Penambahan Manfaat Baru yang Dijamin di FKRTL
Pelayanan baru dengan tarif baru yang dijamin dengan pembayaran paket maupun di luar paket
Cangkok Organ Kantong Darah
Berlaku untuk 4 organ yaitu ginjal, pankreas, hati, Pembayaran tambahan di luar paket untuk pelayanan
dan paru (sebelumnya hanya untuk organ ginjal) kantong darah di rawat jalan untuk penyakit
thalassemia mayor, hemodialisa, dan kanker darah
Penegakan Diagnosis Kanker Payudara (leukemia)
dan Limfoma Non-Hodgkin
Pembayaran tambahan di luar paket untuk Penambahan 7 Top Up Baru
pemeriksaan imunohistokimia Pembayaran tambahan (top up) yang masuk dalam
paket untuk 7 pelayanan prosedur:
Penegakan Diagnosis Kanker Paru • Coiling (penanganan stroke)
Pembayaran tambahan di luar paket untuk • Trombektomi (penanganan stroke)
pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor • Percutaneus Endoscopy Gastronomy (kondisi mal-nutrisi)
(EGFR) • Odontektomi (pencabutan gigi bungsu)
• Brakhiterapi (radioterapi kanker)
Penanganan Stroke • Contegra (penyakit jantung anak)
Pembayaran tambahan di luar paket untuk • Pneumectomy (pengangkatan paru-paru)
obat Alteplase

Ambulans Penambahan Cathlab


Pembayaran biaya ambulans antar FKRTL Perluasan akses dengan penambahan jumlah cathlab

Tarif Manfaat Eksisting


Manfaat pelayanan existing (yang sebelumnya sudah ada) di FKRTL mengalami kenaikan seperti pada CAPD,
PET Scan, kaca mata, alat bantu dengar, protesa gigi, dan alat bantu kesehatan lainnya.
32
CBGs > Tarif kamar -> tidak ada tambahan biaya ?
Sustainabilitas JKN = Besaran Iuran - (Besaran Klaim + Biaya Operasional)

Sustainabilitas JKN = {Besaran Iuran + “pengembangan dana”} - (Besaran


Klaim + Biaya Operasional)
Sustainabilitas JKN = {Besaran Iuran (tetap) + (pengembangan)} -
{Besaran Klaim (“naik”) + Biaya Operasional (“naik”)}
Sustainabilitas JKN = {(Besaran Iuran) +(Pengembangan)} - {(Besaran
Klaim - KDK - KRIS - Single tarif?) + Biaya Operasional}
35

Project DJS Baseline (Perhitungan DJSN)


sebelum vs sesudah penetapan tarif 2023

Baseline I sebelum penetapan tarif 2023 Baseline Baru setelah penerapan TARIF 2023

Total Total Total Total


Tahun DJS MLR Tahun DJS MLR Min
Pendapatan Beban
Pendapatan Beban
2021 146.60 (102.10) 39.60 63.01%
2022 137.51 (128.29) 51.03 90.16%
2022 137.97 (128.29) 56.50 89.86%
2023 144.10 (146.94) 50.74 98.83% 2023 144.98 (160.88) 43.43 107.85%
2024 149.31 (158.66) 43.94 103.08% 2024 150.39 (174.31) 21.67 112.75%
2025 153.83 (172.73) 27.24 109.04% 2025 154.96 (189.41) (11.69) 119.01%
2026 158.63 (182.00) 5.22 111.44%
*) dalam triliun rupiah
Intervensi penyesuaian tarif di FKTP dan FKRTL
menyebabkan DJS Kesehatan akan mengalami defisit
Tidak ada intervensi Penyesuaian Tarif, maka proyeksi
di akhir tahun 2025
DJS Kesehatan masih surplus sampai Tahun 2026

Sumber: DJSN
Mencermati Perubahan Lingkungan Bisnis
Kemkes BPJS
Regulatory Power Purchasing Power

Regulatory Suppliers

Peluang dan
Temukan
Ancaman Key Drivers
Memahami
Customers Competitors

Perilaku pasien RS tumbuh & start-up


berubah Technology Kesehatan

Digitalisasi
(Ediansyah, 2023)
Megatren di Industri Rumah Sakit

1 Fee for
Services
Prospective
Payment

2 Paper Digital

Kecerdasan
3 Manusia
Kecerdasan
Buatan
> 2026
Algoritma
(Ediansyah, 2023)
SIMULASI KENAIKAN TARIF : REGIONAL 2

• Kenaikan Tarif Rajal : 6%


• Kenaikan Tarif Ranap : 10%
• Kenaikan Agregat : 8%

(Ediansyah, 2023)
KRIS adalah tentang
KRIS? Patient Safety
KDK? PPI
RME mendukung
kelancaran Klaim?
Defisit?

Implementasi regulasi belum pasti


Tarif belum menyesuaikan Surplus?
Sistem rujukan belum menyesuaikan

Dinamika Perubahan Regulasi Peluang selisih biaya naik kelas non KRIS (1
terus Berproses kelas lebih tinggi)
Peluang CoB dengan AKT
Peluang kompetisi pelayanan non medis (di
luar KDK)
RUU
Kesehatan
OBL ?
Skenario Single-Tarif dan Kelas Standar Pasca
PP 47/2021 dan Permenkes 3/2023?
Tarif tidak terikat Prosedur canggih?
kelas RS
Prosedur diagnostik canggih dan Kebutuhan Dasar Kesehatan?
Terapi khusus perlu diperluas, untuk
Karena kelas RS tidak lagi memenuhi pelayanan dan menjaga
secara linier mewakili Top perkembangan iptek kesehatan Top
Global Budget?
jenjang kompetensi up Up

Single Kelas SL Single Kelas SL


✖ Tahap 1 PowerPoint
Tarif
✖ PowerPoint
TahapPresentation
2 Lanjut?
Tarif RS 1,2,3 Presentation RS 1,2,3

Berbasis Grup KRIS?


Kelas Kelas
Kasus/Diagnosis ✖
Rawat RUU Kesehatan
rawat
PMK 3/2023 masih Uji coba, dengan target
bersifat sementara? implementasi penuh 1 OBL?
Januari 2025

(TDA, 2020, update terakhir 17/2/2023)


Tonang Berbincang:
Tentang RS Tonang Dwi Ardyanto

Anda mungkin juga menyukai