Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN: 2722-6913

e-ISSN: 2722-760X
Volume 2 Nomor 2 Desember 2021, pp. 174-185

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU SAKU DIGITAL


BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI RELASI DAN
FUNGSI
Linda Zuliana1)*, Yuyun Yunarti2), Dwi Laila Sulistiowati3)
1)2)3)
IAIN Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara 15A Metro, Lampung, Indonesia
*lindazuliana2@gmail.com

Abstrak
Kreativitas guru dalam mengembangkan bahan ajar masih sangat kurang, khususnya buku saku
digital matematika. Salah satu alternatif bahan ajar yang dapat digunakan dalam meningkatkan minat siswa
yaitu dengan mengembangkan bahan ajar buku saku digital berbasis kontekstual pada siswa kelas VIII.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengembangkan bahan ajar buku saku digital berbasis kontekstual
materi relasi dan fungsi; (2) Mengetahui bagiamana kelayakan buku saku digital berbasis kontekstual
materi relasi dan fungsi; (3) Mengetahui bagaimana respon siswa terhadap buku saku digital berbasis
kontekstual materi relasi dan fungsi. Penelitian Pengembangan dengan tahapan sampai pada tahap kelima.
Instrumen yang digunakan berupa skala penilaian untuk mengetahui kelayakan buku saku digital serta
mengetahui respon siswa yaitu menggunakan skala likert dengan empat penilaian. Analisis data yang
digunakan adalah mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dari ahli materi, ahli bahan ajar, guru mata
pelajaran dan siswa SMP N 2 Sukadana. Hasil Penelitian ini berupa: (1) bahan ajar buku saku digital
berbasis kontekstual materi relasi dan fungsi; (2) Penilaian dari ahli materi, diperoleh rata-rata dengan
kategori sangat layak, penilaian dari ahli bahan ajar diperoleh rata-rata dengan kategori sangat layak serta
guru mata pelajaran diperoleh rata-rata dengan kategori sangat layak; (3) respon peserta didik berdasarkan
dari beberapa aspek diperoleh presentase dengan kategori sangat layak.

Kata Kunci : Minat Belajar , Buku Saku Digital, Kontekstual

Abstract
The creativity of teachers in developing teaching materials is still very lacking, especially digital
math pocket books. One of the alternative teaching materials that can be used to increase student interest
is by developing contextual-based digital pocket book teaching materials for class VIII students. This study
aims to: (1) Develop digital pocket book teaching materials based on contextual relations and functions;
(2) Knowing how the feasibility of a contextual-based digital pocket book on relation and function
materials; (3) Knowing how students respond to contextual-based digital pocket books on relation and
function materials. Research Development with stages up to the fifth stage. The instrument used is an
assessment scale to determine the feasibility of a digital pocket book and to determine student responses,
namely using a Likert scale with four assessments. The data analysis used was to collect qualitative and
quantitative data from material experts, teaching materials experts, subject teachers and students of SMP
N 2 Sukadana. The results of this study are: (1) teaching materials for digital pocket books based on
contextual relations and functions; (2) Assessment from material experts, included in the very appropriate
category, the assessment from teaching materials experts included in the very appropriate category and
subject teachers is included in the very feasible category; (3) student responses based on several aspects
included in the very feasible category.

Keywords: Interest in Learning, Digital Pocket Book, Contextual


Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku Digital…

PENDAHULUAN
Dunia pendidikan akan semakin berkembang karena adanya perubahan zaman yang dapat
menciptakan seseorang menjadi terhormat, memiliki prilaku sopan serta sesuai dengan peraturan
yang berlaku serta memiliki kepribadian yang baik, maka pola pikir guru berubah dari pola pikir
yang kaku menjadi pola pikir yang lebih modern (Rahmad Fajar, 2018:16). Faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran matematika adalah guru belum memiliki kemampuan dalam
mengembangkan bahan ajar yang ada. proses pembelajaran dengan baik (Desti Mayasari, 2020:5).
Pemilihan bahan ajar yang baik dan tepat, mudah dipahami serta dipelajari, berisi materi
yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dan melibatkan siswa untuk mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran (Musdalifah, Akhlus, and Ramdhani, n.d., h.1) Dalam menunjang materi yang
ada disekolah, siswa perlu menggunakan bahan ajar inovasi sesuai dengan perkembangan
tekhnologi guna memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
seharusnya guru memiliki inovasi baru agar siswa memiliki minat belajar yang lebih sehingga akan
lebih mudah memahami materi apa yang disampaikan. Inovasi baru tersebut dapat dilakukan
dengan mengembangkan bahan ajar yang ada maupun dari bahan ajar yang sudah digunakan.
Selain itu, guru dapat menggunakan kemajuan teknologi baik informasi maupun
elektronik yang dapat digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran yang dapat meningkatkan minat
siswa dalam proses pembelajaram, salah satunya yaitu dengan menggunakan bahan ajar buku saku.
Berdasarkan uraian diatas, Peneliti bermaksud untuk mengembangkan bahan ajar alternative agar
dapat digunakan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan melalui
Penelitian ini berjudul pengembangan bahan ajar dalam bentuk buku saku digital berbasis
kontekstual siswa kelas VIII.
Tujuan pengembangan yang dilakukan antara lain sebagai (1) Untuk mengembangkan
bahan ajar buku saku digital berbasis kontekstual materi relasi dan fungsi. (2) Untuk mengetahui
bagiamana kelayakan buku saku digital berbasis kontekstual materi relasi dan fungsi. (3) Untuk
mengetahui bagaimana respon siswa terhadap buku saku digital berbasis kontekstual materi relasi
dan fungsi.
Bahan ajar adalah suatu alat yang memungkinkan dapat membantu siswa dalam
mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar sehingga mampu menguasai semua
kompetensi secara menyeluruh. Bahan ajar merupakan isi yang diberikan untuk siswa pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran (Rizal Zaenal Muqodas dkk, 2015 :108). Depdiknas

175
Linear: Journal of Mathematics Education
Volume 2 (2), Desember 2021

mengungkapkan pengertian bahan ajar adalah suatu bentuk bahan yang digunakan guna membantu
guru atau pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas, baik berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis (Meilan Arsanti. 2018:73). Dari beberapa pendapat tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa pengertian dari bahan ajar adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam proses belajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran sehingga siswa
dapat menguasai materi secara menyeluruh. Bahan ajar dapat membantu siswa dalam pemahaman
materi sehingga dapat memudahkan siswa dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Buku saku dapat diartikan sebagai buku yang berukuran kecil, ringan, mudah dibawa
kemana-mana, serta dapat dibaca kapan pun. Secara umum, buku saku memiliki definisi yaitu buku
yang memiliki ukuran kecil yeng berisi informasi serta dapat disimpan dalam saku sehingga mudah
untuk dibawa kemana-mana. Melalui buku saku siswa bias mendapatkan informasi tanpa banyak
mengeluarkan waktu guna mengetahui inti dari informasi tersebut (M. Fahrudin Ali Reza. 2017:18)
Kontekstual mempunyai kata dasar konteks, yang berasal dari bahasa latin “Contexere”
yang memiliki arti menjalin secara bersama. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar
yang membantu guru atau pendidik dalam mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
keadaan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga serta
masyarakat (Nur Prafitriani. 2015:16).
Dalam proses pembelajaran seharusnya guru memiliki inovasi baru agar siswa memiliki
minat belajar yang lebih sehingga akan lebih mudah memahami materi apa yang disampaikan.
Inovasi baru tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan bahan ajar yang ada maupun dari
bahan ajar yang sudah digunakan. Selain itu, guru dapat menggunakan kemajuan teknologi baik
informasi maupun elektronik yang dapat digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran yang dapat
meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaram, salah satunya yaitu dengan menggunakan
bahan ajar buku saku. Berdasarkan uraian diatas, Peneliti bermaksud untuk mengembangkan bahan
ajar alternative agar dapat digunakan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang
dikembangkan melalui Penelitian ini berjudul pengembangan bahan ajar buku saku digital berbasis
kontekstual materi relasi dan fungsi.
Rahmad fajar dalam Penelitiannya yang berjudul pengembangan buku saku digital materi
bangun datar. Menjelaskan bahwa Buku Saku Digital layak dan efektif digunakan sebagai bahan
ajar untuk membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Wita kumalasari yang berjudul

176
Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku Digital…

pengembangan bahan ajar buku saku digital berbasis teknik mnemonic verbal dalam meningkatkan
penguasaan konsep siswa kelas X pada mata pelajaran biologi di SMA muhammadiyah 2 bandar
lampung. Kualitas buku saku digital yang dikembangkan menurut penilaian para ahli adalah
berkategori sangat layak.
Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini
mengembangkan buku saku berbasis kontekstual serta pada buku saku memiliki materi relasi dan
fungsi, namun penelitian yang dilakukan memiliki persamaan yaitu melakukan pengembahan
bahan ajar buku saku guna membantu siswa dalam proses pembelajaran.

METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan jenis Penelitian dan pengembangan atau yang dikenal dengan
istilah Research and Development. Metode Penelitian dan pengembangan ini digunakan untuk
menghasilkan suatu produk tertentu serta untuk menguji keefektifan dari produk tersebut tersebut
(Sugiyono, 2015: 407).
Prosedur pengembangan atau desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu
menyesuaikan dengan perkembangan perangkat model ADDIE. Salah satu fungsi ADDIE adalah
sebagai pemandu dalam membangun sarana dan prasarana perencanaan yang efektif, dinamis dan
mendukung. (Wandari, Kamid, and Maison, n.d.,:47).
Adapun tahapan yang dilaksanakan pada pengembangan Penelitian ini adalah (1) Analisis
(analysis) Tahapan pada analisis yang dilakukan adalah analisis kebutuhan bahan ajar yang
dibutuhkan disekolah tersebut, situasi serta kondisi yang telah dilakukan di SMP N 2 Sukadana
agar terlaksananya sesuai harapan dalam penggunaan buku saku oleh siswa. Analisis dapat
dijabarkan menjadi tiga bagian, yaitu: (a) Analisis kebutuhan merupakan suatu langkah awal dalam
suatu Penelitian yang mempunyai karakteristik berbasisi masalah serta memunculkan solusi untuk
mengatasi suatu masalah tersebut. Untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam Penelitian,
diperlukan berbagai informasi sebagai bahan pembuatan produk tertentu yang diharapkan mampu
memecahkan masalah. Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengetahui masalah yang terdapat
disekolah sehingga diperlukan pengembangan buku saku digital materi relasi dan fungsi.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan dengan guru pengampu mata pelajaran
matematika kelas VIII SMP N 2 Sukadana, pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa
hanya menggunakan buku paket yang disediakan pemerintah. (b) Analisis kurikulum. Kurikulum

177
Linear: Journal of Mathematics Education
Volume 2 (2), Desember 2021

yang digunakan yaitu, kurikulum 2013. (c) Analisis karakteristik mahasiswa. Sebagai bahan ajar
untuk pembelajaran, buku saku harus dikembangkan dengan mempertimbangkan karakteristik
siswa agar sesuai dengan siswa. Melalui analisis karakteristik tersebut, peneliti akan menyesuaikan
isi buku saku sesuai dengan karakteristik siswa.
Tahap perancangan (design) pada tahap ini peneliti menetapkan tujuan pembelajaran dan
kemampuan yang akan dikembangkan, yang perlu dilengkapi oleh peneliti agar membatasi
penelitian agar tidak melenceng dari tujuan semula ketika membuat buku ajar. Langkah selanjutnya
adalah membuat desain awal atau desain produk sebagai berikut: (a) Buku saku ini dicetak dalam
ukuran kertas A5 (b) Buku saku ini dicetak bewarna dan bergambar (c) Materi dalam buku
diringkas dari beberapa referensi (d) Buku saku disusun menggunakan aplikasi Microsoft word dan
canva (e) Tahap akhir dari penyusunan buku saku adalah mengubah kebentuk pdf kemudian
diupload ke dalam aplikasi Flip PDF corporate edition.
Tahap pengembangan (development). Pada tahap pengembangan akan diproduksi buku
saku dan digunakan sebagai bahan ajar untuk proses pembelajaran. Pembuatan buku saku meliputi
kegiatan pencetakan dan penjilidan produk berdasarkan desain. Selain itu, buku ini akan
diverifikasi oleh beberapa ahli yaitu ahli materi, ahli buku teks dan guru matematika
Tahap Implementation (Implementation). Produk yang telah dihasilkan pada tahap
pengembangan (development), kemudian diuji cobakan. Pada tahap ini, rancangan bahan ajar yang
telah dikembangkan diterapkan dengan kondisi yang sebenarnya. Materi bahan ajar disampaikan
sesuai dengan pembelajaran
Tahap evaluasi merupakan proses yang digunakan untuk melihat apakah proses
pembelajaran yang dilakukan berhasil sesuai dengan harapan di awal atau tidak. Tahap evalusi
dapat terjadi pada setiap empat tahap diawal
Uji coba produk dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan
untuk dasar dalam menentukan kelayakan produk bahan ajar buku saku pembelajaran yang
dihasilkan. Data yang didapatkan dari uji coba produk akan digunakan untuk merevisi serta
menyempurnakan buku saku pembelajaran yang merupakan produk dari Penelitian serta
pengembangan yang dilakukan Peneliti. Selanjutnya akan dijabarkan mengenai desain uji coba dan
subjek uji coba.
Desain uji coba digunakan untuk memperoleh respon secara langsung dari pengguna
mengenai kualitas produk yang dikembangkan. Sebelum dilakukan uji coba produk yang dibuat,

178
Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku Digital…

dikonsultasikan kepada ahli materi serta ahli bahan ajar. Dari hasil konsultasi ahli bahan ajar dan
ahli materi, akan didapatkan perbaikan produk, kemudian akan diuji coba kepada siswa.
Subjek uji coba dalam Penelitian ini yaitu siswa SMP Negeri 2 Sukadana yang ditentukan
dengan cara berkonsultasi dengan guru matematika yang mengajar di SMP Negeri 2 Sukadana.
Teknik pengumpulan data yang digunakan Peneliti adalah dengan metode observasi
lapangan, kursioner atau angket, dokumentasi serta wawancara. Angket merupakan tekhnik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden guna dijawab. Angket dalam Penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai kelayakan buku saku yang diberikan kepada para ahli bahan ajar,
ahli materi, guru matematika serta siswa yang dijadikan sebagai subjek uji coba.
Observasi adalah segala hal yang berkaitan dengan proses penyelidikan untuk
mengidentifikasi dan memahami varibel untuk menegakkan diagnosis psikologis. Observasi
lapangan dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran yang berlangsung sekaligus
untuk mengetahui penggunaan bahan ajar pembelajaran
Dokumentasi adalah alat pengukuran data tertulis atau tentang fakta-fakta yang akan
dijadikan sebagai buku Penelitian. Dokumentasi dalam Penelitian ini berupa foto proses
pembelajaran yang berlangsung dengan tujuan untuk data analisis kebutuhan serta dokumentasi
saat berlangsungnya uji coba produk.
Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada Penelitian ini berupa
kursioner. Instrument berupa kursioner disusun dengan maksud untuk mengevaluasi kualitas buku
saku materi relasi dan fungsi yang digunakan sebagai alat pengumpulan data dari para ahli dan
siswa yang berhubungan dengan kritik, saran serta masukan yang bermanfaat bagi kualitas produk.
Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan statistic deskriptif
kualitatif yang diperoleh dari hasil uji coba yang telah dianalisis. Analisis ini dimaksud untuk
menggambarkan karakteristik data. Analisis data diperoleh untuk mengetahui kevalidan, dan
respon peserta didik dari buku saku digital berbasis kontekstual materi relasi dan fungsi. Berikut
ini analisis yang dilakukan adalah analisis Kelayakan oleh ahli materi, ahli bahan ajar dan guru
mata pelajaran.
Nilai yang diperoleh dari uji validasi maupun uji coba kemudian dijadikan data kualitatif
dengan menggunakan skala likert (1-4). Tabel nilai uji kelayakan sebagai berikut ini:

179
Linear: Journal of Mathematics Education
Volume 2 (2), Desember 2021

Tabel 1. Nilai Uji Kelayakan


No Rentang Nilai Kriteria
1 𝑥 ≥ 𝑥̅ + 1. 𝑆𝐵𝑥 Sangat layak
2 𝑥̅ + 1. 𝑆𝐵𝑥 > 𝑥 ≥ 𝑥̅ Layak
3 𝑥̅ > 𝑥 ≥ 𝑥̅ − 1. 𝑆𝐵𝑥 Tidak layak
4 𝑥 < 𝑥̅ − 1. 𝑆𝐵𝑥 Sangat tidak layak
Sumber: Djemari Mardapi
Keterangan:
𝑥 = nilai atau skor aktual (nilai yang diperoleh)
𝑥̅ = mean ideal
1
= 2 (nilai maksimal total + nilai minimal ideal)
𝑆𝐵𝑥 = simpangan baku ideal
1
= (nilai maksimal ideal – nilai minimal ideal)
6

Tabel 2. Pedoman Kriteria Penilaian Kelayakan


No Kriteria Rentang nilai
1 Sangat layak 𝑋 ≥3
2 Layak 3 > 𝑋 ≥ 2,5
3 Tidak layak 2,5 > 𝑋 ≥ 2
4 Sangat tidak layak 𝑋 <2

Buku Saku yang dikembangkan dikatakan berkualitas baik jika kriteria yang dicapai
minimal berada pada kategori Valid.Setelah uji kelayakan oleh beberapa ahli kemudian buku saku
akan diujikan kepada peserta didik untuk melihat respon dari peserta didik. Langkah-langkah
menghitung data analisis angket respon peserta didik yaitu:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑝𝑎𝑛 (%) = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Persentase yang telah diperoleh kemudian disesuaikan dengan parameter abel presentase
angket respon peserta didik, sehingga diperoleh kriteria nilai sebagai berikut:

Tabel 3. Presentase Angket Respon Peserta Didik


No Kriteria Rentang nilai Presentase
1 Sangat baik 𝑋 ≥3 100 % ≥ 𝑋 ≥ 75%
2 Baik 3 > 𝑋 ≥ 2,5 75% > 𝑋 ≥ 62,5%
3 Cukup 2,5 > 𝑋 ≥ 2 62,5 % > 𝑋 ≥ 50%
4 Kurang 𝑋 <2 𝑋 < 50%
Sumber: Djemari Mardapi

180
Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku Digital…

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengembangan buku saku digital sebagai buku pelajaran sangat membantu siswa, karena
siswa menyukai hal-hal yang praktis dan dapat menggantikan buku pelajaran. Melalui observasi
lapangan terlihat bahwa siswa membutuhkan bahan ajar yang dapat digunakan secara mandiri.
Melihat hal tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP N 2 Sukadana perlu
melakukan inovasi dalam bahan ajar selama proses pembelajaran. Setelah peneliti memahami
permasalahan yang dihadapi siswa dan potensinya, peneliti mewawancarai guru tentang gap yang
dibutuhkan siswa, peneliti mengembangkan bahan ajar berupa buku saku digital. Peneliti
merancang desain dompet mulai dari bentuk, ukuran, pendahuluan, isi dan penutup. Peneliti
merancang buku saku ini menggunakan Microsoft Word dan Canva, kemudian diunggah ke
aplikasi Flip PDF Corporate Edition.
Untuk mengetahui kelayakan bahan ajar, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah validasi
oleh ahli. Validasi buku saku dilakukan oleh satu ahli materi dan satu ahli bahan ajar serta satu
guru mata pelajaran. Peneliti melakukan revisi terhadap buku saku sehingga diperoleh bahan ajar
yang layak untuk diujicobakan kepada subjek Peneliti yaitu siswa kelas VIII pada mata pelajaran
matematika.
Buku saku ini di implementasikan kepada subjek Peneliti yaitu 13 siswa kelas VIII 1 di
SMP N 2 Sukadana.
Tujuan utama dari pengembangan bahan ajar buku saku adalah diharapkan dapat
meningkatkan minat belajar siswa sehingga siswa memiliki ketertarikan dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Kelayakan bahan ajar diketahui melalui tahap validasi oleh ahli validator yang dipilih oleh
Peneliti, yaitu terdiri dari satu ahli materi, satu ahli bahan ajar serta satu guru mata pelajaran
matematika SMP N 2 Sukadana sebagai praktisi pembeajaran di sekolah. Instrument pengumpulan
data menggunakan angket kelayakan bahan ajar dengan skala 1-4. Hasil validasi kelayakan bahan
ajar buku saku secara keseluruhan ahli dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

181
Linear: Journal of Mathematics Education
Volume 2 (2), Desember 2021

Tabel 4. Hasil Validasi Bahan Ajar Buku Saku Dari Segi Keseluruhan Ahli
No Aspek Nilai rata-rata Rata-rata Kategori
kelayakan Ahli Ahli Guru
materi bahan
ajar
1. Kelayakan isi 3,71 - 4 3,85 Sangat layak
2. Kebahasaan 3,8 - 4 3,9 Sangat layak
3 Penyajian 3,63 3,72 4 3,78 Sangat layak
4 Kegrafikan - 3,8 - 3,8 Sangat layak

Tabel di atas menunjukan bahwa aspek kelayakan isi memiliki rata-rata 3,85 dengan
kategori sangat layak. Kemudian untuk aspek kelayakan kebahasaan memiliki rat-rata 3,9 dengan
kategori sangat layak. Kelayakan penyajian memiliki rata-rata 3,78 dengan kategori sangat layak.
Dan aspek kelayakan kegrafikan memiliki rata-rata 3,8 dengan kategori sangat layak. Dari hal
tersebut dapat disimpulkan bahan ajar buku saku digital mendapat nilai dengan kategori sangat
layak. Adapaun penjabaran dari uji validasi bahan ajar buku saku oleh beberapa ahli.
Ahli materi, hasil validasi dilakukan buat mengenali kelayakan bahan ajar dari segi
materinya. Bersumber pada hasil validasi yang bisa dilihat pada bahan ajar yang dinilai dari aspek
kelayakan isi, kelayakan kebahasaan serta kelayakan penyajian. Periset melaksanakan perbaikan
cocok pemberian anjuran dari ahli materi: (a) Kelayakan isi buku saku ditinjau dari 7 butir statment
yang dinilai ahli materi. Peneliti mendapatkan materi dari bermacam sumber yang disesuaikan
dengan kurikulum. Secara totalitas subkomponen pada aspek kelayakan isi ialah cakupan materi,
akurasi materi dan ketaatan pada hukum serta perundang- undangan rata- rata skor 3,71 yang
tercantum dalam jenis sangat layak. (b) Kelayakan kebahasaan buku saku terdiri dari 15 butir
statment. Secara totalitas subkomponen pada aspek kelayakan kebahasaan ialah kesesuaian dengan
pertumbuhan siswa, keterbacaan, keahlian motivasi, kelugasan, koherensi dan keruntutan alur
piker, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, dan pemakaian sebutan/ motivasi/ symbol/
lambing mendapatkan rata- rata skor 3,8 yang tercantum dalam jenis sangat layak. (c) Kelayakan
penyajian buku saku terdiri dari 11 butir statment. Secara totalitas subkomponen pada aspek
kelayakan penyajian ialah kelayakan tekhnik penyajian, pendukung penyajian materi, kelengkapan
penyajian mendapatkan rata- rata skor 3,63 yang tercantum dalam jenis sangat layak. Bersumber
pada Riset pakar materi segala bahan ajar buku saku terkategori dalam jenis sangat layak. Dengan
demikian bahan ajar buku saku digital layak digunakan selaku bahan ajar pendidikan siswa SMP
N 2 Sukadana kelas VIII.

182
Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku Digital…

Ahli bahan ajar, hasil validasi digunakan guna mengenali kelayakan bahan ajar dari segi
bahan ajarnya. Bersumber pada hasil validasi, bahan ajar dinilai dari aspek kelayakan penyajian
serta kegrafikan. Periset melaksanakan perbaikan cocok pemberian anjuran: (a) Kelayakan
penyajian buku saku ada 11 butir statment yang dinilai oleh pakar bahan ajar. Secara totalitas, sub
komponen yang terdiri dari metode penyajian, pendukung penyajian dan kelengkapan penyajian
mendapatkan rata- rata 3,72 dengan jenis sangat layak. (b) Kelayakan kegrafikan ada 31 butir
statment yang dinilai oleh pakar bahan ajar. Secara totalitas, sub komponen yang terdiri dari
dimensi buku, desain cover buku, desain isi buku mendapatkan rata- rata nilai 3, 8 dengan jenis
sangat layak. Bersumber pada evaluasi pakar bahan ajar secara totalitas buku saku mendapatkan
rata- rata dengan jenis sangat layak. Dengan demikian buku saku ini layak digunakan sebagai bahan
ajar pendidikan siswa SMP N 2 Sukadana kelas VIII.
Guru mata pelajaran yang dipilih sebagai validator bahan ajar adalah guru mata pelajaran
matematika. Hasil validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar dari segi materi.
Berdasarkan hail validasi bahan ajar yang dinilai dari aspek kelayakanisi, kebahasaan dan
penyajian, guru memberikan pendapat serta komentar terhadap bahan ajar buku saku digital. (a)
Kelayakan isi buku saku terdapat 7 butir pernyataan yang dinilai oleh guru mata pelajaran. Peneliti
memperoleh materi dari berbagai kemudian disesuaikan dengan kurikulum. Secara keseluruhan
sub komponen pada aspek kelayakan isi yaitu dimensi cakupan materi, akurasi materi dan ketaatan
pada hokum dan perundang-undangan, memperoleh nilai rata-rata 4 yang termasuk dalam kategori
sangat layak. (b) Kelayakan kebahasaan buku saku terdiri dari 15 butir pernyataan. Secara
keseluruhan sub komponen pada aspek kelayakan kebahasaan yaitu kesesuaian dengan
perkembangan siswa, keterbacaan, kemampuan mootivasi, ketugasan, koherensi dan keruntutan
alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia serta penggunaan istilah/symbol/lambang
memperoleh rata-rata nilai 4 yang termasuk dalam kategori sangat layak. (c) Kelayakan penyajian
buku saku terdiri dari 11 butir pernyataan. Secara keseluruhan subkomponen pada aspek kelayakan
penyajian yaitu kelayakan kelayakan teknik penyajian, pendukung penyajian materi, kelengkapan
penyajian memperoleh nilai rata-rata 4 yang termasuk dalam kategori sangat layak. Berdasarkan
penilaian guru mata pelajaran, secara keseluruhan buku saku digital tergolong dalam kategori
sangat layak. Dengan demikian buku saku digital ini layak digunakan sebagai bahan ajar
pembelajaran siswa SMP N 2 Sukadana kelas VIII.

183
Linear: Journal of Mathematics Education
Volume 2 (2), Desember 2021

Penilaian Siswa Terhadap Bahan Ajar Buku Saku Digital. Siswa kelas VIII SMP N 2
Sukadana semester ganjil tahun 2021/2022 sebagai subjek uji coba Riset pengembangan bahan ajar
ini. Reaksi siswa terhadap lembar evaluasi kelayakan bahan ajar berperan mengenali kelayakan
buku saku dari segi materi serta bahan ajar. Bersumber pada hasil evaluasi siswa dari aspek
kelayakan isi, kebahasaan, penyajian serta kegrafikan totalitas buat buat uji coba terbatas serta
lapangan selaku berikut: (a) Kelayakan isi serta penyajian buku saku ada 6 butir statment yang
wajib dinilai oleh siswa. Hasil Riset terhadap siswa yang terdiri dari aspek kelayakan isi serta
penyajian ialah ukuran akurasi materi, ketaatan pada hokum serta perundang- undangan serta
penyajian mendapatkan skor asumsi 92,30% dengan jenis sangat layak. (b) Kelayakan kebahasaan
buku saku ada 4 butir statment yang wajib dinilai oleh siswa. Hasil Riset terhadap siswa yang
terdiri dari aspek kebahasaan ialah ukuran keterbacaan serta pemakaian sebutan serta symbol
mendapatkan skor asumsi 92,79% dengan jenis sangat layak. (c) Kelayakan kegrafikan ada 18 butir
statment yang wajib dinilai oleh siswa. Hasil Riset terhadap siswa yang terdiri aspek kegrafikan
ialah dimensi buku, desain cover buku, desain isi buku mendapatkan skor asumsi 91,07% dengan
jenis sangat layak. Bersumber pada evaluasi siswa, secara totalitas buku saku digital terkategori
dalam jenis sangat layak. Dengan demikian buku saku digital ini layak digunakan selaku bahan
ajar pendidikan siswa SMP N 2 Sukadana kelas VIII semester 1.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Penelitian pengembangan serta pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan bahan ajar buku saku digital berbasis kontekstual materi relasi dan fungsi melalui
5 tahap, yaitu: (1) Analisis (analysis) merupakan tahap awal Penelitian pengembangan. (2)
Perancangan (design) merupakan tahap perencanaan bahan ajar buku saku digital. (3)
Pengembangan (development) merupakan tahap memproduksi produk yang dikembangkan. (4)
Implementasi (implementation) merupakan tahap uji coba buku saku yang sudah dikatakan layak
oleh para ahli terhadap subjek uji coba produk. (5) Evaluasi (evaluation).
Kelayakan bahan ajar buku saku digital berbasis kontekstual pada materi relasi dan fungsi
berdasarkan penilaian dari ahli materi dan ahli bahan ajar dan guru mata pelajaran ditinjau dari
aspek kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, kelayakan penyajian dan kegrafikan termasuk dalam
kategori sangat layak.

184
Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku Digital…

Respon siswa SMP N 2 Sukadana dengan adanya bahan ajar buku saku sangat bagus,
karena dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran. Respon siswa terhadap adanya bahan
ajar buku saku digital berbasis kontektual menunjukan perolehan rata-rata yang termasuk dalam
kategori sangat layak.

DAFTAR PUSTAKA
Arsanti, Meilan. (2018). “Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa Prodi PBSI, FKIP, Unissula.”
Jurnal Kredo 1

Fajar, Rahmat. 2018. “Pengembangan Buku Saku Digital Materi Bangun Datar.” UIN Raden Intan
Lampung,

Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Nontes. Jogjakarta: Mitra
Cendikia Press.

Mayasari, Desti. 2020. “Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku Tematik Berbasis Kearifan Lokal
Lampung Pada Tema 7 Indahnya Keragaman Negeriku Kelas IV di SDN 1
Donomulyolampung.” UIN Raden Fatah Palembang.

Musdalifah, Syafsir Akhlus, and Eka Putra Ramdhani. “Pengembangan Media Pembelajaran Buku
Saku Kimia Berbasis POE (Predict-Observe-Explain) Pada Materi Asam Basa Untuk
Siswa SMA/MA Kelas XI MIPA.” Universitas Maritim Raja Ali Haji, n.d.

Muqodas, Rizal Zaenal, kamin sumardi, and Ega Tawali Berman. (2015). “Desain Dan Pembuatan
Bahan Ajar Berdasarkan Pendekatan Saintifik Pada Mata Pelajaran Sistem Dan Instalasi
Refrigerasi.” Universitas Pendidikan Indonesia 2.

Prafitriani, Nur. 2015. “Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan


Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Pada Siswa Kelas IV A SD N Margoyasan.”
Universitas Negeri Yogyakarta.

Reza, M. Fahrudin Ali “Pengembangan Bahan ajar Pembelajaran Dalam Bentuk Buku Saku Digital
Berbasis Android Materi Ajar Gerak dan Gaya di SMK 1 Kedungwuni” Universitas
Negeri Semarang, 2017

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan “Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.”
Bandung: Alfabeta,

Wandari, Ayu, Kamid, and Maison. 2018. “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Pada Materi Geometri Berbasis Budaya Jambi Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa.”
EdumaEdumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika 1 no. 2 (n.d.).

185

Anda mungkin juga menyukai