SKRIPSI
Oleh :
Sulih Karuniawati
( 932108819 )
FAKULTAS TARBIYAH
2023
ANALISIS NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KITAB
TA’LIM MUTA’ALIM DAN RELEVANSI DENGAN
PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada
Oleh :
Sulih Karuniawati
( 932108819 )
FAKULTAS TARBIYAH
2023
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
Sulih Karuniawati
( 9.321.088.19 )
FAKULTAS TARBIYAH
2023
HALAMAN PENGESAHAN
iii
ANALISIS NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KITAB
TA’LIM MUTA’ALIM DAN RELEVANSI DENGAN
PENDIDIKAN KARAKTER
Sulih Karuniawati
9.321.088.19
Tim Penguji,
1. Penguji Utama
Dr.H.Muniron, M.Ag. (...............................)
NIP. 196611061994031007
2. Penguji II
Dr. H.Ali Anwar , M.Ag. (................................)
NIP. 196405031996031001
3. Penguji III
Muhammad Nabhani,MH (...............................)
NIP. 199109222020121015
Prof.Dr.Hj.Munifah.M,Pd.
NIP. 197004121994032006
HALAMAN MOTTO
iv
Teruslah menggapai mimpi dan gapailah impianmu
setinggi langit,karena nasib seorang manusia akan
bermartabat jika dirinya mau merubahnya sendiri
PENULIS
v
NAMA : SULIH KARUNIAWATI
NIM : 932108819
Secara keseluruhan dalam hasil penulisan atau penelitian karya tersebut adalah
benar benar karya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Pembuat Pernyataan
Sulih Karuniawati
NIM. 932108819
ABSTRAK
vi
Pendidikan Islam Pada Kitab Ta’lim Muta’alim Melalui Metode
Pembentukan Pendidikan Karakter Dan Aktualisasi Dengan Pendidikan
Akhlak, Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Tarbiyah, IAIN KEDIRI,2023
Kata Kunci : Pendidikan Islam, Pendidikan karakter , Pendidikan akhlak,
Kitab Ta’lim Muta’alim
KATA PENGANTAR
vii
Bismillahhirrahmanirrahim, Puji syukur penulis ucapkan banyak ribuan
terimakasih kepada Allah SWT. Dengan segala limpahan Rahmat, Taufiq dan
sebagai Mahasiswi dapat menyusun skripsi dengan lancar dan mudah. Tak lupa
penulis selalu setiap saat bersholawat atas Nabi Muhammad SAW, yang telah
membimbing umat manusi dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang,
yakni Islam.
Berkat ridho, pertolongan dan rahmat dari sang Maha Kuasa, serta
kegigihan dan semangat penulis untuk mengerjakan skripsi ini akhirnya bisa
kesadaran dan kerendahan hati. Dalam penulisan disertasi ini, penulis mendapat
banyak dorongan yang tak ternilai, baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud, dari berbagai kalangan, baik atas nama dirinya sendiri maupun jurusan.
Secara pribadi, penulis ingin menyampaikan ribuan terima kasih yang tulus:
tak lupa kepada Dekan prodi PAI, beserta staf dan jajarannya.
kami agar selalu berkarya dengan tulisan penelitian penulis sendiri, serta saya
selalu mengoreksi tulisan penulis agar menjadi laporan skipsi yang sesuai
viii
4. Segenap bapak/ibu dosen dan karyawan di lingkungan IAIN
5. Terkhusus penulis ucapkan banyak ribuan terimakasih untuk kedua orang tua,
ini,yang selalu memberi dorongan dan motivasi agar tidak malas menjadi
sukses. Yang membuat penulis dapat menyelesaikan kuliah dan skripsi ini.
Laili, Mayada, Miftah, Rofita, Erina, serta Ayu yang kadang membantu
7. Teman Seangkatan PAI 19 yang sekarang udah berada dimana diawal kita
bermasyarakat, buktikan bahwa ilmu yang kita dapat di bangku kuliah bisa
8. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi yang tidak
9. Penulis ucapkan beribu terima kasih juga untuk Abah dan Ibu nyai Pondok
Hj. Nurlaili Hidayah yang juga selalu membimbing dan mendoakan penulis
ix
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi yang
Dukungan moril dan loyalitas yang tulus menjadi motivasi utama untuk
menyelesaikan karya ini. Untuk semuanya penulis hanya bisa memberikan pujian
dan doa. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan keikhlasan semua pihak
Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari kesempurnaan dan karenanya
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan hasil yang
diperoleh. Semoga skripsi ini bermanfaat dan semoga diberkahi oleh Allah SWT,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
C. Kegunaan Penelitian.....................................................................................8
D. Telaah Pustaka..............................................................................................9
E. Kajian Teoritis.............................................................................................15
F. Metode Penelitian.......................................................................................18
G. Sistematika Pembahasan.............................................................................21
H. Definisi Istilah.............................................................................................22
BAB II Biografi Syekh Zarnuji dan Struktur Kitab Ta’lim Muta’alim.................28
A. Riwayat Hidup Syekh Zarnuji...................................................................28
B. Riwayat Pendidikan Syeikh Az-Zarnuji.....................................................29
C. Gambaran Umum Kitab Ta’lim Muta’alim................................................30
D. Struktur Kitab Ta’lim Muta’alim................................................................33
BAB III NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN
KARAKTER..........................................................................................................34
A. Konsep Pendidikan Akhlak.........................................................................34
1. Pengertian Nilai Akhlak.........................................................................35
xi
BAB IV ANALISIS NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KITAB TA’LIM
MUTA’ALIM DAN RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI
INDONESIA..........................................................................................................61
A. Relevansi Nilai Pendidikan akhlak Pada Kitab Ta’lim Muta’alim dengan
Pendidikan Karakter di Indonesia………………............................................. 61
BAB V PENUTUP.................................................................................................77
A. Kesimpulan..............................................................................................77
B. Saran........................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................80
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................82
xii
BAB I
PENDAHULUAN
kesesuaian antara ilmu dan perkembangan zaman. Ilmu akan tetap berubah
perubahan diri untuk pedoman umat ,dan digunakan dalam bidang yang tidak
beberapa aspek dan berpengaruh negative maupun positif. Maka dari itu, hal
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakarta: PT Sinar Grafika, 2006), 5
1
2
ini yang membuat pendidikan sebagai kebutuhan yang sangat primer untuk
seserang dan bisa mencukupi kebutuhan hidup dengan baik dan benar.
berkembang begitu pesat. Dalam hal ini pasti ,menjadi akibat bagi lingkungan
sehari-hari.
Akibat perkembangan yang baik, saat ini yang bisa kita rasakan
misalnya mudah mengakses dunia dengan alat digital saat ini dan
kemudahan mengaplikasikan komunikasi modern dan alat
transp0rtasi. Tetapi akan, dampak negatif dari perubahan itu susah
dibendung. Karena prinsip yang rasionalis, agresif, dan akan
membuat manusia masuk pada lingkungan hampa. Situasi sekarang
,menjadikan untuk merencanakan pondasi baru pendidikan yang tidak
akan saja mengedepankan untuk ilmu pengetahuan (knowledge
oriented) dan keterampilan (skill oriented), tetapi juga harus
berorientasi pada nilai (values oriented).2
spiritual sebagai kebutuhan hidup manusia diatas bumi, yang bermakna fakta
yang dibutuhkan saat ini merupakan pinsip untuk dapat diterapkan pada
beberapa ilmu yang masih wajib ditelaah pada implikasi di lapangan. Konsep
kajian pendidikan Islam akan kuat dan tidak hancur dalam prinsip, cara
2
Ahmad Busthomy MZ , Abdul Muhid, Methods Of Learning Perspective Of Alala Tanalul
'Ilma By Imam Al Zarnuji, Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 9 No. 1 2020,146-163
3
yang berbunyi “Carilah ilmu dimula dari gendongan ibu hingga ke liang
diri manusia saja .Melainkan yang mempunyai ide cerdas dan luas pada
bidang wawasannya saja, namun bisa membuat sikap dan perbuatan yang
Maka dari ini tidak akan selalu perubahan tersebut hanya terfokus
yang sesuai bagi murid, dan memahami arti kegiatan sehar-hari seseorang
dengan bersikap santun sebagai gambaran pada diri sendiri mulai umur dini
sampai kelak dewasa. Yang akan menjadi generasi yang berkarakteristik dan
berbudi santun.
Dari paparan diatas dan realitas yang ada, khususnya bagi dunia
3
Fahrudin, Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Ta’lim Muta’alim Dan Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Taklim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol.
18 No. 1 , 2020, 24
4
yakni perkelahian antar teman, berkata tidak sopan bahkan berucap kurang
baik terhadap guru, berperilaku tidak santun kepada orang dewasa. Maka dari
itu, menjelaskan bahwa turunnya krisis moral pada suatu pendidikan akhlak
adanya diawali pada mula pendidikan yang sebelumnya ada dalam fenomena
Negara kita saat ini merupakan dampak awal krisis pendidikan moral atau
ke pihak hukum oleh wali siswa yang kurang terima cara guru langkah
anak (UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak). Lalu akan
berakibat pada krisis aspek rasa ketaatan, kepatuhan dan rendah hati kepada
diakibatkan, sebab moral yang diajarkan masih krisis aspek ketaatan serta
4
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, (Jakarta: AMZAH, 2015), hlm. 4.
6
para peserta didik dan para lulusan lembaga pendidikan bisa menyumbang
atau merencanakan perubahan yang pas dengan harapan ketika dibuat, dan
sukses tidak menghapus beberapa prinsip akhlak yang baik. Sebab salah satu
konsep akhir dari pendidikan adalah individu atau karakteristik, maka sebab
lagi lingkup keterkaitan antara pendidik dan peserta didik masih bertumpu
Demikian pula, Jika ada salah satu guru saat melakukan amanat menjadi guru
bersikap adil dan bijaksana ,maka pada segala prinsip yang berkaitan terhadap
langkah pembelajaran bisa memperoleh tujuan yang sesuai, dan peserta didik
5
Ibid
7
Dari paparan analisis diatas, keadaan yang terjadi saat ini turunnya
akhlak yang dipunya peserta didik sekarang, membuat para pakar Islam lebih
Pada kitab tersebut mengatakan jika pengaruh besar pada suatu pendidikan
karakter diera saat ini, agar mengembangkan akhlak baik untuk anak. Sebab,
berpengaruh kuat bagi guru sebagai pemikiran aspek sikap yang baru pada
nilai pendidikan Islam sesuai dan mendetail yang telah termuat pada sebuah
KARAKTER DI INDONESIA
8
A. Rumusan Masalah
digambarkan oleh peneliti di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini
diantaranya :
C. Kegunaan Penelitian
Berikut kegunaan atau manfaat dalam hasil penelitian ini bisa dikaji
dari tujuannya secara teoritis dan praktis. Maka dengan ini, penelitian tersebut
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Pihak yang sesuai dalam penelitian ini, sehingga dapat berguna dan
mengajar.
D. Telaah Pustaka
dikatakan juga paparan literature views atau data.6 Untuk menghindari adanya
6
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana,
2014), 84.
10
kesamaan dari hasil penelitian yang akan dibahas pada masalah sama baik
dalam wujud tesis dan skripsi, literatur dan, sumber informasi dalam bentuk
lainnya, maka peneliti akan menjelaskan beberapa karya yang sesuai dalam
penelitian ini:
Siddiq Jember, yang bernama Achmad Hidayat Al- Arif dengan judul
Zarnuji.
pendidikan Islam.
Al-Zarnuji
12
sabar dan tabah dalam belajar, tidak putus asa, rajin menghafal.
penelitian yang peneliti lakukan yakni sama sama mengkaji kitab Ta’lim
niat belajar yang sesuai diinginkan oleh para alim ulama, memilih guru,
dan ulama.
13
pada penelitian yang peneliti lakukan adalah juga membahas lebih detail
pendidikan Islam.
muta’alim.
3 Yanggong Ponorogo.
E. Kajian Teoritis
Kitab Ta’lim Mutta’alim ini memiliki banyak fashal atau bagian, kitab
ini berisi muqaddimah dan memiliki 13 fashal. Kitab ini juga sering
dari 13 bab/fasal :
(guru/ulama)
16
6. Bab tentang waktu permulaan belajar, batasan, dan aturan atau tata
tertibnya
Lupa.
Umur. .
penuntut ilmu saat masa itu, mereka harus benar tekun ketika
tempat yang besar bagi para penuntut ilmu dan para guru. Mereka
7
Asnimar, Metode Pendidikan Dalam Perspektif Al-Zarnuji Pada Kitab Ta’lim Al-Muta’alim,
An-Nuha: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 2 Number 3 Agustus 2022, 479-491
mempelajari dan mengangkat pendapat-pendapat dan arahan-arahan yang
terkandung di dalamnya.8
Kitab Ta'lim Muta'alim ini bukan untuk para sarjana Islam saja, tetapi
dikandungnya, seperti:1). Ada niat baik, 2). pertimbangan, 3). hormat, 4).
kesabaran dan kekuatan, 5). Kerja, 6). Saling menebak, 7). Istifadah
Islam dan Burhan Al-Din. Nama beliau berasal dari sebuah tempat
8
Ibid
17
bernama Zurnuj, sebuah tempat di Turki. Meskipun Al-Hanafi dikaitkan
F. Metode Penelitian
bahan pokok penelitian sastra dan sumber utamanya adalah kitab Ta'lim
lalu dan oleh para sarjana saat ini, dalam bentuk dokumen tertentu atau
didorong oleh bahan literatur lain seperti buku, majalah, jurnal dan lain-
lain.
pendidikan Islam.
9
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rinekacipta,
2014),109.
18
konsep dimana gagasan pemikiran dikaitkan dengan beberapa tahapan
jenis, yakni:
19
3. Teknik Pengumpulan Data
literatur. Bahan atau literatur yang diteliti tidak terbatas pada buku atau
penelitian berupa data verbal berupa kata-kata bukan angka. Jadi, dalam
data jika sudah diperoleh dari hasil penelitian. 10 Pada hal ini, penelitian
data). Oleh karena itu, lebih masuk akal untuk mempelajari apa yang
disebut analisis isi atau analisis isi secara umum, menurut peneliti dan
10
Anas Sudjono, Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar, (Yogyakarta: UD Rama, 2016),
30
20
Analisis isi adalah teknik penelitian yang tujuannya adalah untuk
sekitarnya ketika buku tersebut ditulis. Karena keadaan dan k0ndisi itu
G. Sistematika Pembahasan
berhubungan dari bab pertama sampai bab terakhir, agar teratur atau murni.
dalam Persiapan juga diperlukan. Kemudian disajikan dalam enam bab dalam
sistem pembahasannya sendiri, dan setiap bab dibagi menjadi sub-bab yang
umum dan menyeluruh tentang masalah yang dibahas dalam karya ini, yang
BAB II: Biografi Syekh Zarnuji dan Struktur Kitab Ta’lim Muta’alim
yang dibahas pada bab ini adalah pembahasan singkat mengenai riwayat
11
Ibid..
21
pendidikan, riwayat hidup Syekh Zarnuji, gambaran umum kitab Ta’lim
yang terdapat pada bab ini adalah Konsep pendidikan akhlak dan pengertian
pendidikan karakter.
BAB V: Pada akhir bab terakhir ini, penulis menarik kesimpulan dari
H. Definisi Istilah
intelektual.
22
Pendidikan adalah proses yang membawa manusia dari kegelapan,
manusia tentang diri mereka sendiri dan dunia tempat mereka tinggal.
a. al-Tarbiyah
12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2013), 326.
13
Amin Zamroni, Strategi Pendidikan Akhlak Pada Anak, SAWWA, Volume 12, Nomor 2,
April 2017, 245
23
Abdillah, Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Qurthubi
dan mencipta.
b. al-Ta’lim
c. al-Ta’dib
2.Pengertian Akhlak
24
Menurut Hamza Ya'qub, akhlak berasal dari bahasa Arab bentuk
hubungan yang erat antara Khaliq dengan esensi dan antara esensi
dengan esensi..14
apa pun. Ketika negara menghasilkan tindakan yang baik dan terpuji, itu
wajar pada diri seseorang dan secara spontan terwujud dalam tingkah
laku atau perbuatan. Menurut nalar agama, jika perbuatan spontan itu
14
Beni Ahmad Saebani, Abdul Hamid,Ilmu Akhlak,(Bandung: Pustaka Setia, 2014), 14.
25
prinsip tauhid tanpa menyekutukan Tuhan. Bahwa pesannya berupa
Oleh karena itu, ikutilah nasihat dan nasihatnya, karena orang tua
baik kepada orang tuanya sebagai rasa syukur atas perhatian, kasih
manusia membencinya.
26
Lanjutan dengan larangan berjalan dengan sombong. Allah
tegas.
baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, mampu berbuat baik
demikian, dapat dilihat bahwa pendidikan bukan hanya transfer ilmu dan
dan bermartabat.
27
BAB II
dan Samarkand yang menjadi fokus belajar mengajar, dan masjid juga
28
29
tepi sungai Tigris (ma wara'a alnahr) yang merupakan bagian dari wilayah
Irak. Namun ada juga orang yang mengatakan bahwa kota Zarnuj di peta
mengkaji aspek perilaku dan aspek tindakan internal dan eksternal selama
dianut oleh sebagian besar guru dan merupakan pengembangan perilaku baik
yang meliputi sikap, perasaan dan tindakan, serta nilai-nilai agama. Istilah
dari mazhab Hanafi yang menulis kitab AlHidayah, salah satu referensi
16
M. Fathu Lillah, Kajian dan Analisis Ta’lim Muta’allim, (Kediri: Santri Salaf Press, 2015), h
4
17
Zuharini, Sejarah Penddikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 7
18
Ibid….
30
Khowahir Zadeh atau Imam Zadeh. Dia adalah seorang ahli hukum
besar, penyair dan penyair mazhab Hanafi, dia pernah menjadi mufti di
p0puler dengan mujtahid pada aliran Hanafi dan begitu banyak kitab
karangannya.
5.Syaikh Hammad bin Ibrahim, salah satu ahli fikih beraliran Hanafi,
hidup pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-14 (591-640 M/1195-
1243 M). Dari periode ini dapat diketahui bahwa beliau hidup pada
kepada Allah SWT, tuhan yang melebihkan manusia dengan ilmu dan amal,
Muhammad SAW, tokoh Arab dan Ajam (selain orang Arab keluarga dan
fadhlihi)
muwazdabahwa al-Himmah )
19
Rini Rahman, Metode Pendidikan Dalam Perspektif Al-Zarnuji Pada Kitab Ta’lim Al
Muta’alim, An-Nuha: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 2 Number 3 Agustus 2022, 479-491
32
tartibuhu)
7. Tawakal (al-Tawakkul)
12. Sesuatu yang menyebutkan hapal dan lupa (Fi ma yaritsu al-khifdzwa Ma
Yuritsu al-Nisyam)
13. Sesuatu yang bisa menarik dan menolak Rizky dan sesuatu yang bisa
individu dan lingkungannya. Kaidah buah ilmu, yang menurut Syekh az-
Kitab Ta’lim Muta’allim merupakan kitab yang berisi panduan belajar dan
mengajar bagi setiap guru dan peserta didik. Selain berisi tentang panduan
pendidikan akhlak yang perlu dikaji dan diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari belajar dapat tercapai, yakni
menjadikan manusia semakin taat kepada Allah SWT, serta bermanfaat bagi
2) Niat
3) Cara memilih ilmu, guru, teman belajar dan ketekunan dalam belajar
7) Tawakkal
13) Hal-hal yang mendatangkan rezeki dan yang mengurangi, dan hal yang
20
Hafidz Idri Purbajati, Relevansi Kitab Ta’lim Muta’allim dengan Pendidikan Masa
Kini(Tinjauan Faktor-faktor Pendidikan), Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran LPPM STIB
Banyuwangi,Volume. 1 No. 1 Februari 2019, 13
BAB III
tentang nilai adalah ukuran, tingkatan, atau standar yang kita gunakan
untuk perbuatan kita, apakah sikap itu kita sukai atau benci.22
guna pada kehidupan. Nilai adalah sebuah sifat yang bertahan lama dan
Definisi antara yang lain dengan lainnya berbeda , sebab moral memiliki
kompleks dan sulit untuk didefinisikan. Milton Rokeach dan James Bank
merupakan bagian dari sistem keyakinan pada diri seseorang bersikap dan
21
Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter: Kontruksivisme dan VCT Sebagai Inovasi
Pendekatan Pembelajaran Afektif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 56
22
Muhammad Ali Mushafi, Mendidik Anak Agar Cerdas dan Berbakti, (Surakarta: Cinta,
2009), hlm. 95
23
Ibid…
34
menghindari sebuah perilaku, atau mengenai yang layak atau tidak
sesuai.24
arti, keyakinan untuk merasakan dan menjiwai perbuatan. Sesuatu hal bisa
sebuah kategori, standar atau titik acuan agar dapat membimbing perilaku
tentu bisa berdiri sendiri, namun juga wajib dilandasi dalam konsep
perubahan moral
jawab, mandiri, berilmu, kreatif, inovatif dan sopan santun. Hal ini juga
24
Raden Ahmad Muhajir Ansori, Strategi Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Islam Pada
Peserta Didik, Jurnal Pusaka, ISSN 2339-2215: 2016,hal 14-32
25
Agus Waluyo dan Mufid Rizal Sani, Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Ta’lim
Muta’allim Az-Zarnuji Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Akhlak Di INDONESIA, Jurnal
Tawadhu : Vol. 3 no. 2, 2019,875
26
Ibid..
35
36
orang tua. Yang dijadikan untuk mendekat terhadap Allah untuk membuat
manusia seutuhnya 28
dengan istilah ta'dib. Kata ta'dib berpacu dalam arti yang lebih luas yang
maka para ulama Islam mewujudkan istilah baru, yakni at-tarbiyah, sering
emosi diri sendiri. Pendidikan adalah hal penting pedoman memimpin dan
(bermoral).
27
Endranul ‘Aliyah , Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Ta’lim Muta’allim Karangan
Imam Az-Zarnuji , TAMADDUN: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan, Vol.21. No. 2
Juli 2020,167
28
Ibid
37
dihadapi seseorang.29
akhlak اخلقadalah bentukan kata jamak dari kata tunggal khuluq. خلق
budi pekerti.
yang berada pada diri individu, yang bermula perilaku muncul dengan
mudah tanpa pemikiran dan konsep.Akhlak ada dari jiwa manusia yang
selanjutnya berbuah pada semua bagian tubuh, menanamkan sifat baik dan
tersebut bisa disimpulkan tentang akhlak adalah sebuah sikap yang ada
dari dalam individu itu sendiri, yang bisa dilakukan dengan sangat mudah
29
Muhammad Zamhari, ulfa Masamah, Relevansi Metode Pembentukan Pendidikan karakter
Dalam KitabTa’lim al-Muta’allim terhadaP Dunia Pendidikan Modern, Edukasia : Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 11, No. 2, Agustus 2016,22
38
karena didalam kehidupan ini muncul nilai lain seperti nilai religi, nilai
identik anak, namun akhlak juga merupakan aspek yang butuh dalam
Maka,hal ini agar menjadikan manusia berbuat santun dan sopan kepada
Allah SWT.
b. Nilai kemanusiaan(insani)
32
Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Trigenda, 2014), hlm.
111-112
40
kelompok, yakni:33
perbuatan.
terhadap anak.
33
Ibid…
41
lain-lain.
Nya.
kesimpulan tentang sumber nilai berasal dari Tuhan, berasal dari beberapa
42
dalil yang dipahami agama, dan berawal dari kreativitas manusia sebagai
manusia agar menambah kemajuan umat demi kebaikan yang lebih besar.
35
Mengenai jenis aplikasi pendidikan Islam, ada tujuan yang begitu dalam,
adalah tanggung jawab serta tugas insan kepada Allah, antara manusia,
34
Ahmad Tafsir, Filsafat pendidikan Islami, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), 75.
35
Basuki dan Ulum, Miftahul. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo: Stain Ponorogo
Press, 2017), 40-41.
43
makhluk. 36
mampu dan baik mengenal jati dirinya, mempunyai perilaku yang mulia
Karena itu bisa menjadi hidup nyaman dan tentram, bahagia baik secara
a.Metode Keteladanan
36
Suwito, Filsafat Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih, (Yogyakarta: Belukar, 2014). 116
37
Muhammad Quthb, Sistem Pendidikan Islam, terj. Salman Harun, (Bandung: PT. Al-Maarif,
2014), 332
44
kepribadiannya.”
38
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, (Semarang: RaSAIL Media
Grup, 2014), 19.
45
e..Pemberian Nasihat
batin.Pada saat yang sama, jenis konseling untuk peserta didik ragam
f.Metode Hukuman
dalam hal yang berbeda. Oleh sebab itu, pada pendidikan dan
39
Musli, “Metode Pendidikan Akhlak bagi Anak”, Jurnal (Jambi: Media Akademika, Vol. 26,
No. 2, 2015), 227
46
tahun, anak tidak boleh dipukul, dipukul tidak lebih dari tiga kali,
misal memahami perilaku buruk dan baik. Perilaku individu pada konsep
sangat berakibat dari berbagai keadaan dan situasi. Banyak hal yang
kecenderungan alami.
40
M. Athiyah al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan bintang,
2014), 153
41
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2014),
20
47
muncul dari sebuah tataran sosial yang hidup pada masyarakat dan
geografis daerah. Maka dengan ini negara dan suku miliki ciri
karakteristik masing-masing.
42
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: LPPI, 2016), 4
43
Arief Wibowo, “Berbagai Hal yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak”, Jurnal
(Surakarta: SUHUF, Vol. 28, No. 1, 2016), 96
48
b.Pendidikan
c.Lingkungan
44
Sudarsono Shobron, Studi Islam 3, (Surakarta: LPID UMS, 2015), 268
49
manusia.
kita harus memahami arti dari karakter itu sendiri dari berbagai pendapat.
45
Ibid…
46
Moh. Said, Pendidikan Karakter di Sekolah, (Surabaya: Jaring Pena, 2016), 1.
50
"perpaduan yang cocok dari semua kebaikan yang diakui oleh tradisi
agama, sejarah sastra, orang bijak, dan kumpulan akal sehat dalam
lama, sehingga menjadi ciri khusus yang membedakan satu orang dengan
yang lainnya.49”
sehari-hari.
47
Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, (Jakarta:
Grasindo, 2010),90.
48
Thomas Lickona, Educating for Character, Terj. Juma Abdu Wamaungo, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2015), 81.
49
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 9.
50
Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014.), 11.
51
melakukan hal-hal yang baik, yaitu kebiasaan berpikir, kebiasaan hati, dan
kebiasaan berperilaku.
membentuk kepribadian yang baik dari siswa, guru, orang tua dan
pengetahuan moral yang dilandasi oleh perasaan moral yang kuat dan
Indonesia agar memiliki pikiran yang baik, hati yang baik, dan
b.Perbaikan Penguatan
c.Penyaring
52
Said Hamid Hasan, dkk., Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (Jakarta:
Kementrian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan, Pusat Kurikulum, 2014).
5
53
objektif.54
karakter peserta didik secara utuh dan seimbang secara menyeluruh dan
perilaku sehari-hari.
53
Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012), 9
54
Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anakdi Zaman Global, (Jakarta:
PT Gramedia, 2017) 135
54
hubungan dengan sesama, dengan diri sendiri, dengan bangsa dan negara,
a.Nilai Religius
55
Masnur Muslih, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011) 75.
56
Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014),
xi
55
b.Nilai Jujur
c.Nilai Toleransi
suku, pendapat suku, sikap dan tindakan orang lain daripada diri
sendiri.
d.Nilai Disiplin
f.Nilai Kreatif
g.Nilai Mandiri
h.Nilai Demokratis
sehingga ketiga pilar tersebut berkaitan erat satu sama lain dan harus
pada diri manusia yang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai
a. Respect (penghormatan);
57
Hilda Ainissyifa, Pendidikan Karakter dalam Perspektif Pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan
Universitas Garut, Vol. 08, No. 01 2014, 26
57
bagaimana sikap kita secara seriusdan khidmat pada orang lain dan
karakter yang baik atau tidak. Orang yang lari dari tanggung jawab
akan mendapatkan lebih baik dan lebih banyak artinya ada aspek-
lain tersebut.
f. Tristworhiness (kepercayaan).
secara mendalam dalam kitabnya yang berjudul ihya’ ulum al-din dengan
58
Ibid
59
istilah tazkiyat alnafs. Konsep Tazkiyat al-Nafs dalam kitab Ihya’ ‘ulum
makhluk Allah lainnya diletakkan dalam rub’ al-‘adât. Adapun tujuan dari
59
Din Muhammad Zakariya, TEORI PENDIDIKAN KARAKTER MENURUT AL-GHOZALI,
TADARUS: Jurnal Pendidikan Islam, Vo.9 No.1 2020, 98
BAB IV
INDONESIA
yang menuntut ilmu dengan begitu tekun namun tidak bisa mengambil
Karya ini digunakan sebagai panduan karena artikel ini mungkin dikenal dan
didik secara utuh, sehingga melalui tindakan, ucapan dan pemikiran dapat
60
61
internalisasi nilai-nilai akhlak bagi para murid agar para murid memiliki
fisik dan mental. Seorang dapat menjadikan manusia yang berakhlak mulia,
mampu berbuat baik dan menahan diri dari kejahatan, menjadi pribadi yang
sempurna, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain selain dirinya.
Dalam buku ini, az-Zarnuji memfokuskan pada aspek nilai adab, baik
muta’allim antara lain:yakni 1). Memiliki niat yang baik, 2). Musyawarah, 3).
Rasa hormat, 4). Sabar dan tabah, 5). Kerja keras, 6). Menyantuni diri, 7).
dengan dirinya sendiri dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. dan
penjelasannya:
memiliki niat yang baik ketika menuntut ilmu dan iman untuk selalu
tindakan yang harus dipenuhi siswa. Menuntut ilmu adalah amalan yang
yang mencari ilmu atau yang ingin menuntut ilmu bisa salah dalam
kehandalan dalam memperoleh ilmu dan tidak selalu sibuk mencari hal-
hal duniawi. Karena bisa merusak hati, sulit mencapai akhlak mulia. Al-
Zarnuji juga mewajibkan semua orang untuk berbuat baik dan mengurus
sehingga apapun hasil yang Anda capai akan diterima dengan ikhlas dan
sabar.
dirinya sendiri akibat dari pengendalian nafsunya dan menerima apa yang
kesulitan.
tidak memaksakan diri. Jika kondisi fisik kurang sehat, sebaiknya siswa
mengistirahatkan badan agar badan dapat pulih dan belajar dapat lebih
konsentrasi.
sendiri adalah perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri yang timbul dari
setiap orang memiliki kewajiban moral untuk dirinya sendiri, kerugian dan
Belajarlah untuk bersabar dan tulus dalam pelajaran apa pun yang
mungkin Anda pelajari. Murid harus sabar dengan ilmu yang dipelajarinya
fisik kurang baik, siswa harus menjaga tubuhnya, agar tubuh sehat dan
lain bukan iri hati, karena dengan kasih sayang dan rasa hormat ini dia
memuji ilmu dan ahli ilmu dan tidak menghormati dan memuji gurunya,
seorang murid yang berilmu tidak bisa benar-benar memperoleh ilmu dan
menggunakan ilmunya.
kehidupan ini. Dari sudut pandang penulis, jelas bahwa nilai pendidikan
dan pelatihan kecerdasan moral dan intelektual, baik secara formal maupun
dalam sistem pendidikan Islam. Akhlak yang harus dimiliki seorang muslim
spiritual, sedangkan ilmu lebih berbahaya jika tidak dihias dengan akhlak
mulia.
yang berlaku. Krisis yang paling terlihat adalah krisis pendidikan moral
masa kanak-kanak agar anak dapat hidup di masa depan. Pendidikan moral
pada lingkungan yang tidak sesuai dengan tuntunan agama. Seorang anak
seperti kertas putih: jika ditulis dengan tinta merah menjadi merah, jika ditulis
yang komprehensif yang meliputi akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap diri
sendiri dan akhlak terhadap makhluk lain. Tentunya hal ini sangat berperan
penting dalam membangun kepribadian yang akan menjadi pribadi yang baik.
66
di Indonesia60:
Seorang siswa lebih baik ketika dia belajar dengan serius. Karena
niat merupakan dasar dari setiap perbuatan dan perbuatan. Oleh karena
itu, sebaiknya setiap siswa memiliki niat langsung dalam belajar dan
akhirat dan menghilangkan kebodohan yang ada pada dirinya dan orang
وينبغ اينوي املتعلم بطل العلم رضا اهلل والدار االخرة وازالة اجلهل عن نفس
وعن ساٸ ر اجلهل واحياء الدين وابق السالم فإن بقاءالسالم بلعلم
“Sebaiknya bagi penuntut ilmu dalam belajarnya berniat
mencari Ridlo Allah, mencari kebahagiaan akhirat,
menghilangkan kebodohan diri sendiri dan kebodohan orang lain,
mengembangkan agama dan mengabadikan Islam, sebab
keabadian Islam itu harus diwujudkan dengan ilmu.”61
Dalam hal ini juga sesuai dengan pendidikan karakter Indonesia yaitu
diharapkan memiliki niat yang baik untuk mencari ilmu, karena dengan
niat yang baik maka siswa dapat ikhlas mencari ilmu dan mengejar cita-
cita yang benar. . bukan atau hanya status, agar siswa memiliki sikap
religius, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta memiliki hati yang
60
Achmad Busiri,ETIKA MURID DALAM MENUNTUT ILMU PERSPEKTIF SYAIKH
AZZARNUJI,Jurnal Manajemen Pendidikan islam : AKADEMIKA, Volume 2 Nomor 1 Juni
2020
61
Az-Zarnuji, Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan, Terj. Ali As’ad...,17
67
tulus dan ikhlas, untuk memperdalam ilmu dan pengetahuan umum serta
agama.
2.Musyawarah
dan bertindak berdasarkan hak dan kewajiban antara diri sendiri dan
berunding. Ketiga, orang yang tidak sempurna, yaitu orang yang tidak
sebuah hadits:
ايساور فكل أمر فأن اهلل تعلى امر رسو له صلى اهلل عليه9وهكذ ينبغى
وسلم بلمشورة ىف االمرومل يكن احدافطن ومع ذلك امر بلمشورة
9وكان يشاور اصحابه ىف مجيع اال امور حت حاو ئج البيت.
“Oleh karena itu dianjurkan untuk selalu bermusyawarah dalam
segala urusan, padahal Allah SWT menyuruh Rasulnya untuk
bermusyawarah dalam segala urusan walaupun tidak ada yang
lebih bijak darinya tetapi beliau tetap diperintahkan untuk
bermusyawarah. Maka dalam segala urusan beliau selalu
menasihati para sahabat urusan rumah tangga.”
68
Dari pernyataan di atas kita bisa melihat bahwa Nabi Muhammad juga
3.Rasa Hormat
karena apakah ilmu yang diperoleh itu berkah atau tidak tergantung
dijelaskan az-Zarnuji:
اعلم طلب العم لينال العلم وليتفع به أال بتعظيم العلم واهله وتعظيم
9الستاذ وتقريه
“Ketahuilah bahwa penuntut ilmu tidak akan memper0leh ilmu
dan tidak juga memetik manfaatnya selain dengan menghargai
ilmu dan menghormati ahli ilmu, ta’dzim terhadap guru dan
memuliakannya.”
cinta damai dan kasih sayang. Sikap tersebut sesuai dengan pendidikan
cobaan.
setiap guru dan siswa, ketika seorang siswa belajar berlatih suatu bidang
فينبغ لطلب العلم ايشبت ويصرب على استاذ وعلى كتاب حت اليرتكه
االول
ّ بفن اخر قبل أن يتقن
ّ فن حىّت ال يستغل
ّ 9ابرتوعلى
“Maka sebaiknya penuntut ilmu harus memiliki hatiyang tabah dan
sabar dalam berguru, dan dalam mempelajari suatu kitab jangan
ditinggalkan terbengkalai, dan dalam suatu bidang studi jangan
berpindah ke bidang lain sebelum yang pertama sempurna
dipelajari.”
melahirkan sikap kerja keras, sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat
Indonesia yang meliputi nilai religius, nilai kerja keras dan nilai tanggung
jawab.
5.Kerja Keras
ilmu.
Oleh karena itu, pencari ilmu harus bekerja keras saat mempelajari
ilmu supaya tujuan baik cita-cita dari penuntut ilmu dapat terpenuhi dan
muta’allim:
Zarnuj, bentuk kerja kerasnya adalah terus belajar dan mengulang pelajaran
6.Menyantuni Diri
kita berusaha sebaik mungkin, kita harus tahu bahwa kita manusia
71
memiliki batas-batas kita sendiri, yang berbeda dari Allah, Pencipta Yang
Maha Agung, Yang Maha Kuasa. Hal ini sebagaimana dijelaskan didalam
ta’lim muta’allim:
الرزق
ّ حت ينقطع عن العمل بل يستعمل
ّ وال جيهد نفسه جهدا واليضعف النفس
ىف ذلك
“Dan janganlah menguras diri sendiri, tidak membuat dirinya lelah
sehingga ia tidak kuat berbuat sesuatu akan tetapi hendaklah tetap
menyantuni diri sendiri.”
Pengorbanan adalah sesuatu yang terkadang dilupakan oleh
memahami dan tidak terlalu menyesal ketika sudah berusaha tetapi tidak
7.Bercita-cita Tinggi
tertanam dalam pikiran. Tidak ada yang hidup tanpa cita-cita, tanpa
berbuat baik dan tanpa sikap hidup. Cita-cita adalah impian dan harapan
untuk masa depan, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup
maju dalam hidup ini dengan langkah yang jelas dan konstan sehingga
menjadi akselerator perbaikan diri. Di sisi lain, hal ini tidak mendorong
72
هبمته
ّ اهلمة العالية يف العمل فإنّا املرء يطري
ّ فال ب ّد لطلب العملم من
كالطري يطريجبان حيه.
“Pencari ilmu wajib bercita-cita tinggi saat beramal, sebab
manusia akan terbang dengan cita-citanya sebagaimana burung
terbang memakai sayapnya.”
8.Wara’atau Sederhana
Wara' melindungi dari segala sesuatu yang tidak baik menurut agama,
baik yang halal, makruh maupun yang haram. Oleh karena itu,
yang tinggi. Selain itu, watak Wara juga mendekati Allah dengan banyak
beribadah.
73
oleh az-Zarnuji:
9. Saling Menasehati
petunjuk, peringatan dan saran, serta niat yang baik. Saling menasihati
saling mengingatkan tentang hal-hal yang baik. Guru dan siswa harus
dan nilai kepedulian sosial dan nilai tanggung jawab, juga dalam diskusi
kolektif.
ilmu saat belajar dari siapapun dan dimanapun dia berada. Seperti yang
muta’allim:
Alternatif yang baik untuk istifadah adalah membawa buku catatan dan
yang dicintai. Sikap Istifada ini memiliki nilai pembentukan karakter yaitu
11.Tawakal
tenteram, tidak diragukan lagi karena Allah Maha Mengetahui dan Maha
tawakkal. .
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muta’alim dengan memahami kandungan isinya melalui fasal yang ada pada
1. Dari sudut pandang penulis, jelas bahwa nilai pendidikan akhlak yang
balik) .
76
77
B. Saran
1. Pelaksana Pendidikan
2. Lembaga pendidikan
78
79
80
Minarti, Sri. ILMU PENDIDIKAN ISLAM : Antara Fakta Teoritis Filosofis dan
Aplikatif Normatif. Jakarta: AMZAH, 2014.
81
82
83
Nama lengkap
penulis adalah
Sulih
Karuniawati.
Penulis
kelahiran
Kediri,11 Juli
Zainab.
2013, SMP NEGERI 3 WATES lulus pada tahun 2016, MAN 2 KOTA
KEDIRI lulus pada tahun 2019 dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial.
hingga sekarang ini. Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih
IAIN KEDIRI.
84