Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

STRATEGI PEMASARAN DALAM BERWIRAUSAHA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“KEWIRAUSAHAAN BIDANG PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu :

Ani Mar’atul Hamidah M.Pd.I

Disusun oleh :

Kelompok 4

1. Sulih Karuniawati 932108819


2. Erina Nurul Fadlilah 932108919
3. Novita Wahyu Hidayati 932109519
4. Lutfi Maulidiyah 932110219
5. Calista Qotrunada 932111219
6. Ida Maghfuroh 932111819
7. Silfiya Duwi Safitri 932112119

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan
taufiknya kita masih diberikan kesehatan. Sehingga dapat menyelesaikan tugas
kelompok mata kuliah Administrasi Manajemen Pendidikan dengan baik dan benar.

Sholawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga
kelak kita sebagai umatnya bisa meneladani akhlak-akhlaknya, dan dihari kiamat kita
semua bisa mendapat syafa‟atnya. Aamiin Yaa Robbal „Alamin.

Makalah yang berjudul “Strategi Pemasaran Dalam Berwirausaha”. Yang


merupakan tugas kelompok yang diberikan oleh Ibu Ani Mar‟atul Hamidah M.Pd.I.
Makalah ini membahas lebih mendalam dan menyeluruh. Namun, dari penyusun
makalah ini masih merasa ada banyak kekurangan dalam penulisan.

Maka dari itu, saya sebagai penyusun meminta kritik dan saran yang
membangun ketika ada kekurangan dari makalah kami. Semoga pembuatan makalah
ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan sekitarnya.

Kediri, 24 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
Latar Belakang .................................................................................................................................... 4
Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
Tujuan Penulisan ................................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 5
Analisis S.W.O.T .................................................................................................................................. 5
Bauran Pemasaran .............................................................................................................................. 9
SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING STRATEGY ...................................................................... 12
Analisis TOWS (Threats, Opportunities, Weakness and Strengths) .................................................. 16
Digital ................................................................................................................................................ 19
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 22
Kesimpulan........................................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh
karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus
membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu
cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan
hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi
pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika era
informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi
perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha. Suatu produk tidak
akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya,
keunggulannya, dimana produk dapat diperoJeh dan berapa harganya. Untuk itulah
konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan
informasi yang jelas.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang
selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara
satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan
yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang
pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus
ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar
tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran
yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan
setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan S.W.O.T ?
2. Bagaimana Strategi bauran pemasaran ?
3. Bagaimana Segmenting, Targeting, Positioning strategy dalam berwirausaha?
4. Bagaimana TOWS Analyisis dalam berwirausaha?
5. Apa yang dimaksud Digital dalam berwirausaha ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan S.W.O.T
2. Untuk mengetahui Strategi bauran pemasaran
3. Untuk memahami Segmenting, Targeting, Positioning strategy dalam berwirausaha
4. Untuk memahami TOWS Analyisis dalam berwirausaha
5. Untuk mengetahui yang dimaksud Digital dalam berwirausaha

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis S.W.O.T

Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk


merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah
singkatan dari, S adalah Strenght atau kekuatan, W adalah Weakness atau kelemahan,
O adalah Opportunity atau kesempatan, dan T adalah Threat atau ancaman. SWOT ini
biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana
untuk melakukan suatu program kerja.1 Tujuan dari analisis SWOT yaitu memberikan
suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan
analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari
berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang
(opportunities) dan ancaman (threaths), dengan faktor internal kekuatan (strengths)
dan kelemahan (weaknesses). Dan berikut adalah uraian atau pengertian dari
strengths, weakness, opportunity, threat:
1. Strenghts (Kekuatan)
Merupakan faktor internal yang mendukung perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Kekuatan merupakan sumber daya/kapabilitas
yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang
membuat perusahaan relatif lebih unggul dibanding dengan pesaingnya
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan
muncul dari sumber daya dan kompetensi yang tersedia bagi
perusahaan.2
Faktor-faktor kekuatan (strenghts) yang dimiliki oleh suatu
perusahaan adalah kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi
yang berakibat pada kepemilikan keunggulan komparatif oleh unit
usaha di pasaran. Karena satuan bisnis memiliki sumber, keterampilan,
produk andalan dan sebagainya yang membuat perusahaan lebih kuat
dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah di

1
Alma Bukhari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), 24.
2
Sedarmayanti, Manajemen Strategi, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2014), 109.

5
rencanakan. Contoh-contoh bidang keunggulan itu adalah kekuatan
pada sumber keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di
pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas pengguna produk dan
kepercayaan dari berbagai pihak yang berkepentingan.3 Kekuatan
(strenght) termasuk faktor internal perusahaan yang penting dalam
strategi pemasaran. Faktor internal selain kekuatan (strenght) yaitu
kelemahan (weakness).
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak
berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh
organisasi tapi tidak memiliki oleh organisasi. Kelemahan merupakan
keterbatasan/kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya/kapabilitas
suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.4
Faktor-faktor kelemahan (weakness) yang dimaksud adalah
keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan
kemampuan menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja
organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan
kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan
prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial
yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan
tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh para
pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang
kurang memadai.5
3. Opportunity (Peluang)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Identifikasi segmen pasar yang
sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi persaingan,
perkembangan teknologi, dan membaiknya hubungan dengan
pembeli/pemasok dapat menjadi peluang bagi perusahaan.6

3
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 172-173.
4
Sedarmayanti, Manajemen Strategi, ..., 110.
5
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, ..., 173.
6
Sedarmayanti, Manajemen Strategi, ..., 110.

6
Faktor yang muncul dari lingkungan dan memberikan
kesempatan bagi organisasi untuk dimanfaatkannya. Definisi peluang
(opportunity) ialah berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan
bagi suatu satuan bisnis. Arti dari berbagai situasi tersebut adalah7:
a. Kecenderungan penting yang terjadi di kalangan
pengguna produk.
b. Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat
perhatian.
c. Perubahan dalam kondisi persaingan.
d. Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang
membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan
berusaha.
e. Hubungan dengan para pembeli yang akrab.
f. Hubungan dengan pemasim yang harmonis.

4. Threat (Ancaman)
Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang
uatama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang
diinginkan.8 Faktor negatif dari lingkungan yang memberikan
hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan
program. Ancaman (threaths) adalah faktor-faktor lingkungan yang
tidak menguntungkan suatu satuan bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman
akan menjadi “ganjalan” bagi bisnis yang bersangkutan baik untuk
masa sekarang ataupun di masa depan. Berbagai contoh faktor
ancaman antara lain9:
a. Masuknya pesaing baru di pasar yag sudah dilayani oleh
satuan bisnis.
b. Pertumbuhan pasar yang lamban.
c. Meningkatnya posisi tawar pembeli produk yang
dihasilkan.

7
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, ..., 173.
8
Sedarmayanti, Manajemen Strategi, ..., 110.
9
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, ..., 173.

7
d. Menguatnya posisi tawar pemasok bahan mentah atau
bahan baku yang diperlukan untuk di proses lebih lanjut
menjadi bahan tertentu.
e. Perkembangan dan perubahan teknologi yang belum
dikuasai.
f. Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang
sifatnya restriktif

8
B. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau Marketing Mix terdiri dari segala sesuatu


yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
terhadap barang dan jasa yang dihasilkan. Bauran pemasaran juga merupakan
konsep yang paling utama dalam pemasaran. Menurut Ririn bauran
pemasaran atau marketing mix merupakan tools bagi market yang berupa
program pemasaran yang mempertajam segemntasi, targeting, dan
positioning yang ditetapkan berjalan dengan sukses. Menurut Kotler dan
Amstrong bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasar yang
digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan perusahaannya
di pasar sasaran.10

Bauran pemasaran atau Marketing Mix merupakan salah satu strategi


pemasaran untuk menyampaikan informasi secara luas, memperkenalkan
suatu produk barang dan jasa. Oleh karena itu, bauran pemasarann dianggap
sebagai salah satu strategi yang paling potensial didalam memasarkan suatu
produk. 11

Menurut Kotler dan Keller bauran pemasaran terdapat seperangkat


alat pemasaran yang terbagi menjadi 4P, yaitu :

1. Product (produk)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk


mendapatkan pehatian, dibeli, digunakan, atau yang dikonsumsi yang
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk juga dapat diartikan
dengan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses yang dapat
menghasilkan kepuasan atau manfaat bagi seorang pengguna atau pembeli
yang dapat ditawarkan ke pasar.12

10
Arum Wahyuni Purbohastuti, Efektivitas Bauran Pemasaran pada Keputusan Pembelian Konsumen
Indomaret, Jurnal Sains Manajemen, vol. 7, no. 1, (2021), 3.
11
Roni Mohamad, Endang Rahim, Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dalam Perspektf
Syariah , Mutawazin (Jurnal Ekonomi Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo)¸vol. 2, no. 1, (2017), 16.
12
Kacung Wahyudi, Manajemen Pemasaran Pendidikan, vol. 05, no. 01, (2017), 70.

9
Menurut A Baidi dan Uzeme produk dapat berupa jasa, barang,
kegunaan, dan segala sesuatu yang terkait dengan apa yang ditawarkan
oleh produsen untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.13

2. Price (harga)

Harga merupakan suatu elemen marketing mix yang memiliki peran


yang penting bagi suatu perusahaan, karena harga menempati posisi
khusus dalam marketing mix serta berhubungan erat dengan elemen
lainnya. Agar suatu produk dapat bersaing dipasaran maka pengusaha
dapat melakukan strategi penetapan harga dalam hubungannya dengan
pasar, yaitu apakah mengikuti harga dibawah pasaran atau sebaliknya14.
Menurut Kotler dan Amstrong ada beberapa indikator dalam
menetapkan hargai, yaitu :
a. Keterjangkauan harga, adalah kemampuan konsumen dalam menjangkau
harga produk yang ditetapkan oleh perusahaan.
b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, konsumen cenderung memilih
harga yang lebih tinggi dengan adanya perbedaan kualitas.
c. Kesesuaian harga, merupakan keputusan konsumen dalam membeli suatu
produk apabila manfaat yang dirasakan lebih tinggi atau sama dengan
yang telah dikeluarkan untuk mendapatkan produk tersebut.
d. Daya saing harga dengan manfaat, merupakan perbandingan harga suatu
produk dengan produk lainnya. 15

3. Place (lokasi)

Salah satu elemen tempat yang masuk dalam Marketing Mix bukan
hanya diartikan sebagai tempat dimana usaha dijalankan, namun dapat
diartikan lebih luas dimana “place” merupakan segala kegiatan
penyaluran produk berupa barang maupun jasa dari produsen ke
konsumen (distribusi). Menurut Kotler distribusi adalah berbagai kegiatan

13
Aditya Wardhana, Manajemen Pemasaran, (Bandung: CV. Media Sains Indonesia, 2021), 114.
14
Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix dalam Perspektif Syariah, Jurnal Khatulistiwa – Journal Of
Islamic Studies, vol. 4, no. 1, (2014), 79.
15
Wardhana, Op.Cit, 116.

10
yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh
dan tersedia untuk konsumen sasaran. Dalam menentukan place atau
saluran distribusi, harus mengutamakan tempat-tempat yang sesuai
dengan target market, sehingga dapat efektif dan efisisen. 16

4. Promotion (promosi)

Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang


bertujuan untuk memberikan suatu informasi terhadap produk, yang
tadinya tidak mengenal menjadi mengenal suatu produk tersebut. Dapat
diartikan juga bahwa pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran, yaitu aktivitas yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi, membujuk, atau mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan atau produknya, agar konsumen bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan.17
Ada beberapa model komunikasi pemasaran dalam bauran promosi,
yaitu diantaranya:
a. Advertising (pengiklanan), yaitu promosi ide, barang atau jasa
nonpersonal yang memerlukan pembayaran.
b. Sales promotion (promosi penjualan), yaitu bentuk promosi jangka
pendek untuk mendorong pembeli atau penjualan suatu produk atau jasa.
c. Event and experience, yaitu aktivitas perusahaan yang dirancang untuk
menkomunikasikan merek tertentu.
d. Publick relations and publicity, yaitu komunikasi menyeluruh dari
perusahaan kepada masyarakat.
e. Online and social media marketing, yaitu aktivitas daring yang dirancang
dengan melibatkan pelanggan.
f. Personal selling, merupakan bentuk promosi melalui interaksi langsung
dengan calon pembeli.18

16
Roni, Op.Cit, 20.
17
Ibid
18
Wardhana, Op.Cit, 117.

11
C. SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING STRATEGY

STP Marketing atau Segmenting Targeting Positioning merupakan salah satu


model pemasaran yang penerapannya melibatkan tiga tahapan yaitu melakukan
segmentasi pasar, menargetkan segmen yang diyakini paling menguntungkan, dan
memposisikan produk yang dijual dengan cara yang paling bernilai. Strategi STP pada
dasarnya digunakan untuk memposisikan suatu merek kepada konsumen dengan
sedemikain rupa, hal tersebut dilakukan agar merek tersebut memiliki keunggulan
yang kompetitif. Berikut merupakan 3 langkah dalam menerapkan STP Marketing :

1. Segmenting

Segmenting atau biasa disebut dengan segmentasi pasar diartikan sebagai


usaha untuk membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang dapat dibedakan
satu sama lain dalam hal kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin
akan memerlukan produk-produk dan strategi pemasaran tertentu untuk
menjangkaunya.
Langkah ini dilakukan agar dapat menyesuaikan pendekatan untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing kelompok dengan cara yang lebih efektif dibanding
hanya menggunakan satu pendekatan untuk semua pelanggan. Untuk melakukan
segmentasi pasar, dibutuhkan adanya sebuah pendekatan. Menurut Kotler dan
Amstrong, terdapat empat pendekatan yang dapat dipergunakan dalam
mensegmentasi pasar konsumen, diantaranya yaitu:
a. Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, negara bagian, kota atau kompleks perumahan. Sebuah
perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa
wilayah geografik ini, atau beroperasi di semua wilayah, tetapi lebih
memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dijumpai.
b. Segmentasi Demografik
Segmentasi Demografik membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada
variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, agama, ras, dan kebangsaan. Faktor-Faktor
demografik merupakan dasar paling populer untuk membuat segmentasi
kelompok pelanggan. Salah satu alasan adalah karena kebutuhan konsumen,
keinginan dan tingkat penggunaan seringkali amat dekat dengan pendekatan
demografik. Alasan lainnya adalah karena pendekatan demografik ini lebih mudah
diukur ketimbang tipe pendekatan yang lain.
c. Segmentasi Psikografik
Segmentasi Psikografik membagi pembeli menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik sosial, gaya hidup atau kepribadian.
d. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.

12
Banyak pemasar yakin bahwa pendekatan tingkah laku ini merupakan awal paling
baik untuk membentuk segmen pasar.19

2. Targeting

Tahap kedua dalam STP Marketing ini adalah tahap targeting yang merupakan
serangkaian kegiatan untuk mengevaluasi dan menentukan segmen mana dan
seberapa banyak segmen yang dipilih untuk dijadikan target pasar produk dan jasa
dari perusahaan.20 Untuk melakukan tahapan ini, kita harus mampu berpikir secara
realistis. Kita harus bisa mengevaluasi potensi dan daya tarik dari segi komersial
pada masing-masing segmen yang telah dikelompokkan sebelumnya. Dengan
bergitu kita dapat melihat kesesuaian antara sumber daya yang dimiliki dengan
target segmen yang dinilai paling potensial membawa keuntungan bagi brand dan
perusahaan.
Tahap targeting mengharuskan untuk menentukan salah satu hasil segmenting
dengan kualitas yang paling sesuai. Untuk dapat menentukannya, terdapat tiga
faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu:
a. Profitabilitas
Profit atau keuntungan adalah faktor utama yang perlu dipertimbangkan ketika
menentukan target pasar. Sebab, perusahaan memerlukan profit untuk memastikan
bahwa bisnisnya tetap bisa berjalan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat
menentukan segmentasi yang tepat dan sesuai dengan target profit yang diincar.
b. Pertumbuhan
Perusahaan perlu mengetahui seberapa besar segmentasi pasar tersebut dan
potensinya untuk bertumbuh di masa depan.
c. Kemudahan Akses
Perusahaan harus tau bagaimana cara untuk mempromosikan produk dan
membuatnya mudah diakses oleh pembeli. Serta memperhatikan hal-hal yang
dapat menghambat akses ke pasar yang dijadikan tempat bisnis yang dijalankan.

3. Positioning

Definisi Positioning menurut Philip Kotler menyatakan bahwa positioning


adalah tindakan merancang produk, dan bauran pemasaran agar dapat tercipta
kesan tertentu di ingatan konsumen.21 Kesan dalam hal ini yaitu persepsi atau
image positif konsumen terhadap perusahaan maupun produk tersebut. Sehingga
konsumen akan mengerti dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan untuk
membedakan diri dengan pesaing lainnya. Perusahaan harus meneliti atau
mengindentifikasi posisi pesaing kemudian memutuskan untuk mengambil posisi

19
Hari Wijaya, Hani Sirine, Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Serta Strategi Harga Pada Perusahaan
Kecap Blekok Di Cilacap, Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, Vol: 01, No: 03, 2016. Hal: 179.
20
Meutia Arini Yasrizal, Wahyu Sulistiasi, Studi Segmentation, Targeting, Positioning (STP) Pada Bauran
Pemasaran Produk Klinik Eksekutif Rumah Sakit Gigi Mulut Pada Masa Pandemi Covid-19, Journal of
Telenursing, Vol: 4, No: 1, 2022. Hal: 169.
21
Heriyadi, Strategi Positioning Dalam Persaingan Bisnis (Points Of Difference dan Points Of Parity), Journal of
Innovation and Entrepreneurship, Vol. 03, No. 03, 2018. Hal. 263

13
setaraf atau mencari kesempatan dalam pasar dengan menggunakan strategi yang
telah dibangun sebelumnya. Apabila posisi perusahaan dekat dengan pesaing
lainnya yang menawarkan produk yang sama, perusahaan harus menyeleksi lalu
mencari perbedaan lebih lanjut melalui konsep atau kualitas yang diusung
perusahaan tersebut.
Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran
berpendapat bahwa “Positioning is the act of designing the company‟s offer so
that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”. (Kotler &
Keller, 2006, hal. 262). Maknanya adalah mencari posisi yang tepat di dalam
pasar setelah menentukan strategi segmentasi yang di pakai. Dengan kata lain
positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari perusahaan untuk
menempatkan produk di dalam pikiran konsumen sasaran dimana perusahaan
tersebut memiliki pembeda atau ciri khas yang dapat diunggulkan dengan pesaing-
pesaing lainnya. Dalam proses menjalankan positioning harus diimbangi dengan
komunikasi yang baik, hal tersebut dapat berpengaruh juga terhadap citra yang
ingin ditanamkan perusahaan kepada konsumen sasaran.22
Strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan
posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibandingkan dengan pesaing-
pesaingnya. Positioning wajib dilakukan suatu perusahaan sebelum melakukan
strategi branding. Dari definisi di atas terkandung pengertian bahwa positioning
berorientasi pada pikiran atau persepsi konsumen. Jadi positioning adalah suatu
usaha mempengaruhi pikiran konsumen sasaran terhadap produk yang ditawarkan
sehingga akan membentuk persepsi yang dapat membangun dan membentuk citra
positif kepada produk maupun perusahaannya dengan melakukan komunikasi-
komunikasi tertentu. Ada beberapa prosedur positioning diantaranya yaitu:
a. Menentukan produk pasar yang relevan
Suatu produk umumnya dimaksudkan untuk memenuhi lebih dari satu
keinginan atau kebutuhan.
b. Pendataan kebutuhan pelanggan
Untuk melakukan positioning dengan tepat, maka marketer perlu mendata
semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin dapat dipenuhi oleh suatu
produk.
c. Mengidentifikasi pesaing
Baik pesaing primer maupun pesaing sekunder. Pesaing primer adalah
pesaing-pesaing yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan inti, sedangkan
pesaing sekunder adalah pesaing-pesaing tak langsung, yakni mereka yang
tidak langsung muncul di pikiran bilamana seseorang sedang berpikir
mengenai keinginan atau kebutuhan konsumen.
d. Menentukan standar evaluasi
Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam
mengevaluasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Biasanya

22
Leonardo Budi Hasiholan, Strategi Positioning Dalam Upaya Membangun Brand, Jurnal Penelitian IPTEKS,
Vol. 4, No. 2, 2019. Hal 233

14
seseorang akan mengevaluasi berbagai alternatif pemecahan masalah yang
dihadapinya dengan cara dan berdasarkan standar-standar tertentu. Dalam
hal ini perusahaan perlu melakukan riset pemasaran agar dapat memahami
cara dan standar yang digunakan konsumen dalam evaluasi keputusan
pembelian.
e. Membuat perceptual map
Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing
(dengan membuat perceptual map). Pemasar perlu mengidentifikasi posisi
yang ditempati pesaing dengan menggunakan perceptual map yang
didasarkan pada atribut produk, situasi pemakai atau kelompok pemakai.
f. Mengidentifikasi kesenjangan posisi
Mengidentifikasi senjang atau tidak pada posisi yang ditempati. Melalui
analisis terhadap posisi berbagai produk yang saling bersaing, maka dapat
ditentukan daerah-daerah atau aspek-aspek yang belum tergarap maupun
yang telah digarap banyak pesaing.
g. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning
Setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan,
maka pemasar harus merancang program pemasaran yang dapat
memastikan bahwa semua informasi mengenai produk atau merek yang
disampaikan kepada pasar akan menciptakan persepsi yang diinginkan
dalam benak konsumen. Jantung dari strategi positioning ini adalah
kampanye promosi.
h. Memantau posisi
Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat guna
melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan
lingkungan.
Tujuan positioning antara lain yaitu:

a. Untuk menempatkan atau memosisikan produk di pasar sehingga produk


tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.
b. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal
pokok kepada para pelanggan.
c. Untuk mencapai hasil yang diharapkan sebagai berikut:
1. Pemenuhan sejauh mungkin kebutuhan segmen-segmen pasar yang
spesifik.
2. Meminimumkan atau membatasi kemungkinan terjadinya perubahan
yang mendadak dalam penjualan.
3. Menciptakan keyakinan pelanggan terhadap merek-merek yang
ditawarkan.23

23
Fitria Rismawati, Strategi Pemasaran STP (Segmenting, Targeting, Positioning) Pada Larissa Aesthetic Center
Cabang Jember, Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial, Vol.
13, No. 2, 2018. Hal. 70-71

15
D. Analisis TOWS (Threats, Opportunities, Weakness and Strengths)

Analisis TOWS merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk melihat
factor eksternal dan internal perusahaan. Tahap pertama analisis TOWS yaitu dengan
melihat factor eksternal perusahaan threaths dan opportunity kemudian diikuti dengan
factor internal perusahaan yaitu weakness dan strengths.
Konsep pemasaran jelaslah memiliki dasar yang lebih kuat daripada konsep
penjualan. Disamping analisa SWOT, penting juga dilakukan analisa TOWS. Sangat
penting untuk melihat apa ancaman yang akan kita hadapi daripada melihat peluang
terlebih dahulu. Tapi tentu saja, ada bahayanya jika terlalu banyak memikirkan
ancaman. Kapan bisa maju? Oleh karena itu, perlu melihat ancaman terlebih dahulu,
baru kemudian mencari peluang dari ancaman tersebut. Dan begitu pula, lebih baik
untuk melihat apa kelemahan orang terlebih dahulu, kemudian apa kelebihannya. Jika
terlalu fokus pada kelebihan seseorang, maka dengan mudahnya melupakan
kelemahannya dan melalaikan ancaman. Akan lebih baik jika menggunakan
pendekatan TOWS daripada SWOT. Jika TOWS melihat dari dalam ke luar, maka
SWOT menggunakan pendekatan sebaliknya, melihat dari luar ke dalam. Matriks
strategi TOWS merangkai perangkat pencocokan yang penting membantu manajer
mengembangkan empat tipe strategi yaitu strategi SO (Strengths-Opportunities),
strategi WO (Weakness-Opportunities), strategi ST (Strengths-Threaths) dan strategi
WT (Weakness-Threaths). Mencocokkan faktor-faktor eksternal dan internal kunci
merupakan bagian yang sulit dalam mengembangkan Matriks TOWS dan
memerlukan penilaian yang baik.
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang eksternal. Semua manajer menginginkan organisasi mereka berada dalam
posisi di mana kekuatan internal dapat dipakai untuk memanfaatkan tren dan
peristiwa eksternal. Organisasi umumnya akan menjalankan strategi WO, ST, atau
WT supaya mereka dapat masuk ke dalam situasi di mana mereka dapat menerapkan
strategi SO. Jika perusahaan mempunyai kelemahan besar, perusahaan akan berusaha
keras untuk mengatasinya dan membuatnya menjadi kekuatan. Kalau menghadapi
ancaman besar, sebuah organisasi akan berusaha menghindarinya agar dapat
memusatkan perhatian pada peluang.
Strategi WT bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan
peluang eksternal. Kadang-kadang peluang eksternal yang besar ada, tetapi
kelemahan internal sebuah perusahaan membuatnya tidak mampu memanfaatkan
peluang itu. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini tidak berarti bahwa organisasi yang
kuat pasti selalu menghadapi ancaman frontal dalam lingkungan eksternal. Strategi
WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal
dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang dihadapkan pada
berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal, sesungguhnya dalam posisi yang
berbahaya. Faktanya, perusahaan itu mungkin harus berjuang agar dapat bertahan,
atau melakukan merger, rasionalisasi, menyatakan pailit atau memilih dilikuidasi.24

24
Retnowati, Nurcahyani Dewi. "Analisis CSF, SWOT dan TOWS Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten."
Jurnal Buana Informatika Vol.2, No.1 (2011).

16
Matrix TOWS digunakan untuk meningkatkan strategi secara sistematis
dengan mempertimbangkan hubungan antara kekuatan (stenghts), kelemahan
(threats), peluang (opportunities) dan ancaman (threarts). Konsekuensi dari faktor
internal dan eskternal dapat digantikan didalam sebuat matrix yang disebut matrix
TOWS. Matrik TOWS dapat digunakan untuk menghasilkan perusahaan serta strategi
pemasaran pada bisnis.25
Matrik TOWS
IFAS STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
EFAS Tentukan faktor-faktor Tentukan faktor-faktor
kekuatan eksternal kelemahan internal
perusahaan. perusahaan.
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan faktor-faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
peluang eksternal menggunakkan kekuatan meminimalkan kelemahan
perusahaan. untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
peluang. peluang.
THREAT (S) STRATEGI ST STRATEGI WT
Faktor-faktor ancaman Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
perusahaan. menggunakkan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi ancaman. untuk mengatasi ancaman.

Contoh Analisis TOWS pada PT Intan Pariwara


Kekuatan dan Kelemahan → Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)
1. Produknya dari 1. Pengiriman
Peluang dan Ancaman tingkat TK hingga distribusi buku
↓ SMA sering telat
2. Produknya sudah 2. SDM pemasaran
memenuhi standar tingkat
nasional perbukuan pendidikannya
3. Penulisnya berskala hanya sampai SMA
nasional 3. Jumlah tenaga
4. Jaringan perwakilan pemasaran masih
sudah tersebar di sedikit
seluruh Indonesia 4. Product sales
5. Sudah mempunyai knowledge tenaga
brand image di pemasaran masih
masyarakat kurang
6. Laporan royalti ke
penulis selalu tepat
waktu
Peluang (Opprtunities) Strategi (SO) Strategi (WO)
1. Produk-produk PT 1. Strategi 1. Perekrutan karyawan
Intan Pariwara masih pengembangan dengan tingkat
dicari oleh pemasaran melalui pendidikan minimal

25
Liani, Dita. "Analisis TOWS dalam Menentukan Strategi Pemasaran guna Meningkatkan Volume Penjualan
pada CV Permadi Karya Mandiri Blitar." Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol.4, No.2
(2019): 210.

17
masyarakat internet S1
2. Tidak adanya 2. Strategi 2. Pelatihan karyawan
regulasi untuk TK pengembangan yang disesuaikan
3. Terbukanya distribusi atau dengan bidang
kesempatan pemasaran buku karyawan untuk
penjualan buku tidak hanya melalui semua bagian
untuk kelompok perwakilan 3. Kerjasama dengan
PAUD (pendidikan perusahaan saja TK dan Sekolah
anak usia dini) tetapi juga melalui Playgroup di seluruh
kerjasama dengan Indonesia
toko buku.
Ancaman (Threaths) Strategi (ST) Strategi (WT)
1. Semakin banyak 1. Hubungan dengan Pembuatan peraturan
bermunculan konsumen perekrutan tenaga
penerbit baru ditingkatkan dengan pemasaran dengan fokus
2. Banyaknya penerbit melalui CRM pada tingkat pendidikannya.
yang sudah ada (Customer
sebelumnya Relationship
3. Pembeli mempunyai Manajement)
kekuatan tawar yang 2. Riset keinginan
cukup tinggi konsumen terhadap
kualitas produk yang
akan dihasilkan
3. Hubungan dengan
penulis, pihak
perwakilan dan pihak
percetakan dapat
ditingkatkan melalui
SCM (Supply Chain
Management)

18
E. Digital

Perkembangan teknologi pada zaman modern sudah semakin pesat. Semakin


berkembangnya zaman semakin canggih juga teknologi yang dihasilkan. Hal ini
membuat manusia semakin dimudahkan dengan adanya alat-alat canggih untuk
membantu dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Berkembangnya teknologi
saat ini tidak hanya membawa dampak positif melainkan juga dampak negative. 26

 Pengertian digital
Digital berasal dari kata digitus, dalam Bahasa Yunani berarti jari jemari.
Demikian kata Wikipedia, media digital adalah media yang dikodekan dalam format
yang sudah dibaca oleh mesin (machine-readable). Kata digital sudah resmi menjadi
Bahasa Indonesia yang merupakan kata sifat. Menurut KBBI, digital artinya
berhubungan dengan angka-angka untuk system perhitungan tertentu:berhubungan
dengan penonomran.
Digital juga sering dikenal dengan istilah digitalisasi yang merupakan suatu
bentuk perubahan dari teknologi mekanik serta elektronik analog ke teknologi digital.
Digitalisasi terjadi pada tahun 1980 serta berlanjut sampai saat ini. 27
 Era digital
Era digital merupakan suatu masa dimana sebagain besar masyarakat pada era
tersebut menggunakan system digital dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
Communication Technology Timeline yang dikutip Dan Brown, berbagai jenis media
elektronik di dunia mulai merebak pada awal tahun 1880an dimulai dengan alat
komunikasi telepon, tape-recorder, radio. Barang elektronik lainnya seperti televisi,
TV kabel, telepon selular baru mulai digunakan oleh banyak masyarakat
Sekitar tahun 1940 – 1970an. Teknologi komunikasi dari media elektronik
pada awalnya masih menggunakan sistem analog, dan baru beralih ke sistem digital
dengan ditandai hadirnya transformasi produk media seperti e-book, internet, koran
digital, elibrary, e-shop dsb. Masa ini juga sering disebut sebagai revolusi digital.
Revolusi digital ini telah dimulai pada awal tahun 1990an di dunia. Dengan
mengingat prinsip-prinsip sistem digital tadi, maka era digital merupakan era di mana
aliran informasi melalui media-media komunikasi bersifat jelas, akurat dan cepat.

26
Puji Rahayu, Pengaruh era digital terhadap perkembangan Bahasa anak (STAINU Lampung:Al-Fathin vol.2
Januari-Juni 2019) 47
27
Hadion Wijoyo,dkk Transformasi digital dari berbagai aspek(SumBar:CV.Insan Cendekia Mandiri,2021)92-93

19
Perkembangan teknologi digital adalah merupakan perkembangan dimana
mulai hadirnya komputer, lahirnya internet, ponsel (telephon selular), dan juga
jejaring sosial. Diantara contoh perangkat digital antara lain televisi, perrangkat
permainan genggam, jam digital, telephon pintar (smartphone), komputer dan
laptop28
 Strategi pemasaran digital
Strategi pemasaran digital pada dasarnya merupakan strategi saluran
pemasaran yang diintegrasikan dengan saluran lain sebagai bagian dari pemasaran
multichannel. Pengembangan strategi pemasaran digital menawarkan banyak potensi
untuk merek dan organisasi

Berikut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Branding, yaitu platfrom sebagai tempat transaksi penjualan dan


berpeluang besar dalam membangun citra merek di Web karena
cakupan, kehadiran dan pembaruan yang konstan
2. Kelengkapan, kemungkinan untuk menyebar informasi melalui suatu
tautan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mendekati
perusahaan dengan cara luas dan disesuaikan
3. Fungsionalitas, situs web yang menawarkan platfrom sederhana dan
ramah bagi pengguna untuk meingkatkan pengalaman pengguna dan
memungkinkan mereka dapat beraktivitas di situs tersebut.
4. Interaktivitas, dalam konteks ini dimana perusahaan mencoba menjalin
hubungan jangka Panjang dengan pelanggan mereka.
5. Komunikasi visual, sejalan dengan pemikiran visual, pemasaran digital
menawarkan alat berbasis gambar dan video yang berbeda kepada
pemasar. Hal ini merupakan cara menarik untuk menjangkau pelanggan
dan dapat menciptakan keterlibatan yang lebih besar
6. Iklan yang releven, segmentasi dan penyesuain iklan yang mudah
diinternet berdampak pada hasil yang maksimal.
7. Hubungan komunikasi, pemasaran digital menciptakan kesempatan yang
unik dalam menghubungkan perusahaan dengan pelanggan maupun
penguna lainnya diantara mereka sendiri. Konektivitas ini dapat

28
Ibid,48-49

20
meingkatkan pengalaman pelanggan dan meningkatkan hubungan baik
dengan produk, merek, dan perusahaan
8. Viralitas, mengambil model komunikasi WoM (dari mulut ke mulu),
klomunikasi viral menjadi lebih releven karena konektivitas, instan, dan
adanya kemudahan berbagai platform online yang dapat meningkatkan
penyebaran konten (Janosik,2005) 29

29
Astri Rumindang dkk Pemasaran digital dan perilaku konsumen (Yayasan Kita Menulis,2020)10

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk


merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah
singkatan dari, S adalah Strenght atau kekuatan, W adalah Weakness atau kelemahan,
O adalah Opportunity atau kesempatan, dan T adalah Threat atau ancaman. SWOT ini
biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana
untuk melakukan suatu program kerja.

Bauran pemasaran atau Marketing Mix terdiri dari segala sesuatu yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa
yang dihasilkan.

STP Marketing atau Segmenting Targeting Positioning merupakan salah satu


model pemasaran yang penerapannya melibatkan tiga tahapan yaitu melakukan
segmentasi pasar, menargetkan segmen yang diyakini paling menguntungkan, dan
memposisikan produk yang dijual dengan cara yang paling bernilai digital artinya
berhubungan dengan angka-angka untuk system perhitungan tertentu:berhubungan
dengan penonomran.

22
DAFTAR PUSTAKA

Alma Bukhari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008)
Sedarmayanti, Manajemen Strategi, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2014),
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
Arum Wahyuni Purbohastuti, Efektivitas Bauran Pemasaran pada Keputusan Pembelian
Konsumen Indomaret, Jurnal Sains Manajemen, vol. 7, no. 1, (2021),
Roni Mohamad, Endang Rahim, Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dalam
Perspektf Syariah , Mutawazin (Jurnal Ekonomi Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo)¸vol.
2, no. 1, (2017)
Kacung Wahyudi, Manajemen Pemasaran Pendidikan, vol. 05, no. 01, (2017),
Aditya Wardhana, Manajemen Pemasaran, (Bandung: CV. Media Sains Indonesia, 2021),
Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix dalam Perspektif Syariah, Jurnal Khatulistiwa –
Journal Of Islamic Studies, vol. 4, no. 1, (2014)
Hari Wijaya, Hani Sirine, Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Serta Strategi Harga
Pada Perusahaan Kecap Blekok Di Cilacap, Asian Journal of Innovation and
Entrepreneurship, Vol: 01, No: 03, 2016.
Meutia Arini Yasrizal, Wahyu Sulistiasi, Studi Segmentation, Targeting, Positioning (STP)
Pada Bauran Pemasaran Produk Klinik Eksekutif Rumah Sakit Gigi Mulut Pada Masa
Pandemi Covid-19, Journal of Telenursing, Vol: 4, No: 1, 2022.
Heriyadi, Strategi Positioning Dalam Persaingan Bisnis (Points Of Difference dan Points Of
Parity), Journal of Innovation and Entrepreneurship, Vol. 03, No. 03, 2018.
Leonardo Budi Hasiholan, Strategi Positioning Dalam Upaya Membangun Brand, Jurnal
Penelitian IPTEKS, Vol. 4, No. 2, 2019.
Fitria Rismawati, Strategi Pemasaran STP (Segmenting, Targeting, Positioning) Pada
Larissa Aesthetic Center Cabang Jember, Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial, Vol. 13, No. 2, 2018.
Retnowati, Nurcahyani Dewi. "Analisis CSF, SWOT dan TOWS Studi Kasus: PT Intan
Pariwara Klaten." Jurnal Buana Informatika Vol.2, No.1 (2011).
Liani, Dita. "Analisis TOWS dalam Menentukan Strategi Pemasaran guna Meningkatkan
Volume Penjualan pada CV Permadi Karya Mandiri Blitar." Jurnal Penelitian Manajemen
Terapan (PENATARAN) Vol.4, No.2 (2019)
Puji Rahayu, Pengaruh era digital terhadap perkembangan Bahasa anak (STAINU
Lampung:Al-Fathin vol.2 Januari-Juni 2019)
Hadion Wijoyo,dkk Transformasi digital dari berbagai aspek(SumBar:CV.Insan Cendekia
Mandiri,2021)

23
Astri Rumindang dkk Pemasaran digital dan perilaku konsumen (Yayasan Kita
Menulis,2020)

24

Anda mungkin juga menyukai