Tugas DS

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

TERAPI DESENSITISASI SISTEMATIK


PADA KLIEN FOBIA TERHADAP ULAT

Tugas Pembekalan Praktek Kerja Psikologi Profesi (PKPP) Klinis Dewasa

Dosen Pengampu:
Dr. Anastasia Sri Maryatmi, M.Psi., Psikolog

DISUSUN OLEH:
RUHYAT
2067290115

PASCASARJANA PSIKOLOGI PROFESI


UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I.
JAKARTA
2021
TERAPI DESENSITISASI SISTEMATIK
PADA KLIEN FOBIA TERHADAP ULAT

A. IDENTITAS
Nama : RFD
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Lahir, Usia : K, 34 th
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : S1
Alamat : Jl. P, Kel. TA., Kec. K, Kota JB

B. PERKENALAN DENGAN SKALA SUBJEKTIF (SUD)


Klien mengalami fobia terhadap ulat, klien tidak bisa menjelaskan
alasan kenapa ketakutan tersebut muncul. Fobia terhadap ulat ini muncul
sejak klien kecil tanpa alasan yang jelas.
Klien merasa sangat takut jika ulat tersebut nempel di bagian
tubuhnya dengan spesifik nempel di bagian kulit dan menilai itu
merupakan skala tertinggi jika dinilai dengan angka. Skala terendah
diberikan pada ketakutan terhadap penyebutan kata ulat. Respon tubuh
klien merasa merinding sampai melakukan gerakan refleks loncat atau
lari saat melihat ulat langsung atau mendengar kata ulat. Dengan
demikian skala tertinggi 100 jika ada ulat menempel di kulit dan skala 0
untuk hidup tanpa ada ulat.

C. PENYUSUNAN HIERARKI KECEMASAN


Berikut adalah hierarki kecemasan klien terhadap ulat:
100 SUD Ada ulat menempel di kulit klien
90 SUD Ada ulat menempel di rambut kepala
80 SUD Ada ulat menempel di baju
70 SUD Ada ulat menempel di celana
60 SUD Tidak sengaja menyentuh/menyenggol ulat di daun
50 SUD Melihat ulat dekat kurang dari satu meter
40 SUD Melihat ulat lebih dari satu meter
30 SUD Melihat video ulat yang bergerak
20 SUD Melihat gambar ulat
10 SUD Mendengar kata ulat
0 SUD Tidak ada ulat di dunia

Hierakri tersebut selanjutnya dicatat dalam beberapa kartu dan akan


dibawa oleh klien pada setiap sesi terapi dimulai dari SUD yang paling
rendah.

D. LATIHAN RELAKSASI
Latihan relaksasi akan dilakukan pada setiap pertemuan, rencana
relaksasi yang akan diberikan antara lain pada beberapa pertemuan
berikut:
1. Pertemuan pertama
2. Pertemuan kedua
3. Pertemuan ketiga
4. Pertemuan keempat
5. Pertemuan kelima
Klien akan diminta untuk melakukan latihan relaksasi di rumahnya selama
10 sampai 15 menit sebanyak dua kali sehari.

E. DESENSITIZATION PROPER
Rencana Desensitization Proper:
1. Setelah relaks klien diminta untuk mendengar kata ulat
2. Setelah relaks klien diminta melihat gambar ulat
3. Setelah relaks klien diminta untuk melihat video ulat yang bergerak
4. Setelah relaks klien diminta untuk membayangkan bahwa ulat ada
disekitar dia
5. Setelah relaks klien diminta untuk membayangkan bahwa ulat ada
disekitar dia lebih dekat dari sebelumnya
6. Setelah relaks klien diminta untuk membayangkan bahwa klien tidak
sengaja menyentuh ulat yang ada di daun
7. Setelah relaks klien diminta untuk membayangkan bahwa ada ulat
yang menempel di celananya
8. Setelah relaks klien diminta untuk membayangkan bahwa ada ulat
menempel di bajunya
9. Setelah relaks klien diminta untuk membayangkan bahwa ada ulat
yang sedang berjalan di rambut kepalanya
10. Setelah relaks klien diminta untuk membayangkan bahwa ada ulat
yang menempel di lehernya.

F. RANCANGAN INTERVENSI
Untuk melakukan intervensi digunakan terapi perilaku dengan teknik
Desensitisasi Sistematik yang sasaran intervensi utamanya dalam
mengatasi mengatasi fobia terhadap ulat yang dialami oleh klien.
Intervensi ini dilakukan sebanyak lima kali (jangka pendek). Secara umum
sesi terapi dibagi atas empat tahapan, antara lain:
1. Identifikasi masalah, pembahasan tujuan, gambaran sesi yang akan
dilakukan.
2. Melakukan Relaksasi
3. Desensitization Proper dilakukan setelah klien benar-benar rileks dan
dimulai dengan menyelesaikan SUD terendah.
4. Evaluasi dilakukan dengan meminta klien kembali menilai SUD taraf
kecemasannya yang sudah dilakukan setelah intervensi.

G. PELAKSANAAN INTERVENSI
Rencana pelaksanaan intervensi akan dilakukan dalam 5 sesi, namun hal
tersebut bisa berlaku lebih cepat atau lebih lambat tergantung
kemampuan klien dalam menjalani sesi. Respon klien juga sangat
diperhatikan oleh terapis untuk menjadi pertimbangan apakan sesi
dilanjutkan atau diberhentikan sementara. Berikut rencana sesi yang akan
dilakukan pada tahap intervensi Desensitisasi Sistematik:

1. Intervensi sesi Satu


a. Hari/Tanggal : Senin, 17 Mei 2021
b. Waktu : Pukul 17.00 – 18.30 WIB
c. Tempat : Rumah klien
d. Sasaran : SUD 10 – SUD 20
e. Proses intervensi
Klien duduk dengan tenang kemudian menjalani sesi relaksasi
kurang lebih 10-15 menit, setelah dirasa relaks klien diberikan
terapi Desensitisasi Sistematik, klien diarahkan untuk
mendengarkan cerita tentang ulat. Kemudian klien diminta untuk
merasakan apa yang terjadi dalam dirinya saat mendengar kata
ulat diucapkan. Saat klien merasa sudah cukup bisa beradaptasi,
klien diminta untuk kembali relaksasi dan diberikan tugas yang
kedua yaitu ditunjukkan gambar ulat (in vivo). Jika klien terlihat
tegang dan menolak bisa dilakukan relaksasi kembali.
Berikutnya klien diminta untuk datang kembali dan melakukan
terapi pada pertemuan berikutnya. Selanjutnya klien diminta untuk
menilai SUD sesuai sesi yang telah dilalui, jika berkurang akan
dilakukan terapi selanjutnya.

2. Intervensi sesi Kedua


a. Hari/Tanggal : Selasa, 18 Mei 2021
b. Waktu : Pukul 17.00 – 18.30 WIB
c. Tempat : Rumah klien
d. Sasaran : SUD 30 – SUD 40
e. Proses intervensi
Klien diminta untuk relaksasi terlebih dahulu, setelah relaks klien
akan diminta mengulang SUD sebelumnya yaitu melihat gambar
ulat (in vivo). Selanjutnya jika klien tidak mengalami kecemasan
klien diberikan video tentang ulat (in vivo) dan jika klien
memperlihatkan kecemasan klien diminta kembali untuk relaksasi.
Setelah relaks klien diminta untuk memejamkan mata dan
membayangkan kalau ulat ada di sekitar klien (in vitro). Klien
diminta untuk membayangkan dan menunjuk ulat tersebut. Jika
klien mengalami kecemasan maka sesi dihentikan terlebih dahulu
dan klien diminta untuk relaksasi kembali. Jika sudah tenang sesi
kembali dilanjutkan dengan SUD 40. Selanjutnya klien diminta
untuk menilai SUD sesuai sesi yang telah dilalui, jika berkurang
akan dilakukan terapi selanjutnya.
3. Intervensi sesi Ketiga
a. Hari/Tanggal : Rabu, 19 Mei 2021
b. Waktu : Pukul 17.00 – 18.30 WIB
c. Tempat : Rumah klien
d. Sasaran : SUD 50 – SUD 60
e. Proses intervensi
Klien diminta untuk relaksasi terlebih dahulu, setelah relaks klien
akan diminta mengulang SUD sebelumnya yaitu membayangkan
jika di sekitar klien ada ulat (in vitro). Jika sudah menjalani sesi
tersebut klien akan dilanjutkan untuk melakukan tugas SUD
berikutnya, pada SUD 50 klien diminta kembali membayangkan
jika ada ulat di sekitar klien yang sekarang jaraknya lebih dekat
dari sebelumnya (in vitro) kemudian klien diminta untuk mencoba
menjangkau ulat tersebut. Jika klien memperlihatkan kecemasan
maka klien diminta untuk berhenti membayangkan dan kembali
melakukan relaksasi. Setelah klien relaks maka sesi dilanjutkan,
jika klien merasa sudah bisa menerima tugas maka SUD
dilanjutkan pada SUD 60 yaitu klien menyentuh ulat. Klien diminta
untuk membayangkan bahwa di dekat klien ada ulat, selanjutnya
klien diminta untuk mengacungkan jari telunjuknya menyentuh ulat
tersebut. Jika klien menunjukkan kecemasan maka klien diminta
untuk membayangkan dan melakukan relaksasi kembali. Jika klien
sudah bisa menerima tugas yang diberikan maka klien diminta
untuk kembali menilai SUD selama sesi yang telah diberikan.

4. Intervensi sesi Keempat


a. Hari/Tanggal : Kamis, 20 Mei 2021
b. Waktu : Pukul 17.00 – 18.30 WIB
c. Tempat : Rumah klien
d. Sasaran : SUD 70 – SUD 80
e. Proses intervensi
Klien diminta untuk relaksasi terlebih dahulu, setelah relaks klien
akan diminta mengulang SUD sebelumnya yaitu membayangkan
bahwa klien menyentuh ulat (in vitro). Jika klien sudah mulai bisa
menerima selanjutnya klien diberi tugas SUD 70 yaitu klien diminta
untuk membayangkan jika di celana klien ada ulat yang menempel
(in vitro) klien diminta untuk memperhatikan dengan jelas ulat
tersebut bagaimana bisa menempel dan bergerak di celana klien.
Jika klien mengalami kecemasan maka klien diminta untuk
berhenti membayangkan hal tersebut, namun jika klien bisa
menjelani tuga tersebut klien akan diminta untuk melanjutkan
tugas SUD 80 yaitu klien diminta untuk membayangkan bahwa
ulat menempel di baju klien (in vitro) klein memperhatikan dengan
jelas bagaimana ulat tersebut menempel dan bergerak di baju
klien. Jika klien memperlihatkan kecemasan maka klien diminta
untuk berhenti membayangkan hal tersebut dan jika klien bisa
melaksanakan tugas maka sesi berlanjut. Pada akhir sesi klien
diminta untuk menilai ulat SUD yang telah dilakukan sebelumnya.

5. Intervensi sesi Kelima


a. Hari/Tanggal : Jumat, 21 Mei 2021
b. Waktu : Pukul 17.00 – 18.30 WIB
c. Tempat : Rumah klien
d. Sasaran : SUD 90 – SUD 100
e. Proses intervensi
Klien diminta untuk relaksasi terlebih dahulu, setelah relaks klien
akan diminta mengulang SUD sebelumnya yaitu membayangkan
jika ada ulat yang menempel di baju klien (in vitro). Selanjutnya
klien diminta kembali untuk menjalani tugas berikutnya yaitu SUD
90 yaitu klien membayangkan jika ada ulat yang menempel pada
rambut klien, klien diharapkan memperhatikan dengan detil
bagaimana ulat tersebut menempel di rambut kepala klien dan ulat
tersebut bergerak. Jika klien memperlihatkan kecemasan yang
berlebih maka klien diminta untuk berhenti membayangkan hal
tersebut, dan kembali melakukan relaksasi. Jika klien berhasil
menjalani tugas maka sesi berlanjut ke SUD 100 yaitu klien
membayangkan jika ada ulat yang menempel di leher klien, klien
haru memperlihatkan juga bagaimana ulata tersebut menempel
dan bergerak di leher klien. Jika klien mengalami kecemasan
maka klien diminta untuk berhenti membayangkan hal tersebut,
jika klien berhasil maka klien diminta untuk kembali menilai SUD
yang telah diberikan.
Sesi terapi bisa saja berjalan lebih cepat dengan beberapa sesi
tergantung kemampuan klien dalam melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan. Selain itu respon klien terhadap tugas menjadi perhatian
penting untuk terapis apakah terus melajutkan sesi atau sesi
diberhentikan terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai