Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS

PADA NY. R USIA 27 TAHUN G2P1A0 HAMIL 11 MINGGU


DI PMB NURMALA DEWI

PENGKAJIAN
Tanggal : 23 September 2020
Jam : 19.00 WIB
Tempat : PMB Nurmala Dewi, S.ST.

A. IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
Nama : Ny. R Nama : Tn. N
Umur : 27 Tahun Umur : 29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Rajabasa Alamat : Rajabasa

B. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kondisi kehamilannya.
2. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
3. Uraian keluhan utama: -
4. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak pernah/sedang menderita penyakit
berat seperti penyakit jantung, asma, TBC, DM, hipertensi, ataupun
HIV/AIDS.
b) Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit
jantung, paru-paru, DM, Hipertensi, Asma, dan TBC, PMS,
Hepatitis.
c) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak
ada riwayat keturunan kembar.
d) Riwayat operasi
Ibu mengatakan bahwa belum pernah mengalami operasi apapun.

5. Riwayat Obstetri
a) Riwayat Haid
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 28 hari
Warna darah : merah
Banyaknya : ganti pembalut 3-4 kali sehari
Lama : 5-7 hari
Nyeri Haid : tidak ada
Leukhorea : tidak ada
Keluhan lain : Tidak ada
b) Riwayat Kehamilan Sekarang
1) Hamil ke-2 usia 11 minggu
2) HPHT : 2 Juli 2020 (PP Test : 23-08-2020)
3) HPL : 9 April 2021
4) Gerak Janin : Ibu mengatakan belum merasakan gerakan
janin.
5) Tanda Bahaya : tidak ada tanda-tanda bahaya pada
kehamilan seperti perdarahan dari jalan
lahir, tidak nafsu makan, mual dan muntah
terus menerus, gerakan janin berkurang,
serta nyeri perut yang hebat.
6) Kekhawatiran Khusus : Tidak ada kekhawatiran khusus.
7) Imunisasi TT3 : Ibu mengatakan saat akan menikah disuntik TT
1 kali, sebelum hamil 1x, saat hamil pertama
disuntik TT 1 kali.
8) ANC : Ibu selama hamil ini sudah melakukan pemeriksaan
kehamilan (ANC) sebanyak 1x.

Suplement & Fe
ANC
Tanggal Tempat (Jenis, Jml, & aturan Masalah Tindakan/ Penkes
ke
minum)
1 23-08- PMB Fe 1x1 (10 tab) Tidak ada Istirahat cukup
2020 Nurmala Kalk 1x1 (10 tab) keluhan Anjuran kontrol
Dewi ulang 1 bulan.
Sumber: Buku KIA Ny. N

Kehamilan Persalinan Nifas


Kead.
Tahun Anak
Frek Keluhan/ Peno JK/ Penyu Peny Asi
UK Jenis IMD sekarang
ANC Penyulit Long BB lit ulit Eksklusif

Spontan Lk/ Tidak Tidak


2015 8x Tidak ada 38 Bidan Ya Ya Sehat
Pervaginam 2900gr ada ada

c) Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu (belum pernah)

d) Riwayat KB
Jenis Lama
Keluhan Alasan Dilepas
Kontrasepsi Pemakaian
KB suntik 1 Pasien ingin
2 tahun Tidak ada keluhan
bulan mengganti cara KB
KB suntik 3 Tidak mens dan Persiapan
1
bulan kenaikan berat badan kehamilan
Rencana KB setelah persalinan : KB suntik

6. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


a) Pola Nutrisi
Sebelum Hamil
1) Makan
- Frekuensi makan pokok : 3 x perhari
- Komposisi :
 Nasi : 3 x @ 1 piring (sedang)
 Lauk : 3 x @ 1 potong (sedang), jenisnya daging, tempe,
tahu, Ikan dll
 Sayuran : 3 x @ ½ mangkuk sayur jenis bayam,
wortel, labu dll
 Buah : 1 x sehari; jenis pisang, pepaya, mangga dll
 Camilan : 2 x sehari; jenis biskuit, makanan ringan,
keripik dll
- Pantangan : Tidak ada
2) Minum
Jumlah total 10 gelas perhari; jenis air putih, teh, susu dan jus.
Selama Hamil
Tidak ada perubahan pola makan dan minum pada ibu hamil
b) Pola Eliminasi
Sebelum Hamil
1) Buang Air Kecil :
- Frekuensi perhari : 8 x ; warna kekuningan
- Keluhan/masalah : tidak ada keluhan
2) Buang Air Besar :
- Frekuensi perhari : 1 x ; warna kuning kecokelatan konsistensi
lembek
- Keluhan/masalah : tidak ada keluhan
Selama Hamil.
Pasien mengalami buang air kecil lebih sering
3) Personal Hygine
Sebelum Hamil
- Mandi : 2 x sehari
- Keramas : 3 x seminggu
- Gosok gigi : 2 x sehari
- Ganti pakaian : 2 x sehari; celana dalam 2-3 x sehari
Saat Hamil
Tidak ada perubahan kebiasaan personal hygine, ibu mulai
mengganti jenis pakaian yang biasa digunakan sebelum hamil,
yakni tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat dan
menyesuaikan bentuk tubuh dan kenyamanan ibu hamil
4) Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum Hamil
- Tidur malam : 8 jam (21.00 – 05.00)
- Tidur siang : 1 jam (kadang-kadang)
- Keluhan/masalah : tidak ada masalah tidur
Saat Hamil
Ada perubahan waktu tidur malam yang berubah, yakni ibu hamil
mengalami sedikit kesulitan tidur dan dapat tidur diatas jam 11
malam dan bangun pada jam 5 pagi untuk menyiapkan keluarga di
pagi hari.
5) Pola Aktivitas
Sebelum Hamil
Ibu menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga, melakukan
pekerjaan rumah, mencuci piring, membereskan rumah, memasak
dan mengurus anak.
Selama Hamil
Ibu mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat, seperti
mengangkat ember dan menggendong anak.
6) Pola Seksual
Sebelum Hamil
Frekuensi hubungan seksual sebelum hamil 2x seminggu, tidak ada
keluhan.
Selama Hamil
Frekuensi hubungan seksual selama hamil belum dilakukan karena
mengingat usia kehamilan masih muda.
7) Kebiasaan yang merugikan kesehatan
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah merokok, namun suami
merokok. Tidak pernah minum minuman beralkohol dan bersoda, tidak
minum obat-obatan terlarang ataupun obat-obatan yang dijual bebas,
serta tidak pernah minum jamu.
8) Tingkat pengetahuan
Hal-hal yang sudah diketahui ibu:
Tanda bahaya kehamilan.
Hal-hal yang ingin diketahui ibu:
Ibu mengatakan ingin mengetahui tentang pemenuhan nutrisi
dalam kehamilan.
7. Riwayat Psikososial-Spiritual
a. Riwayat perkawinan
1) Status perkawinan ibu adalah menikah dan sah menurut agama dan
hukum, umur waktu menikah 21 tahun.
2) Perkawinan ini adalah perkawinan yang ke-1, lamanya 6 tahun.
b. Ibu mengatakan kehamilan ini merupakan kehamilan yang
direncanakan oleh ibu, suami, dan keluarga. Suami dan keluarga
memberi dukungan terhadap kehamilan ibu.
c. Dalam kehidupan ibu, orang terdekatnya adalah suami. Ibu selalu
ditemani suami saat memeriksakan kehamilan.
d. Rencana tempat bersalin di PMB Nurmala Dewi, penolong persalinan
yang diinginkan adalah bidan, pendamping persalinan suami.
e. Ibu tinggal serumah dengan suaminya.
f. Pengambil keputusan dalam keluarga cenderung suami. Namun, dalam
kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
g. Tidak ada adat istiadat baik yang merugikan maupun tidak yang
dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan ini.
h. Penghasilan perbulan Rp 3.000.000,- dari suami. Ibu mengatakan
penghasilan tersebut cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarganya
selama ini dan apabila mendapat anggota keluarga baru.
i. Ibu melaksanakan ibadah sholat 5 waktu dan mengaji setiap harinya.
j. Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan adalah ibu dapat
menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
petugas kesehatan pria maupun wanita.
C. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) BB sebelum/sesudah : 53kg/ 55 kg
4) IMT : BB/(TB)2= 22
5) TB : 159 cm
6) LILA : 24 cm
7) TTV :
TD : 110/70 mmHg
RR : 21x/ menit
N : 73x/ menit
S : 36,5oC
2. Status Present
- Kepala : Tidak ada oedema, wajah bersih
- Muka : Tidak pucat, tidak ada oedema
- Mata : An anemis, terdapat cloasma gravidarum
- Hidung : Tidak ada polip
- Mulut : Tidak ada gigi berlubang, tidak ada sariawan
- Telinga : Bersih, tidak ada pengeluaran
- Leher : Tidak ada pembengkakan
- Ketiak : Tidak ada benjolan
- Dada : Tidak ada retraksi dada, suara pernapasan normal
- Perut : Tidak ada bekas luka operasi.
- Lipat Paha : Tidak ada varises, tidak ada pembesaran massa.
- Vulva : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Ekstremitas Atas : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada
varises, ujung kuku tidak pucat, turgor kulit baik
kembali dengan cepat
- Ekstremitas Bawah : Simetris, tampak oedema kaki, tidak
ada varises, ujung kuku tidak pucat, turgor kulit
baik kembali dengan cepat, reflek patella +/+
- Punggung : Tidak ada kelainan tulang punggung

3. Status Obstetrik
a) Inspeksi
Muka : tampak adanya cloasma gravidarum.
Payudara : Puting susu menonjol, hiperpigmentasi pada areola dan
puting susu, colostrum belum keluar.
Abdomen : Belum tampak adanya linea nigra dan striae nigrae
Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
b) Palpasi
Leopold I : 2 jari atas sympisis pubic, Ballotemen (-).
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV :-
Auskultasi : belum terdengar
4. Pemeriksaan Penunjang
Hb : belum dilakukan
HbSAg : belum dilakukan
GDS : belum dilakukan
Protein urine : belum dilakukan
Urine reduksi : belum dilakukan
D. Analisa
Ny R usia 27 Tahun, G2P1A0, usia kehamilan 11 minggu normal.

E. Penatalaksanaan
Tanggal / Jam : 23 September 2020 / 19.00 WIB
1. Memberitahu ibu hasil sementara pemeriksaan fisik bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan sehat.
Hasil : Ibu tampak senang mengetahui kondisinya dan bayinya sehat.
2. Memberikan KIE perubahan sistem perkemihan pada kehamilan karena
pada masa kehamilan ginjal bekerja lebih berat karena menyaring darah
yang volumenya meningkat sampai 30%-50% atau lebih, serta
pembesaran uterus yang menekan kandung kemih menyebabkan sering
berkemih (Sunarti, 2013). Selain itu terjadinya hemodelusi menyebabkan
metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan air seni pun
bertambah. Faktor penekanan dan meningkatnya pembentukan air seni
inilah yang menyebabkan meningkatnya beberapa hormon yang
dihasilkan yaitu hormoekuensi berkemih. Gejala ini akan menghilang
pada trimester 3 kehamilan dan diakhir kehamilan gangguan ini akan
muncul kembali karena turunya kepala janin ke rongga panggul yang
menekan kandung kemih. Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri
membesar karena pengaruh progesteron. Akan tetapi ureter kanan lebih
membesar karena lebih banyak mengalami tekanan dibandingkan ureter
kiri. Hal ini disebabkan oleh karena uterus lebih sering memutar kearah
kanan. Karena peningkatan sirkulasi darah diginjal saat kehamilan,
sehingga filtrasi di glomerolus juga meningkat lebih, lebih banyak
dikeluarkan urea, asam urine, glukosa, asam amino, asam folik dalam
kehamilan. Adapun beberapa cara untuk mengatasi masalah sering
kencing yang dialami ibu hamil, yaitu berkemihlah segera setiap ada
keinginan untuk berkemih, tingkatkan asupan cairan siang hari dan
kurangi asupan cairaan malam hari, hindari cafein dan tingkatkan
kebersihan genetalia.
Hasil : Pasien mengatakan sudah memahami dan akan melakukan
anjuran bidan dengan mengurangi minum di malam hari serta lebih
manjaga kebersihan
3. Memberikan KIE mengenai pemenuhan nutrisi dalam kehamilan. Diet
dalam kehamilan Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah
dicerna dan makan makanan yang bergizi. Pasien dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (150 mg besi sulfat,
300 mg besi glukonat) yang dapat diperoleh dari multivitamin dan
makanan yang mengandung zat besi seperti daging ayam, telur, tahu,
tempe, sayur mayur dan buah buahan, makanan mengandung asam folat
(0,4 - 0,8 mg/hari) yang dapat diperoleh dari multivitamin dan makanan
diantaranya polong-polongan dan sayuran hijau, kalori ibu hamil umur
23-50 tahun perlu kalori sekitar 23000 kkal) yang didapat dari makanan
seperti kentang, jagung, beras dan roti, makanan mengandung protein (74
gr/hari) yang dapat diperoleh dari makanan seperti ayam, ikan, daging
sapi, tahu dan tempe, makanan mengandung vitamin dan garam mineral
(kalsium, fosfor, magnesium, seng, yodium). Makan dengan porsi sedikit
namun sering dengan frekuensi sedang. Ibu hamil juga harus cukup
minum 6-8 gelas sehari.
Hasil : Pasien mengerti dan akan melakukan anjuran bidan
4. Memberikan KIE mengenai pemeriksaan LAB pertama pada kehamilan
pada pasien, pemeriksaan laboratorium pertama adalah pemeriksaan
golongan darah. Pemeriksaan laboratorium rutin yaitu pemeriksaan
kadarhemoglobin darah (Hb). Pemeriksaan laboratorium khusus
dilakukan bila ibu hamil memiliki indikasi tanda bahaya kehamilan.
Pemeriksaan laboratorium khusus meliputi: golongan darah, protein urin,
kadar gula darah, darah malaria, tes sifilis, HIV (Human Immuno
Deficiency Virus), Bakteri Tahan Asam (BTA).
Hasil : Pasien memahami fungsi tes lab dan pasien berencana akan
melakukan pemeriksaan LAB sesegera mungkin.
5. Memberikan terapi zat besi dan kalk (kalsium) masing-masig 30 tablet
serta menjelaskan aturan minumnya. Zat besi dan kalk dapat diminum
satu kali sehari, zat besi sering membuat ibu hamil merasa mual
dikarenakan rasa yang seperti besi, hal ini dapat disiasati dengan
meminum saat sebelum tidur agar efeknya tidak begitu terasa.
Penyerapan zat besi lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan
vitamin c, baik tablet vitamin c maupun minuman bervitamin c seperti
jeruk peras.
Hasil : Pasien mengerti penjelasan pasien dan akan menerapkan cara
meminum zat besi dan kalk.
6. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan selanjutnya dan materi yang
akan dibahas pada kunjungan berikutnya.
Hasil : ibu mengatakan datang kembali tanggal 23 Oktober 2020 untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan.

Bandarlampung, 23 September 2020


Pembimbing Klinik Praktikan

Nurmala Dewi, S.ST Ade Nurul Ashifa


NIP. 19 NIM. P1337424820054

Mengetahui Pembimbing Institusi

Heny Rosiana, S.ST., M.Keb


NIP. 198211102015012007
CATATAN PERKEMBANGAN

PMB
Nama Pasien : Ny. R
NURMALA
Nama Bidan : Ade Nurul Ashifa
DEWI, S.ST
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN Nama
Tanggal dan Jam
PERKEMBANGAN (SOAP) dan Paraf
25 Sept 2020 Subjektif : Ny. R melakukan pemeriksaan
16.00 WIB kehamilan dan konsultasi hasil lab, ibu mengatakan
tidak ada keluhan pada kehamilan ini
Objektif :
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TD : 90/60 mmHg
4. Nadi : 73 kali/menit
5. RR : 23 kali/menit
6. Suhu : 36,6oC
7. BB : 55 Kg
8. Status Present : Dalam batas normal
9. Pemeriksaan Penunjang (Pemeriksaan
dilakukan di Puskesmas Rajabasa Indah)
Gol. darah :A
Hb : 9 gr/dL
HbSAg : negatif
GDS : 115
Protein urine : negatif
Urine reduksi : negatif
Analisa : Ny R usia 27 Tahun, G2P1A0, usia
kehamilan 11+4 minggu normal.
Penatalaksanaan :
1. Memberi tahu hasil pemeriksaan bahwa pasien
dalam keadaan baik dan hasil pemeriksaan fisik
pasien dalam batas normal
Hasil : Pasien mengetahui bahwa hasil
pemeriksaannya dalam batas normal
2. Memberitahu pasien hasil pemeriksaan
laboratorium bahwa pasien dalam keadaan baik,
namun Hb pasien berada di bawah nilai batas
minimal kadar Hb pada ibu hamil yakni 10
gr/dL, hal ini dapat menjadi anemia berat dan
masalah dalam kelanjutan kehamilan karena
janin akan mengalami kekurangan nutrisi dan
saat ibu bersalin dapat mengalami perdarahan.
Untuk meningkatkan kadar haemoglobin adalah
dengan mengonsumsi tablet Fe secara rutin,
makan-makanan mengandung zat besi dan
beristirahat yang cukup
Hasil : Pasien mengerti dan akan melakukan
kegiatan yang disarankan bidan

CATATAN PERKEMBANGAN

PMB
Nama Pasien : Ny. R
NURMALA
Nama Bidan : Ade Nurul Ashifa
DEWI, S.ST
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN Nama
Tanggal dan Jam
PERKEMBANGAN (SOAP) dan Paraf
23 Oktober 2020 Subjektif : Ny. R datang melakukan kunjungan
16.00 WIB pemeriksaan kehamilan dan tidak ada keluhan
Objektif :
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TD : 90/60 mmHg
4. Nadi : 73 kali/menit
5. RR : 23 kali/menit
6. Suhu : 36,6oC
7. BB : 57 Kg
8. Status Present : Dalam batas normal
9. Leopold
I : TFU pertengahan pusat dan sympisis
Pubic, DJJ sudah terdengar 142 x/menit
II, III, IV : tidak dilakukan
Analisa : Ny R usia 27 Tahun, G2P1A0, usia
kehamilan 16 minggu normal.

Penatalaksanaan :
1. Memberi tahu hasil pemeriksaan bahwa pasien
dalam keadaan baik dan hasil pemeriksaan fisik
pasien dalam batas normal
Hasil : Pasien mengetahui bahwa hasil
pemeriksaannya dalam batas normal
2. Memberitahu pasien untuk tetap rutin makan
makanan bergizi seimbang, berolahraga, minum
tablet zat besi dan kalsium, beristirahat yang
cukup
Hasil : Pasien mengerti dan akan melakukan
saran dari bidan
3. Memberi KIE tanda bahaya kehamilan berupa
perdarahan, sakit kepala yang hebat dan mual
muntah berlebihan dan menganjurkan pasien
untuk USG agar mengetahui keadaan janin
Hasil : Pasien mengerti dan berencana akan
segera USG
PEMBAHASAN

1. Data Subjektif
Pengkajian data subjektif pada Ny. R pada pemeriksaan kehamilan
dilakukan dengan metode auto anamnesa karena secara fisik maupun
psikologis mampu melakukan komunikasi dengan baik. Saat melakukan
asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. R dicantumkan tanggal, jam dan
tempat sebagai bukti atau consent bahwa penulis sudah melakukan asuhan
pada tanggal, jam dan tempat seperti yang dituliskan dalam lembar tinjauan
kasus. Pengkajian dilakukan pada menyeluruh mulai dari biodata, alasan
datang, keluhan utama, riwayat obstetrik, riwayat kesehatan, riwayat
persalinan dan nifas pada masa lalu, rencana KB, pola pemenuhan kebutuhan
sehati-hari, riwayat imunisasi, eliminasi, personal hygine, pola istirahat,
aktifitas fisik dan olahraga, kebiasaan yang merugikan sampai riwayat
psikososial-spiritual.
Pada pemeriksaan subjektif, Ny. R tidak memiliki riwayat penyakit,
penyakit keturunan , maupun keturunan kembar baik dari keluarga sendiri
maupun dari suami. Pasien mengatakan menstruasi terakhir pada tanggal 02-
07-2020 dengan melakukan PP test pada tanggal 23-08-2020 di klinik PMB
Nurmala Dewi dengan hasil positif, dengan taksiran persalinan pada 09-04-
2021. Usia kehamilan pasien saat dilakukan pemeriksaan kehamilan adalah
11 minggu dimana masuk ke dalam trimester pertama. Pada riwayat
persalinan dan nifas pasien adalah tahun 2015 anak pertama dengan jenis
persalinan spontan pervaginam. Jarak persalinan dan kehamilan ini adalah
lima tahun, dimana jarak ini melewati batas minimal jarak kehamilan yakni
dua tahun (Rochjati, 2003). Pada bagian pemenuhan nutrisi, pasien belum
mengalami perubahan pola makan dan porsi makan, hal ini dapat diperbaiki
meningat kebutuhan nutrisi pada kehamilan memiliki sedikit perbedaan
dimana ibu hamil juga harus memberi nutrisi pada janin yang dikandungnya.
Hal ini dapat memengaruhi perkembangan janin (Eastridge et al., 1998),
dimana kebutuhan yang diperlukan diantaranya sumber karbohidrat untuk
energi, asupan cairan yang cukup memperbaiki BAB yang kadang-kadang
menjadi masalah selama hamil. Jumlah masukan cairan yang
direkomendasikan dalam sehari sekitar 6-8 gelas (1500 sampai 2000 ml),
peningkatan kebutuhan vitamin A, D, E, K selama hamil serta B6 dan B12,
kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan
sel darah merah) sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu
ditimbun selama hamil adalah 1040 mg. Kalsium, asam folat, seng hingga
natrium.
Pada kunjungan kehamilan saat ini pasien tidak memiliki keluhan, namun
terdapat sedikit perubahan pola istirahat pasien yang menurun dibandingkan
sebelum hamil, dimana pasien hanya nyaman tidur malam selama lima jam.
Hal ini akan berpengaruh pada kegiatan harian pasien karena akan merasakan
kelelahan hingga metabolisme pasien terganggu dan dapat mengakibatkan
terjadi anemia dalam kehamilan. Penyebab anemia terutama adalah
kekurangan zat gizi yang berperan dalam pem- bentukan hemoglobin, yaitu
protein, besi, vita- min B12, vitamin C dan asam folat. Vitamin B12
dibutuhkan untuk mengaktifkan asam folat dan metabolisme sel, terutama sel-
sel saluran cerna, sumsum tulang dan jaringan syaraf. Asam folat berperan
dalam metabolisme asam amino yang diperlukan dalam pembentukan sel
darah merah (Astriningrum, Hardinsyah and Nurdin, 2017).
Pada pola eliminasi, pasien memiliki kebiasaan yang berbeda selama
hamil dengan sebelum hamil, dimana pasien memiliki frekuensi buang air
kecil lebih sering dibandingkan saat sebelum hamil. Hal ini sesuai dengan
perubahan fisik pada kehamilan dimana ibu hamil mengalami sering buang
air kecil dikarenakan perubahan hormon.
2. Data Objektif
Pada pemeriksaan antropometri didapati BB pasien sebelum hamil 53 kg
dan BB pasien saat ini adalah 55 kg dan tinggi badan pasien sebesr 159 cm
dimana IMT pasien 22 yang masuk ke dalam kategori normal. Tinggi badan
merupakan komponen penting yang termasuk ke dalam pemeriksaan 10T
pada ibu hamil. Tinggi badan memengaruhi bentuk panggul calon ibu hamil,
selain itu kurangnya tinggi badan pada tubuh pasien dapat membuat pasien
mengalami komplikasi selama persalinan dan tinggi badan <145 cm termasuk
faktor risiko ibu hamil (Manuaba, 2010).
Pemeriksaan status present juga dilakukan dengan lengkap mulai dari head
to toe. Pada pemeriksaan fisik, wajah tidak ada oedema, mata an anemis pada
mata terdapat cloasma gravidarum sebagai tanda kehamilandan hasil
pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Tanda-tanda infeksi juga tidak
ditemukan pada pasien dapat dilihat dari hasil pemeriksaan bahwa suhu tubuh
pasien dalam keadaan normal 36,5oC, tekanan darah pasien 110/70 mmHg
tidak ditemukan adanya kelainan atau abnormalitas yang mengarah pada
masalah kesehatan.
Sedangkan pemeriksaan obstretrik dilakukan untuk menemukan kelainan
berkaitan dengan sistem reproduksi pasien. Dilakukan pemeriksaan untuk
mengetahui adanya massa atau benjolan yang abnormal pada payudara
dengan memijat daerah payudara. Hasil pemeriksaan payudara pada Ny. R
tidak ada kemerahan, benjolan, tidak ada bagian payudara yang mengeras.
Pada bagian abdomen dilakukan pemeriksaan palpasi untuk menilai seberapa
pembesaran uterus dan apakah sesuai dengan usia kehamilan. Pada
pemeriksaan leopold Ny. R, didapati hasil TFU setinggi 2 jari diatas sympisis
dan baru teraba pembesaran uterus yang sesuai dengan usia kehamilan yakni
11 minggu.

3. Analisa
Analisa data dilakukan setelah melakukan anamnesis data subjektif dan
anamnesis data objektif. Analisis didalamnya mencangkup diagnosis aktual
dan seperlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi
masalah (Varney, Kriebs and Gegor, 2007). Diagnosis pada Ny.R adalah
Ny.R usia 27 tahun hamil G 2P1A0 usia kehamilan 11 minggu hamil normal,
dengan kebutuhan informasi pemenuhan nutrisi pada kehamilan.

4. Penatalaksanaan
Berdasarkan hasil pengkajian pada 6-14 September 2020, penatalaksanaan
yang diberikan kepada Ny. R yaitu :
1. Memberitahu ibu hasil sementara pemeriksaan fisik bahwa ibu dan
bayi dalam keadaan sehat.
Hasil : Ibu tampak senang mengetahui kondisinya dan bayinya sehat.
2. Memberikan KIE perubahan sistem perkemihan pada kehamilan
karena pada masa kehamilan ginjal bekerja lebih berat karena
menyaring darah yang volumenya meningkat sampai 30%-50% atau
lebih, serta pembesaran uterus yang menekan kandung kemih
menyebabkan sering berkemih (Sunarti, 2013). Selain itu terjadinya
hemodelusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga
pembentukan air seni pun bertambah. Faktor penekanan dan
meningkatnya pembentukan air seni inilah yang menyebabkan
meningkatnya beberapa hormon yang dihasilkan yaitu hormoekuensi
berkemih. Gejala ini akan menghilang pada trimester 3 kehamilan dan
diakhir kehamilan gangguan ini akan muncul kembali karena turunya
kepala janin ke rongga panggul yang menekan kandung kemih. Dalam
kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh
progesteron. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar karena lebih
banyak mengalami tekanan dibandingkan ureter kiri. Hal ini
disebabkan oleh karena uterus lebih sering memutar kearah kanan.
Karena peningkatan sirkulasi darah diginjal saat kehamilan, sehingga
filtrasi di glomerolus juga meningkat lebih, lebih banyak dikeluarkan
urea, asam urine, glukosa, asam amino, asam folik dalam kehamilan.
Adapun beberapa cara untuk mengatasi masalah sering kencing yang
dialami ibu hamil, yaitu berkemihlah segera setiap ada keinginan untuk
berkemih, tingkatkan asupan cairan siang hari dan kurangi asupan
cairaan malam hari, hindari cafein dan tingkatkan kebersihan genetalia.
Hasil : Pasien mengatakan sudah memahami dan akan melakukan
anjuran bidan dengan mengurangi minum di malam hari serta lebih
manjaga kebersihan
3. Memberikan KIE mengenai pemenuhan nutrisi dalam kehamilan. Diet
dalam kehamilan Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah
dicerna dan makan makanan yang bergizi. Pasien dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (150 mg besi
sulfat, 300 mg besi glukonat) yang dapat diperoleh dari multivitamin
dan makanan yang mengandung zat besi seperti daging ayam, telur,
tahu, tempe, sayur mayur dan buah buahan, makanan mengandung
asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari) yang dapat diperoleh dari multivitamin
dan makanan diantaranya polong-polongan dan sayuran hijau, kalori
ibu hamil umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar 23000 kkal) yang
didapat dari makanan seperti kentang, jagung, beras dan roti, makanan
mengandung protein (74 gr/hari) yang dapat diperoleh dari makanan
seperti ayam, ikan, daging sapi, tahu dan tempe, makanan mengandung
vitamin dan garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium, seng,
yodium). Makan dengan porsi sedikit namun sering dengan frekuensi
sedang. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.
Hasil : Pasien mengerti dan akan melakukan anjuran bidan
4. Memberikan KIE mengenai pemeriksaan LAB pertama pada
kehamilan pada pasien, pemeriksaan laboratorium pertama adalah
pemeriksaan golongan darah. Pemeriksaan laboratorium rutin yaitu
pemeriksaan kadarhemoglobin darah (Hb). Pemeriksaan laboratorium
khusus dilakukan bila ibu hamil memiliki indikasi tanda bahaya
kehamilan. Pemeriksaan laboratorium khusus meliputi: golongan
darah, protein urin, kadar gula darah, darah malaria, tes sifilis, HIV
(Human Immuno Deficiency Virus), Bakteri Tahan Asam (BTA).
Hasil : Pasien memahami fungsi tes lab dan pasien berencana akan
melakukan pemeriksaan LAB sesegera mungkin.
5. Memberikan terapi zat besi dan kalk (kalsium) masing-masig 30 tablet
serta menjelaskan aturan minumnya. Zat besi dan kalk dapat diminum
satu kali sehari, zat besi sering membuat ibu hamil merasa mual
dikarenakan rasa yang seperti besi, hal ini dapat disiasati dengan
meminum saat sebelum tidur agar efeknya tidak begitu terasa.
Penyerapan zat besi lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan
vitamin c, baik tablet vitamin c maupun minuman bervitamin c seperti
jeruk peras.
Hasil : Pasien mengerti penjelasan pasien dan akan menerapkan cara
meminum zat besi dan kalk.
6. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan selanjutnya dan materi
yang akan dibahas pada kunjungan berikutnya.
Hasil : ibu mengatakan datang kembali tanggal 23 Oktober 2020 untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

Astriningrum, E. P., Hardinsyah, H. and Nurdin, N. M. (2017) ‘Asupan Asam


Folat, Vitamin B12, dan Vitamin C pada Ibu Halil di Indonesia’, Jurnal Gizi
dan Pangan, 12(1), pp. 31–40. doi: 10.25182/jgp.2017.12.1.31-40.
Eastridge, M. L. et al. (1998) ‘Nutrient Requirements for Dairy Cattle of the
National Research Council Versus Some Commonlu used Ration Software’,
Journal of Dairy Science, 81(11). Available at:
ttps://doi.org/10.3168/jds.S0022-0302(98)75870-9.
Manuaba, I. A. C. (2010) Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC.
Rochjati, P. (2003) Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: FK Unair.
Sunarti (2013) Asuhan Kehamilan. Jakarta: In Media.
Varney, H., Kriebs, J. M. and Gegor, C. L. (2007) Asuhan Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai