Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

KETUA PANJA
ATAS PEMBAHASAN RUU TENTANG KESEHATAN
KOMISI IX DPR RI

DALAM RAPAT KERJA DENGAN PEMERINTAH


SENIN, 19 JUNI 2023
LAPORAN
KETUA PANITIA KERJA (PANJA)
RUU TENTANG KESEHATAN
KOMISI IX DPR RI

Tanggal 19 Juni 2023


Disampaikan oleh:
Emanuel Melkiades Laka Lena, A-331

Yang Terhormat Pimpinan Komisi IX DPR RI,


Yang Terhormat Anggota Komisi IX DPR RI,
Yang Terhormat Menteri Kesehatan,
Yang Terhormat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
atau yang mewakili,
Yang Terhormat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi atau yang mewakili,
Yang Terhormat Menteri Dalam Negeri atau yang mewakili,
Yang Terhormat Menteri Keuangan atau yang mewakili,
Yang Terhormat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Serta hadirin yang berbahagia;

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua

Pertama-tama, izinkanlah saya mengajak kita semua untuk memanjatkan


rasa puji syukur teramat dalam ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena hanya atas rahmat dan karunia-NYA, kita diberi kekuatan dan
kesehatan dalam menjalankan tugas konstitusional kita, yaitu menghadiri
Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Pemerintah dalam rangka
”Pengambilan keputusan pada akhir Pembicaraan Tingkat I atas
Rancangan Undang-Undang tentang Kesehatan”. Perkenankan saya
sebagai Ketua Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang - Undang (RUU)
tentang Kesehatan menyampaikan laporan akhir hasil pembahasan RUU
yang telah selesai dilakukan oleh Panja di dalam forum yang terhormat ini.
Para Saudara Menteri, para Pimpinan dan Anggota Komisi IX DPR RI,
serta hadirin yang kami hormati,
Sebagaimana kita telah ketahui bersama, RUU tentang Kesehatan telah
disetujui menjadi RUU usul inisiatif DPR RI di dalam Rapat Paripurna DPR
RI pada tanggal 14 Februari 2023. Kemudian, pada tanggal 9 Maret 2023
melalui surat Nomor R-16/Pres/03/2023, Presiden RI telah menunjuk
wakil pemerintah untuk bersama – sama maupun sendiri – sendiri guna
mewakili Pemerintah dalam pembahasan RUU tentang Kesehatan dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), yaitu Menteri
Kesehatan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam
Negeri, Menteri Keuangan, serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Atas dasar Surat Presiden tersebut, maka pada tanggal 3 April 2023, Badan
Musyawarah DPR RI telah menugaskan Komisi IX DPR RI sebagai alat
kelengkapan dewan untuk membahas RUU tentang Kesehatan bersama
dengan wakil Pemerintah.

Semula, RUU tentang Kesehatan sebagai usul inisiatif DPR RI terdiri atas
20 Bab dan 478 Pasal. Terhadap RUU tentang Kesehatan tersebut, maka
pada tanggal 5 April 2023 Pemerintah telah menyerahkan Daftar Isian
Masalah (DIM) kepada Komisi IX DPR RI untuk kemudian dilakukan
pembahasan bersama dengan Pemerintah.

Untuk itu, Komisi IX DPR RI telah membentuk Panitia Kerja (Panja) RUU
tentang Kesehatan yang mulai bekerja terhitung sejak dibentuk pada
tanggal 5 April 2023 di dalam Rapat Kerja bersama pemerintah dalam Masa
Persidangan IV Tahun Sidang 2022 – 2023, hingga saat ini tanggal 19 Juni
2023 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022 - 2023. Demi pemanfaatan
waktu secara maksimal, Panja RUU tentang Kesehatan juga telah
mengajukan permohonan ijin rapat pada masa reses Persidangan IV Tahun
Sidang 2022 – 2023, baik di dalam Gedung maupun di luar DPR RI, kepada
Pimpinan DPR RI. Demi menjaga keterbukaan dan partisipasi bermakna
dari masyarakat, Panja telah melakukan tahapan konsultasi publik pada
tanggal 11 – 12 April 2023, 10 Mei 2023, serta audiensi di sela – sela
pembahasan Panja berdasarkan surat permohonan audiensi masyarakat
yang telah diterima oleh Komisi IX DPR RI.

Hadirin yang kami hormati,

Pembahasan RUU tentang Kesehatan telah dilakukan secara intensif, hati-


hati, dan komprehensif dengan menggunakan landasan berpikir bahwa
adanya urgensi penguatan sistem kesehatan nasional melalui transformasi
kesehatan secara menyeluruh untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia serta meningkatkan daya saing bangsa di mata
internasional. Transformasi kesehatan harus didukung landasan hukum
yang kuat dan harmoni serta memastikan regulasi di bidang kesehatan
tidak tumpang tindih. Untuk itu, pembentukan dan pembahasan RUU
tentang Kesehatan dilakukan dengan menggunakan metode omnibus.

RUU ini memuat substansi yang mendukung penyelenggaraan transformasi


sistem Kesehatan, yang diantaranya meliputi:

a. penguatan tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam


penyelenggaraan pembangunan Kesehatan;
b. penguatan penyelenggaraan Upaya Kesehatan dengan
mengedepankan hak masyarakat dan tanggung jawab pemerintah;
c. penguatan Pelayanan Kesehatan primer yang berfokus ke pasien,
serta meningkatkan layanan di daerah terpencil, tertinggal,
perbatasan, dan kepulauan serta bagi masyarakat rentan;
d. pemerataan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk kemudahan akses
bagi masyarakat;
e. penyediaan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan melalui peningkatan
penyelenggaraan pendidikan spesialis/subspesialis melalui 1 sistem
pendidikan dengan 2 mekanisme;
f. transparansi dalam proses Registrasi dan perizinan, serta perbaikan
dalam mekanisme penerimaan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan
Warga Negara Indonesia lulusan luar negeri melalui uji kompetensi
yang transparan;
g. penguatan ketahanan kefarmasian dan Alat Kesehatan melalui
penyelenggaraan rantai pasok dari hulu hingga hilir;
h. pemanfaatan Teknologi Kesehatan termasuk teknologi biomedis
untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan Teknologi Kesehatan;
i. penguatan dan pengintegrasian Sistem Informasi Kesehatan;
j. penguatan kedaruratan Kesehatan melalui perbaikan tata kelola
kewaspadaan, penanggulangan, dan pasca-KLB dan wabah;
k. penguatan pendanaan Kesehatan; dan
l. koordinasi dan sinkronisasi kebijakan antarkementerian/lembaga
dan pihak terkait untuk penguatan sistem Kesehatan.

Setelah melalui pembahasan yang dinamis di Panja yang dilanjutkan


dengan pembahasan oleh Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi (Timus dan
TImsin), maka dapat kami sampaikan disini bahwa RUU tentang Kesehatan
terdiri dari 20 Bab dan 458 Pasal, dengan rincian Bab sebagai berikut:
Bab I Ketentuan Umum

Bab II Hak dan Kewajiban

Bab III Tanggungjawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Bab IV Penyelenggaraan Kesehatan

Bab V Upaya Kesehatan

Bab VI Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Bab VII Sumber Daya Manusia Kesehatan

Bab VIII Perbekalan Kesehatan

Bab IX Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Bab X Teknologi Kesehatan

Bab XI Sistem Informasi Kesehatan

Bab XII Kejadian Luar Biasa dan Wabah

Bab XIII Pendanaan Kesehatan


Bab XIV Koordinasi dan Sinkronisasi Penguatan Sistem Kesehatan

Bab XV Partisipasi Masyarakat

Bab XVI Pembinaan dan Pengawasan

Bab XVII Penyidikan

Bab XVIII Ketentuan Pidana

Bab XIX Ketentuan Peralihan

Bab XX Ketentuan Penutup

Pimpinan, para anggota Komisi dan hadirin yang kami hormati,

Panja menyadari tentu masih ada kekurangan dalam penyusunan


Rancangan Undang-Undang ini, namun Panja sudah berupaya secara
maksimal untuk menyempurnakan dan menghasilkan Rancangan Undang-
Undang yang terbaik bagi kepentingan nasional bangsa dan negara.

Sebelum kami mengakhiri laporan ini, dalam kesempatan ini ijinkan kami
mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Komisi IX DPR RI, seluruh
anggota Komisi IX DPR RI, dan secara khusus kepada Anggota Panja RUU
tentang Kesehatan dan seluruh jajaran Pemerintah yang telah bekerja
secara sungguh-sungguh dan penuh semangat mengutamakan
musyawarah untuk mencapai mufakat dalam membahas RUU ini hingga
selesai.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Sekretariat Komisi IX


DPR RI dan Tim Asistensi yang terdiri dari Tenaga Ahli Komisi IX DPR RI,
legal drafter, dan analis legislatif dari Badan Keahlian Dewan (BKD). Tak
lupa juga kami berterima kasih kepada masyarakat, universitas dan
akademisi, organisasi profesi, kelompok pasien, rekan-rekan pers, media
massa baik cetak, elektronik maupun online yang terus menerus mengawal
proses pembahasan RUU ini.

Demikian laporan kami sampaikan dan semoga Forum Rapat Kerja yangt
terhormat ini dapat menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang
Kesehatan untuk dapat dilanjutkan dalam Pembicaraan tingkat II untuk
selanjutnya disahkan menjadi Undang-Undang.

Wassalamualaikum Warrahmatullah Wabarrakatuh


Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan

KETUA PANJA RUU TENTANG KESEHATAN

EMANUEL MELKIADES LAKA LENA


A-331

Anda mungkin juga menyukai