M 04 Safety Migas All Sts Rev.10 20
M 04 Safety Migas All Sts Rev.10 20
10/20 1 23/06/20
M-04-SAFETY MIGAS-ALL Programs-STS Rev.10/20 2 23/06/20
SAFETY MIGAS, MODULE-04
PERTAMINA:
Melakukan Penyediaan
dan Distribusi BBM
Subsidi.
BU: Melakukan
Kegiatan Usaha Hilir.
1. HULU
Kegiatan Usaha Hulu adalah kegiatan untuk mencari
dan mengambil Minyak dan Gas Bumi dalam bentuk
Mentah dari dalam bumi kemudian disimpan dan dijual
kepada pembeli
2. HILIR
Kegiatan Usaha Hilir adalah Pengawasan Pelaksanaan
Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan
Gas Bumi melalui Pipa.
Teknologi canggih
Modal Besar
Risiko Tinggi
Profesionalisme Tinggi
INVESTOR
Resources Resources
– Yes – No
Skill & Technology – No Skill & Technology – Yes
Financial ability Financial ability
– No – Yes
Risk (business & operation) – No Risk (business & operation) – Yes
PROSES SEDIMENTASI
SEDIMENTASI
EROSI
TRANSPORTASI
Pergerakan Lempeng Kerak
Bumi dan Proses Sedimentasi
Membentuk Cekungan atau
Basin
BATUAN
METAMORF
BATUAN SEDIMEN
BATUAN
BEKU
erosion
Integrasi Data
Aggradational channel
margin drape
Sumber:
CPI-Exploration
Jungle
Dessert
Mountain
Sumber:
www.canadian -wellsite.com | www.fotofx.com | www.msnbc.com | Schlumberger
MPR 1930 No. 341 Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah
No.19/1973 No.17/1974 No.11/1979 No.35/2004 No.36/2004
No. 17/2021 Pelaksanaan Pengelolaan Gas Suar Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Mengena Sistem Transportasi Cairan untuk Hydrocarbon dan Standart
No. 15/2008 Nasional Indonesia mengenai Sistem Perpipaan Transmisi dan distibusi Gas sebagai Standar Wajib
GUIDELINES
Perubahan Peraturan Pemeriksaan Peralatan
Permen PE 05/P/M/PERTAMB/1977 tentang Kewajiban Memiliki Sertifikat Kelayakan Konstruksi untuk Platform Minyak dan Gas
Bumi di Daerah Lepas Pantai
Permen PE 06.P/0746/M.PE/1991 tentang Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik yang Dipergunakan
Dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi
Pemeriksaan PERMEN
Keselamatan Dan 2 Pemeriksaan 7 Sanksi
Keselamatan Instalasi &
Inspeksi Peralatan pada kegiatan
Usaha Migas
4 5
Perpanjangan sisa
Analisis Risiko umur Layan
- Tidak mengatur Katek wajib memiliki - Katek wajib memiliki kompetensi di bidang pengawas
Keselamatan Migas
kompetensi
KEPALA TEKNIK - Katek wajib melaporkan Keselamatan Migas
- Tidak ada kewajiban pelaporan Keselamatan
Migas
- Wajib dilakukan terhadap Instalasi Baru atau
- Hanya wajib dilakukan terhadap Instalasi terdapat perubahan terhadap Instalasi
Baru - Terdapat persyaratan jika PD dilaksanakan oleh
PENELAAHAN DESAIN - Tidak ada persyaratan khusus jika Katek yang Katek
(PD) melaksanakan PD - Terdapat lingkup perubahan terhadap Instalasi yang
- Tidak mengatur pelaporan Katek terhadap wajib dilakukan PD
hasil PD - Mengatur mengenai pelaporan hasil PD
PERBEDAAN IMPLEMENTASI (2/4)
PERMEN ESDM 18/2018 PERMEN ESDM 32/2021
- Tidak diatur kewajiban Katek untuk membuat - Katek wajib dan bertanggung jawab dalam membuat
rencana Inspeksi rencana inspeksi
- Katek wajib melaporkan hasil inspeksi atau sertifikat
INSTALASI SPBU - Tidak mengatur pelaporan Katek terhadap
hasil inspeksi atau sertifikat inspeksi yang telah inspeksi kepada Kepala Inspeksi
- Isi KHI dan COI lebih detail
dilakukan
PERBEDAAN IMPLEMENTASI (3/4)
PERMEN ESDM 18/2018 PERMEN ESDM 32/2021
- Dilakukan terhadap Instalasi dan Peralatan yang - Dilakukan terhadap Instalasi dan Peralatan yang tidak memiliki
REKAYASA TERBALIK
tidak memiliki dokumen dan umur layan desain dokumen desain
(REVERSE ENGINEERING
- Wajib dilakukan RLA - Mengatur persyaratan pelaksana RE
/RE)
- Tidak mengatur persyaratan pelaksana RE - Katek menyampaikan laporan RE
Kontraktor - Wajib
Kontraktor dilakukan
dan Pemegang Izinterhadap
Usaha Instalasi Baru atau terdapat
Kontraktor dan
dan Pemegang
Pemegang Izin
Izin Usaha
Usaha perubahan terhadap Instalasi
-- teguran tertulis - teguran tertulis
teguran tertulis - Terdapat
- penghentian persyaratan
sementara jika PDInstalasi
pengoperasian dilaksanakan oleh Katek
dan/atau
-- penghentian
penghentian sementara
sementara kegiatan
kegiatan
-- pencabutan - Terdapat lingkup perubahan terhadap Instalasi yang
peralatan
pencabutan Persetujuan Layak
Persetujuan Layak Operasi
Operasi - pencabutan
wajib Persetujuan
dilakukan PDLayak Operasi
SANKSI Perusahaan Inspeksi (PI) dan Lembaga Enjiniring (LE)
- teguran tertulis - pembatalan Kepala Teknik
- Mengatur mengenai pelaporan hasil PD
Perusahaan Inspeksi (PI) dan Lembaga Enjiniring (LE)
- pencabutan Surat Kemampuan Usaha Penunjang PI dan LE
- teguran tertulis
- teguran tertulis
- pencabutan Surat Kemampuan Usaha Penunjang - pencabutan surat pengesahan Perusahaan Inspeksi pencabutan
Surat Kemampuan Usaha Penunjang
LINGKUP PENGATURAN
PERMEN ESDM 32/2021
Ketentuan Umum
Kepala Teknik
Penelaahan Desain (PD)
Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan
Instalasi SPBU
Instalasi Pipa Penyalur
Analisis Risiko (AR)
Rekayasa Terbalik (Reverse Engineering/RE)
Perpanjangan Sisa Umur Layan (Residual Life Assessment/RLA)
Daerah Terbatas dan Daerah Terlarang
Sanksi
Ketentuan Lain-lain, Peralihan dan Penutup
KETENTUAN UMUM
Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib menjamin keselamatan Instalasi dan peralatan pada Kegiatan Usaha
Minyak dan Gas Bumi.
Kewajiban menjamin keselamatan Instalasi dan peralatan dilakukan terhadap:
❖ pembuatan desain Instalasi dan peralatan; dan
❖ pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pengujian, pemeriksaan, dan pelaksanaan tera terhadap Instalasi
dan peralatan.
Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha pada saat pembangunan Instalasi dan peralatan wajib menggunakan prosedur
penyambungan material dan ahli pelaksana penyambungan material yang berkompeten dan/atau berkualifikasi.
Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha pada saat pengoperasian dan pemeliharaan
Instalasi dan peralatan sebagaimana wajib memiliki prosedur paling sedikit meliputi:
❖ penyambungan material dan ahli pelaksana penyambungan material yang
berkompeten dan/atau berkualifikasi;
❖ pengoperasian dalam kondisi normal, perbaikan, dan darurat;
❖ khusus untuk Instalasi Pipa Penyalur memiliki prosedur pengawasan jalur Instalasi
Pipa Penyalur;
❖ pencegahan kerusakan;
❖ pemeliharaan dalam kondisi operasi, stop operasi permanen atau sementara;
❖ inspeksi berkala dalam operasi; dan
❖ tanggap darurat.
KEPALA TEKNIK (1/2)
“Setiap Instalasi yang akan dibangun atau dilakukan perubahan WAJIB dilakukan PENELAAHAN DESAIN”
Penelaahan Desain
DILAKSANAKAN KEPALA TEKNIK
dan/atau Lembaga Enjiniring
PENELAAHAN DESAIN (2/2)
(PD)
Lembaga Enjiniring “Kontraktor atau Pemegang Izin ha n”
Kepala Perusahaan Badan Institusi Usa atau Lembaga
Persyaratan Pelaksana PD Enjiniring
yang akan melakukan Penelaahan
Teknik Enjiniring Layanan Akademis
Umum
memiliki tenaga ahli dengan Desain tidak sebagai pembuat desai
kompetensi dan kualifikasi sesuai ✓ ✓ Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha atau Lembaga Enjiniring
Standar Kompetensi Kerja Nasional ✓ ✓
yang melakukan Penelaahan Desain menerbitkan keterangan hasil
Indonesia Penelaahan Desain yang paling sedikit memuat:
Memiliki system manajemen mutu ❖ Nama pengguna dan pemilik Instalasi;
yang tersertifikasi oleh lembaga ✓ ✓ ✓ ✓ ❖ Nama dan jenis Instalasi;
akreditasi ❖ Daftar Standar sesuai dengan lingkup Instalasi;
❖ Parameter operasi dan filosofi desain;
Menggunakan perangkat lunak
yang berlisensi ✓ ✓ ✓ ✓ ❖ Daftar dan spesifikasi peralatan yang terdapat dalam
Instalasi;
pemsahaan enjiniring berbadan ❖ Program mitigasi risiko;
hukum Indonesia
dan memiliki surat kemampuan
❖ Sistem proteksi keselamatan;
usaha penunjang minyak dan gas ❖ Sistem pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
- ✓ ❖ Teknologi yang digunakan;
bumi paling rendah dengan - -
kategori bintang dua (**) sebagai ❖ Rincian komitmen tingkat komponen dalam negeri;
pemsahaan enjiniring dari Direktur ❖ Persetujuan lingkungan terhadap Analisis Mengenai Dampak
Jenderal Lingkungan Hidup atau Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya
Pemantauan Lingkungan atau Surat Penyataan Pengelolaan
Institusi akademis berbadan hukum
Indonesia dan memiliki akreditasi A - - - ✓ Lingkungan Hidup; dan
❖ Umur layan desain Instalasi.
INSPEKSI TEKNIS DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN (1/6)
Inspeksi Teknis Pemeriksaan Keselamatan
Definisi
Suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung meliputi inspeksi terhadap Keselamatan Migas dan keteknikan atas
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan pengujian dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan,
peralatan dan/atau Instalasi mengacu pada ketentuan standar, dan kaidah keteknikan yang balk dan pengawasan
peraturan perundang-undangan, standar, dan kaidah dalam rangka pelaksanaan Inspeksi Teknis pada Kegiatan
keteknikan yang baik Usaha Minyak dan Gas Bumi
Pelaksana
❖ Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha dibawah tanggung
jawab Kepala Teknik Inspektur Migas
❖ Perusahaan Inspeksi
Output
❖ Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha:
Keterangan Hasil Inspeksi
Laporan Hasil Pemeriksaan Keselamatan
❖ Perusahaan Inspeksi:
Sertifikat Inspeksi Teknis
Lingkup
Review, Verifikasi, Visual Inspeksi, Internal dan eksternal
Review dan Verifikasi Hasil Inspeksi Teknis
Inspeksi, witness dan Pengujian
INSPEKSI TEKNIS DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN (2/6)
Inspeksi Teknis dilaksanakan oleh Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha
Persyaratan melakukan Inspeksi Teknis terhadap Instalasi: Persyaratan melakukan Inspeksi Teknis terhadap Peralatan:
✓ sistem manajemen keselamatan yang telah diterapkan ✓ Sistem manajemen mutu yang telah tersertifikasi oleh
dan diaudit; lembaga yang terakreditasi;
✓ sertifikat dan/atau hasil kesesuaian sebagai lembaga ✓ tenaga ahli pelaksana Inspeksi Teknis yang memiliki
inspeksi tipe B sesuai SNI ISO/IEC 17020 dari lembaga yang kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan bidangnya;
terakreditasi; ✓ Prosedur inspeksi secara rinci sesuai dengan jenis peralatan;
dan
✓ tenaga ahli pelaksana Inspeksi Teknis yang memiliki
kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan bidangnya; ✓ Peralatan inspeksi yang dibutuhkan.
✓ prosedur inspeksi secara rinci terhadap Instalasi; dan
✓ Peralatan inspeksi yang dibutuhkan.
Dalam hal Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha tidak memenuhi persyaratan
maka Inspeksi Teknis dilakukan oleh PERUSAHAAN INSPEKSI
1 2
Perusahaan Inspeksi harus memenuhi persyaratan: Tenaga ahli pelaksana Inspeksi Teknis harus memenuhi
a. tidak berpihak/independen; persyaratan:
b. administrasi pemsahaan; a. paling sedikit terdapat 2 (dua) tenaga ahli pelaksana
c. teknis; Inspeksi Teknis yang berkompeten dan berkualifikasi
d. Kualitas inspeksi; dan untuk setiap bidang inspeksi; dan
e. Memiliki tenaga ahli pelaksana Inspeksi Teknis. b. Berperan paling banyak sebagai tenaga ahli pada 2
(dua) bidang inspeksi untuk setiap tenaga ahli pelaksana
Inspeksi Teknis.
4 3
Perusahaan Inspeksi yang telah mendapatkan surat Pelaksanaan Inspeksi Teknis wajib dilakukan oleh tenaga ahli
pengesahan Perusahaan Inspeksi wajib melaporkan pelaksana Inspeksi Teknis yang terdaftar di dalam surat
paling sedikit mengenai: pengesahan Perusahaan Inspeksi.
a. beban kerja setiap 6 (enam) bulan; atau
b. setiap perubahan tenaga ahli pelaksana Inspeksi
Teknis,
kepada pada Direktur Jenderal
INSPEKSI TEKNIS DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN (4/6)
Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan wajib dilakukan
WAJIB dilakukan terhadap Instalasi dan/atau terhadap:
peralatan yang:
INSTALASI
❖ Akan dipasang atau dibangun;
yang digunakan pada:
❖ Sedang dibuat, dipasang atau dibangun;
• Kegiatan eksplorasi dan/atau eksploitasi
❖ Telah dibuat, dipasang atau dibangun; • Kegiatan pengolahan
❖ Telah beroperasi; • Kegiatan pengangkutan
❖ Pada saat Pengujian unjuk kerja (performance • Kegiatan penyimpanan dan niaga
test); dan/atau • Kegiatan penunjang yang digunakan dalam Kegiatan Usaha Minyak dan
❖ Sewaktu-waktu apabila diperlukan. Gas Bumi
PERALATAN
terdiri atas:
Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan • Alat Pengaman
dapat dilakukan secara berkala berdasarkan: • Bejana Tekan termasuk tabung accumulator
• Tangki Penimbun
Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan • Pesawat Angkat
dapat dilakukan secara berkala berdasarkan: • Peralatan Putar
• Peralatan Listrik
❖ Jangka waktu tertentu (setiap 4 tahun); atau • Bangunan Struktur di Perairan
❖ hasil Analisis Risiko. • Sistem Alat Ukur
INSPEKSI TEKNIS DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN (5/6)
Tata Cara Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan
1 2 3
Kepala Teknik membuat Rencana Inspeksi (Inspection and Test 15 hari kerja paling lambat Kontraktor atau Pemegang
Plan) dan menyampaikan kepada Kepala Inspeksi serta melampirkan: sebelum dilaksanakannya Inspeksi Teknis dan Izin Usaha dibawah tanggung jawa
- Hasil PD Pemeriksaan Keselamatan, Kepala Teknik Kepala Teknik melaksanakan
- Prosedur dan kualifikasi Tenaga Ahli mekanisme penyambungan material
- Hasil AR
mengajukan permohonan Inspeksi Teknis
- Hasil RLA pelaksanaan pemeriksaan
- Daftar instalasi dan/atau peralatan keselamatan secara tertulis Kepala Inspeksi menugaskan
- Lokasi pembuatan/pemasangan instalasi dan/atau peralatan
Jadwal Rencana Inspeksi (Inspecti on and Test Plan)
kepada Kepala Inspeksi Inspektur Migas melaksanakan
-
- Surat Pengesahan Perusahaan Inspeksi apabila menggunakan Perusahaan Inspeksi Pemeriksaan Keselamatan
- Daftar Tenaga Ahli pelaksana Inspeksi Teknis
- Daftar prosedur dan peralatan Inspeksi Teknis
5 4
Setelah rekomendasi
BERITA ACARA telah ditindaklanjuti Hasil Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan
❖ Kepala Teknik menerbitkan keterangan hasil Inspeksi Teknis atau dituangkan dalam bentuk berita acara Inspeksi Teknis dan
❖ Perusahaan Inspeksi menerbitkan sertifikat Inspeksi Teknis Pemeriksaan Keselamatan
dengan masa berlaku:
❖ Paling lama 4 tahun sejak tanggal pelaksanaan Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan
Keselamatan terakhir, atau
❖ Berdasarkan hasil AR sejak tanggal diterbitkannya hasil AR
INSPEKSI TEKNIS DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN (6/6)
Tata Cara Penerbitan PERSETUJUAN LAYAK OPERASI (PLO)
Instalasi Pipa Penyalur yang berada di darat WAJIB melewati sungai, danau atau rawa
memiliki Hak Lintas Pipa (Right Of Way). dipendam minimum 2 meter
“Kontraktor atau
Pemegang Izin Usaha WAJIB Penggelaran Instalasi Pipa
Dalam hal terdapat
WAJIB memastikan ketidaksesuaian terhadap
keselamatan atas Instalasi
dilakukan 1 Penyalur yang berada 2
ketentuan Instalasi Pipa
Pipa Penyalur yang ANALISIS dilepas pantai
Penyalur
terdapat kegiatan atau RISIKO
kepentingan lain”
ANALISIS RISIKO (AR) (1/2)
dilakukan
terhadap: Ketidaksesuaian terhadap jarak minimum dan pemendaman Pipa Penyalur
Hasil Analisis Risiko terhadap Tindak lanjut berita
acara Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan
Perubahan kondisi lingkungan pada Instalasi Keselamatan, Ketidaksesuaian terhadap jarak
minimum dan pemendaman Pipa Penyalur, dan
Perubahan kondisi lingkungan pada Instalasi paling
Hasil Analisis Risiko terhadap Inspeksi Hasil Analisis Risiko penggelaran sedikit memuat:
Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan Instalasi Pipa Penyalur di lepas pantai a. data desain;
paling sedikit memuat: paling sedikit memuat: b. daftar Instalasi dan/atau peralatan;
a. Daftar Instalasi dan/atau a. metode penggelaran dan proteksi c. Manajemen risiko;
peralatan; Instalasi Pipa Penyalur; d. Metode dan Teknik yang dipergunakan;
Manajemen risiko; b. system keselamatan dan keamanan; e. Pelaksana Analisis Risiko;
Metode dan Teknik yang c. system deteksi kebocoran; dan f. perhitungan kemampuan Instalasi
dipergunakan; d. penempatan rambu atau dan/atau peralatan; dan
b. Pelaksana Analisis Risiko; dan sarana g. Metode pelaksanaan inspeksi yang perlu
c. Rekomendasi interval dan bantu navigasi pelayaran.
metode dilakukan
inspeksi.
ANALISIS RISIKO (AR) (2/2)
Lembaga Enjiniring
Rekomendasi interval dan metode inspeksi pada
Kepala Perusahaan Badan Institusi
Persyaratan Pelaksana AR hasil Analisis Risiko merupakan acuan dalam
Teknik Enjiniring Layanan Akademis
Umum pelaksanaan Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan
memiliki tenaga ahli dengan Keselamatan yang dituangkan dalam rencana
kompetensi dan inspeksi (inspection and test plan)
kualifikasi sesuai Standar ✓ ✓ ✓ ✓
Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan
terhadap Instalasi dan/atau peralatan yang
Memiliki system manajemen mutu
yang tersertifikasi oleh lembaga ✓ ✓ ✓ ✓ dilaksanakan berdasarkan Analisis Risiko, Kepala
akreditasi Teknik wajib melaksanakan rekomendasi interval
Menggunakan perangkat lunak dan metode inspeksi hasil Analisis Risiko
✓ ✓ ✓ ✓
yang berlisensi
pemsahaan enjiniring berbadan
hukum Indonesia
dan memiliki surat kemampuan “Kepala Teknik w ajib
usaha penunjang minyak dan gas ✓ bumi menyampaikan la poran
- - -
paling rendah dengan
kategori bintang dua (**) sebagai hasil Analisis Risiko kepada
pemsahaan enjiniring dari Direktur
Jenderal
Kepala Inspeksi ”
Institusi akademis berbadan hukum
Indonesia dan memiliki akreditasi A - - - ✓
REKAYASA TERBALIK (REVERSE ENGINEERING/RE)
Lembaga Enjiniring
1 2
Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha dan/atau Lembaga Enjiniring yang melakukan penilaian
perpanjangan sisa umur layan (residual life assessment menerbitkan sertifikat penilaian
Kepala Teknik menyampaikan hasil penilaian perpanjangan sisa umur layan (residual life assessment) dan paling sedikit memuat:
perpanjangan sisa umur layan (residual life a. Nama pengguna dan pemilik Instalasi atau peralatan;
assessment) dan sertifikat penilaian b. Nama dan jenis Instalasi atau peralatan;
perpanjangan sisa umur layan c. Kondisi operasi yang direkomendasikan;
(residual life assessment) kepada Kepala Inspeksi. d. Perpanjangan umur layan (dalam bulan); dan
e. Metode dan interval inspeksi.
4 3
PERPANJANGAN SISA UMUR LAYAN (2/2)
(Residual Life Assessment/RLA)
Lembaga Enjiniring
“Pelaksanaan penilaian perpanjangan Persyaratan Pelaksana RLA Kepala Teknik
Perusahaan Badan Institusi
sisa umur layan (residual life Enjiniring Layanan Akademis
Umum
assessment) dilakukan oleh Lembaga
memiliki tenaga ahli dengan kompetensi dan
Enjiniring yang bukan merupakan
kualifikasi sesuai Standar ✓ ✓ ✓ ✓
perusahaan yang sama dengan Kompetensi Kerja Nasional
Perusahaan Inspeksi” Indonesia
Daerah Terbatas adalah daerah dimana 1 Menteri melalui Kepala Inspeksi menetapkan setiap
kapal pihak ketiga yang tidak berkepentingan
dilarang membuang atau membongkar sauh, Daerah Terbatas dan Daerah Terlarang pada
Instalasi yang berada di daerah lepas
yang lebarnya tidak melebihi 1.250 meter
terhitung dari titik-titik terluar dari Daerah pantai secara tetap atau permanen.
Terlarang atau dari titik terluar pada instalasi
jika tidak terdapat Daerah Terlarang. 2 Kepala Teknik mengajukan permohonan
penetapan Daerah Terbatas dan Daerah
Daerah Terlarang adalah daerah dimana Terlarang dengan melampirkan paling sedikit:
orang, kapal, pesawat terbang dan Iain-lain a. Surat rekomendasi penetapan Daerah Terbatas
sejenisnya yang tidak berkepentingan dilarang dan Daerah Terlarang dari kementerian yang
memasukinya, yang lebarnya tidak melebihi 500 menyelenggarakan urusan pemerintahan di
meter, dihitung dari setiap titik terluar pada bidang perhubungan;
instalasi-instalasi, kapal-kapal dan/atau alat- b. Data teknis Instalasi; dan
alat lainnya di sekeliling instalasi-instalasi,
c. Data koordinat Instalasi.
kapal-kapal dan/atau alat-alat lainnya yang
terdapat di daerah lepas pantai.
SANKSI
“Dalam hal terjadi sesuatu kejadian yang menyebabkan Instalasi dan/atau peralatan menjadi tidak layak
dioperasikan, Direktur Jenderal melalui Kepala Inspeksi melakukan pencabutan Persetujuan Layak Operasi”
Kontraktor dan Pemegang Izin Usaha yang melakukan pelanggaran:
1. Teguran tertulis diberikan oleh Direktur Jenderal melalui Kepala Inspeksi kepada Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha.
2. Dalam hal Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha tidak menindaklanjuti hahhal pada teguran tertulis pada butir 1 dalam jangka waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari kalender, Direktur Jenderal melalui Kepala Inspeksi melakukan:
a. Penghentian sementara pengoperasian Instalasi dan/atau peralatan untuk sementara waktu; dan/atau
b. Pembatalan penetapan Kepala Teknik
3. Dalam hal Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha tidak melaksanakan sanksi berupa penghentian sementara pengoperasian Instalasi dan/atau peralatan
untuk sementara waktu pada butir 2 dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender, Direktur Jenderal melalui Kepala Inspeksi melakukan:
a. Pencabutan Persetujuan Layak Operasi; dan/atau
b. Pembatalan penetapan Kepala Teknik
PENUTUP
❖ Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur
Minyak dan Gas Bumi; dan
❖ Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pemeriksaan Keselamatan
Instalasidan Peralatan pada Kegiatan Usaha Minyak dan GasBumi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
356),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pelaksanaan
Overview pemeriksaan
Permen ESDM instalasi
No 32 Tahun 2021dan(1/3)
peralatan
PENELAAHAN DESAIN INSPEKSI TEKNIS PEMERIKSAAN KESELAMATAN
• akan dipasang atau dibangun; sedang dibuat, • akan dipasang atau dibangun; sedang dibuat,
dipasang atau dibangun; telah dibuat, dipasang atau dipasang atau dibangun; telah dibuat, dipasang atau
dibangun; dan/atau telah beroperasi. dibangun; dan/atau telah beroperasi.
▪ Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha di ▪ Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha di ▪ Kepala Inspeksi;dan/ atau
▪ Lembaga Enjiniring (yang ditunjuk Katek) ▪ Perusahaan Inspeksi (yang ditunjuk Katek)
• kesesuaian penggunaan Standar; Kegiatan yang dilakukan secara langsung Inspeksi terhadap Keselamatan Migas dan
• manajemen risiko;
meliputi pemeriksaan dokumen, keteknikan atas dipenuhinya ketentuan pemeriksaan fisik,
• dokumen lingkungan;
• spesifikasi teknis;
dan pengujian peraturan perundang-undangan, standar,
HOW • penerapan kaidah keteknikan yang baik; dan
• pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dalam negeri.
peralatan dan/atau Instalasi mengacu
pada ketentuan peraturan perundang-
dan kaidah keteknikan yang baik dan
pengawasan dalam rangka pelaksanaan yang baik.
kemampuan rekayasa, dan rancang bangun undangan,standar,dan kaidah keteknikan Inspeksi Teknis pada Kegiatan Usaha
Migas.
▪ Berita Acara Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan ▪ Berita Acara Inspeksi Teknis dan
Keterangan Hasil Penelaahan Desain (dari Keselamatan
OUTPUT ▪ Keterangan Hasil Inspeksi Teknis (dari Kepala Pemeriksaan Keselamatan
Kepala Teknik / Lembaga Engineering) ▪ Persetujuan Layak Operasi (Ditjen
Teknik); atau
Migas)
▪ Sertifikat Inspeksi Teknis (dari Perusahaan
Inspeksi)
Overview Permen ESDM No 32 Tahun 2021 (2/3)
ANALISIS RISIKO
WHAT
Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan/atau peralatan yang telah beroperasi secara berkala berdasarkan: hasil Analisis Risiko (RBI); Penggelaran Instalasi
Pipa Penyalur di lepas pantai; Tindak lanjut berita acara Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan; Ketidaksesuaian sebagaimana dalam Pasal 35; dan perubahan kondisi
lingkungan pada Instalasi
WHEN Berdasarkan pilihan BU/BUT(RBI); Penggelaran Instalasi Pipa Penyalur di lepas pantai; Tindak lanjut berita acara Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan; Ketidaksesuaian sebagaimana
dalam Pasal 35; dan perubahan kondisi lingkungan pada Instalasi
WHO Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha di bawah tanggung jawab Kepala Teknik; atau Lembaga Enjiniring (yang ditunjuk Katek)
Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan Penggelaran Instalasi Pipa Penyalur di lepas pantai : Tindak lanjut berita acara Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan
Instalasi dan/atau peralatan yang telah beroperasi • metode penggelaran dan proteksi Instalasi Keselamatan; Ketidaksesuaian sebagaimana dalam Pasal
secara berkala berdasarkan: hasil Analisis Risiko Pipa Penyalur; 35; dan perubahan kondisi lingkungan pada Instalasi :
(RBI) : • sistem keselamatan dan keamanan; • data desain;
• daftar Instalasi dan/atau peralatan; • sistem deteksi kebocoran; dan • daftar Instalasi dan/atau peralatan;
• manajemen risiko; • penempatan rambu atau sarana bantu navigasi • manajemen risiko;
HOW • metode dan teknik yang dipergunakan;
• pelaksana Analisis Risiko; dan
pelayaran.
metode dan
•• pelaksana teknik
Analisis yang dipergunakan;
Risiko;
• rekomendasi interval dan metode inspeksi • perhitungan kemampuan Instalasi dan/atau peralatan; dan
(sebagai acuan dalam pelaksanaan Inspeksi Teknis • metode pelaksanaan inspeksi yang perlu dilakukan
dan Pemeriksaan Keselamatan yang dituangkan
dalam rencana inspeksi (inspection and test plan)
WHEN Instalasi dan/atau peralatan yang tidak memiliki dokumen desain Instalasi dan/atau peralatan yang telah melewati batas umur layan desain
▪ Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha di bawah tanggung jawab ▪ Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha di bawah tanggung jawab
WHO Kepala Teknik; atau
▪ Lembaga Enjiniring (yang ditunjuk Katek)
Kepala Teknik; atau
▪ Lembaga Enjiniring (yang ditunjuk Katek)
Laporan Rekayasa Terbalik (Reverse Engineering) (dari Kepala Teknik / Lembaga sertihkat penilaian perpanjangan sisa umur layan / residual life
OUTPUT Engineering) assessment (dari Kepala Teknik / Lembaga Engineering)
SAFETY MIGAS WRAPPING UP