dan Modal
Oleh : Mulyono, SH. MM.
30 November 2022
Minggu 10
Manajemen Pasar Uang
Syariah
01
Motif permintaan terhadap uang syariah
adalah memenuhi kebutuhan transaksi
(money demand for transaction), bukan untuk
Pengertian
P U A S
spekulasi atau trading. Hal ini disebabkan
Islam tidak mengenal spekulasi (money
demand for speculation).
02
Pasar uang syariah (PUAS) adalah pasar yang
memperperdagangkan surat berharga yang diterbitkan
berkaitan dengan penempatan atau peminjaman uang dalam
jangka pendek (satu tahun atau kurang dari satu tahun) untuk
memobilisasi sumber dana jangka pendek dan memanage
likuiditas secara efisien, dapat memberikan keuntungan dan
sesuai dengan syariah.
1. Tidak mendasarkan transaksinya pada suku Mendasarkan transaksinya pada suku bunga.
bunga, tetapi pada pola bagi hasil
2. Peserta meliputi bank syariah dan bank Hanya bank konvensional
konvensional
3. Peranti yang digunakan adalah sertifikat IMA Promes atau promisary notes
(Sertifkat Mudharabah Antar Bank)
4. IMA hanya dapat dialihkan kali Promes dapat berulang-ulang selama belum
jatuh tempo.
5. Dalam perhitungan imbalan peranti utama, Bunga merupakan komponen utama perhitungan
PUAS tidak mengikutkan komponen bunga. imbalan.
6. Resiko lebih kecil dan bertransaksi Resiko lebih besar dalam bertransaksi
Manfaat PUAS
1. Perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka
pendek.
2. Penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek.
3. Sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan investasi.
4. Perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit
jangka pendek pada perusahaan di Indonesia.
01
Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan emiten atau
perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
02
Jenis kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, antara lain:
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang;
2. Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional;
3. Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram;
4. Produsen, distributor, dan penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat;
5. Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) utang perusahaan kepada
lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya.
03 Emiten atau perusahaan publik yang bermaksud menerbitkan efek syariah wajib untuk menandatangani dan
memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atau efek syariah yang dikeluarkan.
04
Emiten atau perusahaan yang menerbitkan efek syariah wajib menjamin usahanya memenuhi prinsip-prinsip
syariah dan memiliki Shariah Complience Officier.
05
Dalam hal emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah sewaktu-waktu tidak memenuhi persyaratan
tersebut, efek yang diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai efek syariah.
Landasan atau dalil dalam PUAS
"... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba .....(Q.S. Al-
Baqarah [2]:275). Riba adalah sebuah ketentuan nilai tambahan dengan
melebihkan jumlah nominal pinjaman saat dilakukan pelunasan.
DSN-MUI mengklarifikasi tindakan yang termasuk dalam tadlis dipasar modal, yaitu sebagai berikut.
1) Front running, yaitu tindakan anggota bursa efek yang melakukan transaksi lebih dahulu atas suatu efek tertentu, atas dasar adanya informasi
bahwa nasabahnya akan melakukan transaksi dalam volume besar atas efek yang diperkirakan memengaruhi harga pasar, tujuannya untuk meraih
keuntungan atau mengurangi kerugian.
2) Misleading information (informasi menyesatkan), yaitu membuat pernyataan atau memberikan keterangan yang secara material tidak benar atau
menyesatkan sehingga memengaruhi harga efek di bursa efek.
2. Taghir
Taghir merupakan upaya memengaruhi orang lain, baik dengan ucapan maupun tindakan yang mengandung kebohongan, agar orang lain terdorong
untuk melakukan transaksi. Taghir dikaitkan dengan perilaku spekulasi yang tidak wajar. Hukum Islam menolak kontrak yang mengandung elemen
spekulasi yang signifikan (gharar fahish) karena tidak adanya pertukaran harta yang sepadan. Oleh karena itu, Islam secara tegas melarang semua
bentuk permainan undian dan perjudian.
Spekulasi dalam Islam sering diidentikkan dengan istilah gharar dan maisir/qimar.
1) Gharar adalah setiap aktivitas yang di dalamnya mengandung elemen ketidakpastian, risiko permainan, informasi yang tidak akurat, kontrak yang
rumit, ketidakjelasan, atau tipu daya.
2) Maisir dan qaimar termasuk bagian dari transaksi yang mengandung gharar. Kata maisir/qimar secara bahasa berarti perjudian.
DSN-MUI mengklarifikasi tindakan yang termasuk dalam kategori taghir di pasar modal, yaitu sebagai berikut.
1) Wash sale, yaitu transaksi yang terjadi antara pihak pembeli dan penjual yang tidak menimbulkan perubahan kepemilikan dan manfaatnya atas
transaksi saham tersebut. Tujuannya membentuk harga naik, turun, atau tetap dengan memberikan kesan seolah-olah harga terbentuk melalui
transaksi yang berkesan wajar serta memberikan kesan bahwa efek tersebut aktif diperdagangkan.
2) Pre-arranger trade, yaitu transaksi melalui pemasangan order beli dan jual pada rentang waktu yang hampir bersamaan karena adanya perjanjian
pembeli dan penjual sebelumnya. Tujuannya adalah membentuk harga atau kepentingan lainnya, baik di dalam maupun di luar bursa.
3. Najash
Najash, yaitu tindakan menawar barang dengan harga lebih tinggi oleh pihak yang tidak bermaksud membeli, untuk menimbulkan kesan bahwa banyak
pihak yang berminat membelinya.
Berikut tindakan najash dalam pasar modal.
1) Pump and dump, yaitu aktivitas transaksi suatu efek yang diawali pul oleh pergerakan harga uptrend yang disebabkan oleh serangkaian alay
transaksi inisiator beli yang membentuk harga naik hingga mencapai vant level harga tertinggi. Setelah harga mencapai level tertinggi, pihak yang
berkepentingan terhadap kenaikan harga yang telah terjadi, melakukan serangkaian transaksi inisiator jual dengan volume yang signifikan dan
dapat mendorong penurunan harga. Tujuannya adalah menciptakan kesempatan untuk menjual harga tinggi agar memperoleh keuntungan.
2) Hype and dump, yaitu transaksi suatu efek yang diawali pergerakan suatu saham uptrend (tren naik) disertai adanya informasi positif yang tidak
benar, dilebih-lebihkan, misleading, dan disebabkan oleh serangkaian transaksi inisiator beli yang bertujuan membentuk harga naik hingga
mencapai level harga tinggi. Setelah harga mencapai level tinggi, pihak yang berkepentingan terhadap kenaikan harga yang telah terjadi melakukan
serangkaian transaksi inisiator jual dengan volume yang signifikan dan dapat mendorong penurunan harga. Pola ini mirip dengan transaksi pump
and dump yang tujuannya menciptakan kesempatan untuk menjual dengan harga tinggi agar memperoleh keuntungan.
3) Creating fake demand/supply (permintaan/penawaran palsu), yaitu adanya pihak tertentu melakukan pemasangan order beli/jual pada level harga
terbaik, tetapi jika order beli/jual telah mencapai best price, order itu di-delete atau di-amand (baik dalam jumlahnya atau diturunkan level harganya)
secara berulang-ulang. Tujuannya adalah memberikan kesan bahwa pasar seolah-olah terdapat supply/demand yang tinggi sehingga pasar
terpengaruh untuk membeli/menjual.
4. Penimbunan (Ihtikar)
Penimbunan, yaitu membeli suatu barang yang sangat diperlukan masyarakat pada saat harga mahal dan menimbunnya untuk dijual kembali pada saat
harga mahal.
Tindakan menimbun ini dalam pasar modal sebagai berikut.
1) Polling interest, yaitu aktivitas transaksi yang dilakukan sekelompok anggota bursa efek tertentu dengan tujuan efek terkesan liquid (mudah
dicairkan), baik disertai pergerakan harga maupun tidak, pada periode tertentu. Selain itu, volume transaksi setiap hari dalam periode tersebut selalu
dalam jumlah yang hampir sama dan dalam kurun periode tertentu, aktivitas transaksinya tiba-tiba melonjak secara drastis. Tujuannya adalah
menciptakan kesempatan untuk menjual atau mengumpulkan saham atau menjadikan aktivitas saham tersebut sebagai benchmark (acuan).
2) Cornering, yaitu pola transaksi yang terjadi pada saham dengan kepemilikan publik yang sangat terbatas. Para pemegang saham mayoritas
menciptakan suplai semu yang menyebabkan harga gs menurun pada pagi hari yang mendorong investor publik melakukan short selling. Kemudian,
pemegang saham mayoritas melakukan pembelian sehingga harga meningkat pada sesi sore hari. Hal ini menyebabkan pelaku short selling
mengalami gagal serah atau mengalami kerugian karena harus melakukan pembelian dengan harga yang lebih mahal.
5. Ghish
Ghish merupakan salah satu bentuk tadlis.
Tindakan yang termasuk ghish dalam pasar modal, yaitu sebagai berikut:
1) Marking at the closet (pembentukan harga penutupan), yaitu penetapan order jual/beli yang dilakukan pada akhir hari perdagangan untuk harga
penutupan sesuai dengan yang diinginkan, baik meningkat, menurun, maupun tetap dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya.
2) Alternate trade, yaitu transaksi dari sekelompok anggota bursa tertentu dengan peran sebagai pembeli dan penjual secara bergantian yang
dilakukan dengan volume yang berkesan wajar. Harga yang diakibatkannya dapat tetap, naik, atau turun. Tujuannya adalah memberikan kesan
bahwa suatu efek aktif diperdagangkan.
6. Ghabn Fahish
Ghabn fahish adalah ketidakseimbangan antara dua barang (objek) yang dipertukarkan dalam suatu akad, baik kualitas maupun kuantitasnya.
DSN-MUI mengklarifikasi kegiatan yang dikategorikan ghabn fahish adalah insider trading (perdagangan orang dalam), yaitu kegiatan ilegal di
lingkungan pasar finansial untuk mencari keuntungan dengan cara memanfaatkan informasi internal, misalnya rencana atau keputusan perusahaan
yang belum dipublikasikan.
7. Bai' Al-Ma'dun
Bai' al-ma'dun (jual kosong) adalah jual beli yang objeknya tidak ada pada saat akad atau jual beli atas barang yang tidak dimiliki penjual. Termasuk
dalam bai' al-ma'dun dalam pasar modal adalah short selling, yaitu cara yang digunakan dalam penjualan saham yang belum dimiliki dengan harga
tinggi dengan harapan membeli kembali pada saat harga turun. Praktik ini dianggap tidak sah karena merupakan perdagangan tanpa kepemilikan
yang sah.
8. Riba
Riba adalah tambahan yang diberikan atas pokok utang dengan imbalan penangguhan pembayaran secara mutlak. Dalam praktik pasar modal, hal
yang dikategorikan riba adalah margin trading (transaksi dengan pembiayaan), yaitu melakukan transaksi atas efek dengan fasilitas pinjaman
berbasis bunga (riba) atas kewajiban penyelesaian pembelian efek.
Instrumen yang digunakan dalam PUAS
Instrumen yang digunakan dalam PUAS adalah Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA).
Persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi dalam menerbitkan sertifikat ini adalah mencantumkan:
1. Kata-kata "Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank”.
2. Tempat dan tanggal penerbitan SIMA.
3. Nomor seri SIMA.
4. Nilai nominal investasi.
5. Nisbah bagi hasil.
6. Jangka waktu investasi; tingkat indikasi imbalan.
7. Tanggal pembayaran nominal atau imbalan.
8. Tempat pembayaran.
9. Nama bank penenam dana.
10. Nama bank penerbit dan tanda tangan pejabat yang berwenang; berjangka waktu paling lama 90 hari.
11. Diterbitkan oleh kantor pusat bank syariah atau unit usaha syariah lainnya.
Bank syariah yang telah menerbitkan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syari'ah (SIMA) wajib melaporkan kepada Bank
Indonesia pada hari penerbitan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syari'ah (SIMA) tersebut mengenai hal-hal:
1. Nilai nominal investasi
2. Nisbah bagi hasil.
3. Jangka waktu investasi;
4. Tingkat indikasi imbalan Sertifikat IMA.
Bank-bank yang boleh melakukan penerbitan atas Sertifikat IMA adalah sebagai berikut.
1. Kantor pusat bank syariah, yaitu bank yang seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.
2. Unit Usaha Syariah (UUS), yaitu kantor pusat dari kantor-kantor cabang syariah dari bank umum yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah.
3. Bank-bank yang diperbolehkan untuk menjadi penanam modal pada Sertifikat IMA adalah kantor pusat bank syariah, yaitu bank yang
seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah serta kantor pusat unit usaha syariah ataupun kantor pusat bank umum yang
menjalankan kegiatan usaha perbankan secara konvensional.
Mekanisme pasar uang hanya dapat berfungsi dengan baik apabila dipenuhi beberapa syarat berikut.
1. Cukup banyak instrumen sebagai pengganti 2. Ada lembaga keuangan yang bersedia
uang yang dapat diperdagangkan. Uang yang menjadi pencipta pasar (market maker),
diperdagangkan harus mempunyai bentuk lembaga inilah yang akan menyimpan
(instrumen) tertentu, antara lain Sertifikat instrumen pasar uang dan akan menjualnya
Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar pada unit yang mempunyai kelebihan dana
Uang (SBPU), sertifikat deposito, dan call jangka pendek, atau membelinya dari unit
money. yang kekurangan dana jangka pendek. Di
Indonesia fungsi ini dijalankan oleh Ficorinvest
yang sering disebut security house.
Call money; dapat diperdagangkan secara langsung antarbank dan biasanya dilakukan melalui telepon.
01 Hal ini dilakukan karena kebutuhan likuiditas bank biasanya mendesak, baik karena kekurangan dalam
kliring maupun untuk memenuhi kebutuhan kewajiban likuiditas.
SBI dan SBPU harus diperdagangkan melaui security house (Ficorinvest) sebagai perantara antara
pemilik dan pemakai, melalui jual beli surat-surat berharga dengan mekanisme; BI menjual SBI kepada 02
Ficorinvest, kemudian pada lembaga-lembaga keuangan.
Mekanisme untuk SBPU; nasabah, baik badan usaha maupun perseorangan mengeluarkan surat aksep
atau wesel untuk mendapatkan dana dari bank atau lembaga keuangan nonbank, kemudian surat-surat
03 berharga ini diperjualbelikan oleh bank atau lembaga keuangan nonbank melalui security house yang
akan memperjualbelikan dengan BI.
Mekanisme Penyelesaian Transaksi IMA
1 2 3 3 5
Sertifikat Investasi Bank penanam dana pada Pemindahtanganan Sertifikat Pada saat Sertifikat Investasi IMA Penghitungan imbalan
Mudharabah Antar Bank Sertifikat Investasi IMA Investasi IMA hanya dapat jatuh tempo, penyelesaian Sertifikat Investasi IMA
Syari'ah (IMA) yang melakukan pembayaran pada dilakukan oleh pihak bank transaksi dilakukan oleh bank dihitung berdasarkan tingkat
diterbitkan oleh bank bank penerbit Sertifikat IMA penanam dana pertama, penerbit Sertifikat Investasi IMA realisasi imbalan Sertifikat
pengelola dana dalam dengan menggunakan nota sedangkan bank penanam dana dengan melakukan pembayaran Investasi IMA mengacu pada
rangkap tiga. Lembar pertama kredit melalui kliring, atau bilyet kedua tidak diperkenankan untuk kepada pemegang sertifikat tingkat imbalan Deposito
dan kedua wajib diserahkan giro Bank Indonesia dengan memindahtangankan pada bank terakhir sebesar nilai nominal Investasi Mudharabah pada
pada bank penanam dana melampiri lembar kedua lain sampai berakhirnya jangka investasi (face Value) dengan bank penerbit sesuai dengan
sebagai bukti penanaman Sertifikat Investasi Mudharabah waktu. Artinya, Sertifikat IMA hanya menggunakan nota kredit melalui jangka waktu penanaman.
dana, sedangkan lembar Antar Bank Syari'ah (IMA) atau sekali dapat dipindahtangankan. kliring, menggunakan bilyet giro
ketiga digunakan sebagai dengan transfer dana elektronik Hal ini dimaksudkan agar bank Bank Indonesia atau menggunakan
arsip bagi bank penerbit yang disertai dengan penerbit Sertifikat IMA dapat transfer dana secara elektronik.
dana. penyampaian lembar kedua memperlakukan pembayaran pada Adapun imbalan Sertifikat Investasi
Sertifikat Investasi Mudharabah bank yang berhak. Oleh karena itu, IMA akan dibayarkan pada
Antar Bank Syari'ah (IMA) pada bank pemegang sertifikat terakhir hari kerja pertama bulan
Bank Indonesia. wajib memberitahukan kepemilikan berikutnya.
sertifikat tersebut pada bank
penerbit Investasi IMA.
Terima Kasih