Anda di halaman 1dari 11

SPPL, Komitmen Pelaku Usaha untuk

Menjaga Lingkungan

Disampaikan pada acara


“Sosialisasi Percepatan ISPO Kebun Sawit Rakyat”
Di Hotel Grand Sadurengas, 21 Juni 2023

Bambang Eko Y.
Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser
LATAR BELAKANG

(Integrasi Izin Lingkungan ke dalam Perizinan Berusaha)

a. Penerapan Perizinan Berusaha Berbasis risiko;


Pasal 6
Peningkatan ekosistem Penyederhanaan:
investasi dan kegiatan b. persyaratan dasar Perizinan Berusaha;
c. Perizinan Berusaha sektor; dan
d. persyaratan investasi.

memperpendek birokrasi perizinan memperkuat penegakan hukum

UU 32/2009 ada 4 tahapan : Jika ada pelangaran,


Menjadi 3 tahapan : Jika ada pelanggaran,
1. Dokumen lingkungan yg akan terkena adalah
1. Dokumen lingkungan yg akan terkena
(Amdal, UKL/UPL) Izin Lingkungan.
(Amdal, UKL/UPL) konsekuensi adalah
2. Persetujuan Lingkungan Selama Izin Usaha tdk
2. Persetujuan Lingkungan Izin utamanya yaitu
3. Izin Lingkungan dicabut, maka kegiatan
3. Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha
4. Izin Usaha dapat tetap berjalan
❷ Penilaian

Perizinan ① Tingkat Bahaya Potensi Terjadinya Bahaya


Berusaha Penetapan Tingkat Risiko & Peringkat Skala ❸ Aspek: ❻ Meliputi:
Berbasis Usaha Keg. Usaha a. kesehatan; a. hampir tidak mungkin terjadi;
Risiko b. keselamatan; b. kemungkinan kecil terjadi;
c. lingkungan; dan/atau c. kemungkinan terjadi; atau
Pasal 7 d. pemanfaatan & pengelolaan sumber d. hampir pasti terjadi
daya
⑦ ❹ aspek lainnya sesuai dengan sifat kegiatan usaha (kegiatan tertentu)
a. kegiatan usaha berisiko rendah; ❺ Memperhitungkan: a. jenis kegiatan usaha;
b. kegiatan usaha berisiko menengah; atau b. kriteria kegiatan usaha;
c. kegiatan usaha berisiko tinggi. c. lokasi kegiatan usaha;
d. keterbatasan sumber daya; dan/atau
e. risiko volatilitas

Pasal 13 Kesesuaian Keg. Pemanfaatan Ruang

Penyederhanaan Persyaratan Dasar Persetujuan Lingkungan


Perizinan Berusaha
Persetujuan Bangunan Gedung
& Sertifikat Laik Fungsi
Pasal 5 ayat (1)

Kesesuaian Keg. Pemanfaatan Ruang

a Persetujuan Lingkungan
Persyaratan Dasar
Pasal 4 Perizinan Berusaha Persetujuan Bangunan Gedung
Untuk memulai &
Pelaku Usaha
melakukan keg. usaha Sertifikat Laik Fungsi
Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko
b

Penilaian Tingkat Bahaya a. kegiatan usaha berisiko rendah;


dan Potensi Terjadinya a. Tingkat Risiko Menengah Rendah;
Kegiatan dan
Bahaya, Tingkat Risiko, dan b.
b. kegiatan
kegiatanusaha
usahaberisiko
berisikomenengah;
menengah;atau
atau
Usaha b. Tingkat Risiko Menengah Tinggi
Peringkat Skala Usaha
Kegiatan Usaha c. kegiatan usaha berisiko tinggi.
Pasal 10
Tingkat Risiko Usaha dan Jenis Dokumen Lingkungan
(Pasal 1, Angka 35,
UU 11/2020)
Tingkat Risiko Jenis Dokumen Persetujuan Perizinan
Usaha Lingkungan Lingkungan Berusaha

Rendah SPPL NIB NIB

Menengah Rendah NIB


UKL / UPL PKPLH
Sertifikat Standar
Menengah Tinggi

NIB (Pasal 71-73,


Tinggi AMDAL SKKL UU 11/2020)
IZIN
Penetapan Jenis Matrik RKL-RPL PENGAWASAN
Dokumen Persyaratan Penerbitan
Penetapan Jenis
Lingkungan Perizinan Berusaha (Pasal 1 Angka 11 & 12,
Perizinan Berusaha Menggunakan UU 11/2020)
(Pasal 24 Ayat (5),
oleh Pelaku Usaha Kriteria Dampak UU 11/2020)
Penting PENEGAKAN
(Pasal 22 -23, HUKUM:
UU 32/2009) Administrasi
(Pasal 76-77, UU 11/2020)
1. wajib dimiliki oleh setiap Usaha dan/atau Keg. yg memiliki Dampak Penting atau Tidak Penting thd
Pasal 3 lingkungan
Persetujuan Lingkungan 2. diberikan kpd Pelaku Usaha atau Instansi Pemerintah

3. menjadi prasyarat penerbitan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah

Pasal 5
(1) wajib dimiliki bagi setiap Rencana Usaha dan/atau Keg. yg
Pasal 4 1. AMDAL memiliki Dampak Penting thd LH
Setiap Rencana Usaha dan/atau Keg.
yg berdampak thd Lingkungan Hidup (1) wajib dimiliki bagi Rencana Usaha dan/atau Keg. yg tidak
2. UKL-UPL memiliki Dampak Penting thd LH
wajib memiliki
Pasal 6
3. SPPL

wajib dimiliki bagi Rencana Usaha dan/atau Keg. yg tidak memiliki Dampak Penting thd
Pasal 7 LH & tidak termasuk dlm kriteria wajib UKL-UPL;

SPPL

a. jenis RU/K yg tidak memiliki Dampak Penting & tidak wajib UKL-UPL;
b. merupakan Usaha dan/atau Keg. Usaha mikro & kecil yg tidak memiliki Dampak
Penting thd Lingkungan Hidup; dan/atau
c. termasuk jenis RU/K yg dikecualikan dari wajib UKL-UPL.


Pernyataan kesanggupan dari
penanggung jawab Usaha dan/atau
Keg. untuk melakukan pengelolaan
dan pemantauan LH atas Dampak LH
dari Usaha dan/atau Keg.nya di luar
Usaha dan/atau Keg. yang wajib
Amdal atau UKL-UPL.
Pasal 1
Rencana usaha/kegiatan yang wajib memiliki SPPL dikelompokkan berdasarkan : Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) dan/atau Non-KBLI;

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan
yang Wajib Memiliki Amdal, UKL-UPL, atau SPPL, Lampiran I dan II; atau

Sistem Online Single Submission (OSS) yang dikelola oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman
Modal.

Contoh Penapisan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


NOMOR JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN SKALA/BESARAN SKALA/BESARAN UKL- SKALA/BESARAN
KBLI AMDAL UPL* SPPL
01262 Budi Daya Kelapa Sawit Luas Lahan 3.000 Ha > Luas lahan < 25 Ha
> 3.000 Ha Luas Lahan > 25 Ha

10422 Pengolahan Minyak Mentah Kelapa -- -- Semua besaran

10431 Pengolahan Minyak Mentah Kelapa Sawit Semua besaran -- --


(Crude Palm Oil) terintegrasi dengan
kebun kelapa sawit
Pengisian Formulir SPPL

Pasal 65
(1) SPPL bagi usaha yg dilakukan oleh Pelaku Usaha diintegrasikan ke dlm Nomor Induk Berusaha (NIB).
(2) SPPL bagi keg. yg dilakukan oleh Instansi Pemerintah dilakukan melalui pengisian formulir yg menjadi dasar
penerbitan Persetujuan Pemerintah.

Pasal 66
(1) Pengintegrasian SPPL ke dlm NIB dilakukan melalui sistem Perizinan Berusaha terintegrasi scr elektronik.
(2) Pengisian formulir SPPL dilakukan melalui sistem informasi dokumen Lingkungan Hidup.
(3) Formulir SPPL memuat:
a. Kesanggupan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
b. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan memiliki konfirmasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang atau
rekomendasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan;
c. Kewajiban dasar pengelolaan lingkungan hidup.
Pasal 505
(1) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota wajib menerapkan Sanksi Adrninistratif terhadap penanggungjawab
Usaha dan/atau Kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan:
a. Perizinan Berusaha; atau
b. Persetujuan Pemerintah,
terkait Persetujuan Lingkungan perundang-undangan di bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pasal 506
(3) Bupati/walikota berwenang menerapkan sanksi Administratif kepada penanggung jawab Usaha dan/atau
Kegiatan terhadap pelanggaran:
a. Perizinan Berusaha terkait persetujuan Lingkungan yang diterbitkan oleh pemerintah Daerah
kabupaten/Kota; atau
b. Persetujuan Pemerintah terkait persetujuan Lingkungan yang diterbitkan oleh pemerintah Daerah
kabupaten/kota.

Pasal 508
(1) Sanksi Administratif berupa:
a. teguran tertulis;
b. paksaan pemerintah:
c. denda administratif;
d. pembekuan Perizinan Berusaha; dan/atau
c. pencabutan Perizinan Benrsaha.
SEMOGA BERMANFAAT TERIMA
KASIH
11

Anda mungkin juga menyukai