Identifikasi Perbuatan Contempt of Court di Era Keterbukaan Informasi Publik
Menurut penjelasan umum butir 4 alenia 4 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985
tentang Mahkamah Agung, pengertian Contempt of Court adalah perbuatan, tingkah laku, sikap dan/atau ucapan yang dapat merendahkan dan merongrong kewibawaan, martabat dan kehormatan badan peradilan. Berdasarkan pengertian diatas, maka Contempt of Court tertuju pada wibawa, martabat dan kehormatan badan peradilan, namun badan atau lembaga peradilan adalah sesuatu yang abstrak (dianggap tidak konkrit karena mempunyai fisik walau benda mati), maka ketiga hal tersebut ditujukan pada :
1. Manusia yang menggerakkan lembaga tersebut
2. Hasil buatan lembaga tersebut 3. Proses kegiatan dari lembaga tersebut.
Penjelasan umum terhadap pasal 12 ayat 1 huruf b Undang-undang Nomor 5 Tahun
2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan perbuatan tercela adalah perbuatan atau sikap, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang dapat merendahkan martabat hakim.
Selanjutnya, perbuatan yang termasuk dalam pengertian penghinaan terhadap
pengadilan antara lain :
1. Berperilaku tercela dan tidak pantas di Pengadilan (misbehaving in Court).
2. tidak mentaati perintah-perintah pengadilan (Disobeying Court Orders). 3. Menyerang integritas dan impartialitas pengadilan (Scandaling the Court). 4. Menghalangi jalannya penyelenggaraan peradilan (Obstructing Justice). 5. Perbuatan-perbuatan penghinaan terhadap pengadilan dilakukan dengan cara pemberitahuan/publikasi (Sub-Judice Rule). Tabel Identifikasi Contempt of Court pada era keterbukaan informasi publik.
No Kasus Perbuatan Contempt of CourtKarakteristik Contempt of
Court 1. Advokat Pamudji Berkomentar di media massa Menyerang integritas dan menilai seorang hakim di impertialitas peradilan Surabaya melanggar hukum (scandalizing the court). acara. 2. Nasabah BPR PT. Berteriak-teriak dan menggelar Tidak berkelakuan baik dalam Surya poster sambil mengipas-ngipas peradilan(misbehaving in lembaran pencahan10.000an court). kepada Majelis Hakim. 3. John Key cs Menghina dan mengancam akan Mengacaukan Peradilan membunuh Jaksa Penuntut (obstructing justice). Umum karena merasa tidak terima dengan tuntutan Jaksa.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di pengadilan diatas
mengenai Contempt of Court pada era keterbukaan informasi publik, dapat kita pahami bersama bahwasannya perlunya tercipta transparansi dalam pengadilan agar segala tindakan dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini diperlukan agar tidak terjadinya berbagai jenis Contempt of Court di berbagai Pengadilan serta sebagai wadah penyaluran informasi kepada masyarakat terhadap tata cara dan proses peradilan.