PELAYANAN
KESEHATAN GIGI
DAN
MULUT
DI PUSKESMAS
PEMERINTAH KABUPATEN KUPANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OEKABITI
email: oekabitipuskesmas@gmail.com
TENTANG
Ditetapkan di Oekabiti,
ADRIANA T.BETY
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu strategi utama untuk membuat rakyat sehat adalah meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Puskesmas merupakan salah satu saranan kesehatan
dasar yang menyentuh sasaran pada masyarakat sampai di tingkat kelurahan atau desa.
Pada Permenkes 43 tahun 2019 tentang puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative yang dilakukan oleh pemerintah daerah atau
masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya.
Puskesmas Oekabiti sebagai salah satu diantara dua puskesmas yang terletak / berada di
Kecamatan Amarasi dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang yang
bertanggung jawab menyelenggarakan dan melaksanakan pembangunan kesehatan di Kelurahan
Nonbes, Desa Oesena, Desa Kotabes, Desa Ponain, Desa Tesbatan I, Desa Tesbatan II, Desa Oenoni I,
Desa Oenoni II, dan Desa Apren sebagai wilayah kerja Puskesmas Oekabiti.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 93 dan 94, dinyatakan bahwa
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit
gigi, dan pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan
dan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi
masyarakat, usaha kesehatan gigi sekolah, serta pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin
ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh
masyarakat.
Upaya Pelayanan kesehatan gigi di Indonesia dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun
swasta. Upaya pelayanan kesehatan gigi yang dilaksanakan oleh pemerintah selama ini mengacu pada
pendekatan level of care (kebijakan WHO) yang meliputi tindakan promotif, preventif, deteksi dini,
kuratif dan rehabilitatif yaitu merumuskan pelayanan kesehatan berjenjang untuk memberikan
pelayanan yang menyeluruh dikaitkan dengan sumber daya yang ada.
Pendekatan WHO saat ini untuk upaya pelayanan kesehatan gigi dilakukan dengan pendekatan
Basic Package of Oral Care (BPOC)atau Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di
puskesmas, yang terdiri dari:
1. Penanganan Kegawatdaruratan Gigi dan Mulut (Oral Urgent Treatment/OUT) yang terdiri atas 3
elemen mendasar:
• Tindakan mengurangi rasa sakit melalui tindakan pemberian obat-obatan dan
perawatan penambalan gigi
• Pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan penyangga
2. Tersedianya Pasta Gigi yang mengandung fluoride dengan harga terjangkau (Affordable
Fluoride Toothpaste/AFT) dan
1.2 Penambalan gigi dengan invasi minimal (tanpa bur)/Atraumatic Tujuan Pedoman
Adapun tujuan dibuatnya pedoman pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Oekabiti adalah
sebagai berikut :
1) Terselenggranya pelayanan kesehatan gigi yang aman dan
bermanfaat ,bermutu, terjangkau dan dapat dipertanggung Jawabkan
2) Sebagai acuan dalam Meningkatkan ketrampilan tenaga kesehatan gigi dalam
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar.
3) Sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi.
4) Sebagai acuan untuk melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi.
BAB II
STANDART KETENAGAAN
BAB III
STANDART FASILITAS
Dental Chair
ember
r
ember
ember
Kursi
operato
r Safety
box
Tempa
t
sampa
h
Kursi Lemari
pasien
Arsip
Lemari
Meja Kerja Alkes &
bahan
Kurs Pintu
i
kerja
Masuk
1. Meja kerja 1
2. Kursi kerja 1
3. Kursi pasien 1
4. Kursi operator 1
6. Lemari Arsip 1
7. Ember plastic 3
8. Tempat sampah 1
9. Safety box 1
11. Compresor 1
1. Kaca mulut 5
2. Sonde 7
3. Eskavator 2
4. Pinset 3
6. Burnisher 1
7. Amalgam stopper 1
8. Tang cabut mahkota dewasa incisifus dan caninus 1
rahang atas
24. Bein 3
25. Cryer 3
39. Nierbeken 3
42. Handpiece 2
44. Scalpel 1
Logistik adalah bahan-bahan atau kebutuhan yang sifatnya pakai habis. Logistik di poli gigi
Puskesmas Oekabiti meliputi;
5.4. Bahan habis pakai untuk kebersihan alat kesehatan dan kebersihan ruangan
- chloretil spray
- Glass ionomer
- Composite resin
- Temporary filling
- Eugenol
- Arsen
- Endoseal
- Gutha Percha
i. Bahan Preventif :
- Fissure sealent
- Occo
- Micro aplikator
j. bahan penunjang ;
- Vaselin/cocoa butter
- buku UKGS
c. buku register BP
a. poster
5.4. Bahan habis pakai untuk kebersihan alat kesehatan dan kebersihan ruangan
a. Sabun cuci
b. Chlorin
c. Sikat untuk membersihkan hand instrument
d. Sabun pembersih lantai
e. Lap pel
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM
6.2. EVALUASI
Adalah proses untuk melihat efektivitass dan efisiensi serta dampak dari upaya kesehatan gigi
dan mulut yang dilakukan setelah jangka waktu tertentu, yaitu merujuk pada hasil pelaporan
yang didapat.
Tujuan Evaluasi : untuk mengetahui apakah target cakupan pelayanan yang menjadi sasaran
kegiatan sudah dapat di penuhi atau belum. Bila belum tercapai agar segera diperbaiki atau
menyusun langkah tindak lanjut agar target tercapai sampai di akhir tahun.Upaya Evaluasi yang
dilakukan adalah dengan membuat matriks monitor dan evaluasi per tahun.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Untuk menjamin keselamatan kerja dari petugas pelaksana poli gigi, maka dilakukan tindakan-tindakan
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan prosedur perlindungan diri sesuai SOP.
2. Melaksanakan cuci tangan sesuai prosedur untuk mencegah penularan infeksi.
3. Melaporkan semua kejadian yang berpotesi cedera, nyaris cedera dan tidak diinginkan kepada
penanggung jawab program upaya keselamatan kerja (UKK).
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
a. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk menilai keberhasilan dari tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan
tujuan tersebut, pencapaian dapat dievaluasi dapat dipantau di dalam laporan bulanan yang
berkesinambungan.
b. Pencatatan
- Penyuluhan
- Rujukan
a. Pelaporan